3 By Rafi Firmansyah
Pelapukan merupakan proses penghancuran massa batuan pembentuk litosfer menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Deflasi yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Pada awalnya angin hanya menerbangkan pasir dan debu, tetapi kedua benda tersebut dijadikan senjata untuk menghantam batuan yang lebih besar, sehingga akan mengikis batuan tersebut.
Eksarasi yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya terjadi pada daerah yang memiliki musim salju atau di daerah pegunungan tinggi.
bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya pengikisan dan pengendapan.
danau kecil yang terletak di tempat terbengkalai (ditinggalkan) dan berliku-liku di dekat aliran sungai.
endapan sedimen yang berasal dari daratan yang terbentuk di muara sungai berbatasan dengan laut ataupun danau.
Tanggul alam merupakan tanggul yang terbentuk secara alami dari hasil luapan endapan banjir dan terdapat pada tepi sungai serta menjadi batas terluar dari sungai.
Jenis batuan dan struktur batuan tersebut Topografi Organisme Iklim dan cuaca Keadaan vegetasi Komposisi mineral dan struktur batuan Kegiatan manusia Waktu
Pelapukan kimiawi Sedimentasi Deflasi Pelapukan mekanik Eksarasi
Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam retakan halus pada batu gamping (CaCO3). Air ini melarutkan gamping yang dilaluinya menjadi larutan air kapur atau Ca (CHO3)2. Aliran laurat kapur itu akhirnya sampai ke atas gua kapur. Tetesan air kapur membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua. 1.
2. Stalakmit, terbentuk karena adanya Ca (Hco3)2 yang merembes ke dalam tanah, lalu menetes ke dasar gua dan terurai menjadi CHco3, H2o, dan Co2. Ca (Hco3)2 ini akan terus menetes dan mengakibatkan sejumlah penumpukan Caco3 yang dikenal dengan sebutan stalakmit.