The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rio Hasibuan, 2021-01-08 09:53:13

farmakognosi x ebook

farmakognosi x ebook

Buku E-Book ini digunakan untuk mensukseskan
kegiatan belajar mengajar di kelas X farmasi untuk

semester Genap

RIO ALEXANDER HASIBUAN,

CARA PEMBUATAN SIMPLISIA YANG BAIK

Simplisia yang bermutu baik dan berkualitas, tentunya dibuat
dengan menggunakan cara pembuatan yang baik dan benar pula,
sering pembuatan simplisia yang kurang baik malah akan
menjadikan mutu simplisia tidak baik dan tidak tahan lama
sehingga proses pembuatan simplisia yang tidak sebentar terasa
percuma apabila mutu yang dihasilkan nya kurang baik, apalagi
simplisia yang dihasilkan dari tanaman ini memiliki kemampuan
untuk mencegah bahkan mengobati penyakit, apabila
pembuatannya tidak memenuhi standar yang baik efek terapi
yang dihasilkan dari tanaman tersebut tidak akan terasa oleh
pengkonsumsi.

Berikut saya akan memaparkan mengenai pembuatan simplisia.

1. Pengumpulan Bahan Baku
Bahan baku yang di ambil dalam pembuatan simplisia

seharusnya didapat dari satu wilayah yang sama
dalam satu kali panen dengan kondisi tanah, air dan udara

yang sama.Agar kandungan kimia yang
terdapat dalam tanaman tersebut tidak berbeda - beda kadar

nya. Waktu panen sangan diperhatikan
dalam pengumpulan bahan baku ini.

2. Sortasi Basah
Pada proses sortasi basah ini bahan baku tanaman yang akan

dibuat simplisia dilakukan sortir atau sortasi
langsung setelah proses pemanenan. Tujuan dilakukannya

sortasi basah ini untuk memisahkan bahan
organik asing yang terbawa saat proses pemanenan seperti

tanah, pasir, batu dll yang dapat mengganggu
pada proses selanjutnya.Walaupun namanya sortasi basah tapi

proses ini tidak menggunakan air untuk
mengerjakannya.

3. Pencucian
Proses pencucian ini dilakukan menggunakan air yang

mengalir agar air yang membersihkan tanaman yang
akan dibuat simplisia selalu baru. Tujuan dilakukannya

pencucian adalah agar lebih membersihkan sisa -
sisa bahan organik asing yang masih menempel pada saat

sortasi basah.

4. Perajangan
Bagian tanaman yang biasa dilakukan proses perajangan ini

misalnya seperti bagian Cortex (Kulit Kayu)
Semen (Biji) Fructus ( Buah) Rhizoma (Akar). Tujuan

dilakukannya proses perajangan ini untuk
memperluas permukaan bagian tanaman yang digunakan agar

pada saat proses pengeringan dapat
mengering secara merata dan dengan waktu yang cepat.

5. Pengeringan
Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan tiga cara

tergantung dari sifat kandungan kimia yang
spesifik dimiliki oleh tanaman yang akan dibuat simplisia.

pengeringan dapat dilakukan secara modern
yaitu menggunkan oven dengan suhu yang digunkan adalah

(40-50' C) dengan cara tradisional yaitu
menggunakan pemanasan dibawah sinar matahari

langsung dan dapat dilakukan dengan proses
mengangin anginkan.

6. Sortasi Kering
Proses sortasi kering atau sortir kering ini tujuan dan

maksudnya hampir sama dengan proses sortasi
basah, namun pada proses sortasi kering ini memisahkan

bahan organik asing yang kemungkinan timbul
pada proses pemanasan atau pengeringan misalnya apabila

ada yang gosong atau pengeringan yang tidak
merata.

7. Penggilingan
Apabila simplisia yang digunakan akan dibuat serbuk maka
diperlukan proses penggilingan ini . agar mempermudah saat
proses ekstraksi apabila akan melakukan pengujian lanjutan.

8. Pengayakan
Pengayakan ini tujuannya untuk memisahkan simplisia yang telah
digiling apabila ada ukuran yang belum rata, biasanya untuk
simplisia menggunakan ayakan mesh 20. Proses pengayakan
jangan menggunakan ayakan yang menghasilkan serbuk yang
ukurannya terlalu kecil karena dapat mempersulit pada proses
pengujian lanjutan seperti Ekstrasi.

9. Pengemasan / Pengepakan
Pengemasan/ Pengepakan simplisia yang telah dibuat lebih baik
disimpan dalam wadah yang higroskopik yang kedap udara dan
lebih baik terbuat dari kaca, agar simplisia yang ada didalamnya
tidak cepat mengalami pembusukan/ ditumbuhi mikroba.

Contoh penyimpanan / pengemasan simplisia

Rhizoma ( Akar tinggal ) adalah sebuah modifikasi batang tanaman yang
biasanya menjalar didalam tanah dan dapat menghasilkan tanaman baru

dari ruasnya.

1. BOESENBERGIAE RHIZOMA ( MMI)
2. CALAMI RHIZOMA ( MMI )
3. CURCUMAE RHIZOMA ( FI )
4. CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA ( MMI)
5. CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA ( MMI)
6. CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA ( MMI )
7. CYPERI RHIZOMAE ( MMI )
8. IMPERATAE RHIZOMA ( MMI )
9. KAEMPFERIAE RHIZOMA ( MMI )
10. LANGUATIS RHIZOMA ( MMI )
11. ZINGIBERIS RHIZOMA ( MMI )
12. ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA ( MMI )
13. ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA ( MMI )
14. ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA ( MMI )

1. Boesenbergiae Rhizoma

Nama lain : Temu kunci

Tanaman asal : Boesenbergia pandurata

Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, damar, pati

Penggunaan : Antidiare

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pahit, dan

menimbulkan rasa agak tebal

Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CALAMI RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Dringo, Jaringau, Calamus, Sweetflag
Nama tanaman asal : Acorus calamus (L)

Keluarga : Araceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri mengandung egenol. asaron. asaril

aldehid. Zat pahit akorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar minyak

atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b

Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa, insektisida,demam nifas

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas.
Bagian yang digunakan : Akar tinggal

Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering,

dibersihkan dari semua bagian tanaman lain,tetapi tidak dikupas, biasanya

diperoleh dari tanaman berumur 1 tahun. Bila panenan dilakukan kurang dari 1

tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih dari 1 tahun hasilnya masih dapat

ditingkatkan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE RHIZOMA ( FI )

Nama lain : Temu lawak, Koneng gede

Nama tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan

tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2

% b/v

Penggunaan : Kolagoga, antispasmodika

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit

Bagian yang digunakan : Kepingan akar tinggal
Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas

yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas
penanamannya dilakukan pada musim kemarau berikutnya.
Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak jelas musim
kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen

dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu

Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:

Warna : Kuning jingga sampai coklat
Aroma : Khas wangi aromatik

Rasa : Pahit, agak pedas

Kelembaban : Maksimum 12 %

Abu : 3 – 7 %

Pasir :1%

Kadar minyak atsiri : minimal 5 %

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Temu hitam

Nama tanaman asal : Curcuma aeruginosa (Roxb)

Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, pati, damar, lemak

Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %

Penggunaan : Bagian dari jamu, antirematik, karminativa

: Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama – lama menimbulkan rasa tebal

Bagian yang digunakan : Kepingan – kepingan akar tinggal yang dikeringkan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Kunyit, kunir

Nama tanaman asal : Curcuma domestica (Val)

Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar

Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama menjadi

tebal

Bagian yang digunakan : Akar tinggal

en : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Rimpang temu giring
Nama tanaman asal : Curcuma heyneana (Val)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin. kurkumin
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 %
Penggunaan : Antiseptika kulit
Pemerian : Bau khas, rasa pahit, agak pedas, lama – lama rasa tebal
Bagian yang digunakan : Rimpang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CYPERI RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Rimpang teki, teki

Nama tanaman asal : Cyperus rotundus L

Keluarga : Cyperaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, alkaloida, glikosida, flavonoida

Penggunaan : Diuretika, stomakika

: Bau khas aromatik, rasa agak pedas kemudian pahit, menimbulkan rasa tebal di lidah

Bagian yang digunakan : Rimpang

n : Dapat diambil setiap saat , setelah umbi yang ditanam akan mengeluarkan umbi baru dalam
jangka waktu 3 minggu untuk kemudian akan tumbuh menjadi + / – 146 umbi dalam jangka

waktu 3,5 bulan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

IMPERATAE RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Akar alang- alang

Nama tanaman asal : Imperata cylindrica (Beauv)

Keluarga : Poaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Asam kersik, damar, logam alkali

Penggunaan : Diuretika, Antipiretika

Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa

Bagian yang digunakan : Akar tinggal

Jenis- jenis : Dikenal 5 varietas:

– Varietas mayor ( Nees )

– Varietas latifolia ( Hook.f )

– Varietas africana ( Anders )

– Varietas europea (Anders)

– Varietas condensata

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Kencur

Nama tanaman asal : Kaempferia galanga (L)

Keluarga : Zingiberaceae

isi : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan kamferin, mineral dan pati

Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, roboransia

: Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit, akhirnya menimbulkan rasa pedas

Bagian yang digunakan : Akar tinggal

Waktu panen : Pada umur 1 tahun

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

LANGUATIS RHIZOMA ( MMI)

Nama lain : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma

Nama tanaman asal : Alpina officinarum (Hance), Alpinia galanga(L), Languas galanga

(L)

Keluarga : Zingiberaceae

isi : Minyak atsiri yang mengandung; metilsinamat, sineol, kamfer dan galangol

Penggunaan : Bumbu, karminativa, antifungi

Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas

Bagian yang digunakan : Akar tinggal
n : Pada umur 2,5 – 4 bulan, agar diperoleh rimpang muda yang belum banyak berserat. Cara panen

dilakukan dengan mencabut tanaman, rimpang dipisahkan dari batang kemudian dicuci dan

dikeringkan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Jahe

Nama tanaman asal : Zingiber officinale (Roscoe)

Keluarga : Zingiberaceae

isi : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang mengandung zingeron, zingiberol,

zingiberin, borneol, kamfer, sineol dan felandren

Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika

Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas

Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas

Waktu panen : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan setelah tanam.

Panenan pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda, kurang berserat,
yang umumnya dipakai membuat manisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9 – 12

bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-

rumpunnya
Jenis – jenis Berdasarkan bentuk :

1. Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih

menggembung.

2. Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung.

3. Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil

Berdasarkan pengolahan :
1. Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat- cepat

disebut Jahe hitam (Black ginger)

2. Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci
berulang – ulang dan dikelantang, Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih

karena lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).

3. Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk
bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Lempuyang pahit

Nama tanaman asal : Zingiber littorale (Val)

Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri dengan komponen utama Seskuiterpenketon

Penggunaan : Stomakik

Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pahit

Bagian yang digunakan : Akar tinggal

: Mempunyai ukuran rimpang yang paling kecil, hampir menyerupai jahe. Rimpang muda dapat

dimakan sebagai lalap

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Click to View FlipBook Version