BAHAN AJAR
Akibat dan Upaya Penyelesaian Konflik
Sekolah : SMP Negeri 1 Kelay
Mata Pelajaran/ Tema : IPS / Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan
Sosial Dan Kebangsaan
Sub Tema : Konflik Sosial (Akibat dan Upaya Penyelesaian Konflik)
Kelas/ Semester : VIII/1
A. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui pengamatan tayangan slide ppt, peserta didik dapat menyebutkan
akibat – akibat konflik sosial
2) Melalui kegiatan pembelajaran model Problem based learning, peserta didik
dapat menganalisis Akibat Konflik Sosial dengan tepat
3) Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learning, peserta didik
dapat menganalisis upaya penyelesaian konflik sosial
4) Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menyajikan laporan hasil diskusi
tentang akibat, dan Upaya Penyelesaian Konflik
B. URAIAN MATERI
1) Akibat – Akibat Konflik Sosial
Konflik sosial dalam masyarakat memiliki berbagai akibat. Akan tetapi, konflik
sosial tidak selalu berakibat negatif. Jika dipandang dari sisi berbeda, konflik
sosial dapat berakibat positif. Akibat konflik sosial dapat diamati saat
konflik sosial berlangsung ataupun sesudah konflik. Adapun akibat konflik
sosial sebagai berikut :
• Meningkatkan Solidaritas Sesama Anggota Kelompok
Konflik yang melibatkan dua kelompok besar mewajibkan anggotanya
ikut terlibat dalam konflik. Kondisi ini mendorong semakin kuatnya rasa
solidaritas antaranggota kelompok. Sebagai contoh, ketika terjadi
Agresi Militer Il Belanda Masyarakat Indonesia saling bekerja sama
mengusir Belandadari Indonesia. Kondisi ini menunjukkan solidaritas
masyarakat Indonesia semakin meningkat akibat adanya konflik antara
Indonesia dan Belanda.
• Menimbulkan Keretakan Hubungan Antarindividu atau Kelompok
Konflik yang terjadi dalam masyarakat mendorong terjadinya keretakan
hubungan antarindividu atau antarkelompok. Kondisi ini terjadi karena
tiap-tiap pihak yang berkonflik tidak ada keinginan menyelesaikan
konflik. Keretakan hubungan ini dapat terjadi sementara atau permanen
• Menimbulkan Perubahan Kepribadian pada Individu
Kedua belah pihak yang terlibat konflik dapat mengalami perubahan
kepribadian.Kedua belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru
saling mempertahankan kebenaran yang diyakini.Perubahan kepribadian
ini dapat dilihat ketika konflik telah berakhir.
• Menyebabkan Kerusakan Harta Benda dan Adanya Korban
Konflik yang berkembang menjadi kekerasan akan menimbulkan dampak
fisik. Dampak fisik ersebut tidak hanya sebatas luka fisik, tetapi juga
kerusakan harta benda, bahkan hilangnya nyawa manusia. Sebagai
contoh, dampak konflik berupa peperangan
• Munculnya Dominasi Kelompok Pemenang]
Pihak yang memenangi konflik merasa dirinya lebih unggul daripada
pihak yang kalah Kondisi ini mendorong pihak yang menang mendominasi
kehidupan pihak yang kalah. Sebagai contoh, kekalahan Indonesia dalam
Perjanjian Renville menyebabkan pasukan Siliwangi harus mengosongkan
Kota Bandung dan berpindah di luar daerah kekuasaan Belanda. Selain
itu, Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya RIS melalui masa
peralihan.
• Menghidupkan Kembali Norma Lama dan Menciptakan Norma Baru
Terjadinya
konflik dalam masyarakat dapat terjadi ketika segolongan masyarakat
mencoba menjaga norma lama dan sebagian golongan lain ingin mencoba
norma baru. Sebagai contoh dalam masyarakat adat, menjaga adat
istiadat merupakan sikap yang wajib dilakukan. Akan tetapi, kemajuan
zaman menyebabkan sebagian besar masyarakat adat meninggalkan
tradisi serta adat istiadat lama Kondisi ini memicu konflik
antargolongan dalam masyarakaf adat. Di satu sisi sebagian masyarakat
ingin menghidupkan kembali norma lama. Di sisi lain sebagian
masyarakat ingin mengadopsi norma-norma baru. Saat norma lama lebih
unggul, akan ada kesepakatan menghidupkan norma tersebut. Akan
tetapi, jika norma baru lebih unggul akan tercipta norma baru yang
menggantikan norma lama.
2) Upaya Penyelesaian Konflik Sosial
Konflik sosial umumnya menimbulkan dampak negatif Masyarakat selalu
berharap agar konflik dapat cepat diselasaikan secara damai. Oleh karena itu,
diperlukan upaya penyelesaian konflik yang tepat. Adapun beberapa upaya
penyelesaian konflik sebagai berikut :
• Menghindar dari Individu atau Kelompok yang Terlibat Konflik
Seseorang kadang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik
dengan individu atau kelompok lain. Perasaan ini muncul karena orang
tersebut memiliki keyakinan tidak akan memenangi konflik. Oleh karena
itu, ia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang
lain. La berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun
orang yang bertentangan dengannya.
• Memaksakan Kehendak
Dalam konflik kadang terdapat individu atau kelompok yang memandang
pendapatnya palinng benar la beranggapan memenangi konflik
merupakan jalan mencapai tujuan Kondisi ini mendorong individu atau
kelompoknya berusaha menguasai lawannya dan memaksa lawan
menerima penyelesaian yang diinginkan
• Menyesuaikan dengan keinginan Orang Lain
Cara penyelesaian konflik ini dilakukan dengan salah satu pihak bersedia
mengalah dan dihindari demi keserasian (harmoni). Pihak yang mengalah
akan mengorbankan tujuan pribadinya menerima pendirian pihak lain.
Sikap ini dilakukan karena salah satu pihak merasa konflik harus untuk
mempertahankan hubungannya dengan orang lain.
• Melakukan Negosiasi
Negosiasi adalah proses komunikasi dua pihak atau lebih untuk
menyelesaikan perbedaan dengan mencapai penyelesaian yang diterima
semua pihak Negosiasi merupakan kesepakatan antarpihak yang bertikai
untuk bertemu dan bertatap muka, kemudian melakukan perundingan
untuk mencari solusi. Agar negosiasi berhasil, setiap pihak memiliki niat
mencapai kesepakatan. Jika salah satu pihak berniat tidak mencapal
kesepakatan, proses negosiasi tidak akan berhasil.
• Mediasi
Mediasi merupakan proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai
penasihat yang netral dalam penyelesaian konflik. Pihak ketiga dalam
mediasi disebut mediator. Mediasi dilakukan ketika setiap pihak yang
berkonflik tidak ada yang mengalah. Kedua belah pihak yang berkonflik
juga tidak mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri. Pihak ketiga
tersebut dipilih berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang berkonflik.
Pihak ketiga berperan mengarahkan dan menemukan titik terang dalam
penyelesaian konflik. Pihak ketiga tidak memiliki wewenang untuk
mengambil keputusan terkait jalan damai. Pihak yang berkonfliklah yang
memiliki keputusan tersebut.
• Arbitrase
Arbitrase merupakan upaya penyelesaian konflik yang bersifat formal.
Arbitrase dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga yaitu lembaga
arbitrase dalam memutuskan perkara. Dalam arbitrase, pihak ketiga
memiliki wewenang penuh untuk memberi putusan dalam menyelesaikan
konflik. Pihak berkonflik juga wajib menaati keputusan lembaga
arbitrase tersebut. Dalam arbitrase muncul pihak yang menang dan
kalah. Proses arbitrase berlangsung apabila setiap pihak menyetujui
lembaga yang ditunjuk menjadi arbitrator dan mematuhi keputusannya.
Akan tetapi, arbitrator tidak mempunyai wewenang bertindak seperti
hakim di pengadilan. Dengan demikian, arbitrator tidak dapat
memutuskan langsung di tempat.
• Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah usaha menyelesaikan konflik pada masa lalu.
Penyelesaian konflik tersebut sekaligus memperbarui hubungan ke arah
perdamaian dan lebih harmonis. Konflik seperti perang, bentrokan
antarwarga, antarsuku, dan antarpemeluk agama dapat menyebabkan
disintegrasi antaranggota kedua kelompok. Meskipun telah diupayakan
perdamaian, hubungan sosial antarpihak yang berkonflik masih
renggang. Kerenggangan inilah yang diupayakan diperbaiki dalam
rekonsiliasi. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkonflik kembali
hidup bersama seperti sebelum terjadi konflik.
C. Latihan Dan Kunci Jawaban
1. Haryo dan Tono merupakan teman – teman satu sekolah sejak SD hingga SMP.
Pada suatu ketika mereka terlibat konflik sehingga hubungan pertemanan
keduanya menjadi renggang. Dampak negatif konflik tersebut yaitu …….
a. Munculnya dominasi pemenang
b. Menyebabkan ketidaktentraman hidup
c. Menyebabkan disintegrasi antarindividu
d. Menimbulkan luka fisik dan korban jiwa
2. Cara penyelesaian konflik yang dilakukan dengan melakukan tawar-menawar
dinamakan...
a. Konsiliasi
b. Bargainning
c. Mediasi
d. Kompromi
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. D
4. B
5. D
D. Daftar Pustaka
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS
VIII Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Putra, Erick Dkk. 2017. Buku PR Ilmu Pengetahuan Sosial VIII. Klaten: Intan
Pariwara. Hal. 64-68