PROBLEMATIKA PENGELOLAAN GUDEP DAN PEMBINAAN PRAMUKA SIAGA KWARTIR CABANG BADUNG TAHUN 2024
PROBLEMATIKA PENGELOLAAN GUDEP DAN PEMBINAAN PRAMUKASIAGA 1. Mengkaji pelaksanaan gudep a. Umum 1) Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kaum muda yang menyelenggarakan kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan anggota dewasa. 2) Sebagai gerakan, langkah-langkah pembinaan kaum muda bergerak maju menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka, serta ketentuan- ketentuan pengembangan program pesertadidik yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional. 3) Pembinaan anggota Gerakan Pramuka dilaksanakan di gugusdepan, yang merupakan kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka dengan bersendikan Sistem Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 4) Guna menjamin keserasian, keselarasan dan kesinambungan dalam usaha pembinaan kaum muda melalui kepramukaan, Gerakan Pramuka berusaha mengadakan hubungan yang erat dan kerjasama yang baik dengan organisasi pendidikan dan organisasi kaum muda lainnya,
tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah serta orang tua peserta didik. b. Pengertian 1) Gugusdepan disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. 2) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak, dan budi pekerti luhur. 3) Anggota Muda adalah anggota biasa yang terdiri atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, dan Pramuka Penegak. 4) Anggota Dewasa Muda adalah anggota biasa yaitu Pramuka Pandega. 5) Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka adalah Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan kepramukaan. 6) Pramuka Luar Biasa adalah anggota Gerakan Pramuka penyandang cacat, baik secara fisik, mental, sosial maupun emosinya sehingga memerlukan pembinaan dan pelayanan khusus. 7) Pramuka adalah sebutan bagi anggota muda dan dewasa muda yang terdiri atas Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. 8) Peserta didik adalah sebutan secara umum bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. 9) Satuan terpisah adalah satuan yang anggotanya hanya terdiri atas satu jenis kelamin, putra atau putri. Anggota putra dan anggota putri dihimpun secara terpisah dalam gudep yang masing-masing berdiri sendiri. Satuan putra dibina oleh pembina putra dan satuan putri dibina oleh pembina putri, kecuali Pramuka Siaga; satuan putra boleh dibina oleh Pembina Putri akan tetapi tidak sebaliknya. 10) Siklus program adalah daur program dengan periode sekitar 3-4 bulan untuk menilai kemajuan anggota, satuan yang berkaitan dengan aktifitas atau kegiatan dipilih, dipersiapkan, diatur, dilaksanakan, dan dievaluasi; perkembangan pribadi pesertadidik diamati, dikenali, dinilai, dan diakui. 11) Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yang menghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina Perindukan. 12) Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang menghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan. 13) Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan. 14) Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dan dipimpin oleh Ketua
Dewan Racana Pandega dengan pendamping Pembina Racana. 15) Kaum muda adalah anak-anak, remaja dan dewasa muda yang berusia 7-25 tahun c. Tujuan Gudep dibentuk dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan sumber daya kaum muda melalui kepramukaan agar menjadi warga negara yang berkualitas, yang mampu memberikan sumbangan yang positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik lokal, nasional, maupun internasional. d. Tugas Pokok Sebagai organisasi terdepan dalam proses penyelenggaraan kepramukaan, maka gudep mempunyai tugas pokok: 1) Menghimpun kaum muda untuk bergabung dalam Gerakan Pramuka. 2) Menyelenggarakan kepramukaan yang bersendikan Sistim Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 3) Memelihara kelangsungan pembinaan dan pengembangan kepramukaan. 4) Mengkoordinasikan kegiatan seluruh golongan pesertadidik. 5) Menyelenggarakan administrasi. e. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut gudep mempunyai fungsi sebagai: 1) Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan.
2) Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan bagi pengembangan pribadi kaum muda. 3) Tempat pengelolaan administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana kepramukaan. f. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Sasaran Gugusdepan a) melaksanakan visi dan misi gudep; b) merencanakan, melaksanakan program kegiatan pesertadidik sesuai karakteristik kaum muda; c) menarikminat kaummuda untuk bergabung dan mempertahankan mereka agar tetap bergabung di dalamnya; d) mengusahakan kemandirian; e) menyediakan sarana dan prasarana kegiatan; 2) Sasaran Kepramukaan Mempersiapkan kader bangsa yang: a) memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila; b) berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku tertib; c) sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya; d) memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa; e) berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, semangat kebersamaan, kepedulian, bertanggung jawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat
dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugastugas serta memiliki komitmen. 3) Sasaran Kegiatan Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan agar pramuka memiliki: a) keyakinan agama yang kuat, senantiasa menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan lainnya. b) kepedulian terhadap bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya serta terhadap diri pribadinya. c) keterampilan yang meliputi antara lain: (1) keterampilan kepramukaan (2) keterampilan hidup (3) kepemimpinan (4) teknologi (5) kewirausahaan g. Peran Sebagai ujung tombak Gerakan Pramuka, gudep mempunyai peran sebagai berikut: 1) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan. 2) Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk mendapatkan bantuan dan dukungan. 3) Mengadakan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi kaum muda lainnya. 4) Memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian masyarakat. h. Upaya Untuk mencapaitujuan dan sasaran diupayakan:
1) Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, fisik, pengetahuan, keterampilan, dan memperkaya pengalaman melalui kegiatan: a) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut agama masing-masing. b) Kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. c) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara. d) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya. e) Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi dengan keimanan dan ketakwaan: 2) Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa serta meningkatan ketahanan dan kepedulian terhadap budaya bangsa. 3) Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan. 4) Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
5) Menumbuhkembangkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, rasa tanggungjawab dan disiplin. 6) Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan. 7) Memupuk danmengembangkan kepemimpinan. 8) Membina dan melatih jasmani, panca indera, daya pikir, penelitian, kemandirian, dan sikap otonom, keterampilan, dan hasta karya. 9) Menyelenggarakan berbagai kegiatan kepramukaan: a) Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal, nasional maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian. b) Menyelenggarakan kegiatan bakti masyarakat dan ekspedisi. c) Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain untuk memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional. d) Mengadakan kerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untukberpartisipasi dalam pembangunan nasional. e) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan terutama di kalangan kaum muda. i. Ketentuan Umum Dalam pembentukan gudep perlu memperhatikan halhal sebagai berikut:
1) Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam gudep yang terpisah, masing-masing merupakan gudep yang berdiri sendiri. 2) Gudep sebagai wadah keanggotaan bagi pesertadidik dapat berpangkalan di: a) Lembaga pendidikan umum dan agama, seperti; sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, masjid, gereja, vihara. b) Kelurahan/desa dan rukun warga (RW). c) Instansi pemerintah dan swasta termasuk kompleks perumahan pegawainya. d) Perwakilan RI di luar negeri. Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas disebut Gudep Wilayah. 3) Tiap gudep berkewajiban untuk menerima kaum muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan gudep tersebut, sehingga memungkinkan dibentuk gudep lengkap. 4) Dalam menerima anggota, gudep tidak boleh membedakan suku, ras, golongan, dan agama. 5) Untuk memenuhi hak dan mewadahi kaum muda yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat dan berminat dalam kepramukaan maka dibentuk: a) Gudep Pramuka Luar Biasa Gudep Pramuka Luar Biasa adalah satuan organik terdepan Gerakan Pramuka yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial usia Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega (S,G,T,D). Pada
Gudep Pramuka Luar Biasa ini terdapat hal-hal kekhususan diantaranya: 1) Gudep yang anggotanya semua jenis kecacatan. Contoh: Gudep yang anggotanya terdiri atastunanetra tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras secara gabungan terwadahi dalam satu gudep. 2) Gudep yang anggotanya hanya satu jenis kecacatan. Contoh: Gudep yang anggotanya hanya tunarungu atau tunanetra saja. Hal ini dibentuk ada kaitannya dengan spesifik sekolah tersebut, karena ada sekolah yang mendidik satu jenis kecacatan saja contoh: Sekolah Luar Biasa A (SLB A untuk tuna-netra) atau Sekolah Luar Biasa B (SLB B untuk tunarungu), ada juga sekolah yang mendidik multi kecacatan, contohnya Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), biasanya mendidik multi kecacatan mengingat SLB-nya masih langka. 3) Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang dijadikan pedoman dalam membina adalah SKU Pramuka Luar Biasa (PLB). Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 272 Tahun 1993 untuk masing-masing kecacatan SKUnya disesuaikan. 4) Pembinanya adalah guru yang berada di sekolah tersebut sesuai dengan spesifikasi keahliannya.
b) Gudep Terpadu Gudep terpadu adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang cacat. Dalam pelaksanaan penerimaan anggota mempertimbangkan hal-halsebagai berikut: (1) Tunanetra, tunadaksa, tuna laras dan tunarungu secara selektif artinya cacatnya tidak berat. (2) Mampu mengikuti kegiatan secara umum (SKUnya memakai SKU pramuka biasa). (3) Tidak adanya penyederhanaan materi kegiatan. (4) Pesertadidik mampu berkomunikasi secara wajar. (5) Orangtua pesertadidik yang bersangkutan mengijinkan masuk anggota GerakanPramuka pada gudep tersebut. (6) Pesertadidik yang bersangkutan berminat. (7) Memiliki hak dan kewajiban yang sama antara anggota pramuka luar biasa dengan pramuka biasa. (8) Pembina yang membina anggota Gerakan Pramuka penyendang cacat tersebut adalah pembina biasa. (9) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan Sekolah Luar Biasa terdekat. c) Gudep Inlusif Gudep Inklusif adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial. Dalam pelaksanaan penerimaan anggota mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
(1) Semua penyandang cacat dapat diterima menjadi anggota. (2) Ada kesiapan dari gudep untuk menerima para penyandang cacat ikut latihan di gudep tersebut. (3) Adanya ijin dari orangtua yang bersangkutan. (4) Pesertadidik yang bersangkutan berminat mengikuti kegiatan pramuka di gudep tersebut. (5) SKU yang dijadikan pedoman dalam kegiatan pembinaan adalah SKU yang disesuaikan dengan kemampuan dan jenis kecacatannya. (6) Laporan/pencapaian hasil kegiatan dibuatkan tersendiri. (7) Pembina yang menangani anggota pramuka penyandang cacat ádalah pembina biasa. (8) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan Sekolah Luar Biasa terdekat. 6) Setiap anggota muda dan anggota dewasa muda hanya terdaftar sebagai anggota pada satu gudep. 7) Gudep-gudep di dalam negeri dihimpun dalam ranting, yang masing-masing meliputi suatu wilayah kecamatan, dan diatur sebagai berikut: Gudep dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan oleh kwartir ranting, kecuali gudep yang berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan pengembangannya dilakukan oleh Kwartir Cabang.
8) Gudep di luar negeri diatursbb: a) warga negara RI yang bertempat tinggal di luar negeri, dengan persetujuan Perwakilan RI setempat dapat mendirikan gudep yang dibimbing dan dibantu oleh Kepala Perwakilan RI yang bersangkutan selaku Ketua Mabigus di bawah pengendalian Kwartir Nasional. b) mengadakan kerjasama dengan National Scout Organization setempat. 9) Warga Negara Asing yang bertempat tinggal diwilayah Indonesia dapat mendirikan gudep bagi bangsanya dengan memberitahukan kepada Kwartir Nasional cq Kwartir Daerah setempat agar terjalinpersahabatan. 2. Mengkaji paradigma pembinaan Pramuka Siaga pendidikan kepramukaan a. Jiwa Siaga Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur antara 7–10 tahun. Disebut pramuka siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung. Setiap beberapa Barung dihimpun dalam sebuah satuan besar yang bernama Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, Barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan antara 6 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masingmasing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari
mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. b. Karakteristik anak seusia Siaga Karakteristik Pramuka Siaga antara lain sebagai berikut : • Senang meniru • Senang berdendang, menari dan bernyanyi • Suka dipuji, mudah merajuk • Senang menceriterakan dan mengadukan apa yang diketahui dan dialaminya. • Rata-rata masih manja • Suka berbekal • Sangat senang bermain c. Cara membina Pramuka Siaga 1) Dilakukan dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. 2) Membina Siaga adalah phase awal dalam pendidikan maka sifat-sifat Pembina Siaga yang tidak tidak bisa dicontoh oleh anak usia Siaga harus tidak dimunculkan di permukaan. Misalnya Pembina merokok, membentak-bentak, berkata agak jorok, dsb. 3) Materi pembinaan banyak dibungkus, sehingga menarik (misalnya menceriterakan sifat-sifat kepahlawanan yang perlu dicontoh, dengan sosio drama). 4) Sesuatu yang khayal, baik untuk mempuk imajinasi Siaga, tetapi jangan dilebih-lebihkan. Ceritera tentang fabel, farabel baik untuk Siaga. Dalam abad modern ini baik apabila imajinasi tersebut dipadukan dengan teknologi. 5) Siaga harus sudah diperkenalkan secara “nyata” bagaimana setiap hari berbuat kebaikan. Baik dalam latihan, maupun melalui pesan Pembina untuk melaksanakannya di rumah.
6) Untuk melatih kreativitas Siaga (otak belahan kanan), maka akan sangat baik mereka ditugasi membuat lagu sederhana (jinggle), tarian, menulis pengalaman, atau mengarang, atau membuat yel-yel yang menyemarakkan kasih sayang. 7) Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan. 8) Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”. 3. Mendiskusikan cara mengatasi problematika pengelolaan gudep a. Aspek Sumbar Daya Manusia 1) Legalitas Kepengurusan Gugusdepan (Mabi, Ketua Gugusdepan, Pembina Satuan) a) Dipilih melalui musyawarah Gugus depan b) Memiliki Surat Keputusan Pengukuhan c) Dilantik oleh Pengurus Kwartir d) SK Mabigus e) SK ketua Gugusdepan dan Pembina Satuan f) Memiliki Kartu Tanda Anggota yang berbasis SIPA 2) Kursus Kepramukaan a) Mabigus b) Ketua Gugusdepan c) Pembina Satuan 3) Jumlah Pembina Jumlah pembina di masing-masing satuan disahkan dengan SK Pengurus Gugusdepan. b. Aspek management dan adminsitrasi 1) Musyawarah Gugusdepan a) Pelaksanaan musyawarah (1) Dokumen Foto Kegiatan (MUGUS) (2) Dokument LPJ (3) Rencana Kerja (pa& pi) (4) Berita Acara (pa dan pi) b) Proses musyawarah gudep
(1) Pelaksanaan tepat waktu (2) Terdapat penyampaian laporan Pertanggungjawaban pengurus sebelumnya (3) Menyusun Program kerja untuk masa bakti berikutnya. (4) Melakukan pemilihan Pengurus gudep 2) Nomor Gugusdepan Kelengkapan legalitas Nomor Gugusdepan : a) Surat Keputusan Kwartir b) Papan Nama Gugusdepan c) Kop Surat Gugusdepan d) Stempel Gugusdepan 3) Program Gugusdepan Memiliki Program Kerja Gugusdepan : a) Program 1 Periode (tiga tahun) b) Program Tahunan c) Program Semester d) Program Bulanan 4) Persuratan Gugusdepan Penatalaksanaan surat menyurat di Gudep : a) Buku agenda surat masuk b) Buku agenda surat keluar c) Surat ke Orang tua d) Buku Verbal/ Ekspedisi Surat Menyurat 5) Pengadministrasian Peserta Didik Administrasi peserta didik terdiri atas: a) Buku Registrasi Peserta Didik b) Buku Catatan Pribadi Peserta Didik c) Buku Daftar Hadir Latihan d) Buku Daftar Anggota / Buku Induk e) Logbook f) Dokumentasi Riwayat Peserta Didik g) Buku Pelantikan h) Buku acara kegiatan / Buku Catatan Proses
i) Program Latihan j) Buku Catatan Pribadi Pembina k) Buku Notulen rapat l) KTA Peserta didik terdaftar di SIPA Gerakan Pramuka Jawa Timur m) Rutin Laporan tahunan kepada Kwartir. c. Aspek dana,sarana, dan prasarana 1) Keuangan Gugusdepan a) Sumberdaya Keuangan (1) Dukungan dari Sekolah dalam Rencana Anggaran Pendapatan dann Belanja Sekolah (RAPBS). (2) Bantuan Mabigus(diluar dana dari sekolah). (3) Iuran Anggota. (4) Usaha Mandiri. (5) Hibah/ Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat. (6) Kerjasama sponshorsip dengan swasta. b) Pengelolaan Administrasi Keuangan (1) Buku kas yang dikelola dengan baik. (2) Buku laporan keuangan secara teratur. (3) Laporan berkala kepada Mabigus. (4) Laporan pertanggungjawaban keuanganpada Mugus. 2) Sarana dan Prasarana Gugus depan a) Sanggar Pramuka,ruang baca, dan kelengkapan (1) Struktur Organisasi Gugusdepan (2) Tenda regu,sesuai jumlah regu (3) Tenda dapur, 2 buah (4) Alat dan kotak P3K, 2 buah (5) Alat dapur dan kotak penyimpanan, 2 set (6) Lemari, 2 set (7) Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan, 1 unit .
(8) Meja kerja dan Kursi, 2 unit. (9) Papan Statistik, 1 buah. (10) Komputer, 1 unit. (11) Printer, 1 unit. (12) Pengeras Suara, 1 unit. (13) Lentera, 4 unit. (14))Kantong Barung, 4 buah. b) Sarana latihan rutin (khusus Siaga) (1) Bendera Merah Putih, 2 buah. (2) Bendera Barung untuk putra dan putri, sesuai jumlah barung. (3) Standart Bendera, 2 buah. (4) Naskah Upacara, 2 buah. (5) Alat permainan Siaga. c) Sarana latihan rutin (khusus Penggalang) (1) Bendera merah putih, 2 buah (2) Bendera WOSM , 2 buah (3) Bendera Gugusdepan, 2 buah (4) Bendera semaphore, 2 pasang (5) Bendera morse, 2 buah (6) Bendera Regu untuk pa & pi 2 set (7) Standar Bendera, 4 buah (8) Peluit, 2 buah (9) Tongkat, 16 buah (10)Tali, 160 meter (11)Kompas, 2 buah d) Sarana latihan rutin (khusus Penegak) (1) Bendera Merah Putih, 2 buah (2) Bendera WOSM, 2 buah (3) Bendera Gugusdepan, 2 buah (4) Bendera Semaphore, 2 pasang (5) Bendera Morse, 2 buah (6) Bendera Sangga untuk putra dan putri, sesuai jumlah sangga
(7) Tiang Bendera, 2 buah (8) Peluit, 2 buah (9) Tongkat, sesuai jumlah Penegak (10)Tali, 160 meter (11) Kompas, 2 buah (12) Pusaka Ambalan (13) Sandi Ambalan (14) Bendera Ambalan (15)Badge Ambalan e) Prasarana Gugusdepan (1) Ruang terbuka untuk tempat berlatih. (2) Ruang terbuka untuk Upacara. (3) Ruang terbuka untuk berkemah d. Aspek Kegiatan 1) Penyelenggaraan kegiatan Gugusdepan a) Kegiatan Pramuka Siaga (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Pindah golongan (3) Rekreasi, (4) Permainan bersama, (5) Darmawisata, (6) Pasarsiaga (bazar), (7) Ketangkasan dan ketrampilan, (8) Karnaval, (9) Perkemahan siang hari (dagkamp), (10)Pameran (exposisi), (11)Pesta seni budaya (12)Gladian Pimpinan Barung (13)Pesta Siaga (14)Lain-lain b) Kegiatan Pramuka Penggalang (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Pindah Golongan (3) Latihan Gabungan (4) Penjelajahan
(5) Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) (6) Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru) (7) Lomba Tingkat I (8) Pentas Seni (9) Pameran Hasil Karya (10)Peringatan Hari Besar (11)Perkemahan Bakti (12)Lain-lain c) Kegiatan Pramuka Penegak (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Halang Rintang (3) Permainan bersama (Out Bond) (4) Penjelajahan (5) Persami (6) Safari Camp (pengembaraan) (7) Bakti Sosial (8) Mountaineering (9) Unjuk Gelar Penegak (10)Apresiasi Seni Budaya dan (11)Lain-lain 2) Partisipasi Gugusdepan a) Kegiatan Partisipasi Pramuka Siaga (1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan lain (2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain ... b) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penggalang (1) Latihan gabungan dengan Gugusdepan lain (2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain ... c) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penegak (1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan lain
(2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain d) Perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan (1) Perencanaan kegiatan (a) Perencanaan program merupakan realisasi dari program kerja Gugusdepan (b) Perencanaan program minamal 1 (satu) tahun terakhir (c) Perencanaan melibatkan peserta didik (d) Perencanaan menyiapkan kegiatan pengganti (e) Perencanaan dimulai dari pembuatan proposal kegiatan (f) Perencanaan mempertimbangkan Pengendalian Resiko (2) Pelaksanaan kegiatan (a) Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan perencanaan. (b) Pelaksanaan kegiatan melibatkan peserta didik. (c) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan golongan. (d) Pelaksanaan kegiatan memperhatikan perencanaan/manajemen resiko . (3) Evaluasi kegiatan (a) Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan berjalan. (b) Evaluasi melibatkan peserta didik. (c) Hasil Evaluasi ada tindak lanjut. (d) Laporan pertanggungjawaban disertai bukti fisik.
(e) Hasil Laporan pertanggungjawaban keuangan ada tindak lanjut. e. Aspek Proses 1) Tugas Pokok dan Fungsi Mabigus a) Aktif memberikan motivasi berupa bimbingan moral; b) Aktif memberikan bantuan Material c) SesuaiProgrammemberikan bantuan Finansial 2) Rutin Memberikan bimbingan Organisatoris Aktivitas Mabigus a) Melaksanakan Rapat Pengurus Mabigus b) Menyusun Program Kerja Mabigus c) Memonitoring Kegiatan Peserta Didik d) Membangun Komunikasi dengan Orangtua Peserta didik. 3) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Gudep a) Membuat program Kerja Gugusdepan b) Aktif melakukan koordinasi dengan Pembina satuan c) Melaksanakan Tugas sebagai Ketua Dewan Kehormatan Gugusdepan d) Mengelola Administrasi Gugusdepan e) Melakukan upaya peningkatan mutu orang dewasa. 4) Aktivitas Pembina Gudep a) Melaksanakan Rapat dengan pembina Gugusdepan b) Menghadiri kegiatan rapat di Kwartir
c) Memonitoring kegiatan peserta didik d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran e) Mengikuti kegiatan gelang ajar f) Kursus Keterampilan Kepramukaan 5) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Siaga a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi) 6) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi). Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penggalang a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi). d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi) 7) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penegak a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi) d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi) 8) Aktivitas Pembina Satuan Siaga a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gugusdepan. b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi). c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi). d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi). e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi) f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi).
9) Aktivitas Pembina Satuan Penggalang a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gudep. b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi). c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi). d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi). e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi). f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi). 10) Aktivitas Pembina satuan Penegak a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gugusdepan b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi) c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi) d) dMengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi) e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi) f) fKursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi) 11) Proses dan Pencapaian SKU dan SKK Peserta Didik a) Proses Pengujian SKU b) Pencapaian SKU Siaga Mula 1 tahun terakhir c) Pencapaian SKU Siaga Bantu 1 tahun terakhir d) Pencapaian SKU Siaga Tata 1 tahun terakhir e) Pencapaian SKU Penggalang Ramu f) Pencapaian SKU Penggalang Rakit g) Pencapaian SKU Penggalang Terap h) Pencapaian SKU Penegak Bantara i) Pencapaian SKU Penegak Laksana j) Proses Pengujian SKK Peserta Didik k) Pencapaian SKK Golongan Siaga
l) Pencapaian TKK Tingkat Purwa G m) Pencapaian TKK Tingkat Madya G n) Pencapaian TKK Tingkat Utama G o) Pencapaian TKK Tingkat Purwa T p) Pencapaian TKK Tingkat madya T q) Pencapaian TKK Tingkat Utama T 12) Latihan Rutin a) Latihan Rutin/Mingguan dalam 1 tahun terakhir. (1) Upacara Pembukaan Latihan (2) Kegiatan Pendahuluan (3) Kegiatan Inti (4) Upacara Penutupan Latihan b) Volume Latihan Rutin / Mingguan dalam 1 tahun. 13) Pembiasaan Diri a) Program Pembiasaan di gugusdepan (1) Pelaksanaan korve setiap latihan (2) Hadir tepat waktu (3) Membayar iuran (4) Menabung (5) Membiasakan Salam Pramuka sesama anggota dan Pembina (6) Membiasakan berjabat tangan dan sikap menghormati kepada orang dewasa atau pembinanya b) Pelaksanaan Pelantikan diGugus depan (1) Pelantikan dilaksanakan dalam bentuk upacara (2) Pelantikan dihadiri oleh orangtua / wali (3) Pelantikan dihadiri oleh Dewan Kehormatan (4) Pelantikan dilakukan oleh Pembina yang bersangkutan (5) Pelantikan terdokumentasi
f. Aspek Prestasi 1) Prestasi kelembagaan a) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Ranting b) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Cabang c) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Daerah/ Regional. 2) Prestasi Perorangan Peserta didik a) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Ranting. b) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Daerah/ Regional. g. Kemitraan 1) Bentuk kemitraan a) Pelibatan Orang Tua dalam Musyawarah Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus. b) Pelibatan Orang Tua dalam kegiatan Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus. c) Melaksanakan kerjasama kegiatan degan Gudep lain 1 tahun terakhir. d) Kerjasama dengan lembaga, instansi, institusi dan Perorangan (Perjanjian kerjasama dan foto kegiatan). 2) Cakupan kemitraan Ruang lingkup kerjasama : a) Gugusdepan lainnya; b) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat kecamatan; c) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat kabupaten /kota; d) Perorangan
3) Hasil Kemitraan a) Bantuan sarana dari kemitraan. b) Kegiatan Pelatihan Keterampilan Khusus oleh Mitra kepada peserta didik. c) Keterlibatan mitra dalam pelatihan rutin mingguan atau kegiatan khusus. 4) Dampak kemitraan 1 tahun terakhir Dampak kemitraan terhadap penguatan kemampuan peserta didik, dibuktikan dengan laporan dan foto kegiatan a) Peserta didik semakin giat berlatih b) Aktivitas dan kreativitas Pembina semakin meningkat c) Perhatian Mabigus semakin baik d) Orang tua peserta didik semakin percaya kepada Gugusdepan. 4. Mendiskusikan ragam kegiatan inovatif, menarik dan menantang bagi Pramuka Siaga a. Pendahuluan 1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses pendidikan sepanjang hayat yang berkesinambungan dengan sasaran menjadikan manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri, memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya, alam seisinya, bertanggung jawab serta berpegang taguh pada nilai dan norma masyarakat. 2) Pada hakekatnya, peserta didik di dalam Pendidikan Kepramukaan, lebih banyak diperankan sebagai subjek daripada objek pendidikan. Dengan demikian, peserta didik sendirilah yang berperan aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat dikatakan yang menjadi pendidik dalam
kepramukaan adalah peserta didik sendiri. Pembina Pramuka lebih berperan sebagai pembimbing, pendamping dan fasilitator, senantiasa memberikan motivasi dan stimulasi (rangsangan) terhadap konsep kegiatan dan melengkapinya dengan metode yang paling tepat bagi kegiatan tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, peserta didik sendiri yang berperan aktif sepenuhnya. 3) Agar peserta didik terlibat secara penuh dalam kegiatan, Pembina melibatkan mereka dalam perencanaan dan persiapan kegiatan. b. Materi Pokok 1) Belajar Sambil Melakukan (Learning by doing), merupakan salah satu metode kepramukaan yang mendominasi pada hampir semua kegiatan kepramukaan. Sasaran yang ingin dicapai dengan penggunaan metode ini ialah peserta didik merasakan bagaimana menyusun acara kegiatan, bagaimana melaksanakan suatu kegiatan, proses apa saja yang harus dilakukan bila terjadi hambatan dan upaya apa yang dapat mengatasinya, serta apa yang mereka rasakan bila mana kegiatan yang dilakukan berhasil dengan baik. 2) Kegiatan yang dianggap menarik dan penuh tantangan bagi peserta didik adalah kegiatan yang: a) baru dikenal dan merupakan produk inovasi ; b) dapat mengembangkan kreatifitas; c) dapatmengembangkan berbagai keterampilan d) bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat
3) Kegiatan yang menarik, penuh tantangan dan mengandung nilai pendidikan dapat : Menumbuhkan kebanggaan bila dapat diselesaikan dengan baik dan sukses. Menumbuhkan kreatifitas, menemukan cara dan metode baru dalam pemecahan masalah untuk menjawab tantangan Menumbuhkan rasa percaya diri, keteguhan hati, keuletan dalam usaha, pengetahuan dan pengalaman yang sangat mengesankan a) Kaum muda pada umumnya akan tertarik pada hal - hal yang menantang, mereka mempunyai kebanggaan tersendiri bila dapat menyelesaikannya dengan baik dan sukses. b) Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang menantang mereka mencurahkan segala uapaya, dan dengan mencari-cari teknik yang tepat untuk dapat mencapai keberhasilan atas kegiatan tersebut. c) Dengan berhasilnya melaksanakan kegiatan yang menantang, peserta didik mendapatkan pengembangan kreativitas,. Kegiatan yang dapat mengembangkan aspek -aspek mental maupun pisik sebagaimana tersebut di atas, mengidentifikasikan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang mengandung pendidikan. d) Hal - hal apa yang menarik dan menantang bagi peserta didik tergantung pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan. 4) Cara menyusun kegiatan yang menarik, menantang bagi peserta didik tergantung pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.
a) Pembina melibatkan peserta didik/Dewan Satuan dalam menghimpun macam-macam kegiatan yang diiginkan oleh para peserta didik. b) Beserta peserta didik Pembina mengelompokkan macam - macam kegiatan tersebut menjadi kelompok-kelompok kegiatan yang sejenis. c) Peserta didik dengan didampingi/dibimbing Pembina menyusun program kegiatan dengan memperhatikan : (1) Skala prioritas (2) Penyesuaian dengan waktu dan tempat (3) Pelaksanaan program kegiatan diselaraskan dengan kegiatan (4) masyarakat yang ada pada saat itu. d) Ketika program yang sudah ditetapkan tersebut akan dilaksanakan, Pembina mengajak para Pemimpin Barung/ Regu/ Sangga, untuk berlatih bagaimana melaksanakan kegiatan yang akan datang. Pada saat Pembina menggladi para Pemimpin tersebut, Pembina memilihkan/menentukan metode yang tepat dan bagaimana cara melaksanakan dalam praktek yang praktis sehingga pada saat melaksanakan kegiatan bersama rekan-rekannya, mereka dapat memberi petunjuk tentang bagaimana melaksanakan kegiatan yang dihadapinya. c. Penutup 1) Kegiatan yang menarik dan memberi tantangan adalah kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba, ingin menemukan
jawaban dan mendapatkan pengalaman, yang ada dalam diri peserta didik. 2) Pembina Pramuka harus dapat memberikan kegiatan yang menantang selaras dengan perkembangan jiwa peserta didik, di samping itu Pembina hendaknya mempertimbangkan keselamatan (safety) pada pelaksanaan kegiatan tersebut. 3) Kegiatan yang menarik, menantang dengan melibatkan langsung para peserta didik dalam menyusun program kegiatan dan pelaksanaanya, akan membekali mereka untuk hidup aktif, kreatif, ulet, tahan uji, percaya diri, bertanggung jawab, mandiri dan memiliki keterampilan kepemimpinan, manajerial, bergaul, pisik, dan keterampilan bermasyarakat. 5. Mendiskusikan pola praktis pencapaian pramuka Siaga garuda Cara Pemenuhan : a. Program latihan diarahkan untuk pencapaian TKU secara meningkat dan beekelanjutan sehingga pencapaian TKU tertinggi masing-masing golongan. b. Program latihan juga dipacu untuk pencapaian TKK sesuai dengan persyaratan/kriteria yang ditentukan. c. Peserta didik dimotivasi agar aktif berlatih Pramuka, juga berprestasi dalam belajar, nilai/raking/IP tinggi dan meningkat, juga aktivitas di rumah dan di lingkungan. d. Gudep diberi petunjuk/pedoman pencapaian Pramuka Garuda.
e. Dibentuk Tim Penilai Peamuka Garuda berdasarkan keputusan Kwarcab di tingkat Ranting dan Tim Verivikasi di Tingkat Kwarcab. f. Calon yang memenuhi kriteria dipersiapkan dengan penisian data yang diperlukan. g. Calon dinilai baik dengan wawancara maupun praktek dengan menunjukkan data dan dokumen/keterangan yang mendukung. h. Tim melakukan penilaian atas data dan bukti yang mendukung baik tulis maupun lisan tentang aktivitasnya, baik di satuan, Gudep, Sekolah/Tempat Pendidikan, rumah maupun di lingkungan pergaulan peserta didik. Kiat a. Untuk penggalaman dan memberi motivasi pencapaian menjadi pramuka dapat dengan memebrikan kriteria Pramuka garuda, misalnya : 1) Garuda A : apabila memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan. 2) Garuda B : apabila ada persyaratan yang belum dipenuhi. Garuda C : apabila beberapa persyaratan belum selesai dipenuhi. b. Pramuka Garuda C dapat dinaikkan menjadi Pramuka Garuda B serta dapat pula menjadi Pramuka Garuda A. c. Penetapan tersebut dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Cabang. Peningkatan a. Peningkatan program latihan b. Peningkatan program pencapaian SKU/TKU dan TKK (Wajib/Pilihan). c. Peningkatan mengikuti kegiatan SGTD masing-masing.
d. Penuingkatan kegiatan. e. Peningkatan aktiuvitas dan prestasi belajar. f. Peningkatan kegiatan penilaian. g. Peningkatan informasi. h. Peningkatan kualitas Pembina/Tim Penilai. Peran Pembina a. Peran Pembina baik satuan,maupun gudep sangat penting. b. Peran pembina dalam latihan menyiapkan dan menambahkan bakal calon. c. Peran pembina dalam memotivasi Peserta Didik agar menempuh SKU dan mencapai TKK serta Pramuka garuda. Peran Mabigus a. Peran Mabigus menunjang proses pencapaian sangat penting. b. Peran Mabigus dalam memotivasi Pembina gudep maupun satuan merupakan hal memperlancar proses pencapaian Pramuka garuda. Peran Kwartir a. Menyediakan Tim Penguji dan verifikasi Pramuka Garuda yang ditetepkan dengan Surat keputusan. b. Menyelenggarakan temu giat sesuai dengan golongan peserta didik, untuk memenuhi persyaratan Pramuka Garuda.