Kata Pengantar Pada zaman yang semakin kompleks ini, konsep hirarki telah menjadi inti dari berbagai bidang kehidupan manusia. Dari organisasi sosial hingga struktur bisnis, hirarki memiliki peran yang tak terhindarkan dalam membentuk tatanan dunia kita. Buku ini mengundang Anda untuk menjelajahi konsep hirarki dengan lebih dalam, dari akarnya dalam sejarah manusia hingga aplikasinya yang sangat relevan dalam dunia kontemporer. Melalui halaman-halaman yang mengungkap lapisan-lapisan hirarki dalam berbagai konteks, kita akan memahami bagaimana hirarki memengaruhi keputusan, dinamika sosial, dan pengambilan kebijakan. Dengan sudut pandang yang beragam dan analisis mendalam, buku ini menguraikan bagaimana hirarki dapat digunakan secara efektif, atau bahkan digantikan, dalam dunia yang terus berubah. Mari bersama-sama memahami bagaimana hirarki memainkan peran penting dalam mengatur kehidupan kita, serta menggali cara-cara untuk memahaminya dengan lebih baik. Selamat menikmati perjalanan intelektual ini menuju pemahaman yang lebih dalam tentang hirarki dan dampaknya dalam masyarakat modern."
HIERARKI DAN HUBUNGAN ANTARREGULASI NAMA : AHMAD ZAKI FIKRI KELAS :XI.12 ABSEN : 04 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hierarki adalah urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan). Hierarki adalah suatu susunan hal (objek, nama, nilai, kategori, dan sebagainya) di mana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai berada di "atas," "bawah," atau "pada tingkat yang sama" dengan yang lainnya. Secara abstrak, suatu hierarki adalah sebuah kumpulan yang disusun. Contoh hierarki adalah adanya tingkatan atau jenjang jabatan di tempat kerja. Pada hierarki dalam dunia kerja, kamu memahami bahwa Orang yang punya jabatan lebih tinggi, umumnya memiliki wewenang lebih untuk berkontribusi pada perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan. Sebuah keputusan dalam perusahaan yang menganut budaya hierarki biasanya akan datang dari pimpinan tertinggi. Banyak perusahaan besar yang masih menganut sistem ini.
Hierarki adalah budaya kerja dalam suatu perusahaan yang fokusnya pada perkembangan dan kestabilan perarturan, struktur, dan proses bisnis. Cara kerja hierarki adalah dengan menjunjung tinggi struktur manajemen yang ada di perusahaan. Hierarki sengat erat dengan kontrol dan kekauasaan, sehingga biasanya kurang fleksibel dalam menerima masukan dari seluruh pekerja. Hierarki dalam perusahaan biasanya dibagi menjadi 3, yaitu level atas, menengah, dan bawah. Otoritas, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan dalam hal ini mengalir dari atas ke bawah. Seseorang yang memiliki level lebih tinggi juga memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Manajemen level atas bertanggung jawab menetapkan tujuan, arah dan strategi perusahaan, sedangkan manajemen level bawah bertanggung jawab melaksanakannya. Top Level Management atau Manajemen Tingkat Atas Manajemen tingkat atas adalah manajemen level tertinggi dan memiliki otoritas tertinggi dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Manajemen tingkat atas juga bertanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan atau organisasi. Manajemen tingkat atas mengatur dan bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan. Manajemen tingkat atas ini biasanya diisi oleh direktur utama dan diektur fungsional. Contoh tingkat manajemen atas adalah CEO dan GM.
Middle Level Management atau Manajemen Tingkat Menengah Manajemen tingkat menengah betanggung jawab kepada manajemen tingkat atas dan memiliki kewenangan untuk mengatur manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat menengah adalah penghubung antara manajemen level bawah dan manajemen level atas. Contohnya adalah junior excecutive, manejer cabang, yang bertanggung jawab atas unit atau departemen masingmasing. Manajemen tingkat menengah terlibat dalam kegiatan sehari-hari, namun hanya dalam mengontrol, memotivasi, dan memberikan panduan kepada manajemen tingkat bawah untuk mencapai target dan tujuan. Lower Level Management atau Manajemen Tingkat Bawah Manajemen tingkat bawah disebut juga dengan manajemen lini pertama atau manajemen lini depan. Hierarki ini berinteraksi dan mengawasi karyawan setiap hari dan mengelola orangorang untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Pekerjaan mereka juga bisa mencakup mengatur pekerjaan, mendelegasikan tugas fungsional, menilai kinerja, penjadwalan, dan memberi dan menerima umpan balik.
Hirarki dalam peraturan antar regulasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan seperti kaku dalam pengambilan keputusan, berbagai contoh dari hirarki bisa kita lihat dalam kehidupan sehari hari, contohnya jabatan dalam perusahaan yang memiliki hirarki tertentu. Kelebihan Hierarki pada Perusahaan: -Struktur Organisasi yang Teratur -Pengambilan Keputusan yang Efisien -Penyediaan Garis Panduan dan Pengawasan -Pengembangan Karyawan -Pemisahan Tugas. -Pengelolaan Konflik -Penentuan Gaji dan Penghargaan
Kekurangan Hierarki dalam Perusahaan: -Lambatnya Pengambilan Keputusan -Komunikasi Terhambat -Rendahnya Motivasi karyawan -Biaya Tinggi -Rasa Tidak Nyaman Di jelaskan didalam hirarki terdapat juga berbagai pengambilan regulasi dengan tingkatan tertentu.Regulasi adalah serangkaian aturan, kebijakan, atau tindakan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau otoritas yang berwenang untuk mengatur dan mengendalikan perilaku, kegiatan, atau bisnis dalam suatu negara tertentu. Tujuan regulasi adalah untuk memastikan keamanan, kesehatan, keadilan dan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.Peraturan pemerintah adalah perpanjangan dari undang-undang.Sementara hubungan antaregulasi adalah hubungan yang mengatur tentang tatanan tertentu yang dilandasi oleh peraturan perundangundangan.Regulasi UU tidak hanya menunjukkan adanya hierarki.Tetapi juga ada relasi atau hubungan yang tidak boleh saling bertentangan atau tidak boleh terjadi tumpang tindih antarperaturan.Jika ini terjadi, akan terjadi kekacauan aturan, yang menyebabkan kebingungan bagi warga negara. Sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2011 Pasal 7 ayat 1, ini jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah Provinsi 6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota