“ EFEKTIFITAS POLYBAG ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum annuum) ” Laporan Penelitian
LAPORAN PENELITIAN EFEKTIFITAS POLYBAG ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum annuum). Bidang: IPA DAN LINGKUNGAN Penyusun: Fazilatunnisa Keysha Hayu Athaya Dimitria Fatimahtu Zahra SMP NEGERI 239 JAKARTA Jalan Raya Nangka No. 58 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 2021
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PAKTA INTEGRITAS KOMPETISI PENELITIAN SISWA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 2021 Nama Lengkap : Fazilatunnisa Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta,14 Juni 2007 Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Alamat : JL.Swadaya | RT: 11, RW: 10, NO. 68 A, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. No.HP / e-mail : 083874710025 / [email protected] Nama Lengkap : Keysha Hayu Athaya Dimitria Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 26-07-2007 Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jalan Guru, RT: 05, RW: 02, No. 94, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. No.HP / e-mail : 082110980544 / [email protected] Nama Lengkap : Fatimahtu Zahra Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 01-12-2006 Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jalan Agung Raya 1, Gang Pepaya, RT: 011, RW: 03, No. 98 D, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. No.HP / e-mail : 083873431222 / [email protected] Kami dengan identitas yang tertera di atas menyatakan bahwa karya kami yang berjudul EFEKTIFITAS POLYBAG ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum annuum) yang diikut sertakan dalam lomba kompetisi penelitian siswa indonesia sekolah menengah pertama (SMP) 2021 adalah karya asli, tidak menjiplak/mencontek karya orang lain, dan karya tersebut tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan sejenis. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila dikemudian hari kami terbukti telah melanggar ketentuan tersebut, maka kami bersedia didiskualifikasi, baik sebagai peserta maupun pemenang. Jakarta, Juli 2021 Peneliti Peneliti utama ( Fatimahtu Zahra ) ( Fazilatunnisa ) Peneliti ( Keysha Hayu Athaya Dimitria ) ii
EFEKTIFITAS POLYBAG ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum annuum) Oleh: Fazilatunnisa1 , Keysha Hayu Athaya Dimitria2 , Fatimahtu Zahra3 SMP Negeri 239 Jakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Polybag Organik Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum annuum). Polybag umumnya terbuat dari bahan dasar plastik, pada penelitian ini polybag terbuat dari bahan dasar sampah organik yang mudah terurai, sehingga menambah kesuburan tanaman dan mengurangi pencemaran lingkungan, serta bernilai ekonomis tinggi. Peneliti membuat 3 jenis polybag organik dengan memperhatikan komposisi bahan dan ukuran. Setelah polybag organik yang tepat didapatkan, selanjutnya dilakukan penanaman tanaman cabai dan pengamatan proses pertumbuhan tanaman, dengan membandingkan penanaman pada polybag plastik dan polybag organik. Data diambil berdasarkan hasil penelitian yang diolah secara kualitatif dan kuantitatif, serta dirujuk sesuai literatur yang relevan, kemudian dikonsultasikan pada guru pembimbing. Hasil penelitian menunjukkan, polybag organik 2 menghasilkan kondisi polybag sangat baik, kokoh dan daya serap sangat baik. Penelitian pada penanaman tanaman cabai didapatkan hasil adanya perbedaan pertumbuhan tanaman. Pada polybag organik terlihat pertumbuhan tanaman lebih baik dari pada polybag plastik, hal ini dilihat pada tinggi tanaman, jumlah daun serta kekuatan batang lebih kokoh dan kuat dikarenakan polybag orgaik memiliki banyak nutrisi dan zat hara sehingga dapat menyebabkan tanaman cabai lebih produktif dan lebih subur. Berdasarkan penelitian ini, polybag berbahan dasar sampah organik lebih baik dan efektif dalam produktivitas pertumbuhan tanaman. Kata kunci : Polybag, sampah organik, produktivitas, tanaman cabai, pencemaran lingkungan. iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS & PAKTA INTEGRITAS.......................... ii ABSTRAK ............................................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR................................................................................................. v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2 D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................... 3 A. Polybag ........................................................................................................ 3 B. Pot (Polybag) Organik .................................................................................. 3 C. Sampah Organik .......................................................................................... 3 D. Pertumbuhan Tanaman Cabai...................................................................... 5 BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 7 A. Metode Penelitian......................................................................................... 7 B. Waktu Penelitian ......................................................................................... 7 C. Tempat Penelitian ........................................................................................ 7 D. Objek Penelitian ........................................................................................... 7 E. Pengolahan Data.......................................................................................... 7 F. Analisis Data ................................................................................................ 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 8 A. Hasil Penelitian............................................................................................. 8 B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................... 10 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 11 A. Kesimpulan .................................................................................................. 11 B. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12 LAMPIRAN ............................................................................................................ 13 iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Polybag Organik 1............................................................................... 8 Gambar 4.2 Polybag Organik 2............................................................................... 8 Gambar 4.3 Polybag Organik 3............................................................................... 8 Gambar 4.4 Grafik Produktivitas Tanaman Cabai Berdasarkan Tinggi Pohon dan Jumlah Daun..................................................................... 9 Gambar 4.5 Polybag organik dan polybag plastik yang diamati .............................. 10 v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Hasil Analisis Kimia Bahan Organik Berbahan Baku Sampah Organik dengan Menggunakan Berbagai Macam Dekomposer, Aktivator 4 Minggu Setelah Inkubasi ......................................................................................... 4 Tabel 4.1 Data Pengamatan Polybag Organik............................................................ 8 Tabel 4.2 Data Pengamatan Produktivitas Tanaman Cabai........................................ 8 vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polybag telah lama digunakan sebagai wadah pada proses pembibitan tanaman. Polybag digunakan karena sifatnya yang kuat, praktis dan dapat dibeli dengan harga terjangkau. Akan tetapi penggunaan polybag memiliki beberapa kekurangan, seperti yang biasa digunakan adalah berbahan dasar plastik dimana hal tersebut sulit terdegradasi dalam tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah dan mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Proses pemindahan tanaman dari polybag ke pot yang lebih kuat menyebabkan kerusakan pada media tanam dan akar tumbuhan yang berakibat pada kurang maksimalnya pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, diperlukan polybag yang lebih ramah lingkungan serta dapat mengurangi kerusakan tanaman pada saat proses pembibitan. Salah satu yang dapat digunakan adalah membuat polybag organik. Pembuatan polybag organik dapat memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar seperti sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Selain dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos, sampah organik dapat juga dimanfaatkan untuk pembuatan polybag organik. Sampah organik yang selama ini dimanfaatkan sebagai pupuk dapat ditingkatkan pemanfaatannya sebagai bahan campuran dalam pembuatan polybag organik. Hal tersebut karena mudah didapatkan dan memiliki harga terjangkau serta mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahan organik yang telah dikembangkan sebagai polybag organik seperti campuran tanah liat, kertas koran, kotoran sapi (Khan, Mahmood, dan Bano, 2000); kertas koran, serasah dan kompos (Budi, Sukendro, dan Karlinasari, 2012a) memiliki karakteristik bahan yang baik sebagai polybag organik dan memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian mengenai penggunaan polybag berbahan dasar organik sebelumnya telah digunakan oleh (Budi, Sukendro, dan Karlinasari, 2012a) menyatakan polybag berbahan dasar organik dengan komposisi kertas koran dan kompos sebesar 50%:50% menunjukkan pertumbuhan terbaik terhadap pembibitan tanaman jati putih (G. arborea). Penelitian inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian kembali mengenai polybag berbahan dasar sampah organik dengan modifikasi komposisi bahan terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Tanaman cabai rawit merupakan salah satu bumbu dapur yang sangat dibutuhkan masyarakat. Akan tetapi Produktivitas tanaman cabai rawit masih tergolong rendah (0,20 - 0,33 kg/pohon atau 6,84 ton/ha cabai basah) (Fathonah, 2019). Sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil tanaman cabai rawit. Salah satu tahapan penting dalam Produktivitas tanaman cabai rawit adalah proses pembibitan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efektifitas polybag organik berbahan dasar sampah organik terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum annuum). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengambil rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah komposisi bahan yang baik untuk digunakan dalam pembuatan polybag organik berbahan dasar sampah organik? 2. Apakah ada perbedaan pertumbuhan Produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum annuum) memakai polybag plastik dan polybag organik ? 3. Bagaimanakah Efektifitas polybag organik terhadap Produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum annuum)? 1
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui komposisi bahan yang baik digunakan dalam pembuatan polybag organik berbahan dasar sampah organik. 2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan Produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum annuum) memakai polybag plastik dan polybag organik. 3. Untuk mengetahui Efektifitas polybag organik terhadap Produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum annuum). D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian mengenai Efektifitas polybag organik antara lain sebagai berikut: 1. Mengurangi dampak penggunaan polybag plastik yang bersifat sulit terdegradasi oleh tanah sehingga dapat menimbulkan peningkatan limbah plastik dan pencemaran tanah. 2. Memberikan alternatif pemanfaatan sampah organik dari limbah rumah tangga yang melimpah agar dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan polybag organik. 3. Memberikan alternatif polybag organik sebagai wadah semai bibit yang ramah lingkungan, memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil tanaman. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Polybag Polybag adalah kantong plastik berbentuk segi empat yang digunakan untuk menyemai tanaman dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan jenis tanaman. Keuntungan menggunakan polybag diantaranya yaitu biaya lebih murah untuk pembelian polybag dibandingkan pot, mudah dalam perawatan, pengontrolan/pengawasan per individu tanaman lebih jelas untuk pemeliharaan tanaman seperti serangan hama/penyakit, kekurangan unsur hara, tanaman terhindar dari banjir, tertular hama/penyakit, polybag mampu ditambahkan bahan organik/pupuk kandang sesuai takaran, menghemat ruang dan tempat penanaman, komposisi media tanam dapat diatur, serta nutrisi yang diberikan dapat langsung diserap oleh akar tanaman. Adapun kerugiannya adalah benda bermaterial plastik menyisakan masalah bagi lingkungan. Selain itu, kelemahan menggunakan polybag adalah polybag mempunyai daya tahan terbatas (maksimal 2-3 tahun) atau 2-3 kali pemakaian untuk media tanam, kurang cocok untuk usaha skala besar, Produktivitas tidak maksimal dibandingkan pada lahan, media tanam akan terkuras/berkurang unsur organik dan media lainnya. Kebanyakan polybag terbuat dari polyethylene yang merupakan produk dari industri minyak bumi. Tidak hanya ada masalah dengan daya urai kantong plastik ini, tetapi juga masalah bahan kimia yang dilepaskan sebagai bagian dari proses pembusukan, organochlorine (sangat beracun), methane (gas rumah kaca yang memberikan kontribusi untuk pemanasan global) dan nitrous (Marzoeki, 1995 dalam Tomi Syaputra, 2011). B. Pot (Polybag) Organik Menurut Rohmah (2015), pot organik adalah wadah semai berbahan dasar organik yang ramah lingkungan. Pot organik ini memiliki manfaat yang baik sebagai tempat media pertumbuhan tanaman karena, terbuat dari bahan yang mengandung serat dan unsur hara yang baik terhadap tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah. Pot organik terbuat dari kertas koran bekas yang dicampur dengan kompos atau campuran lainnya. Pot organik memiliki beberapa keunggulan yaitu waktu terdekomposisi dengan alam lebih cepat dibandingkan dengan polybag. Pot organik juga dapat langsung ditanam kedalam tanah tanpa harus membuka wadah, sehingga tidak menyebabkan kerusakan perakaran saat bibit dipindahkan kelapangan. Prospek pemakaian pot organik yang bersahabat dengan lingkungan (Green Polybag) akan semakin diperlukan dan menjadi peluang komoditi yang dapat dipasarkan ditingkat nasional dan internasional. Pot organik diharapkan selain berfungsi sebagai wadah tumbuh juga dapat memberikan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pot organik dianggap praktis karena dapat langsung ditanam kedalam tanah tanpa harus membuka wadahnya, tidak seperti wadah yang terbuat dari plastik dan pot organik diharapkan dapat terdekomposisi secara cepat serta tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan perakaran saat bibit dipindahkan kelapangan. (Rohmah, 2015). C. Sampah Organik Sampah organik biasanya berasal dari limbah dapur rumah tangga, limbah restoran, hotel dan lainnya. Sampah dari bahan organik ini banyak mengandung air dan serat, dan senyawa organik kompleks lainnya. Bahan organik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan merupakan bahan baku yang bagus untuk pupuk organik. Disamping karena murah dan tidak merusak lingkungan, proses pembuatannya pun mudah. Produk jadi yang dihasilkan dari pengolahan limbah atau sampah organik dapat berupa pupuk cair, pupuk padat, pakan ternak, atau pestisida organik (Cecep Dani Sucipto 2012: 7). Potensi sampah organik, terutama dari daerah perkotaan berpenduduk padat sangat tinggi. Sebagian besar sampah dari pemukiman (rumah tangga) berupa sampah organik, yang proporsinya dapat mencapai 78%. Sampah organik ini umumnya bersifat 3
biodegradable, yaitu dapat terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroorganisme tanah. Penguraian dari sampah organik ini akan menghasilkan materi yang kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sehingga sangat baik digunakan sebagai pupuk organik. Sedang bahan baku pembuatan pupuk organik berasal dari lingkungan setempat cukup banyak dan murah (Sulistyawati et al., 2009). Kompos sampah rumah tangga merupakan pupuk organik yang diperoleh dari hasil pelapukan limbah organik sampah organik hasil perlakuan manusia (rumah tangga). Perlakuan kompos melibatkan penambahan mikroorgnisme dekomposer atau aktivator ke dalam bahan. Manfaat kompos dari sampah rumah tangga adalah: 1. Menghemat biaya pemakaian lahan tempat pembuangan akhir (TPA) lebih dari 50%, karena seluruh sampah organik diolah lagi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dalam skala luas 2. Pengolahan sampah organik tidak mencemari lingkungan, sehingga polusi air, tanah dan udara dapat berkurang. 3. Sampah organik yang diolah secara baik dapat memberikan sumber pendapatan dan lapangan pekerjaan untuk industri pupuk organik. 4. TPA dapat dijadikan tempat sekolah lapang yaitu mempelajari bagaimana cara mengelola sampah yang baik (Zainal et al., 2008). 5. Secara keseluruhan bahan organik memiliki potensi yang lengkap untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Manfaat bahan organik secara fisik memperbaiki struktur dan meningkatkan kapasitas tanah menyimpan air. Secara kimiawi meningkatkan daya sangga tanah terhadap perubahan pH, meningkatkan kapasitas tukar kation, menurunkan fiksasi P dan sebagai reservoir unsur hara sekunder dan unsur mikro. Secara biologi, merupakan sumber energi bagi mikroorganisme tanah yang berperan penting dalam proses dekomposisi dan pelepasan unsur hara dalam ekosistem tanah. Tabel 2.1 Hasil Analisis Kimia Bahan Organik Berbahan Baku Sampah Organik dengan Menggunakan Berbagai Macam Dekomposer, Aktivator 4 Minggu Setelah Inkubasi No Komposisi Analisis pH Corganik (%) Ntotal (%) C/N ratio P2O3 (%) K2O (%) Na Ca Mg 1. Limbah organik (sampah rumah tangga) 100% + Promi 8,4 18,7 1,57 13,56 1,09 1,39 0,48 4,06 0,58 2. Limbah organik (sampah rumah tangga) 100% + EM-4 8,3 15,41 1,56 12,04 1,06 1,67 0,48 4,86 0,83 3. Limbah organik (sampah rumah tangga) 100% + Promi _ 8,0 18,89 1,29 17,33 1,09 1,22 0,46 5,33 0,63 4
Pupuk Kandang + Dedak + Tetes 4. Limbah organik (sampah rumah tangga) + EM-4 + Pupuk Kandang + Dedak + Tetes 7,9 18,11 1,29 16,46 1,05 1,17 0,41 4,50 0,57 5. Limbah organik (sampah rumah tangga) + SuperDegra + Pupuk Kandang + Dedak + Tetes 6,9 15,46 0,99 16,27 0,77 2,13 0,54 3,18 0,47 Sumber: Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Malang, 2009-2010 Jika dilihat dari segi potensi dan ketersediaan, maka sampah organik merupakan salah satu bahan yang baik digunakan sebagai bahan pembuatan polybag organik. Kompos yang dihasilkan dari sampah organik diharapkan mampu menutrisi tanah dan meningkatkan kesuburan. D. Pertumbuhan Tanaman Cabai Cabai yang identik dengan rasa pedas, sudah menjadi salah satu komponen bumbu dalam setiap masakan sudah sejak lama. Hampir di setiap masakan asli di setiap nusantara pasti memakai cabai, hingga sebagaian besar masyarakat mengira bahwa cabai adalah tanaman asli Indonesia.umumnya cabai digunakan untuk menambah cita rasa pedas masakan, bahkan,jenis cabai tertentu, seperti cabai rawit,kebanyakan dimakan mentah sebagai lalapan.jauh sebelum cabai masuk ke Indonesia, rasa pedas dalam masakan diperoleh dari rempah-rempah asli Indonesia, seperti jahe, lada, cabai jamu, dan kapulaga (Agro Media Pustaka, 2008) 1. Syarat Tumbuh Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Dapat tumbuh dengan baik didataran rendah sampai dataran tinggi (1-1.500 meter di atas permukaan laut) dengan keasaman tanah (pH) 5,5 -6,5. Hampir semua jenis tanah cocok ditanami cabai namun yang paling baik adalah tanah humus yang kaya akan unsure hara, draina sedana erasi tanah cukup baik, dan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman cabai membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari dengan intensitas penyinaran lebih dari 70%. Jika kurang sinar matarhari, tanaman akan tumbuh meninggi, daun dan batang lemas, umur panen lebih lama serta produksi rendah. 2. Penyiapan Media Semai Media yang dianjurkan untuk penyemaian adalah campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1. Untuk mencegah serangan penyakit, media semai terlebih dahulu disterilisasi. Sterilisasi dilakukan 5
dengan mengukus media atau dengan menjemur di panas matahari. Kemudian didinginkan, dimasukan kedalam wadah penyemaian dan disiram. Wadah semai yang bias digunakan antara lain polybag kecil, kantung plastikes, daun pisang, nampan plastik, atau memanfaatkan gelas plastic bekas minuman (aqua) yang diberi lubang. 3. Perlakuan Benih Benih diambil dari pertanaman yang sehat, berasal dari buah yang telah matang penuh dan sehat.Sebelum benih disemai, terlebih dahulu benih direndam dalam air hangat kuku (suhu45-50 oC) selama 1 jam guna mempercepat tumbuhnya benih. Selain dengan air hangat, benih juga dapat direndam dalam larutan fungisida Previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air selama 1 jam. Fungsinya selain untuk mempercepat tumbuhnya benih juga untuk mencegah serangan jamur. Selama perendaman, benih yang cacat dan yang mengapung dibuang. Setelah itu benih ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran agar tidak lengket di tangan saat menyemaikan. 4. Penyemaian Benih disemai satu persatu dalam wadah semai yang sudah di isi media semai, dan ditutup dengan media semai halus dengan cara diayakan. Untuk mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastic atau goni atau daun pisang. Selama di pesemaian dilakukan penyiraman dengan memercikan air. Umur 5-7 hari setelah semai, benih akan tumbuh. Tutup persemaian dibuka. Setelah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai, bibit dapat dipindahkan kedalam pot/polybag besar. 5. Media Tanam dan Penanaman Media tanam untuk budidaya cabai dalam pot/polybag adalah campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1. Jika tanahnya padat, dapat ditambahkan sekam bakar atau sekam yang sudah lapuk dengan perbandingan antara tanah, pupuk kandang/kompos dan sekam, 3:2:1. Ukuran pot/polybag besar yang dianjurkan adalah 40x50 cm. Penanaman atau pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi pada malam hari. Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 lembar. Sebelum bibit ditanam atau dipindahkan, terlebih dahulu disiram dengan air sampai medianya jenuh. Selanjutnya bibit dikeluarkan dari wadah pembibitan dengan hati-hati dan ditanam pada pot/polybag besar. Media dijaga agar tidak pecah. 6
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penggabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Creswell bahwa, “Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif.” (Creswell, 2013 dalam Sarwono Jonathan, 2006) B. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Mei hingga 14 Juli 2021. C. Tempat Penelitian Bertempat di halaman rumah dan halaman sekolah SMPN 239 Jln.Raya Nangka No.58, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. D. Objek Penelitian Objek yang dijadikan dalam penelitian ini yaitu: a. Polybag organik b. Tanaman cabai pada polybag plastik dan tanaman cabai pada polybag organik E. Pengolahan Data Data diambil berdasarkan hasil penelitian, diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data dirujuk sesuai literatur sumber yang relevan, kemudian dikonsultasikan pada guru pembimbing. F. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dibandingkan dari setiap perlakuan ke perlakuan berikut, kemudian setiap data yang diperoleh akan ditabulasikan dalam bentuk tabel ataupun deskripsi sederhana. Dari hasil analisis data tersebut kemudian di tarik kesimpulan untuk menentukan hasil dari penelitian ini. 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan maka data yang di peroleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Pengamatan Polybag Organik No Jenis polybag Komposisi bahan Keadaan polybag yang diamati Media tanam Sampah organik Kekuatan polybag Daya serap air 1 Polybag 1 200 gram 50 gram Cukup baik dan kuat Kurang menyerap air dengan baik 2 Polybag 2 200 gram 100 gram Sangat baik dan kokoh Daya serap sangat baik 3 Polybag 3 200 gram 150 gram Hancur saat dibuat tidak menempel di cetakan Tidak dapat menyerap air Pembuatan Polybag organik 1, 2 dan 3 emiliki komposisi yang berbeda-beda dalam proses pembuatnnya, baik itu media tanam ataupun komposisi sampah organik, serta menggunakan dua jenis cetakan (Lampiran I). Berdasarkan pengamatan pada polybag 1 media tanam dan sampah organik 50 gram ketika diamati kekuatan polybag cukup baik, kuat dan daya serap air kurang menyerap air dengan baik karena sampah organik lebih sedikit dari pada media tanamnya. Polybag 2 media tanam dan sampah organik 100 gram ketika diamati kekuatan polybag sangat baik, kokoh dan daya serap juga sangat baik. Sedangkan polybag 3 media tanam dan sampah organik 150 gram kekuatan polybag sangat tidak kuat karena polybag hancur, saat dibuat tidak menempel dicetakan dan tidak ada daya serap air yang terjadi karena polybag langsung hancur ketika dicetak ini dikarenakan sampah organik lebih banyak tidak mampu merekat dengan baik menjadi adonan. Jadi komposisi bahan yang tepat untuk polybag organik dari sampah organik adalah polybag 2 yaitu komposisi media tanam 200 gram dan sampah organik 100 gram. Gambar 4.1 Polybag Organik 1 Gambar 4.2 Polybag Organik 2 Gambar 4.3 Polybag Organik 3 Selanjutnya kami mengamati objek penelitian pada Produktivitas tanaman cabai dengan membandingkan menanam pada polybag plastik dan polybag organik. polybag organik yang kami gunakan adalah polybag organik dengan komposisi bahan yang media tanam 200 gram dan sampah organik 100 gram karena dinilai oleh kami bahwa komposisi bahan tersebut memiliki unsur hara yang cukup dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil tanaman, adapun data pengamatan sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Pengamatan Produktivitas Tanaman Cabai No Waktu pengamatan Sampel polybag yang diamati Produktivitas tanaman cabai Tinggi pohon ( cm ) Jumlah daun Kekuatan batang 1 Minggu pertama Polybag plastik tanaman cabai 11 6 daun besar 1 daun kecil Kurang kuat Polybag Organik tanaman cabai 11 6 daun besar 1 daun kecil Kurang kuat 8
2 Minggu kedua Polybag plastik tanaman cabai 11 6 daun besar 1 daunkecil Kurang kuat Polybag Organik tanaman cabai 12 7 daun besar 1 daun kecil Cukup kuat 3 Minggu ketiga Polybag plastik tanaman cabai 12 7 daun besar Cukup kuat Polybag Organik tanaman cabai 13,5 8 daun besar 1 daun kecil Sangat kuat 4 Minggu keempat Polybag plastik tanaman cabai 13 7 daun besar 1 daun kecil Sangat kuat Polybag Organik tanaman cabai 14 9 daun besar 1 daun kecil Sangat kuat Gambar 4.4 Grafik Produktivitas Tanaman Cabai Berdasarkan Tinggi Pohon dan Jumlah Daun Pengamatan minggu ke-1 pada polybag plastik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 11 cm, 6 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, dan kekuatan batang kurang kuat. Pada polybag organik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 11 cm, 6 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, serta kekuatan batang kurang kuat. Pada minggu ke-2 untuk polybag plastik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 11 cm, 6 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, serta kekuatan batangnya kurang kuat, lalu pada polybag organik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi 12 cm, 7 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, serta kekuatan batangnya cukup kuat. Pengamatan minggu ke-3 polybag plastik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 12 cm, 7 helai daun besar, dan kekuatan batang cukup kuat. Kemudiam pada polybag organik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 13,5 cm, 8 helai daun besar dan 1 helai daun kecil dan kekuatan batang sangat kuat. Dan pada minggu ke-4 pada polybag plastik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 13 cm, 7 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, serta kekuatan batang sangat kuat. Lalu pada polybag organik didapatkan Produktivitas tanaman cabai dengan tinggi pohon 14 cm, 9 helai daun besar dan 1 helai daun kecil, serta kekuatan batang sangat kuat. Objek penelitian pada Produktivitas tanaman cabai dengan membandingkan menanam pada polybag plastik dan polybag organik dengan tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Polybag plastik dan polybag organik disiapkan untuk proses penanaman 2. Menyiapkan tanaman cabai yang sudah disemai 3. Media tanam dan alat untuk menanam sudah dipersiapkan 4. Polybag plastik dan polybag organik masing-masing di isi media tanam secukupnya 0 5 10 15 Polybag Plastik Polybag Organik Polybag Plastik Polybag Organik Polybag Plastik Polybag Organik Polybag Plastik Polybag Organik Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Waktu Pengamatan Produktivitas tanaman cabai berdasarkan tinggi pohon & jumlah daun Tinggi pohon (cm) Jumlah daun 9
5. Dengan menggunakan alat untuk menanam, masukan masing-masing satu tanaman cabai yang ukurannya sama dan sudah disemai ke dalam polybag plastik dan polybag organik 6. Setiap hari tanaman di masing-masing polybag disiram dengan air secara teratur dan dirawat dengan baik berada pada tempat yang terkena jangkauan sinar matahari 7. Dicatat dan diamati pertumbuhan tanaman yaitu pada tinggi tanaman, jumlah daun pada tanaman dan kekuatan batang pada tanaman di masing - masing polybag plastik dan polybag organik. Dapat disimpulkan bahwa Polybag Organik meningkatkan Produktivitas tanaman cabai sebesar 1-1,5 cm pada tinggi tanaman 1-2 helai pada jumlah daun serta tingkat kekuatan batang yang semakin kuat. Hal ini menunjukkan evektifitas Polybag Organik meningkatkan Produktivitas Tanaman karena mengandung bahan bahan yang kaya nutrisi dan unsur hara yang baik terhadap tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu polybag organik juga dapat langsung ditanam kedalam tanah tanpa harus membuka wadah, sehingga tidak menyebabkan kerusakan perakaran saat tanaman dipindahkan kelapangan atau media lainnya. Gambar 4.5 Polybag organik dan polybag plastik yang diamati B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada polybag 1 dengan media tanam dan sampah organik 50 gram ketika diamati kekuatan polybag cukup baik, kuat dan daya serap air pada polybag kurang menyerap air dengan baik alasannya karena sampah organik lebih sedikit dari pada media tanamnya. Polybag 2 dengan media tanam dan sampah organik 100 gram ketika diamati kekuatan polybag sangat baik, kokoh dan daya serap pada polybag juga sangat baik, dikarenakan komposisi bahan yang tepat dan seimbang antara media tanam dan sampah organik yang digunakan, sedangkan pada polybag 3 dengan media tanam dan sampah organik 150 gram kekuatan polybag sangat tidak kuat karena polybag hancur saat dibuat tidak menempel dicetakan dan tidak ada daya serap air yang terjadi karena polybag langsung hancur ketika dicetak ini dikarenakan sampah organik lebih banyak tidak mampu merekat dengan baik menjadi adonan sehingga dalam pencetakan mengalami kesulitan dalam pembentukan polybag organik. Jadi komposisi bahan polybag yang paling tepat adalah pada polybag 2 yaitu komposisi media tanam 200 gram dan sampah organik 100 gram. 2. Pengamatan selanjutnya kami membandingkan menanam tanaman cabai pada polybag plastik dan polybag organik dengan waktu yang sama yaitu pengamatan minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat hasil yang kami dapatkan bahwa kedua tanaman tumbuh dengan baik, tetapi pada tanaman cabai dengan polybag organik terlihat adanya evektivitas peningkatan Produktivitas pada pertumbuhan nya. Hal ini dikarenakan pada polybag organik mengandung bahan bahan yang kaya nutrisi dan unsur hara yang baik terhadap tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polybag organik dengan kompos memiliki fungsi yang sama, yakni: menyuburkan dan meningkatkan produksi tanaman. Demikian pula polybag organik dinilai evektif dikarenakan tidak memerlukan waktu yang lama serta bahan yang mudah ditemukan, namun kegunaan dan manfaat yang diperoleh sama dengan penggunaan kompos. 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan komposisi bahan yang tepat dalam pembuatan polybag organik adalah dengan media tanam 200 gram dan sampah organik 100 gram dengan kondisi kekuatan polybag sangat baik dan kokoh serta memiliki daya serap air yang sangat baik sehingga dapat mudah terurai di tanah.Selanjutnya dari penelitian menunjukan polybag organik yang berasal dari sampah organik ini memiliki Efektifitas yang dapat meningkatkan Produktivitas tanaman cabai (Capsicum annuum) dilihat dari tinggi batang tanaman, jumlah helaian daun pada tanaman dan kekuatan batang tanaman lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan menanam tanaman cabai (Capsicum annuum) dengan mengunakan polybag plastik.Untuk pembuatan polybag organik ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan sampah plastik yang ada di masyarakat selain itu pembuatan polybag organik ini ramah terhadap lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi dengan bahan yang mudah dan murah di masyarakat. B. Saran 1. Ditunjukkan kepada para masyarakat a. Pengelolaan sampah yang tepat dapat dilakukan agar lingkungan terhindar dari pencemaran lingkungan yang membahayakan masyarakat di sekitar. b. Pemanfaatan sampah organik dapat dilakukan dengan cara pembuatan polybag organik berbahan dasar sampah organik yang ada dilingkungan sekitar. c. Pembuatan polybag organik dapat dijadikan usaha bagi warga masyarakat, karena aman dan ramah terhadap lingkungan serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena menggunakan bahan yang mudah dan murah sehingga terjangkau dalam pembuatan. 2. Ditunjukkan kepada para petani a. Petani dapat lebih meningkatkan lagi Produktivitas tanaman dan sayuran dengan menggunakan polybag organik. b. Perlunya mengganti penggunaan polybag plastik dengan polybag organik yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. c. Menghindari kerusakan pada media tanam dan akar tumbuhan yang berakibat pada kurang maksimalnya pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, diperlukan polybag yang lebih ramah lingkungan, serta dapat mengurangi kerusakan tanaman pada saat proses pembibitan. Salah satu yang dapat digunakan adalah membuat polybag organik. 11
DAFTAR PUSTAKA Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat, 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka Cabai Merah di Indonesia Tahun 2018. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik BPS Jawa Tengah. 2015. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Provinsi Jawa Tengah. Berita Resmi Statistik Agustus 2013. BPTP. 2012. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Seri buku inovasi: TH/05/2012. BPTP Lampung. 25 hal. Budi, S. W., Sukendro, A., & Karlinasari, L. (2012). Penggunaan Pot Berbahan Dasar Organik untuk Pembibitan Gmelina arborea Roxb . di Persemaian. Jurnal Agronomi Indonesia, 40(3), 239–245. Budi, S. W., Sukendro, A., & Karlinasari, L. (2012a). Penggunaan Pot Berbahan Dasar Organik untuk Pembibitan Gmelina arborea Roxb . di Persemaian. Jurnal Agronomi Indonesia, 40(3), 239–245 hal. Darmansyah. (2017). Kajian penggunaan kantong tanam organik berbahan dasar eceng gondok dan pelepah batang pisang pada pembibitan cabai merah. Jurnal Penelitian Agronomi. UMM Ekoyanto Pudjiono, Gunomo Djojowasito. (2013). Pembuatan Dan Pengujian Kantong Tanam Organik Dari Bahan Eceng Gondok (Eichoirnia Crassipes (Mart) Solms). Agroteknologi, 1–8. Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta. 35 hal. Khan, A. A., Mahmood, T., & Bano, B. (2000). Development of Biodecomposable ( Jiffy ) Pots for Raising and Transplanting Nursery Plants. International Journal of Agricultural and Biology, 2(4), 380–381 hal. 12
LAMPIRAN 1. Cara Pembuatan polybag organik dari sampah organik a. Siapkan media tanam dan sampah organik (sampah sayur mayur, sampah daun kering dan sampah cangkang telur). (Gambar 1) Gambar 1 Media tanam dan sampah organik b. Untuk membuat 3 polybag organik dengan komposisi bahan polybag organik 1 disediakan media tanam 200 gram dan sampah organik 50 gram, polybag organik 2 dengan media tanam 200 gram dan sampah organik 100 gram, dan polybag 3 dengan media tanam 200 gram dan sampah organik 150 gram. (Gambar 2) Gambar 2 Media tanam dan sampah organik yang siap dihancurkan c. Blender atau haluskan masing- masing sampah organik dengan komposisi bahan 50 gram, 100 gram dan 150 gram, sampai halus atau sampai berubah menjadi kecil. (Gambar 3) Gambar 3 Proses penghancuran dengan blender d. Masukkan masing-masing sampah organik yang sudah di blender ke dalam wadah dan masukkan juga 200 gram media tanam ke setiap sampah organik dengan komposisi 50 gram, 100 gram dan 150 gram, berikan perekat berupa lem kanji 3 sendok makan ke masing -masing adonan. (Gambar 4) Gambar 4 Pencampuran media tanam & sampah organik 13
e. Aduk ketiga bahan tersebut menggunakan sendok/tangan sampai sekiranya sudah tercampur semua. f. Jika adonan masih terasa lembek/belum menyatu semuanya, tambahkan lem perekat sedikit demi sedikit sampai bahan tercampur semua. (Gambar 5) Gambar 5 Cara pembuatan perekat / lem kanji g. Sediakan cetakan, alat yang digunakan untuk mencetak adalah: 1. Menggunakan gelas plastik, teknik yang digunakan adalah teknik menempel bagian luar dari cetakan. (Gambar 6) Gambar 6 Cara pembuatan polybag organik dengan cetakan gelas plastik 2. Menggunakan alat pencetak yang terbuat dari paralon pvc 3 in dan pvc 2 in (Gambar 7) Gambar 7 Cara pembuatan polybag organik dengan cetakan paralon h. Ketika dijemur letakan dalam posisi terbalik, diamkan kurang lebih 3-4 jam (setengah kering) lalu lubangi bagian bawah, besar dan bentuk disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. i. Jika adonan sudah terbentuk menjadi polybag, jemur setiap polybag organik 50 gram, 100 gram dan 150 gram di tempat panas selama kurang lebih 1 hari (jemur saat matahari terik agar cepat keras dan kering). 14
2. Cara Pembuatan alat pencetak polybag organik dengan paralon. A. Alat dan bahan : 1. Dov PVC 3 in 2. Pipa paralon PVC 3 in, ukuran tinggi 10 cm dan diameter 9 cm 3. Pipa paralon PVC 2 in, ukuran tinggi 9 cm dan diameter 6 cm B. Cara kerja: 1. Potong pipa paralon 3 in dengan ukuran tinggi 10 cm dan diameter 9 cm 2. Beri potongan pipa paralon 2 in ditengah dov PVC 3. Pipa paralon 2 in ukuran tinggi 9 cm dan diameter 6 cm kita lapisi plastik agar mempermudah melepas cetakannya 4. Setelah dilapisi plastik kita letakkan di tengah dov PVC 3 in dan juga pipa paralon 3 in 5. Setelah itu siapkan adonan tanah yang akan dicetak 6. Lalu masukkan adonan tanah secara perlahan - lahan menggunakan ujung sendok makan yang telah dibengkokkan 7. Agar adonan tanah tidak mudah hancur kita harus memasukkan adonannya sampai benar - benar padat 8. Jika sudah selesai dicetak, kemudian dijemur seharian dibawah terik matahari sampai kering. (Gambar 8) Gambar 8 Cara membuat alat pencetak polybag organik dengan paralon 15