The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wahyui834, 2020-10-05 13:03:54

ilovepdf_merged

ilovepdf_merged

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
karunianya yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, saya dapat
menyelesaikan tugas membuat buku saku tentang Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok.

Tak lupa juga saya sebagai penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap rekan dan pihak yang telah mendukung serta membantu penulisan buku
saku ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya juga disampaikan untuk :

1. Mustopa, S.Sos M.Si selaku Plt ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komuniasi Indonesia Maju
(STIKOM IMA)

2. Febriansyah Nataly, S.I.Kom, M.I.Kom selaku dosen pembimbing yang saya hormati
3. Serta kedua orang tua, rekan dan sahabat saya yang telah memberikan semangat , ide,

dukungan dan motivasi sehingga buku saku ini dapat diselesaikan dengan baik.
Buku saku Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok ini merupakan sebuah buku yang telah
penulis buat untuk menjadi bahan bacaan ketika sedang santai atau untuk mengisi waktu kosong
pembaca. Pada buku saku ini penulis akan memberikan penjelasan – penjelasan mengenai
seputar komunikasi antar pribadi dan kelompok untuk menambah wawasan dalam
berkomunikasi.
Selaku penulis, saya menyadari bahwa dalam penulisan buku saku ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya selaku penulis mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan atau kekeliruan yang terdapat di dalam penulisan buku saya. Dengan senang hati, saya
selaku penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
karya tulis yang saya buat dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 5 Oktober 2020

Wahyu Irawan

DAFTAR ISI

Halaman judul.................................................................................................................. i

Kata pengantar.................................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................................iii

Pembahasan.....................................................................................................................iv

a. Komunikasi antar Pribadi dan Kelompok.......................................................... ..1-3
b. Memahami diri sendiri dan oranh lain dalam KAP..............................................3-7
c. Tahapan hubungan dalam KAP...........................................................................7-10
d. Komunikasi yang efektif....................................................................................10-13
e. Taraf-Taraf Komunikasi.....................................................................................13-15
f. Faktor-faktor psikologis dalam KAP..................................................................15-18
g. Komunikasi Empatik.........................................................................................18-19
h. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi.....................................................................19-21
i. Konsep Diri.......................................................................................................22-23
j. Komunikasi Kelompok......................................................................................24-26
k. Komunikasi Organisasi......................................................................................26-28
l. Kecerdasan Emosional.....................................................................................28-30

Daftar Pustaka.................................................................................................................31

BAB I

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KELOMPOK
 Pengertian
 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi
 Kap Menurut Judy C Pearson
 Self Disclosure
 Manfaat Membuka Diri Dalam Hubungan Antar Pribadi
 Cara-Cara Untuk Memahami Diri Sendiri
 Jendela Johari

PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KELOMPOK (KAP)
1. Menurut Onong effendy mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi

antar dua orang, dimana terjadi kontak langsung dengan percakapan, komunikasi
jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui
medium, umpamanya telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi adalah dua arah
atau timbal balik.
2. Menurut Dean Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya
dihubungkan dengan pertemuan antar dua individu, tiga individu ataupun lebih yang
terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur.
3. Menurut De vito mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seseorang dan diterima orang lain, atau sekelompok orang
dengan efek dan umpan balik yang langsung.

KAP Menurt Judy C Pearson mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (Self)
2. Komunikasi antar pribadi mencangkup aspek aspek isi pesan dan hubungan antar

pribadi.
3. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak

yang berkomunikasi
4. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional.
5. Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu

dengan yang lainnya
6. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang.

CIRI-CIRI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KELOMPOK
• Keterbukaan (openness)
• Empati (empathy)

• Dukungan (supportivness)
• Rasa Positif (positivness)
• Kesataraan (equality)

PEMBUKAAN DIRI (Self disclosure)
• Menurut Jonshon 1981 membuka diri berarti membagikan kepada orang lain

perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukannya atau
perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.

• Menurut De Vito adalah jenis komunikasi dimana kita mengungkapkan informasi diri
kita sendiri yang biasanya kita sembunyikan.

ASPEK-ASPEK SELF DISCLOSURE

1. Amount, yaitu kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui
frekuensi dengan siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari pesan self-
disclosing atau waktu yang diperlukan untuk mengutarakan statemen self
disclosure individu tersebut terhadap orang lain.

2. Valence Self-Disclosure, Valensi merupakan hal yang positif atau negatif dari
penyingkapan diri. Individu dapat menyingkapkan diri mengenai hal-hal yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai dirinya, memuji hal-hal yang
ada dalam dirinya atau menjelek-jelekkan diri individu sendiri. Faktor nilai juga
mempengaruhi sifat dasar dan tingkat dari pengungkapandiri

3. Accuracy / Honesty, yakni ketepatan dan kejujuran individu dalam
mengungkapkan diri. Ketepatan dari pengungkapan diri individu dibatasi oleh
tingkat dimana individu mengetahui dirinya sendiri. Pengungkapan diri dapat
berbeda dalam hal kejujuran. Individu dapat saja jujur secara total atau dilebih-
lebihkan, melewatkan bagian penting atau berbohong.

4. Intention, yaitu seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin
diungkapkan, seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol informasi-
informasi yang akan dikatakan pada orang lain.

5. Keakraban / Intimacy, yaitu individu dapat mengungkapkan detail yang paling
intim dari hidupnya, hal-hal yang dirasa sebagai periperal atau impersonal atau
hal yang hanya bohong.

MANFAAT MEMBUKA DIRI DALAM HUBUNGAN KAP
• Meningkatkan kesadaran diri (self awarenes)
• Membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, saling membantu dan lebih

berarti bagi kedua belah pihak
• Mengembangkan keterampilan berkomunikasi
• Mengurangi rasa malu dan meningkatkan penerimaan diri (self acceptance)

CARA UNTUK MEMAHAMI DIRI SENDIRI
• Meminta masukan dari orang orang yang kita sayang, hal hal apa saja yang

menurut mereka bisa membuat kita bahagia atau tertekan.
• Pikirkan lagi kebiasaan, menurut howes pertanyaan ini bisa menyuguhkan pada

kita kebijakanaan-kebijaksanaan pentinh yang bisa membantu kita memahami
diri sendiri
• Focus pada hal-hal yang mengisnpirasi, howes menyarankan untuk bertanya
pada diri kita sendiri, kapan kita merasa bebas dan bersemangat. Bila sudah
menemukan jawaban kita mulai bisa mengamati apakah kita telah menjadikan
upaya untuk menciptakan momen tsb sebagai prioritas.

JOHARI WINDOWS
Jendela Johari (Johari Window) merupakan teori yang digunakan untuk mengenali
kepribadian diri sendiri dan juga orang lain. Jendela johari berkaitan dengan emptional
intelligence theory yang berhubungan dengan kesadaran perasaan manusia(Joseph
Luft 1955)

Empat teori Johari Windows :

Open Self adalah bagian diri kita yang menyajikan semua
informasi,perilaku,sifat,perasaan,keinginan,motivasi,dan ide yang diketahui orang lain.
Informasi yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain ini mencangkup antara lain
nama diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik dan hobi.
Blind Self adalah sesuatu menyangkut tentang diri kita yang diketahui orang lain
sedangkan kita sendiri tidak mengethauinya. Karena adanya daerah buta blind akan
membuat komunikasi tidak menjadi efektif maka kita harus mengusahakan agar daerah
ini jangan terlalu besar dalam diri kita.
Hidden Self area adalah sesuatu hal yang kita ketahui dari diri kita sendiri atau dari
orang lain yang kita simpan untuk diri sendiri, yang orang lain tidak mengetahuinya.
Misalkan, kesuksesan kita,phobia,masalah keluarga, kondisi keungan, dsb

Unknown Self adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oleh diri kita sendiri
maupun orang lain

 Orang tipe I merupakan orang yang terbuka. Terbuk kepada orang lain dan
terbuka untuk orang lain menilai dan memberi masukan tentang dirinya.

 Orang tipe II merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran
tentang dirinya. Artinya ada hal hal atau bagian yang dia sendiri tahu orang lain
tidak.

 Orang tipe III merupakan orag yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak
tahu tentang sifat-sifat, perasaan, dan motivasi-motivasinya sendiri padahal
orang lain melihatnya.

 Orang tipe IV merupakan tipe orang paling tertutup tidak mau membuka dirinya
keluar maupun menerima pendapat,masukan atau atau feedback dari luar. Atau
bisa disebut dengan orang misterius.

BAB II

MEMAHAMI DIRI DAN ORANG LAIN DALAM KAP
 PERSEPSI TERHADAP DIRI SENDIRI
a. Sifat-Sifat Persepsi
b. Elemen Persepsi
 KESADARAN PRIBADI
 MEMAHAMI ORANG LAIN DALAM KAP
 PERSEPSI TERHADAP ORANG LAIN
 PERILAKU TERHADAP ORANG LAIN

MEMAHAMI DIRI DAN ORANG LAIN DALAM KAP
Dalam komunikasi seorang individu harus memahami orang yang diajak bicara. Diri pribadi
adalah suatu ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali
sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Salah satu faktor yang membentuk
kepribadian individu adalah proses interaksi karena individu tidak dilahirkan dengan membawa
kepribadian. Pengalaman hidup juga berpengaruh dalam membentuk diri pribadi setiap individu.

PERSEPSI TERHADAP DIRI SENDIRI

 Fisher berpendapat persepsi adalah interpretasi bermakna atas sensasi sebagai
representatif objek eksternal, proses menafsirkan informasi-informasi indrawi.Kita
tidak mungkin bisa berkomunikasi secara efektif jika persepsi tidak akurat.

 Syarat sebuah persepsi adalah sbb:

1. Adanya objek eksternal yang dapat ditangkap oleh indera kita
2. Adanya informasi yang dapat diinterprestasikan
3. Menyangkut sifat representatif dari pengindraan

persepsi tidak lebih dari apa yang tampak sebagai realitas bagi diri kita, sedangkan
realitas yang kita persepsikan sering kali bersifat subjektif karena keterbatasan indra
yang kita miliki.

SIFAT-SIFAT PERSEPSI

Sifat-sifat persepsi adalah sebagai berikut :

 Persepsi adalah pengalaman. Pengalaman menjadi pembanding untuk
mempersepsikan suatu makna.

 Persepsi adalah selektif. Kita hanya mempersepsikan yang diinginkan dengan
keyakinan atau nilai-nilai yang kita miliki dan cenderung mengabaikan
karakteristik yang berlawanan.

 Persepsi adalah penyimpulan. Melompat pada suatu kesimpulan yang tidak
sepenuhnya didasarkan atas data sesungguhnya, tetapi hanya berdasarkan
penangkapan indra yang terbatas.

 Persepsi adalah ketidak akuratan. Pengalaman masa lalu, selektivitas dan
penyimpulan adalah penyebab ketidak akuratan persepsi yang dilakukan.

 Persepsi adalah evaluatif. Persepsi tidak pernah objektif disebabkan oleh
pengalamn dan merefleksikan sikap, nilai, dan keyakinan pribadi yang digunakan
untuk memberikan makna pada objek yang dipersepsikan.

Persepsi adalah penilaian secara subjektif bukan pengetahuan secara universal. Oleh
karena itu apa yang kita anggap mudah belum tentu mudah bagi orang lain, dan apa
yang dianggap orang lain sederhana belum tentu sederhana bagi kita.

ELEMEN PERSEPSI
1. Sensasi / pengindraan dan interpretasi. Ketika individu melihat, mendengar,
mencicipi, membau, dan meraba maka secara simultan akan terjadi interpretasi
makna dari hasil pengindraan.
2. Harapan. Kita cenderung hanya ingin melihat dan mendengar apa yang di
inginkan.
3. Bentuk dan latar belakang (figure and background). Persepsi menjadi
pembeda antara informasi figure dan informasi yang jadi background.
4. Perbandingan. Orang biasanya ingin meyakini kebenaran persepsinya dengan
cara melakukan perbandingan atas pengalaman yang dialaminya.
5. Konteks. Seperangkat fenomena yang mendasari suatu objek untuk di artikan.

KESADARAN PRIBADI (SELF AWARENESS)
 Kesadaran pribadi harus dimiliki oleh setiap individu. Yang membedakan individu
satu dengan individu lainnya adalah identitas diri yang merupakan identitas
spesifik pada setiap individu. Proses untuk memahami diri sendiri sebagai

individu yang unik, yang memiliki segala perbedaan dengan individu lain
diperlukan identitas diri.
 Fisher menyebutkan beberapa elemen dari kesadaran diri, yaitu :
 Konsep diriKonsep diri adalah Cara kita memandang diri kita pribadi. Umumnya
di golongkan pada 3 kategori :

a. Karakteristik atau sifat pribadi yang dimiliki, seperti fisik (laki-laki, perempuan,
tinggi, rendah, dan sebagainya)

b. Karakteristik atau sifat sosial, misalnya ekstrovert atau introvert, ramah atau
ketus, periang atau pendiam

c. Peran sosial, contohnya sebagai ayah, ibu, guru, polisi, mahasiswa dan lainnya

 Self esteemSelf esteem merupakan bagian yang inheren dari konsep diri. Self
esteem adalah bagian dari interpretasi atau penyimpulan dari persepsi diriyang
berpengaruh pada perilaku setiap individu.

 MultiselvesIdentitas yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Misalnya ketika Nicky menjadi bos di perusahaannya, tentu
berbeda dengan Nicky saat menjadi seorang ayah di rumah, dan berbeda lagi
jika berhadapan dengan orang tuanya.

MEMAHAMI ORANG LAIN DALAM KAP

 Proses interaksi selalu ada unsur komunikasi yang melibatkan dua atau lebih
pribadi yang berbeda. Oleh karena itu dalam komunikasi harus mengenali diri
sendiri dan orang yang menjadi lawan bicara.

ada dua jenis informasi yang dapat kita gunakan untuk memahami orang lain yaitu :
a. Menyusun mekanisme proteksi, yaitu rasa ingin tahu apa yang diharapkan orang

lain melalui komunikasi yang dilakukan
b. Melakukan pemahaman terhadap tujuan orang, kita dapat mengevaluasi

kesungguhan atau akurasi dari penampilannya.

PERSEPSI TERHADAP ORANG LAIN
Steve duck mengemukakan 3 hal yang berkaitan dengan itu, yaitu:

1. Perilaku tersebut mungkin menyenangkan, karena biasanya kita suka dengan
senyuman dan pujian.

2. Perilaku tersebut memberi informasi yang kita gunakan untuk membentuk
semacam kesan mengenai kondisi internal seseorang.

3. Perilaku seseorang dapat memberikan perkiraan mengenai kelanjutan hubungan
di kemudian hari.

PERILAKU TERHADAP ORANG LAIN
 Impresson management
 Retorical sensivity.

Ada lima karakteristik dari konsep ini yaitu :
1. Mampu menerima kompleksitas pribadi
2. Menghindari sikap kaku/keras dalam berkomunikasi dengan orang lain
3. Menyadari kapan harus berkomunikasidalam berbagai situasi yang berbeda
4. Menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain
5. Menyadari pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara untuk
menyampaikan apa yang di maksud.
 Atributional respons.
 Konfirmasi antar pribadi

BAB III
 TAHAPAN HUBUNGAN DALAM KAP
 PENGERTIAN KONFLIK
 JENIS-JENIS KONFLIK
 PENYEBAB KONFLIK DALAM HUBUNGAN
 SUDUT PANDANG HUMANISTIK DAN PRAGMATIST
 SUDUT PANDANG PERGAULAN DAN KESETARAAN

TAHAPAN HUBUNGAN DALAM KAP

 PEMBENTUKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
Tahap ini disebut tahap perkenalan diamana kedua individu baru bertemu dan
terjadinya proses penyampaian informasi yaitu berupa “fase kontak yang
permulaan” atau adanya usaha dari kedua individu untuk mengetahui
secepatnya identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain.

 PENEGUHAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
Hungan interpersonal bersifat statis. Cara memelihara hubungan pada tahap ini
adalah dengan empat faktor, yaitu keakraban, control, respon yang tepat, dan
nada emosi yang tepat.

 KONFIRMASI
tahap ini adalah tahap dimana seseorang membutuhkan pengakuan langsung,
perasaan positif, respon meminta keterangan, respon setuju dan respon suportif.

 DISKONFIRMASI
keseraian suasana emosional ketika berlangsungnya komunikasi. Walaupun
kemungkinan, saat terjadinya komunikasi, keduanya berinteraksi dalam suasana
emosional yang berbeda

 PEMUTUSAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
dalam tahap ini, kita dapat mengambil analisis dari R.D Nye (1973) yang
menyebutkan lima sumber konflik

 kompetisi-salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain; misalnya menunjukan kelebihan dalam bidang
tertentu dengan merendahkan orang lain

 dominasi-salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang
itu merasakan hak – haknya dilanggar

 kegagalan-masing – masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan
bersama tidak tercapai

 provokasi – salah satu pihak terus – menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui
menyinggung perasaan orang lain

 perbedaan nilai-kedua pihak tidak sepakat tentang nilai – nilai yang mereka anut.

PENGERTIAN KONFLIK

 konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

 Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi,
menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981)

JENIS-JENIS KONFLIK
 Konflik Intrapersonal
 Konflik Interpersonal
 Konflik antar individu dan kelompok
 Konflik antara kelompok
 Konflik antara organisasi

PENYEBAB KONFLIK DALAM HUBUNGAN

a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi

yang berbeda.
c. Perbedaan kepentingan antara individu.

Ada dua sudut pandang tahapan hubungan dalam KAP sbb:

1. SUDUT PANDANG HUMANISTIK
Menurut Rogers mempunyai sudut pandang sbb:
 Pesan yang disampaikan memiliki arus dua arah
 Konteks memiliki tujuan dua arah
 Tingkat umpan balik berkomunikasi tinggi.
 Kemampuan individu dalam mengatasi selektivitas tinggi
 Kecepatan dalam menjangkau masyarakat sedikit lambat.Efek yang
ditimbulkan yaitu timbulnya perubahan sikap
Menurut Departemen Pendidikan Kebudayaan dalam antar pribadi memilki ciri :
 Adanya partisipasi dalam arus komunikasi.
 Terjadinya dialog antar individu bukan monolog.
 Adanya interaksi selama terjadinya komunikasi.
 Adanya ikatan psikologis yang melibatkan kedua belah pihak.

2. SUDUT PANDANG PRAGMATIST
 Tentang Ralitas
Pahampragmatisme ini sepenuhnya berbasis pendekatan empiris yakni
apa yang bisa dirasakan itulah yang benar artinya akal, jiwa dan materi
adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, para
pragmatis tidak nyaris pernah mendasarkan satu hal kebenaran. Menurut
mereka, pengalaman yang mereka alami akan berubah jika realitaa yang
mereka alami pun berubah.
 Tentang Pengetahuan
Corak paling kuat dari pragmatisme adalah kuatnya pemikiran tentang
konsep kegunaan, makna kegunaan ini lebih ditetapkan pada kegunaan
sains, bukan hal-hal yang bersifat metafisik. Maka, dalam pragmatisme
pengetahuan tidak selalu mesti diidentikkan dengan kepercayaan, tapi
menjadi hal yang terpisah.
 Tentang Nilai
Pandangan pragmatis mengemukakan pandangan tentang nilai, bahawa
nilai itu relatif. Kaidah-kaidah moral dan etika tidak tetap, melainkan selalu
berubah, seperti perubahan kebudayaan, masyarakat dan lingkungannya.

SUDUT PANDANG PERGAULAN SOSIAL DAN KESETARAAN

Pergaulan sosial mengatakan bahwa kita mengembangkan hubungan bila
manfaatnya lebih besar daripada biaya yang harus kita keluarkan. Model ini berorientasi
pada ekonomi, teori ini lebih menjelaskan kecenderungan kita untuk mencari
keuntungan atau manfaat dengan mengeluarkan biaya sedikit mungkin. Teori
Kesetaraan. Teori ini dilandasi oleh teori pergaulan sosial dan mengatakan bahwa kita
tidak saja berusaha membina hubungan yang menfaatnya melampaui biayanya,
melainkan juga bahwa kita mengalami kepuasan dari suatu hubungan bila ada
kesetaraan atau pemerataan dalam distribusi imbalan dan biaya diantara kedua pihak
yang berhubungan (Berscheid & Walster, 1978 ; Hatfield & Traupman, 1981 dalam
Devito, 1997). Artinya bukan saja menginginkan manfaaat yang lebih besar daripada
biaya yang kita keluarkan, tetapi tetapi juga menghendaki manfaat yang sebanding
dengan pengorbanan yang kita keluarkan

Ada beberapa pedoman praktis untuk komunikasi antarpribadi yang efektif dalam
konsep ini, berikut ini adalah empat diantaranya.

 Bertukar Manfaat, Dalam setiap hubungan selalu ada biaya, masalah keuangan,
ketegangan pekerjaan, konflik antarpribadi. Imbangilah biaya ini dengan
mempertukarkan manfaat atau kesenangan, khususnya perilaku saling
mengasihi (lederer, 1984 dalam Devito, 1997). Perilaku mengasihi adalah
dukungan-dukungan kecil yang kita terima dengan senang hati dari mitra
hubungan kita.

 Menanggung Beban Biaya Bagian Anda, Ingatlah bahwa mitra kita juga
merasakan hal yang sama. Bila mitra anda memikul beban biaya yang lebih
besar, pikulah sebagian darinya agar hubungan lebih setara.

 Mengintensifkan Pertukaran Manfaat Pada Saat Biaya Meningkat, Bila suatu
hubungan mengalami masalah (artinya biaya melampaui batas), banyak orang
yang bereaksi pasif, menanti situasi berubah dengan sendirinya atau

membiarkan hubungan memburuk lebih jauh. Seharusnya inilah saatnya untuk
menerapkan ancangan aktif dan untuk mengintensifkan pertukaran manfaat dan
dukungan
 Memperbesar Manfaat untuk Mengurangi Daya Tarik Alternatif, bila biaya suatu
hubungan melampaui manfaatnya, daya tarikalternativemeningkat. Tetapi bila
manfaatnya melebihi biayanya, daya tarik alternative turun.

BAB IV
 KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
 SARAN UNTUK MENJAGA HUBUNGAN TETAP BAIK
 HUKUM-HUKUM KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
 SUMBER-SUMBER KESALAHPAHAMAN
 KOMUNIKASI SATU DAN DUA ARAH

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Komunikasi efektif adalah memahami bahwa kita semua memiliki pandangan
dan pemahaman yang berbeda, serta menggunakan pemahaman ini sebagai panduan
untuk berkomunikasi dengan orang lain” (Anthony Robbin)

Komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang dapat
menghasilkan perubahan sikap, sehingga dari proses komunikasi ini dapat terjalin
sebuah hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi
hanyalah tindakan mentransfer informasi dari satu tempat, orang atau kelompok ke
tempat lain.Setiap komunikasi melibatkan (setidaknya) satu pengirim, pesan, dan
penerima.

SARAN UNTUK MENJAGA AGAR HUBUNGAN TETAP BAIK

 Bersikap ramah
 Komunikasi sesering mungkin
 Sikap terbuka
 memberi jaminan
 Aktivitas Bersama
 Berfikir positif
 Meningkatkan kemampan diri

HUKUM-HUKUM KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

a. Respect
Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain.

b. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain.

c. Audible
Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik.

d. Clarity
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.

e. Humble
Humble artinya sikap rendah hati, Sikap ini merupakan unsur yang terkait
dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang
diberi pesan.

SUMBER-SUMBER KESALAHPAHAMAN
 Masalah dalam mengembangkan pesan
 Masalah dalam menyampaikan pesan
 Masalah dalam menerima pesan
 Masalah dalam menafsirkan pesan

KOMUNIKASI SATU ARAH DAN DUA ARAH

 Komunikasi satu arah
komunikasi satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang
lain, sedangkan penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau
komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu
pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi
kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau
tanggapan.

Contoh dari komunikasi satu arah yaitu seperti khotbah, berita di TV,
radio, dsb.

 Komunikasi Dua arah
Sedangkan komunikasi dua arah komunikasi yang terjadi ketika
seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan, pendapat dan
peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua
arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada
timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Contohnya:
seseorang sedang curhat kepada teman dekatnya dan menceritakan
semua yang sedang dialami atau dirasakannya dan orang yang menerima
pesan tersebut atau komunikan memberikan tanggapannya atau
merespon kembali apa yang disampaikan komunikator.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOMUNIKASI
 Kelebihan Komunikasi Satu arah
a) Lebih cepat dan efisien,
b) Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada
komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan
untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng
disampaikan oleh komunikator,
c) Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikasi
tidak dapat mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan dan
kelemahan komunikator,
d) Suasana pada saat penyampaikan pesan atau informasi lebih tentram
dan teratur,
e) Yang berbicara hanya ada satu orang sehingga penerima pesan atau
penyimak lebih mudah mencerna dan memahami pesan yang
disampaikan,
f) Dapat mempengaruhi orang lain melalui pesan yang disampaikan atau
informasi yang disampaikan,
g) Pembicara bebas menyampaikan apa yang ingin disampaikan,
h) Pesan yang disampaikan pembicara lebih fakta dan dapat dipercaya

 Kelebihan Komunikasi Dua arah
a) Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga
menimbulkan kepuasan diantara kedua belah pihak,
b) Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih
tepat, karena dapat diperoleh langsung penjelasanya,
c) Memunculkan rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis,
d) Menghindari kesalah pahaman,
e) Komunikator dan komunikan bebas mengeluarkan pendapat masing-
masing,
f) Pembicara dan penyimak saling berperan aktif bisa saja penyimak
sebagai pembicara dan pembicara sebagai penyimak,
g) Komunikan tidak hanya menerima apa yang disampaikan komunikator.

 Kelemahan Komunikasi Satu arah
a) Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan
tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau
tanggapan,
b) Memberikan kesan otoriter,
c) Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidak jelasan, sehingga
muncul prasangka yang tidak baik,
d) Penyimak bisa saja memahami apa yang disampaikan pembicara
karena penyimak tidak boleh merespon atau memberikan
tanggapannya kepada pembicara, sehingga pembicara tidak
mengetahui apakah semua penerima pesan atau penyimak
memahami seluruh isi pesan yang disampaikan pembicara atau tidak

memahami, jadi walaupun penerima pesan mau memberikan
tanggapan cukup kepada diri sendiri,
e) Terkadang penyimak tidak peduli akan apa yang disampaikan
pembicara karena penerima pesan merasa bosan.

 Kelemahan Komunikasi Dua arah
a) Membutuhkan paling sedikit dua orang,
b) Informasi yang disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien,
c) Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat,
d) Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap
menyerang, sehingga suasana kerja bisa menjadi kurang kondusif,
e) Memberi kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak
ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya.

BAB V
TARAF-TARAF KOMUNIKASI
 MENDENGARKAN DAN MEMAHAMI
 CARA MENDENGARKAN YANG BAIK

TARAF-TARAF KOMUNIKASI

Taraf dalam komunikasi ini dapat diukur dari apa dan siapa yang saling
dibicarakan, pikiran atau perasaan , obyek tertentu oeang lain atau dirinya sendiri.
Semakin orang mau membicarakan tentang perasaan yang ada didalam dirinya.

Ada 5 taraf komunikasi yaitu :

 Taraf ke lima adalah basa-basi. Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal.
Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan. Misalnya, kita
sedang duduk-duduk diteras rumah lalu ada seorang tetangga lewat dijalan
didepan rumah kita.

 Taraf keempat adalah membicarakan orang lain. Di sini orang sudah saling
menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal, khususnya belum mau
berbicara tentang diri masing-masing. Tetangga yang sedang lewat di depan
rumah kita lalu kita persilahkan mampir itu mungkin sungguh-sungguh mau
singgah, namun waktu dipersilahkan masuk, ia memilih mengobrol sambil berdiri
dihalaman yang tak seberapa luas.

 Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat. Kita sudah saling mau
membuka diri, saling mengungkapkan diri. Namun pengungkapkan diri tersebut
masih terbatas pada taraf pikiran. Ibaratnya waktu dipersilahkan duduk, tetangga
itu masih segan masuk ke ruang tamu dan memilih duduk di teras. Dalam
pembicaraan, kitah sudah saling mau mengemukakan pendapat kita.

 Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan. Ada yang mangatakan bahwa
emosi atau perasaan adaah unsur yang membedakan orang dari yang satu dari
yang lain. Sama-sama memghias rumah dan menaikan bendera dalam rangka
tujuh belas agustus-an namun seorang veteran berjuang yang hidupnya kini
sukses.

 Taraf pertama adalah hubungan puncak. Komunikasi pada taraf ini ditandai
dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya yang mutlak diantara kedua
belah pihak. Tidak ada lagi ganjalan-ganjalan atau rasa takut, rasa hawatir
jangan-jangan kepercayaan kita disia-siakan. Selain merasa bebas untuk saling
mengungkapkan perasaan, biasanya kedua belah pihak juga memiliki perasaan
yang sama tentang banyak hal. Dengan kata lain komunikasi tersebut telah
berkembang begitu mendalam sehingga kedua belah pihak merasakan kesatuan
perasaan timbal balik yang hampir sempurna.

MENDENGARKAN DAN MEMAHAMI MENURUT STEPHEN R COVEY

Stephen R. Covey.Menurut penulis buku The 7 Habits of Highly Effective People
itu, kebanyakan orang mendengarkan bukan untuk memahami, tapi cuma supaya bisa
memberi jawaban. Padahal memahami persoalan yang seseorang sampaikan akan
sangat berarti, bukan hanya bagi yang menyampaikan tapi juga yang mendengarkan

Beberapa hal untuk meningkatkan jadi pendengar yang baik sbb:
1. Jangan memonopoli percakapan
Pendengar yang baik akan menghindari diri mereka dari mendominasi suatu
percakapan. Mereka tidak akan menunjukkan atau merasa paling tau tentang
suatu subjek yang sedang dibicarakan. Mereka terbuka terhadap ide-ide baru.
Mereka akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan
pendapatnya. Selain itu, pendengar yang baik juga menciptakan suatu
percakapan yang dapat saling berbagi ide dan menemukan solusi bersama.
2. Jangan pura-pura mendengarkan
Saat lawan bicara kita membicarakan hal yang membosankan, biasanya kita
pura-pura mendengarkan. Sebagai pendengar yang baik, kita harus berusaha
untuk tetap memberikan perhatian terhadap apa yang sedang dibicarakan.
Tetaplah pertahankan kontak mata. Berilah isyarat sederhana seperti anggukan
kepala atau komentar yang menyatakan bahwa kita menyimak pembicaraannya.
3. Jangan menginterupsi
Biarkan lawan bicara kita berbicara tanpa ada gangguan. Biarkan mereka
mengatakan semua hal yang perlu mereka katakan. Karena seringkali
seseorang hanya membutuhkan orang lain untuk mendengar bukan untuk
memberikan saran atau pendapat.
4. Jadilah yang efektif
Menjadi pendengar yang baik bukan berarti kita harus diam selama percakapan
terjadi. Kita juga harus menjadi pendengar yang aktif dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan-pernyataan untuk mengklarifikasi atau

meminta penjelasan lebih lanjut. Dengan demikian kita bisa memahami apa
yang disampaikan orang lain pada kita.
5. Tunjukkan bahwa kita mengerti
Tunjukanlah bahwa kita mengerti dan memahami apa yang orang lain katakan.
Kita dapat menunjukkannya dengan cara mengangguk atau memberi komentar-
komentar yang menunjukkan minat dan pemahaman kita terhadap apa yang
dibicarakan.
6. Amati orang lain
Jika kita benar-benar mempunyai keinginan untuk menjadi pendengar yang
baik, kita bisa mempelajarinya dengan cara mengamati orang saat berinteraksi
dengan orang lain. Amati semua hal, dari yang baik sampai yang buruk. Lalu
cobalah introspeksi diri kita. Apakah kita cenderung melakukan hal yang baik
atau yang buruk saat berinteraksi dengan orang lain.

Berikut tips untuk menjadi pendengar yang baik:
 Lakukan kontak mata
 Jangan sela pembicaraan
 Selalu perhatikan perkataan lawan bicara
 Jangan alihkan perhatian
 Beri saran seperlunya

BAB VI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM KAP

 MOTIVASI
 TEORI HIERARKI MASLOW
 TEORI X DAN Y MC GREGOR
 PERSEPSI
 PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI
 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
 KEYAKINAN DAN SIKAP

MOTIVASI

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 2007: 73) menyebutkan bahwa motivasi
sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan

TEORI HIERARKI MASLOW

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun
1943. Teori ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan
hirarkinya. Dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan

yang paling tinggi. Hal-hal ini dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan . Berikut ini 5
kebutuhan manusia yang dibahas di dalamnya.

 Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan,
minuman, pakaian, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan
lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang paling dasar.

 Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan
kekerasan fiisk ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang
bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya.

Ada beberapa kebutuhan manusia dalam teori Hierarki Maslow sbb:

a. Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untk mencintai dan dicintai. Manusia
adalah makhluk sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam
kehidupan mereka.

b. Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan
fisiologis, sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin
diakui dan dihargai orang lain.

c. Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi.
Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi
ambisi pribadi.

Teori motivasi Mc Clelland

Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam
diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu
dapat memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih
baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.

 Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas
yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang
harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang
ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif

 Kebutuhan Afiliasi
 kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang

ingin memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap
struktur pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai
orang tersebut hingga mengatur tingkah lakunya.

TEORI X DAN Y GREGOR

Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang
kemudian dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari
perilaku manusia. Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.

Teori X
 Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan
menghindari hal tersebut.
 Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan
pemaksaan dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma serta diarahkan
agar dapat mencapai tujuan dari organisasi.
 Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan
diri sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung
jawab.

Teori Y

 Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan
bermain dan istirahat.

 Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya
menerima namun juga ikut mencari tanggung jawab.

 Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta
kualitas yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang
tersebar luas di seluruh pegawai.

 Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi.

PERSEPSI

 Menurut Joseph A. DeVito (2013 : 62), persepsi adalah proses seseorang
memiliki kesadaran tentang berbagai obyek atau kejadian, khususnya orang lain
yang dirasakan melalui panca indera seperti penglihatan, penciuman, perasa,
pendengaran, dan sentuhan. Dari definisi tersebut, dapat dibedakan antara
persepsi pada obyek atau kejadian dan persepsi pada manusia.

 Menurut Philip Kotler (Manajemen Pemasaran, 1993, hal 219): Persepsi adalah
proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang
berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan
interpretasi yang bersifat selektif.

PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

 Pengertian pembelajaran menurut Gagne (1977) adalah seperangkat peristiwa-
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar
yang bersifat internal.

 Menurut Munif Chatib Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah,
antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.

 Menurut Achjar Chalil Menurut Chalil, pembelajaran merupakan suatu proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.

CIRI-CIRI PEMBELAJARAN

 Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
 Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
 Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang

bagi siswa.
 Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
 Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.
 Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik

maupun psikologis.

KEYAKINAN DAN SIKAP
Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia

saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai
kebenaran.Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak
selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu
masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan
disadari bahwa keyakinan itu keliru.

BAB VII

KOMUNIKASI EMPATIK
 Pengertian
 Respon Autobiografi
 Cara Komunikasi Empatik

KECEMASAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

KOMUNIKASI EMPATIK
Komunikasi empatik dapat menjadi sarana untuk menjalin saling pengertian

antara dua pihak. Terdapat beberapa jenis perasaan yang terlibat yaitu :
a. Antipati
perasaan keengganan, ketidaksukaan atau kebencian yang kuat terhadap orang
lain.
b. Simpati
perasaan atau sikap seseorang yang tertarik kepada orang lain dikarenakan
sesuatu hal hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut

c. Empati
proses larutnya kejiwaan seseorang yaitu perasaan haru dan iba manakala
melihat orang lain mengalami sesuatu yang mernarik perhatian.

RESPON AUTO BIOGRAFI

 Mengevaluasi : kita setuju atau tidak setuju.
 Menyelidik : kita mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan kita sendiri.
 Menasihati : kita memberikan nasihat berdasarkan pengalaman kita sendiri.
 Menafsirkan : kita berusaha memahami orang, menjelaskan motif mereka,

perilaku mereka, berdasarkan motif dan perilaku kita sendiri.

CARA KOMUNIKASI EMPATIK

Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi empatik adalah:
 Pertama, terjadi hubungan antarmanusia (komunikator dan komunikan) yang
setara, tidak ada pihak yang terkesan ”menggurui” bahkan tidak ada yang
merasa menangan atau merasa paling benar sendiri. Suasana yang terbangun
lebih bersifat egaliter.
 Kedua, terbangun toleransi dan suasana yang nyaman dalam berinteraksi
sehingga sangat memungkinkan untuk mencari solusi bersama terhadap
masalah yang dihadapi.

KECEMASAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan dan perasaan cemas untuk berinteraksi

dengan orang lain dengan ditandai adanya ketegangan, ketidakmampuan untuk
melakukan komunikasi interpersonal, kecemasan terhadap penilaian yang diberikan lain
kepada dirinya dan penarikan diri dari lingkungan sehingga menyebabkan individu tidak
mampu untuk beradaptasi dan berkomunikasi secara baik dilingkungannya.

Ciri-ciri kecemasan antar pribadi Burgoon dan Ruffner sbb:
a. Unwillingness (ketidaksediaan)
Yaitu ketidaksediaan untuk berkomunikasi. Individu tidak berminat untuk
berkomunikasi disebabkan adanya rasa cemas, sifat introvert, dan rendahnya
partisipasi dalam berbagai situasi komunikasi.
b. Unrewarding (rendahnya penghargaan diri)
Tidak adanya penghargaan dalam komunikasi atau adanya penguatan hukum
dalam komunikasi. Individu yang mengalami kecemasan komunikasi
interpersonal memiliki pandangan bahwa ketika berkomunikasi dirinya tidak
mendapat penghargaan dari orang lain.
c. Uncontrol (rendahnya kontrol diri)
Rendahnya pengendalian terhadap situasi komunikasi yang terjadi karena, faktor
lingkungan, ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan individu yang berbeda,
reaksi dari lawan bicara.

BAB VIII

TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
ELEMEN-ELEMEN KAP

TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
 Menyampaikan informasi
Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain
agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.
 Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi
pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan
 Menumbuhkan simpati
Misalnya ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi
kepada sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya
kepadanya sehingga akan timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan
permasalahannya.
 Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

 Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan
rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati
itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan
plong ketika telah bercerita apa yang selama ini dipendam.

 Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuar dari
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.

ELEMEN-ELEMEN KAP

Pada umumnya komunikasi memiliki beberapa elemen yang penting yaitu
sumber, penerima, pesan, saluran, encoding, decoding, gangguan, umpan balik, dan
konteks.

Sama halnya dengan pengertian komunikasi interpersonal menurut Joseph A.
DeVito (2013 : 8-16) yaitu terdapat beberapa elemen yang penting di dalam komunikasi
interpersonal. Yang diantaranya adalah sebagai berikut :

 Sumber penerima
Komunikasi interpersonal yang melibatkan paling tidak dua orang, yang dimana
masing-masing pihak memiliki peran sebagai sumber, dalam membentuk dan
mengirimkan pesan. Dan juga memiliki peran sebagai penerima pesan.

 Pesan
Pesan adalah sinyal yang dipandang sebagai stimulasi atau rangsangan bagi si
penerima pesan, dan dapat diterima oleh salah satu indera manusia atau
kombinasi dari beberapa indera manusia. Dalam komunikasi yang bertatap
muka, kita dapat mengirim atau menerima pesan melalui lima panca indera yang
kita miliki. Kita juga menegosiasikan makna yang kita dapatkan dari komunikasi
interpersonal, melalui pengiriman dan penerimaan pesan baik verbal maupun
non verbal.

ENCODING-ENCODING MEDIA CHANEL
Encoding merupakan suatu tindakan yang memproduksi pesan tertulis seperti

menulis atau berbicara. Sedangkan decoding adalah tindakan dalam memahami pesan
seperti misalnya mendengar atau membaca.

Yang dimaksud dengan chanel adalah sebuah media yang dipakai untuk
menyampaikan pesan yang menghubungkan sumber dan juga penerima. Dalam
sebuah komunikasi bertatap muka, kita dapat mengirimkan dan menerima pesan
melalui panca indera yang kita miliki.

GANGGUAN DAN UMPAN BALIK
Teknisnya gangguan adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah pesan.

Atau hal yang mencegah si penerima pesan dalam menerima sebuah pesan.
Gangguan di dalam komunikasi disebut juga hambatan komunikasi. Ada beberapa jenis
gangguan dalam komunikasi, diantaranya yaitu gangguan semantik, gangguan
fisiologis, gangguan psikologis, gangguan intelektual, dan gangguan lingkungan

Umpan balik merupakan informasi yang diterima sebagai bentuk respon pada
setiap pesan yang dikirimkan. Umpan balik ini dapat berupa verbal maupun non verbal,
umpan balik positif maupun negatif

KONTEKS DAN ETIKA
Adalah jenis komunikasi yang berlangsung di dalam sebuah konteks atau

lingkungan, yang memengaruhi bentuk dan isi pesan yang disampaikan. Konteks
lingkungan dan situasi atau budaya, yang dimana komunikasi yang terjadi juga bisa
memengaruhi keluaran atau efek yang dihasilkan. Konteks lingkungan ini bisa berupa
lokasi fisik dimana hal itu terjadi. Yang termasuk ke dalam konteks situasi atau budaya
adalah ruang hidup atau latar belakang budaya, dan masing-masing dari partisipan
komunikasi.

Komunikasi selalu memiliki konsekuensi sehingga di dalam komunikasi selalu
melibatkan etika dalam berkomunikasi. Sama halnya dengan konteks komunikasi
interpersonal. Setiap tindakan dalam komunikasi ini memiliki dimensi moral, yang benar
dan yang salah.

BAB IX

KONSEP DIRI
 PENGERTIAN KONSEP DIRI
 KOMPONEN KONSEP DIRI
 MACAM-MACAM KONSEP DIRI
 CONTOH KONSEP DIRI
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

PENGERTIAN KONSEP DIRI

Menurut stuart dan sudeen 2005, Konsep diri didefinisikan sebagai semua
pemikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang
dirinya sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain .

cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat
erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri. Pandangan
diri atau konsep diri ini mencakup berbagai kekuatan individual dan juga kelemahannya,
bahkan termasuk kegagalannya.

Konsep diri dibagi menjadi 3 bentuk :

 Body image, kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya sendiriI
 deal self, harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya sendiri
 Social self, bagaimana ia berpikir orang lain melihat dirinya

KOMPONEN KONSEP DIRI
 Citra tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap dirinya (fisik) baik
disadari maupun tidak disadari. Komponen ini mencakup persepsi masa lalu
dan/atau sekarang mengenai ukuran dan bentuk tubuh serta potensi
 Ideal diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar pribadi dan terkait dengan cita-cita.
 Harga diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
Komponen konsep diri yang satu ini mulai terbentuk sejak kecil karena adanya
penerimaan dan perhatian dari sekitarnya.
 Peran diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang di dalam
masyarakat.
 Identitas diri

Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang
dari hasil observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda
dengan orang lain. Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang
sejak masa kanak-kanak.

MACAM-MACAM KONSEP DIRI

Konsep diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan banyak
situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari
segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir ada
yang bisa dipecahkan.
Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:

 Menganggap orang lain sama dengan dirinya
 Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
 Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
 Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku

yang belum tentu diterima semua anggota masyarakat
 Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri

CONTOH KONSEP DIRI

seorang anak yang kerap dipukul, dibentak, dihina dan tidak pernah dipuji
umumnya akan memiliki konsep diri negatif karena menerima perlakuan tersebut
sebagai bentuk hukuman atas kesalahannya. Sebaliknya, bila ia tumbuh di lingkungan
yang baik, ia akan merasa dihargai dan tumbuh lebih positif.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
 KEGAGALAN
kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan pertanyaan
besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan
tidak berguna.
 DEPRESI
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang
negatif.
 OVER THINKING
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang
buruk, terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri
sendiri ke arah yang negatif sehingga overthinking harus segera dihentikan.

BAB X

KOMUNIKASI KELOMPOK
 PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK
 KLARIFIKASI KELOMPOK
 PENGARUH KELOMPOK
 KEEFEKTIFAN KELOMPOK
 BENTUK KOMUNIKASI KELOMPOK
 MANFAAT MEMPELAJARI SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK

KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok dapat didefinisikan sebagai pertukaran informasi antara

mereka yang memiliki kesamaan dalam hal budaya, linguistik, dan/atau geografi. Hal ini
ditegaskan oleh Rakhmat (2001 :140) yang menyatakan bahwa komunikasi kelompok
digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh
atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan
meningkatkan kesadaran.

KLARIFIKASI KELOMPOK
Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi empat dikotomi, yaitu primer-sekunder,

ingroup-outgroup, rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-preskriptif .
a. Kelompok primer sekunder
Charles H. Cooley membedakan kelompok menjadi kelompok primer dan
kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok yang memiliki ciri
kerjasama dan hubungan tatap muka yang sangat dekat, contohnya adalah
keluarga. Sedangkan, kelompok sekunder adalah kelompok yang memiliki ciri
hubungan yang tidak akrab dan tidak personal, contohnya adalah ormas, serikat
buruh, dan lain-lain.
b. Ingroup / Outgroup
Sumner membagi kelompok menjadi ingroup dan outgroup. Ingroup
adalah kelompok kita, dan outgroup adalah kelompok mereka. Ingroup dan
outgroup dapat dibedakan dengan menerapkan beberapa batasan misalnya
letak geografis, suku bangsa, pandangan atau ideologi, pekerjaan atau profesi,
bahasa, status sosial, dan kekerabatan.
c. Kelompok keanggotaan dan Kelompok rujukan
Adalah Theodore Newcomb, sang penggagas model komunikasi
Newcomb, yang membagi kelompok kedalam kelompok keanggotaan dan
kelompok rujukan. Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai
standar untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Salah satu teori
komunikasi kelompok yaitu teori kelompok rujukan menyatakan bahwa kelompok
rujukan memiliki fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.
d. Kelompok Deskriptif dan Preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright membagi kelompok menjadi
kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif. Kelompok deskriptif mengacu pada
klasifikasi kelompok berdasarkan proses pembentukannya secara alamiah

sedangkan kelompok preskriptif mengacu pada klasifikasi kelompok berdasarkan
tahap-tahap yang harus dilalui oleh anggota kelompok untuk mencapai
tujuannya.

PENGARUG KELOMPOK

 Konformitas
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju norma
kelompok sebagai akibat tekanan kelompok, baik yang nyata maupun yang
dibayangkan (Kiesler dan Kiesler dalam Rakhmat, 2001 : 150). Konformitas
dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal.

 Fasilitasi sosial
Menurut Allport, yang dimaksud dengan fasilitasi sosial adalah prestasi individu
yang meningkat karena disaksikan kelompok. Inti dari fasilitasi sosial adalah
kehadiran kelompok dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan

 Polarisasi
Polarisasi adalah kecenderungan sikap yang dimiliki sebelumnya oleh kelompok
ke arah yang lebih ekstrem setelah diskusi dilakukan. Polarisasi mengandung
beberapa implikasi yang negatif, diantaranya adalah

1. Kecenderungan ke arah ekstremisme menyebabkan peserta komunikasi
menjadi lebih jauh dari dunia nyata yang menciptakan peluang bagi
mereka untuk berbuat kesalahan

2. Polarisasi akan mendorong ekstremisme dalam kelompok gerakan sosial
atau politik.

KEEFEKTIFAN KELOMPOK
Yang dimaksud dengan keefektifan kelompok adalah pencapaian tujuan melalui

kerjasama antar anggota kelompok. Anggota kelompok saling bekerja sama untuk
mencapai dua tujuan, yaitu melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral para
anggota kelompok. Keefektifan kelompok dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor
personal. Yang termasuk dalam faktir situasional keefektifan kelompok mencakup
ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, dan kepemimpinan.

BENTUK KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok deskriptif

 Kelompok tugas. Menurut Aubrey Fisher, perkembangan proses kelompok terdiri
dari empat tahap, yaitu orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan.

 Kelompok pertemuan. Menurut Bennis dan Sheperd, perkembangan proses
kelompok terdiri dari dua tahap, yaitu kebergantungan pada otoritas dan
kebergantungan satu sama lain.

 Kelompok penyadar. Menurut James Chesebro, John Cragan, dan Patricia
McCullough, terdapat empat perkembangan proses kelompok penyadar, yaitu

kesadaran diri akan identitas baru, identitas kelompok melalui polarisasi,
menegakkan nilai-nilai baru bagi kelompok, dan menghubungkan diri dengan
kelompok revolusioner.

Komunikasi kelompok preskriptif
Berdasarkan formatnya, komunikasi kelompok dibagi menjadi dua macam yaitu

kelompok privat dan kelompok public. Yang termasuk dalam kelompok privat
diantaranya adalah kelompok pertemuan, kelompok belajar, panitia, dan konferensi.
Sedangkan, yang termasuk dalam kelompok publik diantaranya adalah diskusi panel,
wawancara terbuka, forum, dan simposium.

MANFAAT MEMPELAJARI SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK
Mempelajari sistem komunikasi kelompok dapat memberikan manfaat diantaranya
adalah :

 Kita mengetahui dan memahami pengertian komunikasi kelompokKita
mengetahui dan memahami berbagai macam klasifikasi kelompok

 Kita mengetahui dan memahami pengaruh kelompok pada perilaku
komunikasiKita mengetahui dan memahami keefektifan kelompok

 Kita mengetahui dan memahami bentuk komunikasi kelompok

BAB XI

KOMUNIKASI ORGANISASI
 PENGERTIAN
 FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI
 PENDEKATAN KOMUNIKASI ORGANISASI
 GAYA KOMUNIKASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Suatu proses pertukaran informasi di antara orang-orang yang ada di dalam

sebuah dalam organisasi, yang melalui proses atau tahapan secara umum meliputi
tahapan-tahapan: attention (atensi), comprehension (komprehensi), acceptance as true
(penerimaan sebagai sebuah kebenaran), dan retention (retensi atau penyimpanan).
- Arnold & Feldman

FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI
Menurut Sendjaja (1994), fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ;

 Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi, dimana setiap anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan
menerima informasi dengan baik guna kelancaran dalam menjalankan apa yang
menjadi tugasnya.

 Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang
berlaku dalam suatu organisasi.

 Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan
pemimpin organisasi lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada
perintah kepada bawahannya. Hal ini dikarenakanasumsi terkait penggunaan
cara yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih menghargai suatu
tugas yang dibebankan kepadanya.

 Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan
setiap anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya
dengan baik.

PENDEKATAN KOMUNIKASI ORGANISASI
 Pendekatan Sistem (Karl Weick)
Sistem hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan
musuh dari sebuah organisasi. Selain itu, Weick berpandangan bahwa
organisasi sebagai suatu kehidupan organis. Organisasi harus mampu
beradaptasi dalam berbagai kondisi dan perubahan.
 Pendekatan Budaya (Clifort Greetz)
Organisasi merupakan bagian dari suatu budaya. Organisasi adalah cara hidup
bagi para anggota. Cara tersebut digunakan untuk membentuk sebuah realita
bersama serta menjadi pembeda dengan budaya lainya.
 Pendekatan Kritik
Kepentingan organisasi sudah mendominasi hampir disemua segi kehidupan
dalam masyarakat. Pada hakikatnya, kehidupan kita banyak ditentukan oleh
keputusan yang menyangkut kepentingan-kepentingan organisasi seperti
perusahaan. Dimana komunikasi menjadi medium utama didalamnya.

GAYA KOMUNIKASI
 The Controlling Style
Ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi,
memaksa dan mengatur perilaku, pkikiran dan tanggapan orang lain. Orang-
orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama
komunikator satu arah atau oneway communicators.
 The Equalitarian Style
Ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan
maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
 The Structuring
Memanfaat pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan
perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta
struktur organisasi.
 The Dynamic Style
Memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami
bahwa lingkungan pekerjaanya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The
dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye
 The Relinguishing Style
Mencerminkan kesediaan untuk menerima sara, pendapat ataupun gagasan

orng lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengiriman
pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan menguntrol orang
lain.
 The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak
komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini
untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan
ataupun kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

BAB XII

KECERDASAN EMOSIONAL
 PENGERTIAN
 KOMPONEN KECERDASAN EMOSIONAL
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 MELATIH KECERDASAN EMOSIONAL
 ASPEK KECERDASAN EMOSIONAL

KECERDASAN EMOSIONAL

 Menurut Salovey dan Mayer (1990) Kecerdasan emosional adalah kemampuan
untuk memahami perasaan diri sendiri, untuk berempati terhadap perasaan
orang lain dan untuk mengatur emosi, yang secara bersama berperan dalam
peningkatan taraf hidup seseorang

 Kecerdasan sosial menurut Thordike yang dikutip Goleman (2002) adalah
kemampuan untuk memahami dan mengatur orang lain untuk bertindak
bijaksana dalam menjalin hubungan, meliputi kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan interprersonal adalah kecerdasan untuk
kemampuan untuk memahami orang lain, sedangkan kecerdasan intrapersonal
adalah kemampuan mengelola diri sendiri (Mangkunegara, 2005).

 Menurut Goleman (2002), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang
mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage ouremotional life
with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the
appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran
diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

KOMPONEN PADA KECERDASAN EMOSIONAL
 Self-awareness atau Kesadaran Diri
Kemampuan mengenali dan memahami suasana hati dan motivasi diri, serta
dampaknya terhadap orang lain. Untuk bisa mencapai ini, kita harus dapat
memantau keadaan emosi diri sendiri.
 Self-Regulation atau Pengendalian Diri

Kemampuan seseorang untuk tidak bereaksi secara gegabah. Komponen ini
juga menunjukkan cara kita untuk mengekspresikan diri secara tepat sehingga
setiap tindakan tidak diatur oleh aspek emosi saja.
 Internal Motivation atau Motivasi Diri
Kemampuan seseorang yang berkaitan dengan minat belajar dalam rangka
melakukan perbaikan diri secara terus menerus. Misalnya saja, rasa inisiatif
dan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban.
 Empati
Kemampuan untuk memahami reaksi emosional orang lain. Hal ini hanya bisa
dicapai jika kita sudah mencapai kesadaran diri. Contohnya sikap proaktif untuk
mengantisipasi kebutuhan orang lain.
 Social Skill atau Keterampilan Sosial
Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sosial dan memenuhi kebutuhan
tersebut dengan landasan bersama, mengelola komunikasi dan membangun
jaringan.

FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM KECERDASAN EMOSIONAL
 Lingkungan Keluarga
Keharmonisan yang tercermin dalam keluarga-pun menjadi salah satu stimulasi
dalam perkembangan emosi masing-masing personil keluarga. Karena keluarga
memiliki fungsi dasar sebagai wadah untuk dapat saling memberikan rasa
memiliki, aman, cinta dan mengembangkan relasi yang baik antar sesama
anggotanya.

 Lingkungan Sekolah
Sekolah menjadi sebuah wadah yang sangat penting karena lembaga ini
memiliki sebuah program sistematis berupa pelatihan, pengajaran dan
bimbingan. Hal ini merupakan alat bantu seseorang dalam pengembangan
potensi diri. Adapun hal yang mencangkup potensi diri itu diantaranya : emosi,
spiritual, intelektual, moral (ahlak) dan sosial.

 Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang kondusif akan mampu mencerdaskan aspek emosi anak.
Karena hal yang demikian mampu memunculkan perasaan berharga di dalam
dirinya, sehingga ia selalu berusaha melakukan perbaikan diri menuju
kedewasaan.

MELATIH KECERDASAN EMOSIONAL

 Kenali emosi yang Anda rasakan
Mengenal perasaan Anda sendiri bisa membantu Anda memprediksi tindakan
apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi tertentu.

 Minta pendapat orang lain
Anda butuh pendapat dari orang lain untuk memahami diri Anda sendiri. Tak
masalah, Anda bisa mencoba bertanya pada orang-orang terdekat soal
pandangan mereka terhadap diri Anda.

 Berpikir sebelum bertindak
Untuk melatih kecerdasan emosional Anda, jangan terburu-buru dalam
mengambil keputusan atau melakukan sesuatu.

 Mengamati setiap perubahan emosi dan mood Anda
Biasakan untuk mengamati dan merasakan setiap perubahan emosi, suasana
hati, atau pola perilaku Anda. Anda pun tak akan lagi mengalami mood
swing yang tidak jelas asal-usulnya.

 Menulis Jurnal atau Buku Harian
Supaya Anda lebih cepat menguasai berbagai teknik untuk mengelola emosi,
catat segala aktivitas dan perasaan Anda dalam sebuah jurnal atau buku harian.
Dengan begitu, Anda akan semakin mahir mendeteksi emosi yang Anda
rasakan, penyebabnya, dan cara menangani emosi tersebut.

ASPEK KECERDASAN EMOSIONAL

Menurut Salovey dan Mayer (1990), mengungkapkan empat aspek kecerdasan
emosional, yaitu:

1. Persepsi, yaitu kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri dan dapat
mengekspresikan kebutuhan emosionalnya.

2. Asimilasi, adalah suatu kemampuan untuk membedakan antara emosi-emosi
yang berbeda, yang individu rasakan dan memilih mana di antara emosi-emosi
tersebut yang dapat mempengaruhi proses berpikir. ASPEK KECERDASAN
EMOSIONAL.

3. Pemahaman, yaitu kemampuan individu untuk memahami emosi yang kompleks
seperti perasaan bersama dari kesetiaan dan pengkhianatan. Understanding
adalah kemampuan untuk membedakan emosi-emosi yang muncul dari
persepsi.

4. Pengelolaan, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan atau tidak
menghubungkan emosi-emosi, tergantung kegunaannya pada situasi yang
dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/bagaimana-tahapan-tahapan-pem bentukan-hubungan-
interpersonal/8158/3
• https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-konflik/#ft oc-heading-14
• https://www.siswapedia.com/faktor-faktor-penyebab-ko nflik-sosial/
• http://nonilstr.blogspot.com/2016/04/peranan-komunika si-dalam-konflik.html

https://ot.id/tips-profesional/komunikasi-yang-efektif
https://www.studilmu.com/blogs/details/5-hukum-komunikasi-efektif
http://diskafitriana.blogspot.com/2016/03/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi.html

http://yunitapermaimanalu.blogspot.com/2015/09/perbedaan-komunikasi-satu-arah-
dan.html (4)

https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-pengertian-proses-faktor-
persepsi.html?m=1
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan (6)

www.lentera.my.id
http://repository.ump.ac.id/8100/3/SITI%20FAOJIYAH%20BAB%20II.pdf
http://mysevenhabits.blogspot.com/p/habit-5_13.html?m=1 (9)

http://hamtox.blogspot.com/2014/11/komunikasi-antar-
pribadi.html#:~:text=Tujuan%20Komunikasi%20Antarpribadi&text=Salah%20satu%20di
antaranya%20adalah%20untuk,dan%20beasiswa%20kepada%20adik%20kelasnya.
https://essay.co.id/komunikasi-interpersonal-pengertian-elemen-sifat-dan-prinsipnya-
lengkap/ (10)

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-konsep-diri.html (11)

https://www.google.co.id/amp/s/pakarkomunikasi.com/sistem-komunikasi-
kelompok/amp
https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/komunikasi-kelompok/
https://www.google.co.id/amp/s/jessicaatriajoseph.wordpress.com/2010/10/20/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-keefektifan-kelompok/amp/ (12)

https://pakarkomunikasi.com/definisi-komunikasi-organisasi-menurut-para-ahli
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-organisasi
https://www.kompasiana.com/septizanikenpratiwi/54f75815a3331145338b4622/ada-6-
gaya-komunikasi-pelajari-yuk (13)

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/26/definisi-kecerdasan-emosional-eq/
https://dosenpsikologi.com/kecerdasan-emosional-dalam-psikologi
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/cara-melatih-kecerdasan-emosional/
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/579/2/BAB%20II.pdf (14)


Click to View FlipBook Version