di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur
pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
3. Alat dan Bahan
Air
Kaca
Gunting
Ruang gelap
Senter
4. Prosedur/Cara Kerja
a. Letakkan gelas berisi air di atas meja dan tempatkan kaca ke dalam
gelas secara serong.
b. Buatlah ruangan benar-benar gelap.
c. Tutup semua tirai dan lubang yang memungkinkan cahaya masuk.
d. Sorotkan cahaya senter ke kaca dalam gelas.
e. Perhatikan pelangi yang muncul dari sudut kaca.
f. Sesuaikan sudut kaca semaumu.
5. Pembahasan
Pelangi terbentuk ketika cahaya lampu senter dibiaskan saat melewati air
di dalam gelas. Sumber cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang
memancarkan cahaya karena dibuat manusia, misalnya lampu senter. Cahaya
memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya merambat lurus, menembus
benda bening, dan dapat dibiaskan. Senter yang dinyalakan di tempat gelap
akan tampak garis lurus cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya yang
dihasilkan lampu senter tersebut merambat lurus. Pada percobaan di atas
45
terdapat 1 gelas berisi air bening, cahaya bisa diteruskan hingga menembus
benda tersebut.
6. Proses terjadinya pelangi:
1. Cahaya senter melewati air di dalam gelas
2. Pembiasan cahaya senter
3. Pembelokan cahaya senter
4. Terbentuklah warna pelangi
7. Hasil Percobaan Posisi Kaca Hasil
Kegiatan
dalam gelas berisi air Muncul pelangi
Membuat Pelangi
secara serong pada sudut kaca
46
DOKUMENTASI
47
Kesimpulan :
Melalui percobaan membuat pelangi dengan senter dan gelas berisi
air, kami mempelajari bahwa pelangi terjadi karena pembiasan cahaya yang
terjadi melalui tetesan air. Hal ini dibuktikan lewat terbentuknya berkas
pelangi ketika sinar dari senter menyentuh permukaan kaca yang diletakkan
serong pada gelas berisi air.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto, Agus, Titik Hartiati, dan E Kosasih. 2018. Bahasa
Indonesia SMP/MTS Kelas IX, Jakarta: Kemendikbud
Wales, Jimmy. 2016. Pengertian
pelangi, http://www.dosenpendidikan.com. Di akses 24 September
2018
48
Nurfadila Pulumoduyo
Nadiya Umar
Amalia Kartika Mohama
Anizah Sulistiyana
PRAKTIKUM SAINS
EKSPERIEMN SUSU WARNA MENARI
Kegiatan Praktikum
1. Judul percobaan : Eksperimen Susu Warna Menari
2. Tujuan : Mengamati Susu Warna Menari
3. Alat dan Bahan :
• Alat
1. Piring
2. Cotton bad
• Bahan
1. Susu full cream
2. Tiga perwarna makanan(merah, ungu, biru)
3. Sunlight
49
4. Teori Dasar : Lemak dan protein yang ada di susu sangat
sensitif pada perubahan larutan yang ada di sekitarnya. Nah,
sabun cuci piring punya sifat untuk bisa melemahkan ikatan
kimia yang menahan lemak dan protein yang larut pada
susu.Sabun punya dua kutub yang berbeda, yaitu hidrofilik
yang bersifat menarik air dan bisa larut dalam air. Sedangkan
ujung satunya disebut hidrofobik, yang menjauhi air, sehingga
ujung ini menempel di gumpalan lemak pada susu.Kemudian
yang membuat pewarna makanan jadi terlihat menari adalah
karena molekul lemak pada susu akan saling menekuk,
berbelok, dan berputar ke segala arah saat ada sabun yang
masuk ke susu. Karena molekul lemak pada susu terlihat
bergerak ke segala arah, hal inilah yang kemudian membuat
pewarna yang diteteskan pada susu terlihat menari.
5. Cara Kerja :
Langkah pertama yaitu tuangkan susu ke dalam piring
sampai mengisi sepertempat ketinggiannya.
50
Pastikan susu menyebar dengan sempurna di seluruh
permukaan piring.Kemudian tuangkan dua sampai tiga tetes
setiap warna dari pewarna makanan ke atas susu.
Biarkan pewarna makanan berada di atas susu tanpa
diaduk.Setelah itu, ambil cotton bud dan celupkan ujungnya ke
dalam sabun cuci piring yang sudah disediakan.
Setelah kapas pada cotton bud terlumuri dengan sabun
cuci, tekan ujung cotton bud ke tetesan pewarna makanan
yang ada di atas susu pada piring.
Dekumentasi :
51
Sukma Oli;i
Magfirah Pagatan
Astuni Nur
PRAKTIKUM SAINS
EXPERIMEN TELUR
MENGAPUNG DI AIR GARAM
KegiatanPraktikum
1. JudulPercobaan : Experimen Telur Melayang di Air Garam
2. Tujuan : Mengamati Telur Mengapung di Air
3. Alat Dan Bahan :
Alat
Gelas yang besar dan panjang
Bahan
Telur yang baik
Air
Garam
4. TeoriDasar
Sebuah benda yang di celupkan kedalam zat cair akan terapung
jika berat benda (W) lebih kecil dari gaya keatas (FA). Pada saat air di beri
4-5 sendok garam dan di aduk secara perlahan – lahan maka telur akan
mengapung karena massa jenis air lebih besar dari pada jenis telur Air
garam memiliki jenis yang lebih besar dari ai, semakin tinggi masa jenis
cairan maka akan semakin mudah suatu benda megapung di atasny.
52
Hukum Archimedes mengatakan bahwa „ jika suatu benda di
celupkan kedalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan
keatas yang sama besarnya dengan berartnya zat cair yang terdesak oleh
benda tersebut.benda menjadi lebih ringan bila di ukur dalam air dari pada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika
di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
5. Cara Kerja
Tuangkan air kegelas hingga setengah penuh
Tambahkangaramsebanyakmugkin
Perlahan-lahan berhati hati dan tambahkan air hingga penuh
Masukkan telur perlahan
53
Wahyuni D Ma’ruf
Resti Retno Sari
Sry Wahyuni Kohongia
PRAKTIKUM SAINS PAUD/TK
SAWI BERWARNA
Kegiatan Praktikum
1. Judul Percobaab : Sawi Berwarna
2. Tujuan : untuk mengetahui bahwa sayur membutuhkan air dan daya
serap
3. Alat dan Bahan:
Gelas plastik
Air
Pewarna makanan
Daun sawi putih
54
4. Teori Dasar : Sawi putih berubah warna saat direndam air pewarna
selama 2 jam karena zat warna dalam air tersebut masuk kedalam sel-
sel sawi putih. Selain itu, pada batang sawi terdapat pembuluh xilem
yang berfungsi mengangkut air dan mineral, sehingga air pewarna
tersebut ikut terangkut oleh xylem dan tersebar kesel-sels awi
5. Cara Kerja :
1. Larutkan bebera patetes pewarna makanan pada air dlm gelas
plastik
2. kami memanfaatkan 6 warna hasil dr experiment warna primer dan
sekunder
3. masukkan 1 helai daun sawi putih kedalam masing-masing air
berwarna tadi
4. diamkan beberapa jam
55
Kami melakukan pagi hari dan hasilnya sudah terlihat pada sore
harinya. Dan tarrrraaaaa, jadilah sawi warna warni yang cantik.
Pada experiment science kali ini, mengajarkan mengenai proses osmosis
atau penyerapan air olehtanaman. Dipermudah dengan adan yawarna,
bahwa air bergerakkaren aadanya proses osmosis pada tumbuhan.
56
Firda H. Rahim
Anisa Burudji
Nurmala Hako
PRAKTIKUM SAINS
ES BATU DAN MINYAK
Kegiatan praktikum : Eksperimen es batu air dan minyak
1. Judul percobaan
2. Tujuan : Mengamati perubahan dari ketiga tersebut
3. Alat dan Bahan :
Alat :
Tempat Pop Ice
Gelas
Bahan :
Minyak
Air
Es Batu
4. Teori Dasar :
Pada dasarnya perubahan ini sangat besar dan memiliki perbedaan
yang kuat mengapademikian karena es batu yang berada pada gelas
berisi air terlihat terapung sedangkanes batu yang berada pada gelas
berisi air dan minyak terlihat melayang atau berada di posisi tengah
dan es batu yang berada pada gelas berisi air terlihat cepat mencair.
5. Cara Kerja :
Langkah pertama yaitu tuangkan air ke dalam
gelas sampai mengisisepertempat ketinggiannya.
Langkah 2 tuangkan setengah air dan minyak kedalam gelas
tersebut
Langkah ketiga yaitu tuangkan minya kedalam gelas tersebut
57
58
Nur Afni Rahmatiya Moha
Nur Anisa Korua
Wikatriani
Laporan praktikum
Membuat Pelangi
1. Tujuan
Untuk mengetahui proses terjadinya pelangi
2. Kajian Teori
Pelangi atau bianglala adalah fenomena optik dan meteorologi
berupa cahaya warna-warni paralel satu sama lain di langit atau media
lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan
ujungnya mengarah ke cakrawala pada saat hujan ringan. Pelangi juga
dapat dilihat di sekitar air terjun.
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak
warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari
berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata
manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung
cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (violet).
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel,
tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut
spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada
pada salah satu sisi dan biru serta violet di sisi lain, dan ini
ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
59
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk
lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-
butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias
seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum
warna pelangi. Jadi, di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna
yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya.
Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang
jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya
keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada
warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di
paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya
sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya
dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang
lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat
hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tetapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di
antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang
tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus
berada dalam satu garis lurus.
3. Alat dan Bahan
• Air
• Kaca
• Gunting
• Ruang gelap
• Senter
60
4. Prosedur/Cara Kerja
a. Letakkan gelas berisi air di atas meja dan tempatkan kaca ke dalam gelas
secara serong.
b. Buatlah ruangan benar-benar gelap.
c. Tutup semua tirai dan lubang yang memungkinkan cahaya masuk.
d. Sorotkan cahaya senter ke kaca dalam gelas.
e. Perhatikan pelangi yang muncul dari sudut kaca.
f. Sesuaikan sudut kaca semaumu.
5. Pembahasan
Pelangi terbentuk ketika cahaya lampu senter dibiaskan saat melewati air di
dalam gelas. Sumber cahaya buatan merupakan sumber
cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat manusia, misalnya lampu
senter. Cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya merambat lurus,
menembus benda bening, dan dapat dibiaskan. Senter yang dinyalakan di
tempat gelap akan tampak garis lurus cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya yang dihasilkan lampu senter tersebut merambat lurus. Pada
percobaan di atas terdapat 1 gelas berisi air bening, cahaya bisa diteruskan
hingga menembus benda tersebut.
6. Proses terjadinya pelangi:
1. Cahaya senter melewati air di dalam gelas
2. Pembiasan cahaya senter
3. Pembelokan cahaya senter
4. Terbentuklah warna pelangi
7. Simpulan
Melalui percobaan membuat pelangi dengan senter dan gelas berisi air,
kami mempelajari bahwa pelangi terjadi karena pembiasan cahaya yang
terjadi melalui tetesan air. Hal ini dibuktikan lewat terbentuknya berkas
pelangi ketika sinar dari senter menyentuh permukaan kaca yang
diletakkan serong pada gelas berisi air.
61
62
Krisnina Dwi Anggraeny
Siti Irtiya Asmahan Marada
Selpi
Praktimum SAINS
EKsperimen awan dalam gelas
KegiatanPraktikum
1. Judul Percobaan : Awan Dalam Gelas
2. Tujuan : Mengamati Awan Dalam Gelas
3. Alat Dan Bahan
Gelas
Es batu
Korek api
Air panas
Cara Kerja
Diamkan air panas beberapa saat Setelah itu
buang setengah air ke dalam kelas yang lain
Setelah itu nyalakan korek api lalu masukkan
kedalam gelas Setelah itu letakkaan es batu di
atas permukaan gelas tersebut Tunggu
beberapa saat awan buatan akan muncul
63
Pendahuluan
Eksperimen ini terjadi karena awan ini terbentuk karena api dan juga
air panas di dalam gelas memanaskan gelas. Uap air yang basahakan
naik kebagian atas gelas dan bertemu dengan udara yang dingin dari
es batu. Saat uap panas dan dingin ini bertemu, maka mereka akan
menciptakan titik-titik air yang berbentuk awan. Jika kita mengamati
awan hati-hati, kita akan melihat bahwa awana akan berputar di sekitar
dalam gelas berputar-putar ini disebabkan oleh sirkulasi udara yaitu
udara hangat naik dan udara dingin tenggelam.
64
Anak usia 4-6 tahun beberapa anak mungkin sudah mulai memasuki institusi
bermain, seperti playgroup atau taman kanak-kanak. Pada masa ini, anak
sebisa mungkin harus dilibatkan dalam banyak kegiatan agar membantu
mengembangkan otot-otot anak. Eksperimen ini bisa membantu anak dalam
keingintahuan dan melibatkan kekompakan kelompok anak-anak dalam proses
pembuatan awan dalam gelas. Interaksinya dengan lingkungan juga akan
semakin luas ssehingga perkembangan bahasanya semakin baik. Anak mampu
memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya
yaitu dengan melakuakan eksperimen ini anak mengerti apa yang di samapaikan
oleh guru dan bisa memberikan pertanyaan tentang eksperimen awan dalam
gelas. Dari sisikognitif, perkembangan usia dini di fase ini sangat pesat. Salah
satunya ditunjukkan dengan rasa keingintahuan anak terhadap lingkungan
sekitarnya dan sering bertanya tentang semua hal yang dilihatnya. Contohnya
awan saat dia berada diluar rumah dengan melakukan eksperimen awan dalam
gelas anak akan menunjukan keingintahuan tentang terbentuknya awan.
65
Praktikum Proses Terjadinya hujan
1. Serina Kaunang(153419086)
2. Sastri Sinde(1534190
3. Rohani Balango(1534190
Pendahuluan
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan
presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan
keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas
titik leleh es di dekat dan di atas permukaan bumi. Di bumi, hujan
adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang
cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang
mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air
ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke bumi namun menguap
sebelum mencapai daratan: inilah satu cara penjenuhan udara.
Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es
dengan awan. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari
pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Tujuan
Untuk mengetahui, memahami dan mempelajari dari proses terjadinya
hujan
Alat dan Bahan
Air panas secukupnya
Es batu secukupnya
Toples kaca bening
Mangkuk kaca bening
Sendok makan
Cara kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan
66
2. Masukkan air panas secukupnya ke dalam toples kaca bening (air
panas ini ibaratkan sebagai air laut yang menguap akibat panas
matahari)
3. Letakkan mangkuk kaca bening di atas toples kaca bening dan
masukkan es batu secukupnya ke dalam mangkuk kaca bening (es
batu ibaratkan sebagai kristal-kristal awan yang tidak bisa menampung
air akibat penguapan)
4. Amatilah jika aor menetes, seperti itulah terjadinya hujan
67
PENUTUP
Proses sains bagi anak-anak dapat menghantarkan menuju seorang
sainstis yang hebat. Contohnya anak yang berpotensi untuk menjadi seorang
sainstis karena anak dilengkapi dengan atribut untuk menempuhpengalaman-
pengalaman sains.
Pengembangan pembelajaran sains akan menjadi pendidikan yang
baik jika kita mampu mengindividualisasikan sains pada anak secara baik
yaitu menjadi sifat pribadi melekat pada kehidupannya, berkembang sesuai
karakteristiknya serta sesuai dengan kesanggupan anak.
Dalam pengembangan sains pada anak usia dini,kita memberikan
pendidikan dan pembelajaran sains yang efektif dan optimal dengan cara
menyatukan sains dengan anak dalam satu pusat atau kegiatan yang sinergis
dan harmonis.Dengan kemampuan dan pengemasan dan pengembangan
program pembelajaran sains yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan sains sejalan dengan tujuan kurikulum yang ada di
sekolah yaitu, mengembangkan anak secara utuh baik pikirannya,hatinya
maupun jasmaninya atau mengembangkan intelektual,emosional dan fisik
jasmani atau aspek kognitif,afektif dan psikomotorik anak.
68
DAFTAR PUSTAKA
Praktikum Botol Respirasi. Eksperimen Hujan Pelangi.
Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Merah. Erupsi Gunung
Berapi. Tornado Berputar Dalam Air. Telur Transparan, Kenyal, Seperti
Jelly. Percobaan Menbuat Pelangi. Eksperimen Api Yang Padam.
Eksperimen Awan Dalam Gelas. Eksperimen Susu Warna Menari.
Menyatukan Air Dan Minyak. Eksperimen Telur Mengapung Di Air
Garam. Sawi Berwarna. Eksperimen Es Batu Air Dan Minyak.
v
Riza Dwi Yuliana Nur Afni Rahmatia Moha
Erfina Deuwa Nadiya Umar
Selpi
Irul Amin ningsih Nurmala Hako
Sintia Ahaya
Siti Irtia Asmahan Marada
Fatria U. Mantali Magfirah Pagatan
Tiara Firda H. Rahim
Siti Nur Fadila Gonibala Amalia Kartika Mohama
Nur Anisa Abdul Wahab Sukma Oli’i
Racmatiya Bouato Sri Wahyuni Kohongia
Putri Nabila Nur Rahman Riska Mangindaan
Wahyuni D. Ma’ruf
Sastri Sinde
Rohani Balangi Lionata Putri Pakaya
Cindra E Idirani Nur Fadila Pulumoduyo
Rahmadani Wikatriani
Fatmawati Gilano Resti Retno Sari
Sapriani Hasan Fatmawati Ake
Sri Rahayu A. Humokor Nur Anisa Korua
Ni Nyoman Mulia Purwati
Hesti Wulandari Astuti Nur
Serina Kaunang Anisa Burudji
Herwin Ida Monika Anizah Sulistiyana
Krisnina Dwi Anggraeni Herlin Nurliana
Yosita Nadila Rahmi Vinka Ratih Damayanti