RESUME MATERI
Dosen Pengampuh : Siti Choirul Dwi Astuti, M.Tr.Keb
Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan
(Asfiksia Dan Apgar Skor)
Nama : Sri Nanda Ali
Prodi : D III Kebidanan
Jurusan : Kebidanan
POLTEKES KEMENKES GORONTALO
2021
A. Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir , Asfiksia neonoratum merupakan suatu kejadian kegawadaruratan
yang berupa kegagalan bernafas secara spontan segera setelah lahir dan sangat
berarti dan sangat beresiko untuk terjadinya kematian dimana keadaan janin
tidak spontan bernafas dan teratur sehingga dapat menurunkan oksigen dan
makin meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan berlanjut.
• Faktor Penyebab Aksifiksia :
- Faktor Ibu, faktor ibu diantaranya adalah adanya hipoksia pada ibu, usia
ibu, gravid, lebih dari 4, hipertensi, serta penyakit yang pembuluh darah
yang mengganggu pertukaran dan pengangkutan oksigen.
- Faktor Persalinan, Faktor persalinan seperti partus lama atau partus
dengan tindakan.
- Faktor Bayi, Faktor janin yaitu premature, Gemali, BBLR, kelainan
kongengital, air ketuban bercampur mekonium, kelainan tali pusat seperti
lilitan tali pusat atau kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir.
- Faktor Plasenta, Faktor Plasenta diantaranya adalah solusio plasenta,
plasenta previa
• Klasifikasi Nilai Apgar
a. Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3.
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6.
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9.
d. Bayi normal dengan nilai APGAR 10 (Ghai, 2010 dalam Anik
Maryunani dan Eka Puspita, 2013).
e. Nilai APGAR.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan secara umum pada bayi baru lahir dengan asfiksia
menurut yaitu: pengawasan suhu, membersihkan jalan nafas, kepala bayi
harus posisi lebih rendah sehingga memudahkan keluarnya lender,
rangsangan untuk menimbulkan pernafasan rangsangan nyeri pada bayi
dapat ditimbulkan dengan memukulkedua telapak kaki bayi, menekan
tendon Achilles atau memberikan suntikan vitamin K. Hal ini berfungsi
memperbaiki ventilasi.
A. Apgar Skor
Skor Apgar merupakan metode yang digunakan untuk menilai bayi
baru lahir. Menurut prawioharjo ( 2009 ) nilai APGAR adalah suatu
metode sederhana yang di gunakan untuk menilai keadaan umum bayi
sesaat setelah kelahiran.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia
atau tidak, yang di nilai adalah frekuensi jantung ( heart rate ), usaha nafas
(respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan
reaksi terhadap rangsangan ( respon to stimuli ) yaitu dengan memasukan
kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas di bersihkan.
# Manfaat Pemeriksaan apgar Skor
Penilaian ini membantu dokter untuk menentukan apakah bayi dalam
kondisi baik atau justru membutuhkan pertolongan medis.Jika bayi Anda
mendapatkan skor rendah setelah dilakukan penilaian, artinya bayi Anda
membutuhkan perawatan khusus. Sedangkan jika bayi Anda mendapatkan
skor tinggi, artinya bayi Anda dalam kondisi baik sehingga tidak
memerlukan perawatan medis tertentu.
# Kriteria Apgar Skor
Pada saat 1 menit dan 5 menit setelah kelahiran
Dalam manajemen Asfiksia proses penilaian sebagai dasar pengambilan
keputusan bukanlah suatu proses sesaat yang dilakukan satu kali. Setiap
tahapan manajemen asfiksia, senantiasa dilakukan penilaian untuk
membuat keputusan, tindakan apa yang tepat dilakukan, setelah evaluasi
bidan dapat melanjutkan proses perawatan dengan mengeringkan kulit,
yang dapat membantu meminimalkan kehilangan panas.
Berdasarkan criteria di atas dituliskan dalam tabel APGAR skor seperti
di bawah ini.
- 1. Tes segera/awal yang di lakukan pada 1 menit dan 5 pertama setelah
kelahirann.
2. menit menilai seberapa bagus bayi mengahadapi kelahiran
3. 5 menit melihat adaptasi k bayi dengan lingkungan baru. Rantingnya
berdasarkan total score 1 sampai 10, 10 berarti bayi pling sehat.
INTERPRESTASI APGAR SKOR
- Skor APGAR dihitung dengan menjumlahkan skor setiap komponen.
Beberapa hal yang perlu diketahui saat melakukan perhitungan skor
APGAR adalah Skor terbaik adalah 10, namun skor 7, 8 dan 9 adalah
normal dan bayi dapat dikatakan sehat
- Skor 10 sangat jarang didapat karena sebagian besar bayi yang baru lahir
akan kehilangan 1 poin dari komponen warna kulit
- Sebagian besar bayi yang baru lahir akan mempunyai warna kulit kebiruan
pada tangan dan kaki.
Skor APGAR yang rendah biasanya disebabkan oleh:
- Proses kelahiran yang sulit
- Sectio caesarea
- Cairan pada saluran pernapasan bayi.
Bayi dengan Skor APGAR yang rendah mungkin membutuhkan :
- Oksigen dan pembersihan saluran napas. Pembersihan saluran napas dapat
dilakukan dengan menggunakan bulb syringe. Penyedotan dilakukan
melalui mulut terlebih dahulu, kemudian melalui hidung. Urutan ini
bertujuan mencegah bayi menghirup cairan sekresi
- Stimulasi fisik untuk membantu mendapatkan detak jantung yang normal.
HASIL DISKUSI KELOMPOK 1
Pertanyaan Kelompok 1
Dari Kel. 2
1.Penanya : Nadila Anggraini Hassu
Pertanyaan :Tadi kan pemateri telah menyebutkan faktor penyebab Asfiksia,
salah satunya faktor Plasenta. Pada faktor plasenta terbagi menjadi
2, yakni Solusio Plasenta dan Plasenta Previa. Nah pertnyaan saya,
apa yang maksud dengan Solusio Plasenta dan Plasenta Previa?”
Penjawab : Nadila M. Bakahi
Jawaban :Abruptio plasenta atau solusio plasenta adalah komplikasi
kehamilan di mana plasenta terlepas dari dinding rahim bagian
dalam sebelum proses persalinan. Lepasnya plasenta ini dapat
menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen pada bayi dapat
menurun atau terhambat. Sementara itu, Plasenta Previa adalah
dimana posisi plasenta tidak bergerak dari bawah rahim hingga
mendekati waktu persalinan.
Dari Kel. 3
2.Penanya : Anisa Fajri Ibrahim
Pertanyaan :Bagaimana pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk
bayi yang asfiksia?
Penjawab : Falniyanti Hamzah
Jawaban : Pemeriksaan fisik pada bayi yang mengalami asfiksia yaitu
dengan mengecek berbagai kondisi, diantaranya:
1. Bayi bernapas atau menangis
2. Denyut jantung kurang dari 100 kali setiap menit
3.Warna kulit
4. Tonus otot menurun
5. Terdapat cairan ketuban ibu bercampur mekonium atau sisa
mekonium pada tubuh bayi
6. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
pemeriksaan penunjang didapatkan dari laboratorium, yaitu hasil
analisis gas darah tali pusat menunjukkan hasil asidosis pada darah
talipusat jika:
(1) PaO2 <50 mm H2O
(2) PaCO2 > 55 mm H2
(3) pH < 7,30
Dari Kel. 4
3. Penanya : Ria Kamelia Olii
Pertanyaan :Apakah perkembangan bayi yang terkena asfiksia ringan akan
terganggu?
Penjawab : Sri Zein Hunggialo
Jawaban : Asfiksia yang terjadi pada saat kelahiran dapat menyebabkan
gangguan baik segera setelah kelahiran atau pada jangka waktu yang lebih lama
setelah kelahiran. Gangguan yang dapat terjadi selama perkembangan bayi, jika
pada saat kelahiran mengalami asfiksia, antara lain :
1. Cerebral palsy
2. Epilepsi
3. Gangguan kejang lainnya
4. Kebutaan
5. Gangguan penglihatan
6. Gangguan kognitif
7. Gangguan perkembangan lainnya.
Konsultasikan dan periksakan anak Anda ke dokter untuk dilakukan pendeteksian
secara dini dengan stadiumnya sehingga bisa mendapatkan penanganan yang lebih
cepat dan tepat.
Dari Kel. 6
4.Penanya : Fitriyani T. Gue
Pertanyaan : Tadi pemateri sudah menjelaskan bahwa salah satu
penatalaksanaan asfiksia yaitu membersihkan jalan nafas nah apa
yg perlu diperhatikan dalam membersihkan jalan nafas?
Penjawab : Fauzia Caesaria Usulu
Jawaban : Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan jalan nafas:
a). Membersihkan jalan nafas sesuai keperluan aspirasi mekonium
saat proses persalinan dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
b). salah satu pendekatan obstetric yang digunakan guna mencegah
aspirasi adalah dengan melakukan pengisapan mekonium sebelum
lahirnya bahu (intrapartum suctioning).
c). Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion dan bayi tampak
Lemas (bayi mengalami depresi pernapasan, tonus otot kurang, dan
frekuensi jantung kurang dari 100 kali/menit), segera dilakukan
pengisapan trakea sebelum timbul pernapasan untuk mencegah
sindrom aspirasi mekonium.
d). Pengisapan trakea meliputi langkah-langkah pemasangan
laringoskop dan selang endotrakeal ke dalam trakea, kemudian
dengan kateter penghisap dilakukan pembersihan daerah mulut,
faring, dan trakea sampai glotis.
e). Pengisapan dibatasi dalam 5 detik dan kedalaman tidak lebih
dari 5 cm dari bibir bayi.
f). Pengisapan paring dilakukan dengan hati-hati karena dapat
menyebabkan spasme laring trauma pada jaringan lunak,
bradycardia, dan tertundanya pernapasan spontan.
g). Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion tetapi baik
terlihat bugar, pembersihan sekret dari jalan nafas dilakukan seperti
bayi tanpa mekonium.
Dari Kel. 5
5.Penanya : Rosalinda Talalu
Pertanyaan : Apa saja gejala penyakit asfiksia pada bayi baru lahir? Dan
apakah gejala yang timbul pada bayi yang terkena asfiksia
umumnya sama atau berbeda tolong jelaskan !
Penjawab : Farida
Jawaban : Gejala asfiksia pada bayi baru lahir bisa berbeda-beda antara satu
dan lainnya. Bahkan kadang, gejala dari kondisi ini bisa langsung
muncul, tapi bisa juga tidak terdeteksi sesaat setelah bayi
dilahirkan. Salah satu tanda yang biasanya muncul yakni denyut
jantung bayi yang terlalu tinggi atau rendah. Secara umumnya,
berikut berbagai gejala asfiksia perinatal sebelum bayi dilahirkan
berdasarkan UCSF Benioff Children’s Hospital:
1. Denyut atau irama jantung yang tidak normal.
2. Peningkatan kadar asam di dalam aliran darah bayi.
Setelah dilahirkan, gejala penyakit asfiksia neonatorum atau pada bayi
baru lahir adalah berikut:
1. Kulit tampak pucat atau berwarna agak kebiruan.
2. Susah bernapas, hingga menyebabkan bayi bernapas dengan cepat atau
terengah-engah, dan menggunakan perut.
3. Detak jantung agak melambat.
4.Otot melemah.
5. Bayi terlihat lemas.
6. Pertumbuhan terhambat.
7. Ada mekonium (feses pertama bayi) di cairan ketuban, kulit, kuku, atau
tali pusar. Selain itu, klasifikasi gejala asfiksia neonatorum dapat
dibedakan juga menjadi ringan atau sedang dan berat.
Klasifikasi gejala asfiksia ringan atau sedang
Berbagai gejala asifiksia neonatorum kategori ringan atau sedang pada
bayi baru lahir adalah berikut:
a. Kekuatan otot lemah atau tonus otot buruk.
b. Mudah marah dan rewel.
c. Rasa kantuk ekstrem. Susah makan dan menyusu karena tidak mampu
mengisap puting susu ibu.
Klasifikasi gejala asfiksia berat
Sementara berbagai gejala asifiksia neonatorum kategori ringan atau
sedang pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
a. Tubuh bayi kejang.
b. Kulit dan bibir bayi berwarna biru.
c. Susah bernapas.
Lama waktu bayi tidak mendapatkan persediaan oksigen yang cukup dapat
memengaruhi ringan dan berat gejala asfiksia neonatorum yang dialalami.
Artinya, semakin lama bayi tidak memperoleh jumlah oksigen yang
cukup, akan semakin besar pula kemungkinan gejala asfiksia muncul.
Dalam beberapa kasus, klasifikasi gejala asfiksia yang berat pada bayi
baru lahir dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ. Kerusakan
tersebut meliputi organ jantung, otak, ginjal, dan paru-paru bayi.
HASIL DISKUSI KELOMPOK 2
1. Penanya : Nadila M Bakahi (kelompok 1)
Pertanyaan : Bagaimana cara membaca nilai apgar skore?
Penjawab : Alda salatun
Jawabannya :
Semakin tinggi hasil Apgar skor yang didapat, maka kondisi bayi semakin
baik. Namun, sangat sedikit bayi yang mendapatkan skor 10 (skor
tertinggi) karena sebagian besar tangan dan kaki bayi yang baru lahir
masih kebiruan sampai tubuhnya cukup hangat.
Bila bayi mendapat skor di atas 7, menunjukkan bahwa bayi memiliki
kondisi yang cukup sehat dan baik. Sementara, bila skornya 4-6 maka
kondisi bayi tidak cukup baik dan perlu mendapat perawatan. Sedangkan,
jika skornya 0-3 maka kondisi bayi sangat mengkhawatirkan sehingga
perlu segera mendapat bantuan medis, seperti halnya bantuan pernapasan.
Terdapat beberapa bayi yang lebih berpotensi memiliki skor Apgar rendah,
yaitu bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi, bayi prematur, bayi
yang dilahirkan dengan operasi caesar, dan bayi yang proses persalinannya
sulit. Jika bayi Anda memiliki Apgar skor yang rendah, maka dokter akan
menjelaskan kondisi bayi Anda dan perawatan apa yang mungkin
dilakukan.
2. Penanya : Sri nanda Ali (kelompok 5)
Pertanyaan : apakah penilaian apgar skore termasuk dalam pemeriksaan
pada bayi ketika kondisi kritis setelah melahirkan ?
Penjawab : ingka pranstika niati
Jawabanya :
Jawaban :
Ya karena akan dilakukan penilaian Apgar score kembali pada menit ke-
10, menit ke-15, dan menit ke-20 untuk memantau perkembangan kondisi
bayi. Kondisi kritis bayi bisa dilihat dari hasil total penilaian Apgar score
yang rendah, yaitu 0-3. Rendahnya nilai ini juga dikaitkan dengan
meningkatnya risiko kematian bayi, cacat otak, dan epilepsi pada bayi di
kemudian hari, terutama jika Apgar score tidak mengalami perbaikan pada
20 menit pertama sejak dilahirkan. Jika Anda melahirkan di rumah sakit
atau di tempat praktek bidan, maka tes Apgar biasanya akan dilakukan
oleh dokter atau bidan pada saat bayi lahir. Bila Anda merasa bingung,
tidak ada salahnya untuk menanyakan langsung pada dokter kandungan
atau dokter anak agar Anda mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap
terkait nilai Apgar Si Kecil yang baru lahir.
3. Penanya : Sri wahyuni hasan (kelompok 4)
Pertanyaan : Bagaimana bila bayi memiliki apgar skore rendah ?
Penjawab : Sri intan suleman
Jawabanya :
Banyak bayi dengan Apgar skor rendah justru sangat sehat dan baik-baik
saja setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Bila
dokter khawatir dengan Apgar skor bayi, ia akan memberi tahu Ibu dan
menjelaskan bagaimana kondisi bayi, apa yang mungkin menjadi
penyebabnya, dan perawatan yang perlu diberikan. Apgar skor tidak
dirancang untuk memprediksi kondisi kesehatan jangka panjang bayi,
perilakunya, intelegensinya, maupun kepribadiannya. Apgar skor
digunakan untuk membantu dokter mengetahui kondisi fisik bayi secara
keseluruhan agar bisa dengan cepat memutuskan apakah bayi
membutuhkan perawatan medis ddarurat. Setelah beberapa lama
menyesuaikan dengan lingkungan yang baru dan menerima perawatan
medis yang dibutuhkan, kebanyakan bayi akan baik-baik saja.
4. Penanya : jean puluhulawa
Pertanyaan : bagaimana cara menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi
yang baru lahir?
Penjawab : Nadila hassu
Jawabnya :
Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir,
digunakan Neonatal Resuscitation Algorithm. Persiapan dimulai dari
sebelum bayi lahir yakni dengan menilai risiko perinatal. Komponen dari
Neonatal Resuscitation Algorithm adalah:
* Apakah kehamilan aterm?
* Apakah bayi memiliki tonus otot yang baik?
* Apakah bayi bernapas atau menangis?
Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika
bayi butuh resusitasi, skor APGAR kemudian digunakan untuk menilai
respons bayi terhadap resusitasi. Pedoman dari Neonatal Resuscitation
Program menyatakan bahwa jika skor APGAR berjumlah di bawah 7
setelah menit ke-5, penilaian dengan skor APGAR perlu diulang setiap 5
menit sampai menit ke-20. Skor APGAR yang menetap di angka 0 setelah
menit ke-10 dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan atau
menghentikan resusitasi. Sangat sedikit bayi dengan skor APGAR 0
setelah menit ke-10 dapat bertahan hidup tanpa kelainan neurologis.
Pedoman resusitasi neonatus dari American Heart Association tahun 2015
menyatakan jika dapat dikonfirmasi bahwa tidak ada denyut jantung
setelah paling tidak 10 menit, resusitasi dapat dihentikan.