The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul 1.4 Refleksi terbimbing - budaya positif

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Van Nani, 2021-12-19 19:50:21

Modul 1.4 Refleksi terbimbing - budaya positif

Modul 1.4 Refleksi terbimbing - budaya positif

Keywords: budaya positif,modul 1.4

SALAM BAHAGIA

Refleksi Terbimbing
Budaya Positif

Modul 1.4.a.6 1

Nani Murtiati, S.Pd Desember 2021

CGP Angkatan 4 Kota Pekanbaru

Pembicara Kami Berikutnya

Pelajari lebih lanjut tentang budaya positif dengan kesadaran penuh

Budi Muhammadi, M.Pd Dr. Hj. Nurhafni, M.Pd Nani Murtiati, S.Pd

Fasilitator 055 Pengajar Praktik 211 CGP Angkatan 4
SD Negeri 18 Pekanbaru

Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-
konsep inti yang telah Anda Pelajari di modul ini,
yaitu: disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan

dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga
restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda

dan di luar dugaan?

Pertanyaan 1

Disiplin Positif

Berarti suatu cara untuk mengontrol diri, dan
bagaimana menguasai diri untuk memilih
tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang
kita hargai. Disiplin juga dapat membuat
seseorang menggali potensinya menuju suatu
tujuan.

Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan
motivasi pada murid untuk menjadi orang yang
mereka inginkan dan menghargai diri sendiri
dengan nilai-nilai yang mereka percaya tanpa
terpengaruh adanya hukuman atau hadiah
sehingga berpengaruh pada motivasi intrinsik
jangka panjang, mereka akan tetap berperilaku
baik berlandasakan nilai-nilai kebajikan yang
mereka hargai.

01 Penghukum ( seorang penghukum bisa
menggunakan hukuman fisik atau verbal

Posisi Kontrol 02 Pembuat Orang Merasa Bersalah ( Pada posisi ini guru
Guru akan bersuara lebih lembut dan menggunakan
keheningan untuk membuat orang lain merasa tidak
Penerapan 5 Posisi Kontrol nyaman, bersalah.
dalam model disiplin yang
berpusat pada murid. 03 Teman ( Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti
murid, namun tetap berupaya mengontrol murid
melalui persuasi

04 Monitor / Pemantau ( Pada saat memonitor Pemantau
bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang
diawasi berdasarkan peraturan dan konsekuensi).

05 Manajer ( Posisi guru berbuat bersama dengan murid,
mempersilakan murid mempertanggungjawabkan
perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan
solusi atas permasalahannya. Murid dapat menjadi
pribadi yang mandiri, merdeka dan bertanggung jawab.

Lima Kebutuhan Dasar
Manusia

Yang akan kita pelajari tentang 5 kebutuhan dasar manusia

Kebutuhan untuk bertahan hidup ( Survival) - Kebutuhan bersifat
fisiologis untuk bertahan hidup seperti kesehatan, rumah dan
makanan

Cinta dan kasih sayang (Love and Belonging) - Kebutuhan untuk
diterima

Kebebasan (Freedom) - kebutuhan akan pilihan

Penguasaan (Power) - Kebutuhan pengakuan atas kemampuan

Kesenangan (fun) - Kebutuhan untuk merasa senang

Dengan mengidentifikasi kebutuhan apa yang
mendorong perilaku kita, maka perubahan perilaku
positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara yang
positif daripada cara yang negatif.

Tetap percaya pada prosesnya dan percaya pada diri Anda.

Keyakinan Kelas

Keyakinan yaitu nilai-nilai kebajikan atau prinsip - prinsip universal yang disepakati bersama secara universal lepas dari
latar belakang suku, negara, bahasa, maupun agama. Suatu keyakinan akan lebih memotivasi sesorang dari dalam, atau
memotivasi secara instrinsik ( Gossen, 1998), Sama halnya dengan murid, mereka akan tergerak dan bersemangat untuk

menjalankan keyakinannya daripada hanya sekedar mebgikuti serangkaian peratuaran.

Pembuatan Keyakinan Kelas

01 Keyakinan kelas bersifat lebih abstrak 04 Keyakinan kelas dibuat tidak terlalu banyak,

daripada peraturan yang lebih rinci dan sehingga mudak diingat dan dipahami oleh semua
konkrit warga kelas.

02 keyakinan kelas beruap pernyataan - 05 Semua warga kelas ikut berkontribusi
pernyataan universal dalam pembuatan keyakinan kelas.

03 Pernyataan keyakinan kelas senantiasa 06 Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat

dibuat dalam bentuk positif diterapkan di lingkungan tersebut.

Segitiga Restitusi

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka
dengan karakter yang lebih kuat (Gossen, 2004).

Restitusi juga proses kolaboratif yang membantu murid memiliki tujuan,
disiplin positif dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah.

01 02 03

Menstabilkan Identitas Validasi Tindakan Menanyakan Keyakinan

Mengubah identitas anak dari Setiap tindakan yang Pada dasarnya manusia
orang orang yang gagal karena dilakukan memiliki alasan memiliki motivasi internal
melakukan kesalahan menjadi dan tujuan yaitu untuk untuk melakukan tindakan.
orang yang sukses (melakukan hal memenuhi kebutuhan dasar.
terbaik yang bisa dilakukan)

Hal yang menarik dan di luar dugaan

Dari awal materi modul 1.4 tentang penerapan
budaya positif ini sangat menarik dan sangat
berkaitan erat antara disiplin positif, motivasi
intrinsik, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia,
keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Sampai disini
hal yang tak terduga bagi saya adalah saya
semakin percaya pada ungkapan yang sering saya
baca bahwa tidak ada murid yang bodoh atau nakal.
yang ada adalah murid yang belum menemukan guru
yang tepat.

Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan
konsep - konsep inti tersebut dalam menciptakan
budaya positif baik di lingkungan kelas maupun

sekolah anda.

Pertanyaan 2

Membaca ulang kesepakatan kelas yang telah dibuat
bersama murid saat awal semester
Mengevaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan
dengan memberikan motivasi pada murid
Memberdayakan murid agar dapat memenuhi
kebutuhannya secara positif
Menanamkan disiplin positif dengan membangun
motivasi intrinsik murid untuk menjadi orang yang
mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan
nilai-nilai yang mereka percaya
Menerapkan posisi kontrol guru dan segitiga restitusi

Selum mempelajari modul ini, pernahkah Anda
menerapkan segitiga restitusi ketika mengadapi
permasalahan murid Anda? Jika iya, ada di posisi
manakah Anda? Anda boleh menceritakan situasinya

dan posisi anda saat itu?

Pertanyaan 3

Pernah,
Pada posisi ; Validasi Tindakan yang Salah (Validate the
Misbehavior)
Contohnya ; Pada saat murid tidak mengerjakan PR
Biasanya saya akan mengajukan pertanyaan ; "Mengapa kamu
tidak mengerjaakan tugas yang ibu berikan kemarin"? "Apa yang
kamu lakukan kemarin, sampai tidak mengerjakan PR yang
disuruh ?" "Apa kamu tidak ingat kalau ada PR?" dll.
Padahal seharusnya saya bertanya ; " kamu pasti punya alasan
mengapa kamu tidak membuat PR?

Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda
dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun

sekolah anda setelah mempelajari modul ini

Pertanyaan 4

Setelah mempelajari modul ini ada perubahan pada cara
berfikir saya dalam menciptakan budaya positif di kelas
maupun di sekolah yaitu dengan memahami dam mempelajari
beberapa aspek seperti; kebutuhan dasar manusia, motivasi
intrinsik, disiplin positif, keyakinan kelas posisi kontrol guru, dan

segitiga restitusi.



Merefleksikan dan mengevaluasi budaya positif yang selama ini
telah diterapkan



melakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan disiplin
positif yang telah dipelajari






Dengan demikian budaya positif dapat terwujud dan terlaksana
dengan baik

Seberapa penting mempelajari topik ini bagi Anda
sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang

pemimpin pembelajaran?

Pertanyaan 5

Sangat penting,
karena semua topik yang saya pelajari
pada modul ini memberikan pemahaman

dan wawasan baru mengenai budaya
positif yang berpihak pada murid bagi

saya baik sebagai seorang individu
maupun seorang pemimpin pembelajaran
dan pastinya akan memberikan dampak

pada pembelajaran saya di kelas
maupun di sekolah setelah saya

menerapkannya.

Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat
dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda

mempelajari modul ini?

Pertanyaan 6

Untuk membuat dampak/perbedaan di
lingkungan saya, yang saya lakukan adalah
mengoptimalkan pelaksanaan budaya positif
sehingga menjadi habituasi/kebiasaan yang
dilakukan oleh semua warga sekolah dengan
konsep perubahan paradigma stimulus respon
menjadi posisi kontrol guru, bijaksana dalam

menyikapi kebutuhan dasar murid dengan
mengarahkannya pada pemenuhan secara
positif, dan melakukan segitiga restitusi.

Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain
yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam

proses menciptakan budaya positif baik di
lingkungan kelas maupun sekolah?

Pertanyaan 7

Menjadi teladan, memberi tuntunan, melakukan
pembiasaan dan membentuk keyakinan melalui motivasi

Memperbaiki diri dengan Bijaksana dalam Melakkukan pembiasan
meningkatkan kualitas menghadapi murid akan semau hal/budaya
diri dengan sikap dan dengan memberikan yang sudah berjalan
kepribadian yang positif tuntunan yang baik agar menjadi
sebagai guru agar bisa sesuai dengan habituasi/kebiasaan
menjadi teladan kodratnya sehingga terwujud
budaya positif

Membentuk keyakinan intrinsik murid melalui motivasi bukan sekedar untuk
mendapatkan penghargaan namun membangun keyakinan bahwa murid
melakukan sesuatu berdasarkan pada aapa yang mereka yakini dan percaya.

Langkah - langkah awal apa yang akan anda lakukan
jika kembali ke sekolah/kelas Anda setelah
mengikuti sesi ini?

Pertanyaan 8

Bersama murid membuat kesepakatan kelas sebagai
langkah awal dalam membangun budaya positif yang
berpihak pada murid

Bersama murid menentukan kesepakatan kelas yang
akan diterapkan untuk mewujudkan budaya positif
Menjalankan kesepakatan kelas serta konsekuensinya
Mengembangkan visi bersama tentang apa yang ingin
dicapai sekolah
Melakukan refleksi, evaluasi dan perbaikan terhadap
langkah awal yang telah dilakukan

Bruce Lee

"Seorang guru bukanlah pemberi kebenaran,
yang mana dia adalah pemandu, penunjuk
jalan menuju kebenaran yang mana harus
ditemukan sendiri oleh muridnya"

Terima kasih

Sudah Membaca Ulasan ini!


Click to View FlipBook Version