KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Seri RumIdaehntPitearsaBduadbayaan
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI NASIONAL
Arkeologi Natuna :
Singkapan identitas budaya
Di gugus kepulauan terdepan Indonesia
Disusun
Naniek Harkantiningsih
Sonny C.Wibisono
1
Seri Rumah Peradaban
Arkeologi Natuna :
Singkapan identitas budaya
Di gugus kepulauan terdepan Indonesia
KONTRIBUTOR
Naniek Harkantiningsih
Sonny C. Wibisono
DESAIN GRAFIS
SC.Wibisono
DITERBITKAN DALAM RANGKA RUMAH PERADABAN NATUNA
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2016
Sekapur Sirih
Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, saat ini sedang
mengembangkan program Rumah Peradaban yang mengangkat tagline mengungkap-memaknai-mencintai
kebudayaan Indonesia melalui peninggalan arkeologi. Program tersebut merupakan wujud pertanggung-
jawaban instansi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, terhadap masyarakat berkenaan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai lembaga pusat data arkeologi,
berkewajiban menginformasikan media arkeologi yang diperoleh, sehingga bermanfaat untuk masyarakat
luas terhadap kesadaran jatidiri bangsa melalui bukti-bukti arkeologi dan sejarah, yang diperoleh melalui
hasil penelitian. Oleh karena itu, program Rumah Peradaban, dapat dipandang sebagai upaya untuk
menghadirkan media arkeologi, baik secara intensifikasi maupun diversivikasi. Rumah Peradaban adalah
salah satu cara yang saat ini dianggap tepat untuk mengadabkan masyarakat masa kini tentang masa lalu.
Juga sebagai pembelajaran tentang masa lalu untuk masa kini. Melalui Rumah Peradaban, informasi yang
disampaikan berupa data material, baik artefak maupun bukan artefak; data tekstual dan foto-foto dalam
bentuk: buku pengayakan, banner, dan leaflet.
Drs. I Made Geriya; M.si
Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
DAFTAR ISI
Pengantar 5
7
Daftar isi 10
12
1. Prolog 14
16
2. Titian ke Batas Antar Negeri 20
22
3. Lingkungan hidup
28
4. Persebaran Situs Arkeologi 29
33
5. Hunian Awal dan Lintasan Migrasi 37
39
6. Keramik Natuna : Sentuhan Perniagaan
Global
7 Kubur si pembawa bekal
8 Keranda-keranda Perahu
9 Dunia Melayu Natuna
10 Epilog
11 Pustaka
Arkeologi Natuna
8
Identitas Budaya
Pantai Batu Sindhu, itrusi granit , tersingkap ke permukaan
membentuk Gunung Ranai
9
Arkeologi Natuna
Gunung Ranai, Pulau Bunguran
1. Prolog Dalam atlas Indonesia, hanya 76 pulau yang telah di
kepulauan ini tak selalu mudah huni, 195 pulau lainnya masih
Natuna adalah nama gugus ditemukan. Begitu kecil ukuran belum berpenghuni.
kepulauan bagian dari gugus kepulauan ini, ketimbang
wilayah Riau Kepulauan. benua besar yang menge- Natuna menempati posisi
Birunya laut, hamparan pungnya, seperti Sumatera, Kali- strategis, menyandang julukan
pasir putih, lambaian nyiur, ada- mantan, atau pun Semenanjung sebagai wilayah terdepan Indone-
lah pesona pantai-pantainya yang Malaka. sia. Sebagian dari palau-pulaunya
alami dan menakjubkan. Batu menghadap batas antarnegara
granit di Ranai seolah menjadi Merujuk riwayatnya, Natu- Malaysia, Singapore, Vietnam,
pasak yang kokoh bagi pulau- na pernah dijuluki Pulau Tujuh, Kamboja, Phillipina, dan Cina.
pulau nya pada zaman ketika Natuna dipim-
pin para Tokong Pulau. Namun, Kini kesadaran tentang ba-
gugus kepulauan Natuna kini tas negara semakin menguat,
lebih dari itu. Kepulauan yang dan berlaku ketat. Dapat
letaknya di perairan lepas Laut dikatakan, konsekuensi dari per-
Cina Selatan itu, merupakan lindungan tiap negara terhadap
gugus terdiri dari 272 pulau, sumberdaya alam dan wilayah
tangkapan perairan . Tak jarang,
10
Identitas Budaya
wilayah di perairan antar-negara daya erat kaitannya dengan akar nya dipandang mewakili gam-
ini dihadapkan pada masalah, masa lalunya. Begitu pun untuk baran budaya silam dari kepu-
pelintas batas yang acapkali pe- Natuna, tetapi masih terlalu sedi- lauan ini. Buku bersifat penga-
lik. kit yang kita ketahui asal-usul yaan ini tak hanya pemahaman
dan peran Natuna di masa lalu. tentang kepulauan terdepan kita.
Wilayah perbatasan antar Pada gilirannya bukti-bukti Tetapi agar kepulauan kecil-kecil
negara tidak hanya masalah poli- arkeologi, diharapkan dapat me- ini tidak hilang dalam ingatan dan
tik dan pertahanan. Dikatakan nyingkap dan menemukan akar tenggelam dari pandangan kita.
demikian, sebab wilayah ini dan nilai perekat kebangsaan atau
sesungguhnya juga menjadi se- antarbangsa yang saling berbatas-
buah ajang silang budaya. an.
Identitas budaya penduduk Buku ini, secara khusus
di wilayah perbatasan dipahami, memotret sari hasil penelitian
sebagai bagian dari ketahanan arkeologi dalam 5 tahun tera-
tapal batas itu. Acapkali wilayah khir. Kendatipun, penelitian
interakasi budaya itu melampaui yang dilakukan saat ini masih
batas-batas antar-negara. terbatas. Namun demikian, hasil-
Pembentukan identitas bu-
11
Arkeologi Natuna
2. Titian ke Batas Letak Natuna di batas Pantai Teluk Buton
Antar Negeri negeri, memberi kesan
seolah pulau terpencil. Sebagai gambaran jarak dari
12 Penduduk Natuna tak pernah lupa Ibu Kota Ranai ke pulau terdekat.
bahwa “Sebelum tahun 95 an, Jarak ke pulau paling utara Pulau
ketika kami pergi ke luar pulau, Laut 95 km, Pulau Serasan 170
ke Pinang (Tanjung Pinang), atau km; Anambas 250 km; Tanjung
Ponti (Pontianak) kami gunakan Pinang 550 km; Batam 580 km;
kapal besi (peristis) atau kapal dan Pontianak 450 km. Sementara
kayu seperti Pinisi. Waktu tempuh itu jarak ke kota dari negara
ketika itu sekitar 3 hari”. Pelni tetanggga: Kuching Serawak 340
baru masuk Natuna sekitar tahun km; Singapura 590 km; Pahang
1996, dengan kapal ini 32 jam. Malaysia 565 km; Ho-Chi-Min
Vietnam 790 km; Brunei Da-
rusalam 720 km; dan Jakarta lebih
Identitas Budaya
dari 1130 km. Kini waktu tempuh jalanan dimulai dari Singapore, Posisi kepulauan Natuna
ke Ranai Natuna jauh lebih pen- Batam, lalu Ranai Natuna. Na- 13
dek dari sebelumnya. mun, jika kita berangkat dari ko-
ta lain di Indonesia lebih mudah
Penerbangan komersial mu- jika memulai dari Jakarta. Waktu
lai masuk Natuna sekitar tahun tempuh antara Batam ke Ranai
2004, Riau Air Line (RAL). Bila Natuna 90 menit.
jadwalnya sesuai, penduduk
Natuna tertolong pesawat hercu-
les TNI AU ke Natuna.
Kini ada beberapa pilihan
pesawat menuju Kabupaten
Natuna. Jika kita berada di wila-
yah Asia akan lebih mudah, per-
Arkeologi Natuna
3. Lingkungan Puncaknya mencapai ketinggian tanah berbukit dan gunung batu.
hidup sampai 700 meter diatas muka Daratan rendah dan landai pada
laut. umumnya terdapat di pinggiran
Salah satu batuan pantai.
pembentuk Pulau Natuna Batu granit, merupakan
adalah batu granit. Batuan intrusi yang menyebabkan Iklim kepulauan Natuna
ini seolah menjadi landmark permukaan bumi Natuna dibagi dalam 4 periode. Januari -
Ranai ibu kota Kepulauan sebagian curam. Bongkahan – Maret: bertiup angin utara dan
Natuna. Granit jenis batholit ini bongkahan batu granit yang timur laut, hujan turun sekali-kali.
tersingkap besar dan sangat tersingkap di puncak Gunung dengan temperatur udara sedang.
meluas muncul ke permukaan, Ranai, melanjut sampai ke April - Juni: bertiup angin timur
membentuk Gunung Ranai. bagian kawasan pantai timur laut/tenggara, hujan sedikit. Juli -
Pulau Bunguran Besar. September: angin bertiup dari
Bongkahan – bongkahan tersebut tenggara, hujan turun agak
juga membentuk morfologi pantai banyak dengan temperatur udara
curam berbatu. Natuna terdiri dari sedang. Oktober - Desember:
14
Identitas Budaya
Pembuatan sagu butir di Desa Ceruk sagu
bertiup angin barat/utara, hujan Binjai, Kelarik Hulu, Bunguran yang siap diolah menjadi bahan
banyak turun pada bulan Timur, Hulu, Pulau Tiga. Sungai makanan khas Natuna yang dise-
September, Oktober dan Ranai yang terdapat di Kecamatan but kernas. Sebuah makanan alter-
November, temperatur agak dingin Bunguran Timur dan sungai- native
dan lembab pada malam hari. sungai kecil lainnya umumnya
Curah hujan rata-rata setahun bermataair di Gunung Ranai .
berkisar 193,2 milimeter dengan Lingkungan Natuna yang
rata-rata kelembaban udara sekitar terdiri dari lautan, pantai, dan ra-
90,4% dan temperatur lebih wa menjadi sumber untuk
kurang 25,8°C. mengembangkan matapencarian
Pulau Natuna Daratan, penangkapan ikan, pengolahan
mengandung sumber air tawar sagu, kopra, bahkan dari hutan
berasal dari sungai. Daerah Aliran yang tersisa terdapat gaharu.
Sungai di Natuna daratan meliputi Sala satu makanan khas Belahan batang sagu
Daerah Aliran Sungai: Kelarik, Natuna adalah sagu (Genus Me-
Cinak, Cinak Besar, Segeram, troxylon) dalam bentuk butiran
15
Arkeologi Natuna
4. Sebaran Situs Asal usul sebuah tempat Pantai dari Situs Sepempang
Arkeologi lazimnya sudah dimi-
liki oleh masyarakat yang dilakukan. Tidak jarang,
16 setempat. Mereka mendapatkan bukti dan usia penemuan
secara tarun temurun. Di Natuna arkeologi itu melampaui kisah-
pun demikian. Ungkapan seperti kisah yang lazim dituturkan atau
itu acapkali menjadi bahan untuk diketahui penduduk secara turun
menelusur identitas budaya dari temurun.
sebuah tempat.
Keberadaan benda purba-
Arkeologi menggunakan kala atau arkeologi disuatu tem-
jejak kehidupan bendawi atau- pat, seperti situs atau artefak
pun ragawi masa lalu sebagai acapkali tidak disadari. Seperti
cara untuk menemukan identitas yang terlihat sebagai pecahan wa-
Natuna. Siapa penduduknya, ka- dah tembikar atau keramik
pan dan dimana mereka berdiam terserak di permukaan. Tidak ja-
di bagian pulau ini, aktivitas apa rang situs juga ditandai
penemuan benda arkeo-logis
yang tak sengaja oleh penduduk
seperti perhiasan di Situs Seka-
Identitas Budaya
Keletakan situs arkeologi (titik
merah)
17
Arkeologi Natuna kegiatan perburuan ini berakibat Aksi Sang
pada terganggu atau hilangnya Pemacok Antik
long. konteks data arkeologi yang
Penelitian Arkeologi di Macok, kurang lebih artinya me-
menjadi kunci penting dalam nusuk. “Itu bahasa kami disini pak, men-
wilayah Natuna relatif masih ba- mengungkap identitas budaya cari antik dengan alat ini “ begitu ujar Abu
ru. Balai Arkeologi Medan Natuna. Penelitian Penelitian (bukan nama sebenarnya) sambil beraksi
mengawali melalui penelitian Arkeologi tidak hanya menusuk-nusuk tanah dengan pacoknya.
penjajagan tahun 2005. Penelitian berkepentingan menemukan Pagi itu sengaja kami sambangi Abu,
lebih intensif baru dilakukan da- benda-benda masa lalu, tetapi pemacok gaek Natuna di rumahnya. Ba-
lam 5 tahun terakhir oleh Pusat juga konteks “tempat kejadian”. rang antik yang dimaksud adalah keramik
Penelitian Arkeologi Nasional, Arkeologi seperti halnya seorang kuno, yang banyak di temukan di dalam
Kemdikbud mulai tahun 2010, polisi yang selalu menjaga TKP tanah berpasir di pantai Natuna .
yang meliput masa prasejarah dan (tempat kejadian perkara). Cara
sejarah, serta khusus maritim ini menjadi penting bagi arkeolog Alat ini dibuat dari kawat baja
bawah air untuk mendapatkan data yang sepanjang 1 m, diameter 3 mm. Di rangkai
pada waktunya digunakan dalam dengan tangkai kayu sekitar 50 cm sebagai
Rangkaian penelitian arkeologi penafsiran peristiwa yang terjadi pegangan. “bukan sembarang kawat pak,
yang telah dilakukan di Natuna, pada masanya. kami khusus pake kawat bekas spring bed
menunjukkan gambaran yang buatan Singapore “. Kawat baja ini lentur
cukup mengagetkan. kepulauan Sejauh ini penelitian dan lenting, kembali lempeng, meskipun
kecil di tengah Laut Cina Selatan arkeologi di Natuna telah melacak acapkali bengkok ketika menusuk. Alat
ini ternyata tersimpan kekayaan tempat-tempat hunian lama di Pu- pacok ini cocok untuk jenis tanah Natuna
tinggalan sumberdaya arkeologi. lau Bunguran. Termasuk lokasi yang berpasir .
yang pernah dipacok penduduk.
Namun, kita juga mencatat bahwa Tidak kurang dari 20 situs Ketika ditanya pengalamannya me-
Natuna dan kepulauannya juga ditemukan kembali, hunian ini macok Abu berkisah. “Saya mulai macok
dikenal sebagai tempat perburuan sekitar tahun 90 an. Sebelumnya kami ndek
barang antik yang marak tahu ada barang antik di sini”. Melanjut-
dilakukan penduduk. Kegiatan ini kan kisahnya Abu menuturkan, “Kami
dikenal dengan sebutan sebenarnya belajar dari orang luar, seperti
“memacok” Sasaran buruan orang Pinang yang masuk ke sini, bawa
mereka adalah keramik. (periksa alat seperti itu. Kami tengok apa kerja
box). Sebagian dari benda-benda orang ini masuk kebun-kebun, macok–
kuna ini diselamatkan dalam macok. Dari mereka itulah kami tahu ba-
Museum Sri Serindit. Sudah tentu rang“. Kisah Abu mengingatkan pada per-
buruan antik serupa, seperti marak terjadi
di Sulawesi Selatan atau Nusa Tenggara di
tahun 80 an.
Abu menuturkan, bahwa hampir
semua pelosok Pulau Bunguran sudah Ia
datangi. “hanya dari pengalaman saja pak
saya bisa rasakan ujung baja pacok kami
itu menyentuh barang atau bukan. Tidak
18
jarang barang itu pecah karena terlalu Identitas Budaya
kuat kami pacok”. Pemacok biasanya
mulai menusuk acak di tempat yang cenderung menempati wilayah
dianggap ada barang. Ketika pacoknya tepi pantai dari pada di peda-
menyentuh sesuatu yang mencurigakan, laman.
mereka beri tanda. Pada saat yang tepat
mereka gali lubang di tempat yang dita- Penduduk Natuna lama ini, ting-
dai. gal di atas bukit-bukit pasir
atau tanggul alam (levee), bagian
Ketika disampaikan informasi dari lingkungan rawa pantai.
penemuan keramik bersama rangka Penemuan situs di dekat muara
dan bekal kubur di Sulawesi, Abu sege- sungai, mungkin ada kaitannya
ra komentar samil berseloroh “persis dengan pemukiman dan pelabuhan
pak, barang Natuna yang kami pacok -pelabuhan lama di lini-lini pan-
itu ada yang punya ”. Lalu Ia melanjut- tainya, seperti Sepempang, Seka-
kan “memang umumnya barang itu long, Setapang, dan Segeram.
ada temannya. Kalau sudah ketemu, Bukti-bukti penting yang
kepalanya, kaki atau tangannya, ham- digunakan untuk menyingkap
pir 90 persen ada barangnya. Lalu ka- Cara mencari benda dengan alat pacok seper- identitas Natuna mulai ditemukan.
mi sudah bisa memperkirakan dimana ti ini, juga dikenal dalam arkeologi, disebut Seperti situs-situs hunian dengan
barangnya. Pengalaman kami ada di dengan istilah dowsing atau probing artefaknya di Pulau Bunguran,
dada, tempat kemaluan, atau di sela Pulau Sedanau, dan Pulau Tiga.
kedua kakinya. Selain barang antik ju- usul Natuna ini. Sampe sekarang saya Demikian pula situs-situs kapal
ga ada senjata dari besi “. bangga kalo tengok barang antik mu- karam di perairan Natuna.
Begitu antusias Abu melihat foto lus yang saya pacok itu di Museum Sri
yang kami bawa rekaman arkeologi Serindit. Dari penelitian itu, dapat di
ketahui berbagai jenis tinggalan
kubur dari Selayar, rangka dan bekal- Memang kami ini sudah arkeologi sebagai bukti aktivitas
nya keramik . “Oh begitu cara bapak dihimbau Dinas Kebudayaan , agar masa itu antara lain keramik,
kerja, ya seperti itu kira-kira yang ka- tidak memacok, karena ada undang- tembikar, manik-manik, struktur
mi temukan. Saya juga heran siapa undangnya. Barang yang tak sengaja bangunan berupa umpak-umpak
mereka ni. Kalo saya tengok arah ku- ditemukaan malah bisa mendapat dan bekas kuburan. Tinggalan
burnya tak seperti orang kita “. Abu kompensasi dari negara. Memang saya budaya tersebut merupakan bukti
tertegun, ketika dikatakan bahwa pem- saat ini sudah jarang macok. nyata dari adanya aktivitas kuna
ilik keramik ini adalah “orang” yang Di akhir perbincangan itu Abu pada masanya, baik perdagangan
dicari, mereka termasuk nenek moyang sempat berujar “kami kerja macok ini maupun keseharian masyarakat
orang Natuna. Keramik yang diambil juga untuk sekolah anak kami. Ada
dari rangkanya, menyebabkan musimnya kami tidak bisa turun ke laut, 19
hilangnya kesempatan untuk tahu asal karena cuaca. Belum lagi harga kopra
usul kapan mereka hidup dan tradisi merosot. Buat sebagian dari kami ma-
budayanya. cok kerja menunggu musim.
Ia menyaut pembicaraan, Menghentikan aksi sang pema-
“Sebenarnya sudah banyak barang cok memang tidak sederhana. Mencip-
yang naik di beli orang luar. Saya se- takan lapangan kerja yang menyentuh
pendapat kalo di Natuna ini ada Muse- mereka patut dipikirkan semua pihak
um. Supaya anak kami bisa tahu asal (SCW).
Arkeologi Natuna
Posisi Natuna dalam migrasi Austronesia
5. Hunian Awal penduduk, apakah Austronesia ditemukan di Situs Ceruk Batu
dan Lintasan dari Taiwan atau Austoasiatik Sindhu. (Prasetyo dkk 2010).
Migrasi dari Asia Tenggara Daratan.
Situs Ceruk Batu Sindu 1
Natuna termasuk salah satu wila- Dalam kaitan itulah, posisi sampai 4, ditemukan tujuh be-
yah yang menempati posisi geo- Natuna dari segi penelitian akeo- liung di permukaan tanah, di an-
grafis paling dekat dengan Asia logi dipandang penting. Berpo- tara blok-blok granit, kompleks
Tenggara Daratan dan tensi menyimpan bukti-bukti ceruk Batu Sindu. Beliung ter-
perairannya. Posisi Natuna pergerakan penduduk melalui buat dari batu lempung yang
menarik perhatian, bila me- jejak penghunian periode keras dan berbutir halus, beliung-
nyimak pandangan ahli Bahasa prasejarah dari wilayah yang beliung ini ditemukan berserak,
tentang penyebaran bahasa, yang berhadapan atau berseberangan bercampur dengan pecahan-
dipandang ada kaitannya dengan itu, khususnya bukti yang ada di pecahan tembikar. Beberapa di
penyebaran atau migrasi Natuna. antaranya masih utuh. Hanya se-
bagian dari beliung ini yang ram-
Melalui penelitian tahun pung dibuat, karena sisanya
2005 dan 2010 telah diperoleh masih dalam proses atau yang
data arkeologis, tidak berbeda, sering disebut calon beliung
yaitu tinggalan arkeologi dari
periode prasejarah yang Keberadaan ketiga tipe ini
20
Identitas Budaya
Beliung dan tembikar temuan dari Situs Praejarah Batu Sindhu
menunjukkan, wilayah Natuna kan ciri-ciri dari tembikar dibuat, juga ditemukan tembikar berhias
memiliki jenis-jenis beliung yang dan digunakan penutur Austrone- geometris pola tumpal yang diisi
umum berkembang di kawasan sia yang berasal dari Taiwan di dengan garis-garis, sebuah corak
global Asia Tenggara-Timur dan kawasan ini. yang populer di antara kawasan
Pasifik, serta yang khas untuk Sahuyn (Vietnam) dan Kalanay
kawasan barat Indonesia dan Ma- Namun, di situs ini juga (Philippina). Tempat-tempat yang
laysia. Bisa jadi keberadaan be- ditemukan jenis tembikar dengan berhadapan dengan Natuna.
liung dan temuan lain di pulau hiasan yang disebut tatap bercap
ini, merupakan bagian yang tidak atau berukir (paddle mark) se- Penemuan ini mengindi-
terpisahkan dari persebaran Penu- buah corak yang dikenal corak kasikan bahwa Natuna masuk
tur Austronesia Awal di kawasan Bau Melayu, yang banyak dalam kawasan interkasi antar
ini. ditemukan di situs-situs di Asia pulau di perairan Laut Cina Se-
Tenggara Daratan, bahkan di latan. Belum ada data pertangga-
Pecahan tembikar dari Si- Borneo Melaysia seperti di Gua lan yang mendukung, sehingga
tus Ceruk Batu Sindu menunjuk- Sireh dengan petanggalan cukup belum dapat di tentukan kapan
kan keragaman coraknya. tua sekitar 5000 tahun lalu. interaki itu terjadi. (BP&SCW)
Sejumlah fragmen tembikar
dengan slip merah polos merupa- Menarik perhatian, bahwa
di antara pecahan tembikar itu
21
Arkeologi Natuna
Koleksi keramik dari Natuna
6. Keramik Natuna : sebelum ditemukan. Bahkan di komoditas dagang. Dibawa dalam
Sentuhan Perniagaan
Global Natuna para pemacok sempat kapal-kapal pelayaran maritim
Temuan arkeologi yang memburunya sebagai barang antik, jarak jauh. Tujuannya tentu pusat-
cukup dominan dijumpai di situs-
situs arkeologi Natuna adalah yang memiliki nilai komersial pusat atau pelabuhan dagang.
keramik impor. Barang tanah liat
bakaran tinggi ini, berdinding tinggi pada masa kini. Sebelum penelitian arkeologi di-
keras dan diglasir. Kendatipun
pecah tidak musnah, tahan dari Penemuan barang keramik lakukan, tidak pernah terpikir bah-
pelapukan. Tidak mengherankan
bila tetap bertahan pada jangka memuat nilai penting, banyak hal wa kepulauan kecil di Laut Cina
waktu yang panjang di situs-situs,
yang dapat disingkap dari keramik Selatan ini mengandung begitu
antara lain: ragam bentuk dan banyak keramik. Itulah sebabnya,
fungsinya, tempat asal penjelasan tentang kehadiran ba-
produksinya. Bahkan dapat rang keramik, menjadi salah satu
diketahui zaman atau usia pembu- kunci penting menyingkap peran
atannya. Penemuannya di Natuna yang dimainkan Natuna tempo
dengan sendirinya lebih lama dari dulu, dalam aktivitas perniagaan
apa yang diketahui sekarang. maritim, dan kapan Natuna ber-
Tak disangsikan, bahwa peran dalam kancah perniagaan
keramik termasuk jenis barang global.
22
Identitas Budaya
Koleksi keramik dari perairan Natina Museum Sri Serindit
Analisis keramik Natuna pada rentang masa tertentu membawa barang-barang komoditi
menunjukkan beragam asal, Natuna mendapatkan pasokan ini ke Natuna. Penemuan kapal-
sebagaian besar dari Cina, mulai hampir semua barang-barang kapal karam yang memuat
dari keramik zaman Lima Dinasti keramik yang diproduksi di Asia keramik sejaman dengan temuan
(abad ke-9) sampai dengan Dinasti Daratan, keramik Cina menempati di darat. Memperkuat pandangan,
Qing (abad ke-20). Di dalam pasokan terbesar. Itu dapat bahwa Natuna merupakan salah
rentang periode yang panjang dipahami, karena posisi Natuna satu mata rantai dari jalur-jalur
sekitar 11 abad itu tersisip relatif tidak jauh dari asal barang perniagaan selama hampir 9 abad.
keramik buatan Vietnam dan keramik. Dapat disebutkan di sini beberapa
Thailang antara abad ke-14 sampai Kehadiran keramik pada situs-situs di perairan Teluk
abad ke-16. Di ujung masa itu masa ini, tentu amat bermakna Buton dan Senubing yang
abad ke-19—20, selain keramik untuk menemukan peran Kepu- menyimpan bukti aktivitas
Cina, masuk keramik buatan Je- lauan Natuna. Keramik telah pelayaran niaga ini. Artinya, jalur-
pang dan Eropa. (Tim Penelitian menjadi barang bukti yang dapat jalur pelayaran niaga dipastikan
2012; 2013; 2014; dan 2015). memastikan, bahwa ada aliran tidak hanya terhubung dengan
Setelah mencermati asal dari barang dari Asia Daratan ke benua besar seperti Sumatra, Kali-
keramik ini, bisa dikatakan bahwa Natuna. Ada kapal-kapal yang mantan atau Semenanjung Mala-
23
Arkeologi Natuna
Jumlah keramik Natuna atas dasar zaman
ka, tempat dimana pusat abad ke-10an akhir atau awal abad Qing abad ke-17-20 dari Cina, dan
perniagaan menjadi kota ke-11, ditandai dengan keramik keramik Eropa yang masuk di
pelabuhan. Melalui analisis Cina Yue dari abad ke-9-10, abad ke-19-20. Fase ini ada
keramik, arkeologi membuktikan, intensitas semakin tinggi dan kaitannya dengan masuknya
bahwa kepulauan kecil-kecil mencapai puncaknya pada abad ke Natuna dalam dunia Melayu ,
seperti Natuna pernah terlibat -13-14 di masa Dinasti Song-Yuan. episode sejarah inilah yang sampai
dalam jalur aliran barang keramik. Namun, setelah abad ke-14 kini masih diingat penduduk
Analisis terhadap keramik intensitasnya keramik Cina Natuna
Natuna semakin menarik perhatian menurun. Keramik dipasok dari Penelitian arkeologi
ketika mencermati kuantitas jenis Vietnam dan Thailand masuk ke tentang keramik, telah memberi
keramik yang ditemukan di Natuna sampai abad ke-16. kerangka zaman dan tentang
Natuna, dalam rentang masa yang Turunnya intensitas pengaruh faktor luar khususnya
panjang itu, dapat diamati penggunaan keramik ini, ternyata perniagaan global terhadap
intensitas perdagangannya. tidak menghentikan aliran Natuna. Kini masih tersisa
Dalam rentang zamanya keramik masuk ke Natuna. malah pertanyaan siapakah penduduk asli
diketahui, bahwa fase pertama setelah itu jenis keramiknya Natuna. (NHW)
masuknya keramik di Natuna semakin beragam, selain keramik
24
Identitas Budaya
Temuan keramik dari situs bawah laut Natuna di perairan Teluk
Buton , Situs Teluk Buton dan Situs Karang Antik
Situs Karang Antik, Teluk Buton
25
Arkeologi Natuna
7. Kubur si pembawa bekal
Kisah tentang perburuan antik tak Penemuan dan perekaman data kubur dari situs
lagi berita baru bagi ke- sepempang
banyakan orang Natuna, yang
pasti sudah banyak barang “naik” dari Natuna. Penemuan kubur di situs Tanjung
Namun, bagi penduduk Natuna sendiri hadirn-
ya antik selalu mengundang tanya, sebab tak
pernah ada dalam cerita yang dapat men-
jelaskannnya.
Mereka “berteori” bahwa barang antik
itu millik para lanun (bajak laut). Natuna da-
hulu disangka sarang lanun, tempat mereka
simpan barang jarahan. Sebaliknya berspeku-
lasi barang antik milik penduduk Natuna lama,
yang sengaja kuburkan barang-barang
miliknya, demi selamat harta barang dari
kaum lanun yang sewaktu-waktu datang men-
jarah pulau.
Bagi arkeolog barang keramik, pecah
maupun utuh yang ditemukan di situs-situs
Natuna, sebuah petunjuk tentang adanya hu-
nian. Sebagian barang ini yang banyak
ditemukan di permukaan itu dipakai untuk
keperluan sehari-hari. Seperti tempayan,
Tidak jarang barang utuh ditemukan di
tempat hunian kuno ini. Pemacok pegang ra-
hasia, tak selalu berkata; yang terpacok tak
cuma barang antik keramik, tetapi juga rangka-
rangka jasad ragawi manusia sang pemilik ba-
rang ini . Merekalah orang-orang Natuna kuna,
yang hidup sejaman dengan usia keramiknya.
Mereka adalah pemilik dari ritus tradisi me-
26
Identitas Budaya
27
Arkeologi Natuna Kubur dengan bekal keramik, temuan arkeologi
dari situs Selayar , Sulawesi Selatan
nyertakan bekal bagi seseorang yang mangkat dalam
perjalanan menuju dunia baru, negeri awah nenek
moyang.
Arkeologi temukan jasad ragawi manusia
natuna, yang sebelumnya tak pernah dikatakan itu.
Temuan pertama di Situs Sepempang, merekam de-
tail posisi kuburnya, membujur arah barat laut –
tenggara dalam posisi miring kepala dihadapkan ke
arah barat daya. Kubur berikutnya ditemukan di Si-
tus Tanjung, ada 4 individu yang direkam, orientasi
bujur kuburnya sama dengan temuan Sepempang
barat laut - tenggara. Salah satu Kubur Tanjung
masih jelas mengenakan gelang-gelang perunggu di
pergelangan tangannya. Tampaknya ada bekal yang
sudah terangkat karena ada bagian ragawinya yang
Hanya sekitar 200 meter temukan kelompok
kubur yang terdiri dari 3 individu, berjajar satu dan
lainnya berjarak 50 cm, sebagian besar sudah rusak
terutama bagian kepala. Namun, masih dapat
dikenali bekal kubur dari mereka ini adalah keris dan
pisau-pisau dari besi, yang ditelakkan di pinggang
dan di antara kedua kakinya.
Kendatipun penemuan kubur adalah yang per-
tama direkan dalam penelitian arkeologi di Natuna,
namun penemuan kubur tradisi kuno, dengan bekal
kubur keramik serupa ini juga pernah direkam di
Pulau Selayar (Sulawesi Selatan), kesamaan tradisi
ini menggambar identitas entitas budaya nusantara
yang begitu luas. Penelitian ini masih akan di
perdalam untuk mencari tahu lebih lanjut seperti
jenis kelamin, usia. Pada gilirannya temuan ini di-
harapkan dapat di saksikan oleh penduduk Natuna
(SCW)
28
Identitas Budaya
Penemuan keranda kayu di Situs Setapang
8. Keranda-keranda material masih tahan di dalam dari Dinasti Yuan, oleh karena itu
Perahu
tanah Natuna. Ditemukan di be- bisa diperkirakan umurnya dari
Keranda kayu bentuknya
menyerupai bangun se- berapa situs antara lain : Situs abad ke-13. Mungkin sejaman
buah perahu lesung.
Penduduk Natuna menyebut- Sepempang, Batu Bayan, dan dengan kubur primer yang
nya Bengkong, atau Benggong.
Keranda kayu istimewa, karena Cemaga. ditemukan bersama bekal kubur-
Situs Sepempang, terletak nya keramik.
di pesisir timur, 20 km dari Ranai. Keranda kayu temuan Situs
Keranda kayu ditemukan dalam Batu Bayan dan Situs Cemaga,
penggalian arkeologi atau ekska- lokasinya di pesisir tenggara Pu-
vasi, pada kedalaman 80 cm, da- lau Bunguran, 17 km di selatan
lam keadaan kosong. Tampak, Ranai. Keranda ditemukan sudah
ukuran keranda bagian bawah. terangkat ke permukaan dari da-
panjang 194 cm, lebar maksimun lam tanah. Keranda Batu Bayan
40 cm. Tepian keranda berlubang tersisa fragmennya. Sementara itu,
diameter 0,5 cm, untuk pengikat temuan keranda Cemaga, cukup
tali. Di dekat keranda ini lengkap: wadah bagian bawah
ditemukan sebuah mangkuk utuh dan tutupnya. Panjang kese-
29
Arkeologi Natuna
Beberapa sisa keranda kayu di Situs Batu Bayan
luruhan 210 cm dan lebar Hai Phong, Hai Duong, Hung ada entitas budaya sama yang se- Philip
50 Cm. Tutup wadah kubur ini Yen, Hanoi, Ha Tay , dan Ha jak lama saling berinteraksi di
dilengkapi dengan lubang-lubang, Nam. Temuan keranda Vietnam perairan ini. Bahkaan tradisi di
mungkin tempat pasak atau tali. diidentifikasi sebagai bagaian Natuna masih dilanjutkan sampai
dari budaya Dong Son. Pertang- abad ke-13.
Keranda kayu temuan Natu- galan karbon dari keranda-
na belum banyak diketahui lebih keranda kayu di Vietnam ini be- Bila bentuk keranda kayu
jauh, tetapi temuan keranda kayu rada pada rentang waktu antara ini memang dapat dimaknai se-
di Natuna menarik, karena keran- 500 BC--500 AD. bagai bentuk perahu, maka boleh
da serupa ini juga ditemukan di jadi pemakainya adalah orang
kepulauan lainnya. Sementara itu, di Nusantara yang memang hidup dalam bu-
Indonesia keranda kubur ini juga daya lingkungan maritim. Mereka
Beberapa situs berada di ditemukan antara lain di Sulawesi menempati wilayah di pinggiran
sekitar Natuna yang diketahui Selatan dari Bulukumba sampai perairan Laut Cina Selatan. Bu-
menemukan kedua jenis kubur ini Pulau Selayar, peti keranda disini daya dan tradisi maritim tampak-
antara lain: Gua Niah , Kinaba- disebut duni. nya mereka miliki, seperti figur
tangan (sabah), Pulau Palawan, manusia berperahu yang disemat-
Pulau Cebu, Philippina. Bahkan Kesamaan karakteristik kan pada tutup tempaayan kubur
keranda kubur juga ditemukan di keranda kubur di antara situs- dari Gua manunggal Palawan,
Vietnam. Persebarannya luas situs ini menunjukkan, bahwa
meliputi di Provinsi Quang Ninh,
30
Identitas Budaya
AB
210 Cm
Keranda kayu atau “Benggong”
dari Situs Cemaga (kanan) dan
Batu Bayan (bawah)
ppina. AB
50 Cm
31
Arkeologi Natuna
Penyelamatan Keranda Kayu dari Situs Cemaga
32
Identitas Budaya
Perairaan Sedanau
9. Dunia Melayu ingat penduduk Natuna, diungkap Tengku Fatimah tersebut lumpuh.
Natuna sebagai dua kisah saling ber- Sultan Johor malu memiliki anak
kaitan. Natuna sebagai bagian yang lumpuh, sehingga Tengku
Cerita atau pantun rakyat dari daulat wilayah besar Johor- Fatimah diasingkan ke Pulau
Kepulauan Natuna, Riau; dan kelangsungan Serindit. Sesampainya di Pulau
dikatakan mencirikan pemerintahan setempat Natuna Serindit, Tengku Fatimah ber-
budaya Melayu . Budaya yang Orang Kaya. Semua itu juga temu dengan Demang Megat
kini di-tampilkan generasi Natuna dirangkai dalam budaya Islam pemuda berasal dari Phatani yang
masa sekarang. Kemelayuan terdampar, lalu mereka menikah.
Natuna juga tampak dalam proses Salah satu fragmen cerita Demang Megat diberi gelar
sejarahnya dan jejak arkeolog- yang dikenal penduduk, bahwa Orang Kaya Serindit Dina
inya . Natuna merupakan lokasi penga- Mahkota. Perkampungan pertama
singan seorang putri Sultan Jo- dibangun disebut “Mahligai”. Ru-
Sejarah sebagaimana di- hor . Sultan Alaudin Riayat Syah mah dibangun dari kayu Bungur.
mempunyai seorang putri berna- Dari nama kayu bungur tersebut,
ma Tengku Fatimah, dari per- kemudian nama Pulau Serindit
maisuri Baginda Raja Kesuma diganti dengan nama Bunguran.
(putri Raja Kelantan). Putri
33
Arkeologi Natuna
Makam Islam, darai batu karang berukir ditemukan di Pulau Tiga
Sumber sejarah dan arsip at daya dan Siak di Sumatra ten- berkembang tentang pemerintahan
tentang Kesultanan Johore mem- gah-timur. Kesultanan Johor-Riau di Natuna. Dikatakan, bahwa pusat
perjelas hubungan Natuna dan Jo- juga menyatakan, bahwa orang- -pusat pemerintahan tradisional,
hore. orang yang diperintah oleh para dibawah para Datuk Orang Kaya.
Kebesaran dan kewibawaan penguasa Kampar, bendahara Pa- Berawal di Segeram Bunguran
Johor berlangsung antara akhir hang dan Terengganu adalah Tengah, setelah itu pusat dipindah
abad ke-16 dan awal abad ke-18. kawulanya. lagi ke Penibung, dan yang tera-
Kesultanan Johor-Riau menerima Wilayah yang tergabung da- khir di Sungai Ulu.
sumpah kesetiaan dari masyarakat lam ikatan kesetiaan tradisional ini Jejak pemerintahan Melayu
yang tinggal di seluruh kawasan yang disebut sebagai Patapahan. di Natuna terlihat di pesisir selatan
geografik yang merentang bagian- Natuna masuk dalam daulat wila- seperti Segeram, Sedanau, dan
bagian selatan Jazirah Melayu, yah Johor itu. Diketahui pula bah- Pulau Tiga. Peninggalannya beru-
Kepulauan Riau (termasuk Singa- wa sekutu dari Johor di awal abad pa kubur islam terutama
pura masa kini), Kepulauan Anam- ke-17, adalah Champa yang ditemukan di tepi Sungai Segeram.
bas, Tambelan, dan kelompok Pu- kekuasaannya meliputi Vietnam Seperti layaknya kubur islam di-
lau Natuna, kawasan di sekitar Selatan masa kini. Natuna berorientasi ke utara, tetapi
Sungai Sambas di Kalimantan bar- Sementara itu, cerita rakyat nisan-nisan ini bisa dikatakan is-
34
Identitas Budaya
Permukiman di Perairan Sedanau 35
Arkeologi Natuna
Bekas umpak tiang rumah dari Datuk Kaya Swan, Sedanau
timewa. Nisan-nisan dibuat dari umpak dari rumah Datuk Kaya layaran dan perdagangan dari
batu karang laut. Ukirannya sangat Swan yang berjumlah 20 buah. segala penjuru secara timbal balik.
indah dan rumit, menunjukkan ke- Menurut kisahnya, rumah ini dibu- Wilayah ini juga merupakan
mampuan seni kriya yang tinggi, at dari kayu belian, dan batu ka- penghasil karet, sawit, dan
dekorasi geometris tumpal sulur- rang. cengkeh (BPS 2005), juga sagu
sulur. Makam dengan gaya serupa Beberapa Dato Kayo yang dan gaharu, tanaman komoditi
itu ditemukan di Pulau Tiga dan pernah memerintah di Segeram yang pernah mengalami puncak-
Segeram, tetapi tidak diketahui antara lain; Datuk Orang Kaya In- nya pada periode kolonial sekitar
siapa yang dikuburkan. dra Pahlawan, lalu Datuk Orang abad ke-18an.
Sementara itu di Pulau Se- Kaya Demang Megat, berikutnya
danau juga ditemukan makam la- Datuk Orang Kaya Panglima
ma tanpa nisan, terbuat dari batu (pengawal putri Fatimah dari Ke-
pasir. Mereka yang dikuburkan rajaan Johor) dan Datuk Orang
konon ada hubungannya dengan Kaya Jantung (putra dari Demang
raja-raja Brunei. Jejak Melayu is- Megat).
lam di Sedanau yang dihubungkan Kepulauan ini, juga merupa-
dengan pemerintahan adalah bekas kan daerah persinggahan jalur pe-
36
Identitas Budaya
10. Epilog
Di penghujung dari buku gambaran tentang awal Nusantao. Namun belum dapat
kecil ini dapat dikatakan penghunian pulau Natuna. dipastikan kapan tepatnya Natuna
bahwa, rangkaian Ditemukan bukti yang menunjuk- mendapatkan pengaruhnya.
penelitian arkeologi yang dil- kan kesamaan karakteritik dengan Setelah itu Natuna masuk
akukan telah memotret Natuna da- ciri budaya material yang dibawa dalam fase komersialisasi perni-
lam sebuah dimensi lintas zaman. dalam perjalanan lintas pulau agaan global. Sebuah era dimana
Sebuah dimensi zaman yang sebe- Austronesia maupun Austroasia terjadi hubungan perdagangan
lumnya tak terlihat. (Asia Tenggara Daratan). martim jarak jauh melalui laut
Kendatipun kepulauan ini Kemajuan budaya dan in- yang dikenal sebagai jalur sutera
kecil tetapi posisinya berada di teraksi di kawasan perairan Laut dan jalur rempah . Jalur menandai
persilangan antar benua. Di masa Cina Selatan ditandai dengan tingginya tingkat koneksitas antar
lalu Natuna tampaknnya selalu tembikar Sahuyn-Kalanay dan asia tenggara dan kepulauan.
berada dalam wilayah interaksi logam Dongson. Wilayah buda- Di Natuna fase ini dapat
budaya dan lintas penduduk, yang yanya meliput Vietnam, Philppina, dilihat dengan jelas, melalui
terus berubah Semenanjung Malaysia, Serawak, jumlah dan ragam keramik impor
Sejauh diketahui, bukti dari Sabah Borneo. Sebuah kawasan yang dimulai sekitar abad ke 9-10
zaman prasejarah memberikan budaya maritim yang disebut mencapai intensitas tertinggi pada
37
Arkeologi Natuna
abad ke-13-14. Pada zaman ini tontonkan kekuatan sifat lokalnya perdagangan Patapahan dan bu-
tampaknya wilayah interaksi bu- Natuna. Seperti terlihat dari daya Melayu Islam. Natuna di-
daya lebih luas, pusat perniagaan penemuan ragam ritus pengubu- yang menandai kubur-kubur
bergeser kearah barat khusunya ran yang dipraktekkan penduduk mereka dengan nisan islam yang
Semenanjung Melaka. Tempat Natuna kuna, seperti penyertaan diukir begitu indah.
pertubuhan pusaat kerajaan dan keramik dalam kubur, dan kubur
keagamaaan besar Hindu-Buda, keranda kayu yang diperkirakan Melalui Arkeologi telah
seperti Sriwijaya dan Melayu dari abad ke-13. Menarik per- menghitung mundur, merubah
Jambi . hatian bahwa budaya permakaian cara pandang masa kini, bahwa
keranda di perahu sudah dikenal Natuna adalah gugus kepulauan
Pada era ini tidak ada pe- di Vietnam dari 500 Sebelum terpencil, sebaliknya dalam linta-
tunjuk bahwa Natuna berdiri sisa Masehi. keranda perahu merupa- san zaman pernah menjadi bagian
monumental besar seperti pusat kana budaya milik bersama dari sebuah wilayah interaksi
keagamaaan dipengaruhi Hindu- Natuna kuat mempertahankan di yang intensif di Laut Cina Se-
Buda. Tampaknya pada zaman ini wilayah perairan Laut Cina Se- latan, menghu-bungkan wilayah
Pulau Natuna-Bunguran-berperan latan ini. Asia Tenggara daratan dan
sebagai salah satu koridor atau Nusantara.
persinggahan perniagaan lintas Fase berikutnya yang Pe-
dari Asia Timur ke Asia Tenggara rubahan ditandai masuknya Natu- Kendatipun kajian lebih
dan Nusantara. na dalam wilayah kekuasan kera- mendalam masih diperlukan, teta-
jaan Riau Johore. Kekutan ini ju- pi penelitian ini telah mewakili
Di tengah hiruk-pikuk beru- ga yang membentuk Natuna se- sebuah gambaran tentang
bahnya zaman perniagaan itu, bagai bagian dari wilayah keberagaman budaya penghuni
bukti arkeologi yang memper- Pulau Natuna-Bunguran.
38
Identitas Budaya
11. Pustaka
Harkantiningsih, 1983. Ceramics from Selayar: cations: pp. 19–25. http://www.jstor.org/
A Prelimenary Study. Workshop to Standard- stable/29791037.
ize Studies on Ceramics of East and South-
east Asia. Philippina: Cebu City Tim Penelitian 2012; 2013; 2014;
2015. Laporan Penelitian Arkeologi Jalur
--------- 2015. Natuna:Jalur Pelayaran dan Perdagangan Jarak jauh Pada Masa Islam-
Perdagangan Jarak Jauh. Dalam Dibalik Kolonial di Kepulauan Natuna, Propinsi Riau
Peradaban Keramik Natuna. Hal 40-45. Ja- Kepulauan. Tahap I, II, III, dan IV. Jakarta:
karta:Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kemdik-
Permuseuman, Direktorat Jenderal Ke- bud (laporan intern, belum terbit)
budayaan, Kementrian Pendidikan dan Ke-
budayaan. Wibisono, S.C. 2014. Arkeologi Natuna: Kori-
dor Maritim Di Perairan Laut Cina Se-
Liem, Bui Van. 2007. Archaeology In Vi- latan. Kalpataru 23 (2): 81–150. Jakarta:
etnam A Study of Boat-Shaped Coffins from Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Dong Son Sites In Vietnam.Bulletin of the In-
do-Pacific Prehistory Association . http://
journals.lib.washington.edu/index.php/BIPPA/
article/view/11923.
Prasetyo, Bagyo dkk 2010 Laporan Penelitian
Arkeologi Penelusuran Jejak Migrasi Akhir
Plestosen-Awal Holosen. Jakarta:Puslitbang
Arkenas (Tidak terbit).
Tenazas, Rosa C P. 1973. The Boat-Coffin Bur-
ial Complex In The Philippines And Its Rela-
tion To Similar Practices In Southeast
Asia. Philippine Quarterly of Culture and
Society 1 (1). University of San Carlos Publi-
39
Arkeologi Natuna
Pantai di Situs Tanjung
DITERBITKAN DALAM RANGKA RUMAH PERADABAN NATUNA
40