FUNDAMENTAL KEPRAMUKAAN
1. Definisi • Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. • Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. • Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017) • Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan.
2. Tujuan Gerakan Pramuka • Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani • Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan • Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan • Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang yang ada dalam pendidikan kepramukaan • Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum ; dan Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda • SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap jenjang • SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan • Disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan disusun sesuai jenjang yang ada dalam pendidikan kepramukaan. • Terdiri atas: •Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU); dan •Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK); •Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG). • SKU = untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap jenjang. • SKK = untuk memperoleh keterampilan tertentu yang berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat. • SPG = untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda dalam setiap jenjang. • Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik, hal ini merupakan Raport bagi peserta didik, ddan juga Raport bagi pembina. Karena salah satu indikator keberhasilan seorang pembina dalam membina adalah mampu mengantarkan peserta didiknya menempuh SkU, SKK, hingga SPG.
4. PDK dan MK • Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa • Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya • Peduli terhadap diri pribadinya; dan • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi: 1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; 2. Belajar sambil melakukan; 3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi; 4. Kegiatan yang menarik dan menantang; 5. Kegiatan di alam terbuka; 6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan; 7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan 8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar • Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among • Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia • Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik • Kiasan dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan
• Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas, dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan • Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik • Kiasan dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya tidak memberatkan peserta didik bahkan dapat memperkaya pengalaman
6. Pengembangan Karakter SESOSIF • Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik • Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka • Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul
7. KETRAMPILAN KEPRAMUKAAN DAN TEKNIK KEPRAMUKAAN Ketrampilan Kepramukaan, diantaranya: keterampilan menali/ tali temali, keterampilan menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan memasak, upacara, membaca alam, dst. Teknik Kepramukaan, meliputi: Latihan perkemahan, penjelajahan, orientasi medan, mendaki gunung, dan setrusnya adalah teknik kepramukaan.
8. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN Happy (bergembira ria, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur) Healthy ( sehat jasmani rohani) Helpful (suka menolong) Handycraft (berkarya, produktif, dan kreatif serta inovatif )
9. Tujuan Akhir • Dari keseluruhan kegiatan Kepramukaan , sesungguhnya apabila dihayati dan dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, maka dapat diraih hidup bahagia, matipun bahagia • Sebagaimana yang diinspirasikan oleh pandu dunia Baden Powell, “ The real way to get happiness is by giving out happiness to other people”