AKPER KESDAM I/BB PADANG
1. Jawaban: E volume cairan belum membaik.
Pembahasan : Kondisi lemah merupakan indikasi
Rasional:Sejak tahun 2010 sudah lain dari adnya kekurangan cairan.
terkena penyakit TBC dan mendapat
pengobatan OAT yang diberikan oleh 4. Jawaban : C
dokter puskesmas. Menurut informasi Pembahasan:
keluarganya yang menjadi PMO orang Walaupun obat herbal mungkin
tersebut tidak minum obatnya, bahkan mempunyai manfaat, namun tidak
masih suka mengkonsumsi makanan semua aman untuk dikonsumsi. Klien
yang asin dan berlemak, jadi PMO yang dirawat dengan obat konvensional
harus mengingatkan klien agar harus disarankan untuk menghindari
menelan obat secara teratur sesuai obat herbal yang mempunyai efek yang
dosis supaya.-pengobtannya tidak sama. Karena kombinasi dapat
terputus dalam 6 bulan. menimbulkan reaksi yang berlebihan
atau interaksi obat yang tidak diketahui.
2. Jawaban: D Untuk itu perawat menyarankan klien
Pembahasan: untuk mendiskusikan penggunaannya
Menanggapi perasaan yang dengan tenaga ahli kesehatan.
diungkapkan oleh klien adalah teknik
komunikasi terapeutik yang paling 5.Jawaban : C
efektif. Pilihan yang benar adalah Pembahasan:
contoh pernyataan ulangan. Pilihan saat seorang pendonor kornea
yang tersisa memblokir komunikasi meninggal dunia, tetes mata antibiotik
karena meminimalkan perasaan klien dapat diresepkan dan diteteskan. Kedua
dan tidak memfasilitasi eksplorasi mata ditutup dan letakkan kantung es
perasaan yang diungkapkan klien. kecil pada kedua mata tersebut. Kepala
Selain itu, penggunaan kata tempat tidur dinaikkan sampai 30
“mengapa” adalah non terapeutik. derajat untuk mencegah udem. Dalam 2
sampai 4 jam, bola mata dikeluarkan.
3. Jawaban: D Kornea bisa ditransplasi dalam 24
Pembahasan: sampai 48 jam. Pilihan jawaban A salah
Indikator bahwa kekurangan volume karena verban tidak dipasang. Bebrpa
cairan teratasi adalah Capilarry refill protokol donor organ menggunakan
time (CRT) kurang dari dua detik, balutan yang dibasahi cairan fisiologis.
berat jenis urin antara 1,002 sampai Pilihan jawaban B bukan tindakan yang
1,025, pengeluaran urine sekurang- harus segera dilakukan. Dan seharusnya
kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak klien juga menandatangani kartu
dapat mengeluarkan air mata.Karena donor., atau menvcamtumkan
CRT kurang dari dua detik adalah keinginannya semasa masih hidup
satu-satunya indikator bahwa kondisi dalam SIM (surat izin mengemudi)
anak mengalami peningkatan. milik pendonor. Dokumen legal
Pengeluaran urin kurang dari 1 tambahan harus dilengkapi. Prosedur-
mL/kg/jam, berat jenis urine 1,030
dan anak tidak mengeluarkan air mata
mengindikasikan bahwa kekurangan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
prosedur resmi mengenai perawatan karena tidak ada data dan rencana yang
donor. relevan dengan diagnosis tersebut.
6. Jawaban : B 9. Jawaban : A
Pembahasan:
Udema lengan pada area yang dioperasi Pembahasan:
adalah komplikasi setelah tindakan
mastektomi yang dapat terjadi segera, Klien mengalami gejala hipoglikemi
berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-
tahun setelah pembedahan. Komlpikasi ringan. Jika terdapat gejala lapar,
ini sering terjadi pada klien post
mastectomy dan merupakan kondisi iritabel, gemetar atau lemas, perawat
yang tidak diharapkan. Upaya agar
tidak terjadi komplikasi relevan dengan pertama kali harus mengecek kadar
prinsip berbuat baik dan tidak
merugikan pada klien. Adanya gula darah untuk memastikan bahwa
komplikasi edema pada lengan dapat
mengakibatkan penurunan fungsi klien mengalami hipoglikemia.
lengan tersebuat yang berarti hasilnya
tidak baik. Pilihan yang paling tepat Setelah dipastikan, perawat akan
adalah prinsip berbuat baik yang gagal
dipertahankan. memberikan 10-15 gr karbohidrat dan
7. Jawaban : B kemudian mengecek kembali kadar
Pembahasan:
TURP merupakan tindakan invasif yang gula darah dalam waktu 15 menit.
beresiko untuk terjadinya komplikasi.
Penjelasan sebelum pembedahan Sementara itu, perawat akan
dilakukan untuk memberikan
kesempatan klien mengambil keputusan mengukur tanda-tanda vital. Perawat
terbaik bagi dirinya. Informed consent
adalah persetujuan yang diberikan klien akan memberikan makanan lain yang
setelah pemberian informasi,
merupakan salah satu bentuk penerapan mengandung 10-15 gr karbohidrat jika
nilai kebebasan. Klien bebas membuat
keputusan untuk menerima atau gejala klien belum hilang. Atau
menolak tindakan bagi dirinya.
sebaliknya perawat akan memberikan
makanan ringan mengandung
karbohidrat dan protein jika jadwal
makan selanjutnya lebih dari 1 jam
dari waktu kejadian. Setelah dilakukan
tindakan dan perbaikan, status
hipoglikemi, perawat akan
mendokumentasikan kejadian,
tindakan dan hasil.
8. Jawaban : C 10. Jawaban : C
Pembahasan:
Pembahasan: Membntu klien yang mengalami
kelumpuhan antara lain makan dengan
Untuk mencegah mengangkat beban yang menggunakan tangan yang sehat dan
membantu klien berjalan dengan
lebih dari 10 kg selama minimal 6 menggunakan tripot adalah upaya
yang dilakukan perawat agar klien
minggu merupakan penjelasan yang dapat mandiri dengan keterbatasan
yang ada pada dirinya. Perawat
tepat bagi klien pasca prostatektomi berupaya memandirikan klien
sehingga dia dapat melaksanakan
untuk mencegah komplikasi
pendarahan. Pilihan C adalah diagnosis
yang relevan dengan rencana tersebut.
Pilihan A, B, D, dan E disingkirkan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
aktivitas tanpa bantuan setelah pulang 13. Jawaban : A
dari rumah sakit. Pembahasan :
Perawat bertanggung jawab
11. Jawaban : C mencarikan bantuan untuk klien ini
Pembahasan : walaupun dokternya tidak berespons.
Setiap klien ini dalam keadaan nyeri Perawat akan segera menghubungi
dan memerlukan pengkajian dan perawat yang bertugas, pengawas
perawatan. Klien dengan nyeri luar rumah sakit, pengawas dokter bedah
biasa (nyeri berat) perlu dikaji atau dokter bedah lain yang dihubungi
terhadap terjadinya kompartemen oleh perawat atas arahan dari perawat
sindrom. Bila tidak ditangani akan yang berwenang. Tidak perlu
cepat mengalami kecacatan. memberitahukan pihak administrasi
Selanjutnya klien yang baru rumah sakit pada saat ini dan perawat
dipindahkan seharusnya dikaji karena tidak akan membertahukan media
klien ini sehabis menjalani prosedur massa lokal mengenai kondisi klien.
bedah mayor satu hari sebelumnya
dan sedang merasa nyeri. Klien yang 14. Jawaban : C
mengalami pusing perlu dikaji
kemudian untuk memastikan apakah Pembahasan :
pusing karena disebabkan oleh
hipertensi. Klien dengan keluhan nyeri Dengan memasang pengganjal lidah
pada area insersi pin setelah operasi
ORIF pada pergelangan tangan untuk menghindari risiko yang
mempunyai kebutuhan prioritas
setelah 3 hari pasca operasi klien mungkin terjadi saat sedang kejang
merasa nyeri saat napas dalam.
adalah lidah tergigit. Hal tersebut
12. Jawaban : B
Pembahasan : dapat membahayakan dan
Perawat dapat dituntut dengan
tuntutan malpraktik, karena gagal memperburuk kondisi pasien.
memenuhi tugasnya sehingga
menyebabkan orang lain dalam 15. Jawaban : A
bahaya. Perawat juga dapat dituntut Pembahasan :
dengan tuntutan negligence karena Salah satu gejala dari penyakit
perbuatan pengabaian klien. Hati-hati gastritis adalah nyeri yang dapat
juga tindakan pengabaian yang membuat seseorang menjadi tidak
menimbulkan bahaya bagi orang lain. nyaman. Nyeri disebabkan dari
Perawat yang tidak melakukan terjadinya peradangan pada lapisan
monitoring secara teratur berarti gagal kulit di dalam lambung.Hal
melakukan tugas dan kewajibannya tersebutlah yang menyebabkan
terhadap klien yang mengakibatkan seseorang merasakan nyeri pada saat
klien trauma. gastritisnya kambuh.
16. Jawaban : E
Pembahasan :
Kecemasan merupakan reaksi
emosional yang timbul oleh penyebab
yang tidak spesifik yang dapat
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
menimbulkan perasaan khawatir, tidak 19. Jawaban : D
nyaman dan merasa terancam. Pembahasan :
Timbulnya kecemasan biasanya Kateter biasanya diperlukan bagi
didahului oteh faktor-faktor tertentu. pasien yang tidak mampu
Demikian pula kecemasan yang mengosongkan kandung kemih
dialami oleh seorang pasien terkait mereka. Sebab, jika kandung kemih
ketidaktahuannya terhadap penyakit tidak dikosongkan, air kencing akan
yang dialaminya. Kurangnya menumpuk dalam ginjal sehingga
pengetahuan seseorang terhadap suatu berisiko menyebabkan kerusakan dan
informasi atau penyekit yang gagalnya fungsi ginjal. Apalagi pada
dialaminya menyebabkan seseorang pasien cidera pada spinal, biasanya
mengalami kecemasan. pasien dalam kondisi bedress total dan
17. Jawaban : B tidak bisa melakukan kegiatan apa –
Pembahasan : apa. Dengan memasang kateter
Pada kasus TB, gejala sesak napas kebutuhan eliminasi pasien tetap
dialami akibat peradangan pada terpenuhi dengan baik.
jaringan paru, sehingga pertukaran
udara menjadi lebih sulit dilakukan. 20. Jawaban : D
Selain itu, infeksi TB juga dapat Pembahasan :
menyebabkan adanya cairan pada Penyebab terjadinya masalah
rongga pleura (selaput paru), yang psikososial salah satunya akibat
membuat paru-paru jadi lebih sulit masalah fisik seperti amputasi akibat
berkembang dan disertai penumpukan kecelakaan. Dengan diamputasinya
sputum pada rongga nafas. Hal salah satu kaki seseorang
tersebut menyebabkan jalan dapat menyebabkan adanya keterbatasan
menjadi tidak bersih dan lancar. gerak pada pasien, perawatan yang
mengharuskan pasien tirah baring
18. Jawaban : C dalam waktu lama, kelemahan fisik,
adanya luka amputasi akan dapat
Pembahasan : menimbulkan terjadinya perubahan
pada konsep diri pasien salah satunya
Ngeden atau mengejan (memaksa) citra tubuh. Konsep diri terdiri dari
harga diri, ideal diri, peran diri,
sering dilakukan orang bila sedang identitas diri dan citra tubuh.
Gangguan tersebut diakibatkan
buang air besar (BAB) atau BAK. kegagalan dalam penerimaan diri
akibat adanya persepsi yang negatif
Tapi sebaiknya jangan sembarangan terhadap tubuhnya secara fisik. Tanda
dan gejala gangguan citra tubuh
mengejan karena bisa menyebabkan seperti adanya perubahan dan
kehilangan pada seseorang yang
beberapa bahaya kesehatan. Sering mengalami perubahan penampilan dan
mengeden atau mengejan terlalu keras
bisa memberikan tekanan berlebih
pada semua organ termasuk mata
sehingga bisa menyebabkan turunnya
beberapa organ yang bisa
menimbulkan ketidaknyamanan
bahkan bahaya untuk kesehatan.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
fungsi tubuh cenderung akan memiliki teman atau keluarga tentang klien
citra tubuh yang negatif. dengan tenaga kesehatan lain harus
dicegah.
21. Jawaban : C
Pembahasan : 23. Jawaban: C
Range of motion (ROM) adalah Pembahasan :
latihan yang dilakukan untuk Harga diri rendah adalah Perasaan
mempertahankan atau memperbaiki negative terhadap diri sendiri,
tingkat kesempurnaan kemampuan hilangnya percaya diri dan harga diri,
pergerakkan sendi secara normal dan serta merasa gagal mencapai suatu
lengkap untuk meningkatkan massa keinginan tertentu.
otot dan tonus otot. Melakukan
mobilisasi persendian dengan latihan 24. Jawaban: E
ROM dapat mencegah berbagai Pembahasan :
komplikasi seperti nyeri karena Bunuh diri adalah suatu keadaan
tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dimana individu mengalami resiko
dekubitus sehingga mobilisasi dini untuk menyakiti diri sendiri atau
penting dilakukan secara rutin dan melakukan tindakan yang dapat
kontinyu. Memberikan latihan ROM mengancam nyawa. Perilaku bunuh
secara dini dapat meningkatkan diri dibagi menjadi 3 kategori: Upaya
kekuatan otot karena dapat bunuh diri, Isyarat bunuh diri, dan
menstimulasi motor unit sehingga Ancaman bunuh diri.
semakin banyak motor unit yang
terlibat maka akan terjadi peningkatan 25. Jawaban: B
kekuatan otot, kerugian pasien
hemiparese bila tidak segera ditangani Pembahasan :
maka akan terjadi kecacatan yang
permanen. Resiko perilaku kekerasan adalah
22. Jawaban : A suatu respon terhadap perasaan
Pembahasan :
Aturan dalam prinsip etik terancam dimana individu
Confidentially(kerahasiaan) adalah
bahwa informasi tentang klien harus mengekspresikan nya dengan
dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan melakukan tindakan mengancam,
klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tak ada satu mencederai orang lain atau
orangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diizinkan oleh menganggu lingkungan.
klien dengan bukti persetujuannya.
Diskusi tentang klien diluar area 26. Jawaban: B
pelayanan, menyampaikannya pada Pembahasan :
Diagnosa pada kasus diatas adalah
harga diri rendah. pada kasus diatas
adalah Pada interaksi pertama,
perawat telah membina hubungan
saling percaya dan klien juga sudah
tahu penyebab dia menghindar dari
orang lain. Tindakan selaanjutnya
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
adalah mengidentifikasi kemampuan Pembahasan :
dan aspek positif yang dimiliki oleh TAK stimulasi persepsi : halusinasi
klien.Ini merupakan SP1 dari harga (untuk klien dengan halusinasi) klien
dirirendah. dengan masalah halusinasi dan saat
pengkajian kliensudah mulai
27. Jawaban: C kooperatif, mau diajak berkomunikasi
walaupun singkat, klien sudah bisa
Rasional : Tindakan keperawatan pada bergaul dengan klien lainnya.
klien dengan halusinasi adalah:
a. Mendiskusikan dengan pasien isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon
terhadaphalusinasi.
b. Menjelaskan dan melatih cara 31. Jawaban:B
mengontrol halusinasi:Menghardik Pembahasan :
halusinasi Tindakan keperawatan untuk klien: Sp
c. Menggunakan obat secarateratur 1-4 Defisit Perawatan Diri
d. Bercakap –cakap dengan oranglain.
a. Menjelaskan tanda dan gejala,
e. Melakukan aktifitas yangterjadwal penyebab dan akibat deficit
perawatan diri serta melatih klien
28. Jawaban : E merawat diri:mandi
Pembahasan : b. Menjelaskan dan melatih klien
Tindakan keperawatan untuk klien: Sp perawatan kebersihan
1-4 Defisit Perawatan Diri diri:berhias/berdandan
a. Menjelaskan tanda dan gejala, c. Melatih cara melakukan perawatan
penyebab dan akibat deficit perawatan diri: makan/minum\
diri serta melatih klien merawat d. Melatih cara melakukan perawatan
diri:mandi diri: BAK/BAB
b. Menjelaskan dan melatih klien
perawatan kebersihan 32. Jawaban:A
Pembahasan :
diri:berhias/berdandan Tindakan keperawatan pada klien
dengan halusinasi adalah:
c. Melatih cara melakukan perawatan a. Mendiskusikan dengan pasien isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi
diri:makan/minum pencetus, perasaan, respon
terhadaphalusinasi.
d. Melatih cara melakukan perawatan b. Menjelaskan dan melatih cara
mengontrol halusinasi:Menghardik
diri: BAK/BAB halusinasi
c. Menggunakan obat secarateratur
29. Jawaban: B d. Bercakap–cakap dengan oranglain.
Pembahasan : e. Melakukan aktifitas yangterjadwal
TAK sosialisasi (untuk klien dengan
menarik diri yang sudah sampai pada
tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil dan sehat secara fisik)
30. Jawaban : D
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
33. Jawaban : B 36. Jawaban: E
Pembahasan : Pembahasan :
Tindakan keperawatan klien dengan Interpretasi AGD pasien tersebut
isolasi sosial: SP 1-4 adalah Alkalosis Respiratorik
a. Mengenal masalah isolasisocial Terkompensasi Sebagian
b. Berkenalan dengan perawat atau pH 7.55 = Tinggi = Alkalosis,
klienlain PCO2 27 mmHg = Rendah =
c. Bercakap-cakap dan melakukan Respiratorik,
kegiatanharian HCO3 20 mmol/L = Rendah = Sebuah
d. Berbicara sosial: meminta sesuatu, kompensasi
berbelanja dansebagainya
34. Jawaban:D 37. Jawaban: D
Pembahasan : Pembahasan :
Klien mengatakan bahwa dirinya telah Berdasarkan kasus ditemukan data
gagal dan tidak ada lagi keluarga yang fokus bahwa pasien mengalami
peduli padanya. Data pendukungnya sumbatan jalan napas yang ditandai
klien sering tampak melamun dan dengan adanya suara napas stridor.
tertawa sendiri, sering menyendiri Suara napas stridor mengidentifikasi
dalam kamar dan memisahkan diri sumbatan jalan disebabkan oleh lidah.
dari orang lain. Masalah pada klien ini Maka untuk membebaskan jalan napas
adalah harga diri rendah. Jadi tindakan dari sumbatan tersebut maka
keperawatan yang pertama kali dilakukan pemasangan OPA.
dilakukan adalah mengidentifikasi Pemasangan OPA diindikasikan pada
penyebab, tanda dan gejala, proses pasien tidak sadar dengan adanya
terjadinya, dan akibat dari rasa napas spontan, ditandai dengan suara
minder. napas stridor, pangkal lidah jatuh ke
belakang, dan tidak ada refleks
35. Jawaban:B muntah.
Pembahasan :
Klien mengalami masalah resiko 38. Jawaban : C
bunuh diri ditandai dengan klien
sering mengeluarkan kata-kata Pembahasan :
"Tolong jaga anak-anak saya,
mungkin saya tidak akan bisa Berdasarkan kasus di atas, pasien
membimbing mereka lagi".Klien
sering tampak menyendiri dan adalah anak-anak dan mengalami
sesekali membenturkan kepalanya ke
dinding.Tindakan keperawatan yang tersedak akibat adanya benda asing
tepat agar tidak terjadi hal yang lebih
serius adalah dengan mengidentifikasi berupa kelereng yang menghambat
benda-benda berbahaya dan
mengamankannya terlebih dahulu. jalan napas pasien. Hal ini ditandai
dengan adanya kesulitan
bernapas,tampak adanya sianosis, dan
adanya takipnea. Untuk
mengeluarkan benda asing pada anak
tersebut maka manuever yang tepat
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
dilakukan adalah dengan melakukan 1: Tidak ada respons
chest thrust .
Respons Verbal (V) :
39. Jawaban: E 5: Orientasi baik dan bicara jelas
Pembahasan : 4: Disorientasi waktu dan tempat
Lokasi pemasangan Elektroda EKG 3: Kata-kata yang tidak tepat
Lead Ekstermitas 2: Suara yang tak berarti
• Merah (RA) lengan kanan 1: Tidak ada respons
• Kuning (LA) lengan kiri (Brunner & Sudart, 2010)
• Hijau (LF) tungkai kiri
• Hitam (RF) tungkai kanan Dari kasus di dapatkan data:
Lead Pericordial (di dada) E: Klien membuka mata saat
VI : sela iga ke 4 garis sternal kanan diberikan rangsangan nyeri (2)
V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal M: mengetahui letak rangsang nyeri
kiri (5)
V3 : terletak diantara V2 dan V4 V: Klien hanya mengerang /suara
V4 : ruang sela iga ke 5 pada mid tidak berarti (2).
klavikula kiri
V5 : garis aksilla depan sejajar dengan Jadi interpretasi GCS pasien adalah
V4 E2M5V2.
V6 : garis aksila tengah sejajar dengan
V4. 41. Jawaban:B
Posisi lead atau elektrode 6 atau V6 Pembahasan :
adalah pada midaxilla kiri atau sejajar Pasien A dengan Open
dengan axilla line di ICS ke 5 Pneumothoraks, pasien B dengan
serangan jantung, pasien C dengan
40. Jawaban: D fraktur fibula dekstra, pasien D
Pembahasan: dengan batuk dan pasien E dengan
Cara menghitung skor GCS pasien dehidrasi.Pasien prioritas dari kasus
adalah berdasarkan skala glasgow adalah pasien serangan jantung. Pada
coma skale yaitu: kasus, pasien ini merupakan triase
Respons membuka mata (E): merah (High priority) dan apabila
4: Spontan tidak segera ditindak akan
3: Perintah Verbal mengancam nyawa.
2: Nyeri
1: Tidak ada respons 42. Jawaban:A
Pembahasan :
Respons Motorik (M) : DO: Pasien mengalami luka bakar di
6: Mengikiuti Perintah kedua tungkai
5: Mengetahui letak rangsang nyeri Dari kasus didapatkan data klien
4: Fleksi terhadap nyeri mengalami luka bakar di kedua
3: Fleksi abnormal tungkai. Menurut sistem rule of nine
2: Ekstensi
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
cara penghitungan luas luka bakar Respons Verbal (V) :
adalah sebagai berikut: 5: Orientasi baik dan bicara jelas
Dewasa: 4: Disorientasi waktu dan tempat
Kepala: 9% 3: Kata-kata yang tidak tepat
Badan bagian depan: 18% 2: Suara yang tak berarti
Badanbagian belakang: 18% 1: Tidak ada respons
Ekstremitas atas kanan: 9% (Brunner & Sudart, 2010)
Ekstremitas atas kiri: 9%
Ekstremitas bawah kanan: 18% Jadi hasil interpretasi GCS pasien adalah:
Ekstremitas bawah kiri: 18% Eye: Perintah Verbal (3)
Genitalia: 1% Motoric: mengetahui letak rangsang nyeri
(Panduan BTCLS Pro Emergency, (5)
2014) Verbal : Disorientasi waktu dan tempat (4)
E3M5V4
Berdasakan Rule of nine, luas luka
bakar yang diderita pasien adalah: 44. Jawaban: A
Tungkai kanan 18% + Tungkai kiri Pembahasan : DO: Pasien sesak,
18% = 36%. frekuensi napas 32x/menit (Normal: 12-
20x/menit), saturasi oksigen 94% (Normal:
43. Jawaban: D. 95-100%). Dari data dapat disimpulkan
Pembahasan : pasien mengalami hipoksia ringan-sedang
DO: Pasien mengalami penurunan dengan penatalaksanaan pemberian
kesadaran, Pasien membuka mata saat oksigen melalui nasal canula, 2 liter/menit
dipanggil namun mengalami disorientasi di titrasi sampai SpO2 >95%
waktu dan tempat, saat diberikan rangsang
nyeri pasien menepis tangan perawat. Berikut Indikasi untuk penambahan
oksigen: SpO2 >95% Dianggap
Cara menghitung skor GCS pasien adalah normal, hanya monitoring, tidak perlu
berdasarkan skala glasgow coma skale terapiSpO2 91-94% : Mulailah dengan
yaitu: pemberian O2 Nasal Canula 2
Respons membuka mata (E): liter/menit, dititrasi sampai SpO2
4: Spontan >95%SpO2 85-90% : Intervensi
3: Perintah Verbal segera pada SpO2 95%, gunakan
2: Nyeri simple mask atau NRM. Nilai
1: Tidak ada respons pernapasan, kapan perlu lakukan
suction. Persiapkan ventiasi manual
Respons Motorik (M) : dan intubasi
6: Mengikiuti Perintah
5: Mengetahui letak rangsang nyeri SpO2
4: Fleksi terhadap nyeri
3: Fleksi abnormal 45. Jawaban: E
2: Ekstensi Pembahasan : Data fokus: Pasien
1: Tidak ada respons
mengalami penurunan kesadaran,
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
unrespons, GCS 3, Gambaran EKG Sadapan V4 ditempatkan di ruang
Ventrikel Takikardi, Frekuensi nadi intercostal V sejajar dengan
252x/menit (60-100x/menit), tekanan midklavikula kiri
darah 45/10 mmHg (Normal: Sistol:
90-13 mmHg Diastol 60-80 mmHg), Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar
Frekuensi napas 4x/menit (Normal: dengan V4 di garis axilaris anterior
12-20x/menit), saturasi oksigen 72% kiri
(Normal: 95%-100%). Data-data ini
telah menunjukkan pasien telah Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar
mengalami Gangguan sirkulasi dengan V4 dan V5 di garis midaxilaris
spontan yaitu ketidakmampuan untuk kiri
mempertahankan sirkulasi yang
adekuat untuk menunjang kehidupan 47. Jawaban: B
(SDKI, 2016). Tanda dan Gejala
Mayor dari Gangguan sirkulasi Pembahasan : Data fokus: frekuensi
spontan adalah tidak berespons,
frekuensi nadi 150x/menit, tekanan napas 32x/menit (Normal: 12-20x/menit),
darah sistolik 200mmHg, frekuensi
napas 30x/menit, penurunan nadi cepat dan lemah, frekuensi nadi
kesadaran/tidak sadar.
Sementara tanda dan Gejala minor: 112x/menit (normal: 60-100x/menit),
saturasi oksigen
tekanan darah 90/70 mmHg ((Normal:
46. Jawaban: C
Pembahasan : DO: Pasien mengeluh Sistol: 90-13 mmHg Diastol 60-80
nyeri dada dan sesak napas saat mmHg), terdapat luka tembus di perut,
beraktivitas Dari kasus dapat
disimpulkan pasien dicurigai memiliki luka terbuka di kepala, perdarahan masif di
gangguan jantung sehingga diperlukan
pemeriksaan EKG. Pada soal perawat kedua sumber luka. Data-data ini telah
akan memasang sadapan V4, letak
sadapan V4 yang tepat adalah menunjukkan pasien mengalami risiko
Interkostal V sejajar dengan
midklavikula kiri. syok yaitu berisiko mengalami
Tempat pemasangan sadapan Unipolar ketidakcukupan aliran darah ke jaringan
Prekordial adalah sebagai berikut:
tubuh, yang dapat menyebabkan disfungsi
Sadapan V1 ditempatkan di ruang
intercostal IV di kanan sternum seluler yang mengancam jiwa (SDKI,
Sadapan V2 ditempatkan di ruang 2016). Faktor risiko terjadinya syok
intercostal IV di kiri sternum
adalah: Hipoksemia, hipoksia, hipotensi,
Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan
V2 dan V4 kekurangan volume cairan, sepsis dan
SIRS serta diagnosis klinis yang terkait
adalah perdarahan, multiple trauma,
pneumathoraks, infark mikard,
kardiomiopati, cedera medulla spinalis,
anafilaksis, sepsis, koagulasi intravaskular
diseminata dan SIRS. Dari kasus pasien
telah mengalami perdarahan (perdarahan
massif pada luka), Kekurangan volume
cairan yang ditandai dengan penurunan
tekanan darah, peningkatan denyut nadi
dan pernapasan serta multiple trauma (luka
tembus pada perut dan luka terbuka pada
kepala).
48. Jawaban: C
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
Pembahasan : DO : klien terjatuh dari belum diketahui. Perawat harus
pohon, luka pada lutut, nyeri skala 4, untuk
tekanan darah 110/80 mmHg, menyarankan klien
frekuensi nadi 78x/menit, frekuensi obat
napas 20 x/menit. mendiskusikan penggunaan
Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah herbal dengan dokter.
kongenital karena kekurangan faktor
pembekuan VIII ( Hemofilia A) atau 50. Jawaban: C
Faktor IX (Hemofilia B). Hemofilia Pembahasan : DS : klien mengeluh nyeri
adalah penyakit gangguan pembekuan
darah yang diturunkan melalui punggung skala 5.
kromosom X. Karena itu, penyakit ini Diagnosa keperawatan adalah Nyeri Akut.
lebih banyak terjadi pada pria karena
mereka hanya mempunyai kromosom Respons yang paling tepat diberikan
X. Penatalaksanaan utamanya adalah oleh perawat adalah "Saya tahu pasti
pemberian faktor pembekuan darah, terasa sakit, tapi jika kamu memberi
obat-obatan seperti pereda nyeri, tahu ketika nyeri, saya akan
mungkin akan diberikan berdasarkan membantu mengurangi nyerinya".
asal perdarahan. Seseorang dengan Manajemen nyeri yang agresif sangat
hemofilia rentan terjadi perdarahan penting sehingga klien mempunyai
sendi setelah kejadian terjatuh. Faktor kualitas hidup yang wajar. Perawat
VIII akan diberikan secara intravena harus memberitahukan adanya nyeri
untuk mengganti ketidakadaan faktor pada klien dan membiarkan klien
pembekuan dan akan meminimalkan untuk mengetahui segala hal yang
perdarahan. akan dilakukan untuk mengurangi
nyeri.Memberikan informasi pada
Tindakan yang harus dilakukan perawat klien tentang nyeri dengan kalimat
adalah Memberikan IVFD Faktor yang dipahami oleh klien namun tanpa
VIII. memberi harapan palsu bahwa nyeri
bisa dihilangkan sepenuhnya atau
memberikan informasi yang tidak
sesuai tentang manajemen nyeri.
49. Jawaban: C 51. Jawaban: C
Pembahasan : DO : lumpuh otot
Pembahasan : Tindakan yang harus
pernapasan, terpasang ventilasi
dilakukan perawat adalah Dorong mekanik, FiO2 60%, VT 340 cc,
PEEP 5, frekuensi 18 x/menit, SpO2
klien untuk mendiskusikan 95%. Perawat sedang personal
hygiene, pasien dalam posisi miring
penggunaan herbal dengan dokter. kanan, tiba-tiba terlihat asistol pada
monitor. Tindakan pertama yang harus
Meskipun beberapa herbal memiliki dilakukan perawat adalah Periksa
Letak Posisi Elektroda.Kata Kunci
manfaat, tapi tidak semua herbal aman pada kasus di atas adalah pasien
dalam posisi miring kanan, tiba-tiba
digunakan. Klien yang sudah terlihat asistol pada monitor.Hal ini
mendapatkan terapi konvensional
harus dimotivasi untuk menghindari
herbal dengan efek farmakologis yang
sama karena kombinasi kedua hal
tersebut dapat memicu reaksi yang
berlebihan atau efek interaksi yang
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
dilakukan karena pasien tidak dalam bertanya kepada perawat cara
kondisi berbaring, maka asistol bisa menghilangkan bengkak di kepala.
saja terjadi karena letak elektrode Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah
yang tidak pada tempatnya, Kompres Dingin. Kompres dingin
kemungkinan tergeser oleh perubahan biasa dipakai untuk daerah yang
posisi pasien saat personal hygiene. bengkak atau memar. Pada kompres
dingin, suhu yang rendah dapat
52. Jawaban: B merangsang penyempitan diameter
Pembahasan : DS : Klien sudah 3 kali pembuluh darah dan memperlambat
aliran darah yang menuju ke lokasi
cek gula darah tetapi tidak turun, cedera. Pada daerah yang cedera
padahal diet sudah mengikuti petunjuk terjadi proses peradangan dan
dokter, dosis OAD pun sudah kerusakan pembuluh darah yang akan
ditambah. Makanan klien sudah tidak menyebabkan sel-sel darah keluar dari
menggunakan gula, tetapi diganti pembuluh darah dan menyebabkan
dengan kecap manis. Tindakan yang sel-sel darah keluar dari pembuluh
harus dilakukan perawat adalah darah dan menyebabkan kulit
Memberikan Konseling Tentang Pola berwarna merah kebiruan. Es atau air
Diet Yang Benar.Konseling tidak dingin dapat menurunkan jumlah
hanya terbatas memberitahu klien pola darah yang keluar tersebut. Penurunan
diet yang tepat, namun juga aliran darah ini akan menyebabkan
memberikan contoh pilihan makanan berkurangnya zat-zat perangsang
yang harian sesuai kebutuhan kalori inflamasi yang bergerak menuju
dan zat gizi klien. lokasi cedera sehingga dapat
mengurangi bengkak dan nyeri.
53. Jawaban: C
Pembahasan : DS : nyeri dada skala 5, 55. Jawaban: D
Pembahasan :
pasien mengeluh 6 bulan terakhir ini DO : hemiparese kanan, mulut mencong,
mengalami nyeri dada, terjadi ketika
beraktivitas. Diagnosa keperawatan bicara pelo, asimetris saat mengangkat
pada kasus di atas adalah Nyeri Akut. alis, dan tersenyum.
Tindakan yang dilakukan perawat adalah DS : nyeri kepala skala 6.
Distraksi. Distraksi adalah suatu Tindakan yang dilakukan perawat untuk
teknik mengalihkan perhatian klien ke mengetahui parese Nervus X adalah
hal yang lain sehingga dapat Skrining Disfagia.
menurunkan intensitas nyeri, bahkan Disfagia adalah kesulitan menelan.
meningkatkan toleransi terhadap Nervus X adalah Nervus Vagus (Motorik
nyeri. Dan Sensorik)
Fungsi : saraf sensorik dan motorik,
54. Jawaban: E refleks muntah dan menelan. Dengan
Pembahasan : DO : kesadaran penuh, cara : menyentuh faring posterior,
pasien menelan saliva, pasien disuruh
muntah (-), jejas pada frontal kiri. DS
: nyeri skala 4, pusing, Pasien
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
Membuka Mulut Lebar-Lebar Dan menggunakan larutan khusus (NaCl
Disuruh Berkata : Aah” 0,9%). Tujuannya yaitu:
1. Membilas bekuan darah, sedimen,
56. Jawaban: A darah atau pus, keluar dari kateter dan
Pembahasan : Pada kasus pasien kandung kemih
2. Mengembalikan patensi kateter
mengalami demam thypoid dan 3. Mencegah terjadinya distensi kandung
mengeluh tidak nafsu makan karena kemih yang disebabkan oleh stolsel
mual-muntah, nyeri perut region 4. Memasukkan obat ke dalam kandung
epigastrik, sehingga diet yang kemih
diberikan harus mengandung kalori Irigasi kateter sering dilakukan pada
dan protein yang cukup (TKTP). Diet pasien TURP untuk memperlancar
untuk pasien thypoid, biasanya aliran kateter dari sumbatan sedimen
diklasifikasikan menjadi: diet cair, dan darah. Oleh karena itu, evaluasi
bubur lunak, tim, dan nasi biasa. utama yang diharapkan pada tindakan
Tetapi bila penderita dengan klinis irigasi kateter pada kasus, kecuali
berat sebaiknya dimulai dengan bubur mengurangi nyeri pasien, karena hal
atau diet cair, yang selanjutnya tersebut bukan termasuk evaluasi
dirubah secara bertahap. utama yang diharapkan dari tindakan
Sehingga pada kasus diet yang tepat yaitu irigasi kateter.
bubur lunak, TKTP.
57. Jawaban: B 59. Jawaban: C
Pembahasan : Berdasarkan interpretasi
Pembahasan : Pemeriksaan JVP
nilai AGD didapatkan:
merupakan pemeriksaan fisik untuk pH 6.25 --> turun
PCO2 60 mmHg --> naik
mengetahui tekanan vena jugularis HCO3 26 mEq/L --> normal
Ketika pH turun dan PCO2 naik maka
dengan menggunakan titik nol di
terjadi asidosis respiratorik,
angulus strenalis. Untuk melakukan sedangkan nilai HCO3 normal
sehingga interpretasi yang tepat yaitu
pemeriksaan JVP, posisi yang tepat asidosis respiratorik.
yaitu semifowler. Semifowler 60. Jawaban: D
Pembahasan : Pada kasus didapatkan
merupakan posisi berbaring dengan
ekstremitas atas kiri pasien mengalami
kepala ditinggikan 15-45 kelemahan. Saat di palpasi hanya
teraba kontraksi otot, pasien tidak
derajat.Untuk pemeriksaan JVP, dapat menggeser atau menggerakkan
tangannya, sehingga nilai kekuatan
sesuai prosedur, pasien diposisikan otot pasien yaitu 1 (kontraksi otot
minimal dapat terasa atau teraba,
berbaring telentang dengan kepala tanpa menimbulkan pergerakan).
ditinggikan 30-45 derajat (posisi semi
fowler) sehingga pulsasi vena
jugularis tampak paling jelas.
58. Jawaban: D
Pembahasan : Irigasi kandung kemih
yaitu tindakan membilas kandung
kemih melalui kateter 3 jalur dengan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
61. Jawaban: A 9. Olesi ujung kateter dengan kassa jelly
Pembahasan : Tujuan dari 10. Masukkan kateter yang sudah diberi
penatalaksanaan diet hipertensi adalah jelly ke uretra sekitar 2,5 – 5 cm,
untuk membantu menurunkan tekanan sampai urin mengalir, sambil pasien
darah dan mempertahankan tekanan menarik napas dalam ketika kateter
darah menuju normal, untuk dimasukkan
menurunkan faktor risiko lain seperti 11. Tampung urin dengan menggunakan
berat badan yang berlebih, tingginya nierbeken
kadar lemak kolesterol, dan asam urat 12. Perhatikan respon pasien
dalam darah. 13. Isi balon kateter dengan cairan
Prinsip diet pada penderita hipertensi aquades sesuai dengan kebutuhan dan
adalah sebagai berikut : tarik selang kateter secara perlahan
• Makanan beraneka ragam dan gizi sampai ada tahanan
seimbang. 14. Angkat duk bolong, sambungkan
• Jenis dan komposisi makanan kateter ke urin bag, fiksasi ke salah
disesuaikan dengan kondisi penderita. satu paha pasien
• Jumlah garam dibatasi sesuai dengan 15. Bersihkan alat-alat, lepaskan
kesehatan penderita dan jenis handscoon, dan cuci tangan
makanan dalam daftar diet. 16. Dokumentasi tindakan yang telah
• Sehingga jenis makanan yang perlu dilakukan
dihindari kecuali susu segar, karena Pada kasus, saat ini perawat telah
susu segar merupakan sumber protein memasukkan selang kateter dan
hewani yang rendah lemak. mengisi balon dengan aquabides,
sehingga tindakan selanjutnya yaitu
62. Jawaban: D menarik selang kateter secara
Pembahasan : Prosedur Pemasangan perlahan.
Kateter Wanita: 63. Jawaban: C
1. Cuci tangan Pembahasan :
2. Pasang sampiran Prosedur Pemeriksaan JVP
3. Gantung urin bag di sisi tempat tidur 1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur, tujuan tindakan,
pasien
4. Buka pakaian bawah pasien lamanya tindakan pada klien
3. Beri kesempatan klien bertanya
(celana/kain sarung)
5. Atur posisi pasien (dorsal recumbent) sebelum tindakan dimulai
4. Jaga privasi klien selama tindakan
dan pasang perlak pengalas. Dekatkan
nierbeken di antara kedua paha dilakukan
6. Pasang handscoon dan lakukan vulva 5. Posisikan pasien berbaring telentang
hygiene
7. Dekatkan nierbeken yang kedua untuk dan pastikan otot sternomastoideus
menampung urin dalam keadaan rileks dengan kepala
8. Ganti handscoon bersih dengan steril, ditinggikan 30-45 derajat (posisi semi
pasang duk bolong fowler), atau sesuaikan sehingga
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
pulsasi vena jugularis tampak paling 13. Catat hasil pengukuran
14. Rapikan alat-alat
jelas. 15. Kembalikan klien ke posisi yang
6. Lepaskan pakaian yang nyaman
16. Cuci tangan
sempit/menekan leher atau toraks Pada kasus perawat telah mengidentifikasi
bagian atas. vena jugularis eksterna dengan
menekan pada bagian ujung proksimal
7. Anjurkan kepala klien menengok vena jugularis sambil melepaskan
bendungan pada supra clavicula,
menjauhi arah pemeriksa. sehingga tindakan selanjutnya yang
tepat adalah menandai titik tertinggi
8. Identifikasi vena jugularis. Ada pulsasi dengan spidol.
beberapa cara untuk mengidentifikasi 64. Jawaban: C
Pembahasan :
pulsasi vena jugularis: Prosedur Irigasi kandung kemih
1. Periksa instruksi dokter dan rencana
a. Gunakan lampu senter/penlight dari
asuhan keperawatan terkait jenis,
arah miring untuk melihat bayangan jumlah, dan kekuatan cairan irigasi
serta alasan irigasi.
vena jugularis. Identifikasi pulsasi 2. Persiapkan pasien
a. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada
vena jugular interna (bedakan pasien.
b. Berikan privasi dan tutupi pasien.
denyutan ini dengan denyutan dari c. Kosongkan, ukur, dan catat jumlah
serta penampilan urin dalam kantong
arteri karotis interna di sebelahnya), urin.
3. Siapkan peralatan
jika tidak tampak gunakan vena a. Cuci tangan.
b. Hubungkan selang infus irigasi ke
jugularis eksterna. larutan irigasi dan bilas selang dengan
larutan tersebut.
b. Menekan pada bagian ujung c. Hubungkan selang irigasi ke pintu
saluran masuk kateter 3 jalur.
proksimal vena jugularis (dekat Hubungkan kantong drainase dan
selang ke pintu saluran drainase urin
angulus mandibulae) sambil jika sebelumnya tidak terpasang.
4. Irigasi kandung kemih kontinu
melepaskan bendungan pada supra a. Atur klem pada selang irigasi untuk
mengatur kecepatan aliran cairan
clavicula. Mengamati tingginya irigasi mengalir ke dalam kateter dan
kandung kemih.
bendungan darah yang ada dan beri
tanda dengan menggunakan spidol.
9. Tentukan titik tertinggi dimana pulsasi
vena jugularis interna/eksterna dapat
dilihat (Meniscus).
10. Tentukan sudut sternum (sudut louis)
sebagai tempat untuk mengukur tinggi
pulsasi vena.
11. Gunakan penggaris. Penggaris ke-1
diletakan secara tegak (vertikal),
dimana salah satu ujungnya menempel
pada sudut sternum. Penggaris ke-2
diletakan mendatar (horizontal),
dimana ujung yang satu tepat di titik
tertinggi pulsasi vena (meniscus),
sementara ujung lainnya ditempelkan
pada penggaris ke-1.
12. Ukurlah jarak vertikal (tinggi) antara
sudut sternum dan titik tertinggi
pulsasi vena (meniscus).
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
b. Pantau warna, kejernihan, sedimen, pekak, sehingga suara perkusi paru
dan volume urin saat mengalir ke normal yang diharapkan pada kasus
dalam kantung drainase. yaitu sonor. Sonor adalah suara
perkusi yang dihasilkan pada jaringan
5. Rekatkan kateter pada paha dengan paru-paru yang normal, umumnya
plester. bergaung dan bernada rendah
(Somantri, 2007).
6. Periksa kondisi pasien serta
toleransinya terhadap prosedur. 67. Jawaban: C
Pembahasan : DO: klien tinggal berdua
7. Bungkus dan buang semua alat sekali
pakai yang sudah digunakan, dengan suaminya setelah kehilangan
bersihkan dan simpan kembali alat anaknya akibat kecelakaan lalu lintas.
yang dapat digunakan kembali. DS: Saat ditanya perawat, klien menangis
sambil mengatakan " seandainya
8. Cuci tangan. waktu itu saya tidak membiarkarkanya
9. Catat prosedur dalam catatan perawat. keluar dengan motor, pasti hal itu
Pada kasus perawat mengatur klem selang tidak akan terjadi”. Data-data di atas
menunjukkan bahwa klien berada
irigasi dengan kecepatan 60 tpm dalam tahap proses kehilangan yaitu
sehingga tindakan selanjutnya yaitu bergaining/tawar menawar, dimana
memantau urin dalam kantung pada tahapan tawar menawar terjadi
drainase. setelah perasaan marah dapat
tersalurkan (Buku ajar keperawatan
65. Jawaban: B kesehatan jiwa, 2015).
Pembahasan : Tahapan proses kehilangan terdiri dari
Data fokus: lima tahapan yaitu :
Perawat melakukan pemeriksaan EKG 1. Penyangkalan (denial) : reaksi awal
seorang individu ketika mengalami
menunjukkan ST elevasi pada sadapan kehilangan adalah tidak percaya, syok,
V1, V2, V3, V4, aVR. diam, terpaku, gelisah, bingung,
Pada kasus: mengingkari kenyataan, serta
- ST elevasi menunjukkan adanya infark. berperilaku seperti tidak terjadi apa-
- sadapan V2, V3, V4, menunjukkan -> apa dan pura-pura senang.
sadapan anterior 2. Marah (anger): tahapan kedua
- sadapan V1, aVR menunjukkan -> seseorang akan mulai menyadari
sadapan ventrikel kanan tentang kenyataan kehilangan.
sehingga lokasi infark jika dilihat dari perasaan marah yang timbul terus
sadapan berada di Anteroventrikel meningkat, yang diproyeksikan
dekstra jantung. Sadapan EKG kepada orang lain atau benda
memiliki tujuan untuk merekam disekitarnya.
aktivitas listrik, aliran listrik, dan 3. Penawaran (Bargaining): terjadi
sudut pandang (sudut orientasi setelah perasaan marah dapat
jantung). tersalurkan.
66. Jawaban: B
Pembahasan :
Pada kasus didapatkan pasien dengan efusi
pleura dan hasil perkusi terdengar
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
4. Depresi: tahap diam pada fase tetapi jika rangsangan berhenti pasien
kehilangan. Individu menarik diri, mudah tertidur kembali.
tidak mau berbicara dengan orang
lain, dan tampak putus asa. Secara 70. Jawaban: E
fisik, individu menolak makan, susah
tidur, letih, dan penurunan libido. Pembahasan : Berikut adalah penjelasan
5. Penerimaan (acceptance) : fokus istilah positioning dari setiap opsi
pemikiran terhadap sesuatu yang • Fowler adalah posisi tidur dengan
hilang mulai berkurang. Penerimaan
terhadap kenyataan kehilangan mulai meninggikan kepala dan batang tubuh
dirasakan, sehingga sesuatu yang 45 – 90 derajat
hilang tersebut mulai dilepaskan • Semi fowler / Low fowler adalah
secara bertahap dan dialihkan kepada
objek lain. posisi tidur dengan meninggikan
kepala dan batang tubuh 15 – 45
68. Jawaban: C
Pembahasan : derajat
DO : klien mengatakan bahwa diagnosis • High fowler adalah posisi tidur
dokter terhadap dirinya keliru dan dengan meninggikan kepala dan
mengatakan saat ini tidak ingin dulu
melakukan pengobatan.Data-data di batang tubuh 90 derajat adalah
atas menunjukkan bahwa klien • Orthopneic / tripod
mengalami masalah penyangkalan
tidak efektif. Penyangkalan tidak menempatkan pasien dalam posisi
efektif adalah upaya mengingkari
pemahaman atau makna suatu duduk di sisi tempat tidur dengan
peristiwa secara sadar atau tidak sadar
untuk menurunkan kecemasan atau meja tidur di depan untuk bersandar
ketakutan yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan (SDKI,2017). dan atau posisi duduk di tempat tidur
Tanda dan gejala penyangkalan efektif
adalah tidak mengakui dirinya dan bersandar /memeluk beberapa
mengalami gejala atau bahaya
(walaupun kenyataannya sebaliknya), bantal ketika beristirahat.
dan menunda mencari pertolongan
pelayanan kesehatan. Tinjauan kasus:
69. Jawaban: D Pada dasarnya, posisi high fowler (duduk
Pembahasan : Somnolen: keadaan
bersandar 90 derajat) lebih tepat
mengantuk berat yang masih dapat
pulih bila dirangsang dan mampu diberikan kepada pasien dengan sesak
memberikan jawaban secara verbal,
napas karena ekspansi dada pada
posisi ini lebih optimal. Begitu pula
dengan posisi semi fowler, ekspansi
paru juga dapat optimal. Namun jika
pasien merasa tidak nyaman, posisi
tripod atau orthopneic juga merupakan
posisi yang efektif bagi ekspansi paru.
Sesuai dengan kondisi pasien pada
kasus di atas, maka posisi yang sedang
diberikan oleh perawat adalah posisi
orthopneic / tripod
71. Jawaban: B
Pembahasan :
DS
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
• Pasien mengeluh nyeri dada seperti Pembahasan : Manajemen cairan adalah
ditusuk-tusuk meningkatkan keseimbangan cairan
dan mencegah terjadinya komplikasi
• Pasien merasa nyeri dada bertambah dari tingkatan cairan yang abnormal
berat jika berbaring atau tidak diinginkan. Tindakan
manajemen cairan terdiri dari
• Pasien merasa nyeri menjalar ke aktivitas-aktivitas yang berkaitan
punggung dengan monitoring fisik yang
berhubungan dengan status cairan dan
• Pasien merasa sesak napas jika terapi-terapi yang dilakukan untuk
berbaring -> dyspnea dan orthopnea menjaga keseimbangan cairan.
mungkin diakibatkan oleh kesulitan
bernapas akibat nyeri pleuritic Monitoring cairan yang dilakukan melalui
pemeriksaan kardiovaskuler antara
• Skala nyeri 7/10 lain (Fundamental of Nurisng, 2015):
DO:
• Auskultasi: pericardial friction rub -> 1. Heart rate: auskultasi atau melalui
monitor, untuk melihat adanya
mengindikasikan adanya pericarditis takikardi, bradikardi, irama irregular
yang menyebabkan nyeri tajam pada atau aritmia
dada
Masalah keperawatan: Nyeri akut b.d 2. Pulsasi nadi: palpasi nadi perifer,
inflamasi pericardium d.d nyeri merasakan impuls yang lemah atau
menusuk pada dada, nyeri referral ke kuat
punggung, skala nyeri 7.
Berdasarkan karakteristik pada kasus, 3. Tekanan darah: Auskultasi bunyi
pasien mungkin mengalami inflamasi Korotkoff melalui pengukuran
pericardium karena hasil auskultasi tekanan darah (ada hipotensi atau
menggambarkan adanya pericardial tidak) dan pengukuran TD pada posisi
friction rub (khas penanda berbaring dan berdiri (ada hipotensi
pericarditis). Nyeri yang dirasakan postural atau tidak)
bersifat tajam dan pleuritik (yang
bertambah saat inspirasi dan ekspirasi, 4. Pengisian kapiler: palpasi atau lebih
atau batuk) akibat peradangan pada tepatnya penekanan bantalan kuku
pericardium. pada ekstremitas untuk melihat CRT
Tindakan keperawatan yang sesuai dengan
masalah keperawatan pada kasus 5. Pengisian vena balik: Inspeksi vena
adalah melakukan positioning. Posisi jugularis, melihat distensi vena
yang mengurangi rasa nyeri secara jugularis
non-farmakologi atau keperawatan
mandiri pada pericarditis adalah Pada kasus yang bukan merupakan
dengan memberikan posisi yang tepat pemeriksaan kardiovaskuler adalah
yaitu memberi posisi anatomis pada opsi E. pemeriksaan pitting edema.
jantung melalui posisi high fowler Pemeriksaan pitting edema berfokus
condong ke depan (Lilly, 2007; bagaimana kondisi kulit yang lapisan
Nurselabs, 2018). dibawahnya mengalami pengisian
cairan. Pengisian cairan ini
72. Jawaban: E menyebabkan terbentuknya pitting
(bekas penekanan pada kulit yang
tidak kembali dengan segera).
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
73. Jawaban: B • EKG setelah aktivitas: sinus takikardi
Pembahasan : ? peningkatan irama jantung setelah
DS: beraktivitas
• Pasien mengeluh pusing dan lemas
• Pasien mengatakan mengalami • Nadi radialis teraba cepat setelah
aktivitas ? takikardi setelah
mimisan 5-8x/hari selama 8 hari beraktivitas
terakhir
DO: Inadekuasi oksigen pada sirkulasi karena
• TD: 90/80 mmHg -> hipotensi terjadinya penyempitan bronkus pada
• Frekuensi nadi: 104x/menit asma bronkial kronik dapat
• CRT 4 detik menyebabkan kelemahan otot. Otot
• Output Urin: 500c/menit (N = 800- membutuhkan oksigen untuk
2000 cc/24jam) memproduksi energy, bergerak dan
• Trombosit: 74.000/mm3 (150.000 melakukan fungsinya. Jika pasien
• 450.000/mm3) -> trombositopenia tidak dapat mentolerir aktivitas karena
• Hb: 9,8 gr/dl (12-16 gr/dl) -> rendahnya kadar oksigen akibat
hemoglobinemia menurunnya ekspansi paru secara
• Purpura pada ekstremitas superior fisiologis. Maka saat ini pasien perlu
• Kulit kering: turgor kulit menurun penggunaan energy sesuai dengan
• Kulit teraba dingin kapasitas ventilasi parunya saat ini
• Urin kemerahan agar tidak kelelahan saat beraktivitas
Masalah keperawatan: hipovolemia b.d ringan.
perdarahan aktif d.d epistaksis,
trombositopenia, hemoglobinemia, Jawaban tepat: intoleransi aktivitas b.d
urin kemerahan, purpura ekstremitas suplai oksigen tidak adekuat,
superior, turgor kulit menurun, CRT 4 penurunan ekspansi paru karena
detik penyempitan bronkus d.d dyspnea,
Hipovolemia adalah penurunan volume sianosis, peningkatan irama jantung
cairan intravaskular, interstisial dan setelah beraktivitas ringan.
atau intraselular (SDKI, 2016)
75. Jawaban: C
74. Jawaban: D Raslonal: Suatu keadaan normal, bekuan
Pembahasan :
DS: beberapa darah ditemukan pada likia
• pasien mengeluh sesak napas hari ke 1 sampai ke 2 sete!ah
melahirkan akibat akimulasi darah
DO: dari vagina. Bekuan darah yanglebih
• dyspnea saat beraktivitas ringan besardari 1 cm dapat dianggap ha!
• sianosis pada bibr dan kuku saat yang tidak normal. Penyebab bekuan
ini, antara lain atonia uterus atau
beraktivitas ringan Jaringan plasenta yang tertlnggal
menghasllkan lebih banyakkehilangan
darah. Meskipun penemuan ini akan
dlmasukkan ke dalam dokumentasi,
tindakan yang paling tepat adalah
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
memberitahukan pada petugas 78. Jawaban : A
kesehatan. Melakukan Pembahasan : Karena klien mendapatkan
pengkajian ulang pada kllen dalam dua
Jam akan menunda penatalaksanaan anestesi epidural dan sedang dalam
yang dibutuhkan. Meningkatan asupan anestesi dia tidak merasakan nyeri,
cairan oral tidak akan membantu tekanan, ataupun perih. Perubahan
datam situasi ini. pada tanda – tanda vital
mengindikasikan hipovolemia pada
76. Jawaban: B klien postpartum dalam anestesi yang
Pembahasan : Pada ptasenta privia, mengalami vulvar hematoma. Pilihan
ke 2 (memar hebat) dapat terlihat,
plasenta terletak pada segmen bawah namun perubahan tanda vital
uterus. Segmen bawah uterus tIdak mengindikasikan hematoma yang
mempunyal struktur otot yang sama diakibatkan bendungan perdarahan
seperti kepunyaan ulerus, dan pada jaringan perineal.
bagian ini lebih rentan terjadl perdatahan.
Pillhan A, C. D dan E bukan resiko 79. Jawaban D
spesifik yang terkait dengan plasenta Pembahasan : Plasenta memungkinkan
privia.
pertukaran nutrisi dan sisa metabolism
77. Jawaban : C antara ibu dan janin. Cairan annion
Pembahasan : Vitamin K dibutuhkan melingkuppi, mencegah benturan dan
melindungi janin, memungkinkan
tubuh untuk mensintesis faktor pergerakan janin Amnion juga
koagulasi dan diberikan pada BBL, mempertahankan suhu tubuh janin.
untuk mencegah perdarahan yang
abnormal. Hal itu membantu hati 80. Jawaban : B
dalam membentuk faktor pembekuan
darah II, VII, IX, X. BBL mengalami Pembahasan : Methylergonovine
defisiensi vitamin K karena usus tidak
mempunyai bakteri yang digunakan merupakan ergot alkaloid sebagai
untuk mensintesis vitamin yang larut
dalam lemak. Flora normal dalam agen yan digunakan untuk mencegah
saluran pencernaan memproduksi
vitamin K, akan tetapi saluran atau mengontrol peradarahan
pencernaan BBL tidak mampu
memproduksi vitamin K secara alami postpartum oleh kontraksi uterus.
sampai dengan bakteri mengkolonisasi
dengan baik. Kolonisasi bakteri dalam Methylergonovine menyebabkan
usus dapat terjadi jika ada makanan
yang dicerna. Vitamin K tidak kontraksi uterus secara terus menurus
meningkatkan imunitas ataupun
mencegah bayi mengalami penyakit dan meningkatkan tekanan darah. Hal
kuning (Jaundice).
utama yang diperiksa sebelum
pemberian obat ini adalah tekanan
darah. Pemberi pelayanan sebaiknya
melaporkan jika klien menunjukkan
adanya hipertensi. Meskipun pilihan
A,C dan D merupakan komponen –
komponen dari hasil pengumpulan
data, akan tetapi pilihan B adalah data
spesifik yang perlu diperhatikan
dalam pemberian obat ini.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
81. Jawaban : B penampang pelvik yang sempit. Pelvis
Pembahasan : Istirahat total selama anthropoid memiliki jalan keluar yang
kehamilan tidak diperlukan untuk memadai, dengan lengkungan public
abortus yang mengancam. Klien yang agak sempit. Pelvis platypelloid
disarankan untuk mengurangi aktivitas memiliki diameter yang lebar namun
seksual sampai perdarahan berhenti diameter antero posterior pendek,
dan sesuai rekomendasi petugas membuat jalan keluar outlet menjadi
kesehatan. Klien diminta untuk tidak memadai.
menghitung pembalut yang digunakan
setiap harinya dan mecatat jumlah dan 84. Jawaban : D
warna perdarahan atau jaringan yang Pembahasan : Salep eritromicin oftalmic
keluar.
0,5% digunakan sebagai pengobatan
82. Jawaban : A profilaksis untuk oftalmic neonatrium
Pembahasan : Amenorea mungkin terjadi yang disebabkan oleh Neisseria
gonorea. Pengobatan pada pencegahan
selama memberikan Asi, akan tetapi penyakit gonorea wajib diberikan
klien dapat berovulasi tanpa sesuai aturan hukum. Pilihan A,B dan
menstruasi. Penggunaan sabun pada C tidak bertujuan pada pemberian obat
payudara sebaiknya dihindarkan pada BBL.
karena hal itu cenderung akan 85. Jawaban :B
menghilangkan minyal alami kulit Pembahasan : Cystitis adalah infeksi pada
yang dapat menimbulkan putting susu kandung kemih, klien harus
kering atau pecah. Asupan kalori mengkonsumsi 3000 ml cairan per
sebaiknya ditingkatkan 200-500 kalori hari jika tidak ada kontraindikasi.
perhari (sesuai dengan anjuran dokter) Rendam duduk dan kompres air es
adanya peningkatan asupan cairan dan adalah intervensi yang tepat untuk
pemberian resep vitamin prenatal. mengatasi ketidaknyamanan perineal.
Kadar hemoglobin dan hematocrit aka
83. Jawaban : D nada pemonitorian pada pendarahan.
Pembahasan : Jenis pelvik gynecoid
86. Jawaban : B
merupakan jenis pelvik normal dan Pembahasan : Darah yang dipompa oleh
juga paling diharapkan untuk
persalinan. Pelvik android tidak jantung janin meninggal janin melalui
disukai untuk persalinan karena arteri umbilikalis. Setelah darah
mempunyai ukuran panggul sempit. teroksigenasi, selanjutnya akan
Pelvik anthropoid memiliki outlet kembali ke vena umbilikalis. Arteri
yang sesuai, dengan lengkungan yang membawa darah tidak
pelvis yang normal, merupakan jenis teroksigenasi dan sisi metabolism dari
pelvis yang disukai untuk janin dan vena membawa darah
keberhasilan proses persalinan yang teroksigenasi dan menyediakan
normal. Pelvik android bukan oksigen dan nutrisi kepada janin.
merupakan jenis favorit karena
87. Jawaban : B
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
Pembahasan : Tindakan keperawatan berdiri dalam jangka waktu yang
prioritas adalah menghentikan infus lama. Pucat mungkin ada, namun
oksitoksin. Oksitoksin dapat tidak spesifik untuk kelainan ini saja.
menyebabkan kontraksi uterus yang Kesulitan bernafas mungkin terjadi
kuat dan penurunan oksigen plasenta, pada anak namun tidak spesifik
menyebabkan penurunan beberapa mengindikasikan suatu stenosis aorta.
kondisi. Setelah menghentikan Pilihan B dan D tidak terkait kelainan
oksitoksin perawat harus mengatur ini.
posisi klien. Memberikan oksigen,
meningkatkan tetesan cairan IV 90. Jawaban : D
(cairan infus tanpa oksitoksin) dan Pembahasan :Demam dan infeksi
memberitahukan pada petugas
kesehatan yang lain adalah tindakan meningkatkan laju metabolism tubuh.
yang dapat diambil dalam situasi ini. Hal ini dapat menyebabkan kejang
Menghubungi keluarga klien bukan pada anak kurang dari 5 tahun.
tindakan perioritas saat ini. Dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit juga ikut berkontribusi
88. Jawaban : C mengakibatkan kejang. Jatuh dapat
mengakibatkan cidera kepala yang
Pembahasan : Cairan aminion dapat TIK dan edema otak. Beberapa
obat juga dapat menyebabkan kejang.
melingkupi, mencegah benturan dan Pemeriksaan BJU tidak sesuai karena
tergantung dari kondisi anak yang
melindungi janin. Amnion muncul. Gangguan psikologis tidak
berdampak pada terjadinya atau
memungkinkan janin dapat bergerak penyebab dari kejang. Anak tidak
ingat apa yang terjadi ketika sedang
bebas, mempertahankan suhu tubuh, kejang.
menjaga fungsi ginjal karena jumlah 91. Jawaban : B
Pembahasan : Ibu sebaiknya
cairan amnion berdasarkan jumlah
diintruksikan untuk tidak memberikan
urine janin. Plasenta mencegah lotion atau bedak pada luka insisi
operasi karena hal itu dapat
partikel besar seperti bakteri dapat mengganggu integritas kulit dan
proses penyembuhan. Pilihan A, C
masuk ke janin, dan juga dan D merupakan intruksi yang tepat
untuk perawatan di rumah setelah
memungkinkan pertukaran nutrisi dan operasi jantung.
sisa metabolism antara ibu dan janin. 92. Jawaban : C
Pembahasan : Anus imperforate adalah
89. Jawaban : C
Pembahasan : stenosis adalah ketidaksempurnaan perkembangan
atau tidak terbentuknya anus pada
penyempitan atau striktur dari katup
aorta, menyebabkan hambatan aliran
darah ke ventrikel kiri, menurunkan
kardiak output, hipertropi ventrikel
kiri dan tahanan vascular paru. Anak
dengan stenosis aorta menunjukkan
tanda – tanda intoleransi terhadap
latihan, nyeri dada dan pusing saat
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
posisi normal di perineum. Selama digunakan, maka terjadi penyok pada
BBl, kelainan ini seharusnya sudah
teridentifikasi dengan mudah melalui gips dan mebuat penekanan konstan
penglihatan. Thermometer rektal atau
sebuah tabung mungkin diperlukan, pada kulit dibawahnya. Mainan
meskipun begitu yang menentukan
adalah tidak keluar meconium dalam berukuran kecil dan objek tajam harus
24 jam pertama pasca kelahiran. Data
pengkajian lain termasuk tidak dijauhkan dari gips dan tidak ada
terbentuknya atau stenosis lubang anal
rektal, adanya membrane anal dan objek lain (termasuk penggaruk) yang
adanya fistula pada perineum. Adanya
massa terbentuk oval di perut atas ditempatkan di dalam balutan gips
mengindikasikan adanya stenosis
pylory. karena beresiko menyebabkan terjadi
integritas kulit. Ekstremitas dinaikan
untuk mencegah bengkak dan petugas
kesehatan harus diberitahu
secepatnya. Akan adanya tanda
kelainan neurovaskuler yang
berkembang. Kompres hangat tidak
digunakan pada gips maupun jemari,
jemari yang dingin dapat
93. Jawaban : D mengindikasi adanya kelainan
Pembahasan : Kegiatan dengan
neurovaskuler dan petugas harus
membersihkan rumah diperlukan
untuk menghilangkan kutu rambut dan diberitahu.
telur kutunya. Semprotan anti kutu
tidak di perlukan dan tidak digunakan 96. Jawaban : B
pada seprai, perabot rumah tangga dan
tidak baik bagi anak. Obat pembasmi Pembahasan : Asma adalah penyakit
kutu rambut harus menggunakan resep
dan orang tua sebaiknya mengikuti peradangan kronik jalan nafas.
aturan pemakaiannya untuk waktu
penggunaan serta kontraindikasinya Penurunan wheezing pada anak
jika di gunakan oleh anak – anak.
Seprai sebaiknya di cuci dengan air dengan asma dapat ditafsirkan keliru
panas dan dikeringkan pada suhu yang
tinggi. sebagai tanda positif ketika terdapat
sinyal ketidakmampuan
menggerakkan udara. Dada adalah
tanda yang jelas selama episode asma.
Dengan pengobatan, peningkatan
wheezing sebenarnya menjadi tanda
bahwa kondisi anak mengalami
94. Jawaban : A perbaikan. Kulit kering dan hangat
Pembahasan : 10 x100+2x50 = 1100
Setiap kg pertama dikali 100 kg, kedua menunjukkan peningkatan kondisi
dikali 50 dan kg selanjutnya dikali 25. anak karena anak biasanya mengalami
diaphoresis. Selama eksaserbasi.
Denyut nadi normal anak usia 10
95. Jawaban : B tahun adalah 70-100x/menit. Tingkat
Pembahasan : Selagi gips sedang pernafasan normal usia 10 tahun
mongering, telapak tangan digunakan adalah 16-20x/menit. Tekanan darah
untuk mengangkat, bukan 110/70 mmhg adalah normal untuk
menggunakan jemari. Jika jemari usia 10 tahun.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
97. Jawaban : C trombositopenia yang parah dan
Pembahasan : Gagal jantung adalah memiliki jumlah PLT <20.000
sel/mm3 tindakan pencegahan
ketidakmampuan jantung untuk perdarahan perlu diperhatikan karena
memompa jumlah darah yang cukup peningkatan resiko perdarahan.
untuk memompa jumlah darah yang Tindakan pencegahan meliputi
cukup untuk memenuhi kebutuhan membatasi aktivitas yang dapat
oksigen dan metabolism tubuh. Tanda mengakibatkan cidera kepala,
– tanda awal gagal jantung meliputi menggunakan sikat gigi yang lembut,
takikardia, takipnea, kulit kepala memeriksa adanya darah dalam urin
berkeringat banyak, kelelahan dan dan tinja dan pemberian pelunak tinja
intabilitas, peningkatan berat badan untuk mencegah mengejan dengan
mendadak, gangguan pernafasan. sembelit. Sebagai tambahan
Batuk dapat terjadi pada gagal jantung suposituria, enema dan pengukuran
sebagai akibat dari pembengkakan suhu rektal dihindari. Pilihan B,C,D
mukosa dan iritasi, tetapi bukan dan E terkait pencegahan infeksi
merupakan tanda awal pucat dan suara daripada pendarahan.
ngorok dapat ditemui pada bayi
dengan gagal jantung namun bukan
merupakan tanda awal.
98. Jawaban : C 100. Jawaban :A
Pembahasan : meskipun anak prasekolah
Pembahasan : konjungtivitis adalah
sudah menghabiskan beberapa waktu
peradangan konjungtiva. jauh dari orang tua dari pusat
penitipan anak atau sekolah, penyakit
Konjungtivitis bakteri sangat menular menambahkan stressor yang membuat
pemisahan yang lebih sulit. Anak
dan perawat harus mengajarkan mungkin bertanya berualng kali ketika
langkah – langkah pengendalian orang tua akan datang berkunjung atau
mungkin ingin terus memnaggil orang
infeksi. Ini termasuk cuci tangan yang tua. Pilahan C,D dan E meningkatkan
stress yang terkait dengan cemas
baik dan tidak berbagi handuk dan lap Karena perpisahan. Pilhan B tidaak
sesuai dengan subjek pertanyaan dan
badan. Pilihan A, B, D dan E adalah di samping itu, mungkin tidak sesuai
untuk anak yang mengalami kondisi
tindakan pengobatan yang benar. status imun yang tertekan dan
beresiko infeksi.
99. Jawaban : A
Pembahasan : Leukimia adalah 101. Jawaban : A
Pembahasan : Skabies membentuk lorong
keganasan peningkatan jumlah
leukosit biasanya pada tahap imatur di seperti garis halus merah keabuan.
sum – sum tulang. Hal ini
mempengaruhi sum – sum tulang yang
menyebabkan anemia karena
penurunan jumlah eritrosit. Infeksi
dari neutropenia dan pendarahan dari
produksi trombosit (trombositopenia).
Jika seorang anak mempunyai
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
Gangguan itu memungkinkan sulit lingkungannya. Pada kasus perawat
dilihat karena tertutupi oleh bekas memberikan pendidikan kesehatan
garukan dari proses inflamasi. Lesi kepada ibu-ibu tentang gizi yang baik
berwarna keungguan mungkin bagi anak anak, maka jawaban yang
mengindikasikan gangguan yang tepat adalah “Educator”.
bervariasi, termasuk kondisi sistemik.
Kulit tebal da nada kerak kulit 105. Jawaban : A
kekuningan adalah karakteristik dari Pembahasan : Data objektif : 25% lansia
impetigo. Adanya gelembung –
gelembung berisi cairan terlihat pada mengalami Hipertensi, 5% Diabetes
klien dengan herpeks simpleks. Melitus, 15% Reumatik dan 65%
lansia tidak mengikuti kegiatan
102. Jawaban : C posyandu lansia karena merasa sehat
Pembahasan : Data fokus : 15% balita di dan jarak posyandu yang jauh dari
tempat tinggal. Data-data ini
desa tersebut berada di garis kuning, menunjukkan bahwa desa tersebut
50% ibu yang memiliki balita tidak mengalami defisit kesehatan
mengetahui tentang gizi seimbang komunitas yaitu terdapat masalah
pada balita, dan dan 20% balita hanya kesehatan atau faktor risiko yang
diberi makan nasi dan sayur. dapat mengganggu kesejahteraan
Berdasarkan data masalah suatu kelompok/masyarakat. (SDKI,
keperawatan pada kasus defisit 2016).
pengetahuan yaitu kurangnya
informasi kognitif terkait topik 106. Jawaban : A
tertentu yaitu gizi pada balita. Pembahasan : Evaluasi kognitif adalah
Sehingga intervensi yang tepat pada
kasus adalah memberikan pendidikan evaluasi pengetahuan klien terhadap
kesehatan tentang gizi seimbang pada informasi yang telah diberikan. Pada
balita. kasus, perawat memberikan
kesempatan kepada para peserta untuk
103. Jawaban : B mengulang materi yang disampaikan
Pembahasan : Perawat akan mengkaji oleh perawat, maka jawaban yang
tepat adalah “evaluasi kognitif”.
data komunitas berupa usia,
karakteristik jenis kelamin, distribusi 107. Jawaban : E
ras/etnis. Data yang tepat adalah
demografi. Pembahasan : Menurut Wallace &
104. Jawaban : B Shelkey dalam Dewy, 2013:21)
Pembahasan : Menurut kemenkes (2016)
pengkajian kemandirian pada lansia
peran perawat sebagai educator adalah
peran menjadi penyedia informasi dapat menggunakan Indeks KATZ,
kesehatan dan mengajarkan
masyarakat tentang upaya kesehatan yang meliputi aktivitas mandi,
yang dapat dilakukan di
berpakaian, toileting, berpindah
tempat, kontinen dan makan.
Kemandirian berarti tanpa
pengawasan, pengarahan, atau
bantuan orang lain. Alat ini secara
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
luas dapat mengukur kemampuan secara luas dapat mengukur
fungsional lansia di lingkungan klinis kemampuan fungsional lansia di
dan rumah. Indeks Katz telah lingkungan klinis dan rumah. Indeks
menetapkan skala dalam ADL oleh Katz telah menetapkan skala dalam
dua kemandirian, yaitu kemandirian ADL oleh dua kemandirian, yaitu
tingkat tinggi (Indeks A, B, C dan D), kemandirian tingkat tinggi (Indeks A,
dan kemandirian rendah (E dan F). B, C, D), dan kemandirian rendah
Dari kemampuan melaksanakan 6 (E,F). OPSI A, B, D, dan E tidak tepat
aktivitas dasar tersebut, kemudian karena Norton Score adalah
diklasifikasikan menjadi 7 tahapan pemeriksaaan yang digunakan untuk
dan disebut sesuai dengan aktivitas mengetahui potensial decubitus
yang biasa dikerjakan sendiri. SPMSQ (Short Portable Mental Status
Indeks Katz A : Kemandirian dalam hal Questionnaire) adalah instrument
makan, kontinen (BAK/BAB), pengkajian sederhana yang digunakan
berpindah, kekamar mandi, mandi dan untuk menilai fungsi intelektual
berpakaian. maupun mental dari lansia. MMSE
Indeks Katz B : Kemandirian dalam semua (Mini Mental State Examination)
hal kecuali satu dari fungsi lain. adalah instrument penilaian yang
Indeks Katz C : Kemandirian dalam semua digunakan untuk menilai aspek
hal kecuali mandi dan satu fungsi lain. kognitif dan fungsi mental.
Indeks Katz D : Kemandirian dalam semua
hal kecuali mandi, berpakaian, dan 109. Jawaban : E
satu fungsi lain.
Indeks Katz E : Kemandirian dalam semua Pembahasan : Katarak disebabkan oleh
hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu fungsi lain. beberapa hal berikut :
Indeks Katz F : Kemandirian dalam semua
hal kecuali mandi, berpakaian, ke (a) Proses penuaan
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi
lain. (b) Riwayat peradangan mata, misalnya
108. Jawaban : C Glaukoma
Pembahasan : Menurut Wallace &
(c) Riwayat cedera mata
Shelkey (dalam Dewy, 2013:21)
pengkajian kemandirian pada lansia (d) Diabetes. Orang dengan diabetes lebih
dapat menggunakan Indeks Katz, yang
meliputi aktivitas mandi, berpakaian, berisiko tinggi mengalami katarak
toileting, berpindah tempat, kontinen,
dan makan. Kemandirian berarti tanpa (e) Obat. Obat-obatan tertentu dikenal
pengawasan, pengarahan, atau
bantuan orang lain. Pengkajian ini dapat meninggikan risiko Anda
didasarkan pada status actual dan
bukan pada kemampuan. Alat ini terhadap katarak, seperti
kortikostreoid, chlorpromazine, dan
obat-obatan phenothiazine lainnya
(f) Radiasi sinar UV. Studi menunjukkan
kesempatan peningkatan pembentukan
katarak dengan terekspos dengan
paparan jangka panjang terhadap sinar
matahari cerah
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
(g) Kebiasaan minum alkohol. Beberapa kondisi kesehatan anggota keluarga.
studi menunjukkan peningkatan risiko Hal ini ditandai dengan status
mata katarak pada orang-orang yang kesehatan salah satu anggota keluarga
mengonsumsi alkohol dalam dosis yang tidak membaik, karena aktivitas
yang lebih tinggi, ketimbang orang keluarga untuk mengatasi masalah
yang lebih jarang atau tidak pernah kesehatan tidak tepat.
sama sekali minum alcohol Rencana tindakan berhubungan dengan
diagnosis ini adalah :
(h) Kekurangan gizi. Meski hasil temuan (a) Lewatkan atau habiskan waktu bersama
belum dapat dipastikan. Studi keluarga (hal ini bertujuan untuk
menunjukkan adanya hubungan antara mengetahui anggota keluarga secara
risiko memiliki mata katarak dengan individu sekaligus membina rasa
rendahnya tingkat antioksidan dalam percaya)
tubuh (misalnya, vitamin C dan E, dan (b) Dukung anggota keluarga untuk
karotenoid). menghadiri dan berpartisipasi dalam
tahap pengobatan
Guell, Jose L. (2013). Cataract. 3rd Ed. (c) Bantu anggota keluarga menyatakan
Karger, Germany perasaan yang berhubungan dengan
penyakit pada anggota keluarga
110. Jawaban : D mereka, hal ini bertujuan agar konflik
Pembahasan : keluarga menjadi terbuka, dan
DS : regimen pengobatan dapat dilakukan
- Keluarga menyatakan bahwa luka di kaki secara menyeluruh
(d) Dorong kepercayaan individu/anggota
sudah 2 bulan keluarga tentang penyakit dan
- Keluarga mengatakan bahwa luka di kaki informasi yang relevan.
(e) Ajarkan anggota keluarga mengenai
klien sudah pernah dibawa ke proses jalannya penyakit dan jelaskan
puskesmas hubungan antara jalannya penyakit
- Keluarga mengatakan bahwa lebih baik dan hubungan antara jalannya prose
menggunakan daun-daun didepan penyakit dan regimen pengobatan.
rumah daripada membuang uang (f) Bekerja dengan anggota keluarga untuk
untuk membeli obat mengidentifikasi perilaku yang
DO : berkontribusi menjadi konflik dalam
- Keluarga merupakan keluarga tidak keluarga
mampu (g) Dukung anggota keluarga untuk
- Salah satu anggota keluarga mengalami menjelaskan kebutuhan individu
diabetes mellitus dan hanya terbaring secara asertif
di tempat tidur dengan luka dikaki (h) Bantu anggota keluarga
yang semakin lama semakin mengklarifikasi nilai yang
membusuk berhubungan dengan gaya hidup
Berdasarkan kasus, diagnosis yang dapat (i) Bekerja dengan anggota keluara untuk
diangkatkan adalah manajemen mengembangkan aktivitas sehari-hari
kesehatan keluarga tidak efektif,
dimana pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
yang mengatur regimen pengobatan OPSI D tidak tepat karena, merupakan
evaluasi dari diagnosis Pemeliharaan
sesuai dengan gaya hidup kesehatan tidak efektif.
(j) Bantu anggota keluarga memodifikasi 111. Jawaban : A
Pembahasan :
faktor yang mengganggu manajemen DS :
- Orang tua mengatakan bahwa mereka
pengobatan
merasa takut dengan masa depan
(k) Bekerja dengan anggota keluarga untuk anaknya
- Orang tua merasa bahwa anaknya tidak
menetapkan tujuan dari koping untuk bisa melakukan apa-apa dan tidak bisa
dibanggakan serta merepotkan
konflik DO :
- Orang tua mengabaikan anaknya yang
(l) Arahkan anggota keluarga ke agensi mengalami prestasi akademik yang
buruk
yang sesuai bila dibutuhkan, dan (m) - Anak ditolak oleh orang tua, diabaikan,
dan jarang diajak berbicara oleh ayah
bantu keluarga merencanakan untuk ibunya. Dalam hal ini, diagnosis
keperawatan keluarga yang tepat
mengikuti pengajaran mengenai adalah Kegagalan menjadi orang tua,
hal ini merupakan ketidakmampuan
penyakit untuk masa yang datang. orang tua untuk menciptakan,
memelihara lingkungan yang
Evaluasi yang diharapkan dari tindakan ini meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal.
adalah : Rencana tindakan untuk diagnosis ini
adalah
(a) Anggota keluarga akan (a) LIbatkan orang tua dalam perawatan
anak atau bayi
mengidentifikasi perilaku yang (b) Sediakan kesempatan untuk melakukan
asuhan diruangan yang ada orang tua,
mencetuskan konflik atau masalah agar orang tua saling berbagi dengan
anak
(b) Anggota keluarga akan menyatakan (c) Ajarkan orang tua mengenai tumbuh
kembang, rutinitas perawatan anak
keinginan untuk membantu dengan baik, tanda dan gejala
penyakit, kebutuhan anak terhadap
menyelesaikan konflik atau masalah sentuhan dan stimulasi sensorik
(d) Ketika melakukan perhatian atau
(c) Anggota keluarga akan menyatakan perawatan kepada anak dan dihadiri
oleh orang tua, lakukan seperti model
mekanisme koping yang akan
membantu mengurangi konflik atau
msalah
(d) Anggota keluarga akan bekerja sama
dalam menemukan cara untuk
regimen pengobatan yang sesuai
dengan gaya hidupnya
(e) Anggota keluarga akan menyatakan
keinginan untuk melaksanakan
regimen pengobatan
(f) Anggota keluarga akan merencanakan
mengikuti pengajaran mengenai
penyakit untuk kedepannya.
(Wahid, Bambang, Khoirul & Siti. 2006.
Teori & Aplikasi Dalam Praktik
Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan Komunitas, Gerontik,
dan Keluarga. Edisi I. CV. Sagung
Seto, Jakarta.)
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
peran untuk keefektifan kemampuan Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan Komunitas, Gerontik,
orang tua. dan Keluarga. Edisi I. CV. Sagung
Seto, Jakarta.)
(e) Anjurkan orang tua memberi OPSI A tidak tepat karena merupakan
evaluasi pada diagnosis Manajemen
pertanyaan tentang asuhan terhadap kesehatan keluarga tidak efektif.
anak dan sediakan informasi yang 112. Jawaban : D
Pembahasan : Upaya primer merupakan
sesuai
bentuk peralihan fokus menuju
(f) Puji orang tua ketika menunjukkan promosi kesehatan yang ditumbuhkan
oleh perkembangan prakarsa nasional.
kemampuan menjadi orang tua yang Berfokus pada penyuluhan dan
konseling awal terkait dengan
baik membantu keluarga mengembangkan
gaya hidup sehat dan memperbaiki
(g) Arahkan orang tua ke eklompok kualitas hidup dan kesejahteraannya,
sementara pencegahan penyakit
dukungan keluarga dan komunitas mendorong keluarga mengurangi
pajanan terhadap risiko-risiko tertentu
lainnya dan mengambil tindakan spesifik
untuk menghindari masalah kesehatan
(h) Waspada terhadap tanda dan gejaa tertentu.
Upaya sekunder melibatkan diagnosis dini
kekerasan pada anak, termasuk dan terapi secepatnya. Deteksi
penyakit dan temuan kasus merupakan
pengabaian dan incident kecelakaan, kunci pada upaya sekunder. Jika sifat
alamiah penyakit mengahalangi
perilaku ketakutan pada anak, penyembuhan maka tujuan dari upaya
sekunder adalah mengendalikan
laporkan kecurigaan kekerasan pada perburukan penyakit dan mencegah
atau mengurangi disabilitas.
anak kepada piphak yang berwenang. Peranan penting perawat adalah
melakukan skrining dan pengkajian
Berdasarkan rencana tindakan tersebut, (pemeriksaan riwayat, fisik, dan
laboratorium) terhadap anggota
evaluasi yang diharapkan adalah keluarga atau merujuk anggota
keluarga ke penyedia perawatan untuk
(a) Orang tua melakukan kontak mata, mendapatkan semua layanan ini.Dari
sudut pandang keluarga, upaya
fisik dan komuikasi yang sesuai ketika sekunder melibatkan deteksi semua
patologi atau disfungsi keluarga.
berinteraksi dengan anak/bayi
(b) Orang tua menyatakan indikasi
kepuasaan terhadap anak dan bayi
(c) Orang tua melakukan teknik memberi
makan, memandikan dan memakaikan
pakaian anak dengan benar
(d) Orang tua menyatakan akan bekerja
untuk mempertahankan hubungan
dengan yang lain
(e) Orang tua melakukan rutinitas
pengasuhan anak dengan baik
(f) Orang tua menyatakan pengetahuannya
mengenai norma-norma
perkembangan
(g) Orang tua menyediakan aktivitas
bermain untuk anak (h) Orang tua
menidentifikasi cara mengekspresikan
rasa marah dan frustasi yang tidak
membahayakan anak.
(Wahid, Bambang, Khoirul & Siti. 2006.
Teori & Aplikasi Dalam Praktik
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
semua kasus nyata terdapat dalam Nursing. 5th Ed. Connecticut :
Appleton and Lange).
kasus peganiaayan keluarga, contoh OPSI A, B, C, dan E tidak tepat karena,
OPSI A , B, dan E termasuk bentuk
lainnya adalah "maladaptasi" keluarga pencegahan sekunder yang mencakup
diagnosis dini dan terapi secepatnya
adalah keterlibatan keluarga dalam (penanganan masalah), Deteksi
penyakit da temuan kasus merupakan
strategi koping disfungsional seperti kunci dari pencegahan sekunder. OPSI
C merupakan bentuk pencegahan
mengkambinghitamkan seorang tersier, fokus utama pencegahan
tersier adalah rehabilitasi.
anggota keluarga atau menyangkal
113. Jawaban : B
adanya masalah kesehatan yang serius Pembahasan : Data fokus masalah : klien
dalam keluarga, dan masalah didiagnosis mengalami masalah
glaukoma dan dianjurkan untuk
komunikasi yang tidak jelas dan operasi. Klien tidak ingin operasi
karena takut menjadi buta. Masalah
berkepanjangan dalam keluarga yang keperawatan : kurangnya pengetahuan
berkaitan dengan penanganan
menyebabkan anggota keluarga penyakit glaukoma. Salah satu
intervensi keperawatan yang tepat
mejadi asing satu sama lain. yang berkaitan dengan masalah
"Memberikan pendidikan kesehatan
Fokus utama upaya tersier adalah tentang penanganan penyakit
glaukoma"
rehabilitasi. Identifikasi tanggung
114. Jawaban : D
jawab orang dewasa dalam upaya Pembahasan : Jabaran prinsip etik
tersier adalah "mengurangi keluasan keperawatan sesuai opsi :
1. Autonomy yaitu menghargai hak-hak
dan keparahan suatu masalah
pasien dalam membuat keputusan
kesehatan hingga tingkat serendah tentang keperawatannya.
2. Veracity (Kejujuran), nilai untuk
mungkin untuk meminimalkan menyampaikan kebenaran pada setiap
klien untuk meyakinkan agar klien
disabilitas dan mengembalikan atau mengerti. Informasi yang diberikan
kepada klien haruslah akurat,
memulihkan fungsi" (Allender & komprehensif dan objektif.
3. Fidelity yaitu menepati janji dan
Spradley, 2001) serta kesejahteraan. komitmen terhadap klien
Perawatan untuk pemulihan dan
pemeliharaan individu
yangmengalami sakit kronik juga
disertakan di dalam rubrik ini.
Rehabilitasi terkait dengan
memulihkan individu yang mengalami
disabilitas karena penyakit atau cedera
hingga tingkat fungsi optimal mereka-
-atau hingga tingkat fungsi mereka
yang tertinggi--secara fisik,
sosial,emosional dan pekerjaan.
Tujuan dari kerja klinis perawat
dengan keluarga mencakup peredaan
atau penyembuhan penderitaan
emosional, fisik, atau spiritual.
Meskipun hal ini diekspresikan dalam
cara yang jauh lebih kualitatif dan
fenomenologis, tentu saja, tujuan ini
merupakan bagian dari pencegahan
tersier. (Friedman, MM. 2010. Family
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
4. Nonmaleficience yaitu tidak 117. Jawaban : E
menimbulkan bahaya atau cedera fisik Pembahasan : Data fokus masalah : klien
dan psikologis terhadap klien.
mengeluh sakit lutut sebelah kanan.
5. Confidentiality yaitu menjaga informasi Klien tidak mampu berjalan terlalu
pribadi pasien. lama karena sering sakit pada kedua
lututnya. Masalah keperawatan : nyeri
Pada kasus, perawat memberikan alat akut. Salah satu intervensi yang tepat
bantu berjalan agar klien tidak dilakukan yaitu memberikan terapi
terjatuh. Maka prinsip etik yang telah kompres hangat pada bagian nyeri.
diterapkan oleh perawat yaitu Menurut Riyadi (2012), kompres
nonmaleficience. hangat adalah tindakan yang
dilakukan untuk melancarkan sirkulasi
115. Jawaban : E darah juga untuk menghilangkan rasa
Pembahasan : Data fokus masalah : klien sakit. Pemberian kompres dilakukan
pada radang persendian.
merasa sangat kesepian dan merasa
hidupnya tidak bermakna. Klien 118. Jawaban : C
mengatakan dirinya marah pada Pembahasan : Menurut Ziegler dkk, 1986
Tuhan karena terlalu cepat mengambil
istrinya dan tidak mau beribadah : evaluasi hasil yaitu berfokus pada
lagi.Berdasarkan SDKI 2016, keempat respons dan fungsi klien. Respons
data tersebut merupakan data gejala perilaku klien merupakan pengaruh
dan tanda mayor dari masalah dari intervensi keperawatan dan akan
keperawatan "distress spiritual" terlihat pada pencapaian tujuan dan
kriteria hasil. Kata kunci masalah :
116. Jawaban : E perawat menjelaskan kepada klien
Pembahasan : Data fokus masalah : klien tentang katarak dan penanganannya.
Maka evaluasi hasil yang tepat yaitu
menderita stroke sejak 2 tahun yang klien mengetahui tentang katarak dan
lalu dan mengalami kelemahan pada penanganannya.
eksterimitas kiri. Masalah
keperawatan : Gangguan Mobilitas 119. Jawaban : E
Fisik. Salah satu intervensi yang tepat Pembahasan : Pada klien dengan
dilakukan yaitu latihan ROM (NIC,
2013). Range Of Motion (ROM) gangguan pendengaran, media
adalah tindakan/latihan otot atau komunikasi yang digunakan ialah
persendian yang diberikan kepada media visual. Klien menangkap pesan
pasien yang mobilitas sendinya dengan mempelajari gerak bibir lawan
terbatas karena penyakit, disabilitas bicaranya (Rochana, 2010). Selain itu,
atau trauma. Latihan ROM merupakan Meskipun lansia mengalami
salah satu bentuk latihan dalam proses penurunan pendengaran, penerapan
rehabilitasi yang dinilai cukup efektif komunikasi terapeutik harus tetap
untuk mencegah terjadinya kecacatan diaplikasikan. Sehingga jawaban yang
pada penderita stroke (Ellis & Bentz, tepat adalah berbicara dengan suara
2005). pelan dan berhadapan.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
120. Jawaban : A - Frekuensi nadi: 108x/menit -> takikardi
- Frekuensi napas: 28x/menit -> takipnea
Pembahasan : - CRT > 4 detik -> perlambatan CRT
- pulsasi nadi teraba lemah saat inspirasi
DS:
dan kuat saat ekspirasi -> pulsus
- Pasien mengatakan sulit bergerak paradoksus
- aukultasi jantung: bunyi jantung menjauh
- Pasien mengatakan kaki kanan terasa - edema derajat 2 pada kaki
- distensi vena jugularis
tertekan, Skala nyeri 5 - akral teraba dingin
Masalah keperawatan: penurunan curah
DO: jantung b.d perubahan fisiologis
jantung d.d hipotensi, takikardi,
- Kaki kanan terpasang gips yang rapi dan takipnea, CRT > 4 detik, pulsus
parradoksus, bunyi jatung menjauh,
ketat distensi vena jugularis.
Penurunan curah jantung adalah
- Kulit tampak pucat, tegang dan teraba ketidakadekuatan jantung memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan
dingin tubuh (SDKI, 2016). Pada kasus,
tanda gejala yang dialami jantung
- CRT pada kaki 4 detik menggambarkan adanya tamponade
jantung, efusi pericardial atau
- Edema derajat 2 pada kaki kanan, edema pericarditis. (Lilly, 2007). Kondisi-
kondisi tersebut dapat menekan ruang
derajat 1 pada kaki kiri. Masalah jantung, kontraktilitas tidak adekuat
dan mengganggu fase diastolic
keperawatan: perfusi perifer tidak ventrikel sehingga tekanan vena
meningkat dan stroke volume tidak
efektif b.d penurunan sirkulasi perifer mencukupi.
akibat pemasangan gips yang terlalu 122. Jawaban : D
Pembahasan :
ketat d.d pada kaki kanan (fraktur): DS:
- pasien mengeluh sesak napas
CRT 4 detik , edema derajat 2, kulit DO:
- dyspnea saat beraktivitas ringan
pucat dan tegang, teraba dingin, nyeri - sianosis pada bibr dan kuku saat
skala 5, terpasang gips yang ketat. beraktivitas ringan
- EKG setelah aktivitas: sinus takikardi ?
Perfusi perifer tidak efektif adalah
peningkatan irama jantung setelah
penurunan sirkulasi darah pada level beraktivitas
kapiler yang dapat menganggu
metabolism tubuh. Pada kasus, pasien
juga mempunyai riwayat CHF dan
pasien juga mengalami sinkop dan
terjadi fraktur. Gips pada ekstremitas
yang fraktur tidak boleh terlalu ketat
karena dapat menghambat sirkulasi
dan timbul komplikasi yang
berbahaya seperti sindrom
kompartemen atau abnormalitas fase
penyambungan tulang.
121. Jawaban : A
Pembahasan :
DS:
- Pasien mengeluh sesak napas
DO:
- TD 80/70 mmHg -> hipotensi
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
- Nadi radialis teraba cepat setelah 124. Jawaban : B
aktivitas ? takikardi setelah Pembahasan :
beraktivitas. DS:
- Pasien mengeluh pusing dan lemas
Inadekuasi oksigen pada sirkulasi karena - Pasien mengatakan mengalami mimisan
terjadinya penyempitan bronkus pada
asma bronkial kronik dapat 5-8x/hari selama 8 hari terakhir
menyebabkan kelemahan otot. Otot DO:
membutuhkan oksigen untuk - TD: 90/80 mmHg -> hipotensi
memproduksi energy, bergerak dan - Frekuensi nadi: 104x/menit
melakukan fungsinya. Jika pasien - CRT 4 detik
tidak dapat mentolerir aktivitas karena - Output Urin: 500c/menit (N = 800-2000
rendahnya kadar oksigen akibat
menurunnya ekspansi paru secara cc/24jam)
fisiologis. Maka saat ini pasien perlu - Trombosit: 74.000/mm3 (150.000 –
penggunaan energy sesuai dengan
kapasitas ventilasi parunya saat ini 450.000/mm3) -> trombositopenia
agar tidak kelelahan saat beraktivitas - Hb: 9,8 gr/dl (12-16 gr/dl) ->
ringan. Jawaban tepat: intoleransi
aktivitas b.d suplai oksigen tidak hemoglobinemia
adekuat, penurunan ekspansi paru - Purpura pada ekstremitas superior
karena penyempitan bronkus d.d - Kulit kering: turgor kulit menurun
dyspnea, sianosis, peningkatan irama - Kulit teraba dingin
jantung setelah beraktivitas ringan. - Urin kemerahan
Masalah keperawatan: hipovolemia b.d
123. Jawaban : C
Pembahasan : perdarahan aktif d.d epistaksis,
DS: trombositopenia, hemoglobinemia,
- Pasien mengeluh sesak napas: dyspnea urin kemerahan, purpura ekstremitas
superior, turgor kulit menurun, CRT 4
(+) detik. Hipovolemia adalah penurunan
DO: volume cairan intravaskular,
- Output urin: 600 ml/24 jam -> oliguria interstisial dan atau intraselular
(SDKI, 2016).
(N = 800-2000 cc/24jam)
- BB naik 3 kg dalam 1 minggu -> 125. Jawaban : B
- Pitting edema (+) derajat +3 pada kaki Pembahasan :
- Edema orbita (+) DS:
- Distensi vena jugularis (+) - Pasien mengeluh nyeri dada seperti
Jawaban tepat: c. hypervolemia b.d
ditusuk-tusuk
gangguan aliran balik vena d.d - Pasien merasa nyeri dada bertambah
oliguria, dyspnea, kenaikan BB
massif, pitting edema derajat +3, berat jika berbaring
edema orbita dan distensi vena - Pasien merasa nyeri menjalar ke
jugularis.
punggung
- Pasien merasa sesak napas jika berbaring
-> dyspnea dan orthopnea mungkin
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
diakibatkan oleh kesulitan bernapas berhubungan dengan status cairan dan
akibat nyeri pleuritic terapi-terapi yang dilakukan untuk
- Skala nyeri 7/10 menjaga keseimbangan cairan.
DO: Monitoring cairan yang dilakukan melalui
- Auskultasi: pericardial friction rub -> pemeriksaan kardiovaskuler antara
mengindikasikan adanya pericarditis lain (Fundamental of Nurisng, 2015):
yang menyebabkan nyeri tajam pada 1. Heart rate: auskultasi atau melalui
dada monitor, untuk melihat adanya
Masalah keperawatan: Nyeri akut b.d takikardi, bradikardi, irama irregular
inflamasi pericardium d.d nyeri atau aritmia
menusuk pada dada, nyeri referral ke 2. Pulsasi nadi: palpasi nadi perifer,
punggung, skala nyeri 7. merasakan impuls yang lemah atau
Berdasarkan karakteristik pada kasus, kuat
pasien mungkin mengalami inflamasi 3. Tekanan darah: Auskultasi bunyi
pericardium karena hasil auskultasi Korotkoff melalui pengukuran
menggambarkan adanya pericardial tekanan darah (ada hipotensi atau
friction rub (khas penanda tidak) dan pengukuran TD pada posisi
pericarditis). Nyeri yang dirasakan berbaring dan berdiri (ada hipotensi
bersifat tajam dan pleuritik (yang postural atau tidak)
bertambah saat inspirasi dan ekspirasi, 4. Pengisian kapiler: palpasi atau lebih
atau batuk) akibat peradangan pada tepatnya penekanan bantalan kuku
pericardium. pada ekstremitas untuk melihat
Tindakan keperawatan yang sesuai dengan CRT
masalah keperawatan pada kasus 5. Pengisian vena balik: Inspeksi vena
adalah melakukan positioning. Posisi jugularis, melihat distensi vena
yang mengurangi rasa nyeri secara jugularis
non-farmakologi atau keperawatan 127. Jawaban : D
mandiri pada pericarditis adalah
dengan memberikan posisi yang tepat Pembahasan :
yaitu memberi posisi anatomis pada DS:
jantung melalui posisi high fowler - Pasien mengeluh belum BAB sejak 1
condong ke depan (Lilly, 2007;
Nurselabs, 2018). minggu yang lalu
- Pasien mengeluh kesulitan BAB
126. Jawaban : E - Pasien menyatakan feses tidak keluar
Pembahasan : Manajemen cairan adalah - Pasien pengeluh pusing saat mengejan
DO:
meningkatkan keseimbangan cairan - Distensi abdomen (+)
dan mencegah terjadinya komplikasi - Bising usus hipoaktif
dari tingkatan cairan yang abnormal Masalah keperawatan: konstipasi.
atau tidak diinginkan. Tindakan
manajemen cairan terdiri dari Konstipasi adalah penurunan defekasi
aktivitas-aktivitas yang berkaitan normal yang disertai dengan
dengan monitoring fisik yang pengeluaran feses yang sulit dan tidak
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
tuntas, serta feses kering dan banyak - Semi fowler / Low fowler adalah posisi
tidur dengan meninggikan kepala dan
(SDKI, 2016). batang tubuh 15 – 45 derajat
Namun, konstipasi bisa menjadi masalah - High fowler adalah posisi tidur dengan
meninggikan kepala dan batang tubuh
pada penderita penyakit 90 derajat
kardiovaskuler. Konstipasi pada - Orthopneic / tripod adalah menempatkan
pasien dalam posisi duduk di sisi
pasien dengan gangguan tempat tidur dengan meja tidur di
depan untuk bersandar dan atau posisi
kardiovaskuler dapat terjadi karena duduk di tempat tidur dan bersandar
/memeluk beberapa bantal ketika
hal-hal berikut (CFA, 2010): beristirahat.
- Kekurangan asupan cairan Tinjauan kasus:
Pada dasarnya, posisi high fowler (duduk
- mobilitas berkurang (misalnya berjalan
bersandar 90 derajat) lebih tepat
dan fisik lainnya kegiatan) diberikan kepada pasien dengan sesak
napas karena ekspansi dada pada
- obat-obatan posisi ini lebih optimal.
Begitu pula dengna posisi semi fowler,
- kehilangan nafsu makan (dan asupan ekspansi paru juga dapat optimal.
Namun jika pasien merasa tidak
serat yang buruk), atau nyaman, posisi tripod atau orthopneic
juga merupakan posisi yang efektif
- berkurangnya aliran darah ke saluran bagi ekspansi paru.
Sesuai dengan kondisi pasien pada kasus
pencernaan di atas, maka posisi yang sedang
diberikan oleh perawat adalah posisi
Intervensi yang dibutuhkan: Manajemen orthopneic / tripod.
Konstipasi dengan tindakan yang 129. Jawaban : C
Pembahasan :
tepat dan sesuai dengan kondisi pasien DS:
- Pasien mengeluh kesulitan dan jarang
dengan kardiovaskuler.
melakukan hubungan seksual
Tindakan yang tepat adalah: d. kolaborasi - Pasien mengeluh dyspnea saat atau
Pemberian laksatif yang sesuai dengan setelah berhubungan seksual
- Pasien mengeluh pusing saat atau setelah
kondisi pasien. Pasien telah 1 minggu
berhubungan seksual
tidak BAB sehingga tindakan - Pasien mengeluh lemas saat atau setelah
pencegahan seperti mengatur aktivitas berhubungan seksual
- Pasien mengeluh kelelahan saat atau
fisik atau mengkonsumsi makanan
setelah berhubungan seksual
berserat sudah tidak efektif.
Pemberian laksatif juga
meminimalkan pasien melakukan
valsava maneuver. Tindakan
kolaborasi diperlukan karena pasien
dengan gangguan kardiovaskuler
dikontraindikasikan dengan beberapa
jenis laksatif. Pemberian laksatif harus
sesuai advis dokter dan dimonitoring
dengan ketat oleh perawat.
128. Jawaban : E
Pembahasan : Berikut adalah penjelasan
istilah positioning dari setiap opsi
- Fowler adalah posisi tidur dengan
meninggikan kepala dan batang tubuh
45 – 90 derajat
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
- Riwayat kongenital mitral regurgitasi segmen kecil ke segmen besar dengan
- Pasien merasa cemas suaminya tidak
bantuan gravitasi dan akan
puas dalam aktivitas seksual. Jawaban
tepat: c. disfungsi seksual b.d memudahkan sputum di
gangguan fungsi jantung d.d respons
fisiologis abnormal saat aktivitas ekspectorasikan dengan bantuan
seksual.
Disfungsi seksual adalah perubahan fungsi batuk. Perkusi dan vibrasi dalam
seksual selama fase respons seksual
berupa hasrat, terangsang, orgasme tindakan fisioterapi ini berguna untuk
dan atau relaksasi yang dirasakan
tidak memuaskan, tidak bermakna dan membuat sputum yang menempel
tidak adekuat (SDKI, 2016).
pada saluran pernapasan sehingga
130. Jawaban : B
Pembahasan : mampu lepas dan terarah keluar.
Data fokus masalah ; pasien mengeluh
131. Jawaban : D
sesak dengan frekuensi napas Pembahasan : Data fokus: pasien
28x/menit, batuk berdahak dan sulit
dikeluarkan, pasien mengeluh tidak mengeluh nyeri pada pinggang,
nyaman, nyeri dada dan badan terasa banyak keputihan bercampur darah
panas dingin, suhu tubuh 37,8 C. dan berbau, terasa nyeri saat
Diagnosis keperawatan yang tepat berkemih, pasien merasa tidak
pada kasus adalah bersihan jalan nyaman dengan keadannya.
napas tidak efektif yang didukung Berdasarkan kasus di atas terdapat
dengan data ; pasien batuk berdahak beberapa masalah keperawatan pada
dan sulit dikeluarkan, sesak napas pasien; risiko infeksi, gangguan rasa
(dispnea). Intervensi keperawatan nyaman. Ini disebabkan karena proses
yang tepat dilakukan untuk mengatasi penyakit kanker yang dialami pasien,
masalah pasien pada kasus adalah sehingga menimbulkan sekresi lendir
membantu pasien melakukan dan berbau pada perineum. Intervensi
fisioterapi dada. Fisioterapi dada yang tepat dilakukan oleh perawat
merupakan serangkaian tindakan yang adalah membantu pasien melakukan
dilakukan dalam upaya untuk perineum hygine. Tindakan ini
membersihkan jalan napas pasien dari betujuan untuk mempertahankan
penumpukan sekret. Tindakan kebersihan kulit perineum dan
fisioterapi dada terdiri dari; postural mengurangi ketidaknyamanan area
drainase, perkusi dan vibrasi. Menurut perineum.
Dhaenkpedro (dalam Putri, 2013)
postural drainage adalah satu teknik 132. Jawaban: E
pengaturan posisi tubuh untuk Pembahasan : Data fokus: pasien masih
membantu pengeluaran sputum
sehingga sputum akan berpindah dari terpasang kateter urin sejak hari
pertama rawatan, masih terasa nyeri
pada daerah kemaluan, urin tampak
jernih. Pasien direncanakan pulang
besok pagi. Diagnosis yang tepat pada
kasus adalah kesiapan peningkatan
eliminasi urin, yang didefinisikan
sebagai pola fungsi sistem perkemihan
yang cukup untuk memenuhi
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
kebutuhan eliminasi yang dapat pada kasus adalah risiko perfusi
ditingkatkan. Pada kasus dikatakan perifer tidak efektif karena adanya
bahwa pasien telah terpasang selang tindakan pemasangan gips pada kaki
kateter selama lebih kurang 6 hari yang fraktur. Hal ini dilakukan untuk
rawatan, urin tampak jernih, dan mengimobilisasi tulang yang
pasien direncanakan pulang. mengalami fraktur untuk mengurangi
Intervensi yang tepat dilakukan oleh pergerakan dan komplikasi post
perawat adalah Melatih pasien bladder tindakan. Selama proses imobilisasi
training. menggunakan gips perlu dilakukan
Bladder training adalah salah satu upaya perawatan pada kaki yang digips. Hal
untuk mengembalikan fungsi kandung ini dilakukan untuk mencegah
kemih yang mengalami gangguan ke terjadinya komplikasi pada daerah
keadaan normal atau ke fungsi optimal yang digips, seperti sindrom
neurogenik (potter & perry, 2005). kompartemen.
Bladder training dapat dilakukan Adapun tindakan yang dapat dilakukan
dengan latihan menahan kencing selama perawatan gips menurut NIC,
(menunda untuk berkemih). Pada 2015 yaitu;
pasien yang terpasang kateter, Bladder a. Monitor tanda-tanda infeksi (berbau,
training dapat dilakukan dengan kemerahan, demam)
mengklem aliran urin ke urin bag b. Monitor fungsi sirkulasi dan neurologis
(Hariyati, 2000). Bladder training pada jaringan di atas dan dibawah gips
dilakukan sebelum kateterisasi c. Beri perlindungan jika gips terletak
diberhentikan. Tindakan ini dapat dekat dengan lipatan paha
dilakukan dengan menjepit kateter d. Instruksikan pasien agar tidak
urin dengan klem kemudian menggaruk kulit dibawah gips dengan
jepitannya dilepas setiap beberapa jam benda apapun
sekali. Kateter di klem selama 20 e. Tinggikan ekstremitas yang digips
menit dan kemudian dilepas. Tindakan secara atau lebih tinggi dari jantung
menjepit kateter ini memungkinkan untuk mengurangi pembengkakan.
kandung kemih terisi urin dan otot
destrusor berkontraksi sedangkan 134. Jawaban : C
pelepasan klem memungkinkan
kandung kemih untuk mengosongkan Pembahasan : Data fokus: hidung
isinya. (Smeltzer, 2001).
tersumbat, banyak lendir, kemampuan
133. Jawaban : A
Pembahasan : Data fokus: pasien dengan membau menurun, dan terasa gatal.
fraktur femur 1/3 distal dekstra. Hasil Keluhan ini dirasakan sejak 3 minggu
pengkajian: pasien post reduksi
tertutup dan terpasang gips. Selama lalu. Pasien diduga Rinosinusitis.
rawatan, perawat melakukan tindakan
perawatan gips pada pasien. Masalah Berdasarkan kasus di atas pasien
keperawatan yang mungkin muncul
mengalami inflamasi pada
hidung/nasal akibat adanya infeksi
bakteri/virus, hal ini ditandai dengan
adanya produksi lendir yang banyak
pada mukosa hidung, yang
menyebabkan hidung menjadi
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
tersumbat dan penurunan kemapuan (Papsin, 2003; Keojampa, 2004;
Rabago, 2009).
membau. Intervensi yang tepat
dilakukan oleh perawat adalah
tindakan irigasi hidung (NIC, 2015). 135. Jawaban : E
Pembahasan : Data fokus: hemiparese
Rinosinusitis merupakan inflamasi hidung
ekstremitas kanan atas dan bawah,
dan sinus paranasal yang ditandai pasien tirah baring, terpasang diapers,
aktivitas di tempat tidur. Bokong
adanya dua atau lebih gejala, salah tampak kemerahan dan terasa lembab,
linen tampak kotor dan kusut.
satunya termasuk hidung tersumbat/ Masalah keperawatan yang mungkin
muncul pada kasus adalah risiko luka
obstruksi/kongesti atau pilek (sekret tekan dengan faktor risiko ; pasien
tirah baring, penurunan mobilisasi.
hidung anterior/ posterior), dengan
atau tanpa nyeri wajah/ rasa tertekan
di wajah, dengan atau tanpa
penurunan/ hilangnya penghidu, dan
salah satu temuan dari temuan
nasoendoskopi (polip dan atau sekret
mukopurulen dari meatus medius dan 136. Jawaban : C
udem/ obstruksi mukosa di meatus Pembahasan : Data fokus: pasien
medius) dan gambaran tomografi mengeluh demam, nyeri sendi, kulit
komputer (perubahan mukosa di teraba hangat dan tampak kemerahan.
kompleks osteomeatal dan atau Tekanan darah 100/70 mmHg,
sinus)(Fokkens et al., 2012). frekuensi nadi 90 kali/menit, suhu 39
Irigasi hidung merupakan teknik yang C. Masalah keperawatan yang tepat
mudah dilakukan untuk menjaga pada kasus adalah hipertermi, yang
higienitas hidung dan sinonasal didefinisikan sebagai suhu tubuh
dengan menggunakan larutan salin. meningkat di atas rentang normal
Larutan salin banyak digunakan dalam tubuh. Intervensi yang tepat pada
irigasi hidung sesuai dengan fisiologis kasus adalah melakukan perawatan
mukosa hidung dan sinus paranasal. hipertermi, dengan tujuan
Hal ini dilakukan bertujuan untuk memanajemen gejala dan kondisi
membersihkan hidung, melarutkan yang berhubungan dengan
mediator inflamasi, melembabkan peningkatan suhu tubuh akibat
hidung, memperbaiki transport disfungsi termoregulasi. (NIC, 2015)
mukosiliar, dan mengurangi udem
mukosa. Banyak penelitian yang 137. Jawaban : E
menjelaskan manfaat irigasi hidung Pembahasan : Data fokus: pasien
dengan larutan salin sebagai terapi mengeluh pusing, mual, bengkak pada
untuk rinosinusitis akut maupun kaki dan tangan. Tekanan darah
kronik. Penggunaan larutan salin 160/70 mmHg, frekuensi nadi 80
sebagai pencuci hidung juga dapat kali/menit. Pitting edema +3, JVP
mengurangi waktu penggunaan meningkat. Pasien mendapatkan terapi
antibiotika sehingga dapat diuretik rutin. Masalah keperawatan
meningkatkan kepatuhan pasien dan yang tepat pada kasus adalah
mengurangi biaya pengobatan hipervolemia/kelebihan volume
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
cairan, yang didefinisikan sebagai pengembangan dada. Ventilasi yang
berlebihan dada (terlalu banyak
peningkatan volume cairan ventilasi per menit atau pemberian
ventilasi terlalu kuat) mungkin dapat
intravaskular, interstisial, dan/atau berbahaya dan tidak perlu dilakukan.
Petugas kesehatan seharusnya
intraselular. Intervensi yang tepat menggunakan rasio 30 kompresi : 2
ventilasi untuk klien dewasa.
dilakukan pada kasus adalah
141. Jawaban : B
manajemen hipervolemia. (NIC, Pembahasan : saat pengkajian pasien
2015). dalam keadaan lemah dan beringat
dingin. Pasien dicurigai hypoglikemi.
138. Jawaban : D
Pembahasan : Data fokus: Pasien diduga 142. Jawaban :B
Pembahasan : Untuk menegakkan
mengalami hepatomegali. Perawat diagnose itu ada tiga poin, diagnose
akan melakukan pemeriksaan palpasi actual, yaitu sesuatu keadaan yang
pada hepar pasien. Pemeriksaan hepar sudah terjadi dan dapat mengancam
merupakan bagian dari pemeriksaan nyawa pasien, diagnose potensia yaitu
fisik abdomen. Hepar berada pada suatu keadaan yang belum terjadi tapi
kuadran kanan atas abdomen, dan berpotensi pasti akan terjadi jika tidak
terproyeksi pada regio Hipochondrium diatasi dan diagnose resiko yaitu suatu
kanan (lobus hepar kanan), dan regio keadaan beresiko terjadi jika masalah
epigastrik (Bagian dari hepar lobus tersebut tidak diatasi. Gangguan pola
kiri). Sehingga lokasi yang tepat nafas merupakan masalah utama
dilakukan palpasi hepar adalah pada karena dicurigai adanya fraktur pada
daerah kuadran kanan atas abdomen. daerah dada pasien.
139. Jawaban : A 143. Jawaban : A
Pembahasan : Perawat bertanggung Pembahasan : Seorang pemimpin
jawab mencarikan bantuan untuk klien autokratik mengontrol dengan kuat,
ini walaupun dokternya tidak dan membuat keputusan dan
berespons. Perawat akan segera menyelesaikan semua masalah.
menghubungiperawat yang bertugas, Seorang autocrat cenderung
pengawas rumah sakit, pengawas mendominasi dalam kelompok dan
dokter bedah atau dokter bedah lain memerintah, daripada mencari saran
yang dihubungi oleh perawat atas atau masukan.pada situasi ini, manajer
arahan dari perawat yang berwenang. menyampaikan masalah (peningkatan
Tidak perlu memberitahukan pihak kualitas) pada staf, merancang rencana
administrasi rumah sakit pada saat ini tanpa masukan dan meminta setiap
dan perawat tidak akan masalah dilaporkannya pada dia
membertahukan media massa lokal secara langsung. Pemimpin situasional
mengenai kondisi klien. akan mengkombinasikan gaya
140. Jawaban : D
Pembahasan : Selama CPR, setiap
bantuan nafas diberikan ventilasi lebih
dari 1 detik dan harus memperhatikan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
kepemimpinan, tegantung pada 146. Jawaban : D
kebutuhan kelompok untuk Pembahasan : Salah satu intervensi yang
memvalidasi informasi yang diperoleh
pemimpin adalah sesuatu yang akurat paling tepat pada diagnose bersihan
dan bahwa masalah tersebut memang jalan nafas tidak efektif adalah batuk
terjadi dan pemimpin akan efektif. Batuk efektif merupakan suatu
meluangkan waktu untuk mengenal metode batuk dengan benar, dimana
kelompok dan menentukan perubahan klien dapat menghemat energi
pendekatan (jika diperlukan) yang sehingga tidak mudah lelah dan dapat
akan berhasil terkait kebutuhan mengeluarkan dahak secara maksimal.
kelompok dan sifat serta bentuk
perubahan yang dibutuhkan. 147. Jawaban : D
Pemimpin demikrasi cenderung Pembahasan : Kondisi tubuh lemah, bau
partisipatif dan ingin mengenal tiap
staf secara individual untuk badan, kulit kusam, rambut kotor, bau
mengetahui persepsi mereka pada mulut, kuku panjang. pakaian tidak
masalah. Pemimpin demokratis juga rapi, dan tidak ganti 2 hari BAB Dan
akan berbicara dengan staf tentang BAK dilakukan ditempat tidur.
beberapa isu dan meminta masukan
pada staf untuk rencana yang sedang 148. Jawaban : C
disusun. Seorang pemimpin laissez- Pembahasan : Prinsip dalam
free cenderung pasif dan tidak mau
mengarahkan. Seorang pemimpin berkomunikasi harus berhadapan,
laissez-free akan mengatakan berbicara pelan agar tidak
masalahnya dan menginformasikan menyinggung klien.
bahwa staf harus membuat suatu
rencana untuk memperbaikinya. 149. Jawaban : A
Pembahasan : Kategori keperawatan
144. Jawaban : A
Pembahasan : Karena salah satu tugas klien menurut Swanburg (1999) terdiri
dari :
kepala ruangan adalah melakukan a. Self-careKlien memerlukan bantuan
tindakan yang tidak bisa dilakukan minimal dalam melakukan tindak
oleh petugas anggotanya. keperawatan dan pengobatan. Klien
melakukan aktivitas perawatan diri
145. Jawaban : B sendiri secara mandiri. Biasanya
Pembahasan : Tindakan yang harus dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan
waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam.
dijaga privasi klien terhadap apa yang b. Minimal care
tidak boleh diketahui oleh orang lain. Klien memerlukan bantuan sebagian
Perawat lupa menutup sampiran atau dalam tindak keperawatan dan
gorden pada waktu melakukan pengobatan tertentu, misalnya
tindakan yang semestinya orang lain pemberian obat intravena, dan
tidak boleh tahu. jadi dalam soal itu mengatur posisi. Biasanya dibutuhkan
perawat tidak menjaga privasi pasien. waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata
efektif 3,5 jam/24 jam.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
c. Intermediate care 153. Jawaban : D
Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 Pembahasan : Indikator bahwa
jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5 kekurangan volume cairan teratasi
jam/24 jam. adalah Capilarry refill time (CRT)
d. Mothfied intensive care kurang dari dua detik, berat jenis urin
Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 antara 1,002 sampai 1,025,
jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 pengeluaran urine sekurang-
jam/24 jam. kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak
e. Intensive care dapat mengeluarkan air mata. CRT
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam kurang dari dua detik adalah satu-
dengan waktu rata-rata efektif 12 satunya indikator bahwa kondisi anak
jam/24 jam. mengalami peningkatan. Pengeluaran
urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat
150. Jawaban : D jenis urine 1,030 dan anak tidak
Pembahasan : Pada DM terjadi mengeluarkan air mata
mengindikasikan bahwa kekurangan
hyperglikemia, terjadi osmotic volume cairan belum membaik.
diuresis sehingga dapat menimbulkan Kondisi lemah merupakan indikasi
banyak kencing (polyuria) dan lain daria adanya kekurangan cairan.
keinginan minum/merasa haus
(polidipsi).
151. Jawaban : C 154. Jawaban : A
Pembahasan : Merujuk ke pusat Pembahasan : Pada masa antara 14 dan
pelayanan kesehatan setempat 20 minggu kehamilan, nadi meningkat
merupakan tindakan paling tepat pada antara 10 sampai 15 detak/ menit,
kasus ini, dimana klien memiliki yang akan berlanjut sampai akhir
riwayat TB dan sedang menjalani kehamilan. Pilihan B, C, dan D benar.
pengobatan namun obat tak pernah Selama kehamilan, tekanan darah
lagi dikonsumsi selama seminggu biasanya sama seperti sebelum
terkahir. Hal ini membutuhkan kehamilan, namun secara bertahap
penanganan lebih lanjut di rumah sakit menurun sampai 20 minggu
atau puskesmas. kehamilan. Selama trimester 2 tekanan
diastol dan sistol menurun sekitar 5
152. Jawaban : B hingga 10 mmHg. Konstipasi dapat
Pembahasan : Pada plasenta privia, timbul akibatpenurunan motilitas pada
sistem pencernaan atau tekanan dari
plasenta terletak pada segmen bawah uterus. Selama masa kehamilan,
uterus. Segmen bawah uterus tidak terjadi juga peningkatan produksi sel
mempunyai struktur otot yang sama darah merah.
seperti kepunyaan uterus, dan bagian
ini lebih rentan terjadi perdatahan. 155. Jawaban : A
Pilihan A, C, D dan E bukan resiko Pembahasan : Pada bencana eksternal
spesifik yang terkait dengan plasenta
privia. banyak orang dibawah ke ruang gawat
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
darurat untuk menfdapatkan percaya diri pada staf yang diberikan
delegasi dan berikan feedback yang
perawatan. Tindakan awal yang harus sesuai setelah tugas dikerjakan; dan
jaga keberlanjutan perawatan sebaik
dilakukan perawat adalah mungkin saat melakukan perawatan
pada klien. Permintaan staf, aspek
mengaktifakan prosedur respon kenyamanan seperti pembagian
ruangan, dan mengantisispasi
bencana. Meskipun pilihan B, C, D, perubahan jumlah klien di unit bukan
panduan yang spesifik untuk
dan Eadalah tindakan lain yang akan pendelegasian dan perencanaantugas.
diambil ileh perawat, tindakan awal 158. Jawaban : C
Pembahasan : Klien dengan sindrom
adalah mengaltifkan prosedur respon
Guillain-Barre mengalami ketakutan
bencana. dan kecemasan akibat paralisis tubuh
bagian atas, serta munculnya
156. Jawaban : B gangguan yang tiba-tiba. Perawat
Pembahasan : Strabismus merupakan dapat mengurangi ketakutan dengan
memberikan informasi yang akurat
kondisi di mana mata tidak simetris tentang kondisi klien, memberikan
karena kurangnya koordinasi dari otot perawatan lanjut, dan umpan balik
ekstra okular. Perawat dapat positif pada klien, mendorong
mencurigai adanya strabismus pada relaksasi, serta distraksi. Keluarga
anak ketika anak mengeluh sakit bisa dilibatkan pada aktifitas tertentu
kepala yang berulang, pegerakan mata dan memberikan hiburan untuk klien
yang asimetris, memiringkan kepala juga.
ketika melihat. Manifestasi lain
termasuk mata asimetris, menutup
satu mata untuk melihat, diplopia,
fotopobia, kehilngan pandang
binokular, atau kelainan persepsi
pandangan. Pilihan A, C, D dan E,
tidak mengindikasikan kondisi ini.
157. Jawaban : A
Pembahasan : Terdapat panduan saat
perawat akan memberikan delegasi
atau akan merencanakan tugas. Hal ini
termasuk, mengutamakan keselamatan 159. Jawaban : D
klien, mengetahui variasi kemampuan Pembahasan : Intervensi yang tepat saat
keterampilan seseorang, menentukan merawat remaja yang menderita
tugas mana yang dapat didelegasikan penyakit terminal meliputi
dan pada siapa; sesuaikan tugas menghindari aliansi baik dengan
dengan orang yang menerima delegasi orang tua atau anak, penataan rumah
berdasarkan aturan praktik sakit yang mendorong kemandirian
keperawatan dan sesuai dengan posisi dan konrol diri klien yang maksimal,
pekerjaannya, lengkapi dengan arahan dan menjawab pertanyaan remaja
yang jelas, ringkas, akurat, dan tersebut dengan jujur. Mematuhi
lengkap; memvalidasi pemahaman keinginan klien setiap saat tidak
staf yang diberikan delegasi; berikan terapeutik.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
160. Jawaban : C 163. Jawaban : C
Pembahasan : Banyak komplikasi yang Pembahasan : Pilihan yang benar
berhubungan dengan HIV disertai menggunakan komunikasi terapeutik
denga nyeri berat. Manajemen nyeri melalui pernyataan ulang. Meskipun
yang agresif sangat penting sehingga pernyataan ulang adalah teknik yang
anak mempunyai kualitas hidup yang memiliki komponen segera, hal itu
wajar. Perawat harus memberitahukan mengulangi tema utama klien,
adanya nyeri pada anak dan membantu perawat untuk memperoleh
membiarkan anak untuk mengetahui persepsi khusus dari masalah dari
segala hal yang akan dilakukan untuk klien. Pilihan yang tersisa adalah
mengurangi nyeri. Memberitahu anak bukan respon terapeutik sejak klien
bahwa dengan membatasi pergerakan memperluas masalah. Menawarkan
akan menghilangkan nyeri adalah pengalaman pribadi membuat keluar
sesuatu yang salah. Membirkan anak fokus dari klien dan perawat.
untuk berpikir bahwa ia bisa
mengontrol nyerinya dengan berpikir 164. Jawaban : E
atau tidak berpikir tentang nyeri Pembahasan : Data yang mendukung
termasuk mermehkan siklus nyeri
yang terkait HIV. Memberi harapan klien mengatakan malu, tidak percaya
palsu dengan memberitahu anak diri.
bahwa nyeri akan “menghilang
seluruhnya” bukan hal yang jujur 165. Jawaban : B
maupun ralistis. Pembahasan : Perawat dapat dituntut
161. Jawaban : A dengan tuntutan malpraktik, karena
Pembahasan : Disini di tandai ureum gagal memenuhi tugasnya sehingga
menyebabkan orang lain dalam
meningkat, creatinim meningkat, bahaya. Perawat juga dapat dituntut
albumin menurun, udem ekstremitas dengan tuntutan negligence karena
perbuatan pengabaian klien. Hati-hati
162. Jawaban : D juga tindakan pengabaian yang
Pembahasan : Menanggapi perasaan yang menimbulkan bahaya bagi orang lain.
Perawat yang tidak melakukan
diungkapkan oleh klien adalah teknik monitoring secara teratur berarti gagal
komunikasi terapeutik yang paling melakukan tugas dan kewajibannya
efektif. Pilihan yang benar adalah terhadap klien yang mengakibatkan
contoh pernyataan ulangan. Pilihan klien trauma.
yang tersisa memblokir komunikasi
karena meminimalkan perasaan klien 166. Jawaban : C
dan tidak memfasilitasi eksplorasi Pembahasan : Kuning (darurat tidak
perasaan yang diungkapkan klien.
Selain itu, penggunaan kata mengecam jiwa) di tandai dengan data
“mengapa” adalah non terapeutik. wajah meringis, skala nyeri 5, belum
bak 1 hari. Jika tidak di atasi akan
mengalami dampak yang lebih buruk.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
167. Jawaban : D atau bergerak ditempat tidur, membuat
Pembahasan : Indikator bahwa celah suara yang mencegah
peningkatan tekanan intratoraks.
kekurangan volume cairan teratasi
adalah Capilarry refill time (CRT) 170. Jawaban : D
kurang dari dua detik, berat jenis urin
antara 1,002 sampai 1,025, Pembahasan : Terjadi keluarnya cairan
pengeluaran urine sekurang-
kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak serebrospinal (cerebrospinal
dapat mengeluarkan air mata.Karena
CRT kurang dari dua detik adalah fluid/CSF) dari hidung atau telinga
satu-satunya indikator bahwa kondisi
anak mengalami peningkatan. merupakan tanda fraktur basis. CSF
Pengeluaran urin kurang dari 1
mL/kg/jam, berat jenis urine 1,030 dapat dibedakan dari bentuk cairan
dan anak tidak mengeluarkan air mata
mengindikasikan bahwa kekurangan tubuh lain karena ia akan berpisah
volume cairan belum membaik.
Kondisi lemah merupakan indikasi menjadi substansi berwarna
lain dari adnya kekurangan cairan.
kemerahan kekuningan dengan bats
168. Jawaban : A
Pembahasan : Berdasarkan tingkat tegas pada balutan luka, disebut
perkembangannya seksual Freud, anak sebagai halo sign. Cairan ini juga
tersebut berada fase balik dengan
rentang usia 3-6 tahun. Pada usia ini, positif memiliki kandungan gula.
anak mencurahkan energinya untuk
memeriksa genitalianya, melakukan 171. Jawaban :B
masturbasi dan mengekpresikan Pembahasan : Tindakan keperawatan
ketertarikan seksualnya.
selamam klien mengalami kejang
169. Jawaban : D diantaranya memberikan ruang privat
Pembahasan : Aktivitas yang untuk klien, mengendurkan pakaian
yang ketat, meminggirkan guling dan
meningkatkan tekanan intratorak dan menaikan palang pengaman tempat
intraabdomen dapat menyebabkan tidur dan menempatkan klien miring
peningkatan tekanan intracranial dengan kepala menengkuk kedepan,
secara tidak langsung. Beberapa jika memungkinkan membuat lidah
contoh aktivitas ini diantaranya jatuh keluar dan memfasilitasi
latihan isometric, valsava maneuver , kemungkinan muntah. Ekstremitas
batuk , bersin, dan mengeluarkan tidak diperbolehkan untuk dikekang
ingus. Menghembuskan nafas saat karena kontraksi otot yang kuat
beraktivitas seperti berpindah posisi mungkinterjadi dan dapat mencederai
klien. Jika klien tidak diatas tempat
tidur saat kejang, perawat harus
memposisikan klien serendah
mungkin, dan jika mungkin, untuk
menjagah klien dari cedera kepala dan
menjauhkan prabot furniture ayng
dapat mencelakai klien.
172. Jawaban : E
Pembahasan: Kejadian bencana akan
mengakibatakan fasilitas pelayanan
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
kesehatan di temapt membutuhkan 175. Jawaban : C
kerja sama yang baik dari berbagai
elemen dengan fasilitas kesehatan Pembahasan : saat seorang pendonor
untuk segera dapat mengatasi situasi
krisi. Jenis kejadian ini dapat terjadi kornea meninggal dunia, tetes mata
didalam maupun diluar fasilitas
kesehatan. Perselisihan di unit gawat antibiotik dapat diresepkan dan
darurat tidak termasuk ke dalam unit
bencana, tetapi sebagai masalah diteteskan. Kedua mata ditutup dan
keamanan dan ketertiban local. Situasi
bencana hamper selalu membutuhkan letakkan kantung es kecil pada kedua
penambahan tenaga kesehatan untuk
menjamin keselamatan klien. mata tersebut. Kepala tempat tidur
dinaikkan sampai 30 derajat untuk
mencegah udem. Dalam 2 sampai 4
jam, bola mata dikeluarkan. Kornea
bisa ditransplasi dalam 24 sampai 48
jam. Pilihan jawaban A salah karena
verban tidak dipasang. Bebrpa
protokol donor organ menggunakan
173. Jawaban: C balutan yang dibasahi cairan
Pembahasan : Tes BUN sering dilakukan
fisiologis. Pilihan jawaban B bukan
untuk menentukan fungsi ginjal.
Kadar BUN dan kreatinin mulai tindakan yang harus segera dilakukan.
meningkat saat laju filtrasi glomerulus
menurun dibawah 40 % sampai 60%. Dan seharusnya klien juga
Penurunan jumlah sel darah merah
menjadi bermakna jika fungsi menandatangani kartu donor., atau
eritropoetik terganggu.Peningktan sel
darah putih sering terjadi pada menvcamtumkan keinginannya
gamguan ginjal. Jumlah sel trombosit
tidak mengindikasikan penurunan semasa masih hidup dalam SIM (surat
fungsi ginjal.
izin mengemudi) milik pendonor.
Dokumen legal tambahan harus
dilengkapi. Prosedur-prosedur resmi
mengenai perawatan donor.
174. Jawaban : C 176. Jawaban : B
Pembahasan : Udema lengan pada area
Pembahasan : Walaupun obat herbal
yang dioperasi adalah komplikasi
mungkin mempunyai manfaat, namun setelah tindakan mastektomi yang
dapat terjadi segera, berbulan-bulan,
tidak semua aman untuk dikonsumsi. atau bahkan bertahun-tahun setelah
pembedahan. Komlpikasi ini sering
Klien yang dirawat dengan obat terjadi pada klien post mastectomy
dan merupakan kondisi yang tidak
konvensional harus disarankan untuk diharapkan. Upaya agar tidak terjadi
komplikasi relevan dengan prinsip
menghindari obat herbal yang berbuat baik dan tidak merugikan
pada klien. Adanya komplikasi edema
mempunyai efek yang sama. Karena pada lengan dapat mengakibatkan
penurunan fungsi lengan tersebuat
kombinasi dapat menimbulkan reaksi yang berarti hasilnya tidak baik.
Pilihan yang paling tepat adalah
yang berlebihan atau interaksi obat
yang tidak diketahui. Untuk itu
perawat menyarankan klien untuk
mendiskusikan penggunaannya
dengan tenaga ahli kesehatan.
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
prinsip berbuat baik yang gagal kembali kadar gula darah dalam waktu
dipertahankan.
15 menit. Sementara itu, perawat akan
177. Jawaban :B
Pembahasan : TURP merupakan tindakan mengukur tanda-tanda vital. Perawat
invasif yang beresiko untuk terjadinya akan memberikan makanan lain yang
komplikasi. Penjelasan sebelum
pembedahan dilakukan untuk mengandung 10-15 gr karbohidrat jika
memberikan kesempatan klien
mengambil keputusan terbaik bagi gejala klien belum hilang. Atau
dirinya. Informed consent adalah
persetujuan yang diberikan klien sebaliknya perawat akan memberikan
setelah pemberian informasi,
merupakan salah satu bentuk makanan ringan mengandung
penerapan nilai kebebasan. Klien
bebas membuat keputusan untuk karbohidrat dan protein jika jadwal
menerima atau menolak tindakan bagi
dirinya. makan selanjutnya lebih dari 1 jam
178. Jawaban : C dari waktu kejadian. Setelah dilakukan
Pembahasan : Untuk mencegah
tindakan dan perbaikan, status
mengangkat beban yang lebih dari 10
kg selama minimal 6 minggu hipoglikemi, perawat akan
merupakan penjelasan yang tepat bagi
klien pasca prostatektomi untuk mendokumentasikan kejadian,
mencegah komplikasi pendarahan.
Pilihan C adalah diagnosis yang tindakan dan hasil.
relevan dengan rencana tersebut.
Pilihan A, B, D, dan E disingkirkan 180. Jawaban : C
karena tidak ada data dan rencana Pembahasan : Membntu klien yang
yang relevan dengan diagnosis
tersebut. mengalami kelumpuhan antara lain
makan dengan menggunakan tangan
yang sehat dan membantu klien
berjalan dengan menggunakan tripot
adalah upaya yang dilakukan perawat
agar klien dapat mandiri dengan
keterbatasan yang ada pada dirinya.
Perawat berupaya memandirikan klien
sehingga dia dapat melaksanakan
aktivitas tanpa bantuan setelah pulang
dari rumah sakit.
179. Jawaban : A
Pembahasan: Klien mengalami gejala
hipoglikemi ringan. Jika terdapat
gejala lapar, iritabel, gemetar atau
lemas, perawat pertama kali harus
mengecek kadar gula darah untuk
memastikan bahwa klien mengalami
hipoglikemia. Setelah dipastikan,
perawat akan memberikan 10-15 gr
karbohidrat dan kemudian mengecek
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN
AKPER KESDAM I/BB PADANG
BANK SOAL UJI KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN