1. PENGERTIAN BOARDING OFFICER Boarding officer atau petugas pemeriksa kapal adalah seseorang yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kapal yang akan berlayar dari suatu pelabuhan atau area perairan tertentu. Boarding officer biasanya bekerja untuk instansi pemerintah atau lembaga swasta yang berkaitan dengan regulasi dan keamanan pelayaran. Tugas utama dari boarding officer adalah untuk memastikan bahwa kapal tersebut memenuhi standar keamanan dan kelayakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan organisasi terkait. Pemeriksaan yang dilakukan oleh boarding officer meliputi pengecekan dokumen kapal, kesiapan dan kondisi fisik kapal, serta barang-barang yang akan dibawa di atas kapal. Dalam melakukan pemeriksaan kapal, boarding officer harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai regulasi dan aturan pelayaran, serta peralatan dan sistem yang digunakan di atas kapal. Boarding officer juga harus mampu memahami situasi dan kondisi di atas kapal, dan dapat mengambil tindakan yang tepat jika terdapat masalah atau kekurangan. Selain itu, boarding officer juga harus mampu berkomunikasi dengan kapten kapal dan awak kapal secara efektif, baik dalam memberikan instruksi atau saran, maupun dalam mengatasi situasi yang mungkin terjadi di atas kapal. Boarding
2 officer juga harus memiliki kemampuan dalam membuat laporan pemeriksaan dan rekomendasi tindakan yang harus diambil jika ditemukan masalah atau kekurangan. Dalam beberapa kasus, boarding officer juga dapat ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan di atas kapal, seperti pengawasan terhadap operasi bongkar muat barang atau pengawasan terhadap keamanan di atas kapal. keseluruhan, tugas dari boarding officer sangat penting dalam menjaga keamanan dan kelayakan kapal, serta menjamin keselamatan pelayaran dan muatan di atas kapal. Boarding officer juga bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan keamanan dan keselamatan di atas kapal, seperti memastikan bahwa peralatan keselamatan seperti life jacket dan life raft berada dalam kondisi baik dan siap digunakan dalam situasi darurat. Boarding officer juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sistem navigasi, komunikasi dan pemadam kebakaran di atas kapal. Selain itu, boarding officer juga harus memahami regulasi dan aturan yang berkaitan dengan perdagangan internasional dan keselamatan pelayaran, seperti International Maritime Organization (IMO) dan International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS). Boarding officer juga harus memahami berbagai dokumen kapal, seperti sertifikat keamanan, sertifikat
3 kelayakan kapal, dan dokumen kargo yang akan dibawa di atas kapal. Boarding officer biasanya bekerja dalam tim, dan dalam beberapa kasus dapat bekerja sama dengan petugas dari lembaga lain, seperti petugas bea cukai atau petugas imigrasi. Boarding officer juga harus dapat bekerja dalam situasi yang berbeda-beda, seperti dalam cuaca buruk atau dalam situasi darurat, dan harus dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang membutuhkan tindakan cepat. Dalam menjalankan tugasnya, boarding officer juga harus dapat memberikan layanan yang baik dan profesional kepada kapten kapal dan awak kapal, serta mampu menjaga hubungan yang baik dengan pihak lain yang terkait dengan pemeriksaan kapal. Secara keseluruhan, boarding officer memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan, kelayakan dan keselamatan kapal, serta menjamin keselamatan dan keamanan para awak kapal, muatan, dan lingkungan perairan. 2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BOARDING OFFICER Boarding Officer merupakan seorang petugas keamanan maritim yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap kapal guna memastikan keamanan,
4 keselamatan, serta kesesuaian kapal dengan aturan dan regulasi internasional. Tugas utama seorang Boarding officer diantaranya yaitu : 1. Melakukan pemeriksaan terhadap muatan kapal untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi terkait. Pemeriksaan terhadap muatan dilakukan untuk memastikan bahwa muatan tidak melanggar hukum, tidak membahayakan lingkungan, dan aman untuk diangkut. 2. Melakukan pemeriksaan kesehatan awak kapal. Boarding officer juga bertanggung jawab untuk memeriksa kesehatan awak kapal, terutama jika kapal berlayar dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa awak kapal dalam kondisi kesehatan yang baik dan siap menghadapi situasi darurat. 3. Melakukan inspeksi fisik terhadap kapal dan memberikan rekomendasi/saran untuk melakukan perbaikan atau perawatan kapal jika di temukan masalah atau kerusakan. 4. Menilai keefektifan dan keamanan sistem operasional kapal seperti peralatan navigasi, elektronik, serta sistem keamanan dan keselamatan di atas kapal. 5. Memberikan rekomendasi atau saran kepada kapten kapal dan awak kapal terkait masalah keamanan dan keselamatan di atas kapal. Boarding officer dapat memberikan saran atau rekomendasi
5 terkait dengan perbaikan atau perawatan peralatan di atas kapal, serta tindakan-tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat. 6. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen penting yang diperlukan untuk kapal seperti sertifikat kapal, surat izin berlayar, log book kapal, surat kepemilikan, sertifikat kelayakan kapal, dokumen awak kapal dan dokumen yang berkaitan lainnya. Boarding officer juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kapal dan awak kapal memiliki dokumen dan izin yang diperlukan untuk melakukan pelayaran. 7. Memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap kapten kapal dan awak kapal mengenai regulasi dan aturan terkait dengan pelayaran. Boarding officer juga dapat memberikan edukasi dan sosialisasi terkait dengan aturan keselamatan di atas kapal, serta mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat. Tujuan dari pemeriksaan dan pengecekan yang dilakukan oleh Boarding Officer adalah memastikan keamanan, keselamatan, dan kesesuaian kapal dengan aturan dan regulasi internasional, sehingga kapal dapat beroperasi dengan aman, stabil, dan memenuhi standar kualitas internasional. Selain itu, tindakan ini juga dimaksudkan untuk melindungi lingkungan laut dan kepentingan ekonomi dari potensi kerugian karena kapal yang
6 tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan internasional. 3. REGULASI DAN PERATURAN Berikut ini adalah beberapa aturan dan regulasi yang mengatur tugas dan tanggung jawab boarding officer: 1. International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. ISPS Code adalah peraturan internasional yang dibuat oleh International Maritime Organization (IMO) yang mengatur tentang sistem keamanan di kapal dan pelabuhan. Boarding officer harus memahami dan mematuhi ISPS Code dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa hal yang diatur dalam ISPS Code antara lain: - Pengecekan keamanan terhadap kapal dan pelabuhan - Penetapan level keamanan - Pelatihan awak kapal dan petugas keamanan - Pemeriksaan penumpang dan barang bawaan - Pemeriksaan dokumen kapal 2. International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS) SOLAS adalah perjanjian internasional yang dibuat oleh International Maritime Organization (IMO) yang mengatur tentang keselamatan di laut. Boarding officer harus memahami dan mematuhi SOLAS dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa hal yang diatur dalam SOLAS antara lain: - Pemeriksaan keselamatan kapal
7 - Pemeriksaan peralatan keselamatan kapal - Persyaratan keamanan untuk kapal penumpang - Persyaratan keamanan untuk kapal barang 3. International Maritime Organization (IMO) regulations IMO adalah badan PBB yang mengatur tentang pelayaran dan keselamatan di laut. Boarding officer harus memahami dan mematuhi regulasi IMO dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa hal yang diatur dalam regulasi IMO antara lain: - Pemeriksaan keselamatan kapal - Pemeriksaan peralatan keselamatan kapal - Pemeriksaan lingkungan hidup di laut - Pelatihan awak kapal dan petugas keamanan 4. International Labour Organization (ILO) regulations ILO adalah badan PBB yang mengatur tentang kondisi kerja di atas kapal dan hak-hak awak kapal. Boarding officer harus memahami dan mematuhi regulasi ILO dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa hal yang diatur dalam regulasi ILO antara lain: - Syarat dan ketentuan kerja awak kapal - Perlindungan hak-hak awak kapal - Kondisi kerja yang aman dan sehat di atas kapal 5. National regulations Setiap negara memiliki peraturan pemerintah atau undang-undang yang berlaku terkait dengan pelayaran dan keamanan di laut.
8 Seperti di Indonesia berada pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2008, Boarding officer harus memahami dan mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku di negara tempat dia bertugas. Beberapa hal yang diatur dalam peraturan dan undang-undang antara lain: - Persyaratan dokumen kapal - Pemeriksaan kesehatan awak kapal - Pemeriksaan keamanan terhadap kapal dan pelabuhan - Persyaratan untuk kapal penumpang dan kapal barang Boarding officer harus memahami dan mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara profesional dan efektif. 4. PROSEDUR DAN SKENARIO PERSIAPAN PEMERIKSAAN KAPAL Dalam sebuah skenario pemeriksaan, Boarding Officer harus mampu mempersiapkan dan menjalankan pemeriksaan kapal dengan aman, legal dan profesional. Dengan menggunakan metode: 1. Pengamatan 2. Pertanyaan 3. Pemeriksaan Intelijen 4. Perhitungan Resiko 5. Rencana Razia
9 Persiapan sebelum melakukan pemeriksaan kapal, Boarding Officer harus mempersiapkan segala informasi dan alatalat apa saja yang akan di gunakan seperti: 1. Persiapkan Daftar Cek Daftar cek yang dipersiapkan oleh boarding officer harus mencakup semua persyaratan dan regulasi yang harus dipenuhi oleh kapal. Daftar cek ini harus disusun dengan rapi dan mudah dipahami oleh boarding officer. Daftar cek harus mencakup semua aspek pemeriksaan, termasuk keselamatan kapal, kesehatan dan keamanan awak kapal, kelayakan teknis kapal, dan dokumen kapal. 2. Persiapkan Alat dan Peralatan Boarding officer harus memastikan bahwa semua alat dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan tersedia dan dalam kondisi baik. Beberapa alat yang sering digunakan dalam pemeriksaan kapal antara lain alat pengukur suhu, alat deteksi kebakaran, alat pengukur tekanan air, alat deteksi kebocoran gas, dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk memeriksa kondisi keselamatan kapal. 3. Persiapkan Pakaian dan Peralatan Keselamatan Boarding officer harus mempersiapkan pakaian dan peralatan keselamatan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan selama melakukan pemeriksaan. Beberapa pakaian dan peralatan
10 keselamatan yang sering digunakan dalam pemeriksaan kapal antara lain helm, sepatu keselamatan, sarung tangan, rompi pelampung, masker, dan peralatan lainnya. 4. Pelajari Sejarah Kapal Boarding officer harus mempelajari sejarah kapal yang akan diperiksa, seperti tahun pembuatan, jenis kapal, dan riwayat pelayaran sebelumnya. Hal ini akan membantu boarding officer dalam memahami kondisi kapal dan memastikan bahwa kapal memenuhi persyaratan yang berlaku. Boarding officer juga harus memeriksa catatan perbaikan dan perawatan kapal untuk memastikan bahwa kapal dalam kondisi yang baik. 5. Memeriksa peraturan dan kebijakan yang berlaku Petugas boarding officer harus memeriksa dan memahami peraturan dan kebijakan yang berlaku sebelum melakukan pemeriksaan kapal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa petugas boarding officer mengetahui batasan-batasan yang diizinkan selama pemeriksaan kapal. Peraturan dan kebijakan yang dimaksud meliputi peraturan keamanan, peraturan kesehatan, dan peraturan lingkungan. 6. Menyiapkan perlengkapan pemeriksaan Setiap petugas boarding officer harus mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan selama pemeriksaan kapal. Perlengkapan tersebut meliputi kamera untuk dokumentasi, dan
11 perangkat komunikasi seperti radio atau telepon seluler. Selain itu, petugas boarding officer juga harus memastikan bahwa semua perlengkapan yang digunakan dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. 7. Memeriksa kondisi fisik Sebelum melakukan pemeriksaan kapal, petugas boarding officer harus memeriksa kondisi fisiknya terlebih dahulu. Petugas boarding officer harus dalam kondisi fisik yang baik dan siap untuk menjalankan tugasnya. Jika petugas boarding officer merasa kurang sehat atau mengalami gangguan kesehatan, sebaiknya ia menghubungi atasan atau petugas kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan kapal. 8. Komunikasi dengan Kapten Kapal Sebelum melakukan pemeriksaan, boarding officer harus melakukan komunikasi dengan kapten kapal melalui radio terlebih dahulu. Boarding officer harus memastikan bahwa kapten kapal memahami tujuan pemeriksaan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dengan efektif. Boarding officer juga harus meminta izin dari kapten kapal sebelum memulai pemeriksaan. Dengan melakukan persiapan yang baik, boarding officer dapat melakukan pemeriksaan kapal dengan efektif dan efisien,
12 serta memastikan bahwa kapal memenuhi semua persyaratan dan regulasi yang berlaku. Setelah melakukan persiapan untuk pemeriksaan kapal Boarding Officer juga harus mempersiapkan skenario pada saat melakukan pengecekan kapal seperti: 1. Pengamatan 2. Pertanyaan Pra-Pemeriksaan kapal 3. Intelijen 4. Perhitungan Resiko 5. Rencana dan pengarahan tim pemeriksa kapal 6. Instruksi Pemeriksaan kapal kepada kapal subjek dan Nahkodanya 7. Pengarahan untuk awak kapal 1. Pengamatan a. Pengamatan Kapal dari Jauh Boarding officer harus melakukan pengamatan kapal dari jauh untuk memastikan bahwa kapal dalam kondisi yang aman dan tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Boarding officer harus memperhatikan kondisi lambung kapal, baik bagian depan maupun bagian belakang. Kondisi lambung kapal yang buruk dapat menandakan bahwa kapal
13 tidak layak beroperasi dan berpotensi menimbulkan bahaya. Selain itu, boarding officer juga harus memeriksa kondisi dek kapal, termasuk kesiapan dan kebersihan dek. Kondisi tiang kapal dan bendera yang berkibar di atas kapal juga harus diperhatikan. Boarding officer harus memastikan bahwa tiang kapal dan bendera tidak mengalami kerusakan yang signifikan. b. Pengamatan Kondisi Lingkungan Sebelum naik ke kapal, boarding officer harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar kapal. Hal ini meliputi kondisi cuaca, arus laut, dan gelombang laut. Boarding officer harus menunda pemeriksaan jika kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk naik ke kapal dengan aman. Jika kondisi cuaca buruk, seperti hujan deras atau angin kencang, boarding officer harus menunggu sampai kondisi cuaca membaik sebelum naik ke kapal. Arus laut dan gelombang laut yang kuat juga dapat menyebabkan kesulitan saat naik ke kapal. Oleh karena itu, boarding officer harus memperhatikan kondisi lingkungan sebelum melakukan pemeriksaan kapal.
14 c. Pengamatan Keselamatan Sebelum naik ke kapal, boarding officer harus memeriksa peralatan keselamatan kapal, seperti jaket pelampung, alat pemadam kebakaran, dan alat deteksi kebocoran gas. Boarding officer harus memastikan bahwa peralatan keselamatan yang diperlukan tersedia dan berfungsi dengan baik. Jika peralatan keselamatan tidak berfungsi dengan baik, boarding officer harus menunda pemeriksaan sampai peralatan keselamatan diperbaiki. Boarding officer juga harus memeriksa kondisi jangkar, tali tambat, dan sistem navigasi kapal. Kondisi jangkar dan tali tambat yang buruk dapat menimbulkan risiko saat kapal bersandar. Sistem navigasi kapal juga harus berfungsi dengan baik untuk memastikan bahwa kapal dapat beroperasi dengan aman. d. Pengamatan Awak Kapal Boarding officer harus memeriksa kesehatan dan keamanan awak kapal sebelum naik ke kapal. Awak kapal harus memenuhi persyaratan kesehatan dan memiliki sertifikat pelatihan keselamatan yang diperlukan. Boarding officer juga harus memeriksa apakah awak kapal siap menerima kedatangan boarding officer.
15 2. Pertanyaan Pra-Pemeriksaan Kapal a. Kondisi Kapal Boarding officer akan menanyakan tentang kondisi kapal, seperti apakah kapal telah dilakukan perawatan rutin, apakah ada kerusakan yang signifikan pada lambung kapal, dan apakah ada bocor atau kebocoran di kapal. Boarding officer juga akan menanyakan tentang kondisi dek kapal, termasuk kebersihan dan kesiapan dek untuk operasi. b. Dokumen Kapal Boarding officer akan meminta dokumen kapal, seperti sertifikat kelayakan kapal, daftar awak kapal, buku catatan kapal, dan dokumen lain yang diperlukan. Boarding officer akan memeriksa dokumen tersebut untuk memastikan bahwa kapal beroperasi sesuai dengan aturan yang ditetapkan. c. Cargo Kapal Boarding officer akan menanyakan tentang jenis kargo kapal dan apakah kargo tersebut telah disimpan dengan benar dan aman. Boarding officer juga akan menanyakan tentang bahan berbahaya dan zat beracun yang mungkin ada di kapal.
16 d. Awak Kapal Boarding officer akan menanyakan tentang kesehatan dan keamanan awak kapal. Boarding officer akan memeriksa apakah awak kapal memiliki sertifikat pelatihan keselamatan yang diperlukan dan apakah mereka memenuhi persyaratan kesehatan. Boarding officer juga akan menanyakan tentang tugas dan tanggung jawab awak kapal. e. Perlengkapal Keselamatan Kapal Boarding officer akan menanyakan tentang peralatan keselamatan kapal, seperti jaket pelampung, alat pemadam kebakaran, dan alat deteksi kebocoran gas. Boarding officer akan memeriksa apakah peralatan keselamatan tersedia dan berfungsi dengan baik. f. Sistem Navigasi Kapal Boarding officer akan menanyakan tentang sistem navigasi kapal, seperti radar, GPS, dan kompas. Boarding officer akan memeriksa apakah sistem navigasi kapal berfungsi dengan baik dan apakah ada pengaturan yang perlu diatur ulang. Pertanyaan yang ditanyakan oleh boarding officer dapat bervariasi tergantung pada jenis kapal, tujuan kapal, dan kondisi kapal. Tujuan utama dari pemeriksaan adalah untuk memastikan
17 bahwa kapal dan kargo aman untuk digunakan dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Berikut adalah contoh pra-pertanyaan pada saat pemeriksaan kapal: - Nama dan nomor pengenal kapal - Bendera - Dengan siapa saya berbicara? Anda ingin bertemu nakhoda Mengapa? - Nama, tanggal lahir & kewarganegaraan nakhoda - Kewarganegaraan awak - Panjang kapal keseluruhan - Pelabuhan persinggahan terakhir dan pelabuhan persinggahan berikutnya (lokasi/tanggal) - Tujuan Perjalanan (membawa cargo) - Jumlah orang di atas kapal - Apakah kapal belum lama ini di periksa?
18 Contoh Daftar perisa Pra-pemeriksaan kapal DAFTAR PERIKSA PRA-PEMERIKSAAN/PEMERIKSAAN KAPAL TANGGAL:____________________________JAM:__________________LOKASI:____________________________________ PETUGAS PEMERIKSA:_____________________________________ASISTEN:______________________________________ I. PENGAMATAN: AKTIVITAS KAPAL:_________________________________________________________________________________________ KONDISI KAPAL:_________________________________________________________________________________________ PENANDA LAMBUNG:__________________________________________________________________________________________ BENDERA:________________________________________ARAH&KECEPATAN:___________________________________________ __ PERALATAN ELEKTRONIK.:______________________________________________________________________________________ PERALATAN. DAN KONDISI GELADAK:_____________________________________________________________________________ ORANG DI ATAS KAPAL :________________ REAKSI TERHADAP KEHADIRAN:__________________________________________________________________________________ JENIS PAKAIAN AWAK:_________________________________________________________________________________ II. PERTANYAAN (lewat radio) NAMA KAPTEN:_________________________________KEWARGANEGARAAN KAPTEN:____________________________________ TANGGAL LAHIR KAPTEN:____________________ NOMOR DOKUMEN:_______________________________________ NAMA KAPAL:__________________________________________PELABUHAN ASAL:____________________________________________ NOMOR REGISTRASI:________________________________PELABUHAN PERSINGGAHAN TERAKHIR:_______________________________ KEWARGANEGARAAN KAPAL ____________________________TUJUAN PELAYARAN:____________________________________ PELABUHAN PERSINGGAHAN:________________________________________HARI DI PERJALANAN:_____________________________ KARGO DI KAPAL:______________________________NAMA AGENSI:__________________________________________ ALAMAT AGENSI:_______________________________________________________________________________________ JUMLAH ORANG DI ATAS KAPAL :______________________________KEWARGANEGARAAN AWAK:_______________________
19 3. Pemeriksaan Intelijen Sebagai bagian dari persiapan dan pelaksanaan pemeriksaan kapal, boarding officer juga harus melakukan pemeriksaan intelijen. Pemeriksaan intelijen yang dilakukan oleh boarding officer bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan dari kapal, muatan, serta semua orang yang terlibat dalam perjalanan kapal tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis pemeriksaan intelijen yang dilakukan oleh boarding officer : a. Pemeriksaan Dokumen Boarding officer harus memeriksa dokumen kapal dan kargo yang dilengkapi oleh kapten kapal, seperti izin berlayar, sertifikat keamanan, dokumen muatan, dan lainnya. Pemeriksaan dokumen ini dapat membantu boarding officer untuk memahami lebih jauh tentang kapal dan muatan yang akan diperiksa. b. Pemeriksaan awak kapal Boarding officer juga harus memeriksa awak kapal yang ada di atas kapal, baik sebelum maupun selama pemeriksaan kapal dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa awak kapal tidak memiliki catatan kriminal atau terkait dengan kegiatan yang mencurigakan.
20 c. Pemeriksaan muatan Boarding officer harus memeriksa muatan kapal untuk memastikan bahwa muatan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya atau terkait dengan aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkoba, senjata, atau manusia. d. Pemeriksaan fisik kapal Boarding officer harus memeriksa kondisi fisik kapal, seperti peralatan keselamatan, sistem pemadam kebakaran, dan sistem navigasi kapal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapal dalam keadaan yang aman dan dapat berlayar dengan aman. e. Pemeriksaan teknologi Boarding officer juga harus memeriksa teknologi yang digunakan dalam kapal, seperti sistem navigasi, komunikasi, dan pengawasan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi tersebut tidak digunakan untuk tujuan yang mencurigakan atau ilegal. Dalam melakukan pemeriksaan intelijen, boarding officer perlu bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti petugas keamanan, petugas kesehatan, dan petugas pengatur lalu lintas kapal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua tindakan
21 yang dilakukan selama pemeriksaan berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik. 4. Perhitungan Resiko Dalam Memperhitungan resiko boarding officer harus dapat memperhitungkannya secara cepat dan matang, dalam hal ini biasanya Boarding Officer menggunakan metode HOM (Hazardous Operating Matrix). HOM atau Hazardous Operating Matrix adalah sebuah metode untuk mengukur risiko dan menentukan tindakan pencegahan yang tepat dalam suatu operasi. Dalam hal ini, hom atau resiko boarding officer merujuk pada risiko yang dihadapi oleh boarding officer saat melakukan tugas pemeriksaan kapal. metode HOM (Hazard Observation Method) biasanya digunakan dalam pemeriksaan kapal untuk mengidentifikasi risiko dan bahaya yang mungkin terjadi selama pelayaran kapal. Metode HOM ini dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung pada aktivitas-aktivitas operasional kapal dan mencatat semua potensi risiko yang ditemukan. Setelah semua risiko teridentifikasi, kemudian dilakukan analisis risiko untuk menilai tingkat risiko dan dampaknya, sehingga dapat diambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut. Dalam melakukan analisis risiko, faktor-faktor seperti kemungkinan terjadinya risiko, tingkat dampaknya, dan
22 upaya pengurangan risiko yang dapat dilakukan dievaluasi untuk menentukan tingkat prioritas tindakan. Dalam pengecekan kapal, Boarding Officer biasanya melakukan identifikasi risiko dan bahaya yang terkait dengan keselamatan kapal, lingkungan, dan kesehatan kru kapal dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Boarding Officer dapat menggunakan metode HOM untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi risiko dan bahaya yang terkait dengan kapal dan aktivitas operasionalnya. Untuk menghitung HOM atau resiko boarding officer, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti : a. Jenis Kapal Yang akan di Periksa Boarding officer harus mempertimbangkan jenis kapal yang akan diperiksa, seperti kapal kargo, kapal penumpang, atau kapal tanker. Beberapa jenis kapal mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lain, tergantung pada muatan dan penggunaan kapal tersebut. b. Muatan Kapal Boarding officer harus mempertimbangkan jenis muatan yang diangkut oleh kapal, seperti bahan kimia, bahan peledak, bahan radioaktif, atau bahan beracun. Muatanmuatan ini dapat meningkatkan risiko untuk boarding officer dan harus ditangani dengan hati-hati.
23 c. Kondisi Cuaca Boarding officer harus mempertimbangkan kondisi cuaca saat melakukan tugas pemeriksaan kapal. Cuaca buruk dapat meningkatkan risiko dalam melakukan operasi boarding. d. Peralatan Keselamatan Boarding officer harus memastikan bahwa mereka memiliki peralatan keselamatan yang tepat dan memadai, seperti helm, rompi pelampung, dan sepatu bot keselamatan. Peralatan keselamatan yang buruk atau tidak memadai dapat meningkatkan risiko dalam melakukan tugas pemeriksaan kapal. Setelah faktor-faktor tersebut dipertimbangkan, boarding officer dapat menggunakan metode hom atau Hazardous Operating Matrix untuk mengukur risiko dan menentukan tindakan pencegahan yang tepat dalam melakukan tugas pemeriksaan kapal. Tindakan pencegahan ini dapat berupa penggunaan peralatan keselamatan yang tepat, peningkatan pengawasan, atau bahkan penundaan tugas pemeriksaan kapal jika risiko terlalu tinggi. Seorang Boarding Officer Dalam Perhitungan HOM ( Hazardous Operating Matrix ) ada beberapa faktor di antaranya: • Jumlah orang di atas kapal
24 • Konfigurasi kapal • Kondisi kapal • Kewarganegaraan awak kapal • Cuaca di lokasi • Jenis Pemeriksaan kapal • Intelijen Unsur-Unsur: • Penyeliaan Mempertimbangkan kualifikasi, pengalaman, dan profesionalisme dari orang atau orang-orang yang memimpin. • Perencanaan Mempertimbangkan berapa banyak informasi yang tersedia, seberapa jelas informasi itu, dan berapa banyak waktu tersedia untuk merencanakan evolusi. • Pemilihan Awak Mempertimbangkan pengalaman dan kualifikasi personal yang melaksanakan evolusi • Kebugaran Awak Mempertimbangkan kondisi fisik dan mental personel dalam hal kesehatan, istirahat, stres yang tidak terkait pekerjaan, dll.
25 • Lingkungan Mempertimbangkan semua faktor yang bisa memengaruhi kinerja personel, unit, atau sumber daya seperti kondisi-kondisi atmosfer dan lautan, bahaya geografis. • Kegiatan/Evolusi Mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan evolusi. Presisi dan tingkat koordinasi Komputasi Model HOM ( Hazardous Operating Matrix ) Untuk menghitung total tingkat risiko dari setiap bahaya, berikan kode risiko sebesar 1-10 kepada masing-masing dari keenam unsur tersebut. 1 adalah nilai risiko terendah, 5 adalah nilai risiko rata-rata, dan 10 adalah nilai risiko tertinggi. Jumlahkan angka risiko tersebut untuk mendapatkan total angka risiko untuk masing-masing bahaya. Nilai resiko model HOM ( Hazardous Operating Matrix ) • Jika nilai risiko berada di Zona Hijau (1 - 23), risiko dinilai rendah • Jika nilai risiko berada di Zona Jingga (24 - 44), risiko dinilai sedang
26 • Jika nilai risiko berada di Zona Merah (45 - 60), risiko dinilai tinggi HOM melakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko sebelum memulai kegiatan. Skala Evaluasi Resiko HIJAU JINGGA MERAH (Risiko Rendah) (Waspada) (Risiko Tinggi) 0 23 44 60 10 20 30 40 50
27 5. Rencana dan Pengarahan Tim Pemeriksa Kapal Rencana pengarahan tim pengecekan kapal adalah suatu rencana yang dibuat sebelum dilaksanakan tugas pengecekan kapal oleh tim pengecekan kapal. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tim pengecekan kapal memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka serta persyaratan yang harus dipenuhi selama melakukan pengecekan kapal. Berikut adalah beberapa detail yang perlu dicantumkan dalam rencana pengarahan tim pengecekan kapal: a. Tujuan dan sasaran pengecekan kapal Tujuan dan sasaran pengecekan kapal harus jelas dan terukur. Sasaran ini harus mencakup aspek-aspek seperti keselamatan kapal, kesehatan kru kapal, keamanan, lingkungan, dan persyaratan peraturan terkait. b. Identifikasi tim pengecekan kapal Rencana pengarahan harus mencantumkan anggota tim pengecekan kapal beserta peran dan tanggung jawab masing-masing. Pastikan bahwa setiap anggota tim memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka. c. Jadwal dan waktu pelaksanaan
28 Rencana pengarahan harus mencantumkan jadwal dan waktu pelaksanaan pengecekan kapal serta alokasi waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan. d. Metode dan prosedur pengecekan kapal Rencana pengarahan harus mencantumkan metode dan prosedur pengecekan kapal yang akan dilakukan oleh tim pengecekan kapal. Pastikan bahwa metode dan prosedur tersebut sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku e. Pengarahan dan pelatihan Rencana pengarahan harus mencantumkan informasi yang diperlukan untuk memberikan pengarahan dan pelatihan kepada anggota tim pengecekan kapal sebelum melaksanakan tugas. Pengarahan ini harus mencakup informasi tentang tujuan dan sasaran pengecekan kapal, peraturan yang berlaku, prosedur dan metode pengecekan kapal, serta tanggung jawab masing-masing anggota tim. f. Sistem pelaporan Rencana pengarahan harus mencantumkan sistem pelaporan yang jelas dan terukur untuk mengumpulkan hasil pengecekan kapal. Pastikan bahwa sistem pelaporan
29 tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan pemantauan keberhasilan tugas pengecekan kapal. g. Alat dan perlengkapan Rencana pengarahan harus mencantumkan daftar alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengecekan kapal. Pastikan bahwa semua alat dan perlengkapan tersebut tersedia dan dalam kondisi baik sebelum melaksanakan tugas. Dengan memperhatikan detail-detail yang tercantum dalam rencana pengarahan tim pengecekan kapal, diharapkan tim pengecekan kapal dapat melaksanakan tugas mereka dengan efektif dan efisien sehingga dapat memastikan keselamatan dan keamanan kapal, kru kapal, dan lingkungan sekitarnya. Peralatan Pemeriksaan Kapal: • Daftar periksa pemeriksaan kapal • Formulir-formulir yang di perlukan • Buku catatan • ATK • Senter • Pita pengukur • Sounding Tape • Sarung Tangan Karet • Kamera Video / Kamera foto
30 • Label barang bukti • Peralatan khusus ( Perikanan, Obat-obatan, AMIO,dll ) Seragam/Peralatan LE: • Pakaian Pelindung • Jaket Pelampung • Helm Keselamatan • Senter • Jas Hujan ( Melihat Situasi Cuaca ) • Radio VHF 6. Rencana Cadangan Sebagai petugas pengecekan, boarding officer sebaiknya menyiapkan rencana cadangan untuk mengatasi situasi darurat atau masalah yang mungkin terjadi selama pemeriksaan kapal. Berikut adalah beberapa rencana cadangan yang sebaiknya disiapkan oleh boarding officer: a. Pertama, boarding officer harus memastikan bahwa selalu ada komunikasi yang terjaga antara kapal dan pos keamanan atau pusat koordinasi. Jika terjadi masalah, boarding officer harus siap untuk melaporkan ke pusat koordinasi atau tim penanganan darurat.
31 b. Boarding officer sebaiknya juga menyiapkan alat-alat keselamatan dan pelindung diri, seperti alat pelindung pernapasan, sarung tangan, dan pakaian pelindung, jika diperlukan. c. Boarding officer harus memahami prosedur evakuasi dan penyelamatan kapal dan selalu siap untuk memberikan bantuan dan koordinasi dalam situasi darurat. d. Boarding officer juga sebaiknya mengetahui letak pintu darurat, tangga darurat, dan alat pemadam kebakaran di kapal dan memastikan bahwa kapten kapal dan awak kapal mengetahui dan mampu menggunakannya jika terjadi keadaan darurat. e. Boarding officer juga harus menyiapkan rencana untuk mengamankan kapal jika terjadi kejadian yang membutuhkan tindakan darurat, seperti pengamanan area di sekitar kapal, pemasangan garis tambat ekstra, atau menambah jumlah kru kapal untuk membantu menjaga keamanan kapal. Dengan menyiapkan rencana cadangan yang matang, boarding officer dapat membantu memastikan keselamatan dan keamanan selama pemeriksaan kapal dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau insiden yang tidak diinginkan.
32 7. Instruksi Kepada Kapal Subjek dan Nahkoda A. Instruksi Kepada Kapal Subjek Sebelum memeriksa kapal, petugas pengecekan (boarding officer) sebaiknya memberikan instruksi berikut kepada kapten kapal atau pengelola kapal: a. Memberitahu kapten kapal atau pengelola kapal bahwa petugas pengecekan akan melakukan pemeriksaan rutin kapal. b. Meminta izin kepada kapten kapal atau pengelola kapal untuk naik ke kapal. c. Meminta kapten kapal atau pengelola kapal untuk memberikan dokumen kapal dan dokumen muatan yang diperlukan untuk pemeriksaan. d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kapal dan apa saja yang akan diperiksa, seperti kelayakan keselamatan kapal, keamanan, kesehatan, dan kelengkapan dokumen. e. Memberitahu kapten kapal atau pengelola kapal bahwa jika ditemukan masalah selama pemeriksaan, petugas pengecekan akan memberikan rekomendasi atau perintah tindakan korektif yang harus diambil.
33 f. Meminta kapten kapal atau pengelola kapal untuk mengikuti instruksi petugas pengecekan selama pemeriksaan berlangsung. g. Meminta Nahkoda kapal untuk memperhatikan arah dan kecepatan kapal h. Meminta Nahkoda kapal untuk memperhatikan konfigurasi kapal Dengan memberikan instruksi tersebut, petugas pengecekan dapat memastikan bahwa proses pemeriksaan berjalan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat. B. Instruksi Kepada Nahkoda Sebelum melakukan pemeriksaan kapal, boarding officer sebaiknya memberikan beberapa instruksi kepada nahkoda kapal. Instruksi-instruksi tersebut antara lain: a. Memperkenalkan diri sebagai petugas pengecekan dan menjelaskan tujuan kedatangannya ke kapal. b. Meminta izin untuk naik ke kapal dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kapal. c. Meminta dokumen kapal dan dokumen muatan yang diperlukan untuk pemeriksaan, serta memastikan bahwa dokumen tersebut dalam kondisi lengkap dan sah.
34 d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kapal, seperti daftar periksa yang akan digunakan, ruang-ruang di mana pemeriksaan akan dilakukan, dan informasi lain yang diperlukan. e. Memastikan bahwa nahkoda dan kru kapal siap membantu dan bekerja sama selama pemeriksaan berlangsung. f. Memberikan informasi tentang hal-hal yang akan diperiksa, seperti keselamatan kapal, keamanan, kesehatan, dan kelengkapan dokumen, dan memberikan arahan jika ditemukan masalah selama pemeriksaan. g. Memastikan bahwa nahkoda dan kru kapal memahami tindakan yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat selama pemeriksaan berlangsung. h. Menjelaskan hak dan kewajiban yang dimiliki nahkoda dan kru kapal selama pemeriksaan berlangsung. Dengan memberikan instruksi yang jelas dan memastikan pemahaman yang tepat dari nahkoda kapal, boarding officer dapat memastikan bahwa pemeriksaan berjalan dengan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
35 8. Pengarahan Untuk Awak Kapal Dalam Pengarahan untuk awak kapal Boarding officer harus mengumpulkan seluruh awak kapal terlebih dahulu di suatu ruangan biasanya di anjungan kapal. Pengarahan untuk awak kapal tersebut diantaranya: • Jenis dan ukuran kapal • Bahaya yang teramati • Lokasii kedatangan • Ukuran tim pemeriksa kapal • Cuaca • Posisi perahu kecil setelah kedatangan 5. PROSEDUR MEMERIKSA KAPAL Dalam Prosedur untuk memeriksa kapal Boarding Officer harus bisa menerapkan 5 ( Lima ) aturan keselamatan yaitu: a. Mendekati Kapal b. Kedatangan/Kepergian c. Menyapa Nahkoda d. Inspeksi Keselamatan e. Pelaporan
36 a. Mendekati Kapal Ada 3 Metode Boarding Officer pada saat mendekati kapal di antaranya: • Tapal Kuda • Kedatangan • Menjaga Posisi - Tapal Kuda Gambar. 1 Skema Tapal Kuda
37 - Embarkasi/Kedatangan Pertimbangan Keamanan • Triangulasi • Ukuran Tim Pemeriksa Kapal • Jumlah Orang di Atas Kapal • Jenis dan Konfigurasi Kapal • Intelijen Gambar. 2 Embarkasi/Kedatangan
38 Gambar. 3 Skema Embarkasi/Kedatangan
39 - Posisi Keamanan Gambar. 4 Skema Posisi Keaman AWAK
40 Gambar. 5 Skema Posisi Keamanan AWAK # #
41 - Menjaga Posisi Gambar.6 Menjaga Posisi
42 6. PERKENALAN DARI PETUGAS PEMERIKSA KAPAL Dalam Pengecekan kapal Boarding officer harus memiliki sifat yang ramah,tidak arogan dikarnakan sebagai seorang boarding officer menupakan hal yang wajib dalam memeriksa kapal dengan ramah guna menciptakan situasi yang kondusif. Contoh apa saja yang dilakukan pada saat pengecekan kapal: • Sapa Nahkoda • Perkenalkan Diri • Jelaskan proses pemeriksaan kapal • Gunakan nada yang positif 7. INSPEKSI KESESELAMATAN KAPAL Boarding officer akan melakukan inspeksi/pengecekan kapal pada saat melakukan patroli. Inspeksi keselamatan yang dilakukan oleh boarding officer saat melakukan pengecekan kapal sebelum berangkat dapat mencakup beberapa hal berikut: 1. Pemeriksaan dokumen kapal: - Sertifikat Keselamatan: Boarding officer akan memeriksa sertifikat keselamatan kapal yang terdiri dari sertifikat pelaut, sertifikat pendaftaran kapal, sertifikat konstruksi kapal, sertifikat pemeliharaan dan perbaikan, serta sertifikat muatan bahaya.
43 - Sertifikat Radio: Boarding officer akan memeriksa sertifikat radio kapal, yang meliputi sertifikat kepatuhan radio, sertifikat radiotelephony, dan sertifikat radio telegrafi. - Dokumen lainnya: Boarding officer juga akan memeriksa dokumen lain yang berkaitan dengan keselamatan kapal, seperti daftar penumpang, daftar awak kapal, dokumen izin pelabuhan, dan dokumen lain yang mungkin diperlukan. 2. Pemeriksaan kondisi umum kapal: - Sistem Pemadam Kebakaran: Boarding officer akan memeriksa sistem pemadam kebakaran kapal, seperti posisi alat pemadam kebakaran, jenis alat pemadam kebakaran yang tersedia, dan ketersediaan alat pemadam kebakaran cadangan. - Sistem Navigasi: Boarding officer akan memeriksa sistem navigasi kapal, seperti kompas, radar, GPS, dan peralatan navigasi lainnya untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan sesuai dengan peraturan keselamatan laut. - Peralatan Keselamatan: Boarding officer akan memeriksa kondisi peralatan keselamatan kapal seperti pelampung, tali pengaman, dan peralatan keselamatan lainnya untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan siap digunakan saat diperlukan. 3. Pemeriksaan bahan bakar dan muatan: - Jenis Bahan Bakar: Boarding officer akan memeriksa jenis bahan bakar yang digunakan oleh kapal, seperti bahan bakar diesel atau bahan bakar minyak berat. - Kuantitas Bahan Bakar: Boarding officer akan memeriksa kuantitas bahan bakar yang tersedia di atas kapal untuk memastikan bahwa kapal memiliki cukup bahan bakar untuk perjalanan.
44 - Kondisi Muatan: Boarding officer akan memeriksa kondisi muatan di atas kapal untuk memastikan bahwa muatan tersebut tidak membahayakan keselamatan kapal dan tidak melanggar regulasi keselamatan laut. 4. Pemeriksaan kelengkapan dan kondisi peralatan keselamatan: - Life Jacket: Boarding officer akan memeriksa kelengkapan life jacket yang tersedia di atas kapal, termasuk jumlah, jenis, dan kondisi life jacket. - Lifeboat dan Life Raft: Boarding officer akan memeriksa kelengkapan lifeboat dan life raft, termasuk jumlah, jenis, dan kondisi lifeboat dan life raft. - Alat-Alat Keselamatan Lainnya: Boarding officer akan memeriksa kelengkapan dan kondisi peralatan keselamatan yang ada di atas kapal. 5. Pemeriksaan kesiapan awak kapal: Boarding officer akan memeriksa kesiapan awak kapal dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran atau kecelakaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa awak kapal memiliki pelatihan dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi situasi darurat dan dapat memberikan pertolongan pertama jika diperlukan. Demikianlah beberapa inspeksi keselamatan yang dapat dilakukan oleh boarding officer dalam pengecekan kapal sebelum berangkat. Semua prosedur inspeksi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan semua orang yang berada di atas kapal dan menjaga keamanan perjalanan kapal.
45 8. INSPEKSI RUTIN Inspeksi rutin yang dilakukan oleh boarding officer pada kapal meliputi beberapa hal, antara lain: 1. Pemeriksaan dokumen kapal: Boarding officer akan melakukan pemeriksaan dokumen kapal untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan untuk keselamatan kapal dan pelaut telah tersedia dan dalam kondisi yang baik. 2. Pemeriksaan kondisi umum kapal: Boarding officer akan memeriksa kondisi umum kapal, seperti kondisi struktur kapal, sistem navigasi, sistem pemadam kebakaran, sistem listrik, dan sistem sanitasi untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. 3. Pemeriksaan bahan bakar dan muatan: Boarding officer akan memeriksa jenis dan kuantitas bahan bakar yang tersedia di atas kapal, serta kondisi muatan di atas kapal untuk memastikan bahwa kapal memiliki cukup bahan bakar dan muatan yang aman dan tidak membahayakan keselamatan kapal dan pelaut. 4. Pemeriksaan peralatan keselamatan: Boarding officer akan memeriksa kelengkapan dan kondisi peralatan keselamatan kapal, seperti life jacket, lifeboat, life raft, dan peralatan keselamatan lainnya untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan siap digunakan saat diperlukan.
46 5. Pemeriksaan kebersihan kapal: Boarding officer akan memeriksa kebersihan kapal, termasuk kondisi kamar mandi dan toilet, untuk memastikan bahwa kapal dalam kondisi yang higienis dan sehat bagi para pelaut. 6. Pemeriksaan penumpang dan awak kapal: Boarding officer akan memeriksa penumpang dan awak kapal untuk memastikan bahwa semuanya memiliki dokumen yang diperlukan dan dalam kondisi sehat, serta memastikan bahwa tidak ada penumpang atau awak kapal yang membawa barang-barang terlarang atau membahayakan keselamatan kapal dan pelaut. Dalam melakukan inspeksi rutin ini, boarding officer bertujuan untuk memastikan bahwa kapal dan pelaut berada dalam kondisi yang aman dan siap berlayar. Jika ditemukan masalah atau ketidaksesuaian dengan regulasi keselamatan laut, boarding officer dapat memberikan peringatan atau tindakan perbaikan yang diperlukan sebelum kapal berangkat. 9. MENINGGALKAN KAPAL Setelah melakukan pengecekan kapal, boarding officer harus melaporkan temuan mereka kepada otoritas yang berwenang dan memberikan rekomendasi yang sesuai. Setelah itu, boarding officer dapat meninggalkan kapal.
47 Namun, sebelum meninggalkan kapal, boarding officer juga perlu memastikan bahwa semua peralatan keselamatan di atas kapal dalam kondisi baik dan siap digunakan, serta memberikan arahan kepada awak kapal tentang tindakan darurat yang harus diambil jika terjadi situasi darurat. Boarding officer juga harus memberikan saran atau rekomendasi kepada kapten kapal jika ada masalah atau ketidaksesuaian yang ditemukan selama pemeriksaan. Setelah semua tindakan yang diperlukan dilakukan, boarding officer dapat meninggalkan kapal dengan aman dan memberikan laporan kepada pihak yang berwenang. Tata Cara Meninggalkan kapal setelah melakukan proses pengecekan kapal: - Beri petunjuk kepala nahkoda dan awak kapal - Kembalikan barang-barang yang sudah di periksa yang bersifat pribadi atau inventaris kapal - Buat inventaris peralatan anda - Komunikas/Pelaporan Tim untuk meneruskan informasi yang terkait 10. PERTANYAAN DAN PEMPROSESAN Sebagai bagian dari tugas-tugasnya, boarding officer harus memproses pertanyaan dan permintaan dengan cermat dan efektif. Berikut adalah beberapa detail yang perlu diperhatikan oleh
48 boarding officer dalam proses pemrosesan pertanyaan dan permintaan: 1. Mendengarkan dengan baik: Boarding officer harus mendengarkan dengan baik apa yang diungkapkan oleh awak kapal dan penumpang, dan memahami sepenuhnya pertanyaan atau permintaan yang diajukan. 2. Memberikan jawaban yang jelas: Setelah memahami pertanyaan atau permintaan yang diajukan, boarding officer harus memberikan jawaban yang jelas dan ramah, serta memberikan informasi yang dibutuhkan secara terperinci dan akurat. 3. Menangani permintaan darurat: Jika awak kapal atau penumpang meminta bantuan darurat atau medis, boarding officer harus menangani permintaan tersebut dengan cepat dan efektif. Mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prosedur darurat dan penggunaan alat bantu medis. 4. Berkomunikasi dengan awak kapal dan penumpang secara efektif: Boarding officer harus dapat berkomunikasi dengan awak kapal dan penumpang dengan jelas dan efektif, terutama dalam situasi yang memerlukan koordinasi dan tindakan cepat. 5. Menerapkan kebijakan keselamatan: Boarding officer harus memastikan bahwa kebijakan keselamatan diikuti dan diterapkan dengan benar oleh awak kapal dan penumpang. Mereka juga harus siap memberikan saran atau instruksi yang diperlukan dalam hal keamanan dan kenyamanan. Proses pemrosesan pertanyaan dan permintaan yang dilakukan oleh boarding officer sangat penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan kapal selama pelayaran. Boarding officer harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan
49 yang diperlukan untuk memproses pertanyaan dan permintaan dengan baik, serta menangani situasi darurat dengan cepat dan efektif. 11. HASIL LAPORAN PEMERIKSAAN KAPAL Laporan pemeriksaan kapal adalah dokumen resmi yang dibuat oleh boarding officer setelah melakukan inspeksi keselamatan kapal. Laporan ini berisi informasi tentang kondisi kapal dan kelengkapan peralatan keselamatan, serta temuan atau pelanggaran yang ditemukan selama pemeriksaan. Berikut adalah beberapa informasi yang biasanya termasuk dalam laporan pemeriksaan kapal: 1. Identitas kapal: Nama kapal, nomor registrasi, jenis kapal, dan informasi lain yang diperlukan untuk mengidentifikasi kapal. 2. Rincian inspeksi: Tanggal dan waktu inspeksi dilakukan, durasi inspeksi, dan lokasi inspeksi. 3. Kelengkapan peralatan keselamatan: Daftar peralatan keselamatan kapal, seperti jaket pelampung, baju penyelamat, obat-obatan, dan peralatan navigasi, serta kondisi dan fungsi dari setiap item. 4. Temuan pemeriksaan: Daftar temuan pemeriksaan keselamatan, termasuk pelanggaran peraturan atau kebijakan keselamatan, kekurangan pada peralatan keselamatan, atau kondisi yang memerlukan perbaikan atau tindakan perbaikan.