KASUS ANCAMAN BERDIMENSI IDEOLOGI Ancaman adalah upaya yang dilakukan oleh luar maupun dalam negeri yang dianggap membahayakan keselamatan dan kedaulatan sebuah negara. Sedangkan pengertian ideologi merujuk pada sebuah gagasan atau ide. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ancaman di bidang ideologi adalah suatu upaya dari luar maupun dalam negeri yang mengganggu ketahanan nasional sebuah negara dalam tataran pemikiran, misalnya: arus globalisasi, perang ideologi, kepentingan politik, dan lain-lain. A. Bentuk Ancaman di Bidang Ideologi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ancaman adalah upaya yang dilakukan secara konsepsional melalui tindakan politik yang membahayakan tatanan negara dan bangsa. Bagaimana jika ancaman tersebut mengganggu keselamatan, keamanan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah NKRI? Maka kepentingan nasional seperti berbagai aspek kehidupan dalam bidang ekonomi, sosial budaya, ekonomi, politik hingga ideologi akan terganggu. Berdasarkan e-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, dunia telah mengalami era globalisasi yang membawa nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Hal tersebut membangkitkan dunia dari kesadaran untuk menyelamatkan manusia dari ancaman perang, konflik komunal, hingga ancaman secara fisik dan non-fisik. Artinya kini keamanan tidak hanya dilihat dari kekuatan militer, melainkan juga bagaimana menyelamatkan manusia dari ancaman non-militer seperti pada bidang ideologi.
Ancaman di bidang ideologi pernah dialami Indonesia saat Pancasila berhadapan dengan ideologi komunisme. Pada masa itu, kehadiran ideologi komunisme mengancam ideologi Pancasila dan sudah ditolak secara tegas oleh bangsa Indonesia. Jika tidak, ada kemungkinan ideologi selain Pancasila dapat berkembang di Indonesia. Inilah yang disebut dengan ancaman di bidang ideologi, ancaman yang berpotensi membahayakan pemikiran masyarakat dan berujung pada pemahaman yang bertolak belakang dari dasar negara. B. Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Ideologi Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ancaman di bidang ideologi dapat terjadi apabila: 1. Marak terjadi penyebaran ideologi selain Pancasila 2. Ketimpangan di bidang demografi 3. Kesenjangan sumber daya alam di berbagai daerah 4. Kondisi politik yang kurang stabil 5. Perkembangan ekonomi yang lamban 6. Menurunnya tingkat toleransi antar kelompok masyarakat C. Contoh Ancaman di Bidang Ideologi Berikut adalah bentuk ancaman di bidang ideologi yang mengancam integrasi bangsa: 1. Agresi dari wilayah lain 2. Spionase 3. Perang saudara 4. Pemberontakan senjata 5. Teror berbasis senjata 6. Sabotase 7. Pelanggaran wilayah Namun, tenang saja, berikut ini adalah strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi, di antaranya: 1. Memperkuat Mental Bangsa yang Berlandaskan Ideologi Pancasila Menurut Noor Ms. Bakry, strategi menghadapi ancaman ideologi dapat dimulai dari memperkuat keyakinan dan kebenaran terhadap ideologi Pancasila yang memiliki kekuatan untuk mempersatukan Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Cara tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami Pancasila lebih dalam sebagai salah satu ideologi utama negara, menumpas gerakan separatis, dan menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Menyebarkan Wawasan Kebangsaan Pancasila Strategi kedua adalah menyebarkan dan mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan butir-butir Pancasila dalam kehidupan bernegara dan tidak
mudah terpengaruh dengan pemikiran barat yang ideologinya berbeda dengan kita. Karena setiap negara menganut etika dan moral yang berbeda. 3. Strategi Konsep Pertahanan Berlapis Selanjutnya, strategi menghadapi ancaman di bidang ideologi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep pertahanan berlapis yang terdiri dari: 1. Lapisan terdepan adalah unsur pertahanan nirmiliter seperti kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang menguasai bidang ideologi 2. Kementerian dan unsur pemerintahan di bidang politik dalam negeri untuk mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan politik untuk menghadapi ancaman di bidang ideologi. 3. Unsur pemerintahan di bidang informasi yang memiliki kekuatan nasional untuk menyelenggarakan "operasi informasi imbangan", sehingga masyarakat menerima informasi yang dapat mengabaikan berbagai pengaruh asing yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. 4. Unsur pemerintahan di bidang pendidikan yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan membangkitkan kesadaran kepada siswa dan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 5. Unsur pemerintah di bidang agama yang bermitra dengan pemimpin agama untuk menyinergikan strategi terhadap ideologi asing yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. 6. Peran lapis yang dilakukan oleh militer dalam mempertahankan keamanan melalui program pelaksanaan bakti TNI sesuai dengan wilayah kerjanya. Program ini dapat meningkatkan komunikasi sosial TNI dan kesadaran untuk bela negara, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan perumahan. Itulah informasi tentang ancaman di bidang ideologi beserta dengan contoh, faktor-faktor penyebab, dan contohnya. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang pentingnya membentengi diri dari berbagai macam ancaman yang menyerang ideologi bangsa. Kelompok 1 1. Brilly Ibra F. 2. Lucky Akbar F. 3. Vallentino F.
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK POLITIK Politik adalah proses pembentukan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini adalah upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat Jabatan politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik dapat dibagi menjadi 2 yaitu politik dalam negri dan politik luar negri : POLITIK DALAM NEGRI Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem. POLITIK LUAR NEGRI Politik Luar Negeri adalah kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. CONTOH POLITIK LUAR NEGRI BEBAS-AKTIF: 1.Indonesia sebagai salah satu gerakan pendiri non blok atau gnb pada tahun 1961. 2.Indonesia aktif dan ikut serta dalam pendirian ASEAN. 3.Turut menyelesaikan penyelisahan di wilayah kamboja,karena perang sudara di wilayah bonsnia 4.Indonesia sebagai salah satu penyelenggara konfrensi asia-afrika pada tahun 1955. TUJUAN POLITIK • Mengupayakan agar kekuasaan yang ada di masyarakat dan pemerintah dapat memperoleh, mengelola, dan menerapkan demokrasi secara keseluruhan.
• Mengupayakan agar kekuasaan di masyarakat dan pemerintah dapat diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai dengan norma hukum yang berlaku. • Mengupayakan penerapan dan pengelolaan politik di masyarakat dan pemerintah sesuai dengan kerangka mempertahankan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Melindungi hak-hak semua warga tanpa terkecuali dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewajiban dengan melaksanakan pemerintahan untuk mengatur keamanan. Kelompok 2 1. Agung Wahyu E. P. N. 2. Cahya Ramadhani P 3. M. Kelvin
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI EKONOMI A. Jenis Ancaman Berdimensi Ekonomi Kasus ancaman di bidang ekonomi dipengaruhi oleh perkembangan teknologi pada era globalisasi. Secara umum ancaman di bidang ekonomi dibedakan menjadi ancaman internal dan eksternal. 1. Ancaman Internal. Di Indonesia, ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur dan prasarana yang tidak memadai, serta kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat. a. Inflasi, adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. b. Pengangguran, artinya hal atau keadaan menganggur, tidak ada pekerjaan dan tidak ada penghasilan. c. Infrastruktur atau sarana dan prasarana yang tidak memadai, artinya keadaan fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatanperalatan, instalasi-instalasi yang buruk dan dapat menghambat pertumbuhan industri. d. Kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat, artinya tindakan pemerintah suatu negara dalam menetapkan keputusan di bidang ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran namun ternyata merugikan pihak tertentu. Misalnya Omnibus Law UU Cipta Kerja yang mayoritas kebijakannya yang merugikan buruh. 2. Ancaman Eksternal a. Ketergantungan terhadap asing, adalah kehidupan ekonomi negara– negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja. b. Daya saing yang rendah, karena produk yang dihasilkan belum mampu bersaing dengan produk negara lain. c. Kinerja ekonomi yang buruk, hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran tidak sesuai yang diharapkan. B. Pengaruh Ancaman Berdimensi Ekonomi Pada satu sisi globalisasi membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Pada sisi lain globalisasi membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar domestik. Meski menjadi keuntungan, globalisasi juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Globalisasi ekonomi menimbulkan pengaruh negatif yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya di bidang ekonomi. Pengaruh yang dimaksud sebagai berikut: 1. Produk Lokal Kalah Saing Indonesia akan dibanjiri barang dari luar seiring perdagangan bebas yang tidak mengenal batas-batas negara. Akibatnya, barang-barang lokal akan terdesak karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri. 2. Perekonomian Indonesia Dikuasai Pihak Asing Perekonomian di Indonesia akan dikuasai pihak asing cepat atau lambat. Sebagai dampak dari semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Dikhawatirkan pihak asing akan mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa Indonesia. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor. 3. Tajamnya Kesenjangan Sosial Akibat persaingan bebas akan timbul kesenjangan sosial yang tajam. Persaingan bebas akan memunculkan pelaku ekonomi yang kalah dan menang. Pihak yang menang bisa melakukan monopoli pasar. Sedangkan yang kalah hanya menjadi penonton dan terpinggirkan. 4. Sektor Ekonomi Rakyat Bersubsidi Berkurang Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola kerja padat karya makin ditinggalkan. Akibat sektor-sektor ekonomi rakyat bersubsidi makin berkurang maka angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
5. Pertumbuhan Ekonomi Tidak Stabil Bila dampak negatif tersebut terjadi, pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi tidak stabil dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, pertumbuhan tidak stabil ini akan mengurangi laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan pendapatan nasional dan kesempatan kerja makin lambat. Masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau makin buruk. Akhirnya, jika globalisasi menimbulkan efek buruk pada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi makin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. Kelompok 3 1. Acmad Syaifudin 1 2. Anggraeni E. N. 6 3. Laily Dwi P. 20
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA Aspek sosial budaya berkaitan dengan tata laku atau nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam masyarakat. Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi landasan timbulnya konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal terjadi antara individu atau lembaga yang memiliki perbedaan status, baik sosial maupun politik. Adapun konflik horizontal terjadi antara dua kelompok atau individu yang memiliki kedudukan sosial, ekonomi, dan politik yang relatif sama. Apa sajakah bentuk ancaman di bidang sosial budaya di Indonesia sebagai berikut: 1. Munculnya Konsumerisme dan Hedonisme Konsumerisme bertalian erat dengan hedonisme. Konsumerisme adalah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya atau dapat diartikan sebagai gaya hidup tidak hemat. Sedangkan, hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama. Masyarakat dengan sifat hedonis akan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk berbelanja sehingga gaya hidup menjadi konsumtif. Hedonisme mendorong seseorang memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meski harus melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi ini menjadikan hedonisme sebagai ancaman yang harus diwaspadai. 2. Adanya sikap individualisme yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. 3. Masuknya ide-ide asing yang tidak sesuai norma sosial budaya di suatu negara. 4. Normalisasi tindakan-tindakan bertentangan dengan norma sosial budaya. 5. Munculnya Gejala Westernisasi Pernahkah Anda mendengar kata abroad minded? Aboard minded dapat diartikan sebag cara berpikir yang selalu menganggap barang dari luar negeri dianggap paling bagus, lulus sekolah luar negeri paling pintar, atau budaya luar negeri paling patut dicontoh. Padahal tidak selalu yang dari luar negeri itu bagus atau sesuai dengan bangsa Indonesia. Abroad minded dapat mengarah pada westernisasi. Westernisasi adalah peniruan gaya hid negara Barat. Misalnya, gaya berpakaian, perilaku, dan kebiasaan sehari-hari yang kebart baratan. Westernisasi
yang terjadi di Indonesia dapat membuat masyarakat kehilangan nasionalisme dan jati diri bangsa. Selain itu, westernisasi dapat mengakibatkan budaya Indones terkikis dan dilupakan oleh generasi muda karena menganggap kebudayaan Barat lebih baik. 6. Etos Kerja Rendah Ada sindiran menarik "orang Indonesia berkeringat saat makan, tetapi tidak berkeringat bekerja". Kalimat itu sebenarnya memiliki pesan moral agar orang Indonesia memiliki etos yang tinggi, bukan bermalas-malasan. Saat ini, tenaga kerja Indonesia harus mewaspada serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia. Reaksi kebanyakan tenaga kerja Indonesia menunju ketidaksiapan mereka untuk bersaing. Berdasarkan penelitian Institute for Management Development (IMD), daya saing tenag Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN. Indonesia masih mengha persoalan rendahnya pendidikan dan ketidaksesuaian antara pekerjaan dan pendid Pendidikan sangat berpengaruh terhadap upah dan nilai tawar tenaga kerja Indonesia 7. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kelompok 4 1. Aulilla Indira G.p 2. Erlinda Nw 3. Kevin fys
KASUS ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAN & KEAMANAN 1. Agresi Agresi adalah salah satu contoh ancaman militer yang dilakukan menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara.Salah satu contoh ancaman militer berbentuk agresi adalah peristiwa agresi militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1945. Agresi militer Belanda II berlangsung di kota Yogyakarta di mana pada saat itu Yogyakarta merupakan ibu kota negara Indonesia. 2. Pelanggaran Wilayah Pelanggaran wilayah adalah salah satu tindakan yang mengancam keutuhan dan kedaulatan wilayah negara serta membahayakan bangsa dalam suatu negara.Tindakan pelanggaran wilayah dapat dilakukan menggunakan pesawat maupun kapal.Contoh ancaman militer pelanggaran wilayah adalah berlangsungnya kegiatan kapal nelayan China yang masuk ke dalam wilayah perairan Indonesia tepatnya di kawasan zona ekonomi eksklusif atau ZEE di Natuna. 3. Spionase Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan suatu negara dengan cara memata-matai negara lain. Tujuan spionase adalah untuk mencari atau memperoleh dokumen rahasia yang diinginkan oleh negara lain.Contoh ancaman militer spionase adalah tindakan pelanggaran terhadap sistem komputer militer Amerika Serikat pada tahun 2008 oleh badan spionase asing.Tindakan penyerangan dilakukan dengan cara menyambungkan flashdisk yang mengandung virus ke komputer militer Amerika Serikat di markas Timur Tengah. 4. Sabotase Ancaman militer sabotase adalah tindakan pelanggaran yang dilakukan dengan cara merusak instalasi serta objek vital nasional.Contoh ancaman militer sabotase adalah yang terjadi pada militer angkatan udara Amerika Serikat dengan menggunakan alat pelacak sinyal dari darat dan ditujukan kepada
pesawat Sukhoi.Saat itu, pesawat Sukhoi tengah melakukan masa percobaan di Indonesia. Sehingga, pada tanggal 9 Mei 2012 hal itu menyebabkan pesawat Sukhoi menabrak tebing. 5. Pemberontakan Bersenjata Pemberontakan bersenjata adalah penolakan terhadap otoritas yang dapat timbul karena berbagai alasan. Tindakan pemberontakan bersenjata dapat berupa pembangkangan sipil atau kekerasan terorganisir sebagai upaya meruntuhkan otoritas yang ada.Contoh ancaman militer pemberontakan bersenjata adalah pada tanggal 23 Januari 1950 terjadi pemberontakan angkatan perang ratu adil di Bandung. 6. Aksi Teror Aksi teror yang banyak terjadi di Indonesia merupakan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau suatu jaringan yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri.Contoh ancaman militer aksi teror adalah peristiwa kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh orang tidak dikenal terhadap sejumlah pekerja perkebunan di Krueng Jawa pedalaman Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, yang saat itu sedang menonton televisi bersama. Peristiwa itu terjadi pada 4 Desember 2011. 7. Perang Saudara Perang saudara merupakan salah satu contoh ancaman militer yang terjadi antarkelompok masyarakat bersenjata yang ada di dalam satu wilayah atau satu daerah yang sama.Salah satu contoh ancaman militer perang saudara adalah perang saudara yang terjadi di Ambon, tepatnya di Kota Poso, Palu, dan Palopo. Peristiwa tersebut dipicu oleh pertengkaran antara sopir taksi beragama non-islam dengan penduduk Ambon yang beragama Islam. Kelompok 5 1. Pipit Nur Fadilah 2. Audrey Stefany A. 3. Indira Nurul H. A.
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DI BIDANG IPOLEKSOSBUDHANKAM - STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DI BIDANG IPOLEKSOSBUDHANKAM Berbagai ancaman yang selalu bermunculan dapat mengancam keutuhan suatu negara, termasuk Indonesia. Apalagi, Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat, kebudayaan, dan agama serta kepercayaan. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara besar yang terdiri dari belasan ribu pulau.Kenyataan ini dapat menjadi ancaman yang serius jika tidak disikapi dengan baik. Sejarah mencatat, Indonesia pernah mengalami berbagai masalah sejak kemerdekaan, baik di bidang militer maupun non-militer.Permasalahan di bidang non militer, yaitu di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.Ancaman-ancaman ini harus segera diatasi jika tidak ingin berdampak serius terhadap keutuhan bangsa. Berikut strategi menghadapi ancaman di bidang ipoleksosbudhankam. A. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi
Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut: 1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah nonkementrian yang membidangi ideologi 2. Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila. 3. Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. 5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan negara. 6. Peran pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela negara di
lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila. B. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Politik Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri bebas aktif. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut: 1. Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut. A.) Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih, bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung jawab yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara, seperti tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. B.) Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk legislasi (berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional. C.) Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara. 2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam membangun kerjasama dan saling percaya dengan negaranegara lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari tataran internal, regional,
supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar diwujudkan dengan cara berikut A.) Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan. B.) Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri. C.) Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia. D.) Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Non-blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah- langkah pencegahan. C. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat tercipta apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang ekonomi.Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja. 2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negaranegara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia. 3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan non-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum. Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara, isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara. Sedangkan di luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi maupun telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh. Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam sebuah negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari bidang non militer. Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya seperti: Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental, meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan menghargai adanya perbedaan. D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal segala permasalahan seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai- nilai budaya dari luar negri yang sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatnya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan hedonisme.Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi. Sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional. Kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam. E. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut. 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. 3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. 5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya. syaratsyarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undangundang. Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan negara TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Kelompok 6 1. Ailsa Sheva Nayunda/05 2. Vania April Maulydia H./32
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI IDEOLOGI Salah satu ancaman nirmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ancaman berdimensi ideologi. Ancaman di bidang ideologi dapat terjadi apabila 1. Marak terjadi penyebaran ideologi selain Pancasila 2. Ketimpangan di bidang demografi 3. Kesenjangan sumber daya alam di berbagai daerah 4. Kondisi politik yang kurang stabil 5. Perkembangan ekonomi yang lamban 6. Menurunnya tingkat toleransi antar kelompok masyarakat Contoh Ancaman di Bidang Ideologi Berikut adalah bentuk ancaman di bidang ideologi yang mengancam integrasi bangsa: Agresi dari wilayah lain Spionase Perang saudara Pemberontakan senjata Teror berbasis senjata Sabotase Pelanggaran wilayah Namun, tenang saja, berikut ini adalah strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi, di antaranya: 1. Memperkuat Mental Bangsa yang Berlandaskan Ideologi Pancasila Menurut Noor Ms. Bakry, strategi menghadapi ancaman ideologi dapat dimulai dari memperkuat keyakinan dan kebenaran terhadap ideologi Pancasila yang memiliki kekuatan untuk mempersatukan Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Cara tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami Pancasila lebih dalam sebagai salah satu ideologi utama negara, menumpas gerakan separatis, dan menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Menyebarkan Wawasan Kebangsaan Pancasila Strategi kedua adalah menyebarkan dan mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan butir-butir Pancasila dalam kehidupan bernegara dan tidak mudah terpengaruh dengan pemikiran barat yang ideologinya berbeda dengan kita. Karena setiap negara menganut etika dan moral yang berbeda.
3. Strategi Konsep Pertahanan Berlapis Selanjutnya, strategi menghadapi ancaman di bidang ideologi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep pertahanan berlapis yang terdiri dari: 1. Lapisan terdepan adalah unsur pertahanan nirmiliter seperti kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang menguasai bidang ideologi 2. Kementerian dan unsur pemerintahan di bidang politik dalam negeri untuk mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan politik untuk menghadapi ancaman di bidang ideologi. 3. Unsur pemerintahan di bidang informasi yang memiliki kekuatan nasional untuk menyelenggarakan “operasi informasi imbangan”, sehingga masyarakat menerima informasi yang dapat mengabaikan berbagai pengaruh asing yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. 4. Unsur pemerintahan di bidang pendidikan yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan membangkitkan kesadaran kepada siswa dan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 5. Unsur pemerintah di bidang agama yang bermitra dengan pemimpin agama untuk menyinergikan strategi terhadap ideologi asing yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. 6. Peran lapis yang dilakukan oleh militer dalam mempertahankan keamanan melalui program pelaksanaan bakti TNI sesuai dengan wilayah kerjanya. Program ini dapat meningkatkan komunikasi sosial TNI dan kesadaran untuk bela negara, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan perumahan. Kelompok 7 1. Widi P. 2. Maulidiyah K. N.
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI POLITIK Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik dapat dibagi menjadi pendekatan ke dalam dan ke luar. Pendekatan ke dalam: membangun sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kemajemukan bangsa Indonesia. Pendekatan ke luar: menyusun strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri, serta membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain. Strategi Mengatasi Ancaman di BidangPolitik Ada empat hal yang selalu dikedepankan olehglobalisasi dalam bidang ideologi dan politik, yaitudemokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasimanusia. Keempat hal tersebut oleh negara-negaraadidaya (Amerika Serikat dan sekutunya) dijadikanstandar atau acuan bagi negara-negara lainnya yangtergolong sebagai negara berkembang. Acuantersebut dibuat berdasarkan kepentingan negaraadidaya tersebut, tidak berdasarkan kondisi negarayang bersangkutan. Tidak jarang jika suatu negara tidak mengedepankan empat haltersebut dalam kehidupan politik di negaranya, maka negara tersebutakan dianggap sebagai musuh bersama, bahkan lebih menyedihkanlagi dianggap sebagai teroris dunia serta akan diberikan sanksi berupembargo dalam segala hal yang menyebabkan timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik dan sebagainya. Sebagai contoh Indonesia pernah diembargo dalam bidang ekonomi olehAmerika Serikat, yaitu tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuanmiliter lainnya, karena pada waktu itu Indonesiadituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasimanusia. Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepadanegara-negara yang tidak menjadi sekutuAmerikaSerikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan meskipunmelakukan pelanggaran. Strategi yang seharusnya diterapkan oleh BangsaIndonesia kita dalam menghadapi ancaman di bidang politik diantaranya :
1. Mengembangkan demokrasi politik. 2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik. 3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agarmenjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar. 4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 5. Menegakkan supremasi hukum. 6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik dapat dibagi menjadi pendekatan ke dalam dan ke luar Pendekatan ke dalam: membangun sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kemajemukan bangsa Indonesia. Contohnya: 1.Kudeta atau Makar 2.Perang Saudara 3.Korupsi, kolusi, dan nepotisme Pendekatan ke luar: menyusun strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri, serta membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain. Contohnya: 1.Terorisme 2.Ikut campur negara asing Faktor penyebab terjadinya Ancaman di Bidang Politik: 1.Penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa 2.Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintahan
3.Terjadinya adu domba 4.Terjadinya sengketa Kelompok 8 1. Hanna Tri Anjani (15) 2. Sheryla Mardiah (29)
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI EKONOMI Belakangan ini tengah ramai diperbincangkan mengenai terancamnya perekonomian dunia pada 2023. Meskipun sebaiknya kita tidak perlu panik, tetapi tidak ada salahnya juga kita memahami bentuk ancaman ekonomi seperti apa patut diwaspadai. Lebih penting lagi, bagaimana strategi untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi? Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai strategi tersebut serta jenis dan contoh ancaman di bidang ekonomi bagi suatu negara. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. A. Jenis dan Contoh Ancaman Ekonomi pada Suatu Negara Mengutip e-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dari repositori.kemdikbud.go.id, perekonomian negara saat ini dipengaruhi oleh globalisasi dan tidak dapat berdiri sendiri. Tidak ada satu negara pun yang mampu menjalankan ekonomi sendiri tanpa campur tangan atau peran negara lain. Globalisasi ini di satu sisi menguntungkan karena membuka kesempatan bersaing secara internasional, tetapi juga diikuti oleh berbagai ancaman. Ancaman di bidang ekonomi menurut Kemdikbud adalah terancamnya kedaulatan perekonomian suatu negara karena terbukanya peluang produkproduk global untuk masuk ke pasar domestik. Berikut ulasannya. 1. Terdesaknya Produk Lokal Produk-produk dari berbagai negara sangat mungkin masuk ke Indonesia karena adanya pasar bebas. Hal ini dapat membuat produk-produk lokal sendiri akhirnya terdesak di pasar lokal, terutama barang tradisional atau produk yang dihasilkan oleh produsen skala kecil. Produk lokal bisa kalah dibandingkan produk dari luar negeri karena berbagai faktor, seperti harga lebih murah atau stok yang lebih banyak. 2. Timbulnya Kesenjangan Sosial Pasar bebas secara otomatis diikuti oleh persaingan bebas yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial, baik antara produsen dalam dan luar negeri maupun antara pebisnis dalam negeri sendiri. 3. Berkurangnya Sektor Ekonomi Rakyat
Persaingan bebas secara tidak langsung dapat mengurangi sektor ekonomi rakyat karena segala sesuatu dikapitalisasi oleh produsen besar. Angka pengangguran dan kemiskinan pun akan semakin sulit diatasi. 4. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Buruk Dalam jangka panjang, persaingan yang tidak sehat akan mengakibatkan prospek pertumbuhan ekonomi yang buruk. 5. Sumber Daya Manusia yang Tidak Terserap Karena kebutuhan dapat dipenuhi dengan impor, maka banyak sumber daya manusia (SDM) dalam negeri yang tidak terserap dan akhirnya meningkatkan angka pengangguran. Kualitas SDM pun akan sulit berkembang dan akhirnya berpengaruh pada perekonomian karena kurangnya SDM mumpuni. 6. Membengkaknya Utang Negara Hampir semua negara memenuhi kebutuhan nasional dengan meminjam ke negara lain atau Bank Dunia. Namun, utang yang terlalu besar dan membengkak juga menjadi ancaman bagi perekonomian suatu negara. Pendapatan negara akhirnya hanya digunakan untuk melunasi utang dan menghambat pembangunan dalam negeri itu sendiri. B. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Berbagai ancaman bidang perekonomian di atas bukan akhir dari segalanya. Ancaman tersebut masih bisa dihadapi dengan berbagai strategi yang matang. Berikut strategi untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi mengutip eModul Kemdikbud. 1. Menerapkan Sistem Ekonomi Kekeluargaan Sistem ekonomi harus sesuai dengan amanat UUD 1945 yakni demokrasi ekonomi atau ekonomi kekeluargaan. 2. Pengembangan Ekonomi Berbasis Pertanian Pengembangan ekonomi berbasis pertanian diperlukan karena Indonesia memiliki wilayah luas dan subur, serta dikenal sebagai negara agraris. 3. Mengutamakan Penggunaan Bahan Baku Lokal Industri dalam negeri sebaiknya mengutamakan penggunaan bahan baku lokal sehingga dapat mengurangi ketergantungan bahan baku impor. 4. Perekonomian Berorientasi Kesejahteraan Rakyat
Perekonomian dijalankan dengan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak harus bersifat terjangkau dan murah. Selain itu, tidak mengutamakan keuntungan segelintir pihak atau golongan tertentu saja. 5. Meminimalisir Utang Luar Negeri Dengan membengkaknya utang luar negeri, negara kemungkinan besar akan mengalami krisis ekonomi. Selain itu, negara lain juga bisa dengan mudah mendikte negara-negara yang berutang. Demikian strategi menghadapi ancaman di bidang ekonomi yang bisa dilakukan bersama. Semoga bermanfaat bagi detikers dan ancaman ekonomi yang ditakutkan tidak sampai merugikan, ya. Kelompok 9 1. Khusnul Khomaria/19 2. Najwa Zahra S/26 3. Nurul qodheriyah/27
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA Banyak faktor yang mungkin menimbulkan perubahan sosial, di antaranya yang memegang peranan penting ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktorfaktor itu berasal dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menimbulkan permasalahan seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi seperti: Gaya hidup konsumtif, sifat hedonisme, sikap individualisme, gejala westernisasi, memudarnya semangat gotong royong, dan lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak menimbulkan perubahan. Pengaruh dari luar yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia Strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi ancaman berdimensi sosial budaya antara lain : 1. Berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. 2. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu. 3. Menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai filter. Masyarakat tidak dapat menolak masuknya nilai-nilai budaya Barat melalui arus globalisasi. Akan tetapi masyarakat dapat memilih untuk menerima atau menolaknya. Nilai-nilai budaya Barat yang sesuai dengan nilai Pancasila dapat diterima tetapi yang bertentangan harus ditolak. Contohnya, kedisiplinan yang tinggi dapat ditiru, tetapi gaya hidup konsumtif dan pergaulan bebas harus dihindari. 4. Meningkatkan rasa Nasionalisme. Nasionalisme adalah ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kebanggaan dan kecintaan terhadap bangsa dan negara bukan berarti merasa lebih hebat dan unggul daripada bangsa dan negara lain. Nasionalisme masa kini tidak lagi berkaitan dengan penjajahan, tetapi usaha untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran. Nasionalisme dapat dilakukan dengan mempelajari
kebudayaan yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme terhadap kebudayaan lokal dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti karnaval budaya Indonesia. Kegiatan karnaval budaya mampu mengajarkan generasi muda untuk mengenal keberagaman budaya di tengah kebudayaan asing yang menjamur di Indonesia. 5. Meningkatkan persatuan dan kesatuan, dengan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan. 6. Memberantas peredaran obat terlarang dan miras. 7. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman dan taqwa. 8. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal. 9. Membuat kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun. 10. Memperbanyak lapangan pekerjaan dan membina pengangguran agar dapat berkompetisi. 11. Memblokir situs-situs pornografi. 12. Menggunakan produk-produk dalam negeri Indonesia. 13. Melakukan Pagelaran budaya di Indonesia. Kelompok 10 1. Adella Oktavita R. 3 2. Dina Sri P. 12 3. Sofia Dwi K. 30
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI PERTAHANAN DAN KEAMANAN Pertahanan negara diselenggarakan melalui suatu strategi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.pertahanan negara bertujuan menjaga dan melindungi kedaulatan negara,keutuhan wilayah NKRI,dan keselamatan segenap bangsa dari berbagai bentuk ancaman. Untuk mencapai tujuan tersebut,kebijakan pertahanan negara dirumuskan dalam lima sasaran strategis yang saling terkait. Kelima sasaran strategis tersebut sebagai berikut. a. Mewujudkan pertahanan negara yang mampu menghadapi ancaman b. Mewujudkan pertahanan negara yang mampu menangani keamanan wilayah Maritim,daratan,dan dirgantara c. Mewujudkan pertahanan negara yang mampu berperan dalam menciptakan perdamaian dunia berdasarkan politik bebas aktif d. Mewujudkan industri pertahanan yang kuat,mandiri,dan berdaya saing. e. Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kesadaran bela negara. Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan,daya tangkal negara dan bangsa,serta menanggulangi setiap ancaman. Strategi untuk menanggulangi setiap ancaman pertahanan dan keamanan negara Indonesia dapat dilakukan melalui upaya berikut. UUD 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa dalam mengatasi ancaman militer yang tertuang dalam pasal 30 ayat 1 sampai 5 UUD 1945. Pasal-pasal tersebut berisikan tentang: 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. 3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, menganyomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. 5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syaratsyarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dalam undangundang. Selain itu, dalam UUD 1945 juga memberikan gambaran mengenai strategi pertahanan dan keamanan negara dalam mengatasi berbagai ancaman militer. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau sishankamrata. Sishankamrata ini adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara dengan menyatukan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional. “Penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban dari seluruh warga negara dan keyakinan akan kekuatan sendiri.” Berikut ini beberapa ciri dari sistem pertahanan dan kemanan negara yang sifatnya semesta, yaitu: 1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. 2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. 3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilakukan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. A. Ancaman Kejahatan Dunia Maya Kejahatan dunia Maya juga dikenal dengan cyber crime. Kejahatan ini tidak terlihat tapi dampaknya nyata.Strategi menghadapi cyber crime yang dilakukan adalah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti akademisi,programmer,dan negara lain. Melalui kerja sama tersebut diharapkan kejahatan dunia Maya dapat diminimalisasi. B.Ancaman Terorisme
Strategi Mengatasi Ancaman Terorisme dapat dilakukan melalui upaya-upaya berikut. 1).Membentuk badan Nasional penanggulangan terorisme 2).Pengesahan undang-undang tenteng terorisme.pengesahan ini mampu memberikan dasar hukum bagi aparat negara melakukan antisipasi maupun penanggulangan terorisme. 3).Memperkuat aparat negara agar pelaku terorisme tidak mudah memperoleh persenjataan maupun persembunyian yang aman.Ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam menangani aksi terorisme.pertama,penanggulangan terorisme tidak cukup hanya dengan melakukan penangkapan,tetapi perlu adanya upaya preventif agar terorisme tidak terus berkembang. Kedua,penanganan terorisme harus menyentuh akar persoalan yang substansial yaitu memutus ideologi dengan paham yang keliru. C.Konflik Perbatasan Konflik perbatasan antarnegara dapat diselesaikan melalui strategi berikut. 1. Menguatkan alutsista serta meningkatkan teknologi untuk mengawasi daerah perbatasan. 2. Pemerintah melakukan perundingan dengan negara tetangga untuk menetapkan status wilayah perbatasan dan menyelaraskan interpretasi adanya zona netral atau zona bebas. 3. TNI memperkuat penjagaan di wilayah perbatasan dengan melakukan patroli,baik oleh TNI Angkatan Darat,Angkatan Udara,maupun Angkatan Laut. 4. Pemerintah perlu memberikan pendidikan pentingnya menjaga wilayah perbatasan kepada masyarakat. Apabila Upaya tersebut dilakukan maka kedaulatan negara,keutuhan wilayah NKRI,dan keselamatan segenap bangsa diwilayah perbatasan Indonesia dapat di pertahankan. D.Ancaman illegal Fishing Pemerintah Indonesia dapat menyita atau menyandera kapal asing yang melintas batas kedaulatan negara. Selain itu, pelaku dapat diproses secara hukum sesuai perundang undangan yang berlaku.sebagai negara maritim dengan hutan bakau dan perairan yang sangat luas ,seharusnya rakyat Indonesia bisa hidup makmur dari ikan dan sumber daya laut yang melimpah ruah . Akan tetapi ,selama puluhan tahun ,ikan ikan di lautan Indonesia telah dicuri oleh kapal kapal ilegal.oleh
karena itu ,kini saatnya Indonesia mengambil kendali. Laut Indonesia harus dijaga bersama. Peran pemerintah dalam menjaga laut Indonesia sangatlah penting. Kelompok 11 1. Adel Angelina A. R. 2. Mia Ramadhani 3. Enggar Dwi T.
KUMPULAN SOAL – SOAL PEMBAHASAN MATERI ANCAMAN DALAM BIDANG IPOLEKSOSBUDHANKAM DAN STRATEGI MENGATASINYA I. SOAL PILIHAN GANDA 1. Dalam menghadapi ancaman militer, Indonesia melaksanakan system pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang disebut juga sishankamrata yang diluar dalam UUD 1945 pasal….. a. 30 ayat 1 b. 30 ayat 2 c. 30 ayat 3 d. 30 ayat 4 e. 30 ayat 5 2. Korupsi merupakan ancaman dibidang….. a. Idiologi b. Ekonomi c. Budaya d. Social e. Politik 3. Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan professionalpada bidangnya, merupakan strategi mengatasi ancamaa dalam bidang….. a. Ideologi b. Budaya c. Ekonomi d. Social e. Politik 4. Salah satu lapisan dalam konsep pertahanan terhadap ancaman ideologi adalah….. a. Peran lapisan pertahanan militer b. Menanggulangi segala bentuk ancama yang di tunjukan kepada kehidupan politikbangsa c. Penguatan lembaga legistatif d. Penguatan penyelenggaraan pemerintah negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa,bebas KKN dan bertanggung jawab e. Strategi pendapatan kedalam
5. Penciptaan kestabilan ngara dan ekonomi bangsa merupakan salah satu strategi dalammenghadapi ancaman dibidang ekonomi pada lingkup….. a. Internal b. Eksternal c. Regional d. Supraregional e. Global 6. Terror, SARA, dan perang antar suku merupakn ancaman dalam bidang….. a. Ideologi b. Pertahanan dan keamanan c. Ekonomi d. Social e. Politik 7. Berikut contoh ancaman yang berasal dari luar negri adalah….. a. Penyelundupan narkotika b. Illegal loging c. Perang suku d. KKN e. Tindakan SARA 8. Berikut yang termasuk dalam contoh dari ancaman dibiang politik adalah….. a. Rendahnya sikap cinta pada produk dalam negri b. Adanya sikap mau menang sendiri dalam masyarakat dalam suatu negara c. Politik uang (money politics) d. Adanya berbagai aliran sesat yang ada ditengah tengah masyarakat e. Munculnya berbagai pahan radikaal dan ekstrimis yang menyebar luas dikalanganmasyarakat luas 9. Berikut yang tidak termasuk factor pendorong ancaman dari dalam yaitu ….. a. Kemiskinan b. Kebodohan c. Isu kekerasan d. Keterbelakangan e. Ketidakadilan 10. Ancaman yang berasal dari dalam yang didorong oleh isu kemiskinan, kebodohan,keterbelakangan dan ketidakadilan adalah….. a. Idiologi
b. Politik c. Social budaya d. Ekonomi e. Pertahanan dan keamanan 11. Berikut yang bukan bentuk ancaman berdimensi ekonnomi yang berasal dari internal….. a. Tingkat keterganntungan terhadap pihak b. Sisem ekonomi yang tidak jelas c. Instruktur yang tidak mewadahi d. Pengangguran e. Inflasi 12. Berikut yang bukan merupakan bentuk bentuk ancaman militer adalah….. a. Sabotase b. Agresi c. Spionase d. Pelanggaran wilayah e. Aksi demokrasi 13. Berikut yang bukan merupakan bentuk ancaman non militer adalah….. a. Ancaman berdimensi idiologi b. Ancaman berdimensi keselamatan umum c. Ancaman berdimensi teknologi dan informasi d. Ancaman berdimensi sabotase e. Ancaman berdimensi social dan budaya 14. Ancaman berdimensi ekonomi yang berasal dari eksternal dapat berbentuk….. a. Inflasi b. Pengangguran c. Kinerja ekonomi buruk d. Instruktur tidak memadahi e. System ekonomi yang tidak jelas 15. Salah satu cara yang paling tepat untuk menghadapi ancaman dalam bidang ekonomisecara internal yaitu….. a. Pelelangan senjata b. Menciptakan iklim usaha yang kondupsif c. Menaikkan harga bbm d. Mengurangi transaksi jual beli e. Menciptakan mata uang baru 16. Setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam negri maupun luar negri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Indonesia, serta keselamatan seluruhbangsa, merupakan pengertian…..
a. Politik b. Idiologi c. Ancaman d. Demokratisasi e. Ketahanan nasional 17. Berikut yang bukan strategi untuk mengatasi berbagai ancaman dibidang pertahanan dankeamanan yang telah diatur dalam psal 30 ayat 1 – 5 UUD NKRI tahun 1945, adalah….. a. Hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanannegara b. Usaha pertahanan dan keamanan pemerintah c. Tugas TNI sebagai mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dankedaulatan negara d. Tugas polri sebagai melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, dan menegakkanhukum e. Menggariskan susunan dan kedudukan hubungan kewenangan TNI dan polri dalammenjalankan tugas 18. Suatu ketahanan nasional yang memiliki sifat yang tidak tetap akan tetapi berubah – ubahsetiap saat. Hal ini sesuai dengan sifat ketahanan nasional yitu sifat….. a. Mandiri b. Dinamis c. Manunggal d. Wibawa e. Konsultasi dan kerja sama 19. Berikut yang bukan indicator hambatan dalam mencapai integrasi nasional adalah….. a. Korupsi, kolosi, dan nepotisme b. Rendahnya mutu SDM c. Ketidakperccayaan dalam pemerintah d. Kemiskinan e. Disintegrasi bangsa 20. Suatu sikap yang selalu memntingkan diri sendiri serta memandng orang lain itu tidak adadan tidak bermakna disebut….. a. Konsumtif b. Individualism c. Hedonism d. Westernisasi e. Modernisasi 21. Organisasi ini beranggotakan negara-negara di dunia. tujuannya adalah mewujudkanperdamaian dunia dan kerja sama antarnegara anggota.
Indonesia menjadi negara anggota ke-60. Organisasi yang dimaksud adalah….. a. KAA b. PBB c. GNB d. APEC e. ASEAN 22. Salah satu tujuan PPDB adalah memelihara perdamaian dunia dengan cara usaha Bersama serta menyelesaikan perselisihan yang mungkin membahayakan perdamaian dunia. Indonesia berperan aktiv mewujudkan dengan cara….. a. Menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dan malysia melalui mahkamahinternasional b. Memilih keluar dari pbb saat berkonfrontasi dengan malysia c. Mengirim bantuan ke etiopia yang dilanda kelaparan d. Menyelenggarakan referendum di filipina e. Mingirimm kontigen garuda ke Kango 23. Indonesia secara rutin mengirimkan kontingen garuda ke negara – negara konflik. Dengandemikian, Indonesia telah berupaya mewujudkan tujuan PBB yang tercantum dalampiagam PBB, yaitu….. a. Menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang b. Memelihara perdamaian dunia dengan cara usaha Bersama c. Menciptakan keaadan yang memungkinkan terpeliharanya keadilan d. Mendorong kemajuan social dan tingkat kehidupan yang lebih baik e. Memperteguh kepercayaan hak asasi manusia, harkat, dan derajat manusia 24. Perhatikan ciri-ciri berikut! 1) Sebagai bentuk interaksi ntarbangsa/negara. 2) Antarbangsa/negara tersebut saling terikat. 3) Komunikasi tebentuk dalam rangka pelaksanaan politik luar negri.Ciri-ciri tersebut menunjukkan pengertian….. a. Hubungan internasional b. Perjanjian internasional c. Lembaga internasional d. Perwakilan diplomatic e. Hukum internasional 25. Politik luar negri adalah bebas dan aktif. Kata aktif dalam politik luar negri Indonesiaberarti….. a. Mencampuri urusan dalam negeri lain b. Melakukan kerja sama dengan negara lain
c. Mengirimkan misi perdamaian dalam menjaga ketertiban dunia d. Menerima intervensi megara lain terikat urusan dalam negeri Indonesia e. Menjadi anggota internasional dengan sesama negara dikawasan asia tenggara 26. Perhatikan informasi berikut! Menurut sekretaris jendral perserikatan bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres, keadilan vaksin adalah ujian moral terbesar dihadapan komunitas global. Antonio guterrs mrnyerukan rencana vaksinasi global untuk menyatukan kekuatan demi memastikan distribusivaksin yang adil. Antonio guterres meminta negara dengan kekuatan ekonomi utama dunia yang tergabung dalam G-20 agar membentuk guggus tugas darurat untuk membuat rencana dan mengoordinasikan pelaksanaan daan pembiayaannya. Lembaga PBB yang berwenang untuk menangulangi kesenjangan distribusi vaksin sepeti informasi tersebut adalah….. a. ILO b. WHO c. UNDP d. UNHCR e. UNESCO 27. Konferensi asia afrika yang diselenggarakan di Bandung pada 118-24 april 1955 merupakan proses awal lahirnya Gerakan Non-Blok. Dalam menjalankan tugas GNB harusmematuhi asas-asas yang sudah disepakati seperti….. a. Memegang teguh perjuangan melawan imperalisme b. Mendukung semua perjuangan kaum kolonialisme c. Gerakannya disesuaikan dengan organisasi lain d. Keanggotaannya bersifat terbuka e. Gerakannya bersifat mandiri 28. Perhatikan wacana berikut! Laut tiongkok selatan merupakan wilayah strategis. Bila ada negara yang bersengketaterkait wilayah itu tentu dampaknya akan merugikan negara-negara ASEAN. Berkaitan dengan wacana tersebut, peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalammenyelesaikan konflik laut tiongkok selatan adalah….. a. Membantu tiongkok dalam meningkatkan kehadiran militernya di kepulauan spratly b. Mendorong cara penyelesaian sengketa secara damai melalui implementasi code ofconduct c. Membangun kekutan militer bersma anggota ASEAN lainnya
untuk memenangkanklaimnya dilaut tiongkok selatan d. Mengajak negara anggota ASEAN untuk mengeksplorasi dan mengeksplorasi sumberdaya perikanan di daerah konflik e. Mendukung Filipina sebagai negara pertama yang menggunakan kekuatan militeruntuk menegaskan klaimnya dilaut tiongkok selatan 29. Perhatikan informasi berikut! Pada 3 Januari 2021 sebanyak 488 personel Yonif Raider Khusus 644/ Walet Saktidiberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo sebagai Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) TNIKontingen Garuda XXXIX-C/Monusco Kongo yang ditugaskan selama satu tahun sebagai pasukanperdamaian PBB. Berkaitan dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 prajurit selalu melaksanakan disiplin di dalam penegakan protokol kesehatan. Pengiriman Kontingen Garuda ke Kongo seperti informasi tersebut merupakan salah satutugas organ utama PBB, yaitu... a. Dewan Ekonomi dan Sosial b. Mahkamah Internasional c. Dewan Keamanan d. Dewan Perwalian e. Majelis Umum 30. Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Sejak ASEAN didirikan,Indonesia telah menunjukkan peranannya di berbagai bidang. Peran Indonesia dalam ASEAN dibidang komunikasi adalah.... a. Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa ASEAN b. Indonesia menjadi tempat kedudukan sekretariat tetap ASEAN c. Indonesia mengizinkan digunakannya satelit Palapa oleh negaranegara anggota ASEAN d. Indonesia menjadi pemimpin negosiator Regional Comprehensif Economic Partnership(RCEP) e. Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) danAssociated Meetings ke-31 serta Konferensi ASEAN CIO Forum yang ke-2 31. Pengaturan hubungan internasional bermanfaat bagi bangsa-bangsa di dunia karena hal ituakan… a. Memudahkan negara penjajah mengelola daerah jajahannya b. Menumbuhkan rasa persahabatan dan saling percaya antarbangsa c. Mencegah terjadinya kesimpangsiuran dalam hubungan antarbangsa d. Memantapkan ketergantu gan antarnegara miskin pada negara maju. e. Mendorong negara penjajah untuk memerdekakan daerah penjajahannya
32. Dalam rangka menjalankan politik luar negeri- nya, Indonesia aktif dalam berbagaiorganisasi internasional. Organisasi regional yang diikuti Indonesia adalah.... a. Gerakan Non-Blok b. World Trade Organization c. Organisasi Konferensi Islam d. Perserikatan Bangsa-Bangsa e. Association of South East Asian Nation 33. Faktor yang mendasari Takhta Suci Vatikan dijadikan sebagai subjek hukum internasionaladalah.... a. Disahkannya Perjanjian Versailles 1919 b. Ditandatanganinya Traktat Lateran 1929 c. Adanya Keputusan Permanent Court of Justice 1928 d. Ditetapkannya konvensi Genocida 1948 e. Lahirnya Universal Declaration of Human Rights 1948 34. Subjek hukum internasional ini diawali dalam perjanjian Versailles 1919. Subjek hukum internasional ini sebagai salah satu subjek penting di hukum internasional setelahterjadinya Perang Dunia II dan lahirnya Universal Declaration of Human Rights 1948. Subjek hukum internasional yang dimaksud adalah.... a. Negara b. Individu c. Takhta suci Vatikan d. Organisasi internasional e. Palang Merah Internasional 35. Hubungan internasional atau hubungan antar- bangsa dapat berupa hubungan antara.... a. Negara b. Orang per orang c. Kelompok orang d. Orang per orang, atau antarkelompok e. Orang per orang, kelompok, atau antarnegara 36. . Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog UtaraSelatan. Pernyataantersebut merupakan salah satu contoh peran Indonesia dalam organisasi internasional, yaitu ... a. G-7 b. GNB
c. APEC d. d.NATO e. ASEAN 37. Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda (Konga) di negara-negara konflik. Hal inimenunjukkan salah satu faktor pendorong hubungan internasional yang berwujud.... a. Tanggung jawab sebagai warga dunia untuk mewujudkan kehidupan dunia yang tertib,aman, b. damai, dan merata b. Kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya, baik melalui kudeta maupunintervensi dari negara lain c. Keinginan untuk membuka hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negaralain d. Perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai bidang e. Keinginan meningkatkan kesejahteraan nasional 38. Perhatikan dasar hukum berikut! 1) Perjanjian Versailles 1919. 2) Hak untuk menentukan nasib sendiri. 3) Hak untuk memilih sistem ekonomi, sosial, 4) dan budaya sendiri. 5) Perjanjian London 1945. 6) Hak untuk menguasai sumber daya alam. Dasar hukum yang menyatakan pemberontak/ pihak yang bersengketa sebagai subjekhukum internasional ditunjukkan oleh angka.... a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) 39. Peran Indonesia di dunia internasional sangat besar, salah satunya dalam regional ASEAN. Indonesia mempunyai peran besar dalam perjalanan ASEAN sampai saat ini. Contoh peranIndonesia dalam ASEAN yaitu .... a. Aktif menjalin kerja sama dengan NATO b. Sebagai hakim dalam sengketa antaranggota c. Pemrakarsa penyelesaian konflik di Kamboja d. Pemegang hak veto dalam sidang ASEAN e. Negara yang menentukan ketua ASEAN 40. Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan.. a. Komisi yudisial b. Mahkamah agung
c. Mahkamah konsitusi d. Dewan perwakilan rakyat e. Dewan perwakilan daerah II. SOAL URAIAN 1. Apa perbedan ancaman militer dengan ancaman non- militer dilihat dari karakteristiknya ? 2. Upaya apa yang dilakukan negara dalam menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi ? 3. Apa yang dimaksud dengan IPOLEKSOSBUDHANKAM ? 4. Pasal 30 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, perilaku apa yang hendaknya dilakukan yang mencerminkan pasal tersebut? 5. Upaya apa yang dilakukan negara dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik? LEMB AR JAWA BAN I. JAWABAN PILIHAN GANDA 1. B 11. A 21. B 31. E 2. B 12. E 22. A 32. E 3. E 13. D 23. B 33. B 4. A 14. A 24. B 34. B 5. A 15. B 25. C 35. E 6. B 16. C 26. B 36. B 7. A 17. B 27. A 37. A 8. C 18. B 28. B 38. B 9. C 19. A 29. C 39. C 10. C 20. B 30. C 40. D II. JAWABAN URAIAN 1. Ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir, mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukanagresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara. Sedangkan ancaman non- militer tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasiserta keselamatan umum. 2. Dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, sistem dan upaya
pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. 3. Ancaman IPOLEKSOSBUDHANKAM adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. 4. Perilaku yang mencerminkan pasal 30 Ayat (1) di antaranya: a. Menghindarkan diri dari berbagai aktivitas yang dapat mengganggu ketertiban umum, seperti tawuran. b. Tidak terlibat dalam perkumpulan yang berpotensi membuat keresahan dimasyarakat seperti geng motor. c. Ikut serta dalam berbagai organisasi yang kegiatannya bertujuan meningkatkan kecintaan kepada negara, seperti Pramuka, Paskibra, Patroli Kemanan Sekolah, dan sebagainya. d. Mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut: Pertama, pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Kedua, pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antarnegara, yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hinggaglobal. Kelompok 12 1. Berliana Revalin M. 2. Itsna Nurun N. 3. M. Rafael R. A.