Rick Riordan
kecil, kisut setelah dua bulan, tapi aku masih bisa men-
cium aroma lemah taman yang memesona itu. Hal itu
membuatku sedih.
Aku teringat permintaan terakhir Calypso kepadaku:
Buatlah taman di Manhattan untukku, kau mau kan?
Aku membuka jendela dan melangkah ke tangga darurat.
Ibuku meletakkan kotak tanaman di luar sana. Pada
musim semi dia biasanya memenuhinya dengan bunga-
bunga, tapi sekarang cuma ada tanah, menantikan sesuatu
yang baru. Malam itu cerah. Sedang bulan purnama di
atas Eighty-second Street. Aku menanam dahan moonlace
yang kering itu dan memercikkan sedikit nektar ke atas-
nya dari wadah minuman perkemahanku.
Tidak ada yang terjadi pada awalnya.
Lalu, saat aku memperhatikan, tumbuhan perak kecil
mencuat keluar dari tanah—bayi moonlace, berkilau di
malam musim panas yang hangat.
“Tanaman bagus,” kata sebuah suara.
Aku terlompat. Nico di Angelo sedang berdiri di
tangga darurat tepat di sebelahku. Dia muncul begitu saja
di sana.
“Sori,” katanya. “Nggak bermaksud mengagetkanmu.”
“Ng—nggak apa-apa. Maksudku ... apa yang kau laku-
kan di sini?”
Dia tumbuh kira-kira dua puluh sentimeter lebih
tinggi selama dua bulan ini. Rambut hitamnya acak-
acakan. Dia mengenakan T-shirt hitam, jins hitam, dan
cincin perak baru yang berbentuk seperti tengkorak. Ped-
ang besi Stygian-nya tergantung di sampingnya.
442
pustaka-indo.blogspot.com
Pesta Ulang Tahunku Jadi Suram
“Aku sudah menjelajah,” katanya. “Kupikir kau ingin
tahu, Daedalus mendapatkan hukumannya.”
“Kau melihat dia?”
Nico mengangguk. “Minos ingin merebusnya dalam
keju cair selamanya, tapi ayahku punya gagasan lain.
Daedalus akan membangun jembatan layang dan pintu tol
di Asphodel sepanjang waktu. Itu bakal mengurangi ke-
padatan lalu lintas. Sejujurnya, kupikir pak tua itu cukup
senang dengan hukumannya. Dia masih membangun.
Masih mencipta. Dan dia bisa ketemu anak laki-lakinya
dan Perdix saat akhir pekan.”
“Bagus tuh.”
Nico mengetuk cincin peraknya. “Tapi itu bukan
alasan sebenarnya kenapa aku datang. Aku menemukan
beberapa hal. Aku ingin memberimu penawaran.”
“Apa?”
“Cara mengalahkan Luke,” katanya. “Kalau aku benar,
itulah satu-satunya cara supaya kau bisa punya peluang.”
Aku menarik napas dalam-dalam. “Oke, aku men-
dengarkan.”
Nico melirik ke dalam kamarku. Alisnya dikerutkan.
“Apa itu ... apa itu kue ulang tahun biru?”
Dia kedengarannya lapar, mungkin sedikit berharap-
harap. Aku bertanya-tanya apakah anak malang itu pernah
berpesta ulang tahun, atau apakah dia bahkan pernah
diundang ke pesta ulang tahun.
“Masuklah ke dalam, makan kue dan es krim,”
kataku. “Kedengarannya kita punya banyak hal untuk di-
bicarakan.”[]
443
pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com
Lengkapi Koleksi Anda!
Percy Jackson
& The Olympians
#1
THE LIGHTNING THIEF
#2
THE SEA
OF MONSTERS
#3
THE TITAN’S CURSE
#4
THE BATTLE OF
THE LABYRINTH
#5
THE LAST OLYMPIAN
pustaka-indo.blogspot.com
Lengkapi Koleksimu!
The Heroes of Olympus
The Lost Hero (Buku Satu)
Son of Neptune (Buku Dua)
The Mark of Athena (Buku Tiga)
Dapatkan Juga
Karya Bestseller
Rick Riordan Lainnya!
The Kane Chronicles
The Red Pyramid
(Buku Satu)
The Throne of Fire
(Buku Dua)
The Serpents Shadow
(Buku Tiga)
pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com