MATERI AJAR
Struktur, Fungsi
dan Kaidah Kebahasaan Teks
Non Fiksi
Penulis :
NURUL AMELIA, S.Pd
PPG GURU KELAS SD DALJAB ANGKATAN 2
UNINERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning Modul 3
Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Kegiatan Belajar 3 Struktur, Fungsi dan Kaidah
Kebahasaan Teks Nonfiksi Dapat Terselesaikan.
Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning Modul 3 Pendalaman Materi Bahasa
Indonesia Kegiatan Belajar 3 Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
ini penulis susun untuk memenuhi tugas dan tagihan mahasiswa PPG Dalam Jabatan
tahun 2021 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya pada Tahap Pendalaman materi
yaitu Penyusunan Materi Ajar Berbasis Masalah untuk mengidentifikasi masalah
dalam pembelajaran yang dialami mahasiswa PPG yang disebabkan oleh defisit
kompetensi maupun miskonsepsi. Dalam materi ajar ini penulis penyusun menyajikan
beberapa referensi dan solusi untuk mengatasi defisit kompetensi maupun miskonsepsi
dalam Modul 3 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Kegiatan Belajar 3 Struktur,
Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
` Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam materi ajar
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati mengharapkan saran dan kritik demi
perbaikan dan kesempurnaan materi ajar ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Terima kasih atas kerja keras dan masukan
berharganya.
Penulis berharap semoga materi ajar yang disusun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Simpang Empat, 04 Juni 2021
Penulis
Nurul Amelia
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .............................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1
1. Deskripsi Singkat ............................................................................1
2. Relevansi .........................................................................................2
3. Petunjuk Belajar ...............................................................................2
BAB II CAPAIAN PEMBELAJARAN ...................................................3
1. Capaian Pembelajaran .....................................................................3
2. Sub Capaian Pembelajaran ..............................................................3
BAB III URAIAN MATERI ....................................................................4
a. Hakikat Teks Nonfiksi ....................................................................4
1. Teks deskriptif ...........................................................................6
2. Teks eksplanasi .........................................................................8
3. Teks prosedur/arahan/petunjuk ..................................................9
4. Teks laporan .............................................................................10
5. Teks tanggapan.........................................................................11
6. Teks cerita ...............................................................................12
7. Teks iklan .................................................................................14
b. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi .............17
1. Esai ..........................................................................................17
2. Reviu / Bab Buku/ Artikel .......................................................21
3. Artikel Ilmiah ...........................................................................23
1) Teks Narasi Sejarah ...........................................................28
2) Surat ..................................................................................31
c. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ..........................34
d. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah Dasar 35
e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............36
BAB IV PENUTUP .................................................................................37
1. Rangkuman ...................................................................................37
2. Tugas Terstruktur ...........................................................................37
3. Forum Diskusi................................................................................38
4. Tes Formatif ..................................................................................39
5. Kunci Jawaban ...............................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................45
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Lingkaran Sastra Membaca Buku Pendidikan Sastra anak-anak.................4
Gambar 1.2 Peta Konsep Teks Deskripsi.....................................................7
Gambar 1.3 Teks Eksplanasi ......................................................................8
Gambar 1.4 Contoh Teks Prosedur ..............................................................9
Gambar 1.5 Teks Tanggapan .....................................................................12
Gambar 1.6 Teks Berita .............................................................................13
Gambar 1.7 Teks Iklan...............................................................................15
Gambar 1.8 Menulis Esai ..........................................................................18
Gambar 1.9 Reviu .....................................................................................21
Gambar 1.10 Contoh Artikel......................................................................24
Gambar 1.11 TeksNarasi Sejarah...............................................................28
Gambar 1.12 Bagian Surat .........................................................................32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dari sekolah dasar
ini adalah keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan modal
terpenting bagi manusia. Dalam pembelajaran bahasa indonesia, ada empat
keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini, antara lain:
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling
terkait antara satu dengan yang lainnya. Menulis tidak lepas dari kemampuan
menyimak, membaca dan berbicara anak, sehingga keempat aspek ini harus senantiasa
diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Proses pembelajaran pada semua jenjang pendidikan, akan selalu dihadapkan
pada sumber atau literatur yang dituangkan secara tertulis. Tulisan bertujuan agar ilmu
tersebut dapat terekam dan dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Teks nonfiksi lebih
dominan tertuang dalam literatur dibandingkan dengan teks fiksi karena teks nonfiksi
berfungsi sebagai salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran untuk
menghubungkan antara ilmu yang dituangkan penulis dengan pembaca. Realitas dan
aktualitas yang dihadirkan teks nonfiksi bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
memperkaya wawasan pembaca.
Dalam bahan ajar ini pembaca diharapkan tidak hanya menguasai materi,
Pembaca juga akan mampu mengembangkan materi teks nonfiksi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran yang realistik, kontekstual, aktif,
kreatif, dan menyenangkan serta mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat
bagi peserta didik Sekolah Dasar.
2. Relevansi
Bahan ajar ini juga relevan dengan kompetensi pedagogik. Melalui
pembelajaran dengan Bahan Ajar ini Pembaca akan belajar memahami peserta didik
dengan karakter yang beragam dari segi kemampuan berpikir sistematis, dalam
merancang perencanaan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran teks
nonfiksi yang sesuai.
Dengan dipelajarinya bahan ajar ini, akan menguatkan pemahaman pembaca
mengenai materi tentang teks nonfiksi serta mengembangkan metode pembelajaran
yang digunakan guru dalam menunjang peningkatan kompetensi profesioanl,
pedagogik, sosial, dan kepribadian guru yang diharapkan sesuai dengan implementasi
Kurikulum 2013. Kompetensi yang dimiliki tersebut diharapkan memfasilitasi
1
aktivitas belajar siswa SD khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang
secara umum anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik sudah dapat melakukan
seriasi, memiliki minat terhadap tulisan, perbendaharaan kata meningkat, senang
berbicara dan aktif bertanya, memahami sebab akibat, pemahaman terhadap ruang dan
waktu telah berkembang.
3. Petunjuk Belajar
Untuk dapat memahami bahan ajar ini degan baik serta mencapai
kompetensi yang diharapkan, gunakanlah strategi belajar berikut:
a. Cermati istilah-istilah khusus yang digunakan dalam bahan ajar ini.
b. Temukanlah kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru.
c. Baca materi bahan ajar ini dengan seksama, tambahkan catatan penting yang
relevan dan sesuai pemikiran.
d. Pahamilah Bahan Ajar ini melalui pemahaman dan pengalaman sendiri serta
diskusikanlah dengan dengan rekan atau dengan teman-teman Pembaca
e. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Pembaca dapat
menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
f. Mantapkanlah pemahaman pembaca melalui pengerjaan forum diskusi dan tes
formatif yang tersedia dalam bahan ajar ini dengan baik. Kemudian, nilai
sendiri tingkat pencapaian pembaca dengan membandingkan jawaban yang
telah pembaca buat dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat diakhir
Bahan Ajar.
g. Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk hal-hal yang dianggap masih
sulit, dengan teman-teman Pembaca.
2
BAB II
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran
a. Menguasai konsep struktur, fungsi, dan kaidah kebahasan teks nonfiksi
serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD.
b. Menguasai konsep aplikasi pedagogis (pedagogical content knowledge)
minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan
prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia SD secara mendidik.
c. Mampu menggunakan pengetahuan konseptual dan prosedural serta
keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah Bahasa Indonesia terkait
dengan materi teks nonfiksi.
2. Subcapaian Pembelajaran
a. Menganalisis bentuk teks nonfiksi;
b. Menganalisis struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks nonfiksi;
c. Menjelaskan fokus pembelajaran menulis di sekolah dasar;
d. Mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran menulis teks nonfiksi
di sekolah dasar;
e. Menganalisis materi pelajaran (amp) teks nonfiksi sekolah dasar; dan
f. Menjelaskan Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
3
BAB III
URAIAN MATERI
A. Hakikat Teks Nonfiksi
Gambar 1.1 Anak-anak duduk di kursi, Lingkaran Sastra Membaca Buku
Pendidikan Sastra anak-anak
https://www.pngegg.com/id/png-zhkfd
Kamu pasti pernah membaca kan? Apa judul buku yang pernah kamu baca?
Tentunya kamu bisa menyebutkan lebih dari satu judul jenis buku yang kamu baca
seperti novel, dongeng, dan cerpen. Jenis buku tersebut lebih mudah dikenal karena
termasuk buku fiksi atau karangan imajinatif. Lalu tahukah kamu tentang koleksi buku
seperti esai, artikel ilmiah, biografi, ensiklopedia, jurnal, dan buku pedoman? Apakah
kamu pernah membaca salah satu jenis dari buku tersebut? Jenis buku seperti esai,
artikel ilmiah biografi, ensiklopedia, jurnal dan buku pedoman termasuk jenis buku
nonfiksi. Mengapa disebut nonfiksi? Jenis teks ini berdasarkan kenyataan atau data
yang benar adanya di kehidupan nyata.
Bagaimana seorang anak akan bisa menceritakan sesuatu setelah ia membaca
ataupun setelah ia mendengarkan? Bagaimana pula dengan menulis? Salah satu
keterampilan menulis yang harus dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar diantaranya
menulis karangan nonfiksi. Mengusai secara teoritis dan secara praktis teks nonfiksi
merupakan hal yang harus dimiliki oleh guru profesional.
4
Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang sifatnya berdasarkan
fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya. Pengertian teks nonfiksi
menurut para ahli :
1) Tarigan (1991) Teks nonfiksi ialah yang tidak hanya bersifat realitas
namun juga bersifat aktualitas.
2) Sumarjo dan Saini (1997) Teks nonfiksi merupakan jenis sastra
nonimajinatif yang disusun tidak berdasarkan cerita rekaan.
3) Trim (2014) Teks nonfiksi ialah tulisan berbasis data dan fakta
sebenarnya disajikan dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa
argumentasi, eksposisi, atau deskripsi.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi kedalam dua jenis teks
yaitu, teks faksi dan teks nonfiksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Teks faksi, merupakan teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis
kejadian sebenarnya. Jenis teks faksi diantaranya, biografi,
autobiografi, kisah nyata, memoar, dan cerita-cerita dari kitab suci.
(2) Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data valid tentang
pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut. Jenis ini diantaranya,
buku refrensi, buku petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus,
ensiklopedia, directory, dan peta.
Perbedaan Teks Nonfiksi, Faksi Dan Fiksi
Cerita nyata dengan Teks yang disusun Karya sastra yang berisi
tidak menyamarkan berdasarkan data valid tentang cerita rekaan bukan
para pelaku cerita yang pengetahuan tanpa berdasarkan
ada di dalamnya. mengurangi isi data tersebut. kejadiannyata.
Contoh: biografi, Contoh: buku referensi, buku Contoh: cerita fantasi,
autobiografi, kisah petunjuk/panduan, buku dongeng, legenda, dll.
nyata, memoar, dan pelajaran, ensiklopedia,
cerita-cerita dari kitab directory, dan peta.
suci.
5
Membuat teks nonfiksi tentu tidak dapat dipisahkan dari kegiatan praktik
menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses menulis. Haryadi
dan Zamzami (1996) membagi proses menulis kedalam lima tahapan, yaitu
pramneulis, menulis, merevisi, mengedit, dan mempublikasikan. Secara lebih rinci
tahapan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1) Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang
akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih
bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-
bahan.
2) Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam
bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang utuh.
3) Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan.
Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan
kebahasaan.
4) Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan,
misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. Proses
pengeditan juga dapat diperluas dengan menambahkan gambar atau ilustrasi.
5) Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam
bentuk cetakan, noncetakan, atau kedua-duanya.
Teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar cukup kompleks disesuaikan
dengan tingkatan kelasnya. Diantara sekian banyak teks nonfiksi yang relevan untuk
peserta didik sekolah dasar berdasarkan Standar Isi Bahasa Indonesia ialah:
⎯ Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau tempat
⎯ Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan informasi
⎯ Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau melakukan sesuatu
⎯ Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran
⎯ Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan maaf
⎯ Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
⎯ Teks paparan iklan.
6
1) Teks deskriptif
Gambar 1.2 peta konsep teks deskripsi
https://bit.ly/3uRBSBY
Pernahkan kalian membaca sebuah teks yang isinya memaparkan sesuatu
secara jelas dan detail? Jika ya, maka yang sedang kalian baca itu adalah apa yang
dikenal sebagai teks deskripsi. Apakah yang dimaksud deskripsi itu? Deskripsi artinya
memaparkan, menguraikan atau melukiskan. Jadi teks deskripsi adalah sebuah
karangan yang gagasan utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan secara
jelas objek, tempat atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca, yang
sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan
dalam teks tersebut.
Ciri-ciri Teks Deskripsi
Untuk membedakan teks deskripsi dengan teks lainnya simaklah ciri-ciri
teks deskripsi di bawah ini :
• Paragraf/karangan deskripsi menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
• Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta
melibatkan kesan indera.
• Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan langsung
apa yang sedang dibahas di dalam teks.
• Penggambaran atau penjelasan suatu objek yang menjadi topik di tuliskan secara
detail.
• Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna,
atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.
7
Jenis-jenis Teks Deskripsi
Teks deskripsi dibedakan menjadi dua jenis yakni:
1. Deskripsi Imajinatif (Impresionis) adalah paragraf yang melukiskan ruang atau
tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai
segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan
pembaca.
2. Deskripsi faktual/ekspositoris adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal
atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga
pembaca dapat membayangkan keadaannya. Agar suatu objek mampu
membangkitkan daya khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya
dari berbagai sudut pandang.
Semakin rinci penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan
pembaca. Apabila objek yang dilukiskan itu adalah seseorang, perinciannya
dapat dilakukan terhadap aspek fisik maupun aspek rohaninya. Aspek rohani
meliputi perasaan, watak, bakat, peranannya dalam suatu bidang kerja, dan
sebagainya.
2) Teks eksplanasi
Gambar 1.3 teks eksplanasi di SD
https://bit.ly/3iifAXp
Apakah itu eksplanasi? Media cetak seperti koran, majalah dan berita yang
kamu baca di media sosial memuat bebagai permasalahan yang terjadi contohnya
berupa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain-lain.
Sementara contoh dari kejadian sosial berupa pengangguran, kesehatan, pendidikan
8
dan lain-lain. Contoh permasalahan tersebut merupakan bagian dari teks eksplanasi.
Lantas, sulitkah untuk membedakan mana teks eksplanasi dan mana yang bukan?
Sebenarnya tidak juga, apalagi teks eksplanasi memiliki karakteristik tersendiri yang
membedakannya dengan jenis teks lainnya.
Eksplanasi berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan,
pernyataan atau fakta yang menjelaskan. Pengertian teks eksplanasi adalah teks yang
menceritakan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Teks Eksplanasi adalah sebuah
teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena
alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Teks eksplanasi memberi tahu
pembaca bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa sesuatu terjadi. Teks ini berisi
penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses.
Berikut ciri-ciri teks eksplanasi:
1. Bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.
2. Bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.
3. Disampaikan dengan gaya yang lugas danmenggunakan bahasa baku.
4. Biasanya memuat penunjuk keterangan waktu, penunjuk keterangan cara,
konjungsi kronologis, dan kata tunjuk.
5. Termasuk jenis teks non-fiksi yang di dalamnya terdapat data, fakta, serta
opini yang logis.
6. Bersifat faktual, memuat seluruh informasi yang bersifat fakta dan ilmiah.
7. Menggunakan konjungsi kausalitas maupun kronologis.
Konjungsi kausalitas contohnya adalah: antara lain, sebab, karena, oleh sebab
itu, oleh karena itu, atau sehingga. Sementara konjungsi kronologis
contohnya adalah: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
3) Teks prosedur
Gambar 1.4 contoh teks prosedur
https://tinyurl.com/tdcteu6v
9
Ketika kita ingin memasak sesuatu tapi tidak tahu caranya, kita akan mencari
resepnya di internet. Atau ketika kita ingin menjahit celana yang bolong tapi tidak tahu
cara menjahit, kita juga bisa mencari langkah-langkahnya di internet. Resep ataupun
teks yang memberi tahu kita cara menjahit termasuk ke dalam teks prosedur. Apakah
itu teks prosedur? Teks Prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah untuk
melakukan atau membuat sesuatu. Langkah-langkah pada Teks Prosedur harus
berurutan atau sistematis. Tujuan dari Teks Prosedur adalah untuk memberikan
panduan kepada pembaca dalam melakukan atau membuat sesuatu dengan benar.
Macam-macam Teks Prosedur
Teks Prosedur terbagi kedalam beberapa jenis yakni :
1. Teks Prosedur Sederhana adalah prosedur yang ditempuh dengan hanya dua atau
tiga langkah saja. Contoh : Prosedur menghidupkan televisi.
2. Teks Prosedur Kompleks adalah prosedur yang terdiri dari banyak langkah.
Langkah-langkah tersebut biasanya berjenjang dengan sub langkah pada setiap
langkahnya. Contohnya : Prosedur pembuatan SIM
3. Protokol prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat atau tidak terlalu
rumit. Langkah-langkah dari protokol sangat mudah difahami. Contohnya : Cara
membuat blog di blogger.com
Macam-macam kalimat dalam Teks Prosedur
1. Kalimat Imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah yang berfungsi
untuk meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan yang berfungsi untuk
memberikan informasi.
3. Kalimat ini berisi tentang pertannyaan yang digunakan untuk mencari informasi.
4) Teks laporan
Kalian pasti pernah melakukan peninjauan secara cermat terhadap suatu hal
seperti pengamatan pada tumbuhan atau alam sekitar, bukan? Agar bisa memperoleh
manfaat dari kegiataan peninjauan ini, maka hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan
yang disebut teks laporan. Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung
klarifikasi mengenai suatu objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda
dengan teks deskripsi, teks laporan bersifat umum atau universal. Sedangkan teks
deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.
10
Ciri-ciri Kebahasaan Teks Laporan
Teks laporan memiliki ciri kebahasaan, diantaranya adalah:
1. Kata benda umum merupakan suatu objek atau peristiwa yang terjadi secara
umum (general), bukan merupakan benda atau peristiwa yang khusus (spesifik).
2. Kata kerja material merupakan kata kerja yang menunjukan tindakan suatu
benda, binatang, manusia atau peristiwa. Kata kerja material tersebut dapat
nyata terlihat.
3. Kata kopula merupakan kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu
pengertian atau konsep mengenai suatu hal.
4. Kata pengelompokan digunakan untuk mengelompokan suatu objek menjadi
sesuatu yang lebih spesifik.
5. Kata keadaan merupakan kata-kata yang menggambarkan atau bermakna suatu
keadaan yang berhubungan dengan suatu objek.
6. Kata teknis adalah kata-kata yang umumnya bersifat ilmiah dan berkaitan
dengan objek yang diobservasi dalam isi teks laporan
Macam-macam Model Teks Laporan
Ada banyak sekali jenis-jenis teks laporan yang bisa kita temukan,
diantaranya adalah:
1. Teks Laporan Hasil Observasi / Pengamatan
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi mengenai
jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau
universal. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke
dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya. Teks ini juga berkaitan
dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas yang ada didalamnya.
2. Teks Laporan Percobaan
Suatu teks yang berisi tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis yang
biasa berada ketika seseorang melakukan suatu percobaan, observasi atau
melakukan karya ilmiah dan bisa juga pada laporan praktikum.
11
5) Teks tanggapan
Gambar 1.5 teks tanggapan
https://tinyurl.com/4n5pv7kt
Saat menonton pertandingan olahraga, pernahkah kalian mengomentari
pertandingan olahraga tersebut? Jika iya, itu artinya kalian telah memberi tanggapan
terhadap orang lain. Jika itu berupa tulisan, maka tanggapan disusun dalam sebuah teks,
dan itu bisa berupa kritikan. Dalam suatu forum lisan atau tulisan, baik itu ilmiah
maupun non-ilmiah, tentu kita dapat memberikan tanggapan yang berisi kritik dan
pujian. Kritik merupakan ungkapan ketidaksetujuan terhadap suatu hal yang dilengkapi
alasan. Alasan yang diungkapkan dalam kritik haruslah bersifat membangun dan bukan
menjatuhkan. Sedangkan pujian adalah ungkapan rasa setuju mengenai suatu hal.
Pujian dapat berupa penghargaan atau sanjungan. Lalu, apa itu teks tanggapan dan
untuk apa teks tanggapan dibuat? Yuk, kita pelajari.
Teks tanggapan merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas,
menganalisis, dan menanggapi suatu teks, yaitu dapat berupa teks sastra, artikel, berita,
ataupun karya seni pertunjukkan. Di dalam teks tanggapan terdapat pula penilaian
berupa kritik dan pujian. Tujuan dari teks tanggapan adalah untuk memberikan
penilaian tentang kelebihan dan kekurangan dari sebuah teks yang juga disertai dengan
saran. Penilaian yang dilakukan haruslah objektif, sopan, logis, dan jelas.
Struktur Teks Tanggapan
1. Evaluasi, Struktur yang pertama dari teks tanggapan adalah evaluasi. Struktur
ini berisi pernyataan umum mengenai apa yang akan disampaikan penulis
dalam teks. Struktur ini terdapat pada paragraf pertama teks.
12
2. Deskripsi teks, Pada struktur ini akan disampaikan informasi tentang data-data
dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau bahkan melemahkan
tanggapan yang disampaikan. Pendapat-pendapat tersebut mulai muncul pada
paragraf kedua dan ketiga.
3. Penegasan ulang, Struktur yang terakhir ini berisi tentang penegasan ulang
terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan. Penegasan ulang
muncul pada paragraf terakhir.
6) Teks berita
Gambar 1.6 teks berita
https://tinyurl.com/3zbn94fb
Apa yang terbayang jika kamu mendengar kata teks berita? Pasti kamu
membayangkan koran, majalah atau acara berita di televisi bukan? Saat ini,
teks berita dapat kalian dapatkan dengan mudah di mana saja. Tidak hanya di koran
saja, kalian dapat dengan mudah mencarinya di portal berita atau halaman web di
internet. Namun, tahukah kamu apa itu sebenarnya teks berita? Lalu, apa saja yang
harus ada di dalam teks berita? Apakah hanya berita saja? Tentu tidak, ada banyak hal
di dalam sebuah teks berita. Yuk, kita cari tahu.
Pertama-tama mari kita kenali pengertian dari teks berita. Teks
berita merupakan teks yang berisi tentang segala peristiwa yang terjadi di dunia. Teks
berita biasanya disebarkan melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs
web, ataupun media yang lainnya. Teks berita adalah salah satu produk jurnalistik yang
mudah ditemui di berbagai media, baik online, cetak, maupun televisi. Berita berisikan
laporan atas kejadian atau peristiwa yang sedang dan telah terjadi. Dalam teks berita,
infromasi yang disampakan merupakan peristiwa aktual, penting, dan menarik untuk
diketahui publik. Maka dari itu, berita harus dimulai dengan fakta.
13
Struktur Teks Berita
1. Orientasi berita. Orientasi berita merupakan pengenalan masalah atau hal apa
yang akan dibahas dalam berita.
2. Peristiwa. Struktur ini menceritakan tentang kejadian yang terdapat pada
peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara rinci dan berurutan.
3. Sumber berita. Sumber berita ini biasanya terletak di bagian awal berita atau
akhir berita. Contoh: Yogyakarta, Kompas.com – Korban kasus kupon wisata
palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah.
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
1. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)
Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman
banyak orang karena bahasa standar sifatnya universal dan sebagian besar
kalangan masyarakat mudah untuk memahaminya.
2. Penggunaan kalimat langsung
Dalam teks berita, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa itu kalimat
langsung? Jadi, ciri dari kalimat langsung yaitu ditandai dengan dua tanda petik
ganda dan disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini
terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus
mengembangkan kasusnya,” ucap Sutama.
3. Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap
seseorang terhadap suatu tindakan. Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas
melapor ke polisi.
4. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita
yang disampaikan dapat dimengerti dengan jelas. Contoh: … kata kapolsek
Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi Minggu (8/10/2017)
5. Penggunaan konjungsi temporal
Contoh konjungsi temporal yaitu kemudian, sejak, setelah,
awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur
peristiwa yang menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu).
Contoh: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala
sekolah untuk menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.
Itulah tadi pengertian dan struktur dari teks berita yang harus kamu ketahui.
Perbanyaklah membaca agar semakin mudah untuk memahami sebuah teks berita.
14
7) Teks iklan
Gambar 1.7 teks iklan
https://tinyurl.com/y5fpmnt6
Apakah kamu sering melihat iklan yang muncul di televisi atau di internet?
Walaupun begitu, pasti tidak semua iklan yang muncul dapat kita pahami apa
maksudnya. Ternyata, sebelum iklan ditayangkan atau dipublikasikan harus terdapat
teks tertulisnya sebagai naskah panduan. Apa saja yang ada di dalam naskah tersebut?
Mari kita cari tahu!
Teks iklan merupakan sebuah teks yang mendorong, membujuk khalayak agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai
pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang atau jasa. Biasanya iklan
disampaikan melalui media masa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet.
Kaidah Kebahasaan Teks Iklan
1. Persuasif. Kata-kata yang terdapat dalam teks iklan harus persuasif (bersifat
mengajak) agar para konsumen yakin dan percaya terhadap produk/jasa yang
ditawarkan.
2. mperatif. Imperatif merupakan permintaan, ajakan, dorongan atau larangan.
Biasanya ditandai dengan kata-kata, seperti ikutilah, hadirilah, wujudkan,
nyatakan, nikmati, sebaiknya, marilah, ayo dan janganlah.
3. Berima. Biasanya kata-kata yang terdapat dalam sebuah iklan memiliki rima
atau pengulangan nada yang sama agar iklannya menarik dan berkesan bagi
konsumen.
4. Berkesan positif. Sebuah barang/produk yang ditawarkan akan memiliki
saingan atau lawan. Untuk itu dalam sebuah iklan jangan sampai menjelek-
jelekkan atau bahkan sampai menghina produk/jasa lain. Bersaing secara sehat
15
yang lebih penting dan membuktikan produk/jasa yang ditawarkan memang
lebih baik daripada yang lain.
5. Ringkas. Iklan yang menarik biasanya iklan yang tidak bertele-tele tetapi
langsung menyampaikan apa maksud dan tujuannya. Iklan yang ringkas juga
berfungsi untuk memudahkan konsumen mengingat dan membuat kesan
kepada konsumen.
6. Fakta. Dalam sebuah iklan harus terdapat sebuah fakta. Misalnya alamat
perusahaan yang benar-benar ada, dan produk yang benar-benar ada. Biasanya
sebuah fakta berupa pernyataan yang bisa dibuktikan kebenarannya dan bukan
berupa pendapat seseorang.
Ciri-Ciri Teks Non Fiksi
Teks nonfiksi memilki ciri-ciri tersendiri yang bisa digunakan agar kita bisa lebih
mudah mengenalinya. Berikut ini ciri-ciri teks nonfiksi:
• Memiliki pembahasan dengan bahasa formal, resmi, atau baku.
• Menggunakan gaya bahasa denotatif (memiliki makna sebenarnya).
• Tersusun atas fakta dan data yang nyata.
• Ditulis secara runtut.
• Merupakan temuan baru atau penyempurnaan temuan lama.
Mengapa Kita Harus Mengidentifikasi Teks Nonfiksi?
Tujuan utama dari mengidentifikasi sebuah teks nonfiksi adalah untuk mendapatkan
informasi penting yang ada di dalam karangan tersebut. Informasi yang ada di
dalamnya berupa data-data atau fakta yang bisa kita coba untuk pahami lebih lanjut.
Tips dalam mengindentifikasi teks nonfiksi
Ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti ketika ingin mengidentifikasi sebuah teks
nonfiksi, yaitu:
1. Bacalah teks dengan saksama, lalu coba pahami makna setiap kalimat. Cobalah
untuk membaca sebuah teks nonfiksi lebih dari satu kali. Karena semakin
banyak kita membacanya maka akan lebih banyak informasi yang bisa kita
temukan.
2. Mencari kalimat utama akan sangat membantu dalam proses mengidentifikasi
teks nonfiksi.
3. Tentukan ide pokok dengan menggunakan kata kunci. Dengan begitu akan
memudahkan kita memahami fakta dan data yang ada di dalam sebuah teks
nonfiksi.
16
4. Manfaatkan kata tanya apa, kapan, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana
untuk mencari tahu informasi penting dan menyajikannya dalam kesimpulan.
Cara Menulis Teks Nonfiksi
Membuat teks nonfiksi, kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1) Menentukan tema
Sebelum membuat teks nonfiksi, kamu harus terlebih dahulu menentukan
tema. Tema sendiri merupakan judul mengenai tulisan yang akan dibuat.
2) Merumuskan tujuan
Bagian ini juga cukup penting, karena akan menentukan arah dan jenis yang
akan ditulis. Arah atau isi dari nonfiksi sangat dipengaruhi oleh kadar
pengetahuan tema yang akan dibahas.
3) Mengumpulkan dan menganalisis data
Hal ini juga perlu diperhatikan, karena akan mempengaruhi kualitas teks
nonfiksi. Data yang harus ditulis harus lengkap dan detail. Pengumpulan data
bisa dilakukan berbagai cara seperti referensi buku, wawancara, diskusi atau
survei.
4) Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan merupakan rancangan atau susunan pikiran utama yang
terstruktur, yang selanjutnya direalisasikan dengan kalimat-kalimat.
5) Menyusun paragraf
Setelah semuanya selesai selanjutnya menyusun paragraf. Buatlah kaidah
paragraf berupa satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
B. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
Siapa di antara kamu yang suka membaca buku? Jenis buku apa yang paling kamu
suka? Jika kamu suka membaca buku motivasi atau buku pengetahuan, buku tersebut
termasuk ke dalam kategori nonfiksi. Kamu tentu pernah membaca buku nonfiksi. Atau
pernahkah kalian ketika ingin membeli buku mengecek jenis apa buku itu atau hanya
melihat judul serta nama pengarangnya saja? Karena sangat membutuhkan suatu buku,
mungkin kalian tidak menyadari bahwa buku yang dibeli termasuk buku jenis nonfiksi.
Ada enam jenis teks nonfiksi yang akan dipelajari dalam materi ajar ini, yakni
esai, artikel ilmiah, teks narasi sejarah, surat dan reviu/bab buku. Dari keenam jenis
teks tersebut pembaca akan mempelajari struktur, fungsi dan kaidah kebahasaannya.
Bacalah dengan seksama agar kamu memahami konsepnya.
17
1. ESAI
Gambar 1.8 menulis esai
https://is.gd/uq60jq
Siapa yang suka menulis esai ? Sekarang ini mulai banyak kompetisi menulis
esai dengan tema yang beragam. Kalau kalian tertarik untuk mengikuti lomba esai dan
ingin tulisannya menjadi pemenang, penting untuk kalian perhatikan apa itu esai?
Bagaimana struktur esai? dan juga seperti apa ciri-ciri esai itu? Esai adalah suatu
karangan atau tulisan yang membahas suatu masalah secara sekilas dari sudut pandang
pribadi penulisnya. Pengertian lain mengenai esai adalah suatu tulisan yang
menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Esai
adalah tulisan yang mendorong penulisnya untuk menguji ide yang mereka miliki
mengenai suatu topik. Dalam esai terdapat kaidah kebahasaan berupa:
▪ Kata Baku adalah kata-kata yang digunakan sesuai dengan kaidah ejaan bahasa
Indonesia.
▪ Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kandungan informasi yang baik
dan tepat.
▪ Makna lugas atau denotatif adalah makna yang sesuai dengan konsep asalnya
dalam hal ini disebut juga makna asal atau makna sebenarnya seperti yang
teruang dalam kamus.
Merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘esai’ diartikan
sebagai suatu karangan atau karya tulis yang termasuk dalam prosa yang membahas
suatu masalah (kajian) secara sekilas dari sudut pandang pribadi sang penulis. Hal
serupa juga dikemukakan ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai sebagai suatu
18
karangan pendek berdasarkan cara pandang seseorang dalam menyikapi suatu
masalah.
Berdasarkan dua definisi yang dijelaskan sebelumnya, dapat kita simpulkan
jika esai sangat dipengaruhi sudut pandang penulis dalam menilai suatu masalah,
sehingga tulisan pada esai pastilah mengandung opini yang bersifat subjektif serta
argumentatif. Meskipun bersifat subjektif, namun argumen yang disampaikan dalam
esai tetaplah harus bersifat logis, dapat dipahami dengan baik, serta berdasarkan pada
teori atau data serta fakta yang ada di lapangan.
Dengan begitu, esai tidak hanya menjadi tulisan fiktif atau imajinasi dari sang
penulis saja. Secara umum, esai memiliki kesamaan dengan tajuk rencana yang
terdapat pada surat kabar, yakni memiliki tujuan untuk meyakinkan masyarakat
terhadap sudut pandang penulis mengenai suatu isu, atau dengan kata lain menggiring
opini publik. Bedanya, tajuk rencana hanya ditulis oleh seorang kepala editor,
sedangkan esai dapat ditulis oleh siapa saja.
a. Ciri-Ciri Esai
Setelah kita mengetahui apa itu esai maka sebenarnya kita sudah dapat sedikit
sedikit menerka apa ciri-ciri dari esai itu sendiri. Seperti di ungkapkan dalam
penjelasan di atas bahwa esai secara singkat berisikan pendapat peneliti namun tidak
sebatas tulisan khayalan namun memiliki data-data yang akurat. Berikut ciri-ciri esai:
1. Esai merupakan karangan pendek
Esai adalah jenis prosa yang ditulis. Esai ini ditulis dalam jumlah kalimat yang
pendek hal ini karena esai adalah sebuah kajian yang padat dan jelas sehingga mudah
dipahami oleh khalayak banyak (umum).
2. Esai memiliki bahasa yang khas
Esai ditulis oleh seseorang dan ditulis berdasarkan sudut pandang orang
tersebut. Itulah kenapa esai sangat kental dengan bahasa yang khas. Karena sangat
dipengaruhi oleh gaya bahasa penulisnya masing-masing. Tentu tulisan essai akan
memiliki bahasa yang khas dengan ciri dari penulisnya masing-masing.
b. Struktur Esai
1. Pendahuluan
Pendahuluan dapat di katakan sebagai awalan. Sebelum kamu memulai
pembahasan pada inti dari Esai yang kamu buat. Maka kamu akan memulai dengan
membuat pendahuluan terlebih dahulu. Pendahuluan merupakan struktur awal
pembangun kerangka dari esai. Artinya dalam pendahuluan kamu akan membuat
kerangka pemikiran yang membuat kamu menulis essay ini. Pendahuluan biasanya
19
akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada
keseluruhan esai. Pada bagian ini pula, dijabarkan latar belakang yang mendasari
penulisan esai tersebut, biasanya dapat berupa data atau fakta di lapangan.
Selain itu, pada bagian ini penulis juga mengungkapkan sedikit pendapatnya
tentang tema yang akan dibahas lebih lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi
pengantar atau gambaran pembaca agar dapat memahami topik yang akan dibawakan
suatu esai, sehingga pembaca akan mudah memahami isi esai yang akan disampaikan
pada bagian selanjutnya
2. Isi atau Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian
ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara
lebih rinci dan mendetail.
Di pembahasan, menulis akan menjabarkan opininya serta argumennya secara
kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis nantinya bersifat koheren. Dalam
isi juga dijelaskan tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut, seperti teori
para ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di lapangan. Teori,
data, dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk mempercayai opini
penulis yang disampaikan dalam esai.
3. Penutup atau Kesimpulan
Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusun
sebuah esai. Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang merangkum poin-
poin utama yang telah disampaikan sebelumnya di bagian pendahuluan dan
pembahasan. Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat, dan jelas, serta tidak
melebar ke topik lainnya. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis bagi pihak
ketiga untuk menyikapi permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.
c. Langkah-Langkah Pembuatan Esai
1) Menentukan tema atau topic
2) Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3) Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan
jelas
4) Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan
dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai
penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya.
20
5) Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang
akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis
esai tersebut.
6) Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita
harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya.
Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita
di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7) Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca
merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan
sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
e. fungsi Esai
• Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap peristiwa,
fenomena, ide atau gagasan tertentu
• Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis serta mengajak
pembaca untuk melakukan aksi atau tindakan tertentu.
• Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal atau bagaimana
melakukan suatu hal atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
• Compare: membandingkan dan mengontraskan dua atau lebih ide, peristiwa,
litratur atau hal lainnya.
• Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab akibat yang ditimbulkan oleh
suatu hal atau fenomena
• Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusianya
2. REVIU/ BAB BUKU/ ARTIKEL
Gambar 1.9 reviu
https://is.gd/EMFPSr
21
Bagaimana caranya menentukan apakah kamu tertarik atau tidak untuk
membaca suatu buku? Atau apakah buku tertentu berisi materi yang kamu cari atau
tidak? Reviu buku menjadi jawabannya. Tahukah kamu apa itu reviu? Reviu dalam
Bahasa Indonesia berarti tinjauan atau meninjau. Reviu juga dapat berarti ulasan atau
mengulas. Kegiatan reviu jurnal dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan menulis untuk
memberikan ulasan/tinjauan pada sebuah artikel jurnal agar diketahui kelebihan,
kekurangan, dan kualitasnya. Secara umum, reviu jurnal bertujuan untuk memberikan
informasi, gambaran, ide/gagasan tentang artikel jurnal yang telah dibuat.
Writting Bee menjelaskan bahwa, reviu artikel merupakan teks yang memuat
ringkasan penelitian tentang topik tertentu. Dapat juga diartikan sebagai rangkuman
sekaliguas evaluasi dari tulisan orang lain. Dengan adanya reviu dari sebuah artikel
diharapkan pembaca dapat terbantu dalam memahami topik tanpa membaca seluruh isi
buku. Artikel hasil kegiatan reviu, tidak menyediakan penelitian baru
sebab reviu artikel merupakan rangkuman dari dokumen asli. Namun, sebagai seorang
yang me-reviu, kamu harus mempunyai cara untuk menanggapi penelitian yang
ditinjau/diulas. Dalam kegiatan me-reviu, kamu akan mengevaluasi artikel lalu
mengembangkan respon terhadap teori dan ide/gagasan yang digunakan dalam artikel
tersebut.
a. Struktur Reviu/ Bab Buku/ Artikel
Seperti yang kita ketahui, teks review memiliki beberapa struktur yang berbeda
dengan teks lainnya. Dalam teks review terdapat:
(1) Pengenalan/ Introduction, Pada bagian ini terdapat pengenalan secara umum
mengenai buku/artikel yang akan direview. Gambaran umum mengenai sesuatu mulai
dari nama, asal, latar belakang, pencipta, dan sebagainya akan di bahas pada bagian ini.
(2) Evaluation, Pereview memberi gambaran lebih detail yang sekiranya perlu
diketahui oleh pembaca tentang bahan yang diulas.
(3) Interpretation, Disini pereview mengemukakan sudut pandanganya secara jujur
tentang bahan yang direview. Jelaskan kekurangan, kelebihan, ataupun bandingkan
dengan produk lainnya yang mirip.
(4) Kesimpulan , Kesimpulan adalah bagian akhir dari struktur review. Pada
kesimpulan pereview memaparkan hasil yang telah direview secara garis besar. Setelah
itu bisa ditambah dengan memberi pendapat pereview apakah karya tersebut bagus
untuk di beli atau justru sebaliknya.
22
b. Fungsi Reviu/ Bab Buku/ Artikel
Setiap pereviu memiliki tujuan yang berbeda, tetapi tujuan utamanya adalah
untuk memberikan informasi, gambar, dan ide tentang produk atau karya yang dibuat.
Berikut penulis simpulkan beberapa fungsi teks reviu secara umum:
1. Membantu pembaca untuk memahami gambaran serta penilaian umum sebuah
hasil karya dengan ringkas.
2. Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca,
mengenai karya yang direviu.
3. Memberikan informasi pada pembaca kelebihan dan kelemahan karya yang
direviu.
4. Memahami latar belakang dari isi sebuah karya dibuat.
5. Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.
6. Mengetahui perbandingan dan memberi pertimbangan kepada pembaca.
7. Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lain.
c. Kaidah Kebahasaan Reviu/ Bab Buku/ Artikel
Teks ulasan yang baik harus disusun sesuai dengan struktur teks dan
menggunakan kaidah kebahasaan, termasuk kaidah ejaan. Berikut ini adalah contoh
kaidah kebahasaan dalam ulasan teks adalah sebagai berikut:
1. Istilah, Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah
khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakainnya hanya
dipahami oleh orang berkecimpung dalam bidang tersebut.
2. Sinonim dan Antonim
• Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip
• Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain.
3. Nomina , Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda atau segala yang dibedakan. Kata benda dibagi
menjadi dua jenis, yaitu kata benda konkret seperti meja, buku, danbola serta kata
benda abstrak, seperti pikiran dan angin. Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni
Nomina Dasar dan Nomina Turunan.
4. Verba / Kata Kerja
• Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau
menunjukkan tindakan atau perbuatan.
• Verba Pasif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran
tindakan, atau hasil.
23
5. Pronomina, Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina
atau frasa nomina.
6. Konjungsi. Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi
menghubungkan dua buah klausa, kalimat, atau paragraf.
7. Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa
preposisional.
8. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional, Kata kerja relasional
adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat nominal (kata-kata
kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu).
3. ARTIKEL ILMIAH
Gambar 1.10 contoh artikel
https://is.gd/s2qWlh
Jika kamu memiliki hobi membaca, apalagi tulisan-tulisan non-fiksi, pasti
kamu tidak asing lagi dengan istilah artikel. Kamu bisa menemukan tulisan artikel
pada rubrik khusus di majalah, koran, atau artikel ilmiah yang bisa kamu temukan di
Google Scholar, Scopus, dan lain-lain. Apa yang dimaksud dengan artikel itu?
Bagaimana strukturnya? dan apa saja jenis-jenis artikel? Simak penjelasan berikut.
Arikel ilmiah merupakan tulisan yang ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan
(review article) maupun artikel penelitian (research article) dari laporan hasil penelitian
24
yang ditulis kembali oleh para penulisnya untuk dipublikasikan dalam jurnal bereputasi.
Definisi lain dari artikel ilmiah yaitu, karya tulis yang isinya dapat berupa laporan yang
tersusun secara sistematis dan bisa berupa hasil studi / hasil penelitian yang disajikan
kepada komunitas ilmiah tertentu.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah bertujuan mengkomunikasikan hasil
penelitian dan kontribusi untuk fefleksi, ulasan dan diskulis lisan dan tertulis. Khalayak ini
dapat dipahami sebagai siswa, guru, peneliti dan ilmuwan.
a. Pengertian Artikel Penelitian Menurut Ahli
Pengertian Artikel ilmiah menurut Suyitno (2011) ialah karya tulis yang
didesain untuk dimuat dibuku kumpulan artikel atau Jurnal, ditulis dengan tata cara
penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
Sedangkan menurut Brotowidjoyo (2002), Pengertian Artikel ilmiah sebagai
bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Artikel dengan karya tulis ilmiah sangat berbeda, dari segi bahasa, bahwa
artikel lebih sederhana karena sasaran pembacanya menjangkau semua kelompok
masyarakat. Menimbang bahwa bahasa yang digunakan dalam publikasi ilmiah harus
menggunakan bahasa formal sehingga terkadang terasa kaku. Dalam hal konten, ide-
ide dalam artikel tidak harus didukung oleh bukti lengkap seperti dalam artikel ilmiah,
sedangkan penulis dalam artikel ilmiah harus menyatakan sumber data dalam bentuk
kutipan, biografi, catatan kaki, dan bibliografi.
Seperti halnya dengan pembuatan teks rekaman eksperimental, bagian-bagian
penting harus diperhatikan, termasuk tujuan, alat peraga, dan prosedur. juga dilengkapi
dengan pekerjaan dan juga dengan kesimpulan
Di dalam artikel ilmiah terdapat 4 dimensi yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Ukuran hasil pemikiran pada suatu objek investigasi, yang dapat berupa hasil
penelitian atau gagasan analisis kritis
2. Dimensi bahasa yang ditulis sebagai alat menyajikan hasil pemikiran penulis
dalam bentuk kesatuan makna dan spidol eksplisit untuk hubungan kesatuan
makna
3. Dimensi sistematis dibuat sebagai ciri pembeda antara bentuk tertulis dari
artikel dan bentuk tertulis lainnya
4. Ukuran kaidah, font yang harus diikuti adalah universal (umum) atau
lingkungan
25
b. Ciri-Ciri Artikel Ilmiah
Adapun ciri-ciri Artikel Ilmiah adalah sebagai berikut:
o Objektif, artinya isi artikel ilmiah hanya dapat dikembangkan dari keadaan
yang secara aktual memang exist, walaupun eksistensi fenomena yang menjadi
fokus bahasannya berbeda antar bidang ilmu yang satu dengan yang lain.
o Struktur sajiannya sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
o Komponen dan substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua tulisan mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup,
dan daftar pustaka. karya yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
o Sikap penulisnya adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
o Rasional.
o Kritis karena berfunsi sebagai wahana menyampaikan kritik timbal balik
terhadap sesuatu yang dipersoalkan.
o Reserved (menahan diri, hati-hati dan tidak overclaiming), jujur, lugas dan
tidak menyertakan motif-motif pribadi dan kepentingan tertentu.
o Penggunaan Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
o Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal sehingga hanya fokus ke
dalam ilmu saja dan tidak ada gaya bahasa yang santai.
o Pengutipan sumber disertai dengan identits sumber yang jelas.
c. Tujuan dan Fungsi Artikel Ilmiah
Sementara untuk fungsi dari artikel ilmiah terbagi menjadi tiga, yakni sebagai
rujukan, sebagai sumber untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan.
Hasil-hasil dari karya ilmiah ini nantinya dapat diterbitkan dalam majalah ilmiah atau
jurnal memliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk
laporan teknis resmi. Perlu dipahami juga bahwa penulisan karya ilmiah ini berbeda
dengan cara-cara penulisan skripsi, tesis atau disertai.
Tujuan penulisan karya ilmiah menjadi salah satu wahana untuk melatih ide
tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis.
26
Selain itu makalah ilmiah telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
Artikel ilmiah memiliki beberapa fungsi yaitu :
• Menyampaikan ide
• Memenuhi tugas dalam studi
• Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu rapat atau pertemuan
• Sebagai bagian dalam lomba
• Untuk menyebarkan ilmu / hasil penelitian.
d. Struktur Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah yang akan dimuat di dalam jurnal bisa bersumber dari hasil
penelitian ataupun kajian sebuah permasalahan yang berdasarkan pada hasil pemikiran
dan studi kepustakaan yang sesuai/relevan. Artikel ilmiah yang didasarkan hasil
penelitian secara umum terdiri atas tujuh hal yaitu judul, abstrak pendahuluan, cara
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.
Sedangkan, artikel yang bersumber dari kajian suatu permasalahan yang didasarkan
pada hasil pemikiran dan kepustakaan yang relevan maka struktur naskahnya terdiri
dari enam hal yaitu judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar
pustaka.
Struktur Penulisan Artikel ilmiah:
o Judul artikel tidak harus sama dengan judul laporan penelitian. Di bawah judul
dicantumkan nama penulis tanpa gelar dan lembaga tempat bertugas.
o Abstrak memuat inti permasalahan/tujuan, cara penelitian, hasil dan
kesimpulan. Berbahasa Inggris atau Indonesia. Di akhir abstrak ditulis kata-
kata kunci (keywords).
o Pendahuluan berisi latar belakang masalah (mengapa masalah itu diteliti,
perumusan masalah, tinjauan pustaka dan keterangan terkait dengan tulisan.
Rujukan ditunjukkan dengan menulis nama penulis dan tahun penerbitan buku.
Landasan teori bisa dimasukkan dalam bagian ini.
o Metode penelitian menguraikan cara-cara pelaksanan penelitian mencakup
subjek penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
o Hasil penelitian pembahasan berisi uraian hasil yang diperoleh kemudian diberi
pembahasan (penjelasan) ilmiah berdasarkan rujukan tertentu sehingga
masalah yang dikemukakan dapat dipecahkan. Hasil penelitian juga
dibandingkan dengan hsil-hasil penelitian yang relevan.
27
o Kesimpulan memuat pernyataan singkat tentang hasil penelitian yang diperoleh
sesuai dengan rumusan permasalahan.
o Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang dipakai dalam penyusunan artikel
ilmiah saja. Tidak perlu sama dengan daftar pustaka yang terdapat dalam
laporan penelitian.
e. Contoh Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dapat dilihat pada berbagai penerbit jurnal baik offline
maupun online. Berikut beberapa contoh artikel ilmiah berikut struktur, fungsi
dan kebahasaannya.
1. TEKS NARASI SEJARAH
Gambar 1.11 teks narasi sejarah
https://is.gd/Tb1RQH
Apakah kalian pernah membaca cerita asal-usul suatu benda atau peristiwa? Atau
pernahkah kalian membaca teks berisikan cerita tsunami Aceh, Kemerdekaan
Indonesia, atau Gempa Bumi Sumatera pada 30 September 2009? Semua jenis teks
seperti itulah yang disebut sebagai teks cerita sejarah. Teks ini menerangkan tentang
kejadian yang terjadi pada masa lalu, sehingga memiliki nilai sejarah. Lalu, bagaimana
kita bisa mengidentifikasikan informasi dalam teks cerita sejarah ini? Dapat kamu
memahami teks cerita sejarah? Jika belum, Simak penjelasan berikut ini.
Teks Sejarah adalah sebuah teks dimana isinya menjelaskan atau menceritakan
mengenai hal tentang fakta ataupun kejadian masa lalu, yang menjadi asal mula sesuatu
sehingga tersirat sebuah nilai sejarah didalamnya. Teks narasi biasa ditemukan pada
cerita sejarah. Contoh teks narasi sejarah menceritakan tentang sejarah masa lalu baik
negara maupun pribadi. Cerita sejarah perjuangan para pahlawan di masa lalu
khususnya maupun cerita sejarah pada umumnya biasa dituliskan dalam bentuk narasi.
28
Struktur Teks Sejarah
1. Orientasi, bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
2. Urutan peristiwa, rekaman peristiwa sejarah yang terjadi dan biasanya
disampaikan dalam urutan kronologis.
3. Reorientasi, komentar pribadi penulis terhadap cerita yang ditulisnya.
Contohnya sebagai berikut :
Pertempuran Surabaya
Orientasi
Pertempuran Surabaya merupakan sepenggal sejarah masa lalu tentang upaya
bangsa Indonesia mempertahankan kota Surabaya dari tangan penjajah. Pertempuran
Surabaya diperingati setiap tanggal 10 November sebagai hari pahlawan karena banyak
pahlawan yang gugur di medan perang pada saat itu.
Urutan Peristiwa
Belanda belum sepenuhnya mengakui kemerdekaan Indonesia. Dengan
membonceng sekutu Belanda menduduki pulau Jawa yang sebelumnya dikuasai oleh
Jepang. Kota Surabaya dikuasai oleh sekutu. Hingga pecahlah pertempuran Surabaya.
Pertempuran semakin sengit ketika tewasnya Jendral WS. Wallaby yang merupakan
Jendral Besar Inggris.
Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran terbesar setelah kemerdekaan
diproklamirkan. Banyak mata dunia tertuju pada Indonesia. Sekutu akhirnya menyerah
dan bersikap netral antara Belanda dan Indonesia. Sekutu mendukung sepenuhnya
revolusi perjuangan Indonesia.
Reorientasi
Pertempuran sengit di Surabaya dimenangkan oleh Indonesia, walau banyak
pahlawan yang meninggal karena pertempuran tersebut. Banyaknya pahlawan yang
gugur terutama dari rakyat sipil. Pada masa pertempuran Surabaya tersebut rakyat sipil
dan militer bersatu melawan sekutu. Karena pertempuran tersebut, tentara Indonesia
kalah dalam jumlah melawan sekutu, oleh karenanya, banyak melibatkan rakyat sipil
termasuk para kyai pemimpin pesantren turut serta memimpin pertempuran tersebut.
Cerita narasi sejarah diatas sengaja dipenggal berdasarkan strukturnya agar
lebih mudah difahami. Cerita narasi sejarah dituliskan secara naratif dengan keempat
struktur yang berada pada cerita tersebut. Keempat struktur tersebut antara lain:
orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi seperti kebanyakan cerita teks narasi pada
umumnya.
29
a. Ciri-Ciri Teks Sejarah
Setelah mengetahui apa itu teks sejarah, berikut merupakan ciri-ciri yang
terdapat didalamnya.
• Teks sejarah dijabarkan secara kronologis maupun urutan peristiwa atau urutan
kejadian didalamnya.
• Bentuk teks tersebut rekon atau dikenal teks cerita ulang
• Struktur teks ialah orientasi, urutan peristiwa, serta reorientasi.
• Umumnya sering menggunakan konjungsi temporal.
• Berisikan sebuah fakta yang terjadi.
b. Struktur Teks Narasi Sejarah
Teks cerita sejarah umumnya mengandung resolusi, struktur teks narasi sejarah,
aturan diskusi, dan cerita narasi sejarah untuk memperjelas.Mempelajari elemen yang
ada dalam teks cerita sejarah tentu sangat diperlukan, sehingga catatan sejarah dapat
diatur dengan benar, terhubung, dan mudah dipahami ketika dibaca. Untuk itu kita
perlu mempelajari struktur teks narasi sejarah.
Struktur teks cerita sejarah adalah deskripsi tentang bagaimana membangun
teks yang menceritakan sejarah. Dalam membuat teks cerita sejarah, kita harus
memperhatikan struktur teks, apakah itu sesuai dengan standar untuk membuat teks
cerita sejarah atau tidak. Materi pembelajaran struktur standar teks narasi sejarah telah
dibuat. Ini tentunya adalah sesuatu yang telah dibahas oleh pihak berwenang. Berikut
struktur pembuatan teks cerita sejarah. Perhatikan dengan cermat
1) Orientasi adalah tahap atau struktur pertama yang disampaikan dalam
pembuatan teks narasi sejarah. Isi di bagian struktur ini adalah tahap awal dari
sebuah kisah sejarah dan sedikit berkaitan dengan tema sejarah yang akan
dibahas.
2) Urutan Peristiwa , Dalam urutan struktural ini memuat tahapan-tahapan urutan
peristiwa berdasarkan pada sumber-sumber seperti rekaman peristiwa
berurutan sejak pertama kali peristiwa historis terjadi. Jadi pada tahap struktur
ini Anda harus benar-benar berhati-hati, karena pada tahap ini esensi sejarah
diceritakan.
3) Reorientasi adalah tahap yang berisi pendapat atau pilihan yang bersifat pribadi
dari penulis, biasanya komentar tentang sejarah yang telah ditulis. Jadi dalam
tatanan struktural ini penulis dapat menulis apa saja yang bersifat komentar dan
bisa juga berupa undangan atau hal-hal lain yang masih terkait dengan kisah
sejarah.
30
Ketiga struktur ini adalah struktur dasar dalam pembuatan teks cerita sejarah
atau yang biasa disebut struktur teks narasi sejarah. Jika memenuhi struktur, itu berarti
teks tersebut telah memenuhi teks standar dari sebuah kisah sejarah. Pengetahuan
tentang struktur teks dari suatu cerita sejarah tentu berguna jika kita akan membuat teks
yang berisi cerita sejarah. Selain struktur teks narasi sejarah, ada hal lain yang perlu
diketahui dalam teks narasi sejarah, yaitu aturan linguistik yang digunakan dalam teks
narasi sejarah.
c. Kaidah Kebahasaan Teks Sejarah
Selanjutnya beberapa kaidah kebahasan yang perlu diperhatikan pada teks
sejarah, ialah sebagai berikut:
• Pronomina, Pronomina (kata ganti) biasanya adalah kata yang digunakan
untuk menggantikan benda serta menamai seseorang atau sesuatu secara tidak
langsung.
• Frasa adverbial, Sebuah kata dimana menunjukan suatu kejadian atau
peristiwa berupa waktu atau tempat.
• Verba Material, Kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau
perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material ini
menunjukan sebuah perbuatan fisik ataupun peristiwa, seperti : membaca,
menulis, ataupun menyapu.
• Konjungsi Temporal, Agar berguna untuk menata urutan-urutan sebuah
peristiwa yang ingin diceritakan, teks cerita sejarah hanya memanfaatkan suatu
konjungsi / kata penghubung temporal (kata sambung waktu).
• konjungsi kronologis yaitu cenderung banyak menggunakan kata yang
menyatakan urutan waktu (kalimat yang bermakna lampau)
d. Jenis-Jenis Teks Sejarah Non-Fiksi
Pada sejarah non-fiksi dapat dibedakan juga menjadi 4, yaitu sebagai berikut :
• Biografi, Biografi merupakan kisah ataupun keterangan mengenai kehidupan
seseorang dimana ditulis oleh orang lain.
• Autobiografi, Kisah maupun keterangan tentang kehidupan seseorang yang
ditulis oleh orang itu sendiri yang mengalaminya.
• Cerita Perjalanan, Merupakan sebuah teks yang didalamnya menceritakan
tentang perjalanan.
• Catatan Sejarah, Merupakan teks yang didalamnya menjelaskan atau
menceritakan mengenai tentang fakta atau kejadian dimasa lalu yang nantinya
akan menjadi asal mula, dimana nantinya memiliki nilai sejarah.
31
e. Fungsi Narasi Sejarah
Berdasarkan tujuan dan manfaat yang dapat dirasakan ketika menulis atau
membaca teks narasi, fungsi dari teks ini adalah sebagai berikut.
1. Mengisahkan suatu cerita melalui rangkaian alur cerita dan unsur-unsur
lainnya.
2. Teks narasi sejarah berfungsi untuk memperluas pengetahuan pembaca atau
pendengarnya akan suatu hal (teks sejarah, berita berbentuk narasi, dsb).
3. Penghantar amanat atau pesan sosial melalui perwatakan tokoh dan berbagai
kejadian yang terjadi di dalamnya.
4. Menjelaskan secara terperinci mengenai suatu peristiwa hingga pembahasan
sebab-akibatnya pula.
2. SURAT
Gambar 1.12 bagian surat
https://is.gd/wjxp5O
Kamu tidak dapat hadir untuk mengikuti pelajaran disekolah karena sakit atau
izin akan suatu hal. Apa yang akan kamu lakukan? Tentu saja menulis surat bukan?
Pernahkah kamu menulis surat sendiri? Jika ya, surat apa yang kamu tulis? Untuk siapa
surat yang kamu tulis? Jika belum, mari kita pelajari berbagai hal tentang surat. Surat
merupakan salah satu jenis sarana komunikasi tertulis dengan menggunakan media
kertas. Surat terdiri dari banyak jenis, umumnya berisi tentang keterangan, informasi,
32
ajakan, permintaan, gugatan, dan lain sebagainya. Surat adalah alat komunikasi antara
seseorang dengan seseorang yang di kehendakinya, yang berisi tulisan, pernyataan ,
suatu kabar, harapan, dan tanggapan yang sesuai dengan keinginan dari penulis surat
tersebut . Itu arti surat secara umum atau yang biasanya masyarakat tahu.
Sedangkan pengertian surat menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut O. Setiawan Djuharie dan Teddy Sutandi, menyebutkan bahwa surat
adalah komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi berupa pernyataan atau
pesan kepada pihak-pihak lain yang memiliki keperluan dengan pihak tertentu.
2. Menurut Dra. Sedarmayanti, M.Pd, surat adalah alat komunikasi tertulis dari satu
pihak yang diperuntukkan kepada pihak lain untuk menyampaikan suatu berita.
a. Struktur Surat
Beberapa bagian penting yang harus dilengkapi dalam penulisan surat resmi atau
urutan bagian surat resmi:
1. Kepala/kop surat yang berisi:
✓ Kop surat terdiri dari:
✓ Logo instansi/lembaga
✓ Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
✓ Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
✓ No. Telephone/fax, dan email instansi/ lembaga
2. Nomor surat
Setiap instansi/lembaga mengirimkan surat, pasti dilengkapi dengan nomor
surat. Dengan adanya nomor surat tersebut, maka akan mudah mengetahui
berapa jumlah surat yang telah dikeluarkan dalam satu bulan. Lebih singkatnya,
nomor surat adalah urutan surat yang dikirimkan.
3. Tanggal Surat
Surat resmi selalu dilengkapi dengan tanggal pembuatan surat. Hal ini berfungsi
sebagai informasi waktu dibuatnya surat tersebut. Penulisan di sebelah kanan
sejajar dengan nomor surat.
4. Lampiran atau Hal
Terkadang surat resmi dilengkapi dengan lampiran, yaitu dokumen lain sebagai
pendukung surat resmi tersebut.
5. Alamat Tujuan
Alamat tujuan diberikannya surat resmi tersebut. Biasanya penulisannya
singkat saja karena alamat lengkap tujuan biasanya dicantumkan pada sampul
surat. Penulisannya jangan gunakan kata kepada.
33
6. Salam Pembuka
Kata pembuka surat resmi baku dan formal dengan bahasa yang sopan. Dalam
penulisannya diakhiri tanda koma.
7. Isi Surat
Isi surat adalah bagian utama dari surat resmi. Informasi yang dimuat dalam
bagian isi harus dibuat singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan bahasa
baku. Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya
ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang
disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
8. Salam Penutup
Salam penutup ini bertujuan untuk menunjukkan kesopanan dalam
berkomunikasi melalui surat resmi.
9. Tanda Tangan Pengirim Surat
Pada bagian ini harus dicantumkan nama dan tanda tangan juga jabatan
pengirim surat atau penanggungjawab.
10. Tembusan
Tembusan surat berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang
adanya suatu kegiatan. Tembusan bisa dibuat jika surat resmi tersebut perlu
diketahui oleh pihak lain.
b. Fungsi Surat
Surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan
atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain karena surat berfungsi mencerminkan
citra atau wibawa pihak pengirim. Fungsi surat resmi diantaranya yaitu:
1. Surat sebagai sarana berkomunikasi
2. Surat sebagai wakil dari pembuat surat yang membawa pesan kepada penerima
surat.
3. Surat sebagai sumber data yang dapat digunakan sebagai petunjuk atau keterangan
untuk ditindaklanjuti.
4. Surat sebagai bahan bukti karena bentuknya tertulis dan dapat disimpan sehingga di
masa mendatang dapat dilihat kemabli untuk membuktikan sesuatu dalam surat
tersebut.
5. Surat sebagai pengingat aktivitas yang dilakukan pada waktu sebelumnya.
6. Surat sebagai pengikat pihak-pihak dengan kekuatan hukum seperti dalam surat
perjanjian
7. Surat sebagai jaminan, seperti dalam surat jalan untuk karyawan atau pekerja
lapangan berguna untuk menjamin keamanannya selama dalam perjalanan
34
8. Surat sebagai alat promosi perusahaan atau lembaga yang mengirimkan surat.
Terkadang surat disertai dengan brosur atau katalog untuk menawarkan produk
tertentu pada penerima surat.
c. Kaidah Kebahasaan Surat
Menurut Moekijat (2002), terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam menyusun surat yang baik, yaitu:
1) Keringkasan (Conciseness). Ini berarti bahwa surat harus pendek. Usahakan
untuk menggunakan jumlah kata yang paling sedikit untuk menyatakan arti
yang ingin disampaikan.
2) Kejelasan (Clarity). Surat harus jelas, tidak bermakna ganda. Apabila pembaca
dapat mengatakan "Apakah yang dimaksudkan dengan ini atau itu?", maka
surat tersebut kurang jelas.
3) Kesederhanaan (Simplicity). Surat adalah suatu alat untuk mengadakan
komunikasi dengan orang lain mengenai suatu masalah perusahaan. Kata-kata
yang sederhana akan memberikan arti yang lebih jelas ketimbang kata-kata
yang panjang dan sulit.
4) Kesopanan (Courtesy). Penyusunan kalimat yang bijaksana, suatu pendekatan
yang menyenangkan, dan penulisan yang lancar membentuk nada surat
C. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis.
Kemampuan itu bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak
pembelajaran. Seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis pun belum
tentu memiliki kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan menulis. Menurut
Pappas (dalam Nurchasanah, 1994) dalam pengajaran bahasa terpadu (termasuk
menulis) dilandasi oleh beberapa prinsip berikut:
1) Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif. Mereka terus menerus
akan berpikir tentang dunia mereka sebagai dasar atas apa yang mereka pelajari
dan mereka susun.
2) Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan
sosial. karena bahasa digunakan untuk berbagai macam tujuan maka makna
tersebut dapat diekspresikan dengan cara yang bermacam-macam termasuk
menulis teks nonfiksi. Bahasa tidak dapat dipahami, diinterpretasikan, dan
dievaluasi tanpa dihubungkan dengan konteks sosial tempat bahasa itu
digunakan.Bahasa dipelajari melalui penggunaan aktual. Pola-pola bahasa yang
35
bervariasi dipelajari dalam penggunaanya untuk berbagai tujuan da berbagai
konteks sosial.
3) Anak-anak pada dasaranya sudah mempunyai pengetahuan. Pengetahuan
itu diorganisasikan dan disusun melalui interaksi sosial. pengetahuan itu secara
tiba-tiba akan berubah dalam kehidupan mereka dan dibangun dalam
representasi mental yang didasarkan pengalaman individual. Pengetahuan itu
tidak bersifat statis dan absolut dalam menyikapi objek.
Tujuan pembelajaran menulis ialah agar siswa dapat berkomunikasi dalam
bahasa tulis sesuai dengan konteks pemakaian bahasa yang wajar. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pembelajaran teks nonfiksi dapat dilakukan dengan cara memadukan
beberapa aspek pembelajaran bahasa baik yang bersifat kebahasaan maupun
keterampilan sebagai bahan ajarnya. Keterampilan tersebut dapat dipadukan dengan
keterampilan menyimak, membaca, atau dipadukan dengan pembekajaran kebahasaan,
seperti kosakata, struktur, ejaan dan sebagainya. Dalam proses ini, guru harus mampu
menciptakan sistuasi belajar yang memungkinkan siswa aktif untuk berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis yang difokuskan pada latihan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis secara jelas.
D. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di Sekolah Dasar kelas rendah maupun di
kelas tinggi dapat dilihat pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Bahasa Indonesia di SD yang tertuang dalam Permendikbud No. 37 Tahun 2018.
Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah lebih menekankan pada hal-
hal yang sangat dekat dengan kehidupan siswa. Salah satu diantaranya ialah
menuliskan pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan huruf sambung,
menulis karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga, dan menulis cerita
sederhana tentang kesukaan dan ketidaksukaan.
Adapun tujuan pembelajaran teks nonfiksi siswa Sekolah Dasar kelas tinggi
salah satu contoh kegiatannya ialah membuat ringkasan, menulis teks prosedur tentang
membuat mainan dan cara menggunakannya, menulis deskripsi tentang benda di
sekitar atau seseorang dengan bahasa yang runut, menulis surat untuk teman sebaya
tentang pengalaman, undangan, atau cita-cita dengan bahasa yang komunikatif,
menyusun laporan sederhana hasil pengamatan, meringkas subbab buku menggunakan
bahasa sendiri, menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana,
menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang komunikatif, dan
menulis surat resmi.
36
E. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun
2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali
pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
1. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. kelas/semester;
4. materi pokok;
5. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didikdan KD yang akan dicapai;
10. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13. penilaian hasil pembelajaran.
37
BAB IV
PENUTUP
1. Rangkuman
Teks nonfiksi atau cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan yang berisikan
kejadian-kejadian sebenarnya dan cerita nonfiksi ini bersifat informatif. Buku nonfiksi
yang dibuat membutuhkan adanya pengamatan dan juga data, sehingga buku / cerita /
isi yang ada didalamnya dapat dipertanggungjawabkan. Bahasa dari cerita nonfiksi
yang biasanya digunakan menggunakan bahasa denotatif atau bahasa yang sebenarnya,
jadi para pembaca bisa langsung memahami maksud dari cerita tersebut. Teks nonfiksi
itu dibuat dengan berdasarkan pengamatan dan data yang sebenarnya, maka buku
nonfiksi sering dijadikan sebagai sumber informasi oleh pembacanya.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian cerita teks nonfiksi adalah buku yang
berisikan kejadian sebenarnya. Karangan nonfiksi adalah karangan yang dibuat atas
dasar fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang
dituliskan menjadi sebuah cerita. Nonfiksi juga menerapkan karya yang bersifat faktual
atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Berbeda dengan cerita fiksi, pada cerita
nonfiksi teks yang disuguhkan adalah cerita-cerita bersifat informatif atau dapat
dikatakan dengan suatu berita.
2. Tugas Terstruktur
Untuk memastikan penguasaan Saudara terhadap materi yang telah dipelajari,
silahkan selesaikan tugas terstruktur berikut. Bacalah teks di bawah ini!
Peristiwa Rengasdengklok
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang
Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam)
Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH,
Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani,
yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. Pada
16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda
dibawa ke Rengasdengklok. Aksi penculikan itu sebenarnya membuat kecewa
Soekarno. Soekarno marah dan kecewa, namun melihat keadaan dan situasi yang
panas, Soekarno tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikuti kehendak para pemuda.
Baca juga: Mengenal Era Pemerintahan di Indonesia Sejak Kemerdekaan Saat itu
Fatmawati, istri Soekarno dan anaknya Guntur juga dibawa untuk keamanan diri
mereka. Rengasdengklok merupakan kota kecil dekat Karawang. Posisi ini cukup
38
strategis untuk melihat atau mendeteksi pergerakan Jepang, baik yang datang dari arah
Jakarta maupun dari arah bandung dan Jawa tengah. Meski ditekan oleh golongan
muda dengan berbagai cara, Soekarno tetap berpegang teguh untuk menjalankan
rencana Proklamasi pada 17 Agustus 1945. Bagi Soekarno angka 17 adalah angka yang
suci. Saat itu Agustus merupakan bulan suci Ramadhan. Selain itu 17 Agustus 1945
bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci dan berbahagia.
Sementara di Jakarta, Achmad Soebardjo dari golongan tua dan Wikana dari golongan
muda membicarakan kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta.
Laksamana Muda Maeda Tadashi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Penghubung
Angkatan Laut dan Angkatan Darat tentara kekaisaran Jepang bersedia untuk
menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan
dari semua pihak, khususnya golongan muda, Soekarno dan Hatta dijemput untuk
kembali ke Jakarta dan menjamin bahwa bahwa Proklamasi kemerdekaan akan
diumumkan pada 17 Agustus 1945.
Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Termasuk ke dalam jenis teks yang mana bacaan di atas?
2. Analisislah struktur teks tersebut!
3. Perhatikan kompetensi dasar ragam teks berikut, kemudian rumuskan indikator,
tujuan pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar, media, dan metode
pembelajaran kompetensi dasar tersebut!
3. Forum Diskusi
Dari uraian materi yang telah dipelajari sebelumnya kita telah mempelajari beberapa
contoh jenis teks nonfiksi. Membaca sebuah teks nonfiksi adalah untuk mendapatkan
informasi penting yang ada di dalam karangan tersebut. Informasi yang ada di
dalamnya berupa data-data atau fakta.
Berdasarkan kasus tersebut diskusikanlah bersama temannu beberapa hal
berikut ini:
1. Mengapa kita harus mengidentifikasi teks nonfiksi?
2. Bagaimana Tips dalam mengindentifikasi teks nonfiksi?
3. Apa langkah preventif Saudara dalam melaksanakan pembelajaran materi teks
nonfiksi agar teks yang dipelajari sesuai dan layak untuk anak usia Sekolah
Dasar?
4. Uraikanlah jenis-jenis teks nonfiksi di Sekolah Dasar berdasarkan
Permendikbud tentang Standar Isi.
39
4. Tes Formatif
Test formatif adalah test yang diberikan kepada siswa setelah penyajian satu
satuan pelajaran berakhir. Adapun tujuan test formatif adalah Untuk mengetahui
hingga dimana penguasaan siswa tentang bahan yang diajarkan dalam suatu program
satuan pelajaran, apakah sudah selesai dengan tujuan intruksional yang digariskan.
Berikut ini soal HOTS pada materi Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks
Non Fiksi
1. Tanam depan rumahku terlihat sangat sederhana. Bentuk dan ukurannya yang
yang tidak terlalu besar di buat bentuknya menyerupai lingkaran. Di taman ini
aku menanam bunga mawar, bunga kertas, bunga matahari dan di bagian
pinggir lingkaran di tanam bunga kerokot. Kalau di lihat dari kejauhan taman
ini menyerupai bentuk kolam. Setiap hari hari aku selalu merawat tanaman
bunga yang ada di taman dengan cara membersihkan rumput liar dan menyiram
air setiap pagi dan sore. Aku merasa sangat senang, apabila bunga-bunga yang
ada di taman sedang berbunga secara bersamaan.
Pada teks di atas, hal yang menjadi objek untuk di deskripsikan adalah…
(Jawaban: taman)
2. Perhatikan prosedur berikut dengan cermat!
Langkah-langkah membuat hiasan bordir pakaian.
1) Tentukan motif sebagai model
2) Tentukan bagian pakaian yang akan dibordir.
3) Buatlah gambar model pada bagian pakaian yang akan dibordir.
4) Tentukan kombinasi warna benang bordir agar terlihat lebih indah
5) Bordirlah bagian tersebut setelah pakaian jadi.
Perbaikilah prosedur kerja yang tidak logis pada langkah-langkah membuat
hiasan bordir pakaian diatas!
(Jawab: Bordirlah bagian tersebut sebelum pakaian jadi)
3. Perhatikan teks berikut!
Pertempuran Surabaya merupakan sepenggal sejarah masa lalu tentang upaya
bangsa Indonesia mempertahankan kota Surabaya dari tangan penjajah.
Pertempuran Surabaya diperingati setiap tanggal 10 November sebagai hari
pahlawan karena banyak pahlawan yang gugur di medan perang pada saat itu.
Dalam teks sejarah, cuplikan tersebut tergolong ke dalam ….
(Jawab: orientasi)
40
4. Perhatikanstruktur surat berikut
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal surat
4. Lampiran
5. Perihal
6. Alamat surat
7. Salam pembuka
8. isi surat
9. paragraf penutup
10. nama dan tanda tangan penulis
11. nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
12. tembusan
Yang bukan bagian dari struktur surat resmi/dinas ditunjukkan oleh nomor…
(Jawab: nomor 10)
5. Ir. Soekarno lahir dengan nama lengkap Koesno Sosrodihardjo. Ia dilahir 06
Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Ir. Soekarno adalah Presiden
pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia adalah
seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad
Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang
pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno diberhentikan dari
jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun 1967 dan
Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia. Ia
meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun.
Penggalan teks di atas yang paling tepat termasuk kedalam jenis teks...
(Jawab: teks nonfiksi)
41
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!
1. Perhatikan kutipan biografi berikut!
Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal dengan Ibu katini merupakan keturunan
keluarga terpandang Jawa. Dia lahir 21 April 1879, di mana adat istiadat masih
kukuh dipegang oleh masyarakat, termasuk keluarganya. Satu hal yang
diwariskan dari keluarganya adalah pendidikan. Kutipan biografi R.A Kartini
tersebut termasuk bagian dari....
A. orientasi
B. permasalahan
C. puncak konflik
D. peristiwa dan masalah
E. konflik
2. Berikut yang termasuk bagian reorientasi pada kutipan-kutipan biografi R.A.
Kartini adalah....
A. Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal Ibu Kartini merupakan keturunan
keluarga terpandang Jawa. Dia lahir 21 April 1879, dimana adat istiadat masih
kukuh dipegang oleh masyarakat, termasuk keluarganya.
B. Kartini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca buku ilmu
pengetahuan. Kesukaannya membaca ini berubah menjadi rutinitas harian.
Bahkan, dia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang
tidak dimengertinya. Lambat laun pengetahuannya bertambah dan
wawasannya pun meluas.
C. Dalam pandangannya, wanita tidak hanya harus bisa urusan “belakang”
rumah tangga saja. Lebih dari itu, wanita juga harus punya wawasan dan ilmu
yang luas. Dia pun mulai bergerak mengumpulkan teman-teman wanitanya
untuk diajari baca tulis dan pengetahuan lainnya. Makin hari, Kartini makin
disibukkan dengan aktifitas membaca dan mengajarnya.
D. Sesuai keppres No. 10 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964, Kartini resmi degelari
pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan
tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.
E. R.A Kartini sangat gemar membaca sehingga membaca menjadi kesukaannya.
Lambat laun pengetahuannya makin bertambah dan menjadikannya wanita
hebat
3. Bacalah kutipan teks nonfiksi berikut! Selain membantu menurunkan berat badan,
olahraga memberikan manfaat tambahan pada penderita tekanan darah tinggi.
Olahraga aerobik selama 20-30 menit, sebanyak 3 kali seminggu, dapat
42
menurunkan tekanan darah 8 poin sampai setengah hari pada penderita hipertensi
ringan. Olahraga yang paling bermanfaat untuk penderita hipertensi adalah
berjalan, joging, menaiki tangga, senam, berenang, bersepeda, tenis dan olahraga
lain yang meningkatkan denyut nadi dan mempertahankannya sampai setidaknya
20 menit. Olahraga nonaerobik seperti angkat beban, push-up, dan sit-up tidak
dianjurkan. Tetap Sehat Setelah Usia 40 karya dr. Salma. Keunggulan yang
terdapat pada kutipan teks nonfiksi tersebut adalah ....
A. Memberikan informasi tentang manfaat olahraga dan jenis olahraga yang baik
bagi penderita hipertensi
B. Menambah wawasan tentang jenis-jenis olahraga yang baik bagi kesehatan
C. Memberikan informasi tentang pentingnya olahraga bagi tubuh
D. Memberikan pengetahuan tentang manfaat olahraga
E. Memberikan informasi cara olahraga dan manfaatnya bagi penderita hipertensi
4. Bacalah kutipan teks nonfiksi berikut ini!
Hutan bakau disebut juga dengan hutan mangrove. Hutan bakau merupakan bagian
dari ekosistem pantai. Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa
berair payau dan terletak di garis pantai. Hutan bakau merupakan hutan yang
tumbuh di wilayah pasang dan surut. Hutan bakau ini termasuk lingkup ekosistem
pantai sebab terletak di kawasan perbatasan laut dan darat. Hutan bakau terletak di
wilayah pantai dan muara sungai. Tepatnya, hutan bakau terletak di garis pantai.
Dengan posisi hutan bakau yang berada di garis pantai, hutan ini dipengaruhi oleh
keadaan air laut. Pasang surut laut mengubah kondisi hutan bakau. Hutan akan
tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut.
Habitat hutan bakau memiliki wilayah tanah yang tergenang secara berkala.
Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar yang cukup dari daratan.
Rangkuman teks nonfiksi tersebut adalah ...
A. Hutan bakau (mangrove) terletak di wilayah pantai dan muara sungai
B. Hutan bakau merupakan bagian dari ekosistem pantai yang terletak digaris
pantai
C. Hutan bakau merupakan hutan yang hidup diwilayah pasang dan surut serta
tergenang
D. Hutan bakau terletak di wilayah pantai dan muara sungai yang merupakan
ekosistem pantai
E. Hutan bakau akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan
air pada saat air surut
43
5. Berikut ini yang merupakan penggalan buku non fiksi adalah …
A. Pada bab II pembaca dapat menemukan berbagai fakta makna praktik KKN
B. Buku ini diceritakan dengan gaya humor, sikap sinis, sarkasme para tokohnya
C. Novel ini meninggalkan kesan arti sejarah, kearifan, dan kefanaan manusia
D. Pengarang sangat cermat penggambaran watak-watak para tokoh
E. cerita dalam buku pelajaran ini membuat otak kita berfikir keras
6. Di bawah ini unsur buku nonfiksi yang dapat dikomentari diantaranya adalah ....
A. (1) Bagian cover buku, (2) isi buku, (3) cara penyajian isi buku, (4) bahasa
yang digunakan, (5) tema cerita
B. (1) Bagian cover buku, (2) isi buku, (3) Penyajian alur cerita, (4) bahasa yang
digunakan, (5) tema cerita
C. (1) Bagian cover buku, (2) isi buku, (3) cara penyajian isi buku, (4) bahasa
yang digunakan, (5) sistematika
D. (1) Bagian cover buku, (2) isi buku, (3) cara penyajian isi buku, (4) bahasa
yang digunakan, (5) tokoh dan penokohan
E. (1) Bagian cover buku, (2) isi buku, (3) cara penyajian isi buku, (4) bahasa
yang digunakan, (5) penyajian alur cerita
7. Simaklah kutipan cerita sejarah berikut dengan baik!
Delapan jam per hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan
menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui konvensi ILO No. 01
tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. Penetapan 8 jam per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam
hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa
dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
Kutipan tersebut merupakan struktur …
A. reorientasi D. kesimpulan
B. orientasi E. pendahuluan
C. peristiwa
8. Teks sejarah menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks sebagai
unsur atau ciri kebahasaannya. Contoh dari kalimat kompleks adalah sebagai
berikut, kecuali …….
A. Adolf Hitler bersekutu dengan Jepang dan Italia dan melakukan serangan-
serangan militer besar-besaran untuk memenangkan perang melawan
Sekutu.
44
B. Donald Trump mengalahkan Hilary Clinton dalam pemilihan Presiden
Amerika Serikat tahun 2016.
C. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu pertama di Indonesia, sedangkan
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha pertama di Indonesia.
D. Setelah memimpin pemberontakan dengan membunuh para kyai dan santri
di Madiun, Muso, pemimpin PKI, akhirnya ditangkap
E. Josephat memerintahkan pasukannya untuk mundur, tetapi perintahnya tidak
digubris oleh anak buahnya
9. Struktur esai secara umum terdiri dari pendahuluan, bagian inti, dan simpulan.
Dalam pemaparan bagian pendahuluan hendaknya menakankan agar menarik
perhatian pembaca dan pentingnya topik tersebut untuk dikaji. Pendahuluan esai
yang disusun secara tepat, ialah...
A. Menggambarkan latar belakang yeng berisi keadaan ideal, faktual, dan solusi
atas permasalahan yang akan dipaparkan
B. Menggambarkan latar belakang dan situasi terkini terkait topik yang
disajikan dari penjelasan khusus ke penjelasan umum yang berisi keadaan
faktual dan permasalahan yang diangkat
C. Berisiskan bagaian pengembangkan ide yang dimuat dalam thesis statement
yang dikupas dan dikembangkan sesuai dengan jenis esai yang ditulis
D. Menggambarkan latar belakang dan situasi terkini terkait topik tersebut yang
disajikan dari penjelasana umum kearah yang lebih sempit menggambarkan
keadaan faktual dan permasalahan yang diangkat
E. Berisiskan latar belakang yang merupakan pemetaan logis dari topik yang
hendak dibahasa sesuai tujuan jenis esainya
10. Cermati penggalan paragraf berikut! ...Selain itu, kebakaran hutan dan lahan ini
juga sangat berdampak pada emisi gas rumah kaca, jelas Ruandha. Kebakaran
tahun ini diperkirakan membuat penurunan emisi hanya sekitar 16%. Diharapkan
mencegah terjadinya kebakaran di gambut, karena di situlah kuncinya. Kebakaran
tahun ini juga tidak dipertanyakan pada waktu KTT, sebab tertutup oleh kebakaran
di Amazone dan Australia.Penggalan kalimat diatas merupakan struktur teks
nonfiksi yakni pada bagian...
A. bagian pendahuluan
B. bagian thesis statement
C. bagian urutan pristiwa
D. bagian inti
E. bagian penutup
45
5. Kunci jawaban
Kunci Jawaban
Nomor Soal Kunci Jawaban
1A
2D
3A
4D
5A
6B
7B
8A
9E
10 D
46