Nama : HASANUL BISHRIE, S.Pd
No. UKG : 201699533560
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Peserta didik memiliki minat Setelah dianalisis lebih
belajar yang rendah 1. Aktifitas Peserta didik masih lanjut diperoleh:
sedikit pada saat kegiatan
pembelajaran 1. Pembelajaran di dalam
2. Pembelajaran didalam kelas kelas masih berpusat
masih monoton. pada guru
2. Guru belum merancang
Sumber Kajian Literatur pembelajaran yang aktif
1. Menurut Yohanes Eka dan menyenangkan.
Puspawan dan Tritjahjo
danny Soesilo (2019)
Permasalahan belajar yang
dialami siswa disekolah salah
satunya kurangnya minat
belajar siswa.
2. Menurut Slameto (2010:57)
Minat belajar berhubungan
dengan perasaan suka atau
tidak suka, senang atau tidak
senang, tertarik atau tidak
tertarik.
3. Menurut Elizabeth Hurlock
(dalam Susanto, 2003)
menyebutkan ada tujuh ciri
minat belajar sebagai berikut:
Minat tumbuh bersamaan
dengan perkembangan fisik
dan mental, Minat tergantung
pada kegiatan belajar.,
Perkembangan minat
mungkin terbatas, Minat
tergantung pada kesempatan
belajar, Minat dipengaruhi
oleh budaya, Minat berbobot
emosional, Minat berbobot
egoisentris, artinya jika
seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul
hasrat untuk memilikinya.
2 Peserta didik belum memiliki 1. Rendahnya kesadaran peserta Setelah dianalisis lebih
minat leterasi membaca yang didik akan pentingnya lanjut diperoleh:
tinggi membaca 1. Kurangnya motivasi
2. Sarana pendukung literasi dari guru maupun
masih kurang orang tua
3. minimnya aktivitas membaca 2. Buku-buku yang
siswa tersedia kurang
menarik minat peserta
Sumber Kajian Literatur didik
1. Menurut Putra (2008:131)
3. Tidak adanya waktu
Pada tingkat pedidikan
dasar, kebiasaan membaca khusus yang
anak-anak masih rendah.
2. Menurut Prasetyono diberikan untuk
(2008:21) Rendahnya Minat
Membaca pada anak kegiatan membaca
disebabkan oleh beberapa
hal, seperti judul dan isi disekolah
buku yang kurang menarik,
harga buku mahal, sehingga
bagi mereka yang
berpenghasilan pas-pasan
tidak mampu membeli buku
untuk memenuhi kebutuhan
membaca.
3 Kemampuan dasar matematis 1. Kurangnya Minat Peserta Setelah dianalisis lebih
peserta didik masih rendah didik lanjut diperoleh:
2. Rendahnya pemahaman 1. Matematika dianggap
konsep matematika peserta pelajaran paling sulit
didik 2. Guru kurang
3. Guru masih menggunakan menguasai materi
metode konvensional dengan baik
3. Pembelajaran di kelas
Sumber Kajian Literatur masih belum
1. Menurut Dony Koesoema melibatkan kaeaktifan
(2020) Rendahnya peserta didik
kemampuan matematika ini 4. Kurangnya media
disebabkan oleh banyak faktor pembelajaran
yaitu kemampuan guru,
sistem kurikulum, dan
dukungan orang tua serta
masyarakat
2. Menurut Abdurrahman
(2012:20) Yang menjadi faktor
penyebab rendahnya atau
kurangnya pemahaman
peserta didik terhadap konsep
matematika, salah satu
diantaranya adalah metode
pembelajaran yang digunakan
oleh pengajar, misalnya dalam
pembelajaran yang
beoreientasi pada pendekatan
tradisional yang menempatkan
peserta didik dalam proses
belajar mengajar sebagai
pendengar. Faktor lain yang
menyebabkan rendahnya hasil
belajar matematika siswa
4 Hubungan guru dan orang tua 1. Orang tua jarang dilibatkan Setelah dianalisis lebih
peserta didik terkait pada kepentingan sekolah lanjut diperoleh:
pembelajaran masih kurang (rapat atau kemajuan sekolah) 1. Orang tua Sibuk
2. Komunikasi yang dibangun berkerja
antar guru dan orang tua 2. Belum adanya agenda
murid masih belum berjalan pertemuan antara
baik orang tua dan sekolah
3. Belum adanya inisiatif
Sumber Kajian Literatur untuk menjalin
1. Menurut Nur (2015: 22-23) komunikasi secara
Peran orang tua dalam rutin dengan orang tua
pendidikan adalah sebagai siswa
pendidik, pendorong,
fasilitator, dan pembimbing.
2. Menurut Ihat Hatimah
(2016:296) dalam jurnal
pendidikan, kolaborasi antara
orang tua dan guru memiliki
dampak signifikan pada anak-
anak. Dampaknya adalah
dapat memberikan kontibusi
positif terhadap kinerja
sekolah, sikap dan prilaku
anak-anak, meningkatkan
frekuinsi kehadiran anak2,
meningkatkan waktu yang
dihabiskan anak-anak dengan
orang tua, mengurangi
masalah displin pada anak-
anak.
5 Guru Belum mengoptimalkan 1. Pemahaman dan penguasaan Setelah dianalisis lebih
model pembelajaran inovatif tentang model pembelajaran lanjut diperoleh:
sesuai dengan karakteristik inovatif masih kurang 1. Guru kurang inisiatif
materi 2. Kurangnya pelatihan
Sumber Kajian Literatur Guru tentang model
1. Menurut Ngalimun (2014), pembelajaran inovatif
Dalam prakteknya, seirang 3. Guru tidak memiliki
guru harus ingat bahwa tidak waktu yang cukup
ada model yang paling cepat untuk merancang
untuk segala situasi dan pembelajaran yang
kondisi. Oleh karena itu, inovatif
dalam memilih model 4. Fasilitas media
pembelajaran yang tepat /pembelajaran kurang
haruslah meperhatikan memadai
kondisi siswa, sifat materi
bahan ajar, fasilitas media
yang tersedia.
2. Menurut Isjoni (2013), model
pembelajaran menurut Joice &
Weil adalah suatu pola atau
rencana yang direncanakan
sedemikan rupa dan
digunakan menyusun
kurikulum, mengatur materi
pelajaran,dan memberi
petunjuk dikelasnya. Dalam
penerapan model
pembelajaran ini harus sesuai
dengan kebutuhan siswa.
6 Pembelajaran dikelas masih 1. Siswa belum terbiasa Setelah dianalisis lebih
belum berbasis HOTS mengerjakan soal-soal HOTS lanjut diperoleh:
2. Guru belum memahami secara 1. Siswa kesulitan
utuh apa itu HOTS menyelesaikan soal-
soal HOTS
Sumber Kajian Literatur 2. Pengetahuan Guru
1. Menurut Widodo dan tentang Pembelajaran
Srikadarwati (2013) HOTS berbasis HOTS masih
dalam pembelajaran dapat minim
meningkatkan hal positif 3. Minimnya pelatihan
seperti keberanian guru dalam
menghadapi soal sulit, merancang
terbentuknya kerjasama pembelajaran berbasis
antar siswa yang baik,adanya HOTS pembelajaran
interaksi siswa dengan siswa berbasis HOTS
maupun siswa dengan guru
yang lebih tinggi, aktivitas
belajar yang lebih baik, serta
karakter siswa yang baik
dalam hal disilpin,
ketekunan, tanggung jawab,
teliti dan sikap terbuka.
2. Menurut Budsankom, et all
(2015) menjelaskan
pembelajaran HOTS akan
berjalan dengan efektif
dipegaruhi oleh beberapa
faktor yaitu lingkungan
kelas, karakter keluarga,
karakter psikologi peserta
didik dan kecerdasan
seseorang.
7 Guru masih belum 1. Pemahaman guru terhadap Setelah dianalisis lebih
mengoptimalkan pemanfaatan penerapan TIK di dalam lanjut diperoleh:
teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran masih terbatas.
pembelajaran 1. Kurangnya pelatihan
TIK yang didapat guru
Sumber Kajian Literatur 2. Ketersediaan fasilitas
1. Menurut Yaniawati (2007), TIK yang belum
Salah satu model memadai
pembelajaran yang dapat 3. Guru kurangnya
meningkatkan motivasi inisiatif meningkatkan
belajar anak dengan kemampuan TIK
memanfaatkan teknologi mandiri
adalah e-learning
(pembelajaran elektronik).
Mengingat e-learning
merupakan model
pembelajaran yang relatif
baru di Indonesia sehingga
belum banyak masyarakat
kependidikan yang
menerapkannya selain
memang membutuhkan
dukungan infrastruktur yang
relatif masih mahal.
2. Menurut Yusufhadi Miarso
(2004), Penggunaan atau
pemanfaatan teknologi dalam
proses pendidikan dan
pembelajaran merupakan
salah satu faktor pendukung
terwujudnya proses
pembelajaran yang
berkualitas dalam upaya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2012).Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipt
A., Doni Koesoema. 2020. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo
Budsankom P, Sawangboon, T, Damrongpanit, S and Chuensirimongkol, J. (2015),
Factors affecting higher order thinking skills of students: A meta-analytic
structural equation modeling study, Educational Research and Reviews. Vol.
10(19).
Hatimah, I. (2016). Keterlibatan Keluarga Dalam Kegiatan Di Sekolah dalam Perspektif
Kemitraan. PEDAGOGIA, 14(2).
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga
Isjoni. 2013. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nur Aisyatinnaba., 2015. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa (Online),
http://lib.unnes.ac.id/21156/1/1301410060-s.pdf (diakses tanggal 22 Juli 2022)
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Prasetyono, D.S. (2008). Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: Think Yogyakarta.
Putra, R. Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: Indeks.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Widodo, W. & Srikadarwati, S. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan
Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukkan Karakter
Siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (Online),
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1269/pdf (diakses tanggal 22
Juli 2022)
Yohanes Eka Puspawan dan Tritjahjo Danny Soesilo. (2019). Peningkatan Minat Belajar
Siswa Kelas IX melalui Layanan Bimbingan Kelompok Di SMP Kristen 1
Salatiga. Jurnal Mimbar Ilmu, (Online),
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/17455/10486 (diakses
tanggal 22 Juli 2022)