BAHAN AJAR
WAWASAN KEBANGSAAN
KELAS V
TEMA 7 Peristiwa Dalam Kehidupan
SUBTEMA 1 Peristiwa Kebangsaan Masa
Penjajahan
Pembelajaran ke-3
Disusun oleh:
Ni Kadek Rita Aristiani
1911031012
G/6
KOMPETENSI DASAR
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab
penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kedaulatannya.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-faktor
penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.
TUJUAN BAHAN AJAR
1. Dengan menyimak penjelasan dari guru, peserta didik mampu
menjelaskan Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah dengan
tepat.
2. Dengan menyimak penjelasan dari guru, peserta didik mampu
menyebutkan beberapa perlawanan yang dilakukan oleh rakyat
Indonesia dengan tepat.
3. Dengan melakukan kegiatan tanya jawab, peserta didik mampu
menjelaskan faktor-faktor penting penyebab dari beberapa
perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dengan tepat.
4. Dengan menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengerjakan
LKPD terkait Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah dengan
benar.
5. Dengan melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu
mendiskusikan hasil dari LKPD terkait Perlawanan Bangsa Indonesia
terhadap Penjajah dengan tepat.
PENDALAMAN MATERI
PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAH
Perhatikan gambar berikut!
Pada mulanya, kedatangan bangsa asing disambut baik oleh rakyat Indonesia.
Namun, perlakuan bangsa asing yang semena-mena membuat rakyat Indonesia
melakukan perlawanan. Berikut beberapa perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia.
A. PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS
1. Rakyat Aceh
• Sultan Ali Mughayat Syah
Pada tahun (1514-1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan
bangsa Portugis.
• Sultan Alaudin Riayat Syah
Pada tahun (1537-1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang
bersekutu dengan Johor.
• Sultan Iskandar Muda
Pada Tahun (1607-1636) gigih melakukan serangan terhadap Portugis di
Malaka.
2. Rakyat Ternate
• Sultan Hairun
Sultan Hairun bersama rakyat Ternate dan bersatu dengan Tidore melawan
Portugis di Maluku. Namun, Portugis melakukan tindakan licik saat
perundingan dengan menangkap dan membunuh Sultan Hairun.
• Sultan Baabullah
Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun) melanjutkan perlawanan rakyat
Ternate dan berhasil mengusir Portugis dari Maluku (1575).
B. PERLAWANAN TERHADAP BELANDA
1. Perjuangan Rakyat Aceh
• Bentuk perlawanan rakyat Aceh: melalui Perang Aceh (1873-1903) dan
menggunakan siasat perang gerilya. Belanda melakukan penyelidikan untuk
mengetahui kelemahan rakyat Aceh dengan mengirim Snouck Hurgronje.
• Oleh karena itu, Belanda membentuk pasukan antigerilya bernama Marsose
dan menggunakan siasat adu domba. Akhirnya, Belanda berhasil
menundukkan rakyat Aceh di bawah kekuasaannya.
2. Perjuangan Rakyat Sumatra Utara
• Perlawanan rakyat Sumatera Utara dipimpin oleh Raja Tapanuli, yaitu
Şisingamangaraja XII. Penyebab perang: Belanda ingin menguasai Tapanuli.
Awalnya, serangan dari Belanda dapat dipatahkan oleh rakyat Tapanuli.
Akhirnya, Belanda kembali menyerang pada tahun 1904 yang dipimpin oleh
Hans Christoffel dan Sisingamangaraja XII gugur dalam serangan itu.
3. Perjuangan Rakyat Sumatra Barat
• Bersatunya kaum Padri (ulama) dan kaum adat melawan pemerintah Belanda,
menyebabkan Belanda kewalahan (Perang Padri). Kemudian, Belanda
menggunakan siasat benteng stelsel dan Belanda berhasil menguasai
pertahanan terakhir Padri di Bonjol tahun 1837. Tuanku Imam Bonjol
ditangkap dan diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan terakhir ke
Manado hingga wafat pada tahun 1864.
4. Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan
• Bentuk perlawanan rakyat Kalimantan Selatan adalah Perang Banjar (1859-
1906) yang dipimpin oleh Pangeran Antasari. Penyebabnya karena Belanda
berusaha memonopoli perdagangan dan mencampuri urusan Kerajaan Banjar.
Pada tahun 1862 Pangeran Antasari meninggal dunia karena penyakit dan
Belanda dapat mengalahkan Banjar pada tahun 1906.
5. Perjuangan Rakyat Yogyakarta
• Bentuk perlawanan rakyat Yogyakarta adalah Perang Diponegoro atau Perang
Jawa (1825-1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Penyebabnya
karena Belanda berusaha mencampuri urusan Kerajaan Yogyakarta.
• Perlawanan ini menyebabkan Belanda kewalahan, hingga Belanda
menerapkan siasat benteng stelsel usulan Jenderal de Kock. Tahun 1830
hanyalah siasat untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Selanjutnya beliau
diasingkan ke Manado lalu ke Makasar hingga wafat tahun 1855.
6. Perjuangan Rakyat Banten
• Alasan perlawanan: Belanda ingin memonopoli perdagangan yang tentu saja
merugikan Kesultanan Banten. Belanda melawan Sultan Ageng Tirtayasa
dengan cara menghasut Sultan Haji (putranya) untuk bersekutu merebut tahta
sang ayah. Kemudian, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap (1683) dan
dipenjarakan di Batavia (sekarang Jakarta) hingga wafat.
7. Perjuangan Rakyat Bali
• Alasan perlawanan: Belanda ingin menghapus hak tawan karang yang berlaku
di Bali, yaitu hak raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil setiap
kapal beserta isinya yang terdampar di perairannya.
• Namun. Belanda menuntut agar kapal dan isinya dikembalikan kepada
Belanda, hingga terjadilah peperangan yang disebut Perang Jagaraga (perang
puputan/habis-habisan) pada tahun 1848. I Gusti Ketut Jelantik gugur dan
menandai berakhirnya dalam peperangan ini (tahun 1849).
8. Perjuangan Rakyat Sulawesi
• Alasan perlawanan: Belanda ingin memonopoli perdagangan yang merugikan
rakyat di Makasar. Sultan Hasanuddin melakukan berbagai perlawanan
hingga dijuluki Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya.
• Karena terdesak, Sultan Hasanuddin dengan terpaksa menandatangani
Perjanjian Bongaya (1667) yang merugikan Kesultanan Makasar dan
menandai kekalahan perlawanan rakyat Makasar. Sultan Hasanuddin wafat
pada tahun 1670.
9. Perjuangan Rakyat Maluku
• Thomas Matulesi (Kapitan Pattimura) memimpin Perang Saparua. Alasan
perlawanan: Belanda ingin memonopoli perdagangan yang merugikan rakyat
Ambon, Maluku. Perlawanan Pattimura harus berakhir karena ia dikhianati
oleh raja Booi dari Saparua yang membocorkan strategi perangnya Belanda.
10. Perlawanan Rakyat Papua
• Silas Papare memimpin perjuangan melawan Belanda untuk menyatukan Irian
Barat ke wilayah NKRI. Berbagai usaha dilakukannya hingga membentuk
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) yang mengakibatkan ditangkap
dan dipenjarakan di Biak. Namun kemudian ia berhasil melarikan diri menuju
Yogyakarta. Perlawanannya membuahkan hasil dengan merdekanya Irian
Barat dan kembali bersatu dalam wilayah NKRI.
DAFTAR PUSTAKA
Irene MJA, dkk. 2016. BUPENA Buku Penilaian Tema Panas dan Perpindahannya dan
Peristiwa dalam Kehidupan Jilid 5C untuk SD/MI Kelas V Berdasarkan Kurikulum
2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.