i
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Melakukan pencatatan transaksi 3.4.1 Menjelaskan cara menyusun neraca saldo
penyesuaian untuk perusahaan jasa 3.4.2 Menganalisis akun-akun penyesuaian
4.2 Melakukan pencatatan transaksi perusahaan jasa
penyesuaian untuk perusahaan jasa 3.4.3 Menganalisis transaksi-transaksi penyesuaian
perusahaan jasa
3.4.4 Menjelaskan cara mencatat transaksi
Penyesuaian perusahaan jasa
4.4.1 Menyusun neraca saldo perusahan jasa
4.4.2 Menyajikan hasil analisis akun-akun
penyesuaian perusahaan jasa
4.4.3 Menyajiakn hasil analsisis transaksi-transaksi
penyesuaian perusahaan jasa
4.4.4 Mencatat transaksi penyesuaian perusahaan
jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Pengetahuan:
1. Menjelaskan cara menyusun neraca saldo dengan teliti dan benar
2. Menganalisis akun-akun penyesuaian perusahaan jasa dengan benar
3. Menganalisis transaksi-transaksi penyesuaian perusahaan jasa dengan teliti dan benar
4. Menjelaskan cara mencatat transaksi penyesuaian perusahaan jasa dengan benar
Tujuan Pembelajaran Kerampilan:
1. Menyusun neraca saldo perusahan jasa dengan teliti dan benar
2. Menyajikan hasil analisis akun-akun penyesuaian perusahaan jasa dengan benar
3. Menyajikan hasil analsisis transaksi-transaksi penyesuaian perusahaan jasa dengan teliti
dan benar
4. Mencatat transaksi penyesuaian perusahaan jasa dengan teliti dan benar
ii
5. PETA KONSEP
Menyusun Jurnal Penyesuaian
untuk Perusahaan Jasa
Neraca Saldo dan Akun- Neraca Saldo dan Akun-
Akun Penyesuaian Akun Penyesuaian
Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa
Neraca Saldo Menganalisis Transaksi
Penyesuaian
Akun-Akun Penyesuaian
Menyusun Jurnal
Penyesuaian
iii
1. URAIAN MATERI
Pada Bab sebelumnya kamu telah memperlajari pemostingan ayat jurnal umum ke dalam Buku
Besar. Saldo-saldo akun buku besar setelah pemostingan tersebut akan disusun ke dalam neraca
saldo.
A. Neraca Saldo dan Akun-Akun Penyesuaian Perusahaan Jasa
1. Neraca Saldo
Dalam Kmaus Buku Besar Akuntansi (Ardiyos, 2010) dijelaskan bahwa neraca saldo adalah
suatu daftar akun pada buku besar yang dipersiapkan pada akhir periode akuntansi. Neraca
saldo memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Neraca saldo berfungsi untuk mempersiapkan penyususnan laporan keuangan pada
akhir periode akuntansi
2) Neraca saldo berfungsi untuk mencatat saldo akun-akun yang terdapat dalam buku besar
secara lebih ringkas.
3) Neraca saldo digunakan sebagai alat untuk mengoreksi terjadinya kesalahan pencatatan
dalam jurnal atau pemostingan ke dalam buku besar.
4) Neraca saldo dapat digunakan untuk memonitor kondisi keuangan perusahaan.
Bentuk neraca saldo terdiri atas 4 kolom. Kolom pertama adalah nomor kode akun, kolom
kedua adalah nama akun, kolom ketiga adalah kolom debit, kolom terakhir adalah kolom
kredit. Supaya lebih jelas, perhatikan bentuk neraca saldo berikut ini:
Nomor Akun Nama Akun Debit Kredit
Neraca saldo disusun berdasarkan saldo akun-akun yang terdapat di dalam buku besar. Saldo
akun-akun dalam buku besar dipindahkan ke neraca saldo sesuai letak debit dan kreditnya.
Supaya lebih jelas, perhatikan cara menyusun neraca saldo berikut ini:
1
Nama Akun: Kas No. Akun: 111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 1 Investasi pemilik JU1 Rp25.000.000,00 - Rp25.000.000,00 -
Rp29.000.000,00 -
2020 2 Penerimaan pendapatan JU1 Rp4.000.000,00 -
2
31
Nomor Akun Nama Akun Debit Kredit
Rp29.000.000,00
111 Kas
Keterangan:
1. Pindahkan nomor akun pada buku besar ke dalam kolom noor akun neraca saldo
2. Pindahkan nama akun pada buku besar ke dalam kolom akun pada neraca saldo
3. Pindahkan saldo sisi debit atau kredit pada buku besar ke kolom debit atau kredit neraca
saldo. Pemindahan ini sesuai saldo normal akun itu sendiri
2. Akun-Akun Penyesuaian
Akun yang tertulis di neraca sakdo tidak semuanya menunjukan kondisi yang sebenarnya.
Terdapat beberapa akun yang perlu dissuaikan. Dalam buku Pengantar Akuntansi Adaptasi
Indonesia (Warren, dkk, 2015) akun-akun yang perlu disesuaikan adalah beban dibayar
dimuka, pendapatan diterima di muka, beban yang masih harus dibayar, dan pendapatan
yang masih aan diterima.
2
a. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah sejumlah pembayaran yang dibayar di awal atas
sejumlah beban atau pengeluaran tertentu. Eban dibayar di muka merupakan asset, karena
menyebabkan perusahaan terhindar dari penggunaan uang kas yang diperuntukkan bagi
pembayaran sejumlah beban tertentu. Akun yang termasuk kategori beban dibayar
dibayar di muka adalah asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, sewa dibayar di
muka, perlengkapan, dan asset-aset tetap seperti peralatan, Gedung, dan kendaraan.
Beban dibayar di muka dapat dicatat dalam dua pendekatan, yaitu laba rugi dan neraca.
Dalam pendekatan laba rugi beban dibayar di muka dicatat dalam akun beban, sehingga
harus menyesuaikan akun asset. Dalam pendekatan neraca beban dibayar di muka dicatat
sebagai asset, sehingga harus menyesuaikan akun bebannya.
1) Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai harta atau aktiva. Jumlahyang disesuaikan
sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadarluasa/sudah menjadi beban.
Jurnal penyesuaiannya adalah: xxx
Beban....
...dibayar di muka xxx
Misalnya tanggal 1 Agustus 2020 dibayar premi asuransi sebesar Rp2.400.000,00
untuk pertanggungan satu tahun. Sampai tanggal 31 Desember 2020 premi asuransi
yang telah dijalani selama 5 bulan sebesar Rp1.000.000,00. jurnal penyesuaiannya,
sebagai berikut
Beban Asuransi Rp1.000.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp1.000.000,00
2) Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban. Jumlah yangdisesuaikan sebesar
jumlah yang belum terlampaui atau belum kadarluasa/belum menjadi beban. Misalnya
tanggal 1 Agustus 2021 dibayar premi asuransi sebesar Rp2.400.000,00 untuk
pertanggungan satu tahun. Sampai tanggal 31 Desember 2021 premi asuransi yang
bena-benar menjadi beban hanya 5 bulan sebesar Rp1.000.000,00. maka akun beban
asuransi yangtelah didebit Rp2.400.000,00- harus dikredit sebesar Rp1.400.000,00
(supaya tinggal debit Rp1.000.000,00) jurnal penyesuaiannya, sebagai berikut:
Asuransi dibayar dimuka Rp1.400.00,00
Beban Asuransi Rp1.400.000,00
3
b. Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan,
tetapi pendapatan tesebut sepenuhnya menjadi hak perusahaan dalam periode tersebut.
Akun yang dapat dikategorikan ke dalam pendapatan diterima di muka adalah sewa
diterima di muka.
Misalnya pada tanggal 1 September 2020, sebagian bagunan disewakan sebesar
Rp2.400.000,00 untuk masa satu tahun. Saat menerima sewa dicatat, sebagai berikut:
Kas Rp2.400.000,00
Pendapatan Sewa Rp2.400.000,00
Hingga tanggal 31 Desember 2020 sewa yang benar-benar merupakan pendapatan tahun
2020 yaitu 4 bulan yaitu Rp800.000,00 Dengan akun Pendapatan sewa telah dikredit
sebesar Rp2.400.000,00 itu harus didebit sebesar Rp1.600.000,00 (supaya tinggal kredit
Rp800.000,00) . Adapun jurnal penyesuaiannya, sebagai berikut:
Pendapatan sewa Rp1.600.000,00
Sewa diterima dimuka Rp1.600.000,00
c. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang dibayarkan setelah jasa diterima
atau dikonsumsi oleh perusahaan. Akun yang dapat dikelompokkan ke dalam beban yang
masih harus dibayar adalah utang gaji dan utang bunga.
Utang beban artinya beban yang sudah menjadi kewajibanperusahaan tetapi belum dicatat
atau belum dibayar. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi beban
yang belum dibayar.
Jurnal penyesuaiannya adalah
Beban xxx
Utang xxx
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2021 perusahaan memiliki utang untuk gaji
karyawan sebesar Rp3.000.000,00 Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat
transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Beban Gaji Rp3.000.000,00
Utang gaji Rp3.000.000,00
4
d. Penyusutan atau Depresiasi
Penyusutan artinya penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan padasetiap akhir
periode atau akhir tahun. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban penyusutan... xxx
Akumulasi penyusutan... xxx
Misalnya, mesin yang dimiliki perusahaan disusutkan sebesar Rp1.200.000,00 jurnal
penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
Beban penyusutan mesin Rp1.200.000,00
Akumulasi penyusutan mesin Rp1.200.000,00
e. Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima artinya pendapatan yang
sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau belum diterima. Jumlah yang
disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi pendapatan yang belum diterima.
Jurnal penyesuaiannya:
Piutang xxx
Pendapatan xxx
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2021 diselesaikan jasa service mesin untuk sebuah
perusahaan sebesar Rp4.000.000,00. Pendapatan tersebut akan dibayar pada bulan januari
2022. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat transkasi tersebt adalah
Piutang Rp4.000.000,00
Pendapatan Rp 4.000.000,00
f. Kerugian Piutang
Kerugian piutang, artinya taksiran kerugian yang timbul karena adanyaseluruh atau
sebagian dari jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih Jurnal penyesuaiannya
adalah:
Beban taksiran kerugian piutang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx
Dalam neraca saldo per 31 Desember 2020, akun piutang usaha didebit sebesar
Rp50.000.000,- sebelum tutup buku, pihak akuntansi perusahaan membuat taksiran
kerugian piutang karena adanya kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih. Besarnya
taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 3% dari jumlah piutang usaha. Jadi besarnya
5
taksiran kerugian piutang adalah: Rp1.500.000,00
= 3 % X 50.000.000 Rp1.500.000,00
= Rp 1.500.000
Jurnal yang dibuat adalah:
Beban taksiran kerugian piutang
Cadangan kerugian piutang
g. Pemakaian Perlengkapan
Pemakaian perlengkapan yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telahdikonsumsi
atau dipakai selama periode akuntansi. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang
terpakai. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Misalnya dalam neraca saldo per 31 Desember 2021 akun perlengkapan didebit sebesar
Rp16.000.000,00 adapun perlengkapan yang masih ada per 31 Desember 2021 ternyata
yang tinggal adalah Rp9.000.000,00. Jadi perlengkapan yang telah digunakan selama
bulan Desember 2021 sebesar Rp7.000.000,00 ayat jurnal penyesuaiannya, sebagai
berikut.
Beban Perlengkapan Rp7.000.000,00
Perlengkapan Rp 7.000.000,00
6
B. Analisis Transaksi dan Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Pada Subbab A di depan, kamu telah mengetahui akun-akun apa saja yang perlu disesuaikan.
Selain mengetahui akun-akun apa saja yang perlu disesuaikan, kamu juga harus tahu cara
menganalisis transaksi dan penyusunan jurnal penyesuaian. Analisis transaksi dan
penyusunan jurnal penyesuaian merupakan pokok pembahasan yang akan kamu pelajarai
pada Subbab B ini.
1. Menganalisis Transaksi Penyesuaian
Data penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan dianalisis pengaruhnya terhadap
kondisi keuangan perusahaan. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh analissi data penyesuaian
Laundry Clean berikut ini:
Laundry Clean
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2020
Nomor Akun Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp42.625.500,00
102 Piutang usaha Rp5.650.000,00
105 Perlengkapan Rp3.530.000,00
111 Peralatan Rp25.000.000,00
201 Utang usaha Rp24.000.000,00
301 Modal Ny. Linda Rp57.680.000,00
401 Pendapatan jasa Rp13.830.500,00
501 Beban sewa Rp12.000.000,00
502 Beban iklan Rp3.000.000,00
503 Beban listrik Rp560.000,00
504 Beban telepon Rp235.000,00
505 Beban air Rp410.000,00
506 Beban gaji Rp2.500.000,00
Jumlah Rp95.510.500,00 Rp95.510.500,00
7
a. Pada tanggal 31 Desember 2020, perlengkapan Laundry Clean yang terpakai sebesar
Rp1.235.000,00. Berdasarkan data penyesuaian tersebut diketahui bahwa perlengkapan
yang terpakai sebesar Rp1.235.000,00, sehingga akan menambah akun beban
perlengkapan di sebelah debit dan mengurangi akun perlengkapan di sebelah kredit.
b. Pada tanggal 31 Desember 2020, peralatan diperkirakan memiliki masa manfaat selama
10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp7.500.000,00. Berdasarkan data penyesuaian
tersebut dapat dihitung besarnya penyusutan sebagai berikut:
Penyusutan peralatan per tahun = Harga perolehan – Nilai sisa
Umur ekonomis
Penyusutan peralatan per tahun = Rp25.000.000,00 – Rp7.500.000,00
10
Penyusutan peralatan sebesar Rp1.750.000,00akan menambah akun beban penyusutan
peralatan di sebelah debit dan menambah akun akumulasi penyusutan peralatan di sebelah
kredit.
c. Pada tanggal 31 Desember 2020, beban sewa telah digunakan selama satu bulan yaitu
bulan Desember 2020. Beban sewa yang telah digunakan selama satu bulan yaitu bulan
Desember 2020. Beban sewa yang telah digunakan dapat dihitung sebagai berikut:
Beban sewa = Rp12.000.000,00 : 12
Beban sewa = Rp1.000.000,00
Beban sewa yang sebenarnya dikeluarkan adalah sebesar Rp1.000.000,00. Beban sewa
sebesar Rp1.000.000,00 akan menyebabkan akun sewa dibayar dimuka bertambah di
sebelah debit sebesar Rp11.000.000,00 (Rp12.000.000,00-Rp1.000.000,00) dan akun
beban sewa berkurang disebelah kredit sebesar Rp11.000.000,00. Hal ini dikarenakan
Laundry Clean menggunakan pendekatan laba rugi untuk mencatat akun beban sewa.
d. Pada tanggal 31 desember 2020 iklan telah diterbitkan sebanyak 1 kali untuk bulan
Desember 2020. Beban iklan yang telah digunakan dapat dihitung sebagai berikut:
Beban iklan = Rp3.000.000,00 : 6
Beban iklan = Rp500.000,00
8
Beban iklan yang sebenarnya dikeluarkan adalah sebesar Rp500.000,00. Hal ini akan
menyebabkan akun iklan dibayar di muka bertambah di sebelah debit sebesar
Rp2.500.000,00 (Rp3.000.000,00-Rp500.000,00) dan akun beban iklan berkurang di
sebelah kredit dengan besar yang sama. Hal ini dikarenakan Laundry Clean menggunakan
pendekatan laba rugi untuk mencatat akun beban iklan
e. Pada tanggal 31 Desember 2020, beban gaji yang belum dibayar sebesar Rp750.000,00.
Berdasarkan data penyesuaian tersebut diketahui jika perusahaan masih memiliki utang
gaji sebesar Rp750.000,00. Hal ini akan menyebabkan akun beban gaji bertambah di
sebelah debit sebesar Rp750.000,00 dan akun utang gaji betambah di sebelah kredit
dengan besar yang sama.
f. Pada tanggal 31 Desember 2020 telah diselesaikan jasa laundry sebesar Rp230.000,00
dan pembayaran akan diterima bulan depan. Berdasrkan data penyesuaian tersebut, maka
Laundry Clean akan mengakui penerimaan pendapatan untuk bulan Desemebr 2020
sebesar Rp230.000,00. Hal ini akan menyababkan akun piutang usaha bertambah di
sebelah debit sebesar Rp230.000,00 dan akun pendapatan jasa bertambah di sebelah
kredit dengan besar yang sama.
9