Buku Profile Ruslan Hurasan i DARI ANAK SOPIR MENJADI WAKIL RAKYAT Ruslan Hurasan, SE.M.I.Kom,PhD. Anggota DPRD Provinsi Maluku Sang Aktivis Dari Tanah Maluku Buku Profile Ruslan Hurasan i
ii Buku Profile Ruslan Hurasan SANG AKTIVIS DARI MALUKU DARI ANAK SOPIR MENJADI WAKIL RAKYAT Penulis Rasmi Ridjang Sikati SE MM Tata Letak dan Desain Cover Zulfikar Penerbit Makassar, Sulsel, Indonesia Email : [email protected] Hp 0811465066 Hak Cipta Dilindungi Undang Undang Dilarang memperbanyak sebagian atau Seluruh isi buku ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa izin tertulis dan penerbit ii Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan iii DAFTAR ISI DAFTAR ISI TERLAHIR SEBAGAI ANAK SOPIR SMA MENJADI KONDEKTUR KETAHUAN WALI KELAS JADI SOPIR ANGKOT AMBIL SETORAN MOBIL NEKAD KULIAH DI UMI MAKASSAR CUTI KULIAH KEMBALI KE AMBON JADI SOPIR SADAR SETELAH DINASIHATI IBU KEMBALI KULIAH KE MAKASSAR MEMILIH UMI KARENA BANYAK KERABAT DIPALAK SAAT JADI SOPIR PETEPETE SMA 5 TIDAK TERIMA KIRIMAN JADI BURUH BANGUNAN MULAI DIKIRIMI UANG BULANAN IBU SARANKAN BELAJAR BICARA DI DEPAN UMUM AKTIF BERORGANISASI BERGABUNG DI PMII DAN HMI CUCI MOBIL DOSEN LANTARAN TIDAK LULUS UJIAN BAYAR SPP HANYA LIMA RIBU BELAJAR NEGOSIASI SAAT KKN DI AMBON AJUKAN PROPOSAL PEMASARAN MINYAK KAYU PUTIH BANGGAKAN ORTU RAIH GELAR SARJANA KERJA PROYEK PEMERINTAH DI AMBON BENTUK ORGANISASI DI AMBON LINGKUNGAN MENGAJARKAN MANDIRI HARUS JADI CONTOH BAGI ADIK-ADIK iii 1 4 6 9 12 14 16 18 20 22 24 27 29 31 33 35 37 39 40 42 43 Buku Profile Ruslan Hurasan iii
iv Buku Profile Ruslan Hurasan ORANGTUA KERAS MENDIDIK KETEMU CALON ISTRI SAAT ORASI SELESAI KULIAH MENIKAH DI AMBON SABTU MINGGU HABISKAN WAKTU BERSAMA ISTRI GABUNG DI PKB DAN MULAI TURUN KE MASYARAKAT TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN MALUKU TENGAH 2014 MASUK POLITIK DEMI PERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT SEJAK MAHASISWA INGIN JADI POLITISI TERPILIH ANGGOTA DPRD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019 BERKAT DUKUNGAN DAN BANTUAN TIM GERAK MELALUI RINTANGAN DENGAN TERSENYUM BERBUAT BAIK DAPAT BAIK KEKUATAN DOA ORANGTUA PERJUANGAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR DI DESA WAKIL RAKYAT MOMENTUM IBADAH BERBAGI KE MASYARAKAT BERAMAL BERBAGI DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT HARUS SIAP WAKTU DAN MENTAL TETESKAN AIR MATA PASCA GAJI GURU KONTRAK DINAIKKAN SIAP BERTARUNG DI 2024 BIODATA 45 47 49 51 52 54 56 58 60 63 65 67 69 71 75 79 83 85 87 89 iv Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 1 Terlahir Sebagai Anak Sopir S aya lahir pada tahun 1979 di satu desa di dekat pantai. Kami di Maluku Tengah biasanya menyebut wilayah itu sebagai negeri. Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Negeri ini letaknya sekitar 30 kilometer dari Kota Ambon. Kami hidup dari keluarga yang sederhana. Bapak yang kini telah almarhum bernama H Muh Saleh Hurasan bekerja Buku Profile Ruslan Hurasan 1
2 Buku Profile Ruslan Hurasan sebagai sopir dari pemilik armada angkutan kota (angkot) dalam provinsi. Kami jarang melihatnya di malam hari. Kami baru bisa menemuinya di pagi hari ketika sudah pulang dari pekerjaannya. Sedangkan Ibu saya bernama Asma Tuwael Binti Alm Hj Ismail Tuwael hanya penjual roti. Macam-macam dagangannya. Selain roti manis, juga menjual roti goreng. Berbeda dengan Bapak, Ibu biasanya mulai sibuk di subuh hari. Beliau mulai membuat adonan tepung, mendiamkan beberapa saat, lalu membuat, menggoreng, dan menjual roti itu di pagi hari. Kami yang lima bersaudara, biasanya ikut membantu Ibu. Kebetulan saya anak pertama dari lima bersaudara, punya dua adik perempuan dan dua adik laki-laki, sehingga harus punya tugas utama menemani Ibu. Adik saya bernama Soleman Hurasan, Nurhayani Hurasan, Iwandri Hurasan, dan Nunung Hurasan. Sebagai anak dari keluarga yang terus memperjuangkan kehidupan yang lebih baik, kami sudah diajarkan oleh Bapak dan Ibu untuk mandiri sejak kecil. Tapi, itu tidak menghilangkan kebiasaan kami untuk bermain di pantai. Biasanya sepulang sekolah, kami bersama teman-teman SD Negeri 3 ke pantai untuk berenang dan memancing ikan. Kadang-kadang diajak oleh paman untuk membuat jaring agar lebih banyak ikan yang bisa ditangkap. Hidup di daerah pantai membuat kami terbiasa menghadapi masa sulit. Beruntung, Ibu selalu menguatkan kami dan menanamkan sikap untuk selalu menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Masa kecil dipenuhi dengan kegiatan membantu orangtua. Saya dan adik-adik setiap hari hari harus ke sumur mengambil 2 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 3 air setelah pulang dari sekolah. Sumber air di Hitu banyak sekali, tapi karena kami di kampung, kami harus keluar rumah mengambil air. Untuk anak laki-laki, ada tugas tambahan yakni membantu mencuci mobil ketika Bapak sudah pulang mencari penumpang. Setelah tamat SD, saya melanjutkan sekolah ke SMP Hitu. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kampung kami. Tiap hari kami berjalan kaki menuju sekolah. Di masa itu pula, saya lebih banyak waktu bersama Bapak. Kadang-kadang Bapak mengajak saya ikut bersamanya ke terminal atau ke bengkel tempat bila mobil Bapak rusak. Sambil menunggu perbaikan mobil, Bapak biasanya tertidur di bengkel. Beliau pasti sangat lelah. Dan, jika Bapak tidur, saya biasanya ikut tertidur di bengkel. Pengalaman masa kecil inilah yang membentuk karakter saya menjadi pria yang sabar, tegar, kuat, dan saling membantu orangtua. Buku Profile Ruslan Hurasan 3
4 Buku Profile Ruslan Hurasan SMA Menjadi Kondektur S ebagai anak dari Ibu penjual roti, kami sebagai anaknya sudah terbiasa membantu Ibu. Tugas kami macam-macam. Ada yang mengoles adonan. Ada pula yang mengaduk adonan. Jika sudah letih, kami bergantian tugas. Begitu roti sudah dipanggang atau digoreng, tugas kami bertambah: menjual roti itu di depan rumah. Jual roti dilaku4 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 5 kan bergantian. Tapi, ketika saya mulai sekolah di SMP, saya lebih banyak membantu Bapak. Awalnya sekadar ikut menemani ke bengkel, atau ikut bersama Bapak mencari penumpang. Seiring waktu, saya mulai naik "pangkat". Saya sudah diizinkan menjadi kondektur yang tugasnya mencari dan membantu penumpang. Itu bermula ketika saya sudah kelas 1 di SMA Lateri, Ambon. Sebagai kondektur, saya lebih banyak berdiri dan bergantungan di sisi pintu mobil bus. Kebetulan pada saat itu, pemerintah setempat memberlakukan kebijakan sekolah lima hari dari Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu, siswa libur. Dua hari masa libur itulah saya manfaatkan mencari uang. Jika pada hari Sabtu saya menjadi kondektur maka hari Minggu saya menjadi sopir. Bapak mengizinkan saya karena sudah bisa membawa mobil dan pada hari itu Bapak biasanya memilih istirahat seharian setelah sepekan beliau selalu sibuk. Pada hari Minggu, rute perjalanan angkutan kota antar provinsi biasanya ke wilayah pariwisata. Rute ini penumpangnya banyak sehingga bisa mendapatkan uang lebih dari biasanya, apalagi jika saya membawa mobil itu dari pagi hingga malam. Uang itu sebagian saya sisihkan untuk dipakai mentraktir teman-teman SMA keesokan harinya. Teman-teman sudah paham jadwal saya. Sabtu dan Minggu bekerja, Senin bersekolah dan mentraktir teman. Saya ajak mereka makan di kantin sekolah atau ke warungwarung yang menyediakan nasi kuning atau makanan khas Surabaya. Kebiasaan ini yang membentuk karakter berbagi dan mandiri. Buku Profile Ruslan Hurasan 5
6 Buku Profile Ruslan Hurasan Ketahuan Wali Kelas Jadi Sopir Angkot Buku Profile Ruslan Hurasan 7 Ada satu pengalaman unik yang tidak bisa saya lupakan ketika membawa mobil Bapak pada hari Minggu. Ternyata seorang penumpang saya adalah wali kelas saya. Saya baru tahu penumpang saya adalah guru saya ketika beliau turun dari mobil. Dia kaget, saya juga kaget. Akhirnya saya ketahuan jadi sopir. “Hari Senin kamu menghadap saya,” kata beliau. Saya mulai cemas dengan perkataannya dan mulai menerka-nerka apa yang akan terjadi di sekolah. Bagaimana dengan sekolah saya? Akankah saya akan dihukum? Saya akhirnya menghadap wali kelas keesokan harinya. “Kenapa kamu bawa mobil?” tanyanya. Saya bilang, “Saya bawa mobil itu karena punya keinginan besar bahwa setiap seragam sekolah, sepatu, buku, tas, harus saya beli dari hasil jerih payah saya sendiri.” Ia kembali bertanya. “Setiap hari kamu dapat berapa (duit)?”. Zaman itu, 1996-1997, kadang-kadang saya bisa mendapatkan uang Rp 25.000 setiap hari. Paling sedikit Rp 17.000. Uang itu hanya 10 persen dari seluruh setoran ke pemilik bus. Kalau penghasilan harian Rp 170 ribu, maka saya dapat Rp 17.000. Kalau Rp 200 ribu dapatnya Rp 20.000. Dua hari bekerja, saya sudah bisa membawa pulang Rp 40 ribu. Itu sudah lebih dari cukup untuk membeli sepatu atau celana. Atau, mentraktir beberapa teman kelas makan nasi kuning di kantin sekolah. Satu hal menarik lainnya, jarak sekolah kami dari kampung lumayan jauh. Sekitar 25 kilometer. Saya harus bangun Buku Profile Ruslan Hurasan 7
8 Buku Profile Ruslan Hurasan Subuh agar bisa sampai ke sekolah tepat waktu. Usai sarapan, langsung bergegas ke sekolah. Kadang-kadang menumpang mobil truk bila tidak mendapatkan mobil angkutan umum. Saya sudah berjanji ke wali kelas bahwa setiap Senin tidak akan terlambat walau pada hari Sabtu dan Minggu bekerja sebagai kondektur dan sopir. Saya tidak mau lagi disalahkan hanya karena letih bekerja maka boleh telat di hari Senin. Walau sudah berusaha sekuat tenaga, masih saja beberapa kali telat ke sekolah. Saya masih ingat, saya salah satu siswa yang pernah dihukum oleh Kepala Sekolah dan Wali Kelas sekaligus. Akhirnya, saya harus buat perjanjian baru dengan wali kelas agar tidak telat lagi. Perjanjian itu memuat aturan saya harus membawa ikan ke sekolah jika telat ke sekolah. Wali kelas tahu, saya berasal dari negeri yang dekat pantai dan di kampung saya banyak ikan. Nah, kalau telat, saya harus menyetor ikan ke wali kelas. Sebelum ke sekolah, saya biasanya ke pantai menemui ibu-ibu atau perempuan-perempuan yang selalu menampung ikan dari nelayan yang baru mendarat sebelum ikan itu dijual ke pasar. Kebetulan beberapa keluarga saya ada yang menjadi Jibu-Jibu. Dari merekalah saya mendapatkan ikan satu tas untuk saya berikan ke guru. ibu-jibu adalah sebutan lokal di Ambon untuk profesi perempuan yang berkumpul sambil membawa ember dan membeli ikan dari setiap kapal nelayan yang sandar untuk diperjualbelikan lagi di pasar maupun permukiman. Buku Profile Ruslan Hurasan 9 Ambil Setoran Mobil Nekad Kuliah Di Umi Makassar S etelah lulus SMA, saya manfaatkan waktu jeda sebelum masa pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dengan tetap menjadi kondektur dan sopir. Daripada waktu terbuang, lebih baik digunakan mengumpulkan uang dari pagi hingga malam. Buku Profile Ruslan Hurasan 9
10 Buku Profile Ruslan Hurasan Pada suatu waktu, sekitar pukul 10 malam di terminal, ketika sedang beristirahat di mobil, om saya menghampiri. Dia menegur dan menasihati saya. Nasihat yang tidak akan pernah saya lupakan karena inilah yang memicu saya untuk berkembang lebih baik. Dia bilang, kalau saya tetap bersikeras menjadi sopir maka saya akan tetap menjadi sopir menggantikan posisi bapak saya. Om saya meminta saya menolehkan pandangan ke pelabuhan Kota Ambon yang dekat dengan terminal tempat kami mengobrol. Pada saat yang sama, Kapal Rinjani milik PT Pelni sedang berlabuh. Orang naik dan turun. Sebagian mengangkut barang menumpang. Om meminta membayangkan apa yang akan terjadi jika saya tetap menjadi sopir. Saya mungkin akan berada di pelabuhan itu menunggu penumpang setiap kapal berlabuh. Setelah merenung, saya pikir, nasihat ini ada benarnya. Keluarga kami tidak akan menuju ke kehidupan yang lebih bagus jika saya hanya akan menggantikan posisi bapak. Si Om mengatakan, ada dua hal kalau mau keluar dari kampung. Pertama, ke Papua, yang berarti untuk mencari uang. Pilihan kedua, ke Kota Makassar atau Kota Surabaya mencari ilmu. "Kalau mau berhasil, cari ilmu. Menjadi seorang sopir dan kondektur hanya bisa menghidupi keluarga. Tapi kalau mencari ilmu, itu menjadi bekal masa depan, bisa bermanfaat bagi keluarga, bisa bermanfaat bagi orang banyak," kata Om. Saya makin terpengaruh nasihatnya. 10 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 11 Selama tiga bulan sejak lulus SMA, selama itu pula saya sibuk lalu lalang menjadi sopir dan kondektur, sebelum akhirnya berakhir di terminal. Saya harus berubah seperti kata Om. Kenekadtanpun muncul. Uang setoran mobil tidak saya serahkan ke bapak. Bermodal uang itu dan tanpa sepengetahuan orangtua, saya beli tiket kapal. Hanya satu tujuan, saya harus ke Makassar untuk kuliah. Harus. Tidak boleh tidak. Orang-orang di kampung kelak menyebut tindakan nekad saya sebagai pelarian. Seorang pelarian yang mengambil uang setoran milik Bapak, beli tiket kapal, lalu pergi ke kota yang tidak pernah didatangi sebelumnya. Benar-benar nekad. Hanya bermodalkan ijazah SD, SMP, dan SMA. Tiba di Makassar, langsung mendaftar di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa angkatan 1997. Buku Profile Ruslan Hurasan 11
12 Buku Profile Ruslan Hurasan Cuti kuliah Kembali ke Ambon Jadi Sopir Buku Profile Ruslan Hurasan 13 I ni perjalanan yang berat karena sama sekali belum pernah merantau. Awalnya masih bisa bertahan, namun setelah mendekati satu semester, saya sudah tidak tahan untuk kembali pulang ke Ambon. Selama setahun di Ambon sebagai pengangguran, saya kena hukuman dari Bapak. Bapak memang sangat marah karena sudah mengambil uang setorannya sekaligus membikin malu keluarga. Kata Bapak, “Ya sudah. Kalau mau jadi sopir, bawa mobil. Mau jadi pengangguran? Terserah. Bergaul dengan siapapun, terserah,” katanya dengan marah. Saya hanya bisa diam. Akhirnya kembali menjadi sopir seperti sebelumnya. Perlahan-lahan sudah tidak memikirkan kuliah lagi meski impian itu masih terus tersimpan kuat. Sudah punya SIM berarti saya bisa mobil apa saja, sepanjang saya bisa mandiri dan cari uang. Kadang-kadang bawa bus, kadang-kadang pick up, mobil angkutan biasa, atau mobil pribadi milik orang lain. Kegiatan ini yang membuat pergaulan saya lebih bebas. Pada sisi lain, juga menumbuhkan sikap memimpin teman-teman. Buku Profile Ruslan Hurasan 13
14 Buku Profile Ruslan Hurasan S uatu ketika, Ibu mendekati saya agar kembali ke jalan Allah. Pada suatu Subuh usai membuat adonan roti, beliau menasihati saya. Beliau bilang, saya kelak harus punya pekerjaan tetap. Ibu tidak ingin saya meneruskan pekerjaan Bapak. Sebagai anak pertama, saya diingatkan untuk memberi contoh baik kepada adik-adik. Menjadi pria yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan punya impian besar. Kelak, nasihat itu menjadi pengalaman yang pahit. Sadar Setelah Dinasihati Ibu Kembali Kuliah Ke Makassar 14 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 15 Ibu tidak minta apa-apa tapi setidaknya ke depan saya bisa membantu orang. Sama halnya dengan bapak yang sering membantu keluarga. Nasihat Ibu itu memercikkan api untuk membuat impian saya kembali kuliah makin menyala. Pada suatu malam ketika membawa mobil dan teman saya menjadi kondektur, kami menuju ke pelabuhan. Saya masih ingat, waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi dan Kapal Rinjani baru saja merapat. Saya titip mobil ke teman agar dikembalikan ke rumah. Dini hari itu pula, saya memberanikan diri masuk ke lambung kapal untuk kembali ke Makassar. Tanpa kopor, tanpa apapun, hanya pakaian saya di badan, saya hanya menenteng tas yang isinya ijazah SD, SMP, SMA, dan pas foto ukuran 4x6 dan 3x4, saya menuju Makassar. Tekad saya cuma satu, saya harus tiba di Makassar apapun keadaannya. Sebelumnya saya sudah menitip sepucuk surat ke teman lainnya agar diberikan kepada Bapak dan Ibu saya. Saya menyampaikan sikap: “Papa dan Mama, Beta pergi ke Makassar, insya Allah Beta akan kembali dengan sarjana”. Dan komitmen itu menjadi kuat dan akhirnya sampailah saya di Makassar dan mendaftarkan diri kembali menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi UMI tahun 1998. Ternyata posisi sebagai mahasiswa dan sopir sangat berbeda. Banyak kegiatan baru di kampus yang mengubah karakter saya dari sisi pergaulan, wawasan, dan ilmu. Buku Profile Ruslan Hurasan 15
16 Buku Profile Ruslan Hurasan Mengapa pilihannya harus kuliah UMI? Pertama, saya punya sepupu yang dua tahun sebelumnya sudah terdaftar sebagai mahasiswa di UMI. Kebetulan, keluarganya yang sudah saya anggap sebagai Om, juga bekerja sebagai pegawai tata usaha di Universitas Muslim Indonesia. Om ini tinggal di Perumahan Dosen UMI. Memilih UMI Karena Banyak Kerabat 16 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 17 Alasan kedua, pada saat berada di kapal Rinjani, ternyata ada banyak pemuda Ambon yang tujuannya ke Makassar untuk kuliah di UMI. Sebagian pemuda lainnya di kapal itu hanya singgah di Makassar untuk menlajutkan perjalanan ke Surabaya untuk kuliah. Seperti diketahui, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar adalah salah satu Perguruan Tinggi Islam Swasta tertua, terbesar dan terkemuka di Kawasan Indonesia Timur. UMI sampai saat ini tetap menjadi kebanggaan umat Islam di Indonesia Timur. Juga satu-satunya universitas swasta di Indonesia Timur yang sudah Terakreditasi Institusi dari pemerintah Nomor : 036/BAN-PT/Ak-I/Ins/ III/2008, dan UMI satu-satunya universitas swasta di Indonesia Timur yang diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Pendidikan Doktor (S-3). Nama Universitas Muslim Indonesia bermakna universitas yang membina umat Islam, dalam bahasa arab disebut Jamiatul Muslimina Indonesiyah yang bermakna gerakan yang menghimpun umat Islam sedangkan dalam bahasa Inggris Moslem University Of Indonesia yang bermakna universitas milik umat Islam Indonesia. UMI yang dibina oleh Yayasan Wakaf UMI dengan ciri khasnya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih luas dan lebih berat dari sekedar menghasilkan sarjana, karena proses pendidikan di UMI memberi pengetahuan dan keterampilan sesuai disiplin ilmu yang digeluti. Buku Profile Ruslan Hurasan 17
18 Buku Profile Ruslan Hurasan S ungguh kebetulan yang memudahkan. Di UMI, ternyata ada dua kerabat keluarga bekerja di UMI. Satu orang bertugas di Fakultas Teknik Industri dan seorang lagi di pengelolaan gedung Al Jibra. Dipalak Saat Jadi Sopir Petepete SMA 5 18 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 19 Om ini beristrikan orang Bone dan punya dua mobil angkutan petepete. Semuanya jurusan Pasar Sentral - SMA 5. Jauh dari orangtua dan menjadi anak kost, menyadarkan saya untuk lebih mandiri. Saya menawarkan diri ke Om untuk menjadi sopir petepepe jurusan Pasar Sentral - SMA 5 di sela-sela waktu kuliah. Ternyata amat berbeda menjadi sopir di Ambon dan Makassar. Sopir di Ambon selalu berhenti berawal dan di terminal sebelum melanjutkan perjalanan tapi di Makassar, tidak ada terminal angkutan kota. Setiap sopir dituntut untuk terus berkeliling di rute yang ditetapkan. Pemberhentian sopir bisa di mana saja mereka suka. Setiap hari rutenya tetap: Kampus UMI, Batua Raya, Racing Center, Pasar Sentral. Beberapa pekan menjalani kehidupan ganda sebagai mahasiswa sekaligus sopir hingga kemudian terjadilah peristiwa yang mengejutkan. Ketika mobil tiba di Pasar Sentral, saya dipalak. Pemalaknya memakai badik dan saya hampir ditikam. Sejak saat itu saya berhenti. Saya sama sekali tidak menceritakan alasan pemalakan kepada Om saat berhenti menjadi sopir petepete. Buku Profile Ruslan Hurasan 19
20 Buku Profile Ruslan Hurasan Kepergian kedua kali ke Makassar tanpa diketahui keluarga di Ambon, kembali memicu amarah Bapak. Secara kasar, saya sudah “mencuri”, mengambil uang setoran mobil Bapak. Selama tiga hingga empat bulan, tidak ada komunikasi Bapak. TIDAK TERIMA KIRIMAN Jadi Buruh Bangunan 20 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 21 Bapak juga tidak pernah mengirimkan uang sejak saya tiba di Makassar. Satu bulan pertama di Makassar, saya sungguh kesulitan dan sering diam-diam menangis di kamar kos. Kalau lapar, hanya bisa makan nasi dan mie instan. Saya malu meminta uang kepada Om. Agar bisa punya uang, saya menawarkan bantuan ke tetangga untuk bekerja apa saja. Pernah beberapa kali diajak oleh salah satu tetangga untuk pergi kerja kerja semrawutan. Saya diajak bekerja membangun rumah. Suka tidak suka, harus saya jalani walau menjadi buruh bangunan. Sebagai buruh harian, tugasnya macam-macam. Membantu tukang mengecor beton, mengangkat pasir, batu, menyusun batu. Saat itu, kami bekerja untuk pembangunan kawasan perumahan di depan Universitas Hasanuddin, Tamalanrea. Upahnya Rp 15.000 sehari, kadang-kadang Rp 12.000 atau Rp 10.000. Itu sudah termasuk uang makan. Itu saya jalani hampir satu bulan. Ini pengalaman hidup paling berat. Tiga hari pertama menjadi buruh bangunan, telapak tangan sudah melepuh, otot tangan bengkak, punggung sakit. Pagi hari kuliah dalam keadaan badan sakit dan perih, sore hari sudah harus bekerja. Terus menerus sampai tiga bulan. Buku Profile Ruslan Hurasan 21
22 Buku Profile Ruslan Hurasan S uatu ketika dalam keadaan rindu sudah memuncak, saya memberanikan diri menelepon ke Ibu. Sekadar berkeluh kesah kepadanya agar beban hidup di Makassar bisa berkurang. Saya ceritakan semuanya, mulai dari menjadi sopir, menjadi buruh bangunan, dan makan seadanya. Mulai Dikirimi Uang Bulanan 22 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 23 Dari seberang, terdengar Ibu terisak menangis. Ibu pasti sedih membayangkan nasib anak pertamanya di negeri rantau. Sambil terisak, Ibu berusaha menguatkan. “Beta harus tetap kuat karena ini kemauan sendiri.” Keluhan saya ternyata sampai ke telinga Bapak. Belakangan saya dapat kabar, Bapak mulai senyum dan bangga kepada saya. Saya dinilai sudah berubah, tidak manja, dan tegar. Akhirnya setelah semester satu selesai, Bapak mulai mengirimkan uang bulanan. Harapan hidup pun mulai tampak lebih cerah. Setiap bulan Bapak mengirim Rp 175.000 per bulan. Uang itu kemudian dibagi ke pos masing-masing sesuai peruntukannya. Khusus Rp 75 ribu, saya pakai bayar tetangga untuk biaya langganan makanan rantangan. Duit Rp 75 ribu itu sudah termasuk makan pagi, siang, malam, selama sebulan. Ada pula uang bulanan disisihkan untuk membeli Sari Mie, teh, dan gula. Sisanya untuk biaya kost dan kebutuhan lain. Buku Profile Ruslan Hurasan 23
24 Buku Profile Ruslan Hurasan Ibu Sarankan Belajar Bicara Di Depan Umum P esan Ibu agar saya sering berbicara di depan banyak orang, menjadi modal dan filosofi untuk men - jadi seorang pemimpin. Orang cerdas harus bisa berbicara di depan banyak orang. Tak sekadar nasihat, Ibu juga mengajarkan saya bagaimana supaya saya tidak grogi dan percaya diri di hadapan orang. Saya hari ini jika bertemu dengan banyak orang, saya bi - asa mengucapkan dalam hati, "Hai semut-semut kecil, saya adalah seekor gajah. Kalian adalah semut maka sebagai gajah, saya akan menginjak-in - jak kalian." 24 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 25
26 Buku Profile Ruslan Hurasan Itu filosofi yang Ibu saya ajarkan sampai hari ini. Makanya setiap bertemu orang, siapapun dia dan di manapun saya berada, saya menganggap mereka semua semut kecil dan saya seorang gajah. Filosofi ini bukan meremehkan orang tapi membesarkan diri saya supaya tidak malu dan tidak canggung menghadapi orang banyak. Kita ketahui jika tekhnik belajar didepan umum biasa disebut public speaking. Yaitu adalah kemampuan komunikasi yang penting. Dengan kemampuan public speaking kita bisa menyampaikan gagasan, ide, informasi atau hal lainnya dengan baik. Selain itu, kita juga jadi lebih percaya diri, bisa memimpin orang lain, dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan ini juga bisa memperluas networking. 26 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 27 Mendapat kiriman bulanan secara rutin dari Ambon, otomatis membuat saya menghentikan segala kegiatan menjadi buruh bangunan. Saya lebih banyak fokus kuliah dan aktif di organisasi kampus. Saya senang berorganisasi karena satu pesan dari Ibu saya, kalau ingin pintar maka sering-seringlah bicara di depan banyak orang. Organisasi tempat yang tepat untuk belajar berbicara dengan banyak orang. AKTIF BERORGANISASI BERGABUNG DI PMII DAN HMI Buku Profile Ruslan Hurasan 27
28 Buku Profile Ruslan Hurasan Mulai semester tiga, saya mulai berorganisasi. Dimulai dengan masuk di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi UMI. Kebetulan PMII sangat dominan di kalangan mahasiswa ekonomi. Di sinilah saya berkenalan dengan salah satu senior yang kelak menjadi mitra saya di DPRD Maluku Tengah. Saya tidak lama di PMII. Boleh di bilang saya tidak tuntas di PMII. Atas ajakan sepupu, saya masuk di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dimulai ikut basic training HMI tahun 1998, hingga ikut pengkaderan tingkat lanjutan. Banyak hal saya dapatkan selama di HMI. Sebelumnya saya lebih banyak menghabiskan waktu menonton Liga Italia, Liga Inggris, main game, minum sarabba dengan ubi. Selama masuk di HMI, kebiasaan itu perlahan saya tinggalkan. Saya mulai terbiasa memegang dan membaca buku serta berdiskusi. Kegiatan di HMI, mengenalkan saya dunia yang berbeda dari sebelumnya. Saya jadi punya banyak teman, banyak buku, dan temanteman diskusi yang asyik. Kami makin sering terlibat berbagi wawasan dengan senior maupun adik-adik angkatan. Boleh dibilang, HMI membentuk saya untuk lebih matang menyiapkan diri sebagai pemimpin. 28 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 29 S aya seperti terbius dengan kegiatan di HMI. Ini yang membuat saya terlena dengan perkuliahan. Beberapa kali mata kuliah saya di semester lima dan enam, banyak tidak lulus. Tapi saya sudah punya jurus ampuh mengatasi itu. Jurus yang lucu menurut saya. Nah, nilai ujian diumumkan, saya sudah melakukan pendekatan dengan dosendosen. Modal pintar membawa mobil dan merawat mobil, saya pakai sebagai senjata. Saya tahu hampir semua dosen di perumahan dosen punya mobil dan mereka banyak yang tidak punya waktu merawat mobilnya. Ini peluang bagus untuk mendekati. CUCI MOBIL DOSEN LANTARAN TIDAK LULUS UJIAN Buku Profile Ruslan Hurasan 29
30 Buku Profile Ruslan Hurasan Awalnya, saya Pmenawarkan diri mencuci mobil dosen. Pada tahap lanjutan saya menawarkan memperbaiki mobil dosen. Biasanya dosen tetangga ikut melihat kegiatan saya sehingga nama saya makin dikenal di perumahan dosen. Dari satu dosen, akhirnya hampir semua dosen mau dicucikan mobilnya. Ibu Nirwana, misalnya, pernah saya cuci mobilnya. Pak Hasanuddin Damis juga. Ternyata Pak Hasanuddin Damis itu masih punya hubungan keluarga dengan keluarga saya. Selain saya cuci mobilnya, pernah juga saya perbaiki kampas rem mobilnya. Kampas remnya saya buka, bersihkan, perbaiki, lalu mencuci badan mobil. Setiap ke kampus, salah satu kebiasaan saya adalah di depan ruang kampus sambil memperhatikan mobil-mobil dosen. Kalau kebetulan menemukan dosennya sudah kotor atau kampas remnya mulai berderit, saya langsung mendekatinya. "Pak, itu mobilnya rusak. Boleh saya perbaiki?" Dari pendekatan-pendekatan itulah akhirnya nama saya makin terkenal di kalangan dosen dan staf kampus. Saya dikenal sebagai mahasiswa yang pandai minta kebijakan. Mulai kebijakan perbaikan nilai hingga kebijakan kemudahan pembayaran uang kuliah. Pada tahun 1999, tiba-tiba kerusuhan Ambon terjadi. Kerusuhan makin meluas karena dipicu oleh kebencian antar warga. Hampir 4-5 bulan orangtua tidak mengirim uang karena harus mengungsi dari bahaya konflik. Bank tidak beroperasi. Perekonomian lumpuh. Masalah itu menjalar ke mahasiswa asal Ambon yang kebetulan kuliah di Makassar. Semuanya kesulitan karena tidak mendapat kiriman uang. 30 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 31 Walau simpati banyak tertuju ke kami sebagai mahasiswa asal Ambon yang tinggal di Makassar, kami tetap dihadapkan masalah serius. Kami tidak bisa membayar uang perkuliahan. Di saat situasi Kota Ambon makin kacau, saya beranikan diri menghadap pimpinan kampus. Saya minta kebijakan khusus dari pihak kampus kepada kami mahasiswa Ambon. BAYAR SPP HANYA LIMA RIBU Saat mahasiswa dan berkunjung ke Kampus Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Buku Profile Ruslan Hurasan 31
34 Buku Profile Ruslan Hurasan Rektor setuju setelah mendengarkan alasan kami. Bahkan Prof Mansyur Ramli ikut mengantar kami untuk KKN di Namlea, Kabupaten Buru. Namlea adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Buru, Maluku. Kecamatan Namlea juga merupakan ibukota dari Kabupaten Buru. Kecamatan initerdiri dari tujuh desa dan luas wilayah kecamatan Namlea sekitar 951,15 km². Wilayah kecamatan Namlea didominasi dataran rendah dan dikelilingi pegunungan dan perbukitan yang berasosiasi dengan daerah pantai serta perbukitan yang menempati bagian barat laut dengan ketinggian mencapai sekitar 400 meter. Selain itu terdapat juga bukit di bagian selatan dan barat Namlea dengan ketinggian sekitar kurang dari 100 meter. Kami memilih tempat KKN di Pulau Buru karena merupakan penghasil kayu putih terbaik di Indonesia. Daerah ini adalah potensi pariwisata. Kualitas kayu putih yang dinilai lebih baik di Pulau Buru juga menjadikan banyak wisatawan yang berkunjung ke sana untuk mencari atau berburu kayu putih. Saat kami KKN di Pulau Buru, Rektor UMI Rektor Prof Mansyur Ramli sempat berkunjung. Hal itu sekaligus jadi batu loncatan untuk UMI menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat dalam bentuk pembukaan kampus di wilayah Buru. Kami menyebutnya Kampus UMI cabang Buru. Kampus ini kemudian berubah nama menjadi Universitas Iqra Buru, salah satu kampus ternama di wilayah Maluku. 34 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 35 S embari KKN di Buru, saya terus mengumpulkan data potensi ekonomi di wilayah itu. Juga melakukan penelitian kecil-kecilan. Kebetulan perekonomian Buru banyak ditopang oleh industri minyak kayu putih. AJUKAN PROPOSAL PEMASARAN MINYAK KAYU PUTIH Buku Profile Ruslan Hurasan 35
36 Buku Profile Ruslan Hurasan Sekedar informasi, Buru adalah salah satu kabupaten di Maluku. Tempat ini juga sebagai pusat oleh-oleh kayu putih di Pulau Buru. Pohon kayu putih telah tumbuh liar selama berabad-abad di Pulau Buru. Di pulau ini terdapat rumah ketel, yang mengolah secara tradisional daun kayu putih menjadi ramuan penghangat badan. Jenis pohon minyak kayu putih ialah Eucalyptus globulus, Malaleuca Viridiflora Corn, Melaleuca alternifolia, dan Malaleuca Cajuput, semuanya menghasilkan kandungan cyenol. Proses ekstraksinya tak mudah, butuh waktu dan tenaga ekstra untuk menghasilkan tiap tetes minyak kayu putih yang berharga. Sepulang dari KKN di Buru, saya langsung mengajukan proposal judul skripsi dengan judul "Strategi Pemasaran Minyak Kayu Putih pada Salah Satu Perusahaan FA Abdul Lali di Ambon." Judul diterima dan beberapa bulan kemudian saya maju seminar hasil sampai sidang skripsi. Ini salah satu faktor saya lebih cepat selesai di kampus, karena memanfaatkan waktu KKN untuk penelitian dan pencarian data. Tidak sampai empat tahun, saya akhirnya diwisuda. Saya lebih cepat dibanding senior-senior saya, termasuk kakak sepupu saya Kanda Abu. Kanda Abu angkatan 96, saya 98 dan diwisuda tahun 2003. 36 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 37 C ita-cita bisa menjadi sarjana pertama di keluarga akhirnya terwujud. Luar biasa kebahagiaan Bapak, Ibu, dan adik-adik saya. Mereka pun berombongan datang ke Makassar melihat saya mengenakan toga wisuda. BANGGAKAN ORANG TUA RAIH GELAR SARJANA Menyelesaikan S3 di Universal Institute Of Profesional Management 2022 Buku Profile Ruslan Hurasan 37
38 Buku Profile Ruslan Hurasan Saya pun buktikan ke Ibu saya bahwa saya bisa meraih gelar sarjana ekonomi dalam waktu singkat walau sibuk bekerja dan berorganisasi. Setelah wisuda, saya memutuskan kembali ke kampung bersama keluarga seperti dahulu. Menjadi sarjana ternyata punya beban tersendiri. Saya dituntut seperti sarjana lainnya yang kembali ke kampung untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saya pernah ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Buru, tempat saya pernah melaksanakan KKN, tapi tidak lulus. Pernah pula tes CPNS di Kabupaten Serang bagian barat. Pada saat tes CPNS di sana, saya bertemu dengan sahabat yang sudah lama tidak berjumpa. Saat wisuda S2 di Universitas Mercubuana Jakarta 2017 38 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 39 S aya akui, beban lainnya menjadi sarjana, membuat pergaulan saya harus berubah drastis. Saya tidak sebebas seperti dulu bisa bergaul dengan temanteman di kampung. Saya pun mulai membuka jalur pergaulan di bidang lain. Beberapa teman yang saya kenal aktivis HMI maupun aktivis kampus, kami kumpulkan. Sebagai seorang sarjana yang juga punya pengalaman organisasi, saya berinisiatif menjadi kontraktor lepas. Kebetulan ada anggaran pemerintah yang bisa dimanfaatkan. Beberapa proyek pemerintah, saya kerjakan. Umumnya saya bertindak sebagai pengawas lapangan untuk proyek pemerintah. Saya mengawasi distribusi barang dan alat ke lokasi-lokasi proyek. KERJA PROYEK PEMERINTAH DI AMBON Buku Profile Ruslan Hurasan 39
40 Buku Profile Ruslan Hurasan Beban lainnya menjadi sarjana, membuat pergaulan saya harus berubah drastis. Saya tidak sebebas seperti dulu bisa bergaul dengan temanteman di kampung. Saya pun mulai membuka jalur pergaulan di bidang lain. BENTUK ORGANISASI DI AMBON 40 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 41 Beberapa teman yang saya kenal aktivis HMI maupun aktivis kampus, kami kumpulkan. Kami membentuk satu organisasi bernama Himpunan Pemuda Pelajar Maha - siswa Jezirah Leihitu disingkat Hetu Upu Ana. Saya dipilih sebagai ketua umum pertama Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Jezirah Leihitu. Pelantikan berlangsung istimewa. Sebanyak 22 raja-raja se-Jezirah Leihitu hadir. Pelantikan pengurus organisasi juga dipimpin langsung Gubernur Maluku sekaligus ketua umum perkumpulan 22 raja-raja se-Jezirah Leihitu. Kami mulai menyusun banyak program kegiatan dengan fokus utama mengarahkan anggotanya bisa mengembang - kan diri melalui organisasi. Kami juga sering membangun kemitraan dengan berbagai pihak. Salah satunya, kami bermitra dengan pihak pemerintah agar organisasi ini bisa mandiri. Buku Profile Ruslan Hurasan 41
42 Buku Profile Ruslan Hurasan Hal yang paling berkesan di masa kami masih kecil adalah lingkungan di kampung yang terbatas. Tidak banyak kemudahan yang bisa didapatkan sehingga kami harus pandai mengatasi keterbatasan itu. Semua hal harus kami lakukan sendiri tanpa harus minta bantuan orang lain. Semuanya serba mandiri. Menjadi anak sopir angkutan antar kota dalam provinsi, saya selalu ikut kegiatan Bapak. Sebagai kondektur di mobil Bapak, kadang-saya kadang bergantungan di mobil, kadang-kadang menemani Bapak di bengkel. Kadang pula ikut mengangkut barang-barang dari penumpang asal kampung yang hendak ke kota. Kesulitan demi kesulitan dan bagaimana cara saya mengatasi kesulitan itu mengajarkan bahwa tidak gampang meraih sesuatu. Apa yang kita inginkan, harus kita sendiri yang mewujudkan. Sampai hari ini pun saya masih terkesan dengan apa yang diajarkan oleh Bapak dan Ibu melalui tindakan mereka. LINGKUNGAN MENGAJARKAN MANDIRI 42 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 43 S aya masih ingat betul kata-kata Bapak saya: sebagai anak tertua, saya tidak boleh manja, tidak boleh patah semangat, dan harus menjadi contoh kepada adik-adik. HARUS JADI CONTOH BAGI ADIK-ADIK Buku Profile Ruslan Hurasan 43
44 Buku Profile Ruslan Hurasan Saya lima bersaudara. Adik adik saya yaitu, Soleman Hurasan, Nurhayani Hurasan, Iwandri Hurasan, dan Nunung Hurasan. Salah satu contoh yang ditekankan kepada kami yakni apapun keinginan kami, semuanya harus diwujudkan dengan kerja keras. Bapak dan Ibu adalah contoh terbaik bagi kami. Mereka sudah banyak berkorban untuk membiayai dan menyekolahkan kami. Mereka tidak minta apapun kepada kami. Mereka hanya sering menegaskan kepada kami: jaga nama baik keluarga, jangan berbuat hal yang pernah dilarang oleh orangtua, dan jangan mengambil hak-hak orang lain. Mereka juga menekankan kepada kami bahwa tidak ada yang terwujud seketika. Semua butuh waktu. Tapi, sepanjang kami tekun, memanfaatkan semua potensi kami, sabar, dan terus berdoa, semuanya bisa diwujudkan. 44 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 45 Bapak dan Ibu sangat keras mendidik kami lima bersaudara. Ini yang membentuk kami semuanya menjadi pribadi mandiri dan teguh. Bapak mencontohkan kemandirian itu melalui pekerjaannya sebagai sopir angkutan. Begitu pula dengan Ibu yang bertugas selain sebagai Ibu Rumah Tangga juga eorang penjual roti di kampung. ORANGTUA KERAS MENDIDIK Bersama teman teman saat wisuda di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun2022 Buku Profile Ruslan Hurasan 45
46 Buku Profile Ruslan Hurasan Demi membentuk kemandirian itu, Bapak dan Ibu membebaskan kami memilih sekolah di manapun sesuai keinginan kami. Bebas memilih sekolah apapun sepanjang bisa bertanggung jawab atas putusan kami. Setelah lulus SMP, saya hampir tidak melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas. Saat itu, periode sekolah masih memakai pola Catur Wulan (Cawu). Setahun dibagi tiga Cawu: Cawu 1, Cawu 2, dan Cawu 3. Saya memilih sekolah di SMA PGRI 3 di Lateri. Itu pun saya telat masuk karena mulai bersekolah saat teman lain sudah memasuki akhir Cawu 1. SMA PGRI 3 di Lateri lumayan jauh dari rumah kami. Saya harus bangun lebih pagi agar tidak telat masuk sekolah. Beruntung, kami sudah terbiasa karena Ibu juga selalu bangun lebih awal untuk menyiapkan bahan-bahan adonan roti sebelum anak-anak sekolah di pagi hari. Teladan kemandirian dan kesederhanaan yang diperlihatkan setiap hari oleh orangtua itulah yang membentuk kami mandiri. Kami memang dibebaskan memilih, asal bisa bertanggung jawab atas pilihan kami. 46 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 47 S atu hal yang juga tidak pernah saya lupakan ketika bertemu dengan seorang mahasiswi yang kelak menjadi istri saya bernama Siti Raibah Sallong Sp.i. Sebagai seorang aktivis mahasiswa di kampus dan HMI, saya sering terlibat dalam aksi demonstrasi dan turun ke jalan menyuarakan kegelisahan kami. KETEMU CALON ISTRI SAAT ORASI Buku Profile Ruslan Hurasan 47
48 Buku Profile Ruslan Hurasan Suatu ketika, saya sedang berorasi di atas mobil. Di tengah terpaan sinar matahari yang terik dan kehausan, seorang mahasiswi Fakultas Perikanan UMI membantu menyediakan air minum. Saya terkesima dengan bantuannya. Saya pikir dia gadis Bugis Bone. Setelah aksi, saya baru tahu ternyata dia orang Ambon. Ternyata teman sekampung. Dia rupanya mahasiswi pindahan asal Ambon. Karena ketemunya di jalan, ketemunya dalam suasana saya pada saat itu mengkritisi kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat. Kami saling melengkapi dan saling mengisi. Setiap orang yang berpasangan tentu banyak sekali kekurangan dan kelebihan. Ada kekurangan di istri, saya isi dengan kelebihan. Ada kekurangan di saya, diisi oleh kelebihan istri. Saya kira itu arti pasangan yang sesungguhnya, menurut saya. 48 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 49 S etelah bertemu dengan calon isteri saat orasi, kami juga sempat bertemu di perpustakaan. Ternyata, ketemu di perpustakaan itu bagi saya itu juga membentuk karakter diri saya sampai sekarang. Kenapa bukan ketemu di rumah kopi? Bukan ketemunya di cafe? Tapi, ketemunya di perpustakaan sambil membaca. SELESAI KULIAH MENIKAH DI AMBON Buku Profile Ruslan Hurasan 49
50 Buku Profile Ruslan Hurasan Kita saling mengisi dan akhirnya menjadi komitmen kita bersama. Selesai saya wisuda, saya pulang ke Ambon, melamar isteri saya. Kita komitmen untuk hidup Bersama. Namun, usai melamar istri, saya dicoba juga karena pada saat itu calon Bapak mertua saya meninggal. Akhirnya, dari proses lamaran sampai pernikahan itu ada waktu jeda yang begitu panjang, hampir dua tahun. Akhirnya, setelah itu, barulah kami mulai menikah. Apa yang menjadi komitmen saya dan orangtua adalah bahwa pernikahan itu harus didasari atas perjuangan saya sendiri. Kalaupun bikin acara, ngumpul sanak keluarga, dan alhamdulillah, saya menikah pun, saya mandiri. 50 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 51 S ampai hari ini, saya harus akui ya, membagi wak - tu itu paling sulit. Kadang-kadang di acara-acara tertentu, kadang-kadang ada momen keluarga tertentu. Kalau kita sempat menyempatkan waktu kita hadir. Saya sejak menikah saya sama istri itu punya komitmen bahwa hari Sabtu-Minggu itu harus berada di kampung atau di rumah. Ini sebagai bentuk untuk meluangkan waktu dan kalaupun tidak bisa minimal dalam satu bulan itu ada waktu-waktu luang berada di rumah. Paling terkesan itu adalah bersama dengan keluarga makan bersama, kita pergi nonton bersama, atau bersa - ma-sama pulang kampung. Kita bisa main di kali dengan ponakan-ponakan lalu kemudian ada momentum makan buah-buahan. Kita sering ke kebun bersama-sama dengan keluarga. SABTU MINGGU HABISKAN WAKTU BERSAMA ISTRI Buku Profile Ruslan Hurasan 51
52 Buku Profile Ruslan Hurasan Hubungan baik dengan kalangan birokrasi membuka jalan untuk punya akses dengan pihak swasta dan politisi. Seorang kerabat keluarga melihat potensi saya. Ia masih om saya yang punya jabatan Sekretaris Wilayah Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Maluku. Dia mengajak saya untuk bergabung di partai itu. Saya tertarik dengan ajakannya. Kebetulan pada tahun 2004, saya pernah mencalonkan diri menjadi anggota DPRD kabupaten melalui Partai Pelopor. Ket - erbatasan akses, jaringan, pengalaman, dan keuangan, membuat saya gagal sebagai anggota dewan. GABUNG DI PKB DAN MULAI TURUN KE MASYARAKAT 52 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 53 Maka ketika ajakan itu datang pada tahun 2008 ma - suk PKB, saya langsung menerima. Kendati demikian, pekerjaan sebagai wiraswasta tetap saya jalankan di sela-sela waktu sebagai politisi. Mulai tahun 2012, rencana sebagai calon anggota dewan mulai disusun. Saya mulai rajin memperkenal - kan diri ke teman-teman, terutama di kampung-kam - pung. Bekal sebagai Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Jezirah Leihitu saya manfaatkan untuk bersosialisasi. Kebetulan semua wilayah 22 negeri Jezirah Leihitu masuk dalam daerah pemilihan. Tepat tahun 2014, saya mulai mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah dengan daerah pemilihan Kecamatan Leihitu, Kecamatan Leihitu Barat, dan Kecamatan Salahutu. Tiga daerah itu masih dalam wilayah 22 negeri Jezirah Leihitu. Buku Profile Ruslan Hurasan 53
54 Buku Profile Ruslan Hurasan Alhamdulillah, saya terpilih menjadi anggota dewan dengan perolehan suara yang cukup baik. Saya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah periode 2015-2019. Belajar dari pengalaman 2004 karena saya pernah mencalonkan diri, 2009 saya tidak mencalonkan TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN MALUKU TENGAH 2014 54 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 55 diri pada Pemilu 2009. Saya menyiapkan diri karena berdasarkan keluarga, family, dan orang tua-tua di kampung mengatakan bahwa saya harus siap kalau mencalonkan diri. Akhirnya di tahun 2014, saya mencalonkan diri menjadi calon anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah dari PKB dan akhirnya terpilih. Tentu dengan kesiapan dan kematangan pada saat itu, akhirnya saya optimis. Bagaimana saya terpilih pada saat itu? Memang banyak tantangan dan rintangan. Tantangan saya terberat adalah dari internal dan eksternal. Dari internal, di kampung saya asal ada sekitar enam orang calon anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah. Tentu dari enam orang itu banyak mempengaruhi suara. Artinya banyak suara yang terbagi habis. Tapi, dengan kematangan dan pengalaman yang saya miliki, akhirnya saya melakukan upaya-upaya luar biasa yaitu strategi pemenangan taktis yang saya lakukan adalah strategi politik kehadiran. Saya terus-menerus hadir di setiap aktivitas masyarakat. Karena apapun itu, saya punya pengalaman yang cukup di tahun 2004 saat maju tapi tidak duduk. Tapi Alhamdulillah, dengan kerja tim yang solid, keluarga dikonsolidasikan secara baik, tim-tim saya yang militan, akhirnya saya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah dengan jumlah suara yang luar biasa, 2.000 lebih. Buku Profile Ruslan Hurasan 55
56 Buku Profile Ruslan Hurasan S aya tertarik masuk dunia politik karena memungkinkan saya bisa berbagi dan berbuat lebih banyak untuk rakyat. Prinsip berbagi itu makin tampak ketika kehidupan kami terus membaik. Orang sekitar melihat saya sebagai seorang wiraswastawan yang berpunya. Usaha transportasi milik Bapak juga sangat berkembang. MASUK POLITIK DEMI PERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT 56 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 57 Selalu ada waktu untuk membantu perempuan-perempuan penjual ikan, penjual roti, serta kalangan lain. Siapapun yang membutuhkan bantuan dan kami sanggup lakukan, maka kami akan bantu mereka. Dari situ saya berpikir, menjadi anggota DPRD ternyata lebih gampang mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus membantu mereka walau bukan dalam bentuk materi. Menyerap aspirasi mereka dan memperjuangkan di ruang-ruang politik menjadi motivasi saya menjadi anggota DPRD. Buku Profile Ruslan Hurasan 57
58 Buku Profile Ruslan Hurasan Y a, pertama kali saya berpikir tentang politik itu udah jiwa saya sejak aktivis di HMI. Memang keinginan masa depan saya itu menjadi seorang politisi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. SEJAK MAHASISWA INGIN JADI POLITISI 58 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 59 Nah, pertama kali saya mencalonkan diri itu sebenarnya tahun 2004 setelah saya pulang dari Makassar. Status saya selesai. 2004 saya mencalonkan diri di salah satu partai politik, partai kecil, dan pada saat itu banyak sekali pembelajaran yang saya dapat. Begitu saya kampanye di kampung, banyak sekali orang tua-tua di kampung, keluarga saya itu tidak bersemangat untuk saya mencalonkan diri sebagai calon DPRD kabupaten pada saat itu karena kenapa, saya dianggap masih kecil. Dianggap masih kecil, dianggap masih ingusan, belum tahu politik. Buku Profile Ruslan Hurasan 59
60 Buku Profile Ruslan Hurasan Pemilu 2019, awalnya saya tidak berpikir untuk mencalonkan diri sebagai calon DPRD provinsi. Tapi, banyak dorongan, banyak masukan dari keluarga terutama dan juga masyarakat. Lima tahun saya menjadi anggota DPRD kabupaten, saya merasa kewenangan terbatas. Aspirasi, anggaran yang kita perjuangkan untuk kepentingan program infrastruktur, pemberdayaan dan sosial kemasyarakatan itu juga terbatas. TERPILIH ANGGOTA DPRD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019 60 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 61 Tidak hanya itu, wilayah aksesnya juga terbatas, makanya saya didorong untuk maju menjadi calon anggota DPRD provinsi itu dengan dua alasan. Yang pertama, memperjuangan kepentingan masyarakat yang seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya untuk pemanfaatan masyarakat. Yang kedua, karena provinsi punya anggaran cukup besar karena wilayah saya itu wilayah pesisir dan perikanan. Ada kebijakan-kebijakan perikanan itu yang harus kita perjuangkan untuk kepentingan masyarakat perikanan, untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat, dan untuk kepentingan infrastruktur masyarakat. Buku Profile Ruslan Hurasan 61
62 Buku Profile Ruslan Hurasan Nah, itu yang kemudian mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Provinsi Maluku di tahun 2019. Selain itu, pada saat itu saya melihat ada peluang dan kesempatan. Posisi saya sebagai pengurus DPW PKB Maluku melihat jika ada kader yang sudah dua periode menjabat anggota DPRD Provinsi Maluku dan akan maju ke DPR RI. Maka tentu ini kesempatan saya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD provinsi menggantikan beliau. Jika kesempatan itu tidak saya ambil, ya mungkin saya tidak akan terpilih menjadi anggota DPRD provinsi di tahun 2019 kemarin. Alhamdulillah, berkat dukungan keluarga dan masyarakat, saya terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2019-2024 dengan perolehan 3.735 suara. 62 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 63 Menjadi anggota dewan yang terpilih tentu di belakang saya itu banyak orang yang membantu. Termasuk keluarga, termasuk orang dekat, termasuk orang-orang yang merasa memiliki kita dan termasuk tim pemenangan. BERKAT DUKUNGAN DAN BANTUAN TIM GERAK Buku Profile Ruslan Hurasan 63
64 Buku Profile Ruslan Hurasan Saya dulu menganggap tim sukses saya itu adalah Tim Gerak. Tim Gerak itu tim yang menggerakkan orang mencari simpati untuk memilih kita dengan trust yang tinggi. Dengan kepercayaan yang tinggi yang sudah kita lakukan sehingga bagi saya Tim Gerak atau tim keluarga itulah yang menjadi kunci kemenangan. Ada satu kata kunci di tim kita atau keluarga dengan filosofi politik tahu diri. Bagi kami di kampung itu politik tahu diri itu politik di mana kita berbuat baik, pasti dapat baik. Makanya, saya punya dua filosofi begitu maju menjadi wakil rakyat. Filosofi ini dasar yang saya pegang teguh dan itu pun juga hasil amanah dan usulan orang tua-tua yaitu politik tahu diri dan politik bikin baik, dapat baik. Kalau bahasa di kampung saya itu namanya Puna Iya Ena Iya. Jadi, bahasa itulah yang kemudian saya pegang sampai sekarang. Bikin baik, dapat baik. 64 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 65 Ya, kalau bicara suka duka dan perbedaan, tentu menjadi calon DPRD kabupaten dan calon DPRD provinsi, perbedaannya cukup jauh. Pertama, kalau dulu calon DPRD kabupaten, wilayah kerja kita hanya tiga kecamatan. MELALUI RINTANGAN DENGAN TERSENYUM Buku Profile Ruslan Hurasan 65
66 Buku Profile Ruslan Hurasan Di dapil saya itu Dapil Maluku Tengah ada tiga kecamatan: Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat, dan Salahutu. Sedangkan calon DPRD provinsi, wilayah dapilnya luas. Dapilnya Kabupaten Maluku Tengah yang terdiri dari 18 kecamatan. Ini butuh waktu, strategi, tenaga, butuh cost yang luar biasa.Kalau bicara tantangan dan rintangan, justru tantangan dan rintangannya hampir sama, cuma beda di kasustik aja, beda di masalah. Kalau bagi saya, sebagai seorang politisi hari ini, saya dulu di tahun 2019 itu, tantangan dan rintangannya cukup luar biasa. Banyak sekali gejolak, banyak sekali fitnah, banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan oleh orang-orang tertentu yang ingin mengganjal kita tapi tantangan dan rintangan itu saya lalui dengan terus tersenyum. saya menganggap bahwa mungkin mereka tidak tahu tentang saya, saya balasnya dengan senyum dan terus berbuat sesuatu yang dianggap orang itu baik dan baik. Saya tetap optimis dan menjadi anggota DPRD provinsi kemarin dengan dasar tadi saya katakan bahwa politik tahu diri dan politik Puna Iya Ena Iya, bikin baik dapat baik. 66 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 67 Kalau strategi yang ditanya hingga dipilih oleh masyarakat di tahun 2019 kemarin ketika menjadi calon DPRD provinsi tentu hampir sama dengan ketika terpilih menjadi anggota DPRD kabupaten. Saya sudah petakan mana wilayah basis saya mana wilayah garapan baru dan mana wilayah praktis. Tentu BERBUAT BAIK DAPAT BAIK Buku Profile Ruslan Hurasan 67
68 Buku Profile Ruslan Hurasan dengan konsep tadi yaitu adalah sebagai politik tahu diri. politik bikin baik dapat baik. Jadi saya tidak pernah merespon apa yang dibicarakan orang negatif tentang saya. Saya tetap tersenyum walaupun mereka membicarakan hal-hal yang tidak baik tentang saya. Yang kuncinya adalah, saya hadir di setiap aktivitas sosial masyarakat. Maksudnya, setiap apapun yang diinginkan masyarakat, kita hadir. Setiap apapun yang dibutuhkan masyarakat, kita berupaya untuk menghadirkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dan yang paling terpenting adalah saya selalu menjaga lisan dan ucapan saya. Apa yang saya ucapkan untuk membantu masyarakat itu yang saya lakukan. Alhamdulillah, tiga tahun ini menjadi anggota DPRD provinsi, saya menjawab itu dengan program kegiatan yang dibutuhkan dan dikeluhkan oleh masyarakat. Saya kira itu politik tahu diri, bikin baik dapat baik. 68 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 69 Kalau bicara hari ini, saya menjadi anggota DPRD provinsi, siapa yang paling berjasa? Saya yang pertama adalah orang tua. Yang paling berjasa kekuatan doa mereka. Almarhum Bapak saya, ibu saya, keluarga-keluarga terdekat saya, lalu kemudian tim tim saya. Tim tim pemenangan setia bersama-sama saya. Merekalah yang paling berjasa. Selain itu, saya juga tidak pernah melupakan anak yatim, janda-janda, orang tua, dan semua saya anggap mereka berjasa karena kekuatan doa merekalah membuat kita seperti ini. Saya minta supaya mereka mendoakan saya. Saya kira semua berjasa dalam proses awal saya menjadi wakil rakyat. Dan semua itulah yang menjadi catatan saya. Apa yang harus saya lakukan. Kalau pun mereka membutuhkan, saya tetap hadir dengan segala upaya yang saya miliki. KEKUATAN DOA ORANGTUA Saat melepas jenazah ayah tercinta Buku Profile Ruslan Hurasan 69
70 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 71 Begitu terpilih tahun 2019, saya mulai bekerja. Pertama, adalah mengidentifikasi apa yang menjadi persoalan-persoalan kemasyarakatan. Saya lihat adalah infrastruktur dasar masyarakat. PERJUANGAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR DI DESA Buku Profile Ruslan Hurasan 71
72 Buku Profile Ruslan Hurasan Yang kedua, pemberdayaan masyarakat lewat modal usaha UMKM. Ketiga, hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kegiatan sosial masyarakat. Kegiatan-kegiatan sosial masyarakat itu adalah infrastruktur yang berhubungan dengan tempat-tempat ibadah, komunitas-komunitas pemuda, dan komunitas-komunitas majelis taklim. Kewenangan kita sebagai anggota DPRD hanya tiga. Kewenangan anggaran, legislatif, dan membuat undang-undang. Karena DPRD provinsi kewenangannya membuat peraturan daerah, ya kita melakukan pengawasan. Nah, kepentingan anggaran itulah yang kami perjuangkan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat. Tahun pertama yang saya lakukan sejak dipilih adalah memperjuangkan kepentingan anggaran lewat program, pokok-pokok pikiran atau yang dikenal dengan aspirasi. Melihat kebutuhan infrastruktur yang ada di desa desa atau yang disebut dengan negeri-negeri. Nah, di tahun 2019 itu, kita diperhadapkan pada bencana gempa di Provinsi Maluku. Pasca gempa di tahun 2020, saya masuk dengan program-program infrastruktur. Saya fokuskan tahun pertama itu infrastruktur. Apa itu? Pembangunan talud penahan longsor sebagai prioritas di negeri yang terjadi longsor karena gempa. 72 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 73 Kemudian pembangunan drainase karena pada saat hujan ada banjir dan berikutnya, merehabilitasi rumah-rumah tua masyarakat. Merehabilitasi masjid dan musala dan sekaligus merehabilitasi gereja dan rumah rumah pastor. Tahun pertama, saya juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat lewat kegiatan kegiatan reses. Masa sidang 1, 2, dan 3. Apa yang sudah saya lakukan dan apa yang belum dilakukan sekaligus menyerap aspirasi. Di tahun 2021, saya fokus pada pemberdayaan masyarakat. Makanya di tahun 2021 pokok pikiran dan aspirasi saya lebih banyak kepada mendorong pertumbuhan ekonomi lewat program pemberdayaan masyarakat. Termasuk memberikan modal usaha UMKM bagi hampir 200 orang di tahun 2021 lewat Dinas Koperasi Rp 2.400.000. Ini peluang bagi UMKM yang terdiri dari penjual ikan, penjual sayur, penjual roti, dan penjual minuman-minuman ringan dan mendorong juga dana bergulir bagi kios-kios UMKM skala menengah. Selain fokus pemberdayaan, saya juga menyentuh lewat program-program sosial masyarakat yaitu membentuk majelis majelis taklim, komunitas-komunitas pemuda, menyiapkan infrastruktur sarana prasarana yang hubungannya dengan kreativitas kepemudaan. Termasuk membuat lapangan bola voli, merehabilitasi lapangan sepak bola, lalu memfasilitasi komunitas-komuBuku Profile Ruslan Hurasan 73
74 Buku Profile Ruslan Hurasan nitas bola dengan menyiapkan fasilitas olahraga mereka dari kostum dan lain-lain. Dan itu 2021. Kemudian, 2022 saya merubah fokus perjuangan lagi. Saya membangun dan sekaligus merehabilitasi rumah layak huni sebagai bentuk komitmen kita untuk mendorong ekonomi masyarakat, menumbuhkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus membantu dan memfasilitasi masyarakat yang tidak mampu. Buku Profile Ruslan Hurasan 75 S aya ada hal yang menarik ketika menjadi politisi dan menjadi wakil rakyat. Kalau saya melihat bahwa ini adalah momentum yang paling tepat untuk kita melakukan ibadah berbagi sekaligus ini adalah momentum dan waktu yang tepat untuk kita bermanfaat bagi orang banyak. WAKIL RAKYAT MOMENTUM IBADAH BERBAGI KE MASYARAKAT
76 Buku Profile Ruslan Hurasan Menjadi anggota DPRD provinsi dengan kewenangan kita, kewenangan melakukan pembahasan anggaran, membentuk peraturan daerah, dan ketiga mengawasi apa yang menjadi kebijakan pemerintah daerah. Karena, ketiga kewenangan inilah tugas kami. Pertama adalah kepentingan anggaran. Menjadi anggota DPRD kalau kita betul-betul fokus dan form terhadap kewenangan anggaran maka tentu akan sangat bermanfaat kalau kita memperjuangkan kepentingan anggaran. Jika dipergunakan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi masyarakat. Tentu ini akan sangat bermanfaat. 76 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 77 Kedua, kewenangan membuat peraturan daerah. Peraturan daerah adalah salah satu payung hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan sosial masyarakat. Misalkan, ada hak-hak wilayah, kita membuat peraturan daerah yang berhubungan dengan hak-hak wilayah adat. Yang berikut peraturan-peraturan daerah yang pro terhadap kepentingan masyarakat. Buku Profile Ruslan Hurasan 77
78 Buku Profile Ruslan Hurasan Kalau kita fokus dan kita betul-betul berjuang ke arah sana maka rasanya bermanfaat dan beramal itu akan kita dapatkan. Dan yang ketiga, kita tidak bisa munafik bahwa kewenangan yang paling penting juga adalah kewenangan mengawasi seluruh kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan pemerintah daerah banyak yang tidak dirasakan oleh masyarakat. Itulah yang kita kritisi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. Apa yang belum baik di pemerintah daerah, kita dorong sama-sama untuk melaku - kan perbaikan. Apa yang sudah baik kita dorong bersama untuk melaku - kan hal yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Buku Profile Ruslan Hurasan 79 Menjadi pejabat, filosofi yaitu menjaga keseimbangan antara beramal, berbagi, dan bermanfaat sekaligus menjadi kepuasan batin. Bahwa sesungguhnya jabatan di DPRD itu adalah jabatan yang waktunya kita beramal dan berbagi. BERAMAL BERBAGI DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT
80 Buku Profile Ruslan Hurasan Beramal itu adalah disaat masyarakat membutuhkan, kita bantu tanpa pamrih. Berbagi itu adalah kita memperjuangkan kepentingan anggaran lewat program kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saya kira menjadi anggota DPRD adalah waktu untuk kita beramal ilmiah dan berilmu amaliah. Saya kira itu. Anggota DPRD itu kan politisi. Saya memang jiwanya sejak aktivis sudah bercita-cita menjadi politisi. Begitu ber-HMI, begitu berorganisasi, arah pikiran dan karakter saya terbentuk itu menjadi politisi. Kenapa menjadi politisi? Karena memang pada saat itu ya pikiran saya karena sering melakukan demonstrasi terhadap kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lain-lain. Buku Profile Ruslan Hurasan 81 Cara lain di saat kita melakukan kontribusi pikiran untuk melakukan perbaikan-perbaikan ya politisi. Menjadi anggota DPRD itu adalah masuk di dalam ruang-ruang yang betul-betul secara langsung bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan perbaikanperbaikan dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa langsung tereksekusi. Tentunya agak berbeda kalau ditanya apakah menjadi anggota DPRD atau kepala daerah? Saya kira dua-duanya sama sepanjang kita fokus dan kita niatkan untuk kepentingan masyarakat. Kepala daerah tentu bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah dengan anggota DPRD. Anggota DPRD juga berkolaborasi dan berkoordinasi dengan kepala daerah.
82 Buku Profile Ruslan Hurasan Tentu semuanya lari pada satu tujuan yaitu untuk kepentingan masyarakat. Saya kira kalau ditanya menjadi anggota DPRD atau kepala daerah saya kira sama sepanjang niat kita dan arah fokus kerja kita untuk kepentingan masyarakat. Tentu akan lari ke masyarakat. 82 Buku Profile Ruslan Hurasan M Buku Profile Ruslan Hurasan 83 emang kalau masa-masa sulit waktu calon anggota DPRD dan menjadi anggota DPRD agak berbeda ya. Dulu waktu kita calon anggota DPRD itu kita menjadi objek dari proses. HARUS SIAP WAKTU DAN MENTAL Buku Profile Ruslan Hurasan 83
84 Buku Profile Ruslan Hurasan Ketika kita menjadi anggota DPRD maka kita menjadi subjek. Objeknya adalah masyarakat. Ini agak terbalik. Dan saya merasa tantangan dan rintangan dua-duanya itu berbeda. Menjadi calon itu tantangan rintangannya berbeda. Dan menjadi anggota DPRD tantangan dan rintangannya berbeda. Menjadi calon anggota DPRD kita harus siap. Siap mental, siap waktu, siap perasaan, semua. Karena memang menjadi calon anggota DPRD itu kita sudah personalisasi diri karena kita kan menjadi objek. Penilaian buruk, penilaian baik, fitnah itu akan kita hadapi karena itu menjadi tantangan tersendiri. Dan, melalui itu semua, saya selalu bertetapan hati untuk membalas itu semua dengan cara-cara yang santun, caracara yang senyum. Berusaha menghindari konflik terbuka, dan karena kita mencari simpati kepada masyarakat, maka cara-cara merespon secara berlebihan dengan senyuman itu selalu kita lakukan. Apa yang dikeluhkan masyarakat kadang tidak semua bisa kita realisasikan karena ada regulasi-regulasi, ada perubahan-perubahan dan ada kewenangan yang terbatas. Saya kira butuh penjelasan, butuh sosialisasi, butuh kesepahaman bersama antara sebagai anggota DPRD dan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa paham bahwa apa yang dikeluhkan oleh mereka itu tidak bisa terealisasi. Sebab, kewenangan-kewenangan bukan di kewenangan di DPRD atau kewenangan-kewenangan bukan di Pemerintah Daerah Provinsi Maluku. 84 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 85 Dan yang paling memuaskan atau membahagiakan saat meneteskan air mata ketika menjadi anggota DPRD Provinsi Maluku saat memperjuangkan nasib guru honorer. TETESKAN AIR MATA PASCA GAJI GURU KONTRAK DINAIKKAN Buku Profile Ruslan Hurasan 85
86 Buku Profile Ruslan Hurasan Ketika kita bersama-sama dengan teman-teman anggota DPRD yang lain dalam badan anggaran membahas kenaikan gaji tenaga guru kontrak dari Rp 1.015.000 menjadi Rp 1.500.000. Itu betul-betul bermanfaat sekali karena dirasakan oleh guru-guru kita. Bayangkan kalau kita tidak berjuang atas apa yang mereka rasakan. Sama seperti kita ketika kita menjadi rakyat lalu kita inginkan sesuatu dan tidak diberikan maka rasanya sedih. Kepuasan yang paling penting di hati dan di kita anggota DPRD itu keluhan masyarakat, aspirasi masyarakat, mampu kita jawab dengan program kegiatan yang mereka inginkan. Apalagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Saya kira semua anggota dewan pasti merasakan kepuasan batin yang sama. 86 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 87 Kalau ditanya 2024 pilihan politiknya apakah maju calon DPRD provinsi lagi, calon Bupati, ataukah calon DPR RI? Karena pemilihan Legislatif itu duluan daripada Pilkada maka jawaban saya, saya tetap maju menjadi calon DPRD Provinsi Maluku tahun 2024. Kenapa maju kembali menjadi calon DPRD provinsi karena saya ingin menuntaskan apa-apa yang menjadi fokus arah perjuangan kepada masyarakat. Saya tadi sudah bilang di tahun 2020 itu adalah tahun fokus pembangunan infrastruktur, tahun 2021 pemberdayaan, 2022 kemarin adalah sosial kemasyarakatan maka tahun 2023 ini saya sudah berbagi merata dari tiga aspek tadi. Mulai pembangunan, pemberdayaan, dan sosial masyarakat di wilayah-wilayah yang saya anggap wilayahwilayah baru. Sehingga masyarakat juga menginginkan pemerataan pembangunan. SIAP BERTARUNG DI 2024 Buku Profile Ruslan Hurasan 87
88 Buku Profile Ruslan Hurasan Saya ingin hadir di semua masyarakat. Tentu waktu lima tahun itu tidaklah cukup karena program-program yang kita perjuangkan itu rata-rata program yang berkelanjutan. Tentu ini harus dituntaskan. Ada satu tujuan saya yaitu adalah di 2024 saya ingin tuntaskan peningkatan gaji bagi tenaga guru kontrak kita di Provinsi Maluku. Kemarin bersama dengan komisi IV memperjuangkan gaji mereka dari satu juta menjadi satu juta lima ratus ribu rupiah. Tenaga guru kontrak kita harapkan gajinya sudah harus mendekati UMR. Jadi bukan hanya satu juta lima ratus tapi dua juta lebih. Fokus kedepan adalah memperjuangkan tenaga-tenaga kesehatan kita yang sampai hari ini ada sebagian yang jasa Covid-nya belum dibayarkan. Ini kita harus tuntaskan menjadi PR bersama. Terpenting menjadi motivasi kenapa saya harus mencalonkan diri kembali? Bukan apa, saya ingin memberikan keadilan yang disebut dengan keadilan sosial bagi masyarakat. Lima tahun ini saya lebih banyak fokus kepada daerah-daerah basis dan harus ada pemerataan pembangunan masyarakat di Dapil saya. Paling tidak, sepuluh tahun bisa menyentuh mereka. Baik itu majelis taklim, UMKM, guru-guru kita, tenaga kesehatan kita, infrastruktur dan sarana prasarana masih banyak sekali yang belum kita sentuh dan belum kita bantu. Tentu kolaborasinya dengan pemerintah daerah. Ya, saya kira itu menjadi perhatian dan fokus kearah depan. 88 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 89 Nama : Ruslan Hurasan, SE.M.I.Kom,PhD. Tanggal Lahir : Hitu, 04 April 1979 Agama : ISLAM PENDIDIKAN : SD Negeri 3 Hitu Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Tahun 1991 SMP Negeri Hitu Kecamatan Leihitu,Kabupaten Maluku Tengah Tahun 1994 SMU Negeri 5 Kotamadya Ambon Tahun 1997 S1-Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Tahun 2003 S2- Universitas Mercu Buana Jakarta Tahun 2017 S3- Universal Institute Of Profesional Management Tahun 2022 PENDIDIKAN NON FORMAL Latihan Dasar Komputer Fakultas Ekonomi UMI Makassar Latihan Dasar Kepemimpinan ( LK-1) PMII Cabang Makassar, Komisariat Ekonomi UMI Makassar Latihan Dasar Kepemimpinan ( LK-1) HMI Cabang Makassar, Komisariat Ekonomi UMI Makassar BIODATA Buku Profile Ruslan Hurasan 89
90 Buku Profile Ruslan Hurasan Peserta Terbaik pada Pelatihan UP Graiding Kepengurusan,Kesekretariatan dan Kebendaharaan HMI Cabang Makassar Tahun 2001 Latihan Dasar Kepemimpinan Nasional (LK-2) HMI Cabang Loksumawe Aceh Utara, Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, Tahun 2002 Cooching Instruktur HMI Cabang Makassar Tahun 2002 Pelatihan Manajemen Usaha Kecil Menengah MUK Oleh Dinas Koperasi Provinsi Maluku Tahun 2007 Pembekalan Nasional Lembaga Pemantau Penyeleng - gara Negara Republik Indonesia di Gedung MK Bekasi Jakarta Tahun 2011 Bimbingan Teknis Penyelesaian Perkara Perselisihan Hasil Pemilu Legislatif 2014 PKB oleh MK Tahun 2013 Seminar Nasional Memperkokoh Nilai Nilai Kebangsaan untuk Mengembalikan Jatih Diri Bangsa di Era Globalisasi MPR RI Tahun 2015 TOT Pendidikan Kader PKB Jakarta Tahun 2015 Training Of Instruktur Pendidikan Kader Pertama PKB Cisarua Tahun 2016 Temu Masyarakat Akuntansi Multiparadigma nasional 4 Jakarta Tahun 2016 International Conference on Tax, Invesment and Business Mercubuana Jakarta Tahun 2016 Partisipar Presenter international Confrerence on Communication Mercubuana Yogyakarta Tahun 2016 International Conference On Communication, Mercu Buana Yogyakarta Tahun 2017 Satu Dasawarsa Magister Ilmu Komunikasi UMB Jakarta Membangun Cerdas Presepsi Tahun 2017 90 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 91 PENGALAMAN ORGANISASI Anggota PMII Makassar Ekonomi UMI Makassar Tahun 2000-2001 Anggota HMI Cabang Makassar Komisariat Ekonomi UMI Makassar Tahun 2000-2001 Ketua Bidang PTKP HMI Komisariat Ekonomi UMI Makassar Tahun 2000-2001 Sekretaris Umum HMI Komisariat Ekonomi UMI Makassar Tahun 2001-2002 Pengurus HMI Cabang Makassar Tahun 2002-2003 Pengurus Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Ambon Makassar Tahun 2000-2001 Pengurus KNPI Kota Ambon Tahun 2003-2004 Pengurus KAHMI Wilayah Maluku Tahun 2007-2011 Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pemuda, Pelajar dan mahasiswa Jazirah Leihitu-Salahutu (DPP-HETU UPU ANA ) Periode Tahun 2005-2007 Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Dan Pem - berdayaan Masyarakat Jazirah Leihitu ( LP3M-JL ) Periode Tahun 2007-2012 Bendahara II Perkumpulan Anak Negeri Pulau Ambon ( PAPA) Periode Tahun 2007-2009 Sekertaris Forum Intelektual Pemuda Maluku Tahun 2009-2012 Pemantau TK Nasional Lembaga Pemantau Penyeleng - gara Negara Republik Indonesia ( LPPNRI ) di Jakarta Bimbingan Teknis Penyelesaian Perkara Perselisihan Hasil Pemilu Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa PKB Tahun 2013 oleh Mahkamah Konstitusi. Plt Ketua Umum Anak Muda Indonesia Maluku PW AMI Maluku Tahun 2016-2017. Pengurus KAHMI Wilayah Maluku Tahun 2021-2026 Buku Profile Ruslan Hurasan 91
92 Buku Profile Ruslan Hurasan PENGALAMAN POLITIK Anggota PKB Tahun 1999/2000 Wakil Sekertaris DPW PKB Maluku Tahun 2010-2016 Sekertaris LPP DPW PKB Maluku Tahun 2014-2017 Wakil Ketua DPW PKB Maluku Tahun 2017-2022 Ketua LPP DPW PKB Maluku Tahun 2017-2022 Wakil Ketua DPW PKB Maluku Tahun 2021-2025 Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Periode Tahun 2014-2019 Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2014-2019 Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2014-2019 Pengurus DPW PKB Maluku Periode Tahun 2021-2026. Anggota DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2019- 2024 Wakil Ketua Fraksi PB DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2019-2024 Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2019-2022 Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2019-2022 Sekertaris Komisi II DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2022-2024 Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Provinsi Maluku Periode Tahun 2022-2024 92 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 93
94 Buku Profile Ruslan Hurasan Buku Profile Ruslan Hurasan 95