Buku Profile Nielma Palamba i Nielma Palamba SH. M.AP Pegabdian Tanpa Batas SANG PAMONG
ii Buku Profile Nielma Palamba Sang Pamong Pengabdian Tanpa Batas Penulis Rasmi Ridjang Sikati SE MM Tata Letak dan Desain Cover Zulfikar Penerbit Makassar, Sulsel, Indonesia Email : inkaku99@yahoo.com Hp 0811465066 Hak Cipta Dilindungi Undang Undang Dilarang memperbanyak sebagian atau Seluruh isi buku ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa izin tertulis dan penerbit Buku Profile Nielma Palamba iii DAFTAR ISI LAHIR DI TENGAH KETEGANGAN KOTA MAKASSAR PINDAH KE TANAH TORAJA DITITIP SAMA NENEK DI TORAJA IBU MENGAJAR DISIPLIN DITANAMKAN NILAI KEKRISTENAN SEJAK KECIL AKTIF DI PEMUDA GEREJA LULUS DI FAKULTAS HUKUM UNHAS SEMPAT MAGANG DI LBH MAKASSAR TERINSPIRASI MANTAN BUPATI RUDIANTO ASAPA BELAJAR KETERAMPILAN SEBELUM KKN KETEMU CAMER SAAT KKN DI PINRANG DISAMPERIN CALON SUAMI DI MAKASSAR SEKALI BERTEMU HATI TERPAUT DILAMAR DI TORAJA MELAHIRKAN DIHADIAHI SK CPNS DITEMPATKAN DI BAPPEDA TANA TORAJA DITEMPATKAN DI PEMKOT MAKASSAR SUAMI DILANTIK ANGGOTA DPRD KABUPATEN LUWU MENGAWAL PERDA PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM 1 4 7 9 11 14 16 19 21 23 25 27 29 31 34 37 39 41 43 RUDIYANTO
Buku Profile Nielma Palamba 1 Saya lahir 10 Desember tahun 1965 di Makassar. Ada yang unik dari proses kelahiran saya. Bapak saya saat itu sedang bersekolah di APDN, Akademi Pegawai Dalam Negeri, sebagai salah satu utusan pamong dari Pemerintah Daerah Tana Toraja. Sebagai utusan, kami sekeluarga diizinkan tinggal di Mes Pemda Tana Toraja di Jalan Kijang, Makassar. Waktu itu, semua pemerintah daerah memiliki mes di Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kami berlima tinggal di mes: tiga kakak saya, ayah saya bernama Drs Daniel Palamba, dan ibu saya bernama Maria Bendon yang hamil sembilan bulan. Situasi di Makassar saat itu belum stabil. Banyak ketegangan, apalagi pemerintah sangat peka dengan apapun yang berkaitan dengan PKI. Situasi ini berdampak ke mental ibu. Sedianya ibu akan melahirkan sepekan depan, tapi karena ibu ikut tegang, terjadi kontraksi hebat di perutnya. Ayah yang panik segera membawa Ibu ke RS Dadi di Jl DR Sam Ratulangi karena itulah rumah sakit terdekat dari mes kami. Saya lahir tepat di Hari Jumat, 10 Desember 1965, tapi kegembiraan orangtua kami tidak lama atas kelahiran itu. LAHIR DI TENGAH KETEGANGAN KOTA MAKASSAR iv Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 1 RAIH PIALA CITRA PELAYANAN SAAT JABAT KABAG ORGANISASI DAN TATA LAKSANA MENJADI KADIS CAPIL MAKASSAR TERJUN KE MASYARAKAT DENGAN BUS KELILING NAIK KAPAL PERANG KE PULAU GAGAS KARTU ANAK MAKASSAR BELAJAR PELAYANAN PUBLIK KE KANADA DIANGKAT KEPALA DINAS PERDAGANGAN PINDAHKAN GUDANG DALAM KOTA MENJABAT KEPALA LITBANG KOTA MAKASSAR PERTAHANKAN MAKASSAR KOTA TERINOVATIF RANGKAP JABATAN DI BALITBANGDA DAN PLT KADIS PENDIDIKAN HADIRKAN TENAGA GURU VAKSINASI MASSAL DIAMANAHKAN KADIS TENAGA KERJA KOTA MAKASSAR MEMBEKALI SKILL TURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN DI DISNAKER PERSIAPKAN MASA PENSIUN PENGHARGAAN DAN PRESTASI FOTO FOTO BIODATA 45 48 54 58 60 63 68 73 76 78 80 83 86 90 93 95 97
2 Buku Profile Nielma Palamba Sebagai mahasiswa utusan pemerintah yang hanya mengandalkan beasiswa, ayah kami tidak cukup punya duit untuk membayar biaya rumah sakit yang mahal. Apalagi, pemerintah dalam waktu dekat akan kembali melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang) yang ketiga kalinya. Bapak harus membayar biaya rumah sakit itu sebelum pukul 12.00 siang. Jika lewat dari waktu itu, sanering akan berlaku, dan itu berarti Bapak harus menyediakan lebih banyak uang. Untung Tuhan punya cara bagaimana masalah itu bisa teratasi. Kebetulan kakak dari bapak saya adalah komandan lalu lintas di Kota Makassar. Bapak segera menemuinya untuk meminjam uang agar biaya rumah sakit bisa dibayar sebelum pukul 12.00. Bapak pun lega, ibu dan saya akhirnya bisa keluar dari rumah sakit. Peristiwa itu sering sekali diceritakan bapak kepada saya. "Andai saya membayar di atas pukul 12 siang dan tidak dapat pinjaman, mungkin Bapakmu ini tidak bisa mengeluarkan ibumu dan kamu dari rumah sakit saat itu," kata beliau. Pemerintah pada akhirnya memberlakukan redenominasi dengan mengganti uang pecahan Rp 1.000 menjadi uang Rp 1 pada 13 Desember 1965, tiga hari setelah saya lahir. Kebijakan ini justru membuat inflasi sebesar 650 persen. Sanering dilakukan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar akibat inflasi. Pada 13 Desember 1965, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan nilai Rp 1.000 menjadi Rp 1. 2 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 3 Namun, kebijakan itu tidak membawa perubahan yang lebih baik karena terjadi depresiasi nilai rupiah tanpa henti. Kebijakan sanering 1965 membuat perekonomian Indonesia semakin kacau, di mana harga barang terus meroket, bahkan inflasi sempat menyentuh 594 persen. Puncaknya terjadi pada 1966, ketika inflasi mencapai 635,5 persen dan rakyat pun kian menderita karena pendapatan mereka habis dimakan inflasi. Ketika terjadi krisis moneter di Asia pada 1997, nilai rupiah pun semakin turun dan tidak berharga. Tujuan sanering adalah untuk menekan laju inflasi yang semakin tinggi, mengendalikan harga, meningkatkan nilai mata uang, dan memungut keuntungan dari perdagangan. Kata sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti pembersihan, penyehatan, atau reorganisasi. Dalam konteks ilmu moneter, sanering adalah kebijakan pemotongan nilai uang tanpa mengurangi nilai harga di pasar, sehingga daya beli masyarakat menjadi turun. Kebijakan ini sangat menyakitkan, karena uang yang dipegang masyarakat secara otomatis nilainya berkurang drastis. Namun, sanering biasa ditempuh jika tingkat inflasi telah mencapai di atas 100 persen setahun atau hiperinflasi. Foto Kedua Orangtua, Drs Daniel Palamba (ayah) dan Maria Bendon (ibu) Buku Profile Nielma Palamba 3
4 Buku Profile Nielma Palamba Selepas ayah tamat kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), kami berenam: orangtua, tiga kakak saya, dan saya, kembali ke Tana Toraja. Ayah harus kembali bekerja di tempat semula. Saya tinggal di Makale. Makale adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan atau ibu kota dari kabupaten Tana Toraja. Kota Makale berjarak sekitar 310 km dari Kota Makassar. Perjalanan ke kota kecil ini dapat dicapai dengan naik bus selama 7 jam atau menggunakan pesawat berukuran sedang selama 30 menit. Makale terletak di ketinggian sekitar 1500 dpl sehingga udara di kota ini sangat sejuk. Kehidupan sehari-hari masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh adat istiadat Toraja sehingga tempat ini sangat bagus untuk dijadikan tempat berlibur. Pada saat saya kecil, daerah Makale sebelumnya hanya nama sebuah kampung di sebelah Utara agak ke Barat seberang sungai Batupapan, Makale sekitar kolam PINDAH KE TANAH TORAJA 4 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 5 sebelumnya bernama Bombongan namun belakangan disebut saja dengan nama Kecamatan yang dinamakan Kecamatan Makale yang meliputi semua wilayah yang berdekatan seperti Mamullu, Tokaluku, Tampo, Burake, Garonggong, Sikolong, Santung, Manggau, dan lainnya. Belakan gan wilayah ini disebut saja Makale sebagai nama Kecamatan, yang menjadi ibukota kabupaten Tana Toraja. Makale sebelum zaman Belanda masuk ke Toraja sudah menjadi kota kecil yang menjadi pusat perdagangan dimana pedagang-pedagang dari Sudu dan Enrekang sering berkumpul untuk berdagang di area Toraja. Pada tahun 1961, administrasi pemerintahan di Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena diterbitkannya Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 2067 A. Dalam surat ini, Tana Toraja yang awalnya terdiri dari 15 distrik dengan jumlah kampung sebanyak 410 kampung berubah menjadi terdiri dari 9 kecamatan dengan 135 kampung. Salah satu kecamatan yang dibentuk ialah Kecamatan Makale. Kemudian diadakan pembentukan desa gaya baru melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 450/XII/1965. Surat keputusan ini diterbitkan tanggal 20 Desember 1965. Berdasarkan surat keputusan tersebut, ditetapkan lagi Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tana Toraja Nomor 152/SP/1967. Penerbitan surat ini Buku Profile Nielma Palamba 5
6 Buku Profile Nielma Palamba pada tanggal 7 September 1967 dan isinya tentang pembentukan Desa Gaya Baru. Sebanyak 65 Desa Gaya Baru ditetapkan dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja. Desa-desa ini kemudian terbagi menjadi 186 Kampung. Pada ketetapan ini, Kecamatan Makale terbagi menjadi 7 desa dan 20 kampung. Pengalaman di Toraja yang paling berkesan ketika sekolah di SD Negeri 1 Tana Toraja. Sekolah kami dekat sekali dengan kolam besar yang ada di pusat Kota Makale. Kolam yang di sekelilingnya terdapat kantor bupati, rumah dinas bupati, gedung-gedung pemerintahan, gereja, dan sekolah. Saya paling menikmati masa ketika kami dapat jadwal membersihkan kelas. Yang dibersihkan bukan cuma ruang kelas tetapi juga bangku kelas. Kami bawa semua meja dan bangku ke kolam itu. Sambil membersihkan, kami mandi dan belajar berenang di kolam itu dengan riang. Itu yang membuat kami semua bisa berenang. Banyak yang tidak percaya kami bisa berenang. Apa iya orang Toraja, orang pegunungan bisa berenang? Mereka tidak tahu, masa kecil kami banyak dihabiskan belajar berenang di kolam besar itu. Kala itu bapak sudah jadi pejabat pemerintahan. Kalau tidak salah, jadi kepala bagian pemerintahan atau Camat. Yang jelas adik bungsu saya saat itu diberi nama Lembang karena Bapak waktu itu sudah jadi Kepala Lembang. Kepala Lembang itu nama untuk kepala pemerintahan di tingkat kecamatan. 6 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 7 DITITIP SAMA NENEK DI TORAJA Beranjak remaja, ketika saya sudah di SMP, ayah saya kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk meneruskan pendidikan di Jakarta. Sebagai salah seorang Pamong yang berprestasi, ayah saya diharuskan kuliah strata satu (S1) di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Jakarta. membawa ibu, dan dua adik saya ke Jakarta. Sedangkan saya dan tiga kakak saya, tetap di Makale, Tana Toraja. Adalah nenek Yohana Sura’ Papayungan, ibu dari ibu saya, yang menemani kami di rumahnya. Sekitar lima tahun kami tinggal terpisah. Kami di rumah nenek, hidup apa adanya. Tahun 70-an, listrik tidak tersedia setiap saat. Listrik dari PLN hanya bisa dinikmati selama tiga jam saja. Mulai pukul 07:00 hingga pukul 10:00. Ketika listrik sudah padam, kami terpaksa harus memakai lampu strongking, lampu minyak tanah, sebagai penerang, khususnya ketika kami hendak belajar seusai makan malam. Hidup bersama nenek berarrti hidup penuh keprihatinan. Kami harus pandai mengirit biaya. Saya sangat ingat, kakak saya yang kedua mencari tambahan penghasilan sebagai kacung, ball boy. Sebagai murid SMP, kakak saya bertugas memungut bola di lapangan tenis. Pemain tenis Buku Profile Nielma Palamba 7
8 Buku Profile Nielma Palamba biasanya suka memberi duit yang cukup besar saat itu. Kakak sangat senang dengan pekerjaan itu. Adapun nenek memanfaatkan lahan kebun di sekitar rumahnya. Beliau menanam tomat, cabai, sayur-sayuran. Kami paling sering menikmati sayur labu siam hasil panen dari kebun, sehingga itu menjadi sayur favorit di lingkungan kami. Hampir tiap hari nenek memasak sayur labu siam. Setelah hampir lima tahun, bapak akhirnya menyelesaikan pendidikan di Jakarta dan pulang ke Tana Toraja. Saya tentu sangat bergembira karena akhirnya bisa bertemu sebagai keluarga yang utuh. Kebahagiaan kami bertambah karena ayah pulang dengan prestasi yang membanggakan, sebagai seorang peraih gelar doktorandus ilmu pemerintahan sekaligus peraih gelar alumnus terbaik. Saya dapat kabar, semua alumni berprestasi di IIP, nama-namanya dipajang di kampus. Ayah termasuk yang namanya tertera di kampus itu. Tentu sebagai anak, kami bangga dengan prestasi ayah. Saat Ayah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan ditemani Ibu dan adik-adik saya, saya dan kakak-kakak diasuh oleh nenek, ibu dari Ibu saya. Beberapa sepupu juga turut diasuh oleh nenek. Beruntung nenek sangat sabar, lembut, dan telaten mengasuh kami. Di rumah yang tidak begitu luas, bisa dibayangkan suasana rumah yang begitu banyak anak. Tapi, nenek tetap seperti biasa, lembut kepada kami. Bahkan ketika membangunkan kami setiap pukul 5 pagi, Beliau selalu menyanyi, "Oh piya' piya' dammu mamma' ba". Wahai anak-anak, jangan tidur terus. Bangun dan bangunlah, dan pergilah bersekolah. Tidak hanya menyanyi, nenek juga menepuk-nepuk pundak kami dengan lembut agar kami bisa bangun dengan ceria. Itu kenangan masa kecil yang sulit dilupakan. Beliau salah satu inspirasi hidup saya selalin kedua orangtua. 8 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 9 IBU MENGAJAR DISIPLIN Foto Bersama Saudara kandung Ibu saya Maria Bendon sangat disiplin dan tegas. Semua hal yang kami kerjakan berdasarkan jadwal yang Ibu telah buat. Ibu juga sangat mementingkan kebersihan. Adapun Ayah, orangnya lembut, bijak. Beliau lebih banyak diam bahkan saat bekerja. Beberapa Buku Profile Nielma Palamba 9
10 Buku Profile Nielma Palamba orang menilai Ayah sebagai pribadi yang sangat baik, sabar, tekun, dan kebajikannya luar biasa. Paduan antara kebajikan dan kebijakan dari seorang ayah dan ketegasan dari seorang ibu itulah yang membuat kami bersaudara selalu punya prinsip hidup harus selalu memberi makna kepada apapun di sekitar kami. Kami terbiasa harus kuat, disiplin, dan tegas di satu sisi dan pada sisi lain harus sabar, penuh kebijakan. Walaupun Ibu adalah anak ketiga dari 14 bersaudara, Ibu selalu menjadi tumpuan dari saudara-saudaranya, termasuk dua kakak laki-lakinya yang kini tinggal di Rantepao dan Palopo. Ibu selalu terdepan jika ada masalah keluarga. Kakak-kakak dan adik-adik Ibu selalu hormat kepadanya. Kami enam bersaudara, lima perempuan dan hanya seorang laki-laki. Dari enam orang itu, ada empat orang yang menjadi Aparat Sipil Negara mengikuti jejak ayah. Kakak saya yang pertama, perempuan, sudah purnabakti. Kakak kedua, laki-laki, seorang wiraswasta, dan sudah wafat. Setahun lalu kami membuatkan upacara penguburan. Kakak ketiga, perempuan, tetap tinggal di Toraja. Saya anak keempat. Anak kelima tinggal di Makassar dan si adik bungsu, tinggal di Pulau Kalimantan. 10 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 11 Kami hidup dalam lingkungan Kristiani yang sangat kental. Ayah dan Ibu selau milai-nilai kekristenan telah ditanamkan sejak kami kecil. Kami yang yang masih anakanak bahkan dibiasakan terlibat di Sekolah Minggu. DITANAMKAN NILAI KEKRISTENAN SEJAK KECIL Buku Profile Nielma Palamba 11
12 Buku Profile Nielma Palamba Beranjak remaja hingga dewasa, gereja selalu menjadi tempat pergaulan kami. Berhubungan dengan orangorang yang seiman senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kami sehari-hari. Kami sadar bahwa Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa, masing-masing diutus untuk menjadi garam dan terang. Itulah nilai-nilai kekristenan yang kami anut. Menjadi garam dan terang bermakna bahwa bakat dan kesuksesan yang kami miliki semuanya itu semata-mata dari Tuhan, bukan usaha saya, bukan usaha orangtua. Saya yakin Tuhan punya rencana terbaik untuk menciptakan kami hadir di dunia ini. Tuhan menciptakan kami untuk berkarya serta menjadi garam dan terang. Prinsip itu selalu menjadi dasar bagi saya untuk senantiasa menghadirkan hal terbaik dalam setiap aspek kehidupan di manapun berada: di rumah, keluarga, dan masyarakat. Bahkan jabatan yang saya raih hingga kini, datang dari nilai-nilai bahwa ini bukan kebetulan tetapi merupakan rencanaNya. Saya dihadirkan di manapun tentu untuk membawa misi menjadi garam, menjadi terang, dan menjadi berkat bagi orang di sekitar saya. Orangtua kami sengaja menyekolahkan kami di SD Negeri 1 Toraja, karena sekolah tersebut dekat dari rumah. Kira-kira hanya sejarak sepelemparan batu. Pertimbangan kedekatan jarak itu pula yang membuat orangtua menyekolahkan kami di SMP Katolik dan SMA Katolik. Sebenarnya kami bisa saja bersekolah di SMP dan SMA negeri, tapi jauh sekali buat kami anak-anak. Orangtua sengaja memilihkan anaknya ke sekolah Katolik, selain karena jarak, juga karena SMP dan SMA Katolik itu berada dalam satu komplek tersendiri. Jadi, setelah tamat SMP, kami tidak perlu butuh waktu untuk adaptasi. SMP dan SMA Katolik pada saat itu bahkan sampai 12 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 13 sekarang, termasuk sekolah favorit. Prestasi siswanya selalu teratas. Semua alumninya sukses. Aturan disiplinnya juga sangat bagus. Sangat tegas. Kepala sekolahnya berwibawa. Semua murid segan dan hormat kepadanya. Ayah dan Ibu sangat suka hal itu. Makanya, kami enam bersaudara, semuanya bersekolah di SMP dan SMA Katolik. Pada zaman itu, saya masih diajar oleh guru dari Belanda, seorang Pastor. Dia guru yang pintar. Pelajarannya mudah dipahami dan kami tentu saja sangat senang. Buku Profile Nielma Palamba 13
14 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 15 Setamat SMP, saya masuk ke SMA Katolik. Semasa di sekolah, saya aktif di organisasi pemuda gereja. Apalagi gereja dekat dengan sekolah, dekat dari rumah, dan tentu saja dekat dengan kolam besar di pusat Kota Makale, kolam tempat pertama kali saya belajar berenang. Sepulang sekolah, setelah makan siang, dan tidur sore, biasanya saya langsung ke gereja. Kami membuat banyak kegiatan. Selain selalu aktif latihan menyanyi, vocal group, paduan suara, kami juga aktif di kegiatan perkemahan Natal, perkemahan Paskah, dan seterusnya. Selain aktif di gereja, saya juga tergabung dengan beberapa teman membentuk kelompok belajar. Pertemuannya setiap malam. Kantor Pusat Penerangan Masyarakat atau Puspenmas Makale selalu kami manfaatkan sebagai tempat pertemuan anggota kelompok belajar. Kebetulan ayah dari seorang teman saya adalah Kepala Departemen Penerangan Tana Toraja. Kami menyebutnya Pak Kandep Penerangan. Kami sengaja menggunakan kantor itu karena listrik tersedia setiap saat, jadi kami tidak terganggu lagi saat belajar malam. AKTIF DI PEMUDA GEREJA Buku Profile Nielma Palamba 15
16 Buku Profile Nielma Palamba LULUS DI FAKULTAS HUKUM UNHAS Sebelum masuk kuliah, saya mempunya kelompok belaja bernama Grup Puspenmas. Anggota Grup Puspenmas belasan orang jumlahnya. Ada enam orang perempuan. Selebihnya laki-laki. Walaupun kami sudah berkeluarga bahkan sudah ada yang punya cucu, anggota Grup Puspenmas masih terus berkomunikasi sampai saat ini. Jika ada waktu luang bersama, kami biasanya berkumpul di satu tempat. Kelompok belajar ini semuanya punya catatan prestasi. Mereka semua lulus Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) tahun 1985. Ada yang lolos ke Institut Teknologi Bandung (ITB), ada yang ke Universitas Indonesia (UI), ada yang ke Universitas Hasanuddin (Unhas) dan selebihnya ke ke perguruan tinggi negeri lain. 16 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 17 Adapun saya, lulus di Unhas. Awalnya saya lulus di Fakultas Non Gelar (Fanoget) Teknik, jurusan arsitektur. Unhas pada masa itu masih punya dua fakultas nongelar: non fakultas non gelar teknik (Fanoget) dan Fakultas Non Gelar Ilmu Sosial (Fanogis). Ayah saya tidak begitu puas ketika tahu bahwa saya sudah jadi mahasiswa arsitektur di Fakultas Non Gelar Teknik Unhas. Katanya, "Masak (masuk) di non gelar? Bisakah kamu tes lagi di S1?" Sebagai anak yang patuh, saya mengiyakan. Tahun berikutnya, saya kembali ikut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru). Saya memilih Kedokteran Gigi dan Hukum. Ternyata lulus di Hukum. Jujur, saya memilih Hukum karena terinspirasi dengan beberapa keluarga kami, teman-teman, dan senior-senior yang menjadi pengacara dan advokat. Satu diantaranya sahabat kakak saya, Pak Andi Rudiyanto Asapa (mantan Bupati Sinjai dua periode). Pak Rudi adalah sosok yang sangat membanggakan, berani, dan cerdas. Hubungan keluarga kami dengan Pak Rudi makin dekat setelah Pak Rudi menikah dengan dokter Felicitas Tallulembang, yang juga sahabat kakak saya. Dokter Saat Wisuda S1 Fakultas Hukum Unhas, Tahun 1990 Buku Profile Nielma Palamba 17
18 Buku Profile Nielma Palamba Felicitas juga masih ada hubungan kekeluargaan dengan keluarga kami. Kebetulan sama-sama orang Toraja. Inilah yang memudahkan saya setelah sarjana bisa magang di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. Pak Rudi saat itu sudah jadi Direktur LBH Makassar. Masa-masa perkuliahan saya, biasa saja. Lumayanlah. Nilai mata kuliah yang saya lulusi, umumnya B atau A, tidak sampai dapat C. Sistem perkuliahan saat itu sangat berbeda dengan mahasiswa Fakultas Hukum Unhas saat ini yang mahasiswa sudah bisa memilih peminatan sejak awal kuliah. Kami, dulu, hanya bisa memilih peminatan pada semester lima. Pilihannya: pidana, perdata, tata negara, internasional, dan lainnya. Saya memilih Pidana. Sengaja memilih Pidana karena hanya segelintir teman-teman angkatan yang mau memilih Pidana. Objek ilmu hukum pidana adalah hukum pidana yang mempelajari peraturan perundangan yang mengatur mengenai tindak pidana (perbuatan pidana), pertanggungjawaban pidana dan sanksi pidana. Tujuan hukum pidana adalah untuk mendidik orang yang telah melakukan perbuatan pidana agar menjadi orang yang baik dan dapat diterima kembali dalam masyarakat. Syukurlah, mereka yang memilih Pidana sudah sukses. Beberapa teman seangkatan sudah menempati posisi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) di berbagai wilayah di Indonesia. Lainnya, menjadi pengacara dan advokat. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Andi Herman SH, adalah teman seangkatan di Fakultas Hukum Unhas. Ada juga beberapa teman yang jadi Kajari di Kabupaten Gowa. Saya ragu apakah Kajari Makassar Ibu Andi Sundari seangkatan dengan saya. 18 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 19 Beberapa bulan sebelum lulus di Fakultas Hukum Unhas, saya mencoba magang di Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBH) yang dipimpin Bapak Andi Rudianto Asapa. LBH Makassar, kala itu, merupakan lembaga yang bergengsi. Tenar di banyak kalangan. SEMPAT MAGANG DI LBH MAKASSAR Buku Profile Nielma Palamba 19
20 Buku Profile Nielma Palamba Jadi, saya pikir, inilah tempat terbaik untuk mengamalkan pengetahun yang didapat di kampus. Suatu waktu, seorang orang tua datang ke LBH Makassar untuk dibela haknya. Kebetulan saya dapat tugas untuk ikut menangani kasus itu. Saya biarkan dia terus menceritakan masalahnya dan sebagai seorang peserta magang, saya catat semua apa yang ia ucapkan. Saat ini belum ada alat perekam elektronik, jadi saya harus pandai-pandai menulis dengan cepat. Setiap kata, setiap kalimat, yang dia disampaikan, saya harus tulis. Saya tidak boleh mengambil intisari. Beberapa waktu kemudian, saya kembali dilibatkan menangani kasus. Ini kasus kedua yang saya tangani, kasusnya beda tetapi penanganannya tetap sama. Saya kembali harus mencatat kronologis peristiwa dari kasus itu. Lalu, memberi telaah dari kasus tersebut. Tidak lama kemudian, saya harus wisuda. Terpaksa harus meninggalkan lembaga bantuan hukum itu. Meski cuma beberapa bulan magang di LBH Makassar, ada banyak pelajaran yang saya dapatkan. 20 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 21 Saat Masih Kuliah di Fakultas Hukum Unhas TERINSPIRASI MANTAN BUPATI RUDIYANTO ASAPA Saya memilih Hukum karena terinspirasi dengan beberapa keluarga kami, teman-teman, dan senior-senior yang menjadi pengacara dan advokat. Satu di antaranya sahabat kakak saya, Pak Andi Rudiyanto Asapa (mantan Bupati Sinjai dua periode). Pak Rudi adalah sosok yang sangat membanggakan, berani, dan cerdas. Hubungan keluarga kami dengan Pak Rudi makin dekat setelah Pak Rudi menikah dengan dokter Felicitas Tallulembang, yang juga sahabat kakak saya. Dokter Felicitas juga masih ada hubungan kekeluargaan dengan keluarga kami. Kebetulan sama-sama orang Toraja. Inilah yang memudahkan saya setelah sarjana bisa magang di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. Pak Rudi saat itu sudah jadi Direktur LBH Makassar. Saat ini, Rudiyanto Asapa yang juga mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar telah meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi pada Senin, 30 Mei 2022. Buku Profile Nielma Palamba 21
22 Buku Profile Nielma Palamba Almarhum menjabat Bupati Sinjai periode 2003- 2008 saat masih sistem pemilihan di DPRD dan periode 2008-2013 ketika sudah pemilihan langsung.Kini putranya Andi Seto Gadistas Asapa yang menjabat sebagai pelanjut trah Asapa di posisi Bupati Sinjai. Usai menjabat Bupati Sinjai, Rudiyanto yang bergabung di Partai Gerindra maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI melalu Partai Gerindra di dapil Sulsel dua. Namun dua kali pemilu, 2014 dan 2019 Rudiyanto selalu kandas ke Senayan. Almarhum sempat menjabat Ketua DPD Gerindra Sulsel periode 2010-2015, Masa-masa perkuliahan saya, biasa saja. Lumayanlah. Nilai mata kuliah yang saya lulusi, umumnya B atau A, tidak sampai dapat C. Sistem perkuliahan saat itu sangat berbeda dengan mahasiswa Fakultas Hukum Unhas saat ini yang mahasiswa sudah bisa memilih peminatan sejak awal kuliah. Kami, dulu, hanya bisa memilih peminatan pada semester lima. Pilihannya: pidana, perdata, tata negara, internasional, dan lainnya. Saya memilih Pidana. Sengaja memilih Pidana karena hanya segelintir teman-teman angkatan yang mau memilih Pidana. Syukurlah, mereka yang memilih Pidana sudah sukses. Beberapa teman seangkatan sudah menempati posisi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) di berbagai wilayah di Indonesia. Lainnya, menjadi pengacara dan advokat. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Andi Herman SH, adalah teman seangkatan di Fakultas Hukum Unhas. Ada juga beberapa teman yang jadi Kajari di Kabupaten Gowa. Termasuk Kajari Makassar Ibu Andi Sundari seangkatan dengan saya. 22 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 23 Selain aktif menjelaskan mengenai bahaya narkoba kepada siswa-siswa sekolah, saya juga aktif bersama temanteman membuat pelatihan keterampilan untuk remaja dan ibu rumah tangga. Kebetulan sebelum KKN, saya sempat membekali diri dengan belajar singkat membuat keterampilan. Saat itu, Toko Ada di Jalan Gunung Latimojong, Makassar, sangat terkenal dan jadi tempat khusus untuk membeli bahan-bahan keterampilan. Selain menjual, pihak Toko Ada juga menyediakan kursus singkat kepada pelanggannya tentang karya apa saja yang bisa dibuat dari bahan-bahan di toko itu. Saya masih sangat ingat, kami mengajar masyarakat cara membuat kemoceng dengan menggunakan tali rafia. Kami juga mengajar cara membuat tempat tisu dari benang woll. Tempat tisu dengan yang dihias dengan gambar anjing dan kucing. Beberapa dari kemoceng, tempat tisu, dan karya di KKN, masih saya simpan di rumah sebagai kenang-kenangan. Saya juga aktif di kegiatan gereja selama KKN di Pinrang. Kebetulan selama menjadi mahasiswa, saya sudah bergabung di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) BELAJAR KETERAMPILAN SEBELUM KKN Foto saat masih muda Buku Profile Nielma Palamba 23
24 Buku Profile Nielma Palamba Makassar yang sekretariatnya di Jalan Gunung Bawakaraeng Nomor 33, Makassar. Semangat organisasi itu saya bawa pada saat KKN. Hampir setiap Minggu, saya selalu ikut ibadah bersama rekan lainnya di gereja Toraja di Pinrang. Di gereja itu pula saya pertama kali akrab dengan seorang yang kelak menjadi adik ipar. Saya biasa mendatangi rumah sahabat tersebut, terlebih ketika saya dengar ibunya sakit. Setiap selesai ibadah di gereja, saya ke rumahnya sekaligus berdoa bersama. Kami mendoakan agar beliau cepat sembuh. Kunjungan dan doa rutin setiap pekan. Kunjungan demi kunjungan itu memberi kesan baik di hati ibu saya. Saya baru tahu hal itu setelah beliau meninggal. Katanya, beliau ingin sekali saya menjadi bagian dari keluarganya dan suaminya setuju dengan hasrat itu. "Kalau begitu, lebih baik anak gadis Pak Palamba kita kenalkan dengan Surya. Kita kenalkan dengan Aco," kata suaminya. Ini pula yang menjadi salah satu wasiat beliau sebelum wafat. Aco adalah panggilan akrab Surya, calon suami saya. Saya tidak tahu siapa dia karena teman saya tidak pernah menjelaskan mengenai kakak keduanya. Surya saat itu lebih banyak bertugas sebagai perwira menengah di Markas Besar TNI Angkatan Laut. Dia jarang ke Pinrang. Itu pun ke Pinrang setelah dapat kabar ayahnya wafat. Saat itu masa KKN saya telah habis, jadi saya sama sekali tidak pernah bertemu dengannya secara langsung. Di kala kedukaan itu, Surya mendapat amanat bahwa salah satu pesan ayahnya yakni harus berkenalan dengan seorang mahasiswi yang pernah KKN dan sering ke rumah mendoakan ibunya. "Kamu harus kenal dengan anak Pak Palamba yang pernah KKN. Kamu ke Makassar mencarinya," kata ibu teman saya ke Surya. 24 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 25 Kuliah di Fakultas Hukum Unhas penuh dinamika dan menyenangkan. Paling berkesan ketika mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pinrang tahun 1989. Saya tak menyangka justru di sinilah awal kisah perjodohan saya. KETEMU CAMER SAAT KKN DI PINRANG Buku Profile Nielma Palamba 25
26 Buku Profile Nielma Palamba Sebagai sekretaris koordinator kabupaten, saya tidak seperti teman-teman lain yang berdiam di rumah warga di desa atau kelurahan. Kami bersama dengan pengurus koordinator kabupaten justru berdiam di pusat Kota Pinrang. Tugas kami lebih banyak mengkoordinasi kegiatan atau program teman-teman KKN di wilayahnya masing-masing. Ini yang membuat kami sering mengunjungi semua kecamatan di Kabupaten Pinrang. Termasuk mendatangi di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Pinrang dan Polewali Mamasa yang kini sudah menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Barat. Saya tidak tahu sama sekali bahwa rumah yang kami tempati sebagai posko koordinator kabupaten itu ternyata sangat dekat dengan rumah calon mertua saya yaitu Bapak Petrus S Taruk Allo dan Ibu Maria Bendon. Yang saya tahu persis, rumah kami tepat di depan SMP dan SMA Darud Da'wa wal Irsyad (DDI). Dua sekolah ini sering menjadi tempat saya untuk menerapkan ilmu hukum yang saya terima di kampus. Sebagai mahasiswa yang khusus belajar mengenai pidana, salah satu program tugas saya di sekolah tersebut yakni memberi sosialisasi terkait dengan bahaya narkoba, termasuk aspek-aspek hukumnya. Saya bicara banyak hal mengenai sanksi-sanksi pidana yang diberikan kepada pemakai dan pengedar. Juga menjelaskan bahaya dari zat terlarang tersebut. 26 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 27 Setelah orangtuanya dimakamkan, Surya memanfaatkan masa cuti kerjanya ke Makassar sebelum kembali bertugas di Jakarta. Surya tahu bahwa saya aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia atau GMKI dan sering berada di Student Center GMKI Makassar. Dia datang ke sekretariat GMKI bersama dengan sepupunya yang ternyata juga masih sepupu saya. "Nielma, ini anak Om di Pinrang, yang rumahnya sering kau kunjungi dan untuk berdoa. Ini Surya, anak beliau," kata sepupu saya. Kami pun berkenalan. Setelah perkenalan itu, satu-dua hari kami berjalan bersama ditemani sepupu saya. Dua hari yang sangat DISAMPERIN CALON SUAMI DI MAKASSAR Letkol Laut Suriadarma Taruk Tallo Buku Profile Nielma Palamba 27
28 Buku Profile Nielma Palamba singkat untuk mengenal lebih dekat. Setelah meninggalkan Makassar, kami sering berkabar melalui surat-menyurat. Tiga bulan kemudian, Surya cuti. Mungkin rindu untuk mengunjungi saya. Tapi, saat dia ke Makassar, saya sedang berada di Jayapura, Papua, untuk ikut kongres GMKI. Ternyata dia ke Makassar untuk mengungkapkan keseriusannya tentang hubungan kami. Dia ingin lanjut ke jenjang yang lebih serius. Tak bisa menemui saya di Makassar, Surya nekat ke Makale, Toraja, untuk bertemu langsung dengan orangtua saya. Saya tentu tidak bisa menemaninya karena masih di Papua. Kalaupun saya bergegas pulang ke Toraja, saya tetap tidak bisa bertemu dengannya. Sekitar sebulan saya di Papua karena butuh banyak waktu untuk transportasi. Dengan gagah berani, dia langsung menemui orangtua saya di Toraja. Saya memang ingin mengujinya apakah dia berani datang melamar tanpa didampingi. Ternyata dia memang serius dan berani jalan sendiri. Sebelumnya, saya sudah menyampaikan kepada orangtua mengenai hubungan kami dan rencana masa depan kami. Saya kabarkan, "Papa, Mama, teman saya, Surya Dharma, akan datang bertemu Mama dengan Papa." Surya bertemu langsung dengan Papa, Mama, saudara-saudara saya, dan beberapa kerabat keluarga. Surya diterima dengan kelapangan hati oleh kami. Mereka yakin dengan keinginan Surya karena datang langsung menyampaikan keseriusannya. Sepulang dari Papua, saya kembali ke kampus menyiapkan skripsi dan ujian meja agar dapat diwisuda secepatnya. 28 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 29 Kisah perjodohan kami terbilang unik. Saya tak menyangka ketika KKN di Kabupaten Pinrang, justru di saat itulah awal kisah perjodohan kami terangkai. Perempuan yang selalu saya datangi rumahnya ketika KKN, belakangan kelak menjadi ibu mertua. Kala itu saya tidak tahu bahwa beliau punya putra, seorang perwira Angkatan Laut yang gagah berani dan sedang bertugas di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Jakarta. SEKALI BERTEMU HATI TERPAUT Foto Bersama suami, Letkol Laut Suriadarma Taruk Tallo Buku Profile Nielma Palamba 29
30 Buku Profile Nielma Palamba Perwira inilah yang nekat mencari keberadaan saya di Makassar. Rencana Tuhan mempertemukan kami dan setelah pertemuan sehari itu saja, hati kami langsung terpaut. Saya yakin dia pria yang Tuhan pilih untuk saya. Setelah pertemuan itu, dia kembali ke Jakarta. Selebihnya kami saling berkirim surat. Tiap surat yang ia kirim selalu menjadi tanda bahwa ia serius meningkatkan hubungan kami ke jenjang pernikahan. Setahun lebih kami menjalani hubungan itu. Tapi dalam rentang waktu itu, semakin hari semakin saya mendapatkan kesan dia pria berani dan bertanggung jawab. Ia pernah mengutarakan hendak melamar secara pribadi. Ia ingin menyampaikan isi hatinya tidak hanya kepada saya tetapi juga ke orangtua saya. Saya iyakan kalau memang ia berani. Saya pastikan, saya tidak akan bersamanya karena pada saat itu saya terlibat kegiatan organisasi di Papua. Saya bilang, "Ya, silakan kalau mau bertemu orangtua saya." Ternyata dia benar-benar laki-laki pemberani, teguh, tegar, dan bertanggung jawab. Kesan itu juga dirasakan orangtua. Ayah dan Ibu sangat terkesan, untuk pertama kalinya mereka melihat seorang laki-laki menyatakan keseriusan berhubungan dengan salah seorang anaknya. Itu pula yang jadi jalan bagi orangtua untuk memberi restu. 30 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 31 Lamaran pun terjadi. Surya datang bersama keluarganya ke Toraja membawa seserahan berisi sirih, pinang, dan sebagainya sesuai dengan adat budaya kami. Saat itu juga dibicarakan segala hal terkait pesta pernikahan termasuk hari pernikahan. Kami menikah 14 April tahun 1991, setahun setelah saya wisuda sarjana di Unhas. Kami menikah secara militer di Bambooden Makassar karena suami saya perwira menengah di TNI AL. Nikah dengan seorang perwira TNI AL luar biasa persyaratan yang harus dilalui. Saya harus menjalani screening, penyaringan. Orangtua saya ikut di-screening untuk mengetahui mereka terlibat di PKI atau punya kaitan dengan organisasi paling terlarang itu. Tidak sebatas itu, orangtua saya juga diawasi intelijen. Semua kegiatannya dipantau. Suatu waktu, ayah saya kehilangan koper ketika ikut pameran di Singapura. Laporan kehilangan itu ternyata sampai ke Mabes TNI AL dan Lantamal VI Makassar. TNI bahkan tahu isi koper yang turut DILAMAR DI TORAJA Buku Profile Nielma Palamba 31
32 Buku Profile Nielma Palamba hilang, termasuk laptop dan beberapa barang elektronik yang berada di koper itu. Menjadi isteri perwira memang harus memenuhi beberapa syarat. Mulai Surat pemohonan izin menikah Surat ini diurus dengan calon suami sebagai anggota TNI yang ditandatangani oleh komandan kompi. Termasuk surat kesanggupan calon istri. Surat ini harus di tanda tangani oleh calon istri, surat pengantar RT/RW calon suami dan calon istri, surat persetujuan orang tua atau wali calon istri yang ditandatangani oleh orangtua. Surat ini harus diketahui juga oleh aparat desa domisili orang tua atau wali calon istri. Pernikahan kami cukup meriah dengan upacara pedang pora. Upacara ini adalah tradisi khas mengantar perwira memasuki jenjang perkawinan untuk pertama kalinya. Upacara pedang pora mencerminkan kekompakan antara sesama perwira, dalam hal ini TNI AL, baik di dalam maupun di luar dinas. Merupakan suatu penghormatan yang dilakukan oleh perwira remaja kepada perwira rekannya yang menempuh hidup baru. Upacara pedang pora hanya dilakukan satu kali saja bagi seorang perwira TNI AL. Upacara pedang pora untuk Tradisi Pernikahan Perwira TNI ALRI, Pedang Pora 32 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 33 perwira TNI AL dilakukan saat perkawinan yang pertama kalinya dan tidak boleh dilaksanakan untuk kali kedua. Dituliskan bahwa upacara pedang pora dilaksanakan di gedung pertemuan atau di tempat tersendiri, bisa di tempat mempelai laki-laki atau perempuan. Upacara pedang pora tidak boleh dilakukan di dalam tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, Kantor Urusan Agama (KUA), atau gedung pencatatan sipil. Namun demikian, dapat dilakukan di luar tempat ibadah seperti luar masjid atau gereja. Lebih lanjut, upacara pedang pora dilaksanakan setelah upacara pernikahan menurut agama maupun adat tradisional lainnya. Saat berjalannya upacara pedang pora, kedua mempelai melakukan semacam "upacara janji setia". Sementara bagi mempelai perempuan, diadakan upacara penerimaan masuk warga besar TNI AL sebagai anggota Jalasenastri. Sekadar diketahui, Jalasenastri adalah organisasi para istri anggota TNI AL. Jadi, Ibu Persit adalah sebutan untuk istri TNI. Jadi kami memiliki tanggung jawab besar karena harus mendampingi pekerjaan sang suami. Selain itu, kami juga harus bergabung serta aktif dalam kegiatan Persit (Persatuan Istri Tentara). Karena itulah tidak sembarang orang bisa mendapatkan status ini. Buku Profile Nielma Palamba 33
34 Buku Profile Nielma Palamba Setelah menikah, saya ikut suami ke Jakarta. Kami tinggal di Komplek TNI AL Kodamar Sunter, Jakarta Utara. Namun pada usia kandungan saya sudah mencapai delapan bulan, saya memutuskan kembali ke Tana Toraja. Lalu tepat 27 Februari tahun 1992, anak pertama saya lahir. Kami seperti mendapat berkat yang luar biasa dari Tuhan. Ayah saya pun menambah kebahagiaan luar biasa itu karena membawa Surat Keputusan (SK) pengangkatan MELAHIRKAN DIHADIAHI SK CPNS Berpose bersama anak dan cucu. 34 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 35 saya sebagai pegawai negeri sipil. Tanpa sepengetahuan saya, ternyata beliau ke Makassar untuk menjemput SK itu di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar. Saking senangnya beliau, setelah menerima surat itu beliau langsung ke Toraja walau harus tiba dini hari di rumah sakit. Ini benar-benar kejutan yang luar biasa. Anak lahir dan SK Pegawai Negeri Sipil pun juga sudah bisa diterima. Masih saya ingat sekali, beliau berkata, "Ini SK-mu, Nak. Kamu sudah jadi pegawai negeri." Sebagai wujud kegembiraannya, beliau menyarankan agar anak pertama kaki diberi nama karena pada saat anak kami lahir, SK pegawai negeri sipil juga sudah terbit. Akhirnya kami beri nama Ryan Nugraha Palamba Taruk Allo. Palamba dari nama marga keluarga saya. Taruk Allo dari marga keluarga suami. Berpose bersama anak anak saat masih kecil Buku Profile Nielma Palamba 35
36 Buku Profile Nielma Palamba Waktu itu saya sempat sedikit kurang nyaman dengan usulan nama dari bapak saya. "Pak jangan beri nama Anugrah. Kenapa? Nanti orang lain akan memanggilnya: Anu.. Anu... Anu..." "Jadi maunya apa?" tanyanya. Saya ingin hal yang lebih besar dari nama itu. Saya pilih nama: Nugraha. Jika Anugrah itu berkat maka Nugraha berarti berkat yang besar. Graha punya makna besar, luas. Pakai tambahan nama Ryan sebagai singkatan dari Surya dan Nielma. R untuk Surya, N untuk Nielma. Ryan Nugraha Palamba Taruk Allo kini sudah dewasa, sudah jadi lurah di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar. Ryan mengikuti jejak kakeknya --Daniel Palamba--, dan saya sebagai ASN. Ryan lahir disaksikan ayahnya yang mengambil cuti selama dua pekan demi mendampingi saya selama di rumah sakit hingga Ryan kembali ke rumah. Saat Ryan sudah berusia tiga bulan, saya menjalani tahap CPNS di Bappeda Tana Toraja. Setelah itu ikut prajabatan di Kota Makassar. Terpaksa anak saya yang belum berusia setahun, harus saya bawa ke Makassar. Ada banyak teman dari berbagai kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan ikut prajabatan di Gedung BPLKS, Makassar. Setelah masa prajabatan selesai, kami kembali lagi ke Toraja dan mengikuti beberapa pelatihan di Unhas. Saya memiliki tiga anak perempuan lainnya Bersama Letkol Laut Suriadarma Taruk Tallo, setelah Ryan lahir. Yaitu, Rani Pratiwi Palamba Taruk Allo S.Ak, Ranti Jeane Taruk Allo S.Ak dan Rista Mayori Taruk Allo. Menantu saya bernama Cindy Shanen Laurent SE serta cucu Calvaro Eliyson Laurent Taruk Allo. 36 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 37 Setelah masa prajabatan selesai, saya masih tetap ditempatkan di Bappeda Tana Toraja. Cukup lama di kantor itu, sekitar empat tahun, sebelum akhirnya suami pindah tugas di Kendari sebagai Wakil Komandan Pangkalan TNI AL (Wadan Lanal) Kendari. Buku Profile Nielma Palamba 37 DITEMPATKAN DI BAPPEDA TANA TORAJA
38 Buku Profile Nielma Palamba Saya harus ikut pindah sebagai konsekuensi istri perwira pelaksana (palaksa). Sebagai anggota Jalasenastri, organisasi yang menghimpun istri anggota TNI AL, kami terlibat banyak kegiatan yang berkaitan dengan tuga istri tentara. Pada masa itu, istri yang ikut tugas suami masih bisa ikut titip kerja di lembaga pemerintah. Kebetulan di Toraja bekerja di Bappeda sehingga saya dititip di Bappeda Sulawesi Tenggara. Tugas saya di bidang Stapel (statistik dan pelaporan). Pengalaman selama lebih empat tahun di sana ternyata banyak manfaatnya di kemudian hari. Tahun 1997 saya ikut suami yang dimutasi ke Ujung Pandang (Makassar). Seharusnya saya harus kembali bertugas di Bappeda Tana Toraja, tapi saya manfaatkan mengurus perpindahan tempat tugas dari Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara ke Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Ujung Pandang (Makassar). Walikota saat itu Pak Malik B Masry dan Sekretaris Wilayah Kotamadya Dati II Ujung Pandang adalah Pak Mappatoba. Pak Mappatoba ini sahabat erat bapak saya. Mereka berdualah yang mengurus saya. Ayah saya sempat berkonsultasi dengan Pak Mappatoba, apakah saya harus kembali ke Tana Toraja dulu ataukah langsung ke Ujung Pandang. Oleh Pak Mappatoba dikatakan," Sudahlah, biar kembali langsung ke Ujung Pandang karena suaminya tugas waktu itu di Lantamal VI Makassar." 38 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 39 Inilah awal karir saya di Makassar. Penempatan pertama setelah perpindahan dari Kendari yakni sebagai staf di bagian Organisasi Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Daerah Kotamadya Ujung Pandang. Di situlah saya mulai berkiprah dan berkarir. Sebagai seorang sarjana hukum, tugas pertama saya yakni mengoreksi sembilan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) pendirian perusahaan daerah. Saya mengawal pembentukan peraturan daerah pendirian perusahaan daerah (Perda Perumda). Pertama-tama yang saya lakukan yakni membuat matriks untuk memudahkan memetakan masalah yang terdapat di peraturan daerah itu dan cara mengatasinya. Saya disuruh mengoreksi kesalahan huruf dan bahasa hukum. Bahasa hukum berbeda dengan bahasa biasa sehingga harus dikerjakan oleh sarjana hukum. Bahasa hukum saya koreksi huruf per huruf, bagian per bagian. Melaui matriks, saya jadi tahu apa yang harus saya ubah, termasuk naskah-naskah peraturan karena peraturan daerah harus memenuhi pedoman tata naskah dinas. Sebanyak lima atau sembilan Perda Perumda yang saya koreksi waktu itu. Prosesnya saya kawal hingga disahkan sebagai peraturan daerah di DPRD Makassar. DITEMPATKAN DI PEMKOT MAKASSAR Buku Profile Nielma Palamba 39
40 Buku Profile Nielma Palamba Dua tahun setelah menjadi staf di Ortala, saya dipromosikan menjadi Kepala Sub Bagian Kelembagaan. Inilah posisi yang termasuk paling lama saya jalani. Hampir 10 tahun dan bekerja di bawah arahan lima walikota, mulai Pak Malik B Masri hingga Pak Ilham Arief Sirajuddin. Pada posisi ini pula saya terlibat langsung pada pembentukan sejumlah Peraturan Daerah Organisasi Perangkat Daerah (Perda OPD) versi otonomi daerah. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang berasaskan desentralisasi, sejumlah instansi vertikal dilebur menjadi instansi daerah. Peleburan ini mencakup instansi yang sebelumnya di bawah departemen dan kementrian menjadi instansi daerah. Misalnya, urusan tenaga kerja menjadi Dinas Tenaga Kerja, BKKBN menjadi Dinas KB, perindustrian, perdagangan dan koperasi harus menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi. Kalau saya tidak salah, ada sembilan atau sepuluh instansi vertikal di wilayah Kota Makassar harus menjadi instansi otonom. Saya ikut mengawal proses peleburan ini hingga ke DPR. Kami bekerja sampai malam untuk menginventarisasi aspek personil, pembiayaan sarana dan prasarana, perlengkapan, dan dokumen (P3D) seluruh instansi vertikal. Ini pekerjaan berat karena ada banyak yang harus diselesaikan secara teliti. Kami harus menginventarisasi semua dokumen, aset, personil di tiap-tiap instansi vertikal yang akan dilebur menjadi bagian dari tugas pemerintah daerah. 40 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 41 Sekitar tahun 1998, sekembali suami bertugas di Kendari, Sulawesi Tenggara, kami kembali ke Makassar. Saat itu saya sudah resmi menjadi aparat sipil negara sebagai staf di bagian organisasi dan tatalaksana (Ortala) Pemerintah Kota Makassar. Adapun suami menjalankan tugasnya di TNI AL. SUAMI DILANTIK ANGGOTA DPRD KABUPATEN LUWU Buku Profile Nielma Palamba 41
42 Buku Profile Nielma Palamba Tidak lama setelah itu, suami dapat tawaran menjadi anggota DPRD di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Masa itu, sistem politik Indonesia belum menganut pemilihan langsung. Suami dapat penugasan untuk menjadi anggota dewan utusan Fraksi TNI-Polri. Suami menerima penugasan itu, tapi saya tidak bisa mendampinginya selama bertugas di Luwu. Anak sudah mulai bersekolah sehingga kami sepakat berbagi tugas. Saya relakan dia ke tempat tugasnya, melaju bersama kariernya. Saya tetap di Makassar bersama anak-anak. Inilah risiko sebagai istri tentara yang harus siap berpindah wilayah tugas. Sesuai kesepakatan kami, agar pendidikan anak-anak tidak terganggu maka kami pilih Makassar sebagai home base. Suami pun terus berpindah tugas: ke Manado, Palopo, Surabaya, dan lainnya. Alhasil, kami jarang berkumpul secara utuh dalam waktu lama. Saat terbaik untuk kumpul bersama keluarga besar hanya pada saat Natal dan hari-hari besar keagamaan. Biasanya kami sudah membuat rencana. Setiap 23 Desember, kami pasti mulai cuti bersama. Kami awali menuju Kabupaten Pinrang menemui keluarga besar suami. Setelah bermalam di Pinrang, kami melanjutkan perjalanan ke Toraja untuk berkumpul bersama keluarga besar kami. Usai dari Toraja, kami kembali mampir di Pinrang sebelum kembali lagi ke Makassar. Itulah momen-momen kami bisa berkumpul dengan semua keluarga besar kami. Namun saat orangtua kami semuanya sudah meninggal, sudah jarang kami berkumpul seperti dulu-dulu lagi. Kesibukan tugas dan waktu yang terbatas, membuat kami jarang melakukan hal seperti itu. Kami pun sadar bahwa orangtua memang sosok yang luar biasa mempersatukan. 42 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 43 MENGAWAL PERDA PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM Peleburan instansi vertikal menjadi instasi daerah, tentu saja menimbulkan banyak dampak di instansi itu. Salah satunya mengenai perubahan posisi pimpinan instansi. Setiap kali kami bekerja hingga malam hari, selalu saja ada kunjungan dari kepala-kepala departemen (Kandep) terdampak untuk melihat pekerjaan kami. Mereka ingin tahu perkembangan pekerjaan kami sekaligus memastikan posisi mereka akan bila terjadi peleburan. Buku Profile Nielma Palamba 43
44 Buku Profile Nielma Palamba Saya ingat sekali berapa kandep membawakan makanan untuk kami yang bekerja hingga tengah malam. Ada pula yang membawakan kami buah-buahan. Mereka ini khawatir kehilangan jabatan. Jangan sampai dinas mereka dilebur dengan dinas P e r t i m b a n g a n yang selalu kami pegang adalah setiap peleburan atau pemisahan tetap harus disertai alasan (reasoning) yang jelas. Misalnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) ternyata harus tersendiri. Sedangkan Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, waktu itu kita lembur menjadi satu menjadi Dinas Peindustrian, Perdagangan, Dan Koperasi (Disperindagkop). Peleburan pada kasus Disperindagkop berdampak dari tiga kepala dinas menjadi hanya boleh satu jadi kepala dinas. Ini proses yang penuh dinamika dan melelahkan. Kami mengerjakan tugas berat tapi dana yang kami kelola untuk pekerjaan itu tidak besar. Kelancaran tugas kami sangat tergantung dari kebijakan Sekretaris Kota sebagai atasan Makanya ada olok-olokan dari bagian lain kepada kami yang bekerja di Ortala. Kata mereka, Ortala itu singkatan dari orang tahan lapar. Kami di Ortala adalah orang membuatkan kapling untuk pihak lain tapi saat pekerjaan selesai, kami tidak dapat kapling. Bahkan dilirik untuk ditempatkan di tempat lain pun jarang. 44 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 45 RAIH PIALA CITRA PELAYANAN Saat Jabat Kabag Organisasi Dan Tata Laksana Sukses menjalankan tugas peleburan instansi vertikal, saya dapat promosi menjadi Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Saya menggantikan Pak Syarifuddin yang dimutasi menjadi Sekretaris Dewan di DPRD Makassar. Saat itu, walikota sudah berganti dari Pak Amiruddin Maula ke Pak Ilham Arief Sirajuddin. Pak Ilham ini walikota pertama Makassar yang terpilih berdasarkan pemilihan langsung. Saat menjadi Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, kami berhasil membuat prestasi membanggakan dengan mengantarkan Pak Ilham Arief Sirajuddin sebagai Buku Profile Nielma Palamba 45
46 Buku Profile Nielma Palamba peraih piala Citra Bhakti Abdi Negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan piala ini di Istana Negara, 11 Februari 2010, kepada kepala daerah yang dinilai memiliki kinerja dan pelayanan publik terbaik se-Indonesia. Pak Ilham menerima piala itu di Istana Negara, 11 Februari 2010. Sebenarnya ada dua daerah di Sulwesi Selatan yang meraih piala itu yakni dari Makassar dan Bone. Parepare dan Luwu Timur saat itu hanya mendapatkan sertifikat. "Untuk pertama kalinya saya ke ke Istana Negara menerima piala Citra Bhakti Abdi Negara karya dari Ortala," kata Pak Ilham kepada kami. Kami berupaya sangat serius untuk meraih penghargaan itu. Kami temui semua organisasi perangkat daerah (OPD) karena penilaian untuk piala itu mencakup seluruh pelayanan di kota. Kami mendampingi seluruh OPD menyiapkan semua dokumen penting termasuk surat-surat keputusan yang diterbitkan. Puluhan kardus berisi dokumen kami kumpulkan lalu dikirim ke Menteri Pendayagunaan Aparattur Negara agar bisa dinilai. Kami berjibabku dengan teman-teman di dinas untuk mempersiapkan semua dokumen-dokumen itu. Kami juga membantu menata, mengkoordinasi, memfasilitasi, dan berbagi pengetahuan tentang organisasi pemerintah. Semisal bagaimana membuat Standard Operating Procedure (SOP), bagaimana mendokumentasikan setiap kegiatan, pengarsipan dokumen, menetapkan visi-misi tugas, motto layanan, serta menetapkan dan menjalankan budaya kerja yang tranparan. Ini semua bertujuan agar mereka dapat bekerja optimal. 46 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 47 Banyak kami temui, teman-teman sudah memiliki dokumen kerja tetapi tidak dilaksanakan. Ada pula yang duah melaksanakan pekerjaannya tetapi dokumen kerjanya tidak diarsipkan atau didokumentasikan. Walaupun pendampingan kami mencakup seluruh organisasi di tingkat kota, tetapi kami lebih khusus memberi perhatian kepada dinas-dinas pelayanan dasar misalnya kesehatan, Puskesmas, pelayanan perizinan, dan rumah sakit. Setelah semua beres, kami tetap membantu mengawasi pelaksanannya karena setelah semua dokumen dikirim ke pusat, akan ada pemeriksaan faktual. Saat tim verifikasi faktual datang dari Jakarta, saya paparkan seluruh pencapaian dari pekerjaan kami, lengkap dengan gambar dan matriks permasalahan dan penyelesaian. Sebelumnya, saya sudah minta teman-teman lain agar siap jika tim dari pusat mendatangi mereka untuk mengecek langsung. Saya mendampingi tim pusat sampai tengah malam untuk mendatangi kelurahan-kelurahan. Kebetulan waktu itu Kecamatan Panakkukang jadi salah satu percontohan dinas. Kami juga mendampingi saat kunjungan ke rumah sakit, Puskesmas Bara-Baraya, dan dinas perizinan. Kami temani mereka selama beberapa hari di Makassar. Alhamdulillah hasilnya memuaskan dan kami diundang ke Istana Negara bersama dengan Pak Ilham untuk menerima piala itu. Buku Profile Nielma Palamba 47
48 Buku Profile Nielma Palamba Juni 2013, saya dapat promosi jabatan menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menggantikan Bapak Maruhum inaga yang menjalani masa purna bakti. Tempat kerja ini juga menimbulkan banyak kesan menarik selama lima tahun berada di tempat itu. Begitu banyak inovasi yang kami munculkan. Ada beban psikologis buat saya saat diberi tugas menjadi Kadisdukcapil. Pekerjaan di Disdukcapil sangat berbeda dengan di Ortala. Ortala lebih banyak tentang penerapan idealisme, pendampingan tentang penerapan manajemen kerja, tentang PDAC (plan, do, check, act). Fungsinya lebih banyak ten- tang koordinasi. Ta p i d i MENJADI KADIS CAPIL MAKASSAR 48 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 49 Disdukcapil lebih banyak mengenai hal teknis, bagaimana jika itu diterapkan secara langsung. Saya jadi punya beban moral. Apa yang dulu saya sampaikan ke temanteman, harus saya sendiri mengeksekusinya. Saya harus kembali belajar terkait teori-teori pelayanan publik yang baik. Sebenarnya saya sudah punya konsep di kepala, tapi belajar kembali akan mematangkan konsep itu. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengubah pola pikir (mindset) semua aparat sipil negara di Disdukcapil tentang pelayanan yang prima. Kebetulan pada saat yang saja, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Canadian International Development Agency (CIDA) terlibat kerja sama program bernama Support to Indonesia’s Islands of Integrity Program for Sulawesi (SIPS) atau Dukungan Program Integritas Kepulauan Indonesia untuk Sulawesi. SIPS yang diresmikan 15 Juni 2011 ini didanai oleh Pemerintah Kanada melalui Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan Kanada (Department of Foreign Affairs, Trade and Development Canada). Program ini bertujuan mengurangi peluang korupsi melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas dan efisiensi pelayanan publik terpilih, khususnya Kependudukan dan Catatan Sipil, PTSP dan PBJ. SIPS bekerja dengan 10 pemerintah daerah di Sulawesi, termasuk lima di Provinsi Sulawesi Utara (Provinsi Sulut, Kota Manado, Kota Bitung, KabuBuku Profile Nielma Palamba 49
50 Buku Profile Nielma Palamba paten Minahasa, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe) dan lima di Sulawesi Selatan (Provinsi Sulsel, Kota Makassar, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Tana Toraja). Saat di Ortala, saya ikut yang merekomendasi kepada tim faktual dari pemerintah pusat agar Disdukcapil menjadi salah satu bagian dari program perbaikan pelayanan. Makanya waktu saya masuk di Dukcapil, saya langsung mempertanyakan keberadaan program SIPS ini. Saya panggil semua kepala bidang. "Saya tahu di tempat ini ada program SIPS CIDA KPK terkait dengan pelayanan publik yang bersih, bebas korupsi, dan transparan. Mana itu program? Bagaimana perkembangannya? Mereka bilang dan sedang dilaksanakan dan mereka sudah mendapat pelatihan terkait program itu. Saya balik bertanya. "Apa implementasinya? Kalian disuruh buat SOP-kan? Mana itu? Apakah dilaksanakan?" Ternyata tidak dilaksanakan. Saya sungguh kecewa. Peningkatan kapasitas yang diberikan kepada mereka ternyata tidak diterapkan. Ini yang jadi beban pekerjaan. Saya lalu menemui Ibu Ita, Martdwita Bayulesthari. Ibu Ita ini direktur program untuk SIPS CIDA KPK wilayah 50 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 51 Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Dia baru saja menerima tugas itu menggantikan Azhar Arsyad, Project Officer SIPS-CIDA KPK tahun 2012-2013. Kalau tidak salah, Pak Azhar ini kembali ke dunia politik sebagai Ketua PKB Sulsel. Saya beruntung bisa bekerja sama dengan Ibu Ita. Kami punya banyak kesamaan. Sama-sama perempuan. Semangat dan idealismenya sama. Kami juga sama-sama menempati posisi baru. Ibu Ita ini ternyata ikut gemas untuk melihat perubahan dari dampak program itu karena selama setahun program itu dijalankan, tapi tidak banyak perubahan terjadi. Kami berdua pun terlibat banyak diskusi untuk menyamakan persepsi demi menghadirkan pelayanan publik yang transparan dan terpenting, bebas pungli. Kita semua tahu kan, pelayanan publik itu rawan dengan pungli. Ibu Ita menyarankan banyak hal. Satu saran yang sangat mengagetkan yakni mengubah tata letak ruang pelayanan di Disdukcapil. Ruang pelayanan umumnya tersekat-sekat. Ibaratnya kantor pos model dulu. Petugas layanan dan dan pihak yang dilayani dibatasi kaca dan hanya sedikit ruang disediakan agar kepala pengunjung bisa terlihat oleh petugas. Petugas juga berada di sisi paling tinggi dan pengunjung harus sedikit mendongak untuk berbicara. Ini sangat tidak manusiawi dan tidak sopan. Seharusnya pelayanan terbuka. Jadi rupanya, tata ruang itu mempengaruhi mutu dan kinerja pelayanan. Buku Profile Nielma Palamba 51
52 Buku Profile Nielma Palamba Saya minta semua loket dirombak Loket pelayanan harus seperti loket pelayanan di bank yang semuanya terbuka. Jadi, saya ubah dulu sektor fisik sebelum mengubah pola pikir karena butuh waktu lama mengubah pola pikir. Setelah itu saya perbaiki semua peralatan komputer. Saya perbaiki sistem kerjanya. Sebenarnya, semua peralatan dan sistem itu sudah tersedia. Hanya butuh komitmen kuat untuk menggunakan sarana itu. Apalagi CIDA dari Kanada turut memberi bantuan. Akhirnya semua melihat perubahan besar itu, dari kesan kumuh, tersekat-sekat, menjadi lebih nyaman, transparan, terbuka. Dari pekerjaan yang serba manual menjadi pekerjaan yang tertata oleh sistem komputer. Akhirnya tim dari Kanada datang meninjau. Meteka sangat senang. Mereka tak menyangka perubahan besar-besaran ini. Bahkan mereka menawarkan bantuan agar inovasi ini lebih bagus. Dia tanya ke saya, apa yang bisa mereka bantu? Saya bilang, "Saya mau bikin pelayanan keliling, Pak. Saya butuh mobil". Mereka setuju. Tahun 2019, kalau tidak salah, saya menghadap Pak Ilham Arief Sirajuddin dan kami diberi anggaran Rp 350 juta untuk menggandakan bus pelayanan keliling. Menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah jabatan pertama saya sebagai kepala dinas. Ini yang menjadi beban psikologi saat dipromosikan dari Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) menjadi kepala dinas. Tugas-tugas di Ortala lebih banyak menyangkut kesekretariatan, fasilitasi, dan koordinasi. Kami dan memfasilitasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan memastikan semua pelayanan publik berjalan dengan baik. Jarang sekali terkait dengan eksekusi kebijakan. Nah, saat menjadi kepala dinas, semuanya berbeda. Sebagai kepala dinas berarti harus berhadapan langsung dengan pelayanan publik. Inilah yang saya sebut sebagai beban psikologi. 52 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 53 Teori-teori tentang tata laksana pemerintahan di Ortala pada akhirnya harus diterapkan langsung ke warga. Saya harus konsisten melaksanakan apa yang saya ketahui tentang pelayanan publik menjadi apa yang harus saya lakukan kepada warga. Saya harus bisa memberikan pelayanan terbaik, menjalankan transparansi pelayanan, secara langsung. Bukan hanya sebatas konsep, tetapi dalam bentuk nyata. Selalu ada tantangan dalam penerapannya. Apalagi ini hal baru dalam kehidupan saya. Saya beruntung selalu dibekali prinsip, ketika menemukan sesuatu yang baru, maka saya harus mulai dari nol, yang berarti saya harus terus belajar dari awal dan banyak bertanya ke pihak lain. Saya selalu percaya bahwa orang-orang yang ada di dalam tim saya adalah orang-orang yang punya kemampuan mengatasi setiap kegiatan. Para kepala di bidang adalah orang yang sudah punya pengalaman di bidangnya. Tugas saya adalah terus bekerja sama dengan mereka, sembari memastikan tujuan kita tetap tercapai. Seiring waktu berjalan, kami akan terus belajar dan mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan demi perbaikan berikutnya. Buku Profile Nielma Palamba 53
54 Buku Profile Nielma Palamba TERJUN KE MASYARAKAT DENGAN BUS KELILING Mobil keliling ini dilengkapi semua sarana prasarana tempat pencetakan Akta Kelahiran dan perekaman KTP elektronik serta termasuk genset dan tenda. CIDA dan KPK ikut mendandani mobil tersebut. Kami melakukan kegiatan Capil Menyapa Rakyat untuk pemberian pelayanan langsung bahkan ke wilayah pinggiran dan pulau-pulau. Untuk tujuan tersebut, dibentuk Unit Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Keliling (UP3SK). UP3SK ini bergerak ke kecamatan-kecamatan dan kelurahan-kelurahan terutama di wilayah-wilayah pinggiran, wilayah pesisir, dan kepulauan. Ini sesuai amanat UU no. 24 tahun 2013 bahwa pemerintah dalam melaksanakan pelayanan harus berdasarkan stelsel aktif. Prinsip kerja kami, semua pekerjaan harus dilengkapi pangkalan data (data base). Begitu pula ketika hendak menjalankan kegiatan Capil Menyapa Rakyat. Menurut data kami, tingkat kepemilikan akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga yang terendah berada di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Bingkanaya, Kecamatan Mariso, Tamalate, dan pulau-pulau. Data ini penting saat ke pulau supaya kami tahu seberapa banyak blangko harus dibawa, berapa petugas yang harus turunkan, dan berapa komputer harus digunakan. Kami 54 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 55 tidak mau pelayanan tidak maksimal dan harus bolak-balik karena kekurangan blangko. Kami juga lebih dulu menurunkan petugas untuk kondisi jaringan telekomunikasi di wilayah tertentu sebelum petugas pelayanan tiba. Misalnya, jaringan apa yang bagus di Biringkanaya. Oh, Telkomsel, XL, Indosat, dan seterusnya. Kami tidak mau terkendala karena jaringan telekomunikasi terhambat Jadi, sepekan sebelum turun, staf saya sudah turun meninjau. Persiapan dibuat sematang mungkin karena pelayanan kami mulai pagi sampai sore. Setelah semua data terkumpul, kami minta bantuan penyebaran informasi ke kantor kelurahan agar informasi ini disebar ke masjid, gereja, atau tempat-tempat pertemuan warga di kelurahan itu. Kami minta agar sebelum petugas datang, mereka sudah siap dengan dokumennya. Tanggapan warga sangat positif. Kami banyak mendapatkan permintaan dari kecamatan lain agar kami juga hadir di sana. "Ibu Kadis, tolong ke wilayah kami. Ibu Kadis, jangan lupa juga kami warga di pulau." Selain itu ada juga program baru, “Lahirnya Kucata’ki menjadi sebuah kebanggaan. Dengan adanya aplikasi ini, ini menambah profesionalisme rumah sakit dan puskesmas karena ketika Dinas Kependudukan dan Catatan Buku Profile Nielma Palamba 55
56 Buku Profile Nielma Palamba Sipil langsung bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan puskesmas maka inilah yang menambah public service yang ada. Apalagi akte kelahiran menjadi sangat serius karena kita sudah menganut sistem single identity. Kehadiran program Kucata’Ki bertujuan untuk mewujudkan pelayanan dan perlindungan identitas legal anak sejak masa awal kelahirannya secara online. Dan guna menjaring sejak dini kelahiran baru, Dukcapil bermitra dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit (RS), Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), rumah bersalin, dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mencatatkan dan melaporkan kelahiran anak yang baru lahir secara cepat dan akurat. Program Kucata’Ki dirancang berbasis website dan gawai android oleh tim IT Dinas Dukcapil Makassar. Jika menggunakannya dengan gawai android, pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi Kucata’Ki di Play Store. Kucata’Ki, bahasa Makassar, yang berarti Kami Mencatat. Maknanya dimaksudkan untuk mencatat kelahiran semua anak warga Kota Makassar. Program aplikasi pencatatan atau pelaporan kelahiran secara online Kucata’Ki ini juga mengisi konsepsi Makassar Sombere dan Smart City. Ini sebuah hal yang luar biasa, membuat warga kota menjadi lebih cerdas. Ini upaya mewujudkan Makassar sebagai Kota Dunia, dimana pemerintah kota terus melayani masyarakatnya jauh lebih mudah, lebih singkat, dan lebih cepat melalui teknologi. Terobosan pencatatan kelahiran seperti program Kucata’Ki bersama pusat-pusat layanan kesehatan dan yang terkahir akte kelahiran huruf braille untuk anak dengan disabilitas telah sangat membantu Makassar diganjar penghargaan Kota Layak Anak untuk kesekian kalinya. 56 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 57 Dan saat ini melalui program Kucata’Ki, maka anak akan dengan mudah mendapatkan tiga layanan sekaligus yakni akte kelahiran, kartu identitas anak (KIA) dan Kartu Keluarga. Secara teknis, aplikasi ini membuat skema baru dari proses pencatatan kelahiran di atas meja di kantor Dinas Dukcapil menjadi pencatatan secara daring. Kehadiran aplikasi ini memotong urusan birokrasi sehingga efisien karena warga tidak perlu datang berkali-kali dan antri di kantor Dinas Dukcapil. Cukup sekali datang yakni pada saat pengambilan akte kelahiran, juga tidak perlu antri karena pendaftar online disediakan jalur khusus. Bahkan, pendaftar online bisa tidak datang karena petugas Dukcapil dapat mengantarkan akte kelahiran jika sejumlah akte kelahiran yang didaftarkan online secara kolektif oleh petugas Kucata’Ki di rumah sakit dan Puskesmas. Namun, sebelum pelaporan kelahiran online untuk anak yang baru lahir dilaksanakan, Dinas Dukcapil terlebih dahulu membekali staf RS, RSIA, dan Puskesmas, pemahaman tentang regulasi dan keterampilan pencatatan kelahiran melalui pelatihan. Mekanisme pencatatan atau pelaporan kelahiran online dibuat lebih simple sehingga memudahkan bagi petugas di RS/RSIA/Puskesmas. Untuk log in mereka menggunakan username dan password masing-masing yang telah dibuatkan oleh Dukcapil. Namun sebelum log in mereka menyiapkan data kelahiran anak dan beberapa dokumen syarat akte kelahiran yakni, Surat Kelahiran Asli, fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi buku Akte Nikah, dan fotokopi KTP ayah dan ibu. Buku Profile Nielma Palamba 57 Kucata'ki sudah dipatenkan dengan Sertifikat Hak Cipta dari Kementerian Hukum dan HAM
58 Buku Profile Nielma Palamba NAIK KAPAL PERANG KE PULAU DEMI PELAYANAN Kami sangat bersemangat memberikan pelayan dasar terbaik untuk warga. Adapun semua masalah diselesaikan bersama, termasuk ketika kami hendak mengunjungi warga pesisir dan kepulauan. "Kita pakai apa ke sebelah, Bu?" tanya anak-anak. Jika kami pakai speed boat, waktu tempuh lebih cepat tapi 58 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 59 tidak semua perlengkapan bisa diangkut. Jika pakai kapal penumpang, semua barang dan anggota tim bisa terangkut, tapi risikonya, peralatan gampang rusak karena percikan air. Tiba-tiba saya dapat gagasan. Mengapa tidak memanfaatkan suami saya di TNI Angkatan Laut? Saya lalu menghadap Komandan Lantamal VI Makassar. "Izin, Komandan. Kami akan melaksanakan pelayanan di pulau paling lama tiga hari dua malam. Kami dalam keadaan keterbatasan keuangan. Kami sangat mengharapkan bantuan Komandan untuk membantu kami." Komandan Lantamal VI setuju terlibat. Kami diizinkan menggunakan kapal perang mengunjungi pulau-pulau tanpa mengeluarkan duit sepeserpun. Benar-benar bantuan yang sangat besar. M e n g g u n a k a n kapal perang berarti keamanan kami terjamin, tim dan semua peralatan bisa terangkut, dan yang lebih penting, kami lebih bebas mengatur waktu keberangkatan dan kepulangan. Ini hal berbeda jika kami pakai kapal penumpang. Kami terikat waktu. Buku Profile Nielma Palamba 59
60 Buku Profile Nielma Palamba Pengalaman yang juga sangat menarik ketika menggagas satu inovasi bernama Kartu Anak Makassar. Secara sederhana, Kartu Anak Makassar itu mirip akta kelahiran dalam bentuk kecil. Informasi di kartu itu mirip dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang wajib dimiliki warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun. Orang awam cenderung mengatakan Kartu Anak Makassar tak ubahnya KTP Anak. Pandangan itu tidak salah karena komponen-komponen data di KTP juga ada di Kartu Anak Makassar. Jadi, KTP untuk orang dewasa, Kartu Anak Makassar untuk anak di bawa 17 tahun. GAGAS KARTU ANAK MAKASSAR SAAT KADISDUKCAPIL 60 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 61 Kartu Anak Makassar informasi data penduduk. Kartu itu memuat nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Adapun sedikit perbedaan yakni pada Kartu Anak Makassar terdapat tambahan informasi nama ayah dan ibu si pemilik kartu. Inovasi ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat dan bahkan kelak dijadikan sebagai program nasional menjadi Kartu Identitas Anak (KIA). Kami tentu sangat gembira, inovasi kami menjadi program nasional. Mendagri kemudian mewajibkan wajib seluruh pemerintah daerah di Indonesia membuat program Kartu Identitas Anak. Pada saat pembentukan, saya dipilih sebagai anggota dari tim perumus program Kartu Identitas Aktivitas di kantor Disdukcapil Kota Makassar Buku Profile Nielma Palamba 61
62 Buku Profile Nielma Palamba Anak. Beberapa pejabat Disdukcapil di wilayah lain juga dipanggil oleh kementerian untuk menjadi tim perumus. Anggota perumus itu antara lain dari Makassar, Bandung, dan Solo. Rumusan ini kemudian menjadi bahan terbitnya Permendagri nomor 6 tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak. Saya tidak bisa menilai, apakah selama lima tahun di Disdukcapil, upaya kami ini bisa disebut berhasil memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hanya pimpinan dan masyarakat yang lebih cocok menilainya. Semuanya saya serahkan kepada Tuhan. Adapun program nasional itu, tertanda Menteri Dalam Negeri yang diatur dalam SK Mendagri No 2 Tahun 2016, yang berbunyi ‘Anak Indonesia Wajib Memiliki Kartu Identitas.’ KIA adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun dan belum menikah yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Sesuai Pasal 2 Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak, pemerintah menerbitkan KIA bertujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara. Menurut Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak, ada dua jenis Kartu Identitas Anak (KIA), yakni : KIA untuk anak yang berusia 0 sampai dengan 5 tahun dan KIA untuk anak yang berusia 5 sampai dengan 17 tahun. Pada 2015, saya launching 408 KIA di halaman kantor Discapil Makassar, Jl Sultan Alauddin. Saat itu, ada 800.000 anak yang lahir di Makassar. Adapun syarat untuk mengurus KIA hanya dengan Akta Kelahiran dan Pas Foto (berwarna). 62 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 63 Baru setahun berada di Disdukcapil dan menjalankan program SIPS CIDA-KPK, ada banyak perubahan yang terlihat. Bukan hanya dari sisi pelayanan tetapi juga dari sisi budaya kerja. Tim evaluasi program SIPS CIDA-KPK bahkan memuji pencapaian kami yang jauh lebih maju dibanding daerah lainnya yang juga menjalankan program tersebut. Pihak Pemerintah Kanada pun memberi penghargaan atas capaian itu. Awal tahun 2015, saya bersama Pak Danny Pomanto (Walikota Makassar) dan Bupati Pinrang diundang ke Kanada. Beberapa utusan daerah lainnya di BELAJAR PELAYANAN PUBLIK KE KANADA Buku Profile Nielma Palamba 63
64 Buku Profile Nielma Palamba Sulawesi Utara juga diundang. Semua yang diiundang itu berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian dari program SIPS CIDA KPK. Kami belajar terkait bagaimana pelayanan publik di Kanada. Ada enam wilayah pemerintahan yang kami kunjungi di Kanada selama 14 Hari. Itu pengalaman yang tidak bisa saya lupakan dari masa saya menjabat di Disdukcapil. Kanada merupakan sebuah negara yang terletak di bagian utara Amerika Serikat dan di selatan negara bagian Alaska. Negara dengan luas wilayah 9.984.670 km2 itu memiliki sistem parlementer dalam monarki konstitusional. Sama halnya dengan negara-negara persemakmuran lainnya, Ratu Elizabeth II merupakan kepala negara Kanada, yang pelaksanaan sebagian besar tugas kerajaan federal diwakilkan kepada Gubernur Jenderal Kanada. Negara yang memiliki lagu kebangsaan berjudul “O Canada” tersebut diakui secara internasional mampu mengelola pelayanan publiknya secara efektif. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah aparat sipil negara dengan jumlah penduduk Kanada. Dari tahun ke tahun, persentase jumlah ASN dibandingkan jumlah penduduk semakin menurun. Pada tahun 1970, persentasenya masih berada pada kisaran 0,92% dan secara konsisten berkurang menjadi 0,72% pada tahun 2016. Angka itu cukup jauh dibandingkan dengan Indonesia yang pada tahun 2016 memiliki persentase 1,69%, atau lebih dari dua kali lipat persentase di Kanada. Secara singkat dapat diartikan bahwa di Kanada, pada tahun 2016 seorang ASN dapat melayani 140 penduduk, meningkat 32 penduduk dibandingkan kondisi pada tahun 1970. Artinya, Pemerintah Kanada mampu mengelola ASNnya secara efisien karena pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan oleh lebih sedikit pegawai. Kemudian, bagaimana dengan efektivitasnya? 64 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 65 Keberhasilan Administrasi Publik Kanada Menurut International Civil Service Effectiveness (InCiSE) Index 2017, Kanada berada di peringkat teratas dari 31 negara dalam hal efektivitas pelayanan publiknya. InCiSEmengukur beberapa indikator seperti pengelolaan administrasi perpajakan, pembuatan kebijakan, keterlibatan, keterbukaan, integritas, manajemen krisis, manajemen fiskal, dan keuangan. Kanada mengungguli negara-negara maju lainnya seperti Selandia Baru, Australia, United Kingdom, Finlandia, dan Swedia. Selain itu, Kanada berhasil menciptakan sebuah struktur ASN yang mewakili unsur keberagaman baik dari segi gender, suku, maupun agama. Selain itu, terobosan besar yang dilakukan oleh Pemerintah Kanada, yang lebih dikenal dengan sebutan “Canada @150 2.017” semakin menegaskan posisi Kanada sebagai pionir dalam pengelolaan pelayanan publik termasuk pemberdayaan ASN di sana. “Canada @150 2.017” adalah proyek percontohan inovatif yang diluncurkan oleh Clerk of the Privy Council, pejabat pelayanan publik tertinggi pada Pemerintah Kanada yang dipilih langsung oleh Gubernur Jenderal atas saran dari Perdana Menteri. Clerk of the Privy Council bertanggung jawab memberikan saran dan masukan kepada Perdana Menteri dan kabinet dalam pengelolaan pemerintahan. Proyek “Canada @150 2.017” berlabel pembaruan di bidang layanan publik itu dilaksanakan dengan asumsi bahwa layanan publik harus berkembang untuk mengimbangi perubahan. Inisiatif tersebut mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi Kanada saat mendekati ulang tahun ke-150 pada tahun 2017. Buku Profile Nielma Palamba 65
66 Buku Profile Nielma Palamba Keterlibatan ASN Muda Kanada Menariknya, berbagai perubahan tadi dilakukan oleh seratus lima puluh ASN baru selama satu tahun, mulai Juni 2008 sampai Juni 2009. Para ASN muda tersebut mengerjakan berbagai proyek perubahan di waktu luang mereka sembari tetap melaksanakan tugas utama mereka memberikan pelayanan kepada publik. Mereka diundang untuk mengeksplorasi, memperdebatkan, dan mengidentifikasi bagaimana layanan publik di Kanada dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan di masa depan yang lebih kompleks. Tidak hanya dilakukan oleh 150 ASN muda, proyek tersebut juga tetap melibatkan semua tingkatan jabatan seperti para wakil menteri yang memberikan petunjuk dan arahan, dua belas asisten wakil menteri yang bertugas sebagai mentor, dan dua puluh analis kebijakan yang mengajukan diri sebagai “enabler“. Proses tersebut dirancang dan didukung oleh Sekretariat yang terdiri dari Policy Research Initiative dan the Privy Council Office. Proyek tersebut telah menghasilkan berbagai inovasi kreatif yang berasal dari pemikiran-pemikiran ASN muda yang dikombinasikan dengan arahan dan bantuan dari pejabat di level pimpinan dan para pakar untuk memperkuat proses pengembangan kebijakan dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan. 66 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 67 Manfaat pertama dari proyek inovatif tersebut adalah menghasilkan kader muda yang antusias dan mau terlibat dalam membangun pelayanan publik yang lebih baik serta telah siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Lalu, jembatan pemahaman yang lebih komprehensif telah terbangun karena setiap ASN muda tersebut tidak hanya memahami satu departemen. Mereka dapat melihat tantangan dan permasalahan di masa depan dengan perspektif yang holistik. Kemudian, salah satu kontribusi proyek yang paling menarik adalah proposal visi ASN muda yaitu “PS 2.017 (Public Service of 2017)”. “PS 2.017” adalah sebuah organisasi adaptif yang menempatkan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat dan pada waktu yang tepat, menjaga kepercayaan tinggi kepada pemerintah dan lingkungan kerja yang senantiasa mau belajar, mendorong budaya kolaborasi, memahami teknologi, percaya diri dalam memberikan alternatif terbaik dan mengembangkan kebijakan yang inovatif, serta menghargai hubungan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan. Secara singkat dapat dipahami bahwa proyek tersebut memberikan dua manfaat utama yaitu menciptakan pelayanan publik yang inovatif dan menanamkan integritas di kalangan ASN muda. Buku Profile Nielma Palamba 67
68 Buku Profile Nielma Palamba Kembali dapat tantangan tugas. Kali ini dimutasi sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar. Masalah pertama yang harus diselesaikan adalah bagaimana memindahkan gudang-gudang milik pengusaha yang tersebar di tengah kota agar terpusat di pergudangan Kawasan Industri Makassar (KIMA). Pengusaha-pengusaha ini sebenarnya punya gudang di KIMA. Hanya saja mereka lebih senang menggunakan DIANGKAT KEPALA DINAS PERDAGANGAN 68 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 69 gudang dalam kota karena lebih murah dan lebih efisien. Gudang dalam kota ini menimbulkan banyak dampak. Paling kentara soal kemacetan. Misalnya, mobil-mobil truk tersebut mengganggu kenyamanan warga di sekitar Kecamatan Wajo dan Tallo. Dua daerah itu menjadi pusat bongkar-muat barang. Truk-truk lalu lalang dan ketika parkir, bahu jalan menjadi sempit. Akhirnya kami melakukan inspeksi mendadak di KIMA. Ternyata banyak sekali gudang kosong. Artinya, gudang di KIMA hanya sebagai kedok belaka. Adapun barang mereka disimpan di berbagai gudang di dalam kota. Kami akhirnya bikin kegiatan Coffee Morning di masa Pak Pak Iqbal Suhaeb sebagai Penjabat Walikota Makassar. Sebagian besar pengusaha bersedia memindahkan barangnya ke pusat pergudangan di Tallasa maupun di KIMA. Gudang 88 yang mengelola pusat pergudangan juga bersedia memberikan kemudahan biaya gudang. Biaya lebih murah dan bisa diangsur. Tapi, setelah sebulan setelah kegiatan itu, saya diganti karena terjadi pergantian pimpinan di Kota Makassar. Semua Surat Keputusan tentang mutasi dan promosi yang dikeluarkan walikota sebelumnya dinyatakan batal. Jadi, SK penunjukan saya sebagai Kepala Dinas Perdagangan ikut dinyatakan batal. Hal serupa juga dialami rekan-rekan di dinas lain. Ternyata surat keputusan tersebut tanpa sepengetahuan Kementerian Dalam Negeri. Akhirnya saya kembali ke Dinas Dukcapil. Saya tidak bisa banyak berbuat karena status saya di tempat itu masih tidak jelas. Pemerintah Pusat tidak mengaki keberadaan saya di Dukcapil. Kota makin ramai oleh perdebatan tentang pembatalan surat keputusan itu. Istilah yang muncul saat itu, kami ini kena dampak Un-Do. Warga juga ikut terdampak karena Buku Profile Nielma Palamba 69
70 Buku Profile Nielma Palamba kekisruhan itu karena tidak bisa mendapat bisa mendapat pelayanan. Saya juga mulai tak nyaman di tempat itu. Saya ingin pindah, di mana saja ditempatkan, saya akan terima. Saya terus berkonsultasi dengan Badan Kepegawaian Daerah. Dirjen Dukcapil dan Dirjen di Kemendagri pun terus berkomunikasi mengenai masalah tersebut. Hanya satu tujuan saya, tidak masalah dilepas di Dukcapil, yang penting adalah pelayanan kepada warga kembali dibuka. Saya juga menghadap ke Walikota Makassar, Pak Ramdhan Pomanto. "Pak, saya sudah mulai jenuh, mungkin saya perlu penyegaran, perlu memperluas pengetahuan." Sebulan kemudian, saya dimutasi ke Litbang. Posisi saya ditukar dengan Ibu Puspa. Ibu Puspa ke Dukcapil, 70 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 71 Bersama Srikandi yang juga menjabat Kepala SKPD sedangkan saya dari Dukcapil ke Litbang. Tentang pertukarang posisi itu, menurut saya, ini kebijakan yang paling cepat dan memuaskan banyak pihak. Alasannya, jika saya dikembalikan ke Dinas Perdagangan, maka posisi kepala dinas yang dijabat Pak Andi Yasir akan diganti oleh saya. Dan, Pak Andi Yasir akan menempati posisi sebelumnya. Begitu seterusnya. Ini akan menimbulkan dampak berantai yang sangat panjang. Kebetulan posisi di Litbang sedang kosong. Lagi pula saya tidak lagi kukuh kembali ke Dinas Perdagangan. Saya ingat sekali, orang Kemendagri bilang, "Bu Nielma enggak apa-apa ya sementara di Litbang aja dulu." Saya jawab, "Tidak apa-apa Pak, yang penting saya akses pelayanan ke Dukcapil itu dibuka kembali". Buku Profile Nielma Palamba 71
72 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 73 Setelah di Disdukcapil, saya dipindahkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Ternyata tantangan pertama yang harus dihadapi setiap kepala dinas di tempat itu adalah memastikan tidak ada lagi gudang dalam kota. Ini persoalan yang sudah bertahun-tahun belum juga bisa dituntaskan. Tentang kegiatan pergudangan dan bongkar muat barang, sebenarnya sudah diatur melalui peraturan daerah (Perda) dan peraturan walikota (Perwali). Inti dari aturan itu, semua kegiatan pegudangan harus dilakukan di pusat pegudangan. Nyatanya, peraturan itu terus diabaikan oleh beberapa pengusaha. Bukti paling nyata bisa ditemukan di Kecamatan Tallo dan Kecamatan wajo. Setiap hari, truk lalu lalang dan melakukan bongkar muat barang. Warga terganggu karena truk-truk memanfaatkan badan jalan untuk kegiatan itu. Satu hal tidak bisa dilupa saat saya berusaha meminimalisir keberadaan gudang dalam kota. Beberapa gudang di Jalan Maccini juga termasuk yang sering dilakukan teguran. Pengusaha tidak mempunyai alasan membuat PINDAHKAN GUDANG DALAM KOTA Buku Profile Nielma Palamba 73
74 Buku Profile Nielma Palamba gudang dalam kota, makanya harus secepatnya ditutup. Pasalnya beberapa diantara usaha tersebut sebenarnya telah memiliki beberapa unit gudang di pusat pergudangan yang sangat representatif dan itu kosong. Makanya tidak ada alasannya bikin gudang dalam kota. Masalah lain, ditemukannya, beberapa pemilik gudang ada yang mau mengubah jenis usahanya. Untuk diketahui, pelarangan Gudang Dalam Kota telah diatur di dalam Peraturan Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II Ujung Pandang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Lokasi Pusat Pergudangan dan Pengelolaan Terminal Cargo. Lalu kemudian direvisi kembali melalui Perda Nomor 53 Tahun 2015 tentang Kawasan Pergudangan yang mewajibkan semua aktivitas gudang dipusatkan di Kawasan Industri Makassar (KIMA). Tak hanya Perda Nomor 53 Tahun 2015 saja, larangan kegiatan gudang dalam kota juga diatur di Peraturan Walikota Makassar nomor 16 tahun 2019 tentang Pengawasan Gudang Dalam Kota. Sebelumnya beberapa pemilik toko ini ternyata memiliki gudang dengan jarak tak jauh dari tokonya. Sehingga karena mendapat teguran, para pemilik ini pun akan mengubahnya menjadi toko. Misalnya dia punya toko, dan ternyata jarak empat sampai lima ruko dia punya gudang, bedekatan, itu ndak boleh. Kalau gudangnya ada dibelakang tokonya ndak apa karena lancar perputaran barangnya. Makanya ada yang mau mengunakan gudang itu jadi toko, dia sudah bikin pernyataan akan mengubah gudangnya menjadi toko. Ada yang menyebut, beberapa pengusaha bisa seberani itu karena punya backing. Itu yang membuat mereka sering "bandel". Tetapi peraturan tetap harus ditegakkan. Demi mendapatkan penyebab utamanya, saya melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di pusat pergudangan. 74 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 75 Mereka memang punya gudang tapi kosong. Itu berarti, gudang tersebut hanya tameng, seolah-olah mereka menyimpan barangnya di gudang. Nyatanya, semua kegiatan bongkar-muat barang dilakukan di kota. Selain membuat macet juga menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Truk-truk sepuluh roda itu mengambil bahu jalan dan mempersempit pergerakan kendaraan lain. Ini harus diatasi. Setelah melakukan pertemuan dengan pengusaha tersebut, sudah mulai ada kesepakatan. Mereka berjanji akan memindahkan barangnya atau melakukan bongkar muat barang di pusat pergudangan yang sudah disiapkan. Kami libatkan aparat Polsek, Koramil, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Perdagangan, untuk memperlancar proses pemindahan barang dari gudang di kota ke pusat pergudangan. Kami buatkan jadwal, kapan pemindahan dimulai, tujuan pemindahan, dan hal apa saja yang harus dilakukan pada pemindahan gudang itu. Namun, sebelum hal itu dilakukan seutuhnya, saya dikembalikan ke Disukcapil. Hal ini karena mutasi dan pelantikan pejabat yang dilakukan pimpinan sebelumnya dinilai illegal. Tugas saya di Dinas Perdagangan untuk memindahkan gudang dalam kota akhirnya tidak berlanjut. Buku Profile Nielma Palamba 75
76 Buku Profile Nielma Palamba Setelah di Dinas Perdagangan dan Disdukcapil, saya dipercayakan lagi untuk menangani masalah Litbang. Puji Tuhan, saya di Balitbangda lebih dari satu tahun dan dalam suasana pandemi Covid-19. Litbang itu sering diidentikkan dengan sulit berkembang. Saya mohon maaf, beberapa orang menyebut SKPD itu sebagai tempat pembuangan. Saya justru tidak sependapat. Prinsip saya, apapun tempatnya, warna tempat itu tergantung cara kita menghadapinya. Apakah SKPD itu tempat mata air atau air mata, itu tergantung dari kita. Salah satu fungsi Balitbangda yakni meneliti atau mengkaji semua produk-produk kebijakan pemerintah, mulai peraturan daerah, peraturan walikota, hingga halhal yang berkaitan dengan budaya kerja. Kami mengkaji dan menelaah, apakah semua itu efektif atau tidak. Balitbangda mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam rangka melaksanakan penyusunan dan Aktivitas saat menjadi Kepala Balitbangda Kota Makassar MENJABAT KEPALA LITBANG KOTA MAKASSAR 76 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 77 pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penelitian dan pengembangan. Saat menjabat, Nielma Palamba melalui Pemerintah Kota Makassar memberi penghargaan kepada SKPD di Kota Makassar. Penghargaan itu berupa Pelayanan Publik Berprestasi Kota Makassar. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Pj. Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb dan diterima langsung oleh dalam acara Fefleksi Akhir Tahun 2019, di Grand Claro Makassar. Kegiatan ini merupakan cerminan kinerja khususnya kenerja SKPD Kota Makassar. Penghargaan ini khususnya bidang pembangunan sosial, budaya, dan masyarakat. Refleksi akhir tahun sebenarnya cermin kinerja khususnya kinerja Pemerintah. Aspek ekonomi, pembangunan, sosial budaya, dan masyarakat. Di refleksi ini dilakukan bagian dari hasil survai dilakukan badan Litbadan dan perguruan tinggi. Upaya yang dilakukam oleh SKPD Kota Makassar patut diapesiasi. Inovasi dan layanan yang telah diberikan juga patut mendapat penghargaan. Hal ini lantaran dapat memberi kepuasan kepada masyarakat Kami beri apresiasi kepada OPD beberapa tahapan penilaian dan penilaian oleh akademisi, inovasi, seperti sentuh pustaka, layanan kependudukan dan serta pemberian penghargaan kepada Disnaker dan Kecamatan dalam bidang pelayanan. Buku Profile Nielma Palamba 77
78 Buku Profile Nielma Palamba Saat di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbanda) Makassar, justru berhasil mempertahankan Kota Makassar sebagai kota inovatif Indonesia pada ajang Innovation Goverment Award (IGA) yang digelar Kementrian Dalam Negeri, Desember 2020. Makassar sudah empat tahun berturut-turut meraih penghargaan bergengsi itu. Kami mengirim 117 inovasi meliputi Tata Kelola Pemerintahan Daerah, Pelayanan Publik, dan berbagai inovasi dari SKPD bersangkutan. Ini penghargaan yang membanggakan karena kami melakukannya di saat pandemi Covid-19 masih terjadi. Saya baru lima bulan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Balitbangda Makassar dan tiba-tiba Covid-19 masuk ke Indonesia. Beruntung, teman-teman di Balitbangda adalah orangorang yang teguh dan bersemangat membuat perubahan sehingga kami bisa berbuat lebih. Padahal pemerintah sudah memberlakukan pembatasan pergerakan. Semua kerumunan dibatasi. Kami menyebut pencapaian itu sebagai hal luar biasa karena dilakukan dalam keadaan keterbatasan. Situasi pandemi mengakibatkan kita dilarang bertemu dalam kerumunan, kemudian harus bekerja secara online dan offline, 50 persen PERTAHANKAN MAKASSAR KOTA TERINOVATIF 78 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 79 pegawai mengerjakan pekerjaan di rumah, selebihnya tetap harus masuk kantor. Tapi teman-teman di Balitbangda bukan orang yang gampang putus asa. Pekerjaan tetap jalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh Litbang Kemendagri. Di tengah masa pandemi itu, kami berjuang menyiapkan semua dokumen untuk keikutsertaan Pemkot Makassar ke ajang IGA. Kami memastikan semua dokumen bisa diselesaikan dan Puji Tuhan kami berhasil mempertahankan kota Makassar sebagai kota terinnovatif. Pejabat Walikota Makassar Prof Rudy Jamaluddin dan beberapa dari Balitbangda Makassar diundang ke Jakarta menerima penghargaan itu. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, Jumat 18 Desember 2020, di Jakarta. Penghargaan ini sudah empat kali diraih pemerintah kota, Selain Makassar ada 25 kabupaten/kota dan lima provinsi yang juga mendapatkan IGA 2020. Atas diterimanya penghargaan ini, Pak Rudy pada waktu itu memuji kinerja sejumlah OPD yang telah menunjukkan progres pelayanan yang sangat baik. Saya bersyukur bahwa penghargaan ini membuktikan bahwa kita bersungguh-sungguh menjadikan kota Makassar menjadi kota inovatif utamanya dalam hal investasi dan pariwisata. Untuk bisa mendapatkan penghargaan sebagai kota terinovatif. Pihaknya telah mengirimkan 117 inovasi tahun ini, jumlah itu lebih banyak dibanding inovasi yang didaftarkan pada 2019 lalu yang hanya 109 inovasi. Prosesnya cukup Panjang. Inovasi di daerah dilaporkan secara online melalui situs resmi indeks inovasi pada Mei hingga Agustus 2020. Adapun kriteria khusus inovasi yang dikirimkan. Salah satunya, penerapannya mulai 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2019. Bahkan syaratnya inovasi itu tidak pernah diikutkan dalam kegiatan penilaian inovasi daerah. Jadi inovasi yang kita laporkan itu terkait tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, itu intinya. Dan kita masuk kategori kota terinovatif karena penghargaan ini kita juga mendapat DID bidang inovasi daerah. Buku Profile Nielma Palamba 79
80 Buku Profile Nielma Palamba Masih menjalankan tugas di Balitbangda, terjadi pergantian pimpinan. Pak Danny Pomanto resmi dilantik sebagai Walikota Makassar. Hanya sebulan setelah pelantikan itu atau tepat 1 Maret 2021, saya dipercayakan menjadi Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan. Tugas rangkap ini luar bisa tantangannya tapi justru paling berkesan dalam karier saya. RANGKAP JABATAN DI BALITBANGDA DAN PLT KADIS PENDIDIKAN 80 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 81 Masalah pendidikan adalah masalah yang cukup rumit dan tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Sebagai pelaksana tugas, saya harus membagi tenaga, waktu, dan pikiran untuk menjalankan tugas di Balitbangda sekaligus di Dinas Pendidikan. Setiap hari bolak-balik dari kantor Dinas Pendidikan dan Ke Balai Kota Makassar. Pandemi belum mereda dan saya harus memastikan program vaksinasi untuk tenaga kependidikan dan peserta didik tetap berjalan. Sesuai arahan Pemerintah Pusat, sasaran prioritas adalah mereka yang terlibat di dunia pendidikan: guru dan murid. Butuh upaya luar biasa mewujudkan itu. Kami harus mengatur dengan teliti dan tetap jadwal proses belajar mengajar secara luring dan daring. Tidak hanya itu, kami harus memastikan semua proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berjalan dengan baik dan tanpa menimbulkan risiko penularan virus Covid-19. Puji Tuhan, kami bisa melewati itu dengan baik. Untuk pertama kalinya di Dinas Pendidikan, proses PPDB tahun 2021 berjalan tanpa ada demontrasi dari pihak lain. Banyak orang paham, Dinas Pendidikan adalah sasaran demonstrasi setiap PPDB. Berbagai kalangan biasanya berdemo, umumnya orang tua calon siswa yang kecewa atau LSM. Saya juga harus memastikan proses belajar-mengajar berjalan dengan baik melalui sistem online (daring) dan offline (luring) walau pandemi Covid-19 masih terjadi. Tugas saya yang lain yakni menyukseskan visi Buku Profile Nielma Palamba 81
82 Buku Profile Nielma Palamba misi Walikota Makassar tentang revolusi pendidikan Kota Makassar. Tapi yang utama, memastikan pembelajaran tatap muka tetap aman dan terkendali, serta kemudian vaksinasi peserta didik bisa dijalankan. Pendidikan Kota Makassar juga sempat bekerja sama dengan 66 sekolah swasta tingkat SMP. Kami diminta menampung sisa siswa yang tak tertampung sekolah negeri. Sekolah tersebut akan disubsidi langsung oleh Pemkot Makassar. Setiap siswa diberikan uang sebesar Rp1,8 juta per tahun atau sebesar Rp150 ribu perbulan. Hal ini berdasarkan hasil musyawarah kerja kepala sekolah SMP se-kota Makassar (MKKS) 6 Juli lalu. Data siswa yang tak lulus di sekolah negeri akan terintegrasi dengan sekolah tersebut. Sehingga bisa menjadi opsi bagi siswa agar dapat langsung masuk ke sana. Data mereka kita urut lagi, by name, by NIK by address. Addressnya dimana, kita sandingkan dengan daftar sekolah swasta sesuai kecamatannya, kita list disitu. 82 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 83 HADIRKAN TENAGA GURU VAKSINASI MASSAL Saat pandemi Covid-19, pemerintah pusat telah mewajibkan tenaga pendidik dan peserta didik semua divaksin untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Dua elemen di dunia pendidikan ini penting mendapat perhatian lebih. Makassar termasuk yang jadi perhatian pusat. Saya belum genap sebulan menjadi Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan Makassar ketika Pak Danny memberitahu kami bahwa Presiden Jokowi akan datang ke Makassar untuk melihat langsung vaksinasi tenaga pendidik dan peserta didik. Wah, ini tugas berat. Pak Wali menyampaikan akan mengadakan Festival Smart Vaksinasi pada 18 Maret 2021 dan Pak Jokowi akan datang melihat kegiatan itu. Itu berarti saya harus memastikan semua guru dan peserta didik untuk divaksin. Saya ingat waktu itu kami berdiskusi dengan Pak Wali hingga malam. Beliau sampaikan, "Bu Nielma, Pak Buku Profile Nielma Palamba 83
84 Buku Profile Nielma Palamba Presiden mau datang untuk melaksanakan vaksin. Siapa jadi sasaran kita?" Beberapa teman menyarankan agar melibatkan komunitas yang terhubung dengan Pak Wali. Ada pula yang menyarankan kelompok lain. Saya justru menyarankan pihak sekolah. "Kalau saya Pak, lebih baik guru-guru." "Apa pertimbangan ta?" tanya Pak Wali. "Guru-guru itu bisa kita kendalikan, Pak. Kalau komunitas-komunitas lain kita tidak tahu, tidak bisa kita kendalikan karena bukan bawahan kita. Jadi kalau kita mau kegiatan vaksin ini berjalan dengan aman, nyaman, cepat, efisien, lebih baik guru-guru, Pak. Pak Wali setuju dan menyarankan agar tempat pelaksanaannya di pinggir Pantai Losari. Tapi saya sarankan ke tempat lain karena daerah Losari merupakan tempat terbuka, peserta vaksin akan kepanasan bahkan kehujanan. Kami lalu dapat perintah agar segera menghubungi staf kepresidenan mengenai Festival Smart Vaksinasi itu. Pihak Istana Negara menyampaikan, pada hari pelaksanaan, Presiden harus ke agenda lain pada sore hari. 84 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 85 Pak Wali menyarankan agar kegiatan dipusatkan di wilayah dekat bandara. Saya setuju dan mengusulkan agar dibuat di Hotel Dalton yang sangat dekat dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Pak Wali mengusulkan agar dihadirkan 1.000 orang. Seribu tenaga pendidik harus kita datangkan. Mulailah kami dan tim bekerja. Hal pertama, kami harus mencari tahu dan mendata berapa sekolah yang dekat Hotel Dalton. Kami identifikasi semua sekolah di Kecamatan Biringkanaya untuk ikut acara Festival Smart Vaksinasi. Kedua, kami harus memastikan semua guru yang divaksin dipilih sesuai umur. Usianya harus di bawah 30 tahun. Kami tidak mau guru yang berusia di atas 40 tahun atau 30 tahun karena rawan pingsan saat divaksin. Saya tidak mau ada insiden Pak Presiden melihat kejadian orang pingsan. Sudah sejauh itu kami pikirkan. Lalu kami mobilisasi semua guru. Kami hadirkan guru lengkap dengan data nama, Nomor Induk Kependudukan, dan alamatnya karena semua data itu harus masuk di pangkalan data Peduli Lindungi. Jadi, semua data itu harus siap. Kemudian ditetapkan semua peserta vaksinasi menggunakan pakaian adat. Kami tahu Pak Jokowi senang dengan keragaman budaya termasuk yang berkaitan dengan pakaian adat. Semua guru peserta vaksinasi menggunakan pakaian adat dari berbagai wilayah di Nusantara. Syukurlah, acara berjalan sukses. Presiden puas. Pak Gubernur dan Pak Wali ikut senang. Setelah tenaga pendidik, kami sasar peserta didik. Jadi anak-anak sekolah harus divaksin walau di antara mereka ada yang bersekolah secara daring atau luring. Itu semua harus saya pikirkan. Puji Tuhan, selama sembilan bulan di Dinas Pendidikan itu, proses belajar mengajar tetap berlangsung walau pandemi Covid-19 masih ada. Semua anak bisa divaksin, kemudian semua bisa belajar secara hibrid, luring dan daring. Buku Profile Nielma Palamba 85
86 Buku Profile Nielma Palamba Masalah utama di Disnaker yakni sumber daya manusia (SDM) warga kota. Ini harus jadi perhatian karena Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045. Kala itu, jumlah usia produktif di Indonesia lebih banyak dibanding warga yang tidak produktif. Usia produktif itu mulai umur 15 tahun sampai 64 tahun. Golongan ini harus dikelola dengan baik. DIAMANAHKAN KADIS TENAGA KERJA KOTA MAKASSAR 86 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 87 Bagaimana memastikan iklim investasi di Kota Makassar berjalan baik, bagaimana menarik investor menanamkan investasinya di Kota Makassar, itu semuanya terkait dengan SDM warga berusia produktif. Kami di Disnaker bertugas untuk memfasilitas peluang-peluang kerja terbuka sangat lebar untuk menekan angka pengangguran. Walaupun masalah investasi itu bukan tugas kami tapi masih ada kaitannya dengan fungsi kami di Disnaker. Setiap investor pasti sudah punya perencanaan tenaga kerja dan kami punya harapan agar mereka bisa menggunakan tenaga kerja lokal yang andal. Kita tahu bersama bahwa angka pengangguran di Kota Makassar pada tahun ini sudah turun dari 13,18% sekarang turun menjadi 11,8 persen. Ini berkat kerjasama dengan seluruh pihak terkait dan juga karena pandemi Covid-19 sudah berakhir sehingga para pelaku usaha makin bergairah. Demi menyiapkan tenaga kerja siap pakai, hal pertama yang kami lakukan ada menyiapkan pelatihan keterampilan (skill training) kepada warga kota. Pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja agar terjadi keterkaitan dan kecocokan (link and match). Buku Profile Nielma Palamba 87
88 Buku Profile Nielma Palamba Salah satu program prioritas Walikota Makassar adalah menciptakan 100.000 tenaga kerja terlatih melalui pelatihan yang dilaksanakan secara gratis. Walaupun program ini diampuh oleh delapan SKPD, namun Disnaker sebagai motor penggerak (Leading Sector). Program ini untuk memastikan ketersediaan 100 ribu peluang usaha bisnis baru di Kota Makassar. Ini adalah program strategis Walikota Makassar yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar. Kami mewujudkan program itu dengan memberikan pelatihan yang dibiayai APBD dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan swasta. Kami juga menjalin kemitraan erat dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Tidak hanya itu, kami juga mengimbau pihak swasta agar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (corporate social responsibility, CSR) jadi bagian pendukung pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang punya keterampilan yang bisa diterima di sektor formal. Selain menyiapkan sumber daya manusia memasuki dunia usaha dan dunia industri (Dudi), kami juga menyiapkan warga kota untuk bisa bekerja mandiri sesuai dengan keterampilannya yang kami berikan melalui pelatihan. Pelatihan keterampilan menjahit, tata rias, sablon dan lainnya kami berikan kepada mereka agar bisa mandiri berwirausaha sehingga mereka memenuhi kebutuhan keluarganya dan tidak menjadi pengangguran. Tugas Disnaker berikutnya yakni memastikan tenaga kerja ini bisa bersaing melalui kegiatan sertifikasi profesi. Sertifikasi profesi ini sangat penting untuk memberikan kepercayaan 88 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 89 diri bahwa mereka adalah tenaga kerja yang produktif dan bisa bermanfaat bagi dunia usaha. Produktivitas yang baik akan berdampak pada iklim ekonomi atau pertumbuhan ekonomi. Kami juga memberikan pelayanan K1 atau yang dulu disebut sebagai Kartu Kuning, kartu pencari kerja. K1 merupakan data dasar dari Disnaker untuk membuat intervensi program pelatihan tenaga kerja maupun peningkatan produktivitas. Kami tak lupa juga menggiatkan usaha padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Tak kalah pentingnya yakni Disnaker harus inklusif. Kami memiliki unit pelayanan disabilitas yang baru saja kami luncurkan pada Hari Disabilitas Internasional. Salah satu tugas layanan disabilitas yakni menyiapkan sumber daya manusia kalangan disabilitas untuk bisa mengakses usaha sektor formal, atau bekerja secara mandiri. Kami sangat fokus tentang hal itu. Kemudian yang terakhir adalah bagaimana memastikan hubungan industrial antara pelaku usaha dan pekerja itu berlangsung harmonis. Seluruh hak dan kewajiban para pelaku usaha maupun para pekerja itu mereka bisa berjalan secara baik. Hubungan industrial antara pelaku usaha dan pekerja punya dampak pada penciptaan iklim usaha yang kondusif dan tentu saja produktivitas perusahaan ikut meningkat. Buku Profile Nielma Palamba 89
90 Buku Profile Nielma Palamba Masalah di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) itu cukup kompleks apalagi terkait dengan penanganan sumber daya manusia (SDM). Ketika SDM tenaga kerja baik maka akan mudah bagi tenaga kerja itu untuk mengakses dunia kerja sektor formal maupun nonformal. Adapun tugas berat Disnaker yakni menurunkan tingkat pengangguran, salah satunya dengan memberikan keterampilan melalui pelatihan. Ini juga sesuai dengan program prioritas Walikota Makassar yang pemberian 10 ribu pelatihan keterampilan secara gratis. Namun yang menjadi kendala yakni keterbatasan komunikasi dan koordinasi antara dunia usaha dan dunia industri (Dudi) dengan pemerintah. Koordinasi antara Dudi dengan pemerintah perlu dilakukan sesering mungkin MEMBEKALI SKILL TURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN 90 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 91 untuk mendapatkan kecocokan tentang apa saja yang dibutuhkan Dudi saat ini. Bila hal itu diketahui, maka akan lebih mudah bagi Disnaker Kota Makassar untuk memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan Dudi. dunia usaha dan dunia industri harus terbuka memberi data yang tepat kepada kami sehingga kami bisa menyiapkan tenaga kerjanya. Tapi setelah melakukan evaluasi, kami menemukan sebagian besar perusahaan besar tidak memiliki perencanaan tenaga kerja mikro, padahal mereka wajib melakukan hal itu. Bagaimana mungkin kami menyiapkan sumber daya manusia untuk bisa dipekerjakan ketika perusahaan tidak memberikan kami data? Data itu penting karena disitulah kami bisa menganalisa kebutuhan jumlah tenaga kerja, beban kerja, dan syarat-syarat kerja yang dibutuhkan perusahaan. Kami harus bisa memastikan sumber daya manusia di Kota Makassar adalah mereka yang benar-benar telah siap dan bisa terserap di dunia kerja. Buku Profile Nielma Palamba 91
92 Buku Profile Nielma Palamba Selain itu, Disnaker Kota Makassar juga bergerak menindaklanjuti instruksi Wali Kota Makassar dengan mendata lorong wisata. Pendataan ini dilaksanakan sesuai tupoksi Disnaker yang sasarannya menambah informasi kondisi warga di lorong sesuai instruksi dari pimpinan. Sasarannya kami adalah 1 kelurahan tujuh lorong. Sebelum dilakukan launching pada tanggal 17 Agustus 2022 lalu, ada 46 lorong yang menjadi prioritas pendataan yang dilakukan oleh dinas terlebih dahulu. "Data yang kami ambil di masyarakat sesuai arahan pimpinan, adalah skill apa, pelatihan apa yang dibutuhkan masyarakat, serta sertifikasi apa yang dimiliki masyarakat. Kita mau petakan, apakah ada warga yang sudah mengikuti kursus dan pelatihan serta kebutuhan pelatihan apa yang mereka usulkan. Selain itu, dinas juga melakukan pelayanan AK1 (kartu Kuning ) melalui aplikasi karirhub, tujuannya mendata warga yang sementara mencari pekerjaan. Tentunya berbasis by NIK, by name dan by address, karena semua yang kita lakukan sasarannya adalah warga pencari kerja, sehingga basisnya adalah NIK. Pada 10 sampai 13 Agustus 2022 lalu, Disnaker menggelar Job Fair di Mall Pippo. Ada 50 perusahaan kami undang yang mempunyai formasi rekruitmen pekerja. Job fair ini akan mempertemukan pencari kerja dan penyedia pekerjaan. 92 Buku Profile Nielma Palamba Buku Profile Nielma Palamba 93 Saya sudah berusia 57 tahun. Seandainya saya bukan pejabat eselon 2, maka tahun depan saya sudah memasuki masa purnabakti. Puji Tuhan, Pak Walikota masih mempercayakan saya menduduki jabatan eselon 2, itu berarti bahwa akhir tahun 2025 saya baru memasuki masa urna bakti. Banyak orang galau ketika memasuki masa purnabakti tapi tidak berlaku untuk saya karena sudah mempersiapkan diri. Walaupun apa yang harus dilakukan kelak belum jelas, tapi suka atau tidak suka, pasti akan dijalani. Saya sudah begitu banyak berbuat di masa saya menjadi pejabat. Sudah banyak hal baik yang saya tinggalkan sehingga ketika memasuki masa pensiun, saya sudah merasa lapang karena telah selesai mengabdi di Pemerintah Kota PERSIAPKAN MASA PENSIUN Buku Profile Nielma Palamba 93