The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas Modul 1.2 Trapesium Usia_& Refleksi_compressed

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Diana Diana, 2023-06-15 06:26:28

Tugas Modul 1.2 Trapesium Usia_& Refleksi_compressed

Tugas Modul 1.2 Trapesium Usia_& Refleksi_compressed

POSITIF TRAPESIUM USIA & REFLEKSI 1 DIANA CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 8 Usia Kerja Usia Sekolah Usia Sekarang Usia Pensiun 0 21 60 49 -13; 49 -15 49 13 15 ? A Pagi itu saya menjumpai kepala sekolah SMP saya di ruangannya untuk melaporkan bahwa saya akan melanjutkan sekolah SMA saya ke Kota Lhokseumawe dan butuh surat rekomendasi dari beliau. Beliau menanyakan alasan kenapa saya pindah rayon padahal saya baru pindah ke kota propinsi, karena menurut beliau ada kemudahan untuk ke depannya terutama untuk kepentingan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri Favorit kalau seandainya SMA saya masih di kota propinsi. Tapi setelah beliau mendengar alasan saya, akhirnya beliau maklum dan segera membuat sendiri surat rekomendasi tersebut. Saat itu ada tamu yang datang dari dinas, tapi beliau tetap mendahulukan saya dan menyuruh bapak dari kantor dinas menunggu di ruang tamu, ada rasa bangga dan merasa berharga saat itu, sambil menulis tangan beliau menasehati saya agar saya tetap bersekolah apapun kondisinya. Kelak jadilah guru di masa depan, karena profesi guru itu sangat mulia. Jangan patah arang dengan segala permasalahan hidup itu adalah Allah mengajari kita kuat, dan yang paling membekas buat saya adalah cara beliau berhadapan dengan saya layaknya seorang ayah dengan anaknya. sangat menyentuh nurani saya dan beliau juga melayani dengan serius. Saya bertambah terharu ketika membaca bunyi surat rekomendasi yang beliau tulis, persis seperti pengatar dari orang tua yang memohon agar anandanya dapat diterima di sekolah baru nanti, ada beberapa alasan yang beliau tulis kenapa saya harus pindah rayon kembali. Surat asli rekomendasi itu saya simpan sangat lama dan selalu saya baca ketika saya mencari dokumentasi berkas-berkas saya di bundel penyimpanan. Baru setelah Tsumani semua berkas saya hancur dan saya merasa sangat sedih dengan kehilangan kenangan itu. Pak Arif memang sangat sesuai dengan nama beliau dan saya berterima kasih kepada Allah karena dipertemukan dengan orang yang sangat bijaksana dalam menyikapi profesinya dan itu menjadi pembelajaran buat saya ketika saya menjadi guru. Beliau yang mau mendengar suara kecil yang terbata-bata bercerita tentang kehidupan yang pastinya bukan masalah besar bagi orang dewasa. POSITIF NEGATIF


B NEGATIF Waktu itu kenaikkan kelas SMP dan saya harus pindah ke propinsi, sebagai murid pindahan setelah selama dua minggu mencari-cari sekolah, tetapi karena semua sekolah favorit terdekat full murid, baru akhirnya ada sebuah sekolah di pinggiran sungai Peunayong Kota Banda Aceh, yang menerima saya. Hari pertama saya menjadi murid baru, saya merasa sangat gugup karena kata teman sebangku saya, guru biologi yang mengisi jam pertama ini seorang bapak yang kalau masuk suka melaukan pretest terhadap materi sebelumnya, biasanya lisan. Padahal saya sudah hampir sebulan wara-wiri nyari sekolah dan pastilah sudah tertinggal jauh tidak bisa mengikuti pelajaran. Duduk di tengah nomor dua dari depan membuat saya terlihat jelas oleh guru yang sedang mengajar di depan kelas. Pas juga beliau melihat ke arah saya, saya nyakin beliau juga menganggap saya siswa biasa bukan siswa pindahan. Tiba-tiba penggaris di tangannya tertuju ke arah saya kemudian terdengar suara beliau meminta saya untuk maju ke depan menyebutkan nama-nama sendi dan letaknya pada torso manusia yang sudah beliau tampilkan di depan kelas sebagai alat peraga. Berhubung saya tidak tahu jawabannya jadi saya hanya terpaku di depan kelas, baru sadar saat penggaris di tangan beliau mendarat di belakang saya dan Masya Allah penggarisnya pecah.. mata kontan berkaca-kaca bukan karena sakit tapi sedih dan malu sebagai murid baru di kelas dan di hari pertama masuk harus mengalami hal memalukan ini. Semua siswa kaget, baru kemudian saya mendengar suara teman sabangku saya, Rosita Lubis menjelaskan ke bapak kalau saya anak pindahan yang baru masuk sekolah dan belum belajar dari awal sejak naik kelas. Tapi nasi sudah jadi bubur... Akhirnya kejadian mendapat pukulan penggaris dari guru biologi saya, menjadi cambuk untuk penguasaan pengetahuan terutama pada mata pelajaran biologi anatomi sampai ke kampus dan di jurusan biologi saya juga mendapat kepercayaan dari dosen yang mengajar mata kuliah anatomi untuk menjadi asisten meja di laboratorium FIKP Unsyiah Banda Aceh. Bagi saya itu adalah pertanda dari Allah sampai akhirnya saya menjadi guru di sekolah di jurusan IPA mata pelajaran Biologi. Tapi yang pasti saya tidak ingin murid-murid saya mengalami trauma yang sama dengan apa yang saya alami. ILUSTRASI


Selain saya, siapa lagi yang terlibat didalam masing-masing peristiwa tersebut? Kalau sebagian orang merasa momen terindah mereka ada di SMA tetapi bagi saya momen terindah itu adalah saat-saat saya berada di bangku SMP dan momen ini terjadi tentunya hasil interaksi dan sosialisasi antara saya dengan semua komponen yang ada di sekolah. Di sekolah saya juga mengenal berbagai karakter-karakter positif seperti karakternya kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan petugas koperasi sekolah termasuk teman-teman di kelas, kekompakkan mereka dan saling melindungi teman untuk hal yang menurut pemikiran kanak-kanak mereka itu benar dan kadang juga saya harus berhadapan dengan kesan-kesan negative yang membuat saya down, kecewa, sedih, melow dan itu ada di lingkungan sekolah yang kita anggap tempat yang paling nyaman dan aman. Bergaul dengan teman yang memiliki hobby yang sama juga menjadi warna dalam hidup saya. Kami menemukan dan merasakan hal-hal baru penuh petualangan dan hampir tidak pernah mengarah ke hal negative dalam kami berfikir dan bertindak. Selama di SMP saya juga difasilitasi dengan mendatangkan nara sumber dan dituntun untuk mengembangkan bakat dan minat tanpa merasa terbebani harus menjadi nomor satu. Di SMP juga saya mengenal teman yang sangat suka menulis cerpen dan selalu mengirim cerpennya ke majalah Anita Cemerlang, walaupun tidak pernah dimuat tapi ia selalu rutin mengirim cerpen-cerpen yang ia tulis dengan semangat yang sama. Sampai sekarang teman saya itu menjadi guru Bahasa Inggris di Aceh Tenggara dan sudah menulis buku bersama komunitas guru penulis. Hobby kami yang suka mengunjungi perpustakaan dan bersosialisasi dengan staf dan para pengunjung lain dan kegemaran ini telah membawa saya dan teman saya menjadi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai pengelola perpustakaan, dan saya melihat sepertinya Allah merencakan semua itu untuk kami jalani. Sungguh luar biasa ketika alam turun tangan membentuk masa depan dan peran kita tanpa kita sadari.


Ringkasnya dampak emosi yang saya rasakan ketika saya mengalami peristiwa positif, tentunya merasa senang, nyaman, bahagia, dan optimis dalam belajar, tetapi saat harus mengalami peristiwa negatif saya menjadi malu, down, sedih, tidak adil, dan merasa kecewa atas segala hal yang terjadi di luar ekspektasi saya saat itu tentunya. Tetapi sekarang saya menyadari bahwa itu adalah penyeimbangan yang memang harus kita alami di mana mau tidak mau saya harus belajar, keluar dari zona nyaman saya untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi perasaan saya sehingga membuat saya mampu menyikapi semua yang tidak sesuai itu dengan tetap positive thinking dan pada akhirnya menjadikan saya kuat. EMOSI


Momen yang terjadi di masa sekolah dan masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya antara lain; bahwa ternyata menjadi guru yang disenangi oleh siswa tidak lah mudah, kita harus terus belajar melakukan refleksi terhadap pengalaman masa lalu saat kita hanya seorang murid. Saya merasa sangat tidak ingin mempermalukan siswa saya di hadapan teman-teman baik dari sikap atau dari perkataan yang merendahkan ia di hadapan temantemannya. Misalnya pada saat presentasi atau diskusi kelas, jika kapasitasnya dalam menjawab pertanyaan sangat terbatas dalam segi pengetahuan dan wawasan, saya berusaha membantu dengan memberi kata kunci untuk ia dapat mengembangkan ide-ide yang ingin ia sampaikan karena ia juga berhak mendapat aplous dari se isi kelas atas keberanian dan ketabahannya dalam menyelesaikan apa yang memang berat untuk bisa ia kemukakan. MOMEN


Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya, bahwa; Anak didik kita bukanlah gelas kosong yang ketika kita isi air atau dalam hal ini pengetahuan baru, mampu serta merta ia terima. Cara kita mendidik mereka di kelas akan terekam dan terjejak dalam hidup mereka. Jika kelak ia mendapat tugas atau pertanyaan yang serupa dengan apa yang kita hadapi saat ini, tentu mereka akan mengingat semua kejadian positi negative di kelas itu dengan sangat mudah. Akankah kita atau saya khususnya ada dalam lobus kenangan negative mereka? Tentu sangat sedih jika kita mengetahui itu. Jadi dalam konteks Peran saya sebagai guru saya hanya berusaha menebalkan karakter positif anak didik saya yang memang merupakan bakat alam yang meraka bawa sejak lahir dan tentunya dengan berusaha meminimalkan karakter negative yang juga merupak kodrat alam mereka. Peran guru atau saya khususnya hanyalah sebatas fasilitator yang menyidiakan ruang dan waktu untuk mendidik, menuntun mereka bukan hanya sekedar mengajar. Dan saya berdoa semoga saya mampu untuk memaksiamalkan peran saya sebagai guru, sehingga trapezium usia sekolah terutama menjadi lebih bermakna dalam hidup untuk mereka kenang.


GURU adalah teman, sahabat, dan sekaligus orang tua MURID di sekolah. PERAN guru menuntun muridmuridnya untuk belajar tentang hidup yang lebih BERMAKNA, sampai sang murid menemukan kemampuan terbaikmya NILAI


Click to View FlipBook Version