The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sue_ss, 2022-05-03 06:02:36

Di Balik Pintu_Panti Asuhan Yesstoya

Di Balik Pintu_Panti Asuhan Yesstoya

Silvia Regina

Selain menjadi psikolog, Vivi Meski seringkali diremehkan
juga ingin menjadi seorang penulis karena masih ‘muda’, hal ini
sebagai opsi keduanya. Kegemarannya tidak membuat Vivi menyerah
membaca menjadi inspirasi ketika memperjuangkan mimpinya. Ia akan
menulis ceritanya sendiri. Melalui terus bekerja keras dan belajar dengan
informasi serta pengalaman yang giat untuk mencapai tujuan hidupnya.
berkaitan dengan psikologi, gadis berusia Apa yang dianggap oleh orang lain
15 tahun ini sudah mulai mencoba sebagai keterbatasan, dijadikannya
merangkai tulisan. Jalinan cerita yang motivasi untuk bisa menjadi pribadi yang
unik dan dekat dengan kehidupan lebih baik dan membantu sesama.
sehari-hari bertujuan memancing rasa Semoga mimpi gadis ini dapat tercapai
penasaran pembaca. Ia berharap dapat dan memajukan Indonesia.
mengajak pembaca berefleksi melalui
alur cerita serta tokoh yang
hadir menemani.

Mengejar Mimpi Lewat Empati 42

Ester Herlina Lak'apu

MemCbaandwaa THaawraapan

Penulis: Amelia Syatriadi & Marcellino Kevin
Illustrator: Aurelia

Hidup memang penuh misteri. memijakkan kaki di panti terasa begitu
Tak ada satu orang pun yang tahu berat. Beruntungnya, ia bertemu dengan
bagaimana hidup akan berjalan. Setiap orang-orang yang selalu memberikan
orang memiliki jalannya masing-masing. dukungan kepadanya. Teman-teman di
Ketika sesuatu yang di luar kontrol panti menyambut Ester dengan penuh
individu terjadi, tak ada yang bisa kebahagiaan dan memperlakukannya
menolaknya. Begitu pula dengan Ester layaknya keluarga sendiri. Tak hanya itu,
Herlina Lak'apu, seorang gadis berusia ibu panti pun selalu memberikan
16 tahun yang kini menjalani pengertian kepada Ester dalam
kehidupannya di Panti Asuhan Yesstoya, menghadapi masa sulitnya.
Surabaya.
Seiring berjalannya waktu,
Menjadi bagian dari panti Ester menyadari bahwa kehidupannya
asuhan bukanlah pilihan hidup yang sekarang merupakan salah satu rencana
Ester harapkan. Maka tak heran, ia yang Tuhan. Alhasil, dia belajar untuk
saat itu baru saja lulus Sekolah menerima kenyataan ini dan
Menengah Pertama (SMP) sempat memasrahkan hidupnya kepada Tuhan.
menolak ketika harus dimasukkan ke Selama kurang lebih setahun berada di
dalam panti. Ia merasa sedih dan kecewa panti, Ester mengalami banyak
dengan keputusan orang tuanya. Namun, perubahan dalam dirinya. Selalu ada
mau tidak mau, ia harus menerima dan kebersamaan yang menghiasi keseharian
menjalani kenyataan. Awal Ester Ester di panti. Suasana seperti inilah

43 Canda Tawa Membawa Harapan

Ester Herlina Lak'apu

Canda Tawa Membawa Harapan 44

Ester Herlina Lak'apu

yang berhasil membuatnya nyaman dan Perkantoran. Ia bertekad untuk belajar
dekat dengan teman-teman lain. sungguh-sungguh sebagai bentuk
ucapan syukur kepada Tuhan atas
Kegiatan di panti asuhan tentu kesempatan bersekolah. Menurutnya,
dapat semakin meningkatkan keakraban, prodi tersebut sejalan dengan
namun perselisihan juga tak cita-citanya menjadi sekretaris. Ia pun
terhindarkan. Ada kalanya terdapat berharap kelak dapat mencapai
perbedaan pendapat menjadi alasan kesuksesan dan membahagiakan ibu
berdebat, namun berkat kedekatan yang panti.
terjalin, masalah ini tidak berlangsung
terlalu lama. Anak-anak panti asuhan Ibu panti sendiri merupakan
selalu diajarkan untuk saling memaafkan sosok yang sangat berpengaruh dalam
dan sebisa mungkin membantu teman hidup Ester. Ketika menghadapi banyak
lain yang sedang kesusahan. persoalan, sosok ibu panti selalu
bersedia mendengarkan keluh kesah
Sebagai seorang siswa, Ester. Ia mengajarkan Ester untuk lebih
kewajiban utama Ester adalah belajar. terbuka, tidak memendam sendiri
Pembelajaran daring menyulitkan Ester permasalahan yang dihadapi. Nyatanya,
untuk memahami materi yang diajarkan, Ester tidak sendiri dan masih banyak
akibatnya ia membutuhkan waktu dan orang yang peduli padanya. Selain itu,
usaha lebih untuk belajar. Meski Ester kerap diingatkan untuk dekat pada
demikian, Ester tetap bersyukur dapat Tuhan. Berdoa dan mencari solusi dari
menempuh pendidikan di Sekolah permasalahannya hanya bersama Tuhan,
Menengah Kejuruan (SMK) Ketintang demikian pesan ibu panti yang
dengan mengambil Prodi Administrasi membekas di benak Ester hingga kini.

45 Canda Tawa Membawa Harapan

Ester Herlina Lak'apu

Hari demi hari, Ester pun sema- melantunkan lagu rohani juga dapat
kin menyadari arti penting Tuhan dalam didengar di Panti Asuhan Yesstoya di kala
hidupnya. Kebiasaan-kebiasaan kecil di waktu senggang. Keseharian mereka
panti tak hanya membuatnya bertumbuh selalu diisi dengan canda, tawa, dan
secara kepribadian, melainkan juga kebersamaan. Hal inilah yang membuat
secara rohani. Ester memahami, Ester bahagia bersama keluarga barunya.
Tuhanlah yang memegang kendali atas
hidupnya. Sebagai ciptaan-Nya, manusia Kesedihan dan kekecewaan
perlu menjalin komunikasi dengan Tuhan Ester pada masa lalu tidak lagi mendomi-
melalui doa dan ibadah. Gadis ini nasi, yang ia rasakan saat ini adalah
percaya, Tuhan tak pernah memberikan kebahagiaan dan sukacita. Terlepas dari
ujian di luar batas kemampuan manusia. semua yang telah berlalu, Ester kini lebih
Inilah yang membuat Ester selalu fokus menata masa depan. Ia merasa
bersyukur menghadapi keadaan apapun. hidupnya adalah suatu kesempatan yang
harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia
Imannya yang teguh turut pun berharap suatu hari nanti dapat
mendorong Ester mengikuti berbagai kembali ke panti sebagai orang yang
kegiatan pelayanan di gereja. Sejalan sukses dan berhasil.
dengan hobinya bernyanyi, ia kerap
tampil membawakan berbagai lagu Sering kali kehidupan memang
rohani. Ia mengaku jika dahulu kerap tak berjalan sesuai keinginan kita. Walau
merasa minder kala diminta untuk demikian, semua jalan yang kita lalui saat
bernyanyi, namun kini Ester tekun ini sebenarnya telah dirancangkan
berlatih berkat dukungan orang-orang Tuhan. Sosok Ester hadir untuk mengin-
sekitar. Ia merasa senang dapat menyal- gatkan kita melepaskan masa lalu, mena-
urkan hobinya sembari memuliakan tap masa depan, dan mensyukuri
Tuhan. Perpaduan musik dan suara keadaan yang diperkenankan ada untuk
merdu Ester beserta anak panti asuhan membentuk diri.

Canda Tawa Membawa Harapan 46

Agustina Ina

BSerusdyauhkkuarh HAanrdi aIni?

Penulis: Evelyn Fabriane & Gabrielle Vini Tanoehardjo
Illustrator: Karin Intan Liliana

Memiliki keluarga yang utuh latar belakang yang mereka miliki, tidak
dan bahagia adalah idaman anak-anak di menjadi sebuah penghalang dalam
seluruh dunia. Namun, tidak semua anak kehidupannya. Sekalipun memiliki
dapat memiliki keluarga seperti itu. identitas sebagai anak panti asuhan,
Anak-anak dari panti asuhan, misalnya. mereka tetap memiliki jiwa bak pahlawan
Mereka tidak dapat merasakan yang tak kenal kata menyerah. Selain itu,
kehangatan dari ayah dan ibu ada pula motivasi hidup yang kuat dan
kandungnya karena berbagai faktor. rasa bersyukur yang sangat tinggi.
Sebagai orang awam, tidak mudah untuk
memahami perasaan mereka. Agustina Ina atau yang akrab
dipanggil Nina adalah salah satu remaja
Keadaan mereka yang kurang yang tinggal di Panti Asuhan Yesstoya.
beruntung mungkin tidak sesuai dengan Kini, ia sedang menjalani kehidupan
harapan, tetapi mereka justru menjadi perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu
sosok yang menginspirasi. Perbedaan Kesehatan (STIKes) William Booth

47 Sudahkan Anda Bersyukur Hari Ini?

Agustina Ina

Surabaya pada bidang kebidanan. seorang donatur yang sempat ingin
Remaja berusia 20 tahun ini, memiliki membiayai Nina berkuliah, tetapi beliau
sifat tegar dan positif dalam memandang seolah menghilang begitu saja. Hal
kehidupan. Sosok yang tertutup ini tersebut membuat ia memutuskan untuk
mampu menggugah hati orang-orang berserah kepada Tuhan. Ketika suatu hal
yang hidupnya kurang bersyukur melalui telah Tuhan tentukan, maka akan selalu
kisah hidupnya. Keseharian Nina di panti ada pintu yang terbuka. Tanpa disangka,
asuhan selalu menjadi hal yang bisa akhirnya Nina dapat berkuliah dengan
disyukuri olehnya. segala proses pendaftaran yang
dipermudah. Keajaiban Tuhan nyata
Sejak mengenal Tuhan pada mulai dari berkas yang diperlukan,
tahun 2016, hidupnya berubah secara hingga potongan uang kuliah sebesar 50
total. Saat itu ia mulai mengerti persen. “Apa pun yang kita inginkan, bila
penyembahan, membaca Firman Tuhan, suatu saat kita tidak dapat mencapai itu
bersaat teduh, dan selalu bersyukur semua, itu sudah seizin dari Tuhan. Tuhan
dalam kehidupannya. Banyak hal yang ia sudah menentukan porsinya
syukuri, mulai dari hal yang sangat kecil masing-masing,” ujar Nina. Setiap kali
hingga hal besar. Jika ia tidak bersyukur, merasa kecewa, ia selalu mengingat
maka dirinya akan selalu merasa haus, kata-kata itu, supaya dirinya selalu kuat.
merasa kurang, tidak pernah merasakan
kepuasan. Namun, ketika ia bersyukur, Pengalaman adalah hal yang
tidak ada rasa kecewa saat realita tak membuat Nina selalu bersyukur. Bisa
sesuai dengan ekspektasinya. sampai di titik ini dengan masa lalu yang
begitu pahit dan kejadian yang
Saat pertama kali memasuki menyakitkan menjadi sebuah perjalanan
panti asuhan di usia 17 tahun, Nina yang berkesan. Jika sekarang Nina
sempat merasakan kepahitan dan sedang mengalami masalah atau
kemarahan. Ia terus bergumul selama keadaan yang membuat ia terpuruk,
lima bulan dan berdoa untuk memohon maka ia akan mengingat
pertobatan. Dirinya mengaku sedih saat kejadian-kejadian sebelum mengenal
melihat orang lain yang digandeng oleh Tuhan. “Lima tahun yang lalu kamu bisa
papa dan mamanya. Hingga akhirnya, doa melewati proses yang begitu berat, bisa
tersebut dikabulkan dan ia tidak lagi melepaskan kepahitan, bisa
menjadi pribadi yang emosional. Saat ini, mengampuni orang. Kenapa saat ini
ia bersyukur karena memiliki orang tua kamu tidak bisa? Sedangkan proses saat
dan saudara di panti asuhan yang telah itu lebih sulit dan panjang,” ungkapnya.
dianggap seperti keluarga kandung. Dari sinilah Nina dapat selalu bangkit dan
Memiliki kesempatan untuk terbuka dan merasakan hidup yang dipenuhi rasa
saling bercerita membuat Nina selalu syukur.
bersyukur. Rasa syukur juga datang
karena ia memiliki kesempatan Proses perubahan dari masa
berkuliah, dapat menikmati makanan lalu hingga akhirnya menjadi sosok yang
yang lezat, dapat mengikuti ibadah, dan selalu mengucap syukur merupakan
melakukan pekerjaan rumah di panti proses yang sangat berat. Nina selalu
yang biasa disebut piket. memotivasi dirinya sendiri, melihat
segala sesuatu secara positif.
Mujizat Tuhan dalam hidup Menurutnya, niat dari diri sendiri adalah
Nina yang sangat berkesan adalah ketika pintu dari sebuah perubahan. “Sekalipun
ia berkesempatan kuliah. Kala itu, ada ada 1000 orang yang menyuruh kamu

Sudahkan Anda Bersyukur Hari Ini? 48

Agustina Ina

harus ini dan itu, tapi jika kita sendiri
tidak membuka hati, maka akan
percuma,” jelasnya. Kehidupan Nina
dapat menjadi inspirasi agar kita selalu
merespon hal-hal sederhana sebagai
sebuah berkat dari Tuhan. Semangat dan
pemikirannya menjadi pengingat pada
diri sendiri agar tidak sering mengeluh.

Sering kali, kita lebih fokus
pada hal-hal yang tidak sesuai harapan,
dibandingkan dengan berkat yang Tuhan
berikan. Padahal, saat mengucap syukur,
kita akan selalu selalu merasa cukup
dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini
juga sejalan dengan firman Tuhan pada 1
Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.” Yuk, mulai sekarang kita
belajar dari kisah hidup Nina untuk selalu
bersyukur dalam segala keadaan!
49 Sudahkan Anda Bersyukur Hari Ini?

Joy Firnando Alexander Sanam

RuKmeabhaknug,gaTaenmkupat

Penulis: Pacquita Mahamaya & Kelvin Jayadi Figo
Illustrator: Karin Intan Liliana

Rumah adalah tempat kita dan mama. Saat ini, Joy duduk di bangku
tinggal dan menetap. Rumah juga kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan tujuan saat terbesit kata (SMK) Petra Surabaya. Dalam kehidupan
pulang. Tidak hanya sebuah bangunan sehari-hari, Joy dikenal sebagai
dan tempat kita tinggal saja, rumah seseorang yang bersemangat dan ceria.
adalah tempat di mana kita merasakan Ia memiliki hobi bermain basket dan
kenyamanan, kehangatan dan bermimpi untuk bermain di liga National
kebahagiaan keluarga. Melalui rumah, Basketball Association (NBA). Berkaitan
kita mendapatkan rasa aman dan dengan masa depannya, Joy telah
semangat untuk menghadapi kehidupan mendapat kesempatan untuk berkuliah di
atau tantangan yang akan datang. University of Arizona Prodi Otomotif
melalui beasiswa. Namun, keputusan
Bagi Joy Firnando Alexander keberangkatan Joy masih menjadi
Sanam, rumah adalah Panti Asuhan pertimbangan orang tuanya di
Yesstoya. Di panti asuhan inilah Joy panti asuhan.
tinggal dengan 25 anak lainnya dan
orang tua pengasuh yang ia panggil papa

Rumahku, Tempat Kebanggaanku 50

Joy Firnando Alexander Sanam

Keseharian Joy dimulai dengan yang memiliki kewajiban dan peraturan,
bangun tidur pukul 04.00 WIB. seperti sistem piket membersihkan panti
Selanjutnya ia berdoa, sarapan, olahraga dan berdoa setiap hari. Kewajiban
pagi, lalu bergantian dengan dan peraturan ini mempunyai
saudara-saudaranya untuk konsekuensinya jika dilanggar, misalnya
membersihkan panti. Setelah itu, ia berdiri dengan mengangkat satu kaki
mulai mempersiapkan diri untuk dalam kurun waktu tertentu. Meskipun
mengikuti pembelajaran daring hingga ada peraturan-peraturan yang harus
sore hari. Malam harinya, anak-anak ditaati, anak-anak di Panti Asuhan
panti asuhan berkumpul untuk Yesstoya mengerti bahwa hal itu
mengerjakan tugas dan bercengkrama dibutuhkan demi kenyamanan dan
mengenai kejadian-kejadian hari itu, kebaikan mereka semua.
maupun kisah lucu saat mereka masih
kecil. Kehangatan itu menjadi Meskipun tinggal di panti,
kesempatan bagi Joy untuk melepas anak-anak Panti Asuhan Yesstoya tetap
lelah dari kesibukannya. Selain aktivitas mendapatkan kasih sayang penuh dari
di panti asuhan, sesekali Joy juga orang tua pengasuh. Meskipun tidak
bermain basket dengan teman-teman memiliki status sebagai orang tua
dari sekolah, gereja, dan klub basket kandung, mereka telah mengisi peran
yang ia ikuti. Terkadang, ia juga orang tua bagi anak-anak. Setiap
meluangkan waktu untuk pergi bersama kebutuhan anak-anak panti asuhan
teman-temannya itu. selalu berusaha untuk dipenuhi.
Misalnya saja laptop dan handphone
Setiap rumah tentu memiliki pada saat pembelajaran daring. Tidak
aturan yang harus diikuti. Demikian hanya fasilitas fisik, orang tua mereka
halnya dengan Panti Asuhan Yesstoya juga memberikan dukungan mental,

51 Rumahku, Tempat Kebanggaanku 2

Joy Firnando Alexander Sanam

seperti mendukung hobi dan cita-cita dari Saat ini, Joy telah menyimpan
setiap anak panti. harapan untuk rumah tempat tinggalnya
selama 18 tahun in. Joy berharap agar
Tinggal bersama dengan keluarga di suatu saat nanti, ia dapat membelikan
panti asuhan, membuat Joy merasa apa pun yang saudara-saudaranya
bahagia dan nyaman dengan inginkan. Ia juga berharap bahwa
kehidupannya. Keberadaan papa, mama, keluarganya di panti asuhan dapat terus
serta saudara-saudara membuatnya bertumbuh bersama Tuhan. Misalnya
bangga dapat tinggal di panti asuhan dengan melanjutkan kebiasaan berdoa
selama 18 tahun ini. Dari panti asuhan setiap hari, sehingga mereka memiliki
inilah, ia belajar untuk bisa hidup mandiri hubungan yang semakin intim dengan
dan membantu sesama. Mulai dari Tuhan. Dengan terus berjalan bersama
mengurus kebutuhan dirinya sendiri serta Tuhan, ia berharap Panti Asuhan Yesstoya
membantu orang tuanya untuk mengurus dan dirinya dapat menjadi berkat serta
adik-adik di panti asuhan. Joy juga selalu berdampak bagi sesama.
mendapat dukungan dan semangat untuk
mencapai mimpinya nanti.

Rumahku, Tempat Kebanggaanku 52

Jefen Otniel Banua Sanam

KeMceilndsayluakmurKi eHhaidl-uHpaal n

Penulis: Elizabeth Venska & Irene Trixie Natalie
Illustrator: Karin Intan Liliana

Jefen Otniel Banua Sanam, memiliki satu orang yang ia sebut
akrab dipanggil Jefen oleh teman sebaya sebagai sahabat karibnya, Markus.
maupun ‘Mama’ sebutan untuk ibu Berbeda dengan Jefen yang sudah
pengasuh di panti asuhan adalah salah tinggal di Panti Asuhan Yesstoya sejak
satu anak yang tumbuh besar di Panti bayi, Markus termasuk pendatang baru.
Asuhan Yesstoya, Surabaya. Sejak bayi Ia pindah dari Nusa Tenggara Timur dua
hingga saat ini 16 tahun, Panti Asuhan tahun yang lalu saat berumur 14 tahun.
Yesstoya menjadi tempat di mana ia Melihat sosok Markus yang cenderung
belajar menjadi bagian dari masyarakat. pemalu dan pendiam, akhirnya Jefen
berinisiatif untuk menjadi teman
Beranjak dewasa, Jefen pertama Markus. Jefen pun
menjadi seseorang yang mudah bergaul. mengutarakan, ia sangat bersyukur bisa
Hal ini terbukti dari jumlah teman main memiliki sosok teman seumuran yang
yang ia miliki baik dari panti, sekolah, satu ‘frekuensi’ dengannya.
gereja, dan perumahan. Jefen bersyukur
dapat tumbuh di keluarga yang besar dan Kegiatan Jefen juga diisi
memiliki banyak saudara. Jefen sendiri dengan melakukan aktivitas bersama

53 Mensyukuri Hal-Hal Kecil dalam Kehidupan

Jefen Otniel Banua Sanam

teman lainnya. Salah satu hobinya Sama seperti teman-teman sebayanya,
adalah bermain futsal dan mendaki Jefen tentu memiliki cita-cita yang ingin
gunung dengan teman-teman dari gereja ia kejar. Ia ingin berkecimpung di bidang
dan perumahan. Ia sudah gemar bermain hukum, seperti menjadi pengacara atau
futsal sejak usia muda, dan bahkan hakim. Mimpi Jefen muncul karena
pernah mengikuti turnamen futsal yang harapan dari Mama. Mama memberi
dilaksanakan oleh gereja bersama nama Otniel, hakim pertama Israel yang
dengan teman-teman perumahannya. ditunjuk oleh Allah, sebagai nama tengah
Waktu luang pun terkadang diisi dengan Jefen. Besar harapan Jefen untuk dapat
menonton Youtube dari Bintang menegakkan keadilan bagi masyarakat.
Surabaya Timur, —tim futsal favoritnya— Ia kemudian membulatkan tekadnya
untuk memperdalam skill futsalnya. Jefen untuk masuk Fakultas Hukum Universitas
sudah mengenal futsal sejak masih Airlangga. Bahkan, sejak sekarang, ia
kanak-kanak, lain halnya dengan sudah mencicil belajar untuk persiapan
aktivitas mendaki gunung yang hanyalah kuliah nantinya.
angan-angan Jefen. Pada Agustus 2020
lalu, angan-angan ini pun akhirnya bisa Sejak Indonesia melaporkan
terpenuhi. Puncak gunung di mana Jefen kasus Covid-19 pertamanya satu tahun
pertama kali menapakkan kakinya adalah yang lalu, Jefen harus menjalankan satu
Gunung Penanggungan, Mojokerto. tahun pertama sebagai anak SMA secara
Hingga saat ini, Jefen pun telah daring. Hal ini membuat Jefen sedih
menginjak sebanyak lima puncak gunung karena tidak bisa bertukar nama dan
yang berbeda. Menurut Jefen, highlight cerita dengan teman-teman baru.
dari mendaki gunung adalah saat ia Menjalankan sekolah daring juga bukan
sampai di puncak dan menikmati hal yang mudah karena kendala teknis
pemandangan. Apalagi jika ditemani yang tiba-tiba terjadi dan juga ilmu
dengan secangkir kopi panas ataupun pelajaran yang tidak dapat diserap
satu mangkok mi instan. Jefen merasa dengan baik. Terkadang, Jefen masih
sangat bersyukur ia dapat mewujudkan merasa sedih karena jumlah orang yang
impiannya mendaki gunung walaupun berkunjung ke panti sangat berkurang
sedang berada di tengah situasi yang
tidak menentu seperti sekarang ini.

Mensyukuri Hal-Hal Kecil dalam Kehidupan 54

Jefen Otniel Banua Sanam

dibandingkan saat sebelum pandemi waktu. Selain itu, Jefen juga bersyukur
melanda. Namun, Jefen tetap bersyukur karena masih dapat melakukan hal-hal
karena masih bisa merayakan ulang yang ia gemari, termasuk mewujudkan
tahun ke-16 pada Januari lalu dengan impiannya untuk mendaki gunung
keluarga di panti asuhan, terutama pertama kalinya.
setelah dua kakak di pantinya harus
dirawat di Indrapura karena terinfeksi Besar harapan Jefen untuk
Covid-19. dapat belajar lebih giat dan meraih
banyak prestasi agar dapat menjadi
Selama pandemi, Jefen pribadi yang membawa dampak bagi
bersyukur Tuhan masih memberi lingkungan. Ia juga berdoa agar
kesempatan untuk bisa mengubah keluarganya selalu diberi kesehatan dan
kebiasaan buruknya menjadi kebiasaan kedamaian. Tak lupa, ia berharap,
yang lebih baik. Ia memiliki tekad untuk keadaan dunia yang sedang dilanda
mulai memikirkan apa yang baik bagi kekacauan dapat kembali menjadi
masa depannya. Prosesnya ia mulai normal dan masyarakat dapat
dengan hal sederhana, seperti beraktivitas seperti semula.
mengerjakan tugas-tugas sekolah tepat

55 Mensyukuri Hal-Hal Kecil dalam Kehidupan 2

Dewi Sherlina Lopake & Markus

RinPdue,rjMuiamnpgia, ndan

Penulis: Grace Natasha & Veronica Nathania
Illustrator: Karin Intan Liliana

Setiap orang memiliki senyum cerah langsung terlukis di wajah
pengalaman hidup yang dapat menjadi mereka. Sapaan ramah dengan luwesnya
cerita dan pembelajaran. Hal tersebut terlontar dari mulut mereka, tanpa
tidak terkecuali bagi mereka yang tanda-tanda kecanggungan. Itulah
menempati rumah Panti Asuhan Yesstoya pertama kalinya kami merasa
Surabaya. Hidup bersama orang lain pembicaraan ini akan menjadi momen
dengan nasib yang sama tentunya yang tak terlupakan.
memberikan sebuah pengalaman yang
tidak terlupakan bagi mereka. Hal itu Setiap orang memiliki sebuah
kami pelajari saat berbincang dengan cita-cita dalam hidupnya. Tak terkecuali
dua orang yang berasal dari panti asuhan bagi Dewi, ia memiliki keinginan untuk
tersebut. mencari pekerjaan dan membanggakan
orang tuanya. Dengan alasan itulah
Nama mereka Dewi dan perempuan 22 tahun ini mengadu nasib
Markus. Ketika melihat wajah kami, ke Surabaya, meninggalkan kampung

Rindu, Mimpi, dan Perjuangan 56

Dewi Sherlina Lopake & Markus

halamannya di Kupang, Nusa Tenggara yang lebih baik.
Timur (NTT). Sama halnya dengan “Ketika sedih, atau marah, kami
Markus, yang juga merantau dari Kupang
untuk melanjutkan pendidikannya. Saat diajarkan oleh Mama untuk selalu berdoa
ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk agar dapat menenangkan diri,” ujar Dewi.
mengikuti ujian kejar paket B.
Tidak sedikit orang menolak
Bagi kebanyakan orang, nasihat dari orang lain, namun hal itu
mungkin mereka tinggal di dalam kondisi tidak terlihat pada Dewi dan Markus.
yang tidak ideal. Meski begitu, keduanya “Kalau yang diajarkan itu merupakan
sangat bersyukur dapat tinggal di panti ajaran positif kenapa tidak diikuti? Kami
asuhan. Hidup bersama anak-anak lain juga tahu kalau itu hal yang positif dan
yang bernasib serupa memberikan baik bagi kami, jadi tentu saja kami
berbagai momen berwarna dalam menaati ajaran dari Mama,” kata Dewi.
kehidupan Dewi dan Markus. Di bawah
asuhan ‘Mama’ pengurus Panti Asuhan Dewi dan Markus merasa
Yesstoya mereka diajak untuk melakukan bersyukur melalui hal-hal kecil tersebut.
berbagai kegiatan bersama, mulai dari Bagi mereka, Mama sudah seperti ibu
mengerjakan pekerjaan panti sehari-hari kandung mereka sendiri. Ia selalu siap
yang disebut piket, makan, hingga mendengarkan keluh kesah mereka di
beribadah. Seiring berjalannya waktu, kala mereka mengalami kesusahan.
tumbuh ikatan yang erat di antara Berkat adanya didikan dan nasihat dari
mereka. Mereka kembali merasakan Mama, mereka pun termotivasi untuk
kehangatan sebuah keluarga, meski jauh bertumbuh menjadi pribadi yang lebih
dari rumah. baik setiap harinya.

Namun, suasana panti asuhan Merantau bukanlah hal yang
yang dihuni 25 orang ini tentunya tidak mudah, terlebih lagi apabila
selalu tentram. Tak jarang mereka meninggalkan tempat tinggal bersama
mengalami pertikaian. Bahkan di tengah keluarga, yang sering kita sebut “rumah”.
pembicaraan kami, suara mereka sempat Dewi dan Markus mengaku merindukan
tenggelam di balik ricuhnya teriakan keluarganya di Kupang dan sesekali
anak kecil. melakukan video call dengan mereka.

“Kami harus membantu Mama “Setiap kali call dengan papa
mengurus adik-adik yang kecil. Kalau dan mama, aku selalu saja menangis
tidak menaati perintah, seringkali saya karena rindu,” kata Dewi sembari
marah dengan mereka,” tutur Dewi. Ia tertawa. “Tetapi aku harus tetap kuat.
mengaku bahwa dirinya memang Setelah mencari pekerjaan tetap yang
memiliki kelemahan dalam mengontrol mapan dan membanggakan orang tua,
emosi. barulah aku akan pulang mengunjungi
papa dan mama,” lanjutnya.
Meski kehidupan di panti
asuhan cukup hiruk-pikuk, hal tersebut “Aku juga merindukan om di
tidak mematahkan semangat Dewi dan rumah. Sama seperti Kak Dewi, saya ingin
Markus dalam menjalani kehidupan membanggakan keluarga saya, oleh
mereka dengan rasa syukur. Justru, karena itu saya akan menempuh
mereka bersyukur karena di panti asuhan pendidikan dan mencari kerja di sini,”
mereka dibimbing untuk menjadi pribadi kata Markus menambahkan.

57 Rindu, Mimpi, dan Perjuangan

Dewi Sherlina Lopake & Markus

Ketika ditanya apakah mereka idamkan banyak orang. Banyak yang
pernah berpikir untuk meninggalkan harus mereka korbankan demi mengejar
panti asuhan, keduanya menjawab tidak. mimpi untuk membahagiakan keluarga.
Menurut mereka, tinggal di panti asuhan Tetapi, dalam perjalanan hidup yang
lebih menjamin kehidupan mereka. berat tersebut, mereka masih dapat
Mereka tetap dapat mengejar impian menemukan hal-hal untuk disyukuri
mereka sambil dikelilingi oleh keluarga setiap harinya. Sekecil apa pun hal
yang penuh kasih, selagi dibimbing tersebut, mereka tetap mensyukurinya
menjadi pribadi yang bermoral. Ketika dan menjalani kehidupan dengan
nantinya Dewi sudah menemukan pandangan ke depan. Itulah yang
pekerjaan pun, ia tetap tidak akan membuat mereka menjadi sosok yang
melupakan Mama di panti asuhan. Dewi menginspirasi bagi kami. Di mata dunia,
berharap dapat menemukan pekerjaan di mungkin mereka hanyalah dua insan
tempat yang tidak jauh dari kota kurang beruntung dengan kisah hidup
Surabaya. Harapannya, ia tetap dekat yang jarang ingin didengar orang.
dengan Mama dan teman-temannya di Namun, bagi kami, mereka adalah
Panti Asuhan Yesstoya. pejuang hidup yang sebenarnya.

Kehidupan Dewi dan Markus
bukanlah kehidupan yang diidam-

Rindu, Mimpi, dan Perjuangan 58

Ria Adiyun Mau & Yehezkiel Mario Sanam

KSeejalarglai hMaMmimppui

Penulis: Angelina Caroline Utomo & Thomas Hans
Illustrator: Ellen Monica Lee

Mimpi adalah hal yang wajar pandang kedua sosok yang menurut kami
untuk dimiliki semua orang. Mimpi tak sangat luar biasa. Dua sosok pemuda itu
terbatas oleh usia. Mulai dari adalah Ria Adiyun Mau dan Yehezkiel
kanak-kanak hingga orang lanjut usia, Mario Sanam. Mereka berasal dari Panti
tidak ada batasan bagi mereka untuk Asuhan Yesstoya, Surabaya.
memiliki impian. Situasi dan kondisi
apapun juga tak dapat menghalangi Ria merupakan wanita berumur
seseorang untuk bermimpi. Justru dari 21 tahun yang sangat gemar membaca
situasi dan kondisi yang ada itulah, buku untuk mengisi waktu senggangnya.
seseorang dapat terdorong agar giat Selain itu, ia juga memiliki banyak
menggapai impiannya. keterampilan yang menakjubkan, seperti
memasak dan bermain alat musik. Berbe-
Kami mendapat kesempatan da dengan Ria, anak laki-laki berumur 12
spesial untuk menggali lebih dalam tahun yang akrab disapa Mario ini gemar
mengenai arti mimpi menurut sudut bermain sepak bola dan melatih fisiknya

59 Kejarlah Mimpi Selagi Mampu

Ria Adiyun Mau & Yehezkiel Mario Sanam

sejak dini. Dirinya juga sangat menyukai besar, serta sahabat saya selalu
pelajaran geografi. mendukung saya untuk menjadi guru dan
saya senang,” ucap Ria. Mario pun
Lebih takjubnya lagi, Ria dan menambahkan, dukungan dan restu
Mario adalah sosok yang sangat periang orang tua, kakak, adik, serta
dan mudah bersyukur. Hal itu terlihat teman-teman yang ia miliki menjadi
saat kami menanyakan perasaan mereka. sumber semangat dalam mengejar
“Kami bahagia karena pada hari ini masih keinginan terbesar di hidupnya. Selain
bisa hidup dan bernafas,” jawab mereka itu, kakak laki-laki Mario yang sudah
dengan kompak disertai senyum lebar terlebih dulu menjadi anggota TNI AL
dan nada yang yakin. Sontak hal ini juga menjadi sumber motivasinya.
menyadarkan kita semua, bahwa untuk
bisa merasakan kebahagiaan dalam Namun, ada kalanya seseorang
hidup, bersyukur adalah kuncinya. berpikir untuk berhenti memperjuangkan
mimpinya karena masalah yang bermun-
Ketika ditanya mengenai mimpi culan atau takut melangkah maju.
terbesar yang ingin digapai, pastilah Memang, pikiran seperti itu hal yang
setiap orang memiliki impian yang berbe- manusiawi, terlebih lagi saat sedang
da-beda. Seperti halnya Ria dan Mario berada di titik terendah. Tetapi, kita
ketika membeberkan impian terbesar harus bisa mengalahkan rasa putus asa
mereka. Ria, wanita yang gemar memba- tersebut. Ria memaparkan, ketika
ca sedari SMP ini menuturkan, ia ingin terjatuh, kita harus bangkit lagi dan terus
sekali menjadi guru Bahasa Indonesia berusaha selagi masih diberi kesempatan
sejak awal SMA. “Saya ingin mengajak oleh Tuhan, lakukan semampunya.
orang-orang di luar sana untuk lebih “Selain itu, sewaktu ingin putus asa, saya
pintar dan baik lagi dalam menggunakan teringat ada keluarga dan teman yang
Bahasa Indonesia yang benar ketika selalu menyemangati sehingga membuat
berbicara kepada orang lain, terutama saya bangkit lagi. Ketika saya takut untuk
orang yang lebih tua,” jelasnya. Berbeda melangkah, saya berusaha untuk menja-
dengan Mario, ia sangat ingin menjadi lani prosesnya karena pasti Tuhan sudah
anggota TNI Angkatan Laut (AL) karena atur,” sambung Mario.
keinginannya untuk membela negara
sejak umur satu tahun. Walaupun mimpi Melalui kesempatan yang luar
mereka berbeda, namun ada satu tujuan biasa ini, kami ingin pembaca ikut
yang ingin mereka wujudkan, yakni merenungkan apa sih mimpi terbesar dan
membahagiakan kedua orang tua melalui arti mimpi bagi kalian masing-masing.
mimpi tersebut, tentunya dengan cara “Sebab hidup ini kesempatan dari Tuhan,
yang benar. maka kita perlu banyak bersyukur karena
hidup hanya sementara,” ucap kedua
Dalam mencapai impian, anak panti ini. Kumpulan kata sederhana
pastilah kita mengharapkan dukungan dengan pesan yang kuat tersebut menga-
penuh dari orang-orang terkasih. Dukun- jak kita untuk terus bersyukur dan sadar
gan itulah yang menjadi sumber kekua- akan singkatnya perjalanan hidup di
tan dan semangat kita agar tak mudah dunia. Sehingga alangkah baiknya, kita
menyerah ketika menghadapi rintangan tidak pernah lelah untuk mengejar
sesulit apapun dalam petualangan impian tak peduli sebesar dan sesukar
meraih mimpi. Begitu pula dengan Ria apapun itu dengan segenap jiwa dan
dan Mario yang merasa senang karena raga. Mimpi yang tidak hanya untuk diri
mendapat dukungan penuh dari kerabat sendiri, tetapi juga menjadi berkat bagi
mereka. “Mulai dari orang tua, keluarga sesama.

Kejarlah Mimpi Selagi Mampu 60

Ria Adiyun Mau & Yehezkiel Mario Sanam

61 Kejarlah Mimpi Selagi Mampu


Click to View FlipBook Version