Program Guru Penggerak Angkatan 7 tahun 2022 Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
❑ Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. ❑ Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. ❑
❑ Pengajaran menurut KHD adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. ❑ Trilogi pendidikan mengisyaratkan keterlibatan seluruh pelaku pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik. Perlakuan pendidik terhadap peserta didik diharapkan dapat membangun komunikasi yang baik sehingga peserta didik merasa nyaman berada di lingkungan sekolah. ❑ Trilogi pendidikan yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara yaitu tut wuri handayani artinya dari belakang memberikan dorongan, ing ngarsa sung tulada artinya di tengah menciptakan prakarsa dan ide, dan ing madya mangun karsa artinya di depan memberikan contoh teladan yang baik bagi peserta didik.
❑ Kreativitas pendidik dalam mengemas pembelajaran menjadi kunci utama pencapaian tujuan pembelajaran. Strategi dan metode yang tepat dapat memperlancar pencapaian keberhasilan proses pembelajaran. ❑ Ki Hajar Dewantara mengenalkan metode pembelajaran sistem among artinya menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana among disebut pamong yang tentu wawasan dan pengetahuannya lebih tinggi dari yang diamong. Dalam sistem among mengajar berarti mengasuh anak. Sistem among dapat didesain dengan metode permainan. ❑ Bermain merupakan salah satu aktifitas yang sangat disukai dan disenangi anak. Dengan bermain sambil belajar bermanfaat bagi peserta didik untuk menanamkan karakter positif serta terbiasa berinteraksi dengan kelompoknya.
KEMAMPUAN PEMAHAMAN PERASAAN 1.1.A. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara
Menerapkan konsep Pengajaran dan Pendidikan Ki Hadjar Dewantoro di kelas yang saya ajar, karena : ➢ Pembelajaran yang masih terpusat pada guru. ➢ Nilai KKM yang menjadi acuan keberhasilan siswa. ➢ Hukuman dijadikan alat untuk mendisiplinkan siswa ➢ Hadiah di jadikan penyemangat siswa untuk belajar. ➢ Memihak pada siswa yang menurut pada guru saja. ➢ Guru hanya terfokus pada administrasi saja.
➢ Bahwa guru adalah suber ilmu untuk siswa. ➢ Murid itu tidak memiliki potensi seperti gelas kosong. ➢ Sudah mendidik siswa dengan sepenuh hati. ➢ Guru sejawat harus fokus pada kelasnya masing-masing. ➢ Kepala Sekolah hanya bertugas mengawasi administrasi saja. ➢ Orang tua siswa tidak berperan penuh terhadap belajar siswa
➢ Qodrat Alam Siswa. ➢ Qodrat Zaman Siswa. ➢ Pembelajaran yang berpusat pada siswa ➢ Guru harus menghamba pada siswa ➢ Tri Nga ➢ Semboyan Ki Hadjar Dewantara
Untuk mencoba menerapkan konsep Pengajaran dan Pendidikan Ki Hadjar Dewantoro di kelas yang saya ajar, dengan perlahan tapi pasti, karena kemandirian siswa yang belum tumbuh secara sempurna sehingga dalam pembelajaran masih terpusat pada guru. Berbagi pengetahuan dengan mebagikan link youtube sebagai refleksi dari hasil tugas-tugas modul. Secara tidak langsung kita mengajak rekan guru lainnya untuk menerapkan konsep Ki Hadjar Dewantorro
KURANG Mampu Memahami Karakter dan potensi siswa yang harus di utamakan, dan penerapan konsep belajar berpusat pada siswa untuk siswa yang belum bisa menulis dan membaca. Tumbuh rasa percaya diri untuk memanusiakan manusia dengan konsep pengajaran dan pendidikan Ki Hadjar Dewantoro, karena banyak rekan seperjuangan yang bisa dijadikan sumber reprensi dan berbagi pengalaman. Bertanggunga jawab untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak dengan sepenuh kemampuan dan sepenuh hati.
Bahwa Pemikiran Ki Hadjar Dewantoro menjadi dasar pembentukan Kurikulum Merdeka Konsep Tri-Nga Ngarti(Kognitif) Ngarasa (Apektif) Ngalakuken (Psikomotorik) Semboyan Ki Hadjar Dewantoro Ingarso sung thulada Ing madya mangun karsa Tut wuri handayani Panca Darma Asas Pendidikan Kemerdekaan Kodrat alam dan zaman Kebudayaan Kebangsaan Kemanusiaan
Mengembangkan Kodrat Alam Siswa dengan kegiatan berupa pentas seni dan kerajinan daerah agar siswa lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya. Serta untuk membangun Kerjasama dan kemandirian pada siswa. Mengembangkan Kodrat Zaman Siswa dengan menggunakan sarana IT yang sekolah miliki sebagai sumber belajar siswa yang kekinian/modern supaya siswa mengetahui dan bisa menggunakan alat tersebut sebagai bekal dimasa yang akan datang. Menanamkan Budi Pekerti dengan mengajak siswa untuk selalu menjaga kebersihan, mencitai lingkungan dan teman, menghormati guru dan orang tua.
PENERAPAN PEMIKIRAN KHD DALAM PROSES PEMBELAJARAN Penggunaan Media pelajaran yang kekinian, sebagai pengembangan Qodrat Zaman pada siswa. Menggunakan Lantai Perkalian yang dapat menarik minat siswa, karena belajar sambil bermain.
PENERAPAN PEMIKIRAN KHD DALAM PROSES PEMBELAJARAN Bermain drama dan Perayaan muludan dengan acara Tumpengan, sebagai pengembangan Qodrat Alam, yang sesuai dengan konteks local social budaya di kelas dan sekolah.