KHRIST DAVID PELAPORY, S.PD.
Meneladani
Kehidupan dari Cerita
Pendek
Kompetensi Dasar dan Tujuan
Pembelajaran
► Kompetensi Dasar:
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang
terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang
dibaca.
► Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan yang terdapat dalam kumpulan cerita
pendek yang dibaca
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)
Cerita pendek adalah kisahan pendek
(kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang
dominan dan memusatkan diri pada
satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Menurut Sumardjo dan Sain
Cerpen didefisikan sebagai cerita fiktif
atau tidak benar-benar terjadi, akan
tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan di
manapun, dimana ceritanya relatif
pendek.
Menurut H.B. Jassin
Cerita pendek merupakan sebuah
cerita singkat yang harus memiliki
bagian terpenting yakni perkenalan
(orientasi), pertikaian (konflik), dan
penyelesaian (resolusi).
Nilai-Nilai Kehidupan Yang
Terdapat Cerita Pendek
Menurut KBBI “nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal
yang penting atau berguna bagi kemanusiaan”.
Dengan nilai-nilai manusia bisa membedakan hal
yang baik dan yang tidak baik serta yang pantas
dan tidak pantas. Nilai yang berlaku di
masyarakat terutama di Indonesia adalah
nilai-nilai yang baik yang membawa manusia
kepada kebaikan.”
1. Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai yang bersumber dari ajaran
agama, berupa norma atau kaidah yang berlaku dalam
agama.
Contoh:
“Saat hendak menaiki tangga, Ifa masih bingung jalur
manakah yang akan ia lalui. Apakah surga atau neraka?
Jika ia memilih jalur kiri maka masuklah ia ke dalam
neraka. Tetapi jika ia memilih jalur kanan maka masuklah
ia ke dalam surga atas izin Allah Swt.”
2. Nilai Sosial
Nilai sosial, yaitu seperangkat nilai yang berlaku umum di
masyarakat. Nilai ini mengatur pola hubungan atau
interaksi sosial antar sesama masyarakat.
Contoh:
Saat Budi hendak menyebrang jalan, ia melihat seorang
ibu tua renta yang terlihat kepayahan menenteng barang
belanjaan. Sepertinya, ibu itu hendak ke seberang jalan.
Budi kemudian menghampirinya dan membantu ibu itu
membawakan barang belanjaan dan menuntunnya
menyeberangi jalan.
3. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah seperangkat nilai yang sudah turun-temurun
berlaku di masyarakat. Nilai ini telah mengakar kuat dan menjadi
aturan adat istiadat yang dipatuhi oleh masyarakat, bisa dalam
bentuk upacara, maupun produk kebudayaan.
Contoh:
Kami bermain hingga arlojiku menunjukkan pukul 11 siang. Ingin
saja kami ingin berlajan untuk pulang, tiba-tiba kami mendengar
bunyi irama yang amat cepat. Aku tak mengerti dari mana bunyi
itu dihasilkan. Tapi, ketika aku menoleh dan melihatnya ternyata
ada beberapa bapak-bapak yang sedang memainkan barongan.
4. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan, yaitu nilai yang menuntun manusia untuk selalu
belajar, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari kutrang pandai
menjadi pandai. Nilai ini berkaitan dengan pelajaran yang bisa
dipetik dari lingkungan formal maupun nonformal.
Contoh:
Beberapa minggu setelah tes beasiswa. Kami melihat hasil tesnya
secara online dan kami semua lulus. Mimpi kami terasa hangat,
Tuhan mendengar do'a kami. Aku terharu, bersyukur dengan
dalam.
5. Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan tingkah laku,
perangai, atau budi pekerti antar sesama manusia.
Contoh:
Kenari merasa malu dan kurang percaya diri kalau berkumpul dengan
teman-temannya . Tubuhnya kecil dan tek mengeluarkan bau tak
sedap. Teman-temanya sering meledek dan menggodanya. Kenari
ingin penampilannya berubah. Dia ingin buktikan kepada
teman-temannya bahwa ia bisa tampil bersih dan tidak kalah besar.
Kenari pun bangun pagi dan rajin membersihkan diri. Ia tidak malas
lagi mencari makan. Berkat ejekan teman-temannya, dirinya
membuang jauh sifat malasnya.
6. Nilai Etik
Nilai etik adalah nilai yang berkaitan dengan aturan sopan
santun antar sesama manusia. Misalnya, antara anak
dengan orang tua, adik dengan kakak, atau sopan santun
dengan orang lain.
Contoh:
"Assalamu’alaikum." Dengan wajah yang kaku dan
bingung kuberanikan diri untuk mengucapkan salam di
balik pintu kelas. "Wa’alaikum salam, silahkan masuk."
Sahut seorang wanita yang duduk paling depan sambil
melontarkan senyuman kepadaku.
7. Nilai Estetika
Nilai estetika yaitu nilai yang berkaitan dengan segi
keindahan, baik itu keindahan bahasa, keistimewaan
tokoh, penyampaian cerita, dan latar cerita.
Contoh:
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban
yang menekan pundaknya adalah pikulan yang
digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang
sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes
dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan.
8. Nilai Politik
Nilai politik, yaitu nilai yang berhubungan dengan usaha
masyarakat untuk memperjuangkan kebaikan bersama,
melalu proses politik yang jujur dan adil sesuai dengan
prinsip demokrasi.
Contoh:
"Bukan hanya itu. Para pemilih kadang-kadang
terpengaruh uang. Terpengaruh praktek-praktek money
politics," sahut Rita
9. Nilai Perjuangan / Patriot
Nilai perjuangan atau patriot, yaitu seperangkat nilai yang
berhubungan dengan semangat memperjuangkan
sesuatu yang benar, dan rela berkorban demi
kepentingan orang banyak.
Contoh:
Jika malam, mataku sulit terpejam membayangkan diriku
berdiri di barisan sebelas pemain PSSI, membela tanah air.
Kubekapkan tangan di dada, menekan lambang Garuda
di sana. Indonesia Raya membahana.
10. Nilai Psikologi
Nilai psikologi yaitu nilai yang berhubungan dengan
perasaan atau kejiwaan manusia, seperti bahagia, sedih,
terharu, marah, dan lain sebagainya.
Contoh:
Aku mulai Shock, dan bertanya-tanya ada apa dengan
diriku? Terutama dengan kedua mataku ini? Keluargaku
secara perlahan memberitahuku, bahwa aku mengalami
kebutaan, karena kornea mataku rusak dan harus mencari
pendonor kornea mata.
11. Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan manusia, baik itu dari segi
produksi, konsumsi, maupun distribusi.
Contoh:
Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak
cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kau
biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu
mereka.
12. Nilai Historis
Nilai historis, yaitu nilai yang berkaitan dengan jalannya
sejarah, atau nilai yang ada kaitannya dengan peristiwa
masa lalu.
Contoh:
Jangankan mendengar nama Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan
Tan Malaka. Jangan pula menyebut peristiwa berdarah 30
September 1965.
Contoh Teks Cerpen
Ilustrasi Gambar Teks Cerpen Berjudul “Robohnya Surau Kami” karya A.A.
Navis
Dari ilustrasi gambar cerita pendek tersebut,
Silahkan kemukan pendapatmu bagaimana
isi cerita pendek tersebut?
.......................................................
.......................................................
“Terima Kasih”