KUMPULAN ESAI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MASA
PANDEMI
KELOMPOK 6
OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmad dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyalesaikan kumpulan esai hasil pengamatanyang telah
kami lakukan dengan judul “Kumpulan Esai Kegiatan Pembelajaran di Masa Pandemi” ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan esai ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah
dan Pengembangan Kurikulum yang diampu oleh Ibu Filia Prima Artharina. Selain itu, penulisan
esai ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran
selama pandemi bagi para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah turut serta
membagi informasi dan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan kumpulan
esai ini.
Kami menyadari esai yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan sangat berarti bagi kami, demi terwujudnya
kesempurnaan esai ini.
Semarang, 16 Januari 2021
KUMPULAN ESAI KEGIATAN PEMBELAJARAN
SELAMA MASA PANDEMI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menetapkan pergantian
sistem pembelajaran yang semula menggunakan sistem tatap muka telah diganti dengan
sistem daring sejak bulan Maret 2020. Sistem daring sendiri artinya adalah pembelajaran
yang dilakukan secara online, meggunakan aplikasi maupun jejaring sosial yang dilakukan
tanpa melalui tatap muka melainkan dengan melalui platform yang telah tersedia. Sehingga
kegiatan pembelajaran yang berlangsung pun berbeda dari biasanya.
Kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap muka mengharuskan siswa dengan guru
bertemu dalam satu kelas, namun dengan adanya sistem daring pembelajaran dapat
dilaksanakan dimana saja, termasuk di rumah masing-masing. Namu tetap terdapat masalah-
masalah yang dialami siswa selmaa menjalankan kegiatan pembelajaran dengan sistem
daring antara lain masalah sinyal internet yang tidak stabil sehingga membuat siswa kegiatan
pembelajaran tidak dapat berjalan sebagai mana mestinya. Selain itu terdapat masalah lain
yaitu siswa maupun orang tua siswa tidak memiliki gawai yang mumpuni untuk dapat
melaksanakan pembelajaran daring, sehingga siswa yang bersangkutan tidak dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana mestinya.
Dengan beralihnya sistem pembelajaran yang semula tatap muka dan sekarang beralih
ke daring membuat semua yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran daring harus dapat
beradaptasi, termasuk juga orang tua, yang semula memasrahkan kegiatan pembelajaran
kepada guru, kini orangtua harus turut berperan aktif dalam mengawasi anak selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran berlangsung. Orang tua harus membantu dan
mendampingi anak selama proses pembelajaran berlangsung agar tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai. Oleh karena itu diperlukan komunikasi yang baik antar guru
dengan orang tua dalam mendampingi putra putri mereka belajar.
EVALUASAI PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) banyak sekali perubahan yang di lakukan. Dengan
berubahnya sistem pembelajaran yang semula tatap muka beralih ke sistem pembelajaran daring
membuat perangkat-perangkat pembelajaran mengalami perubahan pula. Salah satunya Evaluasi
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap suatu
pembelajaran dimana seorang pendidik mengukur atau menilai peserta didik dengan
menggunakan alat tes. Pengukuran alat tes ini bersifat kuantitati dengan menggunakan
perhitungan angka dalam mengukur hasil belajar peserta didik. Sedangkan penilaian alat tes
lebih bersifat kualitatif dengan menilai peserta didik sesuai kualitas hasil belajar belajar mereka.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid19 kurang efektif
dan tidak maksimal dilakukan terutama aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru masih
memiliki kesulitan unruk membuat evaluasi pembekajarannya Guru hanya mampu menggunakan
aplikasi WhatshAPP sebagai sarana utama proses evaluasi dan bahkan ada pula menggukanan
aplikasi Zoom Meeting. Hal guru hanya menyimpulkan dari hasil pengerjaan soal yang telah
diberikan dan kurang memperhtikan prosesnya. Terlepas dari hal demikian, guru mengalami
kendala dalam pelaksanaan evaluasi ini, antara lain: guru kebingunan memilih instrumen yang
akan digunakan, skill guru, orang tua, dan siswa dalam teknologi rendah, partisipasi siswa lemah,
terbatasnya siswa dan orang memiliki Handphone, jaringan lemah dan kuota terbatas dan
menunggu bantuan pemerintah.
Meskipun banyak kendala yang di lalalui dalam membuat evaluasi guru tepat
melaksanakan evaluasi untuk mengetahu sejauh mana anak memamahi materi yang di berikan.
Evaluasi juga di buat sebagai acuan untuk mengembangkan pembelajaran yang akan datang
sehingga pembelajaranbisa lebih baik lagi dan lebih maksimal.
RPP DI MASA PANDEMI
Dengan berubahnya sistem pembelajaran yang semula tatap muka beralih ke sistem
pembelajaran daring membuat perangkat-perangkat pembelajaran mengalami perubahan pula.
Salah satunya adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Rencana pembelajaran
merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung sesuai dengan keinginan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam sebuah pembuatan RPP diperlukan pemikiran dan konsep yang matang pula, agar
kegiatan pembelajaran dapat tetap efektif walaupun dilaksanakan secara daring. Rencana
pelaksanaan pembelajaran akan mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran. Hal ini
karena rencana pembelajaran adalah pedoman yang digunakan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar semua materi dapat tersampaikan kepada siswa sesuai dengan target
yang ingin dicapai. Dengan diubahnya sistem pembelajaran yang semula tatap mula diganti
sistem pembelajaran daring, mengakibatkan RPP juga mengalami perubahan. Perubahan ini
sering disebut dengan istilah RPP darurat. Tidak ada spesifikasi khusus dalam pembuatan RPP
ini. Karena hal yang terpenting adalah tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
menggunakan pedoman RPP ini. Guru bebas untuk mengembangkan RPP darurat sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Hal ini karena kebutuhan pembelajaran dalam setiap materinya
berbeda-beda. Maka dari itu guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang
sebuah rencana pembelajaran.
Dalam RPP yang saya amati, sudah sangat layak digunakan dalam pembelajaran di masa
pandemi. Ini karena dalam RPP tersebut sudah memuat KD, tujuan pembelajan, alat dan media
yang digunakan selama melaksanakan kegiatan pembelajaran, bahan atau materi yang akan
dipelajari, dan penilaian.
Dalam RPP yang saya amati sudah tertera masing-masing KD yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga RPP tersebut sudah sesuai dengan ketentuan RPP darurat
yang digunakan pada masa pandemic seperti sekarang.
Dalam RPP yang saya amati sudah terdapat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yang
mana tujuan wajib dicatumkan dalam sebuah RPP dan wajib disampaikan pada saat kegiatan
pembelajaran. Sehingga RPP tersebut sudah sesuai dengan ketentuan.
Alat dan media pembelajaran tertera dalam RPP. Kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui Whatsapp grup. Selama kegiatan pembelajaran orang tua harus selalu mendampingi,
membantu, dan memfasilitasi anak dalam kegiatan pembelajaran. Peran serta orang tua sangat
diperlukan agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif sesuai harapan.
RPP darurat yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. Selain itu guru
dituntut kreatif dalam membuat perencanaan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran tidak
membosankan meskipun dilaksanakan secara daring.
Namun, dalam pembuatan RPP darurat ini juga terdapat beberapa kendala yang dirasakan
oleh guru-guru. Salah satu kendala tersebut adalah kesulitan dalam membuat perencanaan yang
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena tidak mempunyai pedoman khusus dalam
pembuatan RPP darurat. Sehingga beberapa guru mengalami kesulitan dalam membuat RPP
darurat. Sehingga untuk kedepannya diperlukan adanya pedoman pembuatan RPP untuk para
guru agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.
BAHAN AJAR DAN WEB MEETING
Dimasa pandemi ini sekolah semuanya di tutup dan tidak diadakannya Sekolahan masuk
tetapi ada beberapa daerah yang sama sekali belum terpapar virus Covid-19, kendala covid
tersebut sangat membingungkan berbagai belah pihak, dan dimasa pandemi ini sekolah harus
tetep berjalan nah yang saat ini dilakukan yaitu daring berikut ini penjelasannya
a. Gunakanlah media pembelajaran yang lain untuk membantu menjelaskan materi ajar
kepada peserta didik
b. Guru perlu mencermati jumlah, tingkat kesulitan, dan tanggal penyerahan tugas
c. Diperlukan menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua atau wali murid
Pembelajaran di masa pandemi (DARING) tidak boleh menekankan pada suatu penuntasan
dari pencapaian akademik dan kelulusan siswa. Dengan kondisi yang seperti itu, semua guru
sebaiknya tidak memberikan materi yang terlalu banyak agar orang tua dan siswa tidak terlalu
stres karena yang terpenting itu learning how to learn, bukan hanya how to learn .
Tugas yang banyak tanpa penyampaian materi yang baik, akan membuat siswa mudah cepat
lelah dan tidak bisa fokus belajar. Yang pada akhirnya, para siswa akan merasa sulit belajar
karena suasana belajar yang tak nyaman dan kondusif . Banyak laporan bahwa siswa merasa
stres ketika pembelajaran daring, hal tersebut sama dengan penyiksaan terhadap anak atas nama
pendidikan. Biasanya melalui, google meet, dan clasroom dan WAG dan itu tetep di pantau
orang tua masing masing
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI COVID
Berdasarkan surat edaran pemerintah yang mewajibkan para peserta didik belajar dari
rumah (school from home) dan juga mewajibkan para pekerja (termasuk pendidik) bekerja dari
rumah (work from home) dan dilarangnya kegiatan belajar mengajar di sekolah terutama di
daerah zona merah (zona dengan tingkat covid tertinggi) yang dimulai sejak awal tahun 2020,
“memaksa” para pengajar mengatur ulang sistem pembelajaran yang sesuai dengan tuntuan
pembatasan akibat pandemic.
Ini juga menyebabkan para pendidik harus memanfaatkan teknologi untuk menunjang
kegiatan belajar dirumah agar peserta didik tetap dapat mendapatkan materi pembelajaran
dengan baik.
Dengan memanfaatkan teknologi web meet (ZOOM, GOOGLE MEET) untuk memberi
penjelasan materi kepada anak tanpa harus melanggar batasan protokol kesehatan (bertatatp
muka) dan juga mengirimkan tugas atau materi melalui WAG atau GOOGLE CLASSROOM
untuk mengirim tugas kepada peserta didik dan juga peserta didik juga dapat mengirimkan
kembali tugas yang telah dikerjakan secara online tanpa perlu berkumpul disekolah dan
mengurangi angka penyeberan virus.
Namun terjadi beberapa kendala dalam pelaksanaannya antara lain tidak semua pendidik
menguasai teknologi sepenuhnya dan menyebabkan kegagapan teknologi yang membuat
pendidik sedikit kesusahan dalam mengajar secara online. Itu sebabnya pendidik tersebut harus
diberi bimbingan agar tidak terjadi kesalahan maupun kesulitan saat menggunakan teknologi IT
saat melakukan pembelajaran daring.
Masalah lainnya adalah tidak semua anak mempunyai gawai dirumah. Sehingga
menyebabkan keterlambatan dalam penerimaan maupun pengiriman tugas. Dan tidak semua
daerah memiliki sinyal yang baik terutama di daerah pegunungan atau desa yang meyebabkan
peserta didik terlambat menerima materi. Hal ini memaksa menyebabkan pendidik harus
melakukan cara lain selain daring yaitu pembelajaran luring atau door to door atau dengan kata
lain materi atau tugas akan dikirmkan oleh pendidik ke rumah masing-masing peserta didik yang
mengalami masalah gawai atau sinyal sehingga peserta didik tersebut dapat menerima materi dan
tidak tertinggal.
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Terjadinya pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sebagian besar kegiatan pelayanan publik
oleh pemerintah, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan
Nomor 4 Tahun 2020, seluruh sekolah di Indonesia diatur untuk melaksanakan Belajar dari
Rumah. Dengan kondisi ini, guru dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengelola
pembelajaran yang efektif di rumah. Selain mempersiapkan bahan ajar seorang guru harus
membuat penilaian berupa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) selain digunakan sebagai penilaian LKPD ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
siswa belajar dari rumah selama pandemi Covid 19, dan materi yang dipelajari akan terus
ditambah, dipahami, dan diperbaharui. Kegiatan-kegiatan di dalam LKPD dirancang untuk bisa
dilakukan secara mandiri oleh siswa dengan bimbingan orang tua atau guru secara minimal.
Orang tua atau guru bisa membacakan perintah dalam setiap soal jika siswa belum memahami
perintahnya. Materi LKPD ini meliputi topik-topik yang ada dibuku tematik yang bisa digunakan
di kelas.