Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................................................2
Standar Isi .............................................................................................................................................3
Peta Konsep ..........................................................................................................................................4
KEGIATAN 1.......................................................................................................................................5
KEGIATAN 2.......................................................................................................................................7
KEGIATAN 3.....................................................................................................................................12
KEGIATAN 4.....................................................................................................................................15
KEGIATAN 5.....................................................................................................................................17
KEGIATAN 6.....................................................................................................................................20
KEGIATAN 7.....................................................................................................................................22
RANGKUMAN......................................................................................................................................23
LATIHAN SOAL .....................................................................................................................................24
TES FORMATIF ....................................................................................................................................25
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL ........................................................................................................29
KUNCI JAWABAN EVALUASI................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................30
Standar Isi
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman,
zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan
zat adiktif bagi kesehatan
Indikator Pembelajaran
3.6.1 Menyebutkan (C1) jenis – jenis zat aditif pada makanan dan
minuman
3.6.2 Memberi contoh (C2) jenis-jenis zat aditif alami dan buatan
3.6.3 Menemukan (C3) berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman
3.6.4 Menganalisis (C4) perbedaan pemanis alami dan buatan pada
makanan dan minuman
3
Peta Konsep
Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif Zat Adiktif
Pewarna Alami Narkotika Golongan I
Pemanis Buatan Golongan II
Pengawet Golongan III
Penyedap Alami
Berdasarkan FungsinyaPengental Buatan Golongan I
Berdasarkan asalnya Alami
Buatan Psikotropika Golongan II
Alami
Buatan Golongan III
Golongan IV
Pengemulsi Zat Psiko-aktif
Dampak penyalahgunaan zat adiktif
Perlu
Upaya pencegahan penyalahgunaan zat
adiktif
4
Ketika pulang sekolah, apakah kamu sering
menjumpai penjual makanan dan minuman?
Bagaimana pendapatmu tentang tampilan dan
rasa makanan serta minuman tersebut
Gambar 1.1 Jajanan pedagang kaki lima
Sumber : http://images.m.kaskus.co.id
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Bahan Tambahan Pada Makanan
Dan Minuman
Perhatikan Gambar 1.2.berikut!
ambar 1.2 mie ayam dan es campur
Sumber : yummy.co.id /resepistimewa.com
Makanan dan minuman pada Gambar 1.2 tersebut tentu tidak asing bagi kalian. Dapatkah kalian
menyebutkan bahan-bahan yang ditambahkan pada makanan dan minuman tersebut? Lakukan
penyelidikan terhadap makanan dan minuman tersebut. Temukan bahan-bahan yang ditambahkan
pada makanan tersebut yang berfungsi sebagai pemanis, pewarna, pengawet, atau penyedap. Tuliskan
hasil penyelidikanmu ke dalam Tabel 1.1. berikut.
5
Tabel 1.1. Bahan Yang Ditambahkan Pada Makanan Dan Minuman
No Makanan Bahan Yang Ditambahkan Fungsi
1. Es Campur Gula Pemanis
2. Mie Ayam MSG Penyedap
Petunjuk: Tunjukkan kepada guru, hasil pekerjaan yang telah kalian kerjakan untuk mendapatkan
masukan. Jika disampaikan saat pembelajaran daring, maka buatlah foto hasil tersebut dan kirimkan
melalui link yang ditentukan oleh guru mata pelajaranmu untuk mendapat masukan dari guru dan
teman-temanmu.
A. Pengertian dan Fungsi Zat Aditif
Z at aditif makanan didefinisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan
sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu (Permenkes RI No
329/Menkes/PER/XII/76). Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap hari kita
gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi jenis zat aditif
makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi.
Menurut FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO (World Health
Organization) dalam kongres di Roma pada tahun 1956 menetapkan definisi dari zat aditif adalah
bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedikit yaitu untuk
memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur atau memperpanjang masa simpan. Selain itu, zat aditif
juga didefinisikan sebagai salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan kimia yang baik
ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai akibat
dari perlakuan pada pra pengolahan, pengolahan atau penyimpanan (F. G. Winarno, 1980:66).
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan hidupnya.
Makanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), bahan untuk
pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel yang rusak (protein), serta sumber zat
untuk penunjang dan pengatur proses dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat yang
ada di dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang
bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
6
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Berbagai Zat Aditif
dalam Makanan dan Minuman
Terdapat berbagai jenis zat aditif yang digunakan dalam makanan dan minuman
yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pewarna, pemanis, pengawet,
penyedap, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.
Coba kamu pikirkan!
Apakah makanan dan minuman yang dijual di sekolah maupun di lingkungan sekolahmu mengandung
zat aditif? Apa alasan dugaanmu seperti itu?
Lakukan kegiatan dibawah ini !
Mengidentifikasi berbagai jenis zat aditif dalam makanan dan minuman
1. Menyiapkan 3 jenis makanan dan 2 jenis minuman dalam kemasan
2. Bacalah komposisi bahan makanan dan minuman yang tertera pada kemasan tersebut !
3. Tuliskan pada tabel 1.2 apa saja zat aditif yang ada pada produk-produk tersebut !
4. Tentukan tiap jenis bahan tersebut termasuk bahan aditif alami atau buatan !
Tabel 1.2 Hasil Identifikasi Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman Kemasan
Jenis Zat Aditif
No Makanan/minuman Pemanis Pengawet Penyedap Pemberi
Pewarna Aroma
1.
2.
dst
Petunjuk: Tunjukkan kepada guru, hasil pekerjaan yang telah kalian kerjakan untuk mendapatkan
masukan. Jika disampaikan saat pembelajaran daring, maka buatlah foto hasil tersebut dan kirimkan
melalui link yang ditentukan oleh guru mata pelajaranmu untuk mendapat masukan dari guru dan
teman-temanmu
7
B. Jenis-jenis Zat Aditif
Terdapat berbagai jenis zat aditif yang biasa digunakan dalam makanan dan minuman:
1. Zat Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan
untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar menarik. zat
pewarna dalam kue tersebut aman dikonsumsi?
Tahukah kamu bahwa penentuan mutu bahan
makanan umumnya tergantung pada beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor warna yang
secara visual lebih dulu menentukan (F. G.
Winarno, 2002: 171). Bila ditinjau dari asalnya zat
Gambar 1.3 kue pewarna makanan tersebut digolongkan menjadi
Sumber : zat pewarna alami dan zat pewarna buatan.
Tabel 1.3 Zat Warna bagi Makanan dan Minuman yang Diijinkan di Indonesia
Warna Nama Nomor Indeks Nama
Merah Carmoisine 14720
Merah Amaranth 16185
Merah Erythrosim 45430
Oranye Sunsetyellow FCF 15985
Kuning Tartrazine 19140
Kuning Quineline yellow 47005
Hijau Fast green FCF 42053
Biru Brilliant blue FCF 42090
Biru Indigocarmine 42090
Ungu Violet GB 42640
Violet GB (F.G. Winarno, 2002:183-184)
8
Zat Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari
tumbuhan dan hewan, contohnya pewarna hijau dari suji atau pandan dan pewarna merah
dari stroberi. Pewarna buatan diperoleh melalui
Proses reaksi (sintesis) kimia menggunakan
bahan yang berasal dari zat kimia sintesis,
contohnya Brilliant Blue FCF, Tartrazine,
Sunset Yellow FCF, Fast Green FCF dan
Allura Red AC Gambar 1.4 contoh makanan yang mengandung zat aditif
Sumber: http://ejurnal.unsrat.ac.id
2. Zat Pemanis
Rasa manis yang ada pada makanan dan minuman diperoleh dari bahan pemanis yang
ditambahkan padanya. Zat Pemanis dibedakan (1) Zat pemanis alami / Pemanis nutritif
(menghasilkan kalori), berasal dari tanaman (sukrosa/ gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa),
dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirup glukosa, dekstrosa,
sorbitol) dan (2) Pemanis Buatan / pemanis non nutritif (tidak menghasilkan kalori), berasal dari
tanaman (steviosida), dari kelompok protein (miralin, monellin, thaumatin). Pemanis buatan
tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin
(kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan sorbitol (F. G.
Winarno dan Titi Sulistyowati Rahayu, 1994, 25).
3. Zat Pengawet
Zat Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang
berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman. Pengawetan secara kimia dengan
menambahkan pengawet buatan seperti asam benzoat, natrium benzoat, dan kalium benzoat, asam
askorbat, natrium nitrat (NaNO3), asam propionat, butil hidroksianisol (BHA), dan butil hidroksitoluen
(BHT). Cara lain mengawetkan makanan adalah pengawetan secara alami menggunakan garam
dan gula, misalnya ikan asin, manisan buah, atau daging panggang. Beberapa teknik pengawetan
makanan dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini.
9
Tabel 1.4 Beberapa Teknik Pengawetan Makanan
Teknik Pengawetan Prinsip Kerja Contoh
Pengasaman dalam cuka Mikroba tidak dapat hidup Acar timun-bawang
pada lingkungan yang asam merah.
Dehidrasi Mikroba tidak dapat Susu bubuk, buah-
hidup tanpa air. buahan yang
dikeringkan
Menggunakan gula dan Pada konsentrasi gula dan Buah-buahan yang
penggaraman garam yang tinggi, air akan diberi gula, daging yang
keluar dari mikroba dan diasinkan, ikan teri.
akan mematikannya.
Pengasapan Bahan-bahan kimia Daging dan ikan..
dalam asap bersama
dengan proses
pengeringan akan
membunuh mikroba.
(Nurul Kamilati, 2005:53)
4. Zat Penyedap Rasa Zat penyedap makanan adalah bahan tambahan
makanan yang digunakan untuk meningkatkan
Gambar 1.5 bahan penyedap cita rasa makanan. Bahan penyedap alami yang umum
Sumber : https://wowkeren.com/berita/tampil/00323448.html digunakan adalah garam, bawang putih, bawang
merah, cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit,
ketumbar, sereh, dan kayu manis. Penyedap buatan
yang umum digunakan pada makanan adalah vetsin
yang mengandung senyawa monosodium
glutamat (MSG) tau mononatrium glutamate (MNG).
10
Adapun batasan pemakaianMSG untuk manusia adalah Gambar 1.6 penyedap rasa buatan
sekitar 0 sampai dengan 120 mg untuk tiap kilogram berat https://chemistry35.blogspot.com
badan orang yang memakannya. Misalkan seseorang
dengan berat 50kg, maka ukuran normal atau batas wajar
konsumsi penyedap rasa MSG yang disarankan jangan lebih
dari 6 gr setiap hari, kalau di ukur dalam ukuran sendok
teh, maka jumlahnya kurang lebih 2 sendok teh. Ini
perumpamaan untuk orang dewaa, oleh karena itu bayi
dengan umur dibawah 3 bulan tidak boleh menggunakan
penyedap rasa MSG pada makanannya.
5. Zat Pemberi Aroma
Zat Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan
atau minuman. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan atau
minuman memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma dapat berasal
dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, contohnya ekstrak buah nanas, ekstrak buah
anggur, minyak atsiri, dan vanili. Pemberi aroma buatan berasal dari senyawa sintesis atau essen,
contohnya: amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma
nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur).
6. Zat Pengental
Zat Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan
atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan
tertentu. Contoh bahan pengental alami misalnya pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginat.
Contoh bahan pengental buatan misalnya xanthan gum, karagenan, dan konjac gum.
7. Zat Pengemulsi
Zat Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran
(dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya. Pengemulsi alami biasanya terbuat dari bahan-bahan
alam, seperti biji kedelai, kuning telur, dll. Contoh zat pengemulsi makanan alami adalah lesitin
yang terkandung dalam kuning telurmaupun dalam kedelai. Zat pengemulsi buatan atau sintesis
berasal dari rekayasa manusia yaitu lemak yang direkayasa contohnya: gliseril monostearate,
gliseril laktopalmitat, dan CMC (carboxyl methyl cellulose)
11
KEGIATAN 3
Menyelidiki Pewarna Alami dan Buatan Dalam Makanan dan Minuman
Salah satu zat aditif yang ditambahkan dalam makanan dan minuman adalah pewarna dengan
tujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar lebih menarik.
Perhatikan Gambar 1.7, apakah makanan dan minuman tersebut tampak menarik?
Menurut kalian, apakah makanan dan minuman tersebut tergolong sehat?
Gambar 1.7 makanan dan minuman yang menggunakan
pewarna https://m.dream.id dan http://harmonimedia.com
Terdapat dua jenis pewarna yang digunakan di makanan dan minuman, pewarna alami dan pewarna buatan.
Pewarna alami pada umumnya aman untuk kesehatan, sedangkan bahan pewarna buatan yang pemakaiannya
disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan. Bagaimana kita mengetahui makanan atau minuman yang
mengandung pewarna yang aman dan pewarna yang tidak aman bagi tubuh?
“Bersama-sama dengan guru, teman, atau orang tua, lakukan kegiatan berikut untuk menyelidiki pewarna alami
dan buatan pada makanan atau minuman. Lakukan dengan hati- hati dan tetap memperhatikan protokol
kesehatan saat berinteraksi dengan temanmu”
12
Menyelidiki Pewarna Alami dan Buatan Pada makanan dan Minuman
Yang kalian butuhkan:
1. Bahan makanan yang akan diuji (saus, cincau, cendol dan jajanan berwarna lain) sekitar 50
gram
2. Air 50 ml
3. Mortar dan alu
4. Pipet
5. Benang wol putih atau benang katun
6. Kaki tiga
7. Kawat kassa
8. Pemanas Bunsen/lampu spirtus
9. Gelas kimia
10. Sabun cuci
Catatan: jika kalian mengerjakan aktivitas ini di rumah atau tidak tersedia alat-alat tersebut
maka kalian dapat menggunakan alat pengganti yang memiliki fungsi yang sama, misalnya
pemanas bunsen diganti dengan lilin, gelas kimia diganti gelas kaca, dll
Langkah yang kalian lakukan:
1. Sediakan gelas kimia atau gelas sesuai dengan jumlah bahan yang kamu akan uji. Pada
masing-masing gelas kimia tersebut masukkan sekitar 5 gram bahan makanan yang akan
diuji, campur dengan 10 ml air.
2. Celupkan beberapa potongan benang wol ke dalam masing-masing gelas kimia
3. Panaskan masing-masing gelas kimia dengan pemanas bunsen/lampu spiritus sampai
campuran dalam gelas kimia tersebut mendidih. Bila telah mendidih, angkat gelas kimia
tersebut dari api.
Perhatikan! Pastikan kaki tiga, kawat kassa, dan gelas kimia tersusun dengan benar.
Berhati-hatilah saat menyalakan bunsen/lampu spiritus. Gunakan sarung tangan tahan
panas untuk mengangkat gelas kimia yang telah dipanaskan
4. Biarkan campuran dalam gelas kimia sampai benar-benar dingin
5. Ambil benang wol yang telah dicelupkan pada larutan bahan makanan, amati dan catat
warnanya. Kemudian, cucilah benang wol tersebut dengan sabun cuci
6. Bandingkan hasil pengamatan sebelum benang dicuci dan setelah dicuci. Kemudian
tuliskan datanya dalam tabel dengan memberi tanda centang (√) sesuai dengan hasil
pengamatan. (Pewarna makanan alami pada umumnya akan hilang dari benang wol setelah
benang dicuci)
13
Tabel 1.5. Hasil Percobaan Menyelidiki Pewarna Alami dan Buatan Pada Makanan Atau Minuman
No Jenis Bahan Warna benang wol Warna benang wol setelah dicuci
sebelum dicuci Warna hilang Warna tidak hilang
1. Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah kesimpulan yang menyatakan jenis-jenis bahan makanan
yang menggunakan pewarna alami dan buatan!
2. Bagaimana sikap kalian setelah mengetahui makanan dan minuman yang mengandung
pewarnabuatan? Manakah yang lebih kalian pilih, makanan dan minuman dengan pewarna alami
atau buatan? Jelaskan alasan kalian.
Petunjuk :
Mintalah bimbingan dari guru atau orang tua jika kalian mengalami kesulitan dalam
mengerjakan aktivitas ini
Tunjukkan kepada guru, hasil pekerjaan yang telah kalian kerjakan untuk mendapatkan
masukan.
Jika disampaikan saat pembelajaran daring, maka buatlah foto hasil tersebut dan kirimkan
melalui link yang ditentukan oleh guru mata pelajaranmu untuk mendapat masukan dari guru
dan teman-temanmu
Penambahan zat-zat tertentu ke dalam makanan dan minuman ada yang menguntungkan,
tetapi ada juga yang merugikan atau membahayakan. Oleh sebab itu, ketika memilih makanan dan
minuman, harus memerhatikan zat tambahan yang terkandung di dalamnya. Penyalahgunaan
pewarna buatan seperti bahan pewarna tekstil yang digunakan sebagai pewarna makanan sangat
berbahayauntuk Kesehatan
14
KEGIATAN 4
Menjelaskan Dampak Zat Aditif Terhadap Kesehatan
Berdasarkan asalnya, zat aditif pada makanan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat aditif alami
dan zat aditif buatan. Kalian tentunya sudah mengetahui perbedaan zat aditif alami dan buatan. Zat
aditif alami adalah zat aditif yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup, misalnya zat pewarna
dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, zat pengental dari alga, dan sebagainya. Zat-zat alami
ini pada umumnya tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia.
Sebaliknya, zat aditif buatan bila digunakan melebihi jumlah yang diperbolehkan, dapat
membahayakan kesehatan. Zat aditif buatan diperoleh melalui proses reaksi kimia yang bahan baku
pembuatannya berasal dari bahan-bahan kimia. Misalnya, bahan pengawet dari asam benzoat,
pemanis buatan dari sakarin, pewarna dari tartrazine, dan lainnya. Zat aditif buatan harus digunakan
sesuai dengan jumlah yang diperbolehkan dan sesuai fungsinya.
Melalui Literasi temukanlah contoh zat aditif alami dan zat aditif buatan serta dampak penggunaan zat
aditif (khususnya zat aditif buatan) terhadap Kesehatan
Tabel 1.6 Zat aditif Alami Buatan dan Dampak Terhadap Kesehatan
No Zat Aditif Alami Buatan Dampak terhadap Kesehatan
1 Pemanis
2 Pewarna
3 Pengawet
4 Penyedap
5 Pengental
15
C. Bahan Kimia Berbahaya yang Disalahgunakan sebagai Zat Aditif
Selain pengawet yang aman untuk dikonsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh
dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud, diantaranya adalah
formalin yang biasa dipakai untukmengawetkan benda, seperti mayat atau binatang yang sudah
mati. Pemakaian pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, seperti bakso, ikan asin, tahu,
dan makanan jenis lainnya dapat menimbukan resiko kesehatan.
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin antara lain, awet dan tidak mudah busuk,
tidak rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajat celcius), warna bersih dan
putih (ikan asin dan ayam), tekstur lebih kenyal dan tidak mudah hancur (tahu), tampak sangat
berminyak (mie basah), dan tidak dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempet terbuka.
Selain formalin, ada juga pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan
makanan yaitu boraks. Pengawet ini bersifat desinfektan atau efektif dalam menghambat
pertumbuhan mikroba penyebab membusuknya makanan serta dapat memperbaiki tekstur
makanan sehingga lebih kenyal. Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industri nonpangan,seperti
dalam pembuatan gelas, industri kertas
Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks memiliki teksturlebih kenyal, tidak lengket dan
warna yang cenderung lebih pucat. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan boraks
antara lain Demam, mual, sakit perut, diare, sakit kepala, mata merah, merusak kesuburan, merusak
janin, kulit memerah terutama ditelapak tangan, telapak Fungsi kunyit dalam percobaan uji
kaki, skrotum, dan pantat mengelupas, tidak sadarkan boraks yaitu sebagai indikator
diri, kesulitan bernapas, gagal ginjal sampai kematian. (penanda) adanya boraks dalam
Boraks tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh makanan. Kunyit mengandung
akan terakumulasi dalam tubuh dan menimbulkan kurkumin yang bersifat basa
berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, dan dapat dijadikan indikator
gangguan syaraf pusat, anemia, danresiko terjadinya basa pula, danakan terjadi
kanker. perubahan warna
Hal ini telah mendorong perkembangan ilmu menjadi warna
dan teknologi pengawetan makanan dan minuman merah kecoklatan
tanpa penambahan zat-zat kimia misalnya dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV), ozon, atau
pemanasan pada suhu yang sangat tinggi dalam waktu singkat sehingga makanan dapat disterilkan
tanpa merusak kualitas makanan
16
KEGIATAN 5
Mengidentifikasi Jenis-Jenis Zat Adiktif
STUDI KASUS
Satu keluarga tinggal dalam sebuah rumah, dimana terdiri dari Pak Beni, Bu Sumi, Dinda, dan
Romi. Pak Beni setiap hari harus minum kopi. Jikasehari saja ia tidak minum kopi, ia akan merasa
lemas, pusing, dan tidak bersemangat. Namun setelah minum kopi ia akan merasa segar dan
bersemangat. Hal tersebut juga dialami oleh Bu Sumi yang setiap pagi harus minum teh. Mereka
mengaku sangat ketergantungan dengan minuman tersebut. Sebaliknya dengan Dinda bisa minum
apapun, terkadang air mineral, susu, air sirup, dan lainnya. Dinda juga tidak merasa ketergantungan
pada jenis minuman yang biasanya dia konsumsi
Pada suatu ketika datanglah polisi kerumah tersebut yang bertujuan untuk menangkap Romi.
Ternyata Romi yang jarang berada dirumah telah salah pergaulan. Romi merupakan pecandu narkotika
jenis sabu-sabu, dan dia pernah juga menjadi pengedar heroin. Romi harus menggunakan narkotika
secara rutin karena telah mengalami ketergantungan. Ketika menggunakan narkotika tersebut, mereka
merasa bahagia untuk sementara, tetapi depresi dan kesakitan saat berhenti menggunakannya
Tabel 2.1 Identifikasi bahanyang menyebabkan ketergantungan
Bahan Menimbulkan Tidak Menimbulkan
Ketergantungan Ketergantungan
Kopi
Teh
Air Mineral
Susu
Air Sirup
Sabu-sabu
Heroin
Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau
ingin menggunakannya secara terus menerus (ketagihan). Berdasarkan contoh kasus tersebut,
manakah bahan yang merupakan zat adiktif ?
............. ...............................................................................................................................................
............................... ................................ ................................ ................................ .. .........................
17
A. Zat Adiktif Golongan Narkotika
Menurut Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, penggolongan jenis terdiri dari
tiga tingkat yang berkaitan langsung mengenai tanggung jawab pemidanaanya yang diatur di pasal
mengenai aturan pidana di Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba yaitu :
1. Narkotika Golongan I adalah narkotika hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Koka, Opium,
Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
2. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin,
Petidin, Fentanil, Metadon dan lain-lain.
3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan
berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina,
Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya
B. Zat Adiktif Golongan Psikotropika
Menurut UU RI No.5 / 1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dibagi ke dalam 4
golongan :
1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan
dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA=3,4-Methylene-Dioxy Methil
Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM.
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh:
amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital,
brupronorfina dan mogadon
18
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan
untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan
(sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dan obat
tidur (hipnotika).
C. Zat Adiktif Lainnya
Selain narkotika Selain narkotika dan psikotropika terdapat zat atau obat lain yang berpengaruh
terhadap kerja sistem saraf pusat jika disalahgunakan atau dikonsumsi dalam jumlah besar dan
dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Beberapa contoh zat psiko-aktif
selain narkotika dan psikotropika misalnya alkohol, nikotin, dan kafein.
Bila seseorang meminum minuman beralkohol, maka kandungan alkohol dalam darahnya
akan tinggi, menyebabkan orang itu mabuk dan mengalami penurunan kesadaran. Salah satu jenis
alkohol yaitu metanol, sangat beracun dan bila terminum dapat memutuskan saraf mata, sehingga
orang dapat menjadi buta atau bahkan meninggal dunia. Nikotin terdapat dalam daun tembakau yang
digunakan sebagai bahan pembuatan rokok. Akibatnya, orang yang merokok dapat lebih tahan
kantuk atau lebih aktif. Namun demikian, merokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker paru- paru. Kafein merupakan zat yang secara alami
terdapat dalam kopi dan teh. Meskipun kafein merupakan zat psiko-aktif, namun tidak ada larangan
dalam penggunaannya. Kafein merupakan stimulus yang mampu meningkatkan kerja otak.
Mengonsumsi kopi tidak dilarang, tetapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Zat adiktif juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada pengaruhnya terhadap tubuh, yaitu:
stimulan, sedatif/hipnotika, dan halusinogen. Stimulan, merupakan zat adiktif yang dapat
meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya, seperti meningkatkan
detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah. Stimulan akan membuat orang lebih siaga dan
tidak merasakan lelah, contohnya kafein, nikotin, kokain, dan metamfetamin. Sedatif/hipnotika atau
depresan, akan menghambat aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya.
Depresan akan menurunkan kesadaran dan menyebabkan rasa kantuk, menurunkan tekanan darah,
memperlambat detak jantung, dan membuat otot lebih rileks. Contoh depresan misalnya: asam
barbiturat, alkohol, dan diazepam. Halusinogen merupakan zat adiktif yang memberikan efek
halusinasi atau khayal. Pengguna zat ini akan mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak nyata. Contoh halusinogen misalnya LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid
diethylamide).
19
KEGIATAN 6
Dampak Pengguanaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Buatlah kelompok yang terdiri 5-6 orang 8.
Diskusikan bahan diskusi yang telah dibagikan bersama kelompok masing-masing
Kelompokkan gambar-gambar tersebut ke dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah dikelompokkan dalam tabel, isilah tabel tersebut dan tuliskan 3 pengaruh zat adiktif tersebut
bagi kesehatan.
Setelah mengerjakan LKPD buatlah poster tentang masalah penyalahgunaan narkoba pada karton
yang telah disediakan.
Presentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
BAHAN DISKUSI
Keterangan:
1. Non-narkotika dan psikotropika
2. Narkotika
3. Psikotropika
Nama Bahan Yang Zat Adiktif Pengaruh Zat Adiktif
Mengandung Zat Adiktif 123 Bagi Kesehatan
20
Waspada Narkoba Yang Beredar di Masyarakat Namun Belum Diatur dalam Undang-Undang
1. Flakka merupakan jenis narkoba yang mengandung senyawa aktif kimia berupa zat
pyrrolidinopeptiophenone atau PVP atau alpha-PVP. Pada awalnya, flakka adalah obat sintesis
yang disiptakan pada tahun 1960. Pada umumnya, flakka berbentuk mirip kokain, dengan
cara konsumsi yang sama yakni dihirup. untuk flakka yang berbentuk kristal, dan dibakar seperti
rokok untuk flakka yang berbentuk crack atau bongkahan. Dalam beberapa kajian, flakka disebut-
sebut memiliki kandungan yang mirip dengan kokain, namun telah dimodifikasi sedemikian rupa
untuk mengakali agar dapat dijual dengan harga yang jauh lebih murah.
Flakka memiliki reaksi kimia yang sangat kuat dalam tubuh. Bahkan, BNN menyebut efek flakka
lebih kuat 16 kali dibanding kokain. Seperti garam mandi, flakka menstimulasi efek kimia dari
kokain dan methamphetamine. Stimulasi dari dua zat itulah yang menyebabkan para pengguna
flakka mengalami euforia, bahagia dan agresifitas yang berlebihan.
2. PCC adalah campuran obat yang terdiri dari paracetamol, caffein, dan carisoprodol.
Kegunaan pil PCC sebenarnya untuk menghilangkan rasa sakit dan bisa digunakan untuk
obat jantung, namun tidak diperkenankan dijual bebas tanpa izin dari dokter. PCC secara spesifik
menimbulkan efek halusinasi yang tampak pada beberapa korban. Perubahan mood yang
signifikan sering terjadi begitu juga dengan gangguan perilaku dan emosi dapat terjadi pada
pengguna obat PCC
3. Tembakau Gorila bahan yang terkandung memang tergolong organik, namun dari hasil lab
mengatakan bahwa tembakau tersebut telah dicampuri zat berbahaya seperti syntetic
cannabinoids dan apesiminika. Menurut lab.bnn.go.id syntetic cannabinoids merupakan senyawa
yang dapat melakukan pengikatan terutama pada sumsum tulang belakang. syntetic
cannabinoids telah ditetapkan pada tahun 2014 sebagai senyawa narkotika. Kedua bahan ini
berbentuk cairan yang disemprotkan ke tembakau tersebut, sehingga memberi kesan seperti ganja
sintetis.
21
KEGIATAN 7
MEMBUAT KARYA TULIS TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN ZAT ADITIF
DAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF BAGI KESEHATAN
1. Buatlah karya tulis tentang dampak penggunaan zat aditif dan penyalahgunaan zat
adiktif bagi kesehatan. Lakukan kegiatan ini dengan melakukan wawancara dengan
narasumber dan studi pustaka dengan mempelajari beberapa sumber bacaan tentang
dampak penggunaan zat aditif dan penyalahgunaan adiktif bagi kesehatan manusia
2. Tuliskan juga upaya kalian untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif.
3. Presentasikan karya tulis yang telah kalian buat di depan kelas atau melalui sarana lain
yang ditentukan oleh gurumu (misalnya lewat video conference atau kirim via link )
22
RANGKUMAN
1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman
untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan
makanan dan minuman.
2. Zat aditif terdapat dalam bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap,
pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.
3. Zat aditif ada yang berjenis alami dan buatan. Penggunaan bahan aditif
alami lebih aman dibandingkan bahan aditif buatan.
4. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diizinkan oleh pemerintah
dan dalam jumlah tertentu yang diizinkan.
5. Zat adiktif merupakan zat yang dapat menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif
dibedakan menjadi narkotika, psikotropika, zat psiko-aktif lainnya
6. Contoh narkotika adalah heroin, kokain, dan morfin. Contoh psikotropika adalah ekstasi,
sabu-sabu, diazepam, dan LSD. Contoh zat psiko-aktif lain adalah kafein, nikotin, dan
alkohol.
7. Menyimpan atau menggunakan bahan yang tergolong narkotika secara bebas merupakan
suatu bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengakibatkan pelakunya mendapat sanksi
pidana
8. Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh dipergunakan
sebagai obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang ketat oleh pemerintah.
9. Dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan di antaranya jangka pendek dapat
menyebabkan rasa nyaman, ketegangan berkurang, menghilangkan rasa nyeri, timbul rasa
cemas dan gembira, jantung berdebar, halusinasi, dan sebagainya. Penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan ketergantungan, daya pikir berkurang, daya tahan tubuh menurun,
kerusakan sistem saraf, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa, dan kematian.
10. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang, yang sebenarnya
merupakan zat adiktif. Tidak semua zat adiktif adalah narkoba, misalnya kafein, alkohol, dan
nikotin.
11. Upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba di antaranya yaitu mengenal dan menilai diri
sendiri, meningkatkan harga diri, meningkatkan rasa percaya diri, terampil mengatasi masalah
dan keputusan, memilih pergaulan yang baik, dan terampil menolak tawaran narkoba.
23
LATIHAN SOAL
1. Pasangkan zat aditif dengan jenisnya dengan cara menarik garis dari zat aditif di sebelah kiri
ke jenisnya di sebelah kanan
Zat Aditif
a. Cuka Jenis
b. Kunyit 1. Pewarna
c. Siklamat 2. Pemanis
d. Tartrazine
e. Gula pasir 3. Pengawet
f. Brilliant blue 4. Penyedap
g. Natrium benzoate
h. Monosodium glutamat
2. Pada bungkus makanan keripik jagung kemasan tercantum komposisi sebagai berikut
KOMPOSISI :
Jagung, Gula, Bumbu Pedas Manis (mengandung Cabe Bubuk, Antioksidan, Tokoferol
(E307), Pengawet Kalium Sorbat (E202), Pemanis Buatan Acesuflam-K (E950) & Aspartam
(E951), Garam, Penguat Rasa Mononatrium Glutamat (E621), Minyak Sawit (mengandung
Antioksidan TBHQ (E319)
Berdasarkan komposisi tersebut, lengkapi tabel berikut!
No Jenis Alami Buatan
1 Pemanis
2 Penyedap
3 Pengawet
24
TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Perhatikan gambar kemasan sebuah produk makanan berikut
Pernyataan berikutiniyang benar berkaitan dengan zat aditif yang terdapat dalam makanan
tersebut adalah . . . .
a. pewarna yang digunakan adalah pewarna alami
b. digunakan pemanis sintetis dan alami
c. mengandung daging sapi
d. penyedap rasa yang digunakan adalah MSG
2. Perhatikan beberapa zat berikut ini
1. Natrium benzoat
2. Siklamat
3. Formalin
4. Rhodamin B
Zat aditif makanan manakah yang dibolehkan untuk ditambahkan ke dalam makanan?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
25
3. Dedi melakukan percobaan untuk menguji ada tidaknya pengawet berbahaya dalam suatu
makanan. Hasil percobaan Dedi adalah sebagai berikut
Berdasarkan hasil percobaan di atas, manakah makanan yang mengandung boraks?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
4. Para penderita diabetes melitus menghindari makanan manis dalam menu makanannya.
Zat aditif yang harus ditambahkan sebagai pengganti gula agar penderita diabetes tetap dapat
menikmati rasa manis adalah . . . .
a. Madu
b. Aren
c. Monosodium glutamate
d. Siklamat
5. Perhatikan komposisi yang terdapat pada kemasan berikut
SELAI STROBERI
Komposisi:
Buah Strowberi, gula, pektin, asam sitrat, natrium benzoate,
pewarna makanan ponceau 4R Cl 16255
MD…..
Sebaiknya digunakan sebelum……
Berat bersih….
Komposisi yang termasuk pengawet adalah…
a. Asam sitrat dan natrium benzoat
b. natrium benzoat dan gula
26
c. pektin dan asam sitrat
d. pektin dan gula
6. Penggunaan bahan kimia buatan pada makanan dalam jangka waktu yang lama dan terus-
menerus dapat menyebabkan timbulnya resiko yaitu sakit yang berhubungan dengan
metabolisme. Penyakit tersebut antara lain . . . .
a. Paru-paru akut
b. Kerusakan ginjal
c. Kerusakan jantung
d. Timbul gatal-gatal di kulit
7. Zat ini berasal dari tanaman tembakau yang telah dicacah kemudian dilinting menjadi batangan.
Biasanya orang-orang mengonsumsi zat ini dengan cara dihisap. Termasuk kelompok apakah zat
tersebut . . . .
a. Zat aditif
b. Depresan
c. Sedative-Hipnotika
d. Stimulan
8. Zat ini merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya dan bersifat racun yang akan masuk ke
tubuh manusia melalui paru-paru. Zat ini akan mengendap di dalam paru paru dan mengganggu
fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paru- paru Zat ini juga menyebabkan gigi
seseorang menjadi kuning. Apa nama zat tersebut…..
a. Tar
b. Karbon dioksida
c. Asam sianida
d. Nikotin
9. Minuman yang mengandung alcohol dilarang dijual di warung took dan pusat perbelanjaan.
Larangan ini untuk mencegah penyalahgunaan yang dapat mengakibatkan kecanduan. Dampak
negative mengkonsumsi alcohol adalah….
a. Munculnya rasa percaya diri
b. Hilangnya kendali pada otot gerak
c. Timbul rasa mengantuk yang sangat kuat
d. Dapat tetap terjaga karena tidak mengantuk
27
10. Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah dengan mengembangkan pola hidup yang positif. Pola
hidup positif berikut ini yang dapat digunakan untuk menghindarkan diri dari narkoba adalah . . . .
a. banyak melakukan aktivitas di luar rumah pada malam hari
b. bergaul dengan siapa saja termasuk teman pecandu narkoba
c. selalu mencoba hal-hal baru
d. dekat dan sering berdiskusi dengan orang tua
28
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL
1. Pasangan
a. _ 4
b. _ 1
c. _ 2
d. _ 1
e. _ 2
f. _ 1
g. _ 3
h. _ 4
2. Tabel
No Jenis Alami Buatan
1 Pemanis Gula Acesuflam-K (E950)
Aspartam (E951)
2 Penyedap Cabe Bubuk
Garam Mononatrium Glutamat (E621)
3 Pengawet
Antioksidan, Tokoferol (E307)
Kalium Sorbat (E202)
Antioksidan TBHQ (E319)
KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. D 6. B
2. A 7. D
3. B 8. A
4. D 9. B
5. B 10. D
Nilai = (Jumlah Skor Yang diperoleh) x 100
29
DAFTAR PUSTAKA
Eliyawati, 2019. Pendalaman materi Ilmu Pengetahuan Alam modul 6. Klasifikasi Materi, sifat,
dan kegunaannya. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
F. G. Winarno dan Titi Sulistyowati Rahayu, 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan
Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Menkes RI. (1976). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 329/Menkes/PER/XII/76 tentang
Produksi dan Peredaran Makanan, Jakarta: Depkes
Menkes RI. (1988). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/PER/XII/88 tentang
Bahan Tambahan Makanan, Jakarta: Depkes
Menkes RI. (1996). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/ Menkes/ Per/ V/ 1996 tentang
Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Jakarta: Depkes
Wresniworo, Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya, Jakarta : Yayasan Mitra
Bintibmas Bina Dharma Pemuda, 1999, Hlm 28
https://cintapendidikanme.blogspot.com.Diakses2021/05/pengertian-narkoba-
dan-jenis- jenisnya.html
http://e-journal.uajy.ac.id/2983/3/2TA12153.pdf.diakses pada 22 September 2021
https://dedihumas.bnn.go.id/archives/section/informasi-narkoba.diakses pada 22 September 2021
30