ELLYSA AULIA RAHMI
STRATEGI
PROPAGANDA JEPANG
Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945
UNIVERSITAS
JEMBER
STRATEGI
PROPAGANDA JEPANG
Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945
Ellysa Aulia Rahmi
Mahasiswa Semester 3
Pendidikan Sejarah
Universitas Jember
ellysaulia_
ellysaulia_
Mata Kuliah
Media Pembelajaran Bidang Studi
Dosen Pengampu
Dr. Nurul Umamah, M.Pd
Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd., M. Ed
UNIVERSITAS
JEMBER
DAFTAR ISI
BAB I Propaganda di Awal Kedatangan Jepang............................ 1
BAB II Propaganda pada Masa Pendudukan Jepang..................... 4
BAB III Propaganda di Akhir Pendudukan Jepang...........................15
Evaluasi.........................................................................................................17
Daftar Pustaka............................................................................................18
PROPAGANDA DI AWAL
KEDATANGAN JEPANG
Bulan April 1932 materi propaganda ditandai dengan
Jepang menyiapkan diri untuk menarik penerbitan artikel yang ditulis oleh
simpati bangsa Indonesia melalui Jenderal Araki, Menteri Urusan
propagandanya. Awal persiapan Perang. Artikel itu berjudul The Call
of Japan in the Showa Period (Seruan
Jepang pada Masa Sowa), yang
memuat ajaran bahwa bangsa Jepang
harus mengikuti Imperial Way (Jalan
Kekaisaran) untuk mengangkat bangsa
Yamato, dan untuk menyelamatkan
Asia Timur serta dunia.
Jenderal Araki, Menteri Urusan Pada 1933
Perang. (Sumber: Wikipedia) Di Indonesia, sasaran pertama Jepang
adalah para wartawan yang bergiat
dalam dunia persuratkabaran, Jepang
telah mengundang pemimpin redaksi
surat kabar Bintang Timur, bersama
dengan wartawan lainnya, untuk
1
mengunjungi Jepang. Undangan ini Tahun 1940
dimaksudkan untuk menanamkan rasa Pangeran Konoye meresmikan empat
hutang budi, sehingga para wartawan biro propaganda di Tokyo. Biro
Indonesia itu bersedia menyiarkan propaganda yang utama adalah
tulisan-tulisan yang mendukung Cabinet Information Biro, sedangkan
Jepang. tiga biro yang lain ditempatkan di
kementerian luar negeri, markas
Bagi Jepang, pers dan wartawan militer, dan di Taisei Yomusankai
(Pergerakan Nasional Baru).
menjadi saluran penting untuk
Propaganda disiarkan melalui radio,
menyiarkan propagandanya. Karena pers, pamflet dan dilaksanakan oleh
organisasi-organisasi propagandis,
melalui media cetak dapat memberikan propaganda juga dilakukan secara
lisan oleh para propagandis, dan
informasi tertulis, propaganda dapat mengundang bangsa-bangsa Asia
lainnya untuk mengikuti pendidikan
dibaca oleh masyarakat secara serta bekerja di Jepang.
berulang-ulang, sehingga 19 September 1940
Pemerintahan Jepang menyampaikan
pengaruhnya lebih intensif dan efektif. sebuah rencana bagi pembentukan
suatu wilayah “Kemakmuran Bersama
Oleh karena itu, Jepang kemudian Asia Timur Raya” yang di dalam
rencana tersebut, Hindia Belanda
membeli percetakan dan publikasi merupakan sasaran utama karena
Tjahaja Pasoendan, yang kemudian
diberi nama Warta Harian.
Dalam propagandanya, Jepang
menyerukan agar rakyat Indonesia
menyelamatkan diri dari belenggu
kolonialisme dan imperialisme Barat
dengan membantu Jepang dalam
menghadapi Perang Asia Timur Raya.
2
Jepang menginvansi pangkalan angkatan perang Amerika di Pearl Harbor Hawai
(Sumber: Internasional kompas)
kekayaan alamnya terutama minyak mengalahkan bangsa Eropa dan bisa
bumi. mendapatkan kedudukan yang sejajar
dengan bangsa-bangsa di Eropa dan
7 Desember 1941 dunia. Slogan “Asia untuk orang Asia"
Jepang menginvansi pangkalan muncul sebagai upaya meningkatkan
angkatan perang Amerika di Pearl kesadaran nasionalisme di Asia.
Harbor Hawai, hal ini mempengaruhi Doktrin Asia untuk orang Asia
bangsa Indonesia bahwa bangsa Asia kemudian dimanfaatkan Jepang dalam
tidak kalah dalam menghadapi upaya untuk memenangkan Perang
kekuatan bangsa Barat. Momentum Dunia II.
kemenangan Jepang ini membuat
bangsa-bangsa di Asia percaya
bahwa bangsa Asia dapat
3
PROPAGANDA PADA MASA
PENDUDUKAN JEPANG
Tentara Jepang memasuki wilayah pada 1 Maret 1942,Tentara Ke-16
Jepang berhasil mendarat di tiga
Hindia Belanda pada awal tahun 1942 tempat sekaligus, yaitu di Teluk
Banten, Eretan Wetan di lawa Barat
PadaJanuari-Februari, secara dan Kragan di Jawa Tengah. Beberapa
hari kemudian, tepatnya pada 7 Maret
bertahap Jepang berhasil menduduki 1942, Jenderal H. ter Poorten
menyerah tanpasyarat di Kalijati.
Tarakan dI Kalimantan Timur, Maka runtuhlah kekuasaan Belanda di
Hindia Belanda.
kemudian melaju ke Balikpapan,
Pontianak, Samarinda dan akhirnya
Banjarmasin. Pertempuran di Jawa
berakhir ketika
Pasukan Jepang sampai di Indonesia Pasukan Jepang Mendarat di
dan di sambut dengan baik. Indonesia
Ketika pasukan Jepang mendarat di
Indoneisia, dimana-mana mereka
disambut dengan gembira. Pada Maret
1942, dengan kedatangan pasukan
Jepang, hampir setiap orangdi kota
memiliki harapan yang tinggi terhadap
4
mereka, kecuali bagi kalangan orang- Untuk mencapai simpati rakyat
orang yang mengabdi kepada Belanda. Indonesia, selain mengobarkan
Sorak sorai “Banzai, Banzai!” dan semangat anti-Belanda, Jepang juga
“Hidup Nippon, hidup Nippon!” selalu menyiarkan propagandanya
seakan-akan menandai bahwa bangsa dalam bahasa Indonesia, dan dalam
Indonesia telah mencapai apa yang setiap siaran radio untuk Indonesia,
telah diperjuangkan selama ini, yaitu selalu diperdengarkan lagu
membebaskan diri dari belenggu kebangsaan Indonesia Raya yang
Belanda. Jepang datang seperti diiringi oleh Tokyo Philharmonic
membantu mengusir Belanda dari Orchestre. Propaganda yang demikian
bumi Indonesia. itu telah membentuk opini bangsa
Indonesia bahwa Jepang memang
Selain itu persepsi ini juga dampak akan membebaskan Indonesia dari
dari adanya ramalan Jangka penjajahan bangsa Barat.
Jayabaya yang berkembang dalam
kehidupan rakyat Indonesia yang Jenderal Imamura (Sumber: Wikipedia)
menyatakan bahwa “akan datang
bangsa kulit kuning dari Utara,
berperawakan tidak tinggi, pendek
pun juga tidak. Mereka itu nanti akan
menduduki tanah Jawa, tetapi hanya
seusia tanaman jagung. Dan akan
kembali ke negerinya sendiri,
sedangkan tanah Jawa akan kembali
dikuasai anak negeri sendiri pula”
5
Namun kebijakan itu tidak atau Saiko Sikikan. Kekuasan Hindia
berlangsung lama. Pada 20 Maret Belanda kemudian berada di bawah
1942, panglima pasukan Jepang di pimpinan Marsekal Terauchi, tentara
Jawa, Jenderal Imamura, Jepang Wilayah Selatan yang
mengeluarkan maklumat yang bermarkas di Dalat, Vietnam.
melarang kegiatan berserikat dan
berpolitik. Lagu Indonesia Raya pun Pemerintahan Militer Jepang membagi
lenyap, bahkan lagu itu kemudian wilayah Hindia Belanda menjadi tiga
dilarang dinyanyikan dalam setiap daerah pemerintahan di bawah dua
pertemuan atau upacara apapun. angkatan perang Jepang; Rikugun
Sebagai gantinya, mulailah (Angkatan Darat) dan Kaigun
didengungkan lagu kebangsaan (Angkatan Laut). Pembagian tiga
Jepang, Kimigayo. Lagu ini wajib daerah tersebut adalah:
dinyanyikan di sekolah-sekolah dan 1.Pulau Jawa dan Madura di bawah
dalam setiap kesempatan upacara.
Bendera merah putih yang semula pemerintahan Tentara ke 16
dikibarkan juga segera lenyap dan (Osamu shudan) berpusat di
digantikan oleh bendera Jepang Jakarta.
“Hino-Maru”. 2.Pulau Sumatra di bawah
pemerintahan Tentara ke 25 (Tomi
Setelah berhasil menaklukan dan shudan) berpusat di Singapura,
mengamankan wilayah Indonesia, tetapi kemudian pindah ke
Jepang mendirikan Pemerintah Militer Bukittinggi, Sumatra Barat
Jepang di Hindia Belanda yang 3.Pulau Kalimantan dan Kepulauan
disebut Gunseikanbu. Sedangkan Timur Indonesia di bawah
Pemimpin Militer disebut Gunsereikan pemerintahan Armada Selatan ke 2
(Dai Ni Nankenkantai) berpusat di
Makassar.
6
Hal ini juga ditopang dengan sikap
Pemerintah Pendudukan Jepang yang
bersikap anti terhadap kebudayaan
Barat. Pemutaran film-film yang
sebagian besar berasal dari Barat
dilarang keras beredar atau
ditayangkan
Sampul depan dari majalah Djawa
Baroe 1 Desember 1943. Foto cover
menunjukkan upaya Jepang menarik
perhatian bangsa Indonesia melalui
seni sandiwara
Usaha Menarik Hati Rakyat Artikel dalam Majalah Djawa Baroe 1
Pada masa pendudukan, propaganda April 1945 Pertunjukan Sandiwara
Jepang juga dilakukan dengan Bunga Rampi Djawa Baroe dalam
memanfaatkan seni pertunjukan perayaan Djawa Baroe yang ke-3
sandiwara. Pada masa pendudukan
Jepang ini perkembangan seni
sandiwara mengalami perkembangan
yang pesat
7
Untuk memperlancar pelaksanaan Komisi Bahasa Indonesia dan Pusat
kebijakan mereka di wilayah Kesenian Indonesia. Dalam upaya
pendudukan di Jawa, Pemerintah memusnahkan pengaruh Barat,
Pendudukan Jepang memberikan Jepang melarang pemakaian bahasa
perhatian besar tentang bagaimana Belanda, Sebaliknya mereka
“menyita hati rakyat" (minshin haaku) mempromosikan penggunaan bahasa
dan bagaimana “mendoktrinasi dan Melayu dan Jepang dalam bidang
menjinakkan mereka” (senbu kosaku). pemerintahan, bisnis dan kehidupan
Pemerintah Jepang beranggapan budaya. Berbagai komite dibentuk
bahwa perlu memobilisasi seluruh untuk menstandardisasi bahasa
masyarakat dan membawa Indonesia dan membuatnya menjadi
sepenuhnya mentalitas rakyat bahsa nasional. Kesusastraan modern
Indonesia menuju kesesuaian dengan Indonesia berkembang pesat dibawah
ideologi Jepang tentang Lingkungan naungan Jepang. Berbagai tema
Kemakmuran Bersama Asia Timur revolusioner (atau tradisional)
Raya. Dan dari tujuan awal minshin Indonesia digunakan dalam
ha'aku dan senbu kosaku, terlihat pementasan drama, film, dan
jelas bahwa Jepang sangat seni.
membutuhkan bantuan dari bangsa
yang tengah didudukinya dengan Dalam upaya mereka untuk
memobilisasi seluruh rakyat agar membangkitkan dan mengobarkan
dapat sesuai dengan ideologi Jepang. perasaan anti-Barat di kalangan
bangsa Indonesia, Jepang
Pada 8 November 1942, dibentuk mempopulerkan lagu-lagu yang
Komisi Penyelidik Adat Istiadat dan syairnya membakar semangat anti-
Tata Negara. Selain itu dibentuk juga Sekutu.
8
Diantaranya dalah lagu dengan kata- Gerakan Tiga A
kata sebagai berikut: Pada 25 April 1942, di jalan-jalan,
tembok-tembok perkantoran, stasiun
Awaslah inggeris dan Amerika kereta api, dan berbagai tempat
Musuh seluruh Asia strategis lainnya di kota Jakarta
terpampang poster yang berbunyi:
Yang hendak memperbudak kita “Cahaya Asia NIPPON! Pelindung
Dengan sekuat tenaga Asia NIPPON! Pemimpin Asia
NIPPON!”.
Ref: Hancurlah musuh kita
Itulah negeri Inggeris dan Amerika
(2x)
Ada juga lagu yang digunakan
sebagai alat indoktrinasi dan
propaganda yang efektif seperti
berikut ini:
Asia sudah bangun melawan musuh
Membela diri sekuat tenaga
Dai Nippon berdiri gagah dan perkasa
Membela Asia, melindungi kita
Majulah, majulah tentara pembela
Pahlawan Asian dan Indonesia
Timur yang suci musti bahagia
9
Pada 29 Maret 1942 didirikan Para tokoh nasionalis utama Indonesia
Gerakan Tiga A. Gagasan pendirian sendiri bersikap antipati terhadap
gerakan ini disponsori oleh Jawatan Gerakan Tiga A. Dalam suatu
Propaganda Sendenbu yang dipimpin pertemuan di Jakarta antara Ir.
oleh Shimizu Hitoshi dan Ichiki Tatsuo. Sokarno, Drs. Mohammad Hatta, dan
Tujuan utama Jepang membentuk Sutan Syahrir, ketiga tokoh nasionalis
Gerakan Tiga A adalah untuk itu menganggap Gerakan Tiga A
mengumpulkan dukungan bagi tujuan sebagai suatu gerakan yang tidak
perang Jepang beserta proyek memberikan imbalan apa-apa kepada
Kemakmuran Bersama Asia Timur bangsa Indonesia.
Raya mereka.
Minimnya dukungan para pejabat dan
Sambutan hangat penduduk Indonesia tokoh nasionalis Indonesia pada
pada hari-hari pertama pendudukan akhirnya membuat Jepang
membuat orang-orang Jepang membubarkan organisasi tersebut
berpikir bahwa mereka dapat begitu pada September 1942.
saja mengeksploitasi semua sumber
daya yang ada di Indonesia demi Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
kepentingan perang mereka tanpa •PUTERA dibentuk pada tanggal 9
harus mengadakan persetujuan Maret 1943 •PUTERA merupakan
dengan kaum nasionalis Indonesia. singkatan dari “Pusat Tenaga
Sikap mengabaikan nasionalisme Rakyat”, dan dipimpin oleh Sukarno,
Indonesia ditujukan Jepang dengan Muhammad Hatta, Ki Hajar
menunjuk seorang tokoh Perindra Dewantara dan K.H. Mas Mansur,
Jawa Barat yang dikenal bernama Mr. dikenal dengan sebutan Empat
R. Syamsuddin sebagai ketua umum. Serangkai.
10
sumber daya manusia untuk melawan
Sekutu
Sukarno, Muhammad Hatta, Ki Hajar Bagi pihak Jepang, Putera diharapkan
Dewantara dan K.H. Mas Mansur, dapat menjadi wadah penggalang
yang kemudiandikenal dengan sebutan potensi rakyat Indonesia untuk
Empat Serangkai. membantu usaha perang mereka.
sebalinya, bagi Soekarno dan rekan-
PUTERA merupakan organisasi yang rekannya, berusaha memanfaatkan
dibentuk oleh pemerintahan penjajah Putera sebagai tempat menggembleng
Jepang untuk menggalang dukungan dan menggelorakan semangat
bagi Jepang. Saat itu Jepang sedang kemerdekaan di kalangan rakyat.
berperang dalam Perang Dunia II
melawan Sekutu (Amerika Serikat, Dalam propaganda, Jepang
Inggris, dan Australia). Pada perang menggunakan semboyan “Hakko
ini, Jepang mulai terdesak, dan Icchiu” yang berarti “Delapan Penjuru
memerlukan banyak tenaga serta Dunia di bawah Satu Kaisar”, yang
memberi dalih bagi Jepang untuk
menduduki negara-negara di Asia,
termasuk Indonesia. PUTERA
menggalang rekrutmen tenaga kerja
dengan dalih untuk membantu perang
mempertahankan Indonesia dari
serangan Sekutu.
11
Tetapi, jiwa nasionalis yang muncul Munculnya pemikiran masyarakat
dari Indonesia di masa itu membuat bahwa dengan menjadi romusha akan
pemerintah pendudukan Jepang lebih mulia daripada sebagai Koeli
khawatir dan merasa organisasi Kontrak, maka romusha ini akan dapat
tersebut tidak akan menguntungkan membangun Indonesia sekaligus
bagi Jepang. Maka, pada awal tahun membangun Asia Raya.
1944 Pusat Tenaga Rajat dibubarkan
Propaganda-propaganda Jepang
Propaganda Romusha dan Mobilisasi melalui foto-foto yang termuat di
Perang dalam majalah Djawa Baroe,
misalnya, terlihat bahwa pemerintah
Romusha adalah sebuah kata Jepang pendudukan Jepang ingin
yang berarti serdadu pekerja. Pada menunjukkan bahwa kehidupan para
awalnya, tenaga romusha bersifat romusha sudah dijamin dengan
sukarela dan terdiri atas para memenuhi kebutuhan pangan di
pengangguran yang mencari kerja tempat kerjanya.
Propaganda-propaganda
dalam perekrutan romusha kemudian
dilakukan untuk menimbulkan kesan
bahwa romusha merupakan pekerjaan
yang sangat mulia, berbagai saluran
propaganda dapat dilihat bahwa
romusha lebih baik dan lebih mulia
daripada koeli kontrak jaman
penjajahan Belanda. Seperti yang
diberitakan di koran Soeara Asia.
12
tentang perlunya mengumpulkan
tenaga kerja sebanyak-banyaknya
demi membangun Asia Raya.
Rakyat Indonesia yang ingin April 1944, sejumlah besar tenaga
mendaftarkan dirinya sebagai tenaga kerja dimobilisasikan, dan dikabarkan
romusha harus datang ke biro khusus bahwa sekitar 1000 orang romusha
yang disebut Roomu Kyokai. meninggal akibat pekerjaan yang amat
berat. Melihat jumlah kematian para
Pada Agustus 1944, awalnya hanya romusha yang sebanyak itu kemudian
berupa seksi-seksi pengumpulan membuat sebagian rakyat yang
tenaga kerja. Tugas dari biro Ini mengetahuinya, khawatir untuk
adalah sebagai kantor pusat mendaftarkan diri sebagai romusha.
menjalankan pembuatan kebijakan
dasar dalam persoalan romusha.
Selain itu, tugas dari Roomu Kyokai
juga untuk mendistribusikan tenaga
kerja di berbagai wilayah di Indonesia
atau bahkan sampai ke luar negeri.
Roomu Kyokai sendiri selalu
memberikan doktrin kepada rakyat
13
Pemerintah pendudukan Jepang Eropa lainnya. Imperialisme Jepang
kemudian memberi pernyataan bahwa justru lebih buruk karena seluruh
para romusha yang bekerja di luar sumber daya manusia dan sumber
daerahnya atau bahkan di luar pulau daya alam diambil untuk tujuan
akan mendapatkan perlakuan yang peperangan
baik dan keselamatan hidup
keluarganya akan mendapatkan
perhatian, bantuan dan perlindungan
dari pemerintah pendudukan Jepang.
Bahkan, di daerah Pati diadakan
usaha sayembara untuk mendapatkan
suatu percontohan, di mana tanda
keluarga prajurit ekonomi akan
ditempel di pintu rumah keluarga
romusha yang sedang berjuang dalam
pembangunan di luar daerahnya.
Propaganda-propaganda yang
disebarluaskan oleh Jepang ini
kemudian mendapatkan kecaman dari
rakyat Asia. Slogan tentang "Asia
untuk orang Asia" menjadi tidak
sesuai dengan kenyataan. Jepang
yang selalu mempropagandakan untuk
membebaskan Asia, ternyata tidak
jauh berbeda dengan bangsa-bangsa
14
PROPAGANDA DI AKHIR
PENDUDUKAN JEPANG
Pada awal tahun 1945, kekuatan pendudukan Jepang semakin giat
pertahanan Jepang mulai terdesak untuk melakukan pementasan-
oleh kekuatan Sekutu. Berbagai pementasali sandiwara. Jika
daerah di sepanjang garis pertahanan dibandingkan, antara periode 1942-
Jepang di Pasifik mulai dikuasai oleh 1943 dengen periode antara 1944-
sekutu. Jepang juga mengalami 1945, maka pola-pola pertunjukan
serangan udara dari Sekutu di atas dengan ujuan tertentu terlihat
kota-kota besar di Indonesia, seperti mengalami pergeseran, terutama
Ambon, Makassar, Manado, dan dengan tema yang disesuaikan dengan
Surabaya, bahkan Sekutu juga kepentingan Jepang
berhasil mendaratkan pasukannya di
daerahdaerah penghasil minyak Pementasan sandiwara memegang
seperti Tarakan dan Balikpapan. peranan yang cukup penting pada
Situasi ini membuat pihak pemerintah periode ini. Tidak hanya penyebaran
pendudukan Jepang semakin panik propaganda yang meningkat, namun
keuntungan dari hasil pertunjukan
Dalam soal mengalihkan perhatian sandiwara ini juga besar yang
rakyat Indonesia dari berita kekalahan sebagian juga disumbangkan untuk
Jepang ini, pihak pemerintah organisasi-organisasi militer Jepang.
15
Warna Delima misalnya, mereka seorang Indonesia bernama Ananta
adalah kelompok sandiwara baru yang Gs. Dalam latihan tersebut akan
mengadakan pertunjukan perkenalan diberikan berbagai pelajaran yang
mereka pada 6 Agustus 1944 dengan bersangkutan dengan kebudayaan.
mementaskan lakon-lakon mereka Tampak jelas bahwa Pemerintah
seperti Berjoeang Teroes, Sesal pendudukan Jepang berusaha menarik
Kemoedian Tak Bergoena, Salah simpati yang lebih besar dari rakyat
Faham, Soeka Rela, dan Karena Harta. Indonesia untuk dapat membantu
Warna Delima setidaknya telah Jepang Saat terdesak menghadapi
menyerahkan pendapatan mereka Sekutu.
masing-masing 25% untuk Badan
Pembantu Prajurit, 25% untuk
keluarga romusha, dan 25% untuk
kegiatan amal lainnya. Pada periode
tahun 1944-1945, banyak
pertunjukan sandiwara yang ditujukan
untuk kepentingan organisasi militer
Jepang.
Pada tanggal 20 Juli 1945 sampai
dengan 31 Juli 1945, pemerintah
pendudukan Jepang mengadakan
pelatihan Pemimpin Kebudayaan untuk
pertama kalinya di Jakarta. Latihan
pertama diikuti oleh 40 orang. Salah
satu pengurus dari latihan ini adalah
16
EVALUASI
1.Jelaskan masa awal kedatangan pasukan Jepang ke Indonesia!
2.Bagaimana strategi propaganda Jepang pada masa awal kedatangannya?
3.Propaganda apa saja yang diterapkan Jepang dalam menarik simpati
rakyat Indonesia?
4.Uraikan organisasi-organisasi bentukan Jepang sebagai media
propagandanya!
5.Bagaimana strategi propaganda Jepang pada akhir masa
kependudukannya?
17
DAFTAR PUSTAKA
Kasenda, Peter. 2015. Soekarno Di Bawah Bendere Jepang (1942-1945).
PT Kompas Media Nusantara: Jakarta.
Oktorino, Nino. 2016. Di Bawah Matahari Terbit: Sejarah Pendudukan
Jepang di Indonesia 1941-1945. PT Elex Media Komputindo: Jakarta
Ricklefs, M. 2001. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. PT Serambi Ilmu
Semesta: Jakarta
Sofansyah, Dio Yulian. 2019. Propaganda Romusha Sandiwara Dari Jepang.
Matapadi Presindo: Yogyakarta
18
STRATEGI
PROPAGANDA JEPANG
Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945
UNIVERSITAS JEMBER
Kampus Tegalboto, Jl. Kalimantan
No.37, Krajan Timur, Sumbersari,
Kec. Sumbersari, Kabupaten
Jember, Jawa Timur 68121