The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Cerita rakyat tentang Jaka Tarub

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhamad.ridwan130626, 2022-04-11 07:35:41

Jaka Tarub

Cerita rakyat tentang Jaka Tarub

Keywords: firdaus

Dongeng Jaka Tarub – Cerita Rakyat Jaka Tarub

Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa tinggallah seorang Janda bernama Mbok Randa. Ia tinggal
seorang diri karena suaminya sudah lama meninggal dunia. Suatu hari, ia mengangkat seorang anak
Laki-laki menjadi anaknya. Anak angkatnya diberi nama Jaka Tarub. Jaka Tarub pun tumbuh beranjak
dewasa.

Jaka Tarub menjadi pemuda yang sangat tampan, gagah, dan baik hati. Ia juga memiliki kesaktian. Setiap
hari, ia selalu membantu ibunya di sawah. Karena memiliki wajah yang sangat tampan banyak gadis-
gadis cantik yang ingin menjadi istrinya. Namun, ia belum ingin menikah.

Setiap hari ibunya menyuruh Jaka Tarub untuk segera menikah. Namun, lagi-lagi ia menolak permintaan
ibunya. Suatu hari Mbok Randa jatuh sakit dan menghembuskan nafas terakhirnya. Jaka Tarub sangat
sedih.

Sejak kematian Mbok Randha, Jaka Tarub sering melamun. Kini sawah ladangnya terbengkalai.

Contoh Cerita

Rakyat Legenda Dari Jawa Tengah Kisah Jaka Tarub

“Sia-sia aku bekerja. Untuk siapa hasilnya?” demikian gumam Jaka Tarub.

Suatu malam, Jaka Tarub bermimpi memakan Daging Rusa. Pada saat ia terbangun dari tidurnya, ia pun
langsung pergi ke hutan. Dari pagi sampai siang hari ia berjalan. Namun, ia sama sekali tidak menjumpai
Rusa. Jangankan Rusa, Kancil pun tidak ada.

Suatu ketika, ia melewati telaga itu dan secara tidak sengaja ia melihat para bidadari sedang mandi
disana. Di telaga tampak tujuh perempuan cantik tengah bermain-main air, bercanda, bersuka ria. Jaka
Tarub sangat terkejut melihat kecantikan mereka.

Karena jaka Tarub merasa terpikat oleh tujuh bidadari itu, akhirnya ia mengambil salah satu
selendangnya. Setelahnya para bidadari beres mandi, merekapun berdandan dan siap-siap untuk
kembali ke kahyangan.

Mereka kembali mengenakan selendangnya masing-masing. Namun salah satu bidadari itu tidak mene-
mukan selendangnya. Keenam kakaknya turut membantu mencari, namun hingga senja tak ditemukan
juga. Karena hari sudah mulai senja, Nawangwulan di tinggalkan seorang diri. Kakak-kakanya kembali ke
Khayangan. Ia merasa sangat sedih.

Tidak lama kemudian Jaka Tarub datang menghampiri dan berpura-pura menolong sang Bidadari itu. Di
ajaknya bidadari yang ternyata bernama Nawang Wulan itu pulang ke rumahnya. Kehadiran Nawang
Wulan membuat Jaka Tarub kembali bersemangat.

Singkat cerita, merekapun akhirnya menikah. Keduanya hidup dengan Bahagia. mereka pun memiliki
seorang putri cantik bernama Nawangsih. Sebelum mereka menikah, Nawang wulan mengingatkan
kepada Jaka Tarub untuk tidak menanyakan kebiasan yang akan dilakukannya nanti setelahnya ia
menjadi istri.

Rahasianya Nawang Wulan yaitu, Ia memasak nasi selalu menggunakan satu butir beras, dengan sebutir
beras itu ia dapat menghasilkan nasi yang banyak. Setelah mereka menikah Jaka Tarub sangat
penasaran. Namun, dia tidak bertanya langsung kepada Nawang wulan melainkan ia langsung membuka
dan melihat panci yang suka dijadikan istrinya itu memasak nasi. Ia melihat Setangkai padi masih
tergolek di dalamnya, ia pun segera menutupnya kembali. Akibat rasa penasaran Jaka Tarub. Nawang
Wulan kehilangan kekuatannya. Sejak saat itu, Nawang Wulan harus menumbuk dan menampi beras
untuk dimasak, seperti wanita umumnya.

Karena tumpukan padinya terus berkurang, suatu waktu, Nawangwulan tanpa sengaja menemukan
selendang bidadarinya terselip di antara tumpukan padi. ternyata selendang tersebut ada di lumbung
gabah yang di sembunyikan oleh suaminya.

Nawang wulan pun merasa sangat marah ketika suaminyalah yang mencuri selendangnya. Akhirnya, ia
memutuskan untuk pergi ke kahyangan. Jaka Tarub pun meminta maaf dan memohon kepada istrinya
agar tidak pergi lagi ke kahyanngan, Namun Nawangwulan sudah bulat tekadnya, hingga akhirnya ia
pergi ke kahyangan. Namun ia tetap sesekali turun ke bumi untuk menyusui bayinya. Namun, dengan
satu syarat, jaka tarub tidak boleh bersama Nawangsih ketika Nawang wulan menemuinya. Biarkan ia
seorang diri di dekat telaga.

Jaka Tarub menahan kesedihannya dengan sangat. Ia ingin terlihat tegar. Setelah Jaka Tarub
menyatakan kesanggupannya untuk tidak bertemu lagi dengan Nawangwulan, sang bidadaripun terbang
meninggalkan dirinya dan Nawangsih. Jaka Tarub hanya sanggup menatap kepergian Nawangwulan
sambil mendekap Nawangsih. Sungguh kesalahannya tidak termaafkan. Tiada hal lain yang dapat
dilakukannya saat ini selain merawat Nawangsih dengan baik

Nama:Achmad Firdausi

Kls:X Tkro 4


Click to View FlipBook Version