KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan epada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini yang
berjudul “Kenaekaragaman Hewan Bercangkang (Gastropoda, Bivalvia dan
Crustacea” pada Hutan Mangrove Desa Tolongano Kecamatan Banawa Selatan
Kabupaten Donggala”. Buku ini merupakan media informasi yang bertujuan untuk
mempermudah mahasiswa maupun masyarakat untuk mengetahui dan mengenal
jenis-jenis hewan bercangkang yang ada di hutan mangrove Desa Tolongano
Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala serta salah satu syarat untuk
menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, semoga buku ini dapat bermanfaat pada
saat dilakukannya praktikum maupun dalam proses pembelajaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan buku ini.
Palu, November 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. PENDAHULUAN 1
B. HEWAN BERCANGKANG PADA HUTAN MANGROVE DESA
TOLONGANO 4
1. Telescopium Telescopium 4
2. Faunus ater 5
3. Terebralia sulcate 6
4. Terebralia granifera 7
5. Littorina melanostoma 8
6. Nerita planospira 9
7. Batillaria attramentaria 10
8. Nerita birmanica 11
9. Littorina littorea 12
10. Terebralia pulustris 13
11. Theodoxus schultzii 14
12. Melanoides torulosa 15
13. Chicoreus capucinus 16
14. Polymesoda erosa 17
15. Trachycardium moricatum 18
16. Anadonta californiensis 19
17. Uca lacteal 20
18. Perisesarma eumolpe 21
19. Uca coarctata 22
C. KEANEKARAGAMAN JENIS HEWAN BERCANGKANG DI DESA
TOLONGANO 23
DAFTAR PUSTAKA 24
ii
A. Pendahuluan
Desa Tolongano terletak di Kecamatan Banawa Selatan yang berjarak ± 30 km
dari Donggala ke arah selatan (BPS-SULTENG, 2020). Desa Tolongano memiliki
hutan mangrove yang cukup luas dan tentunya menyimpan berbagai macam fauna
bercangkang. Hutan mangrove daerah ini berada di arah barat Desa Tolongano yang
biasa disebut dengan Telaga Lembasada.
Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut
(terutama di pantai yang terlindung, laguna, dan muara sungai) yang komunitas
vegetasinya bertoleransi terhadap kadar garam yang tinggi. Adapun ekosistem hutan
mangrove adalah suatu sistem yang terdiri dari organisme (vegetasi, satwa, dan
mikroorganisme) yang berinteraksi dengan system lingkungannya pada suatu tema
tertentu (Rugaya, 2016).
Hutan mangrove menyimpan jenis fauna yang bervariasi, fauna hutan
mangrove diantaranya terdiri dari ikan, hewan lunak (kerang dan siput), lebah, burung
hewan menyusui dan hewan melata. Dari semua jenis fauna yang ada, hutan mangrove
lebih di dominasi oleh hewan-hewan bercangkang seperti jenis siput dan kepiting.
Hutan mangrove menyimpan jenis hewan bercangkang yang bervariasi seperti berbagai
jenis siput, kerang dan kepiting. Hewan-hewan tersebut memiliki manfaat yang sangat
besar bagi kehidupan manusia, misalnya beberapa dari fauna hutan mangrove yang bisa
dikonsumsi karena mengandung protein yang tinggi. Hewan bercangkang merupakan
hewan yang memiliki cangkang yang di gunakan sebagai bentuk pertahanan diri. Siput
1
dan kepiting merupakan dua kelompok hewan bercangkang yang mendominasi hutan
mangrove karena memiliki kerangka luar yang tidak tembus air (Hartoni dkk, 2013).
Keanekaragaman jenis menunjukkam jumlah jenis dan jumlah individu setiap
jenis-jenis serta sebagai suatu karakterisik tingkatan komunitas berdasarkan organisasi
biologisnya (Arita, 2018).
Pada umumnya mahasiswa di program studi Pendidikan biologi universitas
tadulako masih kurang mengetahui tingkat keanekaragaman hewan bercangkang di
desa Tolongano kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Hal ini disebabkan
karena jarak ke desa tersebut yang cukup jauh dari universitas tadulako itu sendiri. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk melihat keanekaragaman hewan bercangkang di
kawasan ini sehinggaa dapat menambah wawasan mahasiswa tentang keanekaragaman
hewan bercangkang di Desa Tolongano Kecamatan banawa Selatan.
Berdasarkan observasi awal keberadaan hewan-hewan bercangkang di hutan
mangrove desa Tolongano secara umum memiliki potensi yang besar karena memiliki
berbagai macam spesies hewan bercangkang. Hal ini didukung oleh hasil wawancara
terhadap warga setempat yang menyatakan bahwa terdapat banyak jenis hewan
bercangkang di desa tersebut
Mengingat pentingnya informasi tentang keanekaragaman hewan bercangkang
bagi mahasiswa tetapi banyak mahasiswa yang tidak mengetahui hal tersebut. Maka
dari itu penelitian tentang keanekaragaman jenis hewan bercangkang ini perlu
dilakukan. Hasil dari penelitian ini akan dijadikan sebagai sumber belajar yang
2
diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan tentang hewan bercangkang yang
ada di hutan mangrove.
Hasil dari penelitian ini akan kembangkan dan di manfaatkan sebagai media
pembelajaran elektronik dalam bentuk flipbook. Hal ini disebabkan karena flipbook
dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk kata-kata dan gambar dalam
bentuk warna sehingga terlihat lebih menarik. Menurut Nurseto (2011) flipbook adalah
lembara-lembaran kertas yang menyerupai album yang berukuran 21x28 cm.
3
B. Hewan Bercangkang Pada Hutan Mangrove Desa Tolongano Kecamatan
Banawa Selatan Kabupaten Donggala
1. Telescopium Telescopium
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Neotaenioglossa
Family Potamididae
Genus Telescopium
Species Telescopium Telescopium
Deskripsi
Lapisan luar cangkang dilengkapi dengan garis-garis spiral yang tersusun rapat.
Bentuk cangkang dari Telescopium Telescopium adalah kerucut. Warna
cangkang pada bagian apex berwarna coklat muda dan mendekati bagian
dasarnya berwarna coklat kehitaman dan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa cangkangnya berukuran 4,5 cm. gastropoda jenis ini banyak ditemukan
pada daerah berlumpur dan juga genangan air yang luas yang mempunyai
ketersediaan bahan organic yang tinggi
4
2. Faunus ater
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Caenogastropoda
Family Pachychilidae
Genus Faunus
Species Faunus ater
Deskripsi
Lapisan luar cangkang berwarna coklat kehitaman, berbentuk oval dan
memiliki garis melingkar yang tidak rapat. Aperturenya berbentuk bulat telur
dan berwarna putih. Menurut hasil penelitian ini Panjang cangkang dari Faunus
ater adalah 3,5 cm. Kehidupan Faunus ater di dasar. Gastropoda jenis ini
banyak ditemukan di daerah berlumpur, berpasir atau bebatuan.
5
3. Terebralia sulcata
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Mesogastropoda
Family Potamididae
Genus Terebralia
Species Terebralia sulcata
Deskripsi
Jenis gastropoda ini memiliki cangkang yang tebal dan berbentuk kerucut. Pada
bagian apex berbentuk runcing. Bagian ujung cangkangnya memiliki garis dan
warna cangkangnya cenderung berwarna coklat kehitaman. Penelitian
imenunjukkan bahwa Panjang cangkangnya mencapai 3,5 cm. Terebralia
sulcate banyak di temukan pada substrat berlumpur.
6
4. Terebralia granifera.
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Mesogastropoda
Family Potamididae
Genus Terebralia
Species Terebralia granifera
Deskripsi
Lapisan luar cangkang berwarna coklat tua dan cangkang yang berbentuk
seperti menara. Memiliki bentuk aperture yang meruncing dan permukaan
cangkangnya asar dilengkapi garis-garis. Berdasarkan hasil penelitian Panjang
cangkang dari Terebralia granifera ini mencapai 3,2 cm dan cangkangnya
ditumbuhi lumut atau alga.
7
5. Littoraria melanostoma
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Littorinimorpha
Family Littorinidae
Genus Littoraria
Species Littoraria melanostoma
Deskripsi
Littoraria melanostoma yang ditemukan memiliki ukuran panjang cangkang 2-
3 cm dengan bagian ujung cangkang yang runcing. Warna cangkang kecoklatan
dan terdapat garis yang menonjol dan jelas pada cangkangnya. Gastropoda jenis
ini banyak ditemukan pada substrat berlumpur berpasir dan umumnya
menempel pada bebatuan dan akar mangrove.
8
6. Nerita planospira
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Archaeogastropoda
Family Neritadae
Genus Nerita
Species Nerita planospira
Deskripsi
Cangkangnya berbentuk bulat, permukaan cangkangnya kasar memiliki garis-
garis lurus mulai dari apex hingga ke aperture. Warna cangkangnya coklat tua
sampai kehitam-hitaman dan hidup menempal pada akar hutan mangrove.
Berdasarkan penelitian ini besaran cangkangnya mencapai 2 cm.
9
7. Batillaria attramentaria
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Gastropoda
Ordo Caenogastropoda
Family Batillaridae
Genus Batillaridae
Species Batillaria attramentaria
Deskripsi
Bentuk cangkang gastropoda ini seperi pyramid dan memiliki aperture yang
berbentuk runcing. Warna cangkang dari Batillaria attramentaria ini
cenderung berwarna coklat tua. Permukaan cangkangnya terdapat garis yang
melingkar dari aperture hingga ke apex. Dalam penelitian ini menunjukan
bahwa Panjang cangkangnya mencapai 2,8 cm.
10
8. Nerita birmanica
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Caenogastropoda
Family Neritidae
Genus Nerita
Species Nerita birmanica
Deskripsi
Cangkang dari Nerita birmanica berbentuk bulat dan pada permukaan
cangkangnya terdapat seluk (lingkaran tubuh) berbentuk spiral. Warna
cangkang dari Nerita birmanica ini berwarna coklat hingga kehitaman.
Gastropoda ini sering sekali di temukan menempel pada akar dan batang
mangrove. Panjang cangkang dari Nerita birmanica ini mencapai 1,5 cm.
11
9. Littorina littorea
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Mesogastropoda
Family Littorinidae
Genus Littorina
Species Littorina littorea
Deskripsi
Cangkang dari Littorina littorea ini berbentuk bulat, permukaan cangkangnya
tidak rata, memiliki beberapa lingkaran dan cangkangnya tebal. Cangkangnya
biasa berwarna coklat tua dan coklat muda. Bagian dalam cangkang berwarna
coklat. Panjang cangkangnya mencapai 1,2 cm. Littorina littorea ini biasa
ditemukan di bebatuan dan juga substrat berlumpur.
12
10. Terebralia pulustris
Kingdom Animalia
Phylum Molusca
Class Gastropoda
Ordo Mesogastropoda
Family Potamididae
Genus Terebralia
Species Terebralia pulustris
Deskripsi
Jenis gastropoda ini ditemukan memiliki ukuran panjang cangkang 3,5-5 cm
dengan warna cangkang coklat kehitaman. Pada jenis gastropoda ini terdapat
seperti bentuk moncong di ujung atas cangkang yang berwarna putih bergaris
spiral, ujung cangkang meruncing dan cangkang bergaris-garis yang menonjol
dan sangat jelas. Jenis gastropoda ini sangat dominan ditemukan pada substrat
berlumpur dan substrat pasir berlumpur pada kawasan wisata mangrove.
13
11. Theodoxus schultzii
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Gastropoda
Ordo Cycloneritida
Family Neritidae
Genus Theodoxus
Species Theodoxus schultzii
Deskripsi
Bentuk cangkang bulat dan permukaan cangkangnya halus. Warna cangkang
dari Theodoxus schultzii adalah coklat tua yang dilengkapi dengan corak
berwaena colat muda berbentuk segitiga. Dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa Panjang cangkangnya mencapai 1,5 cm. gastropoda jenis ini sering di
temukan menempel pada bebatuan.
14
12. Melanoides torulosa
Kingdom Animalia
Phylum Molluska
Class Gastropoda
Ordo Sorbeoconcha
Family Thiridae
Genus Melanoides
Species Melanoides torulosa
Deskripsi
Cangkang dari Melanoides torulosa berbentuk memanjang, permukaan
cangkangnya halus dan memiliki ulir. Ulir pada bagian aperturenya lebih besar
dan semakin lama semakin mengecil higga ke bagian apex. Cangkangnya
berwarna coklat tua. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Panjang
cangkangnya mencapai 4,5 cm.
15
13. Chicoreus capucinus
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Gastropoda
Ordo Neogastropoda
Family Muricidae
Genus Chicoreus
Species Chicoreus capucinus
Deskripsi
Gastropoda jenis ini yang ditemukan memiliki ukuran panjang cangkang 5-6
cm dengan cangkang yang berwarna coklat kehitaman. Pada cangkang terdapat
garis spiral dan bagian dorsal (punggung) yang sangat menonjol. Gastropoda
jenis ini ditemukan pada substrat berlumpur pada akar pohon mangrove atau
berada di celah batang pohon mangrove pada kawasan mangrove.
16
14. Polymesoda erosa
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Bivalvia
Ordo Veroida
Family Corbiludae
Genus Polymesoda
Species Polymesoda erosa
Deskripsi
Bentuk cangkang seperti piring atau cawan terdiri dari dua katub yang bilateral
simetris, pipih pada bagian pinggirnya dan cembung pada bagian tengah
cangkang, bentuk cangkang yang equivalve atau berbentuk segitiga yang
membulat, tebal, flexure jelas mulai dari umbo sampai dengan tepi posterior.
Bivalvia jenis ini hidup di dalam lumpur pada kawasan mangrove air payau dan
aliran sungai-sungai besar.
17
15. Trachycardium muricatum
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Bivalvia
Ordo Veneroida
Family Cardiidae
Genus Trachycardium
Species Trachycardium muricatum
Deskripsi
Trachycardium moricatum memiliki ukuran sekitar 6 cm. Cangkangnya
berbentuk oval dengan 27 hingga 31 rusuk radial yang kuat. Permukaan luar
berwarna putih sampai coklat tua dengan jalur berwarna kuning. Habitat dari
kerang jenis ini adalah daerah berpasir.
18
16. Pilsbryoconcha exilis
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Bivalvia
Ordo Unionida
Family Unionidae
Genus Pilsbryoconcha
Species Pilsbryoconcha exilis
Deskripsi
Bivalvia ini masuk kedalam family Unionidae. Dalam penelitian ini panjangnya
mencapai 4,5 cm. cangkangnya berwarna coklat hingga coklat tua bagian
tengahnya berwarna putih keabu-abuan. Habitat dari Pilsbryoconcha exilis
adalah aliran air yang memiliki arus lemah dan daerah yang berpasir.
19
17. Uca lactea
Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Class Malacostraca
Ordo Decapoda
Family Ocypodidae
Genus Uca
Species Uca lactea
Deskripsi
Uca lactea berukuran tubuh 2 cm, karapas berbentuk trapesium berwarna hitam
dengan bintik-bintik putih melintang, orbit tidak tampak. merus, carpus dan
manus berwarna kuning, halus, dactyl dan pollex berwarna putih. Uca lactea
lebih banyak ditemukan pada kawasan terbuka dan berlumpur.
20
18. Perisesarma eumolpe
Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Class Malacostraca
Ordo Decapoda
Family Sesarmidae
Genus Perisesarma
Species Perisesarma eumolpe
Deskripsi
Perisesarma eumolpe yang ditemukan memiliki ukuran tubuh 3 cm.
karakteristik kepiting jenis ini yaitu memiliki karapas yang berbentuk segi
empat bertekstur kasar dan berwarna hitam dengan corak warna hijau kebiruan
pada bagian karapasnya. Memiliki mata yang berwarna hitam kecoklatan yang
menonjol ke luar. Manus yang berwarna hitam dan jari-jari (daktilus dan
polleks) berwarna coklat kehitaman. Memiliki 4 pasang kaki yang berwarna
coklat. Kepiting jenis ini ditemukan pada substrat berlumpur pada kawasan
wisata mangrove.
21
19. Uca coarctata
Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Class Malacostraca
Ordo Decapoda
Family Ocypodidae
Genus Uca
Species Uca coarctata
Deskripsi
Uca coartata yang ditemukan memiliki ukuran tubuh 3-4 cm. Karakteristik
kepiting jenis ini memiliki karapas yang berbentuk trapesium berwarna hitam.
Memiliki sepasang capit yaitu capit besar dan capit kecil dan manus yang
berwarna orange kemerahan serta jari-jari (daktilus dan polleks) yang berwarna
putih kekuningan. Memiliki 4 pasang kaki merus berwarna hitam kecoklatan
sedangkan karpus dan propodus berwarna kecoklatan. Kepiting jenis ini
ditemukan pada substrat berlumpur pada kawasan wisata mangrove.
22
C. Keanekaragaman Jenis Hewan Bercangkang Di Desa Tolongano
Indeks keanekaragaman jenis hewan bercangkang pada lokasi
penelitian dengan nilai H' 1,08 berdasarkan indeks keanekaragaman jenis
menurut Shannon Wiener jika nilai H' > 1, menunjukkan bahwa
keanekaragaman spesies termasuk kategori sedang.berdasarkan hasil penelitian
spesies yang memiliki indeks keanekaragaman paling tinggi adalah
Telescopium telescopium hal ini dikarenakan Rendahnya tingkat kerapatan
mangrove mengakibatkan keterbukaan lahan,sehingga intensitas cahaya
matahari lebih banyak.Tingkat kerapatan mangrove yang rendah menciptakan
genangan air yang luas akibat daya serapan yang rendah. Hal ini di dukung oleh
Bownal Sihombing (2013) yang menyatakan bahwa Telescopium Telescopium
banyak di temukan di lokasi lahan terbuka yang memiliki genangan air yang
cukup luas. Sedangkan species yang memiliki indeks keanekaragaman paling
rendah yakni Pilsbryoconcha exilis hal ini dikerenakan species ini sering di
buru warga sekitar di konsumsi hal ini di dukung oleh pernyatan warga bahwa
species ini selain memiliki daging yang enak di konsumsi untuk mencari kerang
ini juga tidak sulit karena habitatnya tidak sulit untuk dijangkau yakni di daerah
dasar perairan yang berpasir maupun daerah berlumpur.
23
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Legina. (2011). Mekanisme Pemangsaan pada Chicoreus capucinus
(Neogastropoda : Muricidae) terhadap Cerithidea cingulata. Skripsi. Depok :
Universitas Indonesia.
Aini, Qurratu. (2021). Diversity of Molusca Filum Meuraxa Distriet Banda Aceh City
as a Reference for invertebated Zoological Course. Jurnal Biologi Sains dan
Kependidikan. Vol 1 (1) : 29-48.
Alita., Henry., & Lingga, Rahmat. (2021). Keanekaragaman Bivalvia dan Gastropoda
di Pulau Nangka Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Penelitian Biologi, Botani,
Zoologi dan Mikrobiologi. Vol 6 (1) : 23-34.
Alwi, D., Muhammad, H. S., & Herat, H. (2020). Keanekaragaman dan Kelimpahan
Makrozobenthos pada Ekosistem Mangrove Desa Daruba Pantai Kabupaten
Pulau Morotai. Jurnal Enggano. Vol 5 (1).
Arita, Sukma. (2018). Keanekaragaman Gastropoda dan Bivalvia di Danau Laut Tawar
sebagai Media Pembelajaran pada Materi Keanekaragaman Hayati di Man 2
Aceh Tengah. Skripsi. Banda Aceh : Universitas Islam Negeri Arraniry.
Herawati, E. V. (2008). Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten
Cilacap sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda erosa) ditinjau dari
Aspek Produktivitas Primer Menggunakan Pengindraan Jauh. Tesis. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Karunianingtyas, T.(2016). Identifikasi Molusca di Pantai Payangan Kecamatan
Ambula Jember dan Pemanfaatannya sebagai Buku Panduan Lapangan. Skripsi.
Jember : Universitas Jember.
Michael, C. S. (2020). Deskripsi Keanekaragaman Jenis dan Kelimpahan Kepiting
(Bracyura decapoda) Di Perairan Bahowa Kelurahan Tongkeina Kecamatan
Bunaken Kota Manado. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol 8 (1) : 91-97.
Novita, M. (2018). Keanekaragaman Molusca di Ekosistem Mangrove Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar sebagai Referensi Pendukung Materi
Keanekaragaman Hayati di SMAN 1 Balikpapan. Skripsi. Banda Aceh :
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Silvi, R. F. (2016). Kepadatan dan Keanekaragaman Gastropoda di Hutan Mangrove
Pantai Tuntel Taman Baluran. Tesis. Jember : Universitas Jember.
Tan, S. K., & Clements, R. (2008). Taxonomy and Distribution of the Neritidae
(Molusca : Gastropoda) in Singapore. Jurnal Zoological Studies. Vol 47 (4) :
481-494.
24
Utami, H. A. (2018). Studi Marfometrik Siput Nerita lineata dan Littorina
melanostoma di Ekosistem Mangrove pada Kawasan Mangrove pada Kawasan
Industri dan Non Industri di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi
Riau. Skripsi. Pekanbaru : Universitas Riau.
Wahyudi, W. I. (2014). Jenis dan Sebaran Uca sp. (Crustacea : Decapoda :
Ocypodidae) di Kawasan Hutan Mangrove Benoa Badung Bali. Tesis. Bali :
Universitas Udayana.
Yendri, Y. G., Fajri, E. N., & Fauzi, M. (2017). Kelimpahan Gastropoda di Sungai
Kampar Kanan Kelurahan Air Tiris Kecamatan Kampar. Jurnal Bionature. Vol
6 (1) : 19-26.
Yusran. (2014). Identifikasi Keanekaragaman Jenis Kerang (Bivalvia) Daerah Pasang
Surut di Perairan Pantai Pulau Gosong Sangkalan Aceh Barat. Skripsi. Meuloboh
: Universitas Teuku Umar.
Zein, Z. A. (2019). Studi Keanekaragaman Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) sebagai
Bioindikator Kualitas Perairan di Pesisir Pulau Bawean Kabupaten Gresik.
Skripsi. Surabaya : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
25