The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

jurnal refleksi dwi mingguan ke 10 modul 3.3

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yulisningsih48, 2022-12-02 08:58:41

jurnal refleksi dwi mingguan ke 10 modul 3.3

jurnal refleksi dwi mingguan ke 10 modul 3.3

JURNAL REFLEKSI
DWI MINGGUAN KE 10

MODUL 3.3

FASILITATOR PENDAMPING PRAKTIK
I PUTU EKA YASDIKA ARIEF RAKHMAD WAHYUDI

YULIS TIANA NINGSIH
CGP ANGKATAN 5
SMPN 1 TLANAKAN

Saya akan memaparkan refleksi dwi
mingguan modul 3.3 dengan model 4C
yaitu Connection, Challenge, Concept,
Change. Model ini dikembangkan oleh
Ritchhart, Church dan Morrison (2011).
Ada beberapa pertanyaan kunci yang
menjadi panduan dalam membuat refleksi
model ini yaitu:

model 4C

1. Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat

dengan peran anda sebagai guru penggerak

2.Challenge : Adakah, ide, materi atau pendapat dari

narasumber yang berbeda dari praktik yang anda jalankan

selama ini

3.Concept : ceritakan konsep konsep utama yang

anda pelajari dan menurut anda penting untuk terus

dibawa selama menjadi calon guru penggerak atau

bahkan setelah menjadi guru penggerak

4.Change : Apa perubahan dalam diri anda yang

ingin anda lakukan setelah mendapatkan materi tersebut

Connection

Keterkaiatan pembelajaran modul 3.3 tentang pemimpin
dalam pengelolan program yang berdampak pada murid
dengan peran guru penggerak sangatlah erat. program-
program sekolah, baik program intra kurikuler, program ko-
kurikuler, atau program ekstra kurikuler sebagai sebuah
rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau sebuah
kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. namun kita
semua tahu bahwa pengambilan makna adalah esensi dari
proses belajar itu sendiri serta mengeksplorasi bagaimana
sesungguhnya kita dapat mendorong student agency (yang
dalam modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid)
dalam pengelolaan program-program di sekolah.

Connection

Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah
bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi
individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan
kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang
mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam
program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan
memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang
pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita
berbicara tentang dampak, maka dampak positif dari
proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini
tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di
sepanjang hidupnya.

Connection

Menumbuhkan kepemimpinan murid sejatinya
adalah bagian dari sebuah upaya kolaboratif yang
seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang
berkaitan dengan pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Challenge

Selama ini dalam merencanakan dan menyusun
program kegiatan di sekolah masih belum dilakukan
sesuai tahap pengelolaan program yang berdampak
pada murid. Tahap-tahap yang seharusnya dilakukan
yaitu

Menganalisis aset apa yang dapat dimanfaatkan
dalam penyusunan program yang berdampak pada
murid.
Merencanakan program yang berdampak pada
murid dengan tahapan BAGJA.

Tahap-tahap yang seharusnya dilakukan
yaitu

Menerapkan manajemen Risiko dan
mengelola risiko menjadi sebuah potensi
yang berorientasi pada pembelajaran
murid.
Melakukan monitoring dan evaluasi
dalam pengelolaan program yang
berdampak pada murid.

Concept

Konsep utama yang dipelajari dan sangat penting untuk
terus dibawa selama menjadi calon guru penggerak atau
bahkan setelah menjadi guru penggerak yaitu

Kepemimpinan murid (Student Agency: Kemampuan
murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka
sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini,
mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa
ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada
komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman
mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan
nyata sebagai hasil proses belajarnya

Concept

Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan
yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif
mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem
pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses
pengambilan keputusan dan secara kolektif
mempengaruhi hasilnya.
Choice (pilihan) adalah peluang yang diberikan kepada
murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam
ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran
Ownership (Kepemilikan) adalah rasa keterhubungan,
keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang
dalam proses belajar.

Concept

Tri Sentra Pendidikan (Tiga Pusat Pendidikan),
merupakan konsep yang digagas oleh Ki Hadjar
Dewantara, yang menerangkan bahwa
pendidikan sesungguhnya berlangsung di tiga
lingkungan yaitu, keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Ketiganya memiliki peran di dalam
proses pendidikan, serta saling mengisi dan
memperkuat satu dengan yang lainnya. Tanggung
jawab pendidikan tidak hanya pada pemerintah
semata, namun termasuk juga keluarga dan
masyarakat.

Concept

Lingkungan yang menumbuh
kembangkan kepemimpinan murid.
Pelibatan komunitas dalam program
sekolah untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid.
Program atau kegiatan yang menumbuh
kembangkan kepemimpinan murid.

Change

Perubahan dalam diri yang akan dilakukan adalah
menerapkan konsep kepemimpinan murid
dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan
kepemilikan murid dipertimbangkan dalam
program intrakurikuler/ kokurikuler/ ekstra
kurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan
yang menumbuhkembangkan kepemimpinan
murid.

Change

Menerapkan strategi pelibatan komunitas dalam
program sekolah untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid.
merancang sebuah prakarsa perubahan di
sekolah dalam bentuk sebuah program/kegiatan
sekolah yang mendorong kepemimpinan murid
dengan menggunakan model prakarsa
perubahan yang di sebut dengan BAGJA.

SEKIAN TERIMA KASIH
JANGAN LUPA BAHAGIA


Click to View FlipBook Version