1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan jobsheet pembuatan Ebook yang berjudul
Biografi Robert Boyle Penemu Hukum Boyle.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik
moril maupun materil. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa Jobsheet Pembuatan Ebook yang kami buat masih jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca sangat kami harapkan untuk menjadi referensi
agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya.
Semoga jobsheet ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat bermanfaat
bagi pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BIOGRAFI ROBERT BOYLE ..............................................................................................1
PERJALANAN HIDUP ROBERT BOYLE..........................................................................1
HUKUM BOYLE.....................................................................................................................6
REFERENSI............................................................................................................................. 7
RINGKASAN ...........................................................................................................................8
iii
1
BIOGRAFI
Robert Boyle (25 Januari 1627 – 30 Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan,
fisikawan, penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya di bidang
fisika dan kimia. Walaupun riset dan filsafat pribadinya jelas berakar dari tradisi alkimia, ia
sering dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara karya-karyanya, The Sceptical
Chymist dipandang sebagai batu loncatan kimia modern.
PERJALANAN HIDUP
Robert merupakan anak ke-14 dari Bangsawan Cork yang sangat kaya dan saleh. Robert
Boyle lahir dari istri kedua Richard Boyle, Catharina. Diumurnya yang ke-8, Robert sudah
fasih berbahasa Yunani dan Latin. Lalu diumur 12 tahun, Robert berkeliling Eropa bersama
tutornya untuk mempelajari karya-karya ilmuan besar, seperti Galileo Galilei.
Sejak kecil Robert sudah memiliki kemampuan berpikir kritis yang membuatnya memiliki
keingintahuan yang besar. Robert hanya bersekolah formal selama tiga tahun karena adanya
pergantian kepala sekolah yang memiliki cara mengajar yang berbeda dengan kepala sekolah
sebelumnya dan hal tersebut tidak cocok dengan pribadi Robert. Lalu pada umur 12 tahun
Robert berkeliling Eropa bersama tutornya.
Hal ini mampu membuat pemikiran Robert berkembang lebih cepat karena adanya
proses diskusi dan tanya jawab secara langsung. Selanjutnya, Robert mulai mengembangkan
minatnya dibidang Matematika dan Sains. Dia pulang kembali ke rumah pada usia 18 tahun,
setelah ayahnya meninggal. Ilmuan ini yakin bahwa "Melalui pengetahuan atas karya-Nya, kita
akan mengenal Dia.” Menurut Boyle, belajar adalah proses. Maka, yang dia cari adalah proses.
Saat dia tiba di Italia, Robert mulai mengenal ilmuan Galileo Galilei yang pada masa itu
mencetuskan bahwa bumi mengelilingi matahari yang pada zaman tersebut dianggap
bertentangan karena adanya teori Gereja yang menyebutkan bahwa matahari mengelilingi
bumi.
Robert yang saat itu masih remaja, tertarik mempelajari gagasan Galileo. Robert
mempelajari Teori Galileo dan menyimpulkan bahwa Galileo adalah sebuah ilmuan yang
sangat menguasai matematika. Sehingga semua teori dan keputusannya didasarkan pada
matematika. Pada Mei 1642, Robert dan gurunya tiba di Marseille, Perancis. Saat terjadi perang
saudara di Inggris, Robert mendengar kabar bahwa ayahnya meninggal tertembak tentara
perompak.
2
Robert memutuskan untuk pulang dan tinggal bersama kakaknya Katherina yang telah
menikah dengan seorang anggota parlemen, Viscount Ranelagh. Semenjak tinggal di sana,
Robert sering diajak untuk menghadiri beberapa pertemuan dan mengenalkannya pada orang-
orang penting, Dalam pertemuannya dengan orang-orang penting tersebut, Robert bertemu
dengan Samuel Hartlib. Samuel Hartlib adalah seorang ilmuan pembaharu sistem pendidikan
dan pertanian. Dia mempunyai pandangan yang serupa dengan Robert mengenai Galileo
dan Descartes.
Pada tahun 1645, Robert meninggalkan rumah kakaknya dan pergi menuju ke Dorset,
Inggris. Di Dorset, dia tinggal di puri yang merupakan peninggalan ayahnya. Setiap hari Robert
mencurahkan tenaga dan waktunya untuk membaca buku dan melakukan eksperimen. Robert
yang merasa pengetahuannya tentang sejarah kimia masih sedikit, mempelajari hal tersebut
mulai dari tahun 1645 sampai 1649. Pada awalnya, hal tersebut sangat membuatnya bingung
karena keterbatasan teori sehingga dia pun harus menciptakan teorinya sendiri. Pada tahun
1652, Robert memutuskan untuk tinggal di Irlandia dan mengambil alih dan mengelola
perkebunan tersebut. Sejak saat itu Robert mencurahkan seluruh waktunya untuk belajar dan
melakukan eksperimen. Namun, dia merasa tidak nyaman karena para ilmuan di Irlandia
memenuhi percobaannya dengan sihir dan mistis.
Hal ini dikarenakan mereka adalah penganut Alkimia yang teorinya berdasarkan
penelitian kuno untuk mendapatkan "batu filsuf". Hal ini membuat Robert kesal dan frustasi,
oleh karena itu dia memutuskan untuk pindah. Awal tahun 1656, Robert berkirim surat
dengan Samuel Hartlib dan dia memutuskan untuk tinggal di Oxford. Sesampainya di tujuan,
Robert dijemput oleh salah satu utusan Samuel Hartlib. Utusan tersebut mengatakan bahwa
Samuel Hartlib mengundang Robert untuk tinggal di universitas yang dia kelola. Tetapi, Robert
menolak dan memilih untuk menyewa kamar yang nantinya akan diubah menjadi laboratorium
sederhana, tempat Robert membuat temuan-temuan penting. Setelah dia berbenah, Robert
muda menemui Samuel Hartlib di Universitas College, Oxford, High Street di Oxford, Inggris.
Samuel Hartib mengundang Robert untuk bergabung dengan kelompok ilmuan yang ada
disana.
Samuel mengatakan bahwa kelompok ilmuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
pandangan Galileo dan Descartes. Robert sangat antusias untuk menghadiri pertemuan
kelompok tersebut. Robert memulai kehidupannya yang baru di Oxford dengan menghadiri
pertemuan-pertemuan para ilmuan yang mendukung pendekatan percobaan pada sains.
3
Pada 28 November 1660, berawal dari materi yang disampaikan oleh Christoper Wren,
para ilmuan yang menghadiri mata kuliah tersebut memutuskan untuk membuat "Perguruan
Tinggi untuk Mengembangkan Pengetahuan Percobaan". Setiap minggu, para ilmuan
berkumpul untuk menyaksikan percobaan dan membahas persoalan-persoalan ilmiah. Hal itu
berdampak pada peningkatan pemahaman Sains, dan memajukan pelaksanaan percobaan
ilmiah yang hasil pembahasannya disebarluaskan ke seluruh Inggris. Pengetahuan Robert pun
makin berkembang ketika dia giat mengikuti pertemuan dan semakin sering bergaul dengan
para ilmuan.
Robert mampu membantu menyiapkan laporan-laporan mengenai berbagai subyek.
Raja Charles II yang mendengar tentang kelompok "Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan
Pengetahuan Percobaan" merasa senang dan dia pun menganugerahkan piagam kerajaan dan
memberinya nama Royal Society of London for Improving Natural Knowledge. Robert mulai
melakukan riset pada udara. Menurutnya, "Udara adalah sesuatu yang nyata..". Untuk
melakukan penelitiannya tentang udara, Robert menggandeng ilmuan Robert Hooke menjadi
asistennya. Robert dengan keahliannya dalam matematika, khususnya bangun ruang
memberikan gagasan untuk mengembangkan alat percobaannya. Lalu Boyle dan Hooke pun
segera mungkin menyelesaikan alat baru mereka tersebut yang pada akhirnya disebut sebagai
alat pompa udara. Pada Januari 1661, Robert memamerkan karyanya pada Royal Society.
Disana Robert mengatakan bahwa dia menyimpulkan jika bunyi berada di ruang hampa
udara, bunyi itu tidak bisa merambat. Lalu, Robert mulai melakukan serangkaian percobaan
tentang hambatan udara terhadap sebuah benda. Dan dia menyimpulkan bahwa semua benda
jatuh melalui udara dalam kecepatan yang sama. Robert tekun mempelajari dan melakukan
percobaan ulang tentang udara yang sudah ditulis dan diuji oleh para ilmuan sebelumnya.
Setelah melakukan penelitian dengan labu yang di dalamnya terdapat lilin yang menyala, dia
menyimpulkan bahwa semua benda yang terbakar membutuhkan udara. Temuan Robert
mengenai prinsip pembakaran ini membantu para ilmuan untuk mengungkap misteri
pembakaran.
Selanjutnya, Robert melakukan percobaan pengaruh udara pada tanaman. Dia
melakukan penelitian ini berdasarkan pendapat Helmont dan Galileo tentang unsur lain yang
diperlukan tumbuhan agar tetap hidup. Penemuannya adalah tanda awal bahwa fotosintesis dan
pernapasan adalah hal yang serupa. Akhirnya, para ilmuan tahu bahwa tumbuhan menyerap air
dari tanah dan menyerap karbondioksida dari udara serta dengan bantuan sinar matahari, bahan
baku sederhana ini berubah jadi glukosa. Proses tersebut biasa disebut fotosintesis.
4
Musim semi tahun 1661, Robert menerbitkan buku The Sceptical Chymist. Buku
tersebut menggegerkan publik karena salah satu isinya bertentangan dengan pendapat
Aristoteles. Perbedaan tersebut terdapat pada susnan materi Bumi yang menurut Aristotles
tersusun dari empat unsur sedangkan menurut Robert, semua materi terdiri dari partikel-
partikel kecil yang disebut korpuskel. Oleh karena itu, buku ini pantas disebut sebagai karyanya
yang terpenting mengingat bahwa buku ini membantu mengalihkan pemikirian ilmiah dari
pendekatan argumentasi intelektual menjadi pendekatan eksperimental.
Perubahan menjadi pendekatan eksperimental tersebutlah yang menjadi dasar ilmu
kimia modern. Sebelum abad ke-18, hal yang paling menarik para ilmuan untuk diteliti adalah
meinyiapkan dan menampung gas. Robert ikut meneliti hal ini dan menghabiskan hampir
separuh kekayaannya untuk membuat penemuan. Sampai pada akhirnya dia menyimpulkan
bahwa ada hubungan terbalik antara volume dengan tekanan gas. Setelah melalui serangkaian
perhitungan yang rumit, Robert menetapkan sebuah hukun yang terkenal dengan Hukum
Boyle. Kendati demikian, banyak orang mengalami kesulitan dalam menerima aspek tertentu
dari temuan Robert ini. Namun, selain dia giat mempelajari sains, Robert juga merupakan
ilmuan yang taat beragama. Sejak kecil, dia tekun mempelajari Alkitab. Oleh karena itu, dia
merasa ketika dirinya mempelajari ciptaan Tuhan lebih dalam lagi, maka dirinya akan makin
percaya dan mengenal Tuhan.
Pada 7 Februari 1662, Robert Boyle diangkat sebagai gubernur propaganda Alkitab di
Inggris. Dia sadar bahwa Alkitab pada saat itu hanya tersedia dalam bahasa Latin. Sehingga
dia membuat kebijakan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa agar mudah
dimengerti oleh orang awam. Musim panas tahun 1666, terjadi kebakaran hebat yang terjadi di
London dan sekitarnya. Kebakaran tersebut berada di tengah adanya wabah penyakit Pes atau
sampar. Kebakaran tersebut juga membuat laboratorium Robert terbakar. Robert memutuskan
untuk pulang ke rumah kakaknya di Pall Mall, London. Mulai dari peristiwa kebakaran
tersebut, Robert berusaha kembali membangun laboratoriumnya. Hampir seluru hidupnya,
Robert melakukan eksperimen. Hal inilah yang menyebabkan dirinya tetap melajang sampai
akhir hayatnya.
Pada 18 Desember 1688, Robert mendapat tawaran untuk dijadikan sebagai ketua
Royal Society. Namun, dia menolak. Kemungkinan besar, penyebabnya adalah karena pada
masa itu sering terjadi konflik antara Gereja dengan para ilmuan, karena Robert adalah ilmuan
dengan keimanan agama yang kuat, maka ia menolak jabatan tersebut. Pada 22 Agustus 1689,
Robert melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Propaganda Alkitab, meskipun begitu dia
tetap aktif dalam aktivitas keagamaan.
5
Dia juga berperan dalam pencegahan adanya konflik antara Gereja dengan ilmuan
dengan cara menuturkan bahwa ilmu sains dan agama tidak dapat dipisahkan. Sains dan agama
tidak dapat dipisahkan karena dengan adanya kerjasama antar dua hal tersebut akan
menciptakan pengembangan pola pikir pada sains yang bermoral berbasis agama.
Sebagai ilmuan yang terkenal, Robert sama sekali tidak sombong. Dia sering menyumbangkan
kekayaannya pada orang yang membutuhkan. Sejak kecil, Robert sangat menggemari buku,
sehingga dia menyulap rumahnya menjadi perpustakaan. Pada 18 Juli 1691, masyarakat Inggris
memberikan penghargaan pada Robert karena dinilai sebagai ilmuan yang berjasa.
Dia menyampaikan beberapa pesan dan turun panggung. Namun, Robert tiba-tiba
merasakan nyeri kepala yang hebat yang berujung pada stroke yang menyebabkan dia lumpuh.
Semakin hari kesehatan Robert semakin buruk. Hingga pada 31 Desember 1691, Robert Boyle
meninggal pada usia 64 tahun. Robert dimakamkan pada tanggal 7 Januari 1692 di Gereja St.
Martin's, Field, Inggris. Dalam wasiatnya, Robert menyediakan dana untuk menyelenggarakan
serangkaian ceramah yang biasa disebut dengan Boyle Lecture, yang menyampaikan tentang
keselarasan antara ilmu pengetahuan dan agama.
6
HUKUM BOYLE
Hukum Boyle merupakan hukum yang mengungkapkan hubungan terbalik antara
volume dan tekanan gas. Boyle menetapkan bahwa hasil kali antara tekanan dan volume adalah
suatu bilangan konstan atau bisa dituliskan sebagai berikut :
Jika volume berubah, maka tekanan akan berubah pula. Maka hal tersebut dapat diterangkan
melalui Hukum Boyle :
Dengan ketentuan :
P1 = tekanan gas mula-mula (atm.cm Hg, N/m2, Pa)
P2 = tekanan gas akhir (atm, cm Hg, N/m2, Pa)
V1 = volume gas mula-mula (m3, cm3)
V2 = volume gas akhir (m3, cm3)
Hal tersebut dapat digunakan dengan syarat :
❖ Suhu gas tetap atau konstan
❖ Gas ada didalam ruangan tertutup
❖ Tidak adanya reaksi kimia
❖ Tidak adanya perubahan wujud gas
7
REFERENSI
•(Inggris) The Sceptical Chymist Diarsipkan 2008-05-10 di Wayback Machine. University of
Pennsylvania Library
•(Inggris) Essay on the Virtue of Gems Diarsipkan 2007-08-19 di Wayback Machine. Gem and
Diamond Foundation
•(Inggris) Experiments Touching Colours Diarsipkan 2007-08-20 di Wayback Machine. Gem
and Diamond Foundation
•(Inggris) Boyle Papers University of London
•(Inggris) Stanford Encyclopedia of Philosophy entry
•(Inggris) Robert Boyle and Robert Hooke Diarsipkan 2007-09-26 di Wayback Machine.
•(Inggris) The Robert Boyle Science Room At Lismore Heritage Centre Diarsipkan 2016-05-
20 di Wayback Machine.
•https://www.biografiku.com/biografi-robert-boyle-perintis-kimia/
•Soepri, 2011.Robert Boyle Kimiawan Modern. Jakarta : PT Gramedia Jakarta
•https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-hukum-boyle-rumus-penerapan-
contoh-soal.html
•https://www.google.com/search?q=karya+robert+boyle&oq=kary&aqs=chrome.0.69i59j69i
57j0l4.1018j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
8
RINGKASAN
Robert Boyle (25 Januari 1627 – 30 Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan,
fisikawan, penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya di bidang
fisika dan kimia. Di antara karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai batu
loncatan kimia modern. Robert mulai mengembangkan minatnya dibidang Matematika dan
Sains. Saat dia tiba di Italia, Robert mulai mengenal ilmuan Galileo Galilei yang pada masa itu
mencetuskan bahwa bumi mengelilingi matahari yang pada zaman tersebut dianggap
bertentangan karena adanya teori Gereja yang menyebutkan bahwa matahari mengelilingi
bumi. Robert yang saat itu masih remaja, tertarik mempelajari gagasan Galileo. Robert
mempelajari Teori Galileo dan menyimpulkan bahwa Galileo adalah sebuah ilmuan yang
sangat menguasai matematika. Sehingga semua teori dan keputusannya did asarkan pada
matematika
Robert yang merasa pengetahuannya tentang sejarah kimia masih sedikit, mempelajari
hal tersebut mulai dari tahun 1645 sampai 1649. Pada awalnya, hal tersebut sangat membuatnya
bingung karena keterbatasan teori sehingga dia pun harus menciptakan teorinya sendiri. Robert
memulai kehidupannya yang baru di Oxford dengan menghadiri pertemuan-pertemuan para
ilmuan yang mendukung pendekatan percobaan pada sains. Pada 28 November 1660, berawal
dari materi yang disampaikan oleh Christoper Wren, para ilmuan yang menghadiri mata kuliah
tersebut memutuskan untuk membuat "Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Pengetahuan
Percobaan". Setiap minggu, para ilmuan berkumpul untuk menyaksikan percobaan dan
membahas persoalan-persoalan ilmiah.
Robert mulai melakukan riset pada udara. Menurutnya, "Udara adalah sesuatu yang
nyata..". Untuk melakukan penelitiannya tentang udara, Robert menggandeng ilmuan Robert
Hooke menjadi asistennya. Robert memamerkan karyanya pada Royal Society. Robert
mengatakan bahwa dia menyimpulkan jika bunyi berada di ruang hampa udara, bunyi itu tidak
bisa merambat, semakin hari kesehatan Robert semakin buruk. Hingga pada 31 Desember
1691, Robert Boyle meninggal pada usia 64 tahun. Robert dimakamkan pada tanggal 7 Januari
1692 di Gereja St. Martin's, Field, Inggris. Dalam wasiatnya, Robert menyediakan dana untuk
menyelenggarakan serangkaian ceramah yang biasa disebut dengan Boyle Lecture, yang
menyampaikan tentang keselarasan antara ilmu pengetahuan dan agama.