The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by HARIYANTO HARIYANTO, 2023-05-02 22:34:55

Modul DKV Kelas XI Semester Genap

Berisi Materi Fotografi

Keywords: Modul DKV,DKV,Fotografi

MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR e. Dutch Angle Posisi kamera menghasilkan orientasi gambar yang tidak natural pada subjek.Efeknya memberikan kesan tidak nyaman, disorientasi pada foto. B. Evaluasi 1. Sebutkan Macam-Macam ukuran bidang pandang pengambilan gambar ? 2. Jelaskan apa itu Mid Shoot ? 3. Jelaskan salah satu cara untuk membuat foto tampil berbeda ? 4. Jelasakan apa itu High Angle dan Long Angle ? 5. Apa itu Dutch Angle, jelaskan dan beri contoh ?


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR BAB V TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR 3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar 3.14.1 Menjelaskan tata cahaya dalam pengambilan gambar 3.14.2 Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar 4.14. Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar 4.14.1 Membuat tata cahaya dalam pengambilan gambar 4.14.2 Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar A. Materi Lighting Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat fokus yang baik.mCahaya dalam fotografi dan videografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image dan video. Fungsi Pencahayaan, yaitu: ❖ Menyinari obyek / subjek ❖ Menciptakan gambar artistic ❖ Menghilangkan bayangan yg tidak perlu ❖ Membuat efek khusus Sifat Cahaya, yaitu: ❖ Cahaya dapat menembus ❖ Cahaya dapat difokuskan ❖ Cahaya dapat dipantulkan ❖ Cahaya mempunyai warna Sumber Pencahayaan, yaitu: ❖ Natural Light ❖ Artificial Light


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Jenis Pencahayaan, yaitu: 1. Direct Light (Cahaya Langsung) Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun. Direct Light 2. Diffused Light (Cahaya tidak langsung) Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh sesuatu. Diffused Light Aplikasi dari sumber pencahayaan tak langsung, yaitu: 1. Key Light


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau utama. Key Light berkarakter tajam dan digunakan menerangkan pd wilayah khusus. Key Light 2. Fill Light Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap. Fill Light bersifat lembut dan merata dari pusat hingga pinggir. Fill Light


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 3. Back Light Berfungsi sebagai cahaya tambahan untuk memisahkan subjek dg latar belakang, dan membantu memunculkan warna dan tekstur subjek, sehingga foto / video jadi lebih berdimensi. Back Light 4. Front Light Cahaya yang berasal dari depan subjek yg bertujuan untuk membuat subjek terlihat jelas. Front Light 5. Over Head Light Cahaya berasal dari atas subjek


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Over Head Light 6. Down Light Cahaya berasal dari atas subjek dg cara menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas subjek. Down Light 7. Side Light Cahaya berasal dari damping yang berguna menerangi sisi kiri atau kanan subjek dan membuat mendramatisir foto. Side Light


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 8. Cyclorama Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai ( lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. (perfileman dan tata panggung) Cyclorama Kualitas Pencahayaan Dibedakan berdasarkan seberapa tegas dan halus bayangan yang dihasilkan oleh sumber pencahayaan yaitu: 1. Hard Light Cahaya yang keras, sumber cahayanya relatif kecil, yaitu sinar matahari, bayangan cukup tegas. Hard Light 2. Soft Light


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Cahaya yang lembut akan menghasilkan foto yang tidak sekontras cahaya yang keras, tekstur muka tidak terlalu menonjol, dan bayangannya bergradasi atau hampir tidak ada. Soft Light Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya 1. Lembutkan / disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar. 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam (Standard reflektor, snoot). 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring (Styrofoam, payung pantul). Teknik Pencahayaan dalam Fotografi Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi, yaitu: 1. High Key Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. High Key Lighting 2. Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir.Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Low Key Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Candle Light 4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto.Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris.Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Split Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupukupu.Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto. Butterfly Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 7. Rembrandt Lighting Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi & berkarakter bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas.Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Rembrandt Lighting Filter Light Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu. Filter Lighting Berikut adalah warna sinar yang diteruskan oleh gabungan dua filter cahaya :


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Filter Lighting B. Evaluasi 1. Apa pengertian lighting? 2. Sebutkan sumber pencahayaan! 3. Jelaskan jenis pencahayaan! 4. Sebutkan manipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya! 5. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting! 6. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta!


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR BAB VI PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN PANNING 3.15 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning 3.15.1 Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning 3.15.2 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning 4.15. Melakukan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning 4.15.1 Menggunakan tata cahaya dalam pengambilan gambar 4.15.2 Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar A. Materi 1. Teknik Zooming Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan merubah focal length lensa pada lensa zoom (dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa) sehingga menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat (zoom in) atau menjauh (zoom out). Cara untuk melakukan teknik Zooming yaitu: ❖ Atur agar kamera dalam keadaan stabil ❖ Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30 ❖ Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang zoom pada lensa sesuai dengan efek yang diinginkan apakah zoom in atau zoom out


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 2. Teknik Panning Sebuah teknik slow speed fotografi dengan menggerakkan kamera pada saat pemotretan dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus sedangkan background terlihat blur.Cara untuk melakukan teknik Panning yaitu: ❖ Gunakkan shutter speed yang rendah.Mulai dari 1/60 kemudian eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut. ❖ Pada saat subjek mendekat, arahkan kameradan focus. ❖ Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti gerakkan subjek sampai subjek menjauh.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR B. Evaluasi 1. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Zooming ? 2. Jelaskan apa itu teknik Panning ? 3. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Panning ? 4. Gambar di atas termasuk Teknik apa ? 5. Gambar dibawah termasuk Teknik apa ?


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR BAB VII PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING 3.16 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring 3.16.1 Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring 3.16.2 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring 4.16. Mengambil gambar dengan teknik bluring 4.16.1 Menjelaskan gambar dengan teknik bluring 4.16.2 Mengambil gambar dengan teknik bluring A. Materi Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja. Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari Anda.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Tips Trik Fotografi Foto Blur atau Bokeh Memang dalam fotografi foto yang tajam merupakan hal yang diinginkan. Namun foto yang blur yang diluar titik fokus juga dapat menciptakan foto dengan dimensi yang terkesan menarik. Definisi bokeh sendiri adalah salah satu bahasa Jepang yang memiliki arti ‘menjadi kabur’. Jadi foto bokeh bisa diartikan foto yang menonjolkan titik objek yang fokusnya sangat tajam yang dijadikan sebagai titik utama. Sementara objek selain titik utama akan blur atau kabur (selective focusing). Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan saat ingin mendapatkan bokeh adalah setting aperture lensa kita pada bukaan yang sebesar mungkin. Lalu bagaimana caranya bisa menghasilkan foto bokeh atau foto dengan latar belakang yang kabur/blur ? berikut ini akan dijelaskan tips fotografi bokeh: ❖ Pilih mode manual atau Aperture Priority ❖ Pilih setting aperture sebesar mungkin dengan ditandai angka F sekecil mungkin. ❖ Atur jarak Anda ketika memotret, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR ❖ Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya. ❖ Usahakan menggunakan lensa dengan kemampuan aperture besar. ❖ Gunakan focal length lensa yang terpanjang, misal lensa 55-200, gunakan 200mm/ Jika ada, gunakan lensa prime atau fixed lens, lensa yang tidak bisa dizoom untuk mendapatkan pola bokeh yang menawan. Bagaimana mendapatkan foto bokeh menggunakan kamera pocket atau kamera saku? Nah dengan kamera saku kita pun bisa menghasilkan foto bokeh akan tetapi hasilnya tidak sebagus menggunakan kamera DSLR dengan lensa bukaan besar. Berikut cara membuat bokeh dengan kamera pocket anda. Tips Membuat Foto Bokeh dengan Kamera Pocket yaitu: ❖ Gunakan pilihan aperture priority, jika tidak ada gunakan mode Portrait atau Macro. ❖ Jangan dihidupkan lampu flash, Kalau cahaya memang tidak mencukupi pakailah tripod. ❖ Tentukan subjek foto yang memiliki kontras warna yang cukup antara objek utama dan background. ❖ Atur jarak subjek dan background, jangan terlalu dekat, Jika jarak background kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak menghasilkan bokeh. ❖ Carilah background yang memiliki tektur mencolok. ❖ Saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan di foto. ❖ Kalau kamera saku Anda memiliki fitur optical zoom (bukan digital zoom), gunakan zoom maksimal. Istilah Bukaan, Diafragma, Aperture, akan dibahas arti aperture secara lebih detail. Bukaan atau Diafragma atau Aperture adalah istilah fotografi yang mendefinisikan seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Fungsi dari aperture sendiri adalah mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukaan pada lensa tersebut. Ketika tombol shutter dipencet, saat itulah lubang di depan sensor kamera akan terbuka. Dan setingan aperture lah yang menentukan seberapa besar lubang itu terbuka. Semakin besar terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca oleh sensor kamera.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan F-stop. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin besar nilai F-nya , makin kecil diameter / diafragmanya terbuka dan begitu juga sebaliknya, makin kecil angka F-nya makin besar diafragma terbuka. Perhatikan ilustari bukaan lensa di bawah ini: Pada gambar di atas terlihat, F4, F8 dan F16 memiliki perbedaan bukaan lubang/diafragma sebuah lensa. F4 lebih besar terbuka dari pada F8. Dan F8 lebih besar terbuka diafragmanya ketimbang F16. Berikut nilai aperture yang umum pada sebuah lensa : f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.2, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, f32 … Pengaturan aperture dari f/1.4 ke f/1.8 akan membuat cahaya berkurang setengah dari sebelumnya karena memang diameternya mengecil menjadi setengah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Secara arti ISO atau ASA (dalam fotografi film) adalah kemampuan atau tingkat sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Sebagai dasar fungsi ISO pada fotografi, semakin besar nilai pada setingan ISO kamera, maka semakin sensitif dan besar cahaya yang didapatkan. Fitur ISO pada kamera akan menjadi bagian dari segitiga exposure selain Shutter Speed dan Aperture. Misal ISO=kerikil kemudian dimasukkan ke gelas yang akan diisi air. Dengan bantuan kerikil tersebut, untuk mengisi air kedalam gelas hingga pas di bibir gelas, maka tidak memerlukan air yang banyak. Begitu juga dengan ISO pada fotografi, semakin tinggi ISO semakin sedikit cahay yang dibutuhkan untuk mencapai exposure yang tepat.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Selain AUTO, satuan nilai ISO pada kamera ditandai dengan nilai yang dimulai dari angka 50/100, 200, 400, 800, 1600 dan seterusnya sesuai spesifikasi kamera. Pada kamera DSLR profesional, ISO Nikon D600 misalnya mampu mencapai ISO hingga nilai 25000. Selain bisa menambah sensitifitas cahaya yang didapatkan, ISO juga bisa menimbulkan noise pada hasil fotonya. Namun untuk kamera digital di era perkembangan teknologi saat ini, ISO tinggi sudah bukan menjadi kendala. D3 dengan ISO 25600 masih mendapatkan foto dengan noise yang rendah. Ada yang belum tahu istilah fotografi NOISE ? Noise adalah bintik-bintik kecil yang ada pada foto. Selain Noise, dengan menggunakan nilai ISO yang tinggi juga dapat menyebabkan berkurangnya kualitas foto yang dihasilkan. Misalkan warna kurang keluar, foto jadi kurang detail/tajem dll. Kapan Menggunakan ISO Iso tinggi biasanya digunakan saat kondisi kurang cahaya, misalnya saat motret malam hari atau indoor. Kapan saat yang tepat memperhatikan atau menggunakan ISO pada kamera ? saat kombinasi 2 bagian segitiga exposure shutter speed dan Aperture belum mendapatkan exposure atau cahaya yang tepat. Pada saat kondisi seperti itulah Anda bisa menaikkan nilai ISO sampai mendapatkan cahaya yang cukup dan memperoleh shutter speed yang ideal. Misalkan pada suatu kesempatan Anda ingin memotret momen yang bergerak di dalam ruangan yang minim cahaya. Idelanya untuk menangkap momen yang cepat adalah menggunakan kecepatan rana


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR yang tinggi, soal besarnya aperture terserah, adanya berapa. Dalam contoh kasus di atas, saya harus menggunakan kecepatan 1/250 agar kamera mampu merekam momen yang bergerak di ruangan indoor tersebut. Namun lensa hanya memiliki aperture terlebar F3.5. Tanpa menambah nilai ISO, saya hanya mendapatkan hasil foto yang underexposured (UE) gelaaap. Nah, dengan mengunci shutter speed 1/250 dan aperture F3.5 saya harus menambah nilai ISO sampai mendapatkan exposure yang tepat. Pada umumnya, dalam fotografi banyak yang menganjurkan untuk menggunakan ISO sekecil mungkin. Untuk menghindari Noise dan mendapatkan foto yang tajam. Apalagi jika hasil foto akan Anda print dengan ukuran besar, Iso kecil sudah menjadi keharusan. Akan tetapi dalam beberapa kasus, Noise kadang diperlukan untuk menambah kesan foto yang lebih dramastis, misalnya foto BW. Akan mengulas tentang Segitiga Exposure Shutter Speed, Aperture dan Iso. Istilah fotografi Exposure bisa diartikan sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang masuk. Ada tiga hal yang penting untuk mengatur exposure di kamera yaitu Shutter speed, Aperture dan Iso. Hubungan ketiganya biasa disebut dengan segitiga exposure. Kamera pada dasarnya adalah sebuah alat yang berguna untuk menangkap cahaya melalui sensor kamera. Cahaya yang masuk akhirnya diterjemahkan oleh sensor menjadi sebuah gambar. Sederhana saja, jika cahaya sedikit, gambar akan gelap atau disebut dengan (underexposed/UE). Dan jika cahaya yang ketangkap sensor kamera banyak, gambar akan menjadi terlalu terang (overexposed/OE). Mari kita mencoba untuk berandai-andai, jika exposure diibaratkan sebagai sebuah gelas, dan cahaya adalah air yang akan dituangkan ke gelas. Maka exposure yang tepat adalah saat gelas terisi air hingga tepat di bibir gelas. Jika isi air tidak mencapai bibir gelas, maka gambar underexposed/UE, dan saat air tumpah karena kepenuhan maka gambar overexposed/OE. Sederhana kan ? motret itu menyenangkan.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Cara Mengatur Exposure Kamera era saat ini sudah memiliki kemampuan melihat gambar dan menghitung exposure yang canggih. Bahkan tentang kombinasi shutter speed, aperture dan ISO saat menangkap suatu cahaya. Kamera digital DSLR ataupun kamera saku saat ini sudah memiliki fitur pilihan mode exposure, ingin otomatis atau manual. Dalam kamera digital ada mode exposure manual (Manual) dan otomatis (Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority). Silahkan baca manual kamera masing-masing kamera untuk mempelajari mode-mode lebih lanjut. Untuk menggunakan manual exposure, Anda harus memahami terlebih dahulu tentang shutter speed, aperture dan Iso. Jika ketiganya sudah dipahami, kami yakin untuk menuangkan air di dalam gelas tanpa harus tumpah ataupun kurang adalah hal mudah. Baca apa itu aperture baca terlebih dulu artikel Memahami Definisi Aperture Secara Detail dan juga artikel Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi. Exposure Compensation (EV +/-) Apa arti Exposure compensation ? Exposure compensation adalah sebuah fitur kamera untuk mengubah hasil perhitungan exposure baik dari manual ataupun auto exposure. Biasanya disimbulkan dengan EV +/-. Kapan menggunakan exposure compensation ? saat kita menggunakan auto/manual exposure namun hasil foto lebih gelap/terang dari yang diinginkan sebelumnya. Misal fotonya ingin lebih terang lagi dari hasil pengukuran exposure sebelumnya. Maka naikkan


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR exposure compensation sebesar +1 EV. Dan begitu sebaliknya jika foto ingin lebih gelap, turunkan menjadi -1 EV atau lebih. Rumus exposure: Shutter speed + aperture + ISO = Exposure Contoh dengan angka (angka pada rumus ini hanyalah contoh, jadi jangan dihafalkan): ❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure) ❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation) foto akan lebih terang ❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation) foto akan lebih gelap Perlu diingat, exposure compensation adalah bukan bagian dari faktor penentu exposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan autoexposure saja. Jika kita menerapkan exposure compensation positif, maka hasil perhitungan autoexposure kamera akan lebih terang daripada sebelumnya. Jika kita menerapkan exposure compensation negatif, maka hasil perhitungan autoexposure akan lebih gelap daripada sebelumnya. Atau lebih sering disebut WB adalah kemampuan kamera membaca/mengukur temperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. Fungsi dari white balance sendiri adalah mengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau dst. Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah memperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakan setting auto white balance (AWB) serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WB Auto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnya


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR bukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jika Anda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkan foto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW. Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampu menghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memiliki kelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisi aslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangi kelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat. Sekedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah format RAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukan perbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAW sesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkin masih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akan


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR mengurangi waktu untuk proses digital di komputer. Ada banyak pilihan preset white balance pada kamera digital, berikut ini beberapa preset WB dan fungsinya yang umumnya tersedia di kamera digital. Berbicara memilih white balance adalah bukan soal salah atau benar, namun kita mau seperti apa warna fotonya. Karena terkadang meskipun saat tidak tepat memilih WB justru menghasilnya foto dengan warna yang unik dan menarik :). Penentuan White Balance adalah elemen sangat penting dlm fotografi digital krn di situ kita menentukan warna foto kita. Jenis dan Fungsi Preset White Balance : ❖ Auto - Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya standard, kurang maksimal. ❖ Tungsten/Incandescent - disimbolkan dengan ikon bohlam. WB itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Karena Tungsten menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan. ❖ Fluorescent - disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah mode white balance Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan. ❖ Daylight/Direct Sunlight - biasanya dengan simbol matahari, sesuai simbulnya gunakan saat berada di bawah sinar matahari. Karena sistem menormalkan cahaya yang berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance. ❖ Cloudy - disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung. Bagus juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan. ❖ Flash - simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk menaikkan warna. ❖ Shade - biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan, bukan bayangan dari sinar matahari


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR langsung. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang. Dengan berbagai pengaturan WB seperti jenis preset white balance diatas, kita bisa menghasilkan warna yang akurat sesuai warna aslinya. Cara Setting Custom White Balance dan Kelvin Selain jenis preset WB di atas, dibeberapa tipe kamera DSLR seperti Canon EOS 6D juga ada pilihan lainnya yaitu Custom WB /Preset Manual dan Color Temperature/kelvin. Pada pilihan Custom WB/preset manual biasanya menggunakan obyek berwarna putih/netral untuk dijadikan master preset WB. Foto kertas warna putih/netral inilah nantinya akan melakukan koreksi warna untuk warna obyek lain. Pada kamera profesional, white balance bisa diatur dari skala Kelvin, bukan semata dari simbol-simbol saja. Jadi, kalau foto kita kekuning-kuningan, artinya cara setting WB di kamera kita ketinggian. Harus kita turunkan, misalnya dari gambar awan ke gambar


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR matahari. Bermula dari seorang ilmuwan bernama Lord Kelvin (William Thomson), yang juga menciptakan lemari es, cahaya dikelompokkan dalam skala Kelvin. Warna cahaya dimulai dari warna merah sampai ungu. Skala 0 derajat Kelvin adalah sangat merah, sementara skala 10.000 derajat Kelvin adalah sangat ungu. Untuk acuan cara seting WB kelvin berikut kami berikan daftar temperatur/kelvin sesuai kondisi cahaya: ❖ Daylight = 5.500 Kelvin, ❖ Cloudy = 7.000 Kelvin, ❖ Tungsten = 3.000 Kelvin, ❖ Shade = 8.000 Kelvin, ❖ Fluorescent = 4.000 Kelvin. Kekurang tepatan dalam pengaturan derajat Kelvin akan menghasilkan warna yang tidak sesuai dengan warna obyek aslinya. Karena untuk mendapatkan WB yg tepat, kita harus tahu persis suhu warna yang ada di area pemotretan. Sebagai patokan dalam menggunakan kelvin, berikut ini patokannya : ❖ Jika hasil foto berwarna kebiruan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu rendah ❖ Jika hasil foto berwarna kekuningan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu tinggi Pernah mendengar istilah fotografi shutter speed atau kecepatan rana ? artikel fotografi kali akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada fotografi. Shutter adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambil gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akan merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed atau kecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak juga cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera. Gambar ilustrasi shutter speed yaitu:


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Satuan shuuter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.(nilai besar) Bulb , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/8000 (nilai rendah)1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar berarti lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang baru , kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru melesat misalnya. B. Evaluasi 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik bluring! 2. Sebutkanlah tips fotografi bokeh! 3. Jelaskan apa itu aperture! 4. Jelaskan prinsip menggunakan ISO! 5. Sebutkan rumus exposure!


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR BAB VIII KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI 3.17 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi 3.17.1 Menjelaksn komposisi gambar dalam fotografi 3.17.2 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi 4.17. Mengambil gambar berdasarkan komposisi 4.17.1 Merancang gambar berdasarkan komposisi 4.17.2 Mengambil gambar berdasarkan komposisi A. Materi Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar.Sebelum mengambil gambar: pandanglah objek dari berbagai sudut: rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah mengitari objek. Komposisi merupakan perpaduan antara: Posisi,Proporsi, Garis, dll. ❖ Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek. ❖ Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar tersebut.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR ❖ Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar. ❖ Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik. ❖ Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah. ❖ Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman. ❖ Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarik


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi a. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto. b. Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya. c. Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR Jenis-Jenis Komposisi : 1. Garis Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR 2. Bentuk Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran. 3. Warna Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan unsur keindahan) 4. Gelap dan Terang Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan hilang. 5. Tekstur Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan. Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang antara lain: ❖ Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan) Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR ❖ Sudut Pemotretan (Angle of View) Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim. ❖ Format : Horizontal dan vertical Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. ❖ Dimensi Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolaholah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis. B. Evaluasi 1. Apa yang dimaksud dengan komposisi? 2. Jelaskan perbedaan posisi dan proporsi! 3. Apa saja tujuan mengatur komposisi dalam fotografi? 4. Perhatikan gambar disamping! Termasuk jenis komposisi apa gambar tersebut? 5. Jelaskan apa itu rule of third!


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya, 2005, Yogyakarta : Andi dan Wahana Komputer. Hadiiswa, Fotografi Digital, Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku, 2008, Jakarta Selatan : Media Kita. Taylor, David, Understanding RAW Photography, 2013, Jakarta : Elex Media Komputindo. Modul Fotografi Slide perawatan peralatan fotografi oleh Maulida Rahmi, ST Slide presentasi fotografi oleh Bisma FS Bahan Ajar TIK SMKN 1 KUTSEL Tata Cahaya Website: http://scdc.binus.ac.id


Click to View FlipBook Version