KEKUASAAN. Mungkin ia truk besar yang mengangkut muatan penuh dan berlari cepat, memelantingkan beberapa muatan dan memporak porandakan kendaraan kendaraan kecil yang dilaluinya hanya dengan terpaan anginnya. Ia dimaki-maki karena itu tapi ia ditunggu karena pasokan beras dan sayurannya. Mungkin ia adalah ibu yang asyik bersolek sambil membayangkan pesta yang semarak, lupa kompor di dapur belum dipadamkan, taksi pesanan sudah datang dan anak-anak belum dimandikan. Adakalanya kekuasaan mencerminkan bapak yang culas, jarang pulang, tidak memperlihatkan performan yang membanggakan tetapi selalu berhasil membuat isteri Sumarah dan selalu menghasut anak-anak untuk berkonfrontasi dengan tetangga, padahal ia tak pernah mengurus gizi mereka dengan benar. Kekuasaan mungkin tampil dalam karikatur bapak yang sakit sakitan dengan anak sulung yang mengintimidasi adik-adiknya. Dalam waktu bersamaan berperan menjadi bapak bayangan bagi adik-adik yang belajar mabuk dan eksperimen seks. Tetangga dengan kadar kekuasaan yang besar selalu komplain atas kebisingan yang memiliki mereka dengar, padahal mereka mendengar kebisingan itu karena mengintip atau memasuki pekarangan tanpa izin. .................bersambung ke halaman 4 Pengantar Redaksi……. Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. “Orang yang rakus harta dan kekuasaan lebih berbahaya dari serigala lapar” Begitu perumpamaan yang disampaikan H. Sehabudin pada Rubrik Hikmah kali ini. Uraian ini akan semakin bermakna ketika kita coba kaitkan dengan apa yang akan dilaksanakan beberapa waktu mendatang yaitu tentang Pemilihan Umum. Maka berhati-hatilah untuk menentukan pilihan untuk memilih pemimpin. Karena kepemimpinan berkait erat dan bersaudara kandung dengan kekuasaan. Pembaca yang budiman!!!!! Kita adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia Kepedulian dan partisipasi kita dituntut melalui Pemilihan Umum yang dilaksanakan 1 x 5 tahun, untuk memilih pemimpin maupun wakil-wakil kita. Bagaimana dan siapa yang akan kita pilih tergantung kepada hati nurani kita masing-masing. Namun ada baiknya Rubrik Kajian Utama dari Yendri Junaidi ini kita cermati, agar kita tidak salah dan gegabah dalam menentukan pilihan kita. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah jangan sampai kita tidak ikut berpartisipasi. Semoga !!!!!!! …………..Redaksi ................dari halaman 1 Selebihnya adalah keluarga yang menjadi subordinat keluarga tempat mereka mengabdi. Dalam berbagai variasinya, satu hal yang menyamakan semua karakter: ALMAGHLUB ( yang dikalahkan ) cenderung mengikuti si-Ghalib penakluk ". ( Ibnu Khaldun ). Energi Kekuasaan Mimpi siapa yang lebih realistis: mimpi Tuan miskin untuk menggusur rumah rumah mewah, toko toko dan perkantoran serta mengurangi kendaraan pribadi lalu menggantikannya dengan transportasi massal. Alangkah adilnya, alangkah indahnya. Tetapi Tuan miskin segera berhenti pada pertanyaan: "Pakai apa?" Ternyata mimpi pun memerlukan modal. Tuan miskin harus segera kembali berkhayal tentang hal hal yang baik kata orang Betawi 'kebeli' Yang jual banyak, soalnya apakah Tuan mampu membeli? Mungkin Tuan mampu membelinya dengan sebuah partai yang radikal atau ornop yang vokal. Masalah datang ketika orang lebih suka berternak rakyat miskin dan si miskin berjinak jinak, tak merasa perlu mencari kekayaan lain sebagai imbangan kemiskinan hartanya, seperti dengan cara kaya jiwa. Ataukah mimpi Tuan kaya yang lebih baik? Sekarang ia bermimpi menggores gores marker, diatas peta kota yang tak habis habisnya menyimpan kekumuhan, bahkan hanya dalam jarak beberapa meter dari istana pemimpin atau Kedubes negara paling kaya. Esoknya selalu ada tetangga yang kehilangan sebidang tanah, karena tak mampu mengendalikan pinjaman plus bunga. Spidol ditangan Tuan dungu dan ditangan konglomerat, ditangan pemimpin sungguhan atau pemimpin boneka, sama sama punya dampak dan selalu menimpa orang banyak. Kekayaan bangsa bisa cepat punah dan badan usaha milik negara dapat segera berpindah tangan. Ketakutan Fir'aun terhadap Nabi Musa begitu besar, padahal mestinya ia mampu meredam anak angkatnya sendiri. Orang bisa realistis dan sportif mengakui keunggulan rival olahraga, rival bisnis atau rival karir kementeriannya. Tetapi untuk sesuatu yang berada dipuncak, kecurigaan dan kecemburuan menjadi ilalang kering ditengah kemarau. Begitu isyarat dini ancaman kekuasaan menyala, Namrud, Fir'aun dan Abu Jahal, segera bereaksi. Ketakutan menumbuhkan semangat menyalahkan orang lain dan menuduh orang lain selalu menghujat. Benarkah? "Dan Fir'aun berkata: ' biarkan aku membunuh Musa dan biarkan Musa berdo'a kepada Tuhannya. Sungguh aku takut ia mengganti agama kamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi". ( QS. 40:26 ). Sungguh aneh, ada orang berkuasa semakin was was dan mencemaskan kelangsungan kekuasaannya. Suatu hari Syaqiq al-Bilkhi datang kepada Harun ArRasyid, penguasa di zamannya, tentu saja bukan untuk mengharap atau meminta sesuatu atau menjilat penguasa, hal yang karenanya para ulama bertahan untuk tidak pernah mendatangi pintu mereka. Ia segera minta segelas air minum. Setelah gelas itu digenggamannya, ia bertanya, "Harun, Apa sikapmu jika ditengah Padang pasir engkau kehabisan air yang kau perlukan untuk menyambung hidup? Harun menjawab, setengah kerajaanku akan ku lepaskan untuk menebus segelas air itu." Syaqiq al-Bilkhi bertanya lagi, Bagaimana kalau suatu hari segelas air yang setiap hari engkau keluarkan dari tubuhmu, tak dapat keluar dan menyebabkan engkau dapat menderita? " Harun menjawab lugas, "seluruh Kerajaanku akan ku lepaskan untuk bisa mengeluarkan air itu." Syaqiq lantas menutup dialog dengan pesan yang tajam, membuat Harun menangis, "Nah, karenanya hati hatilah dengan kekuasaan yang nilainya tak lebih dari segelas air ini." Rasulullah SAW bersabda: Artinya: "Dua serigala yang dilepaskan ke arah sekumpulan kambing tidaklah lebih berbahaya bagi kambing kambing itu daripada rakusnya seseorang terhadap HARTA DAN KEKUASAAN, bagi agamanya." ( HR. Ahmad dan Tirmidzi ). Buletin ini tidak diperjual-belikan. Bagi yang ingin berdonasi/berinfaq, silahkan transfer ke Rekening Masjid Islamic Center pada Bank Nagari Syari’ah No. : 7201 0220 79052-4. Mohon tidak dibaca saat khutbah berlangsung. Media Informasi, Komunikasi dan Edukasi untuk Perubahan al - MANAR Buletin Jum’at 02 Februari 2024 M 21 Rajab 1445 H Penasehat : Ir. Nasrul Yahya (Ketua Umum BPIC) Pemimpin Redaksi : Yendri Junaidi, Lc., MA (Ketua Bidang Tarbiyah BPIC) Dewan Redaksi : Sehabudin, SH., M.MPd. (Ketua Harian BPIC), Zulhamdi, Lc., MA. (Imam Besar Islamic Centre), Erwina Agreni, S.Si., M.Si. (Ketua Bidang Idarah BPIC), Setra Effendi, SE., Wahyu Salim, S.Ag., Kasbi, S.Pd.I., S.Pd., M.Pd. Lay-outer : Taufik Jummairi Emzet, SE. Distributor : Adrian Efendi. Alamat Redaksi : Kantor BPIC Serambi Mekah Kota Padang Panjang. Jl. Lingkar Selatan Kel. Koto Katiak, Kec. Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang. 27123. Email : [email protected]. :0812 6235 0055 Diterbitkan oleh : Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC) Serambi Mekah Kota Padang Panjang 4 Rubrik Hikmah ……. Rubrik Hikmah ……. ORANG YANG RAKUS HARTA DAN KEKUASAAN LEBIH BAHAYA DARI SERIGALA LAPAR Oleh : H. Sehabudin, SH., M.MPd
ُ ه ُ ت َ َك َ ر َ ب َ ا ِهلل و ُ ة َْ ْح َ ر َ و ْ م كُ ْ ي َ ل َ ع ُ م َ ال َّ الس ِلْي َْ َ س ْ ر ُ م ْ ال َ اِءو َ ي ِ ب ْ ن َْ ِف اْل َ ْش ْ َ أ ُ َلَعَ م َ ال َّ الس َ و ُ ة َ ال الصَّ َ و ِمْي َْ َ ال َ ع ْ ال بِّ َ ِهلل ر ُ د ْ م َ ْ اْل ... ُ د ْ ع َ ا ب َّ م َ ، أ ِعْي َْ َْ ْج َ ِِه أ ب ْ ح صَ َ آِِِل و َ َلَعَ و ا ْ و ُ ع َ م ْ اس َ ، ف َ ن ْ و ُ ق َّ ت ُ م ْ ال َ از َ ف ْ د َ ق َ ى ا ِهلل ف َ و ْ ق َ ت ِ ب ِِسْ ْ ف َ ن َ و ْ م كُ ْ ِصي ْ و ُ ا ِهلل ، أ َ اد َ ا ِعب َ ي َ ف ِم : ْ ي ِ ر َ ك ْ ِه ال ِ اب َ ِِف ِكت اىلَ َ ع َ ا ِهلل ت َ ل ْ و َ ق ْ ِن إ َ ف ْ م كُ ْ ِمن ِ ر ْ م َْ اْل ِ وِل ُ أ َ و َ ول ُ س َّ وا الر ُ ِطيع َ أ َ و وا اَّللََّ ُ ِطيع َ وا أ ُ ن َ آم َ ِين َّ ا اَّل َ ه ُّ ي َ اأ َ ي ِم ْ و َ ْ اْل َ ِ و اَّللَّ ِ ب َ ون ُ ِمن ْ ؤ ُ ت ْ م ُ ت ْ ن ُ ك ْ ِن ِل إ و ُ س َّ الر َ ِ و اَّللَّ َ ِىل إ ُ وه ُّ د ُ ر َ ٍء ف ْ ِِف َش َ ْ م ُ ت ْ ع َ از َ ن َ ت ً يال ِ و ْ أ َ ت ُ ن سَ ْ ح َ أ َ و ٌْ ْي َ خ لِكَ َ ذ ِ ِخر ْ اْل Allah Swt berfirman dalam QS. An-Nisaa` ayat 59 : “Wahai orang-orang yang beriman, patuhilah Allah, patuhilah Rasul dan pemimpin diantaramu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” Kaum muslimin jamaah Jumat yang berbahagia… Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup sendiri. Mesti berkelompok, berjamaah. Hidup dalam sebuah kelompok atau komunitas membutuhkan sistem dan aturan. Tanpa aturan, hidup berkelompok hanya akan seperti kawanan binatang yang berkeliaran di hutan belantara. Sistem atau aturan itu mesti dikendalikan oleh seseorang yang disebut pemimpin. Karena itu keberadaan seorang pemimpin adalah mutlak dan tak mungkin diabaikan dalam hidup bermasyarakat. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim: ْ َس ِِف ي َ ل َ و اتَ َ م ْ ن َ م َ ،و ُ َ ِل َ ة َّ ج ُ ح َ ِة َل َ ام َ ِقي ْ ال َ م ْ و َ ي اهللَ ِِقَ َ ٍة، ل َ اع َ ط ْ ا ِمن ً د َ ي َ ع َ ل َ خ ْ ن َ م ً ة َّ ا ِهِلي َ ج ً ة َ ِميت اتَ َ ، م ٌ ة َ ع ْ ي َ ِقِه ب ُ ن ُ ع “Siapa yang melepaskan dari kepatuhan ia akan bertemu Allah Swt di hari kiamat nanti tidak punya alasan apa-apa. Dan siapa yang mati, sementara di lehernya tidak ada baiat, maka ia mati dengan mati jahiliah.” Untuk masa sekarang, baiat tidak ada lagi. Tapi ada cara lain yang menggantikannya, meskipun tidak persis sama, yaitu pemilihan langsung. Ini cara yang tepat untuk kita memilih seorang pemimpin. Sehingga kita tahu siapa yang dipilih dan kenapa memilihnya. Memang, boleh jadi sosok yang kita pilih belum tentu menang. Tapi ketika kita ikut serta dalam pemilihan maka kita telah membuktikan diri sebagai warga masyarakat yang baik, aktif dan peduli. Kita juga telah berkontribusi untuk terciptanya iklim demokrasi yang sehat di daerah kita. Dan lebih penting dari itu, kita telah mengamalkan sebagian sunnah Rasulullah Saw untuk memilih pemimpin dan mentaatinya. Insya Allah, pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 nanti, masyarakat Indonesia akan mengikuti Pemilihan Umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Anggota Legislatif (Pileg) secara serentak. Ini merupakan momentum penting bagi kita sebagai warga Indonesia untuk ikut serta menentukan nasib dan arah negara kita untuk lima tahun yang akan datang. Karena itu kita menghimbau kepada segenap warga masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu mendatang ini demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di tengah masyarakat dengan terpilihnya pemimpin-pemimpin terbaik yang akan membawa masyarakat ke masa depan yang lebih cerah. َ ن ْ و ُ ِلح ْ ف ُ ت ْ م كُ َّ ل َ ع َ ِب ل ا َ ْ ْل َْ ِىل اْل و ُ ا أ َ ا ي ْ و ِِبُ َ ت ْ اع َ ف Khutbah Kedua : ُ م َ ال َّ الس َ و ُ ة َ ال الصَّ َ و ِ ن ْ ي ِّ ادل َ ا و َ ي ْ ن ُّ ادل ِ ر ْ و ُ م ُ أ ِعْي ْ ُ َلَعَ َ ت ْ س َ ِه ن ِ ب َ و ِمْي َْ َ ال َ ع ْ ال بِّ َ ِهلل ر ُ د ْ م َ ْ اْل ُ د ْ ع َ ا ب َّ م َ ، أ ِلْي َْ َ س ْ ر ُ م ْ ال َ اِءو َ ي ِ ب ْ ن َْ ِف اْل َ ْش ْ َ أ َلَعَ ، َ ن ْ و ُ ِلم ْ س ُ م ْ م ُ ت ْ ن َ أ َ و َّ َِل إ َّ ن ُ ت ْ و ُ م َ ت َ َل َ اتِِه و َ ق ُ ت َّ ق َ ح وا اهللَ ُ ق َّ وا ات ُ ن َ آم َ ن ْ ِي َّ ا اَّل َ ه ُّ ي َ ا أ َ ي : ِ ز ْ ي ِ ز َ ع ْ ِه ال ِ اب َ ِِف ِكت اىلَ َ ع َ ا ِهلل ت َ ل ْ و َ ا ق ْ و ُ ع َ م ْ اس َ ف ( ِ َْص ْ ع ْ ال َ ٍ و 1( ْس ْ ُ ِِف خ َ ل َ ان سَ ْ ن ِ ْ اْل َّ ( إ 2 ا ِت ِن ا ِْلَ وا الصَّ ُ ِمل َ ع َ واو ُ ن َ آم َ ِين َّ اَّل َّ َِل ( إ ( ِ ْ ِب الصَّ ِ ا ب ْ و اصَ َ و َ ت َ و ِّ ق َ ْ اْل ِ ا ب ْ و اصَ َ و َ ت َ و 3 ) Kaum muslimin jamaah Jumat yang berhadir… Mari kita buktikan diri kita sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap bangsa dan negara kita dengan ikut serta dalam Pemilu yang akan datang, dan mari kita ciptakan Pemilu badunsanak dimana kita memilih dengan cerdas dan dewasa, tidak dikotori politik uang atau intimidasi, dan mari kita berlapang dada siapapun yang terpilih menjadi pemimpin di negara kita nantinya. Siapapun dia, kalau sudah dipilih secara demokratis mari kita dukung, patuhi, kawal dan kita berikan saran-saran yang membangun. Ini negara kita. Kalau bukan kita yang memikirkannya, menjaganya, mencintainya dan membelanya, siapa lagi? Diantara bukti kita cinta pada bangsa dan negara adalah keikutsertaan kita dalam Pemilu. Semoga Allah Swt senantiasa menjanga negara kita dari segala musibah dan malapetaka, dan menjadikan negara kita negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, Amiin. إن اهلل ومالئكته يصلون لَع انليب يا أيها اَّلين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما ، امهلل صل لَع حممد ولَع آل حممد كما صليت لَع إبراهيم ولَع آل إبراهيم وبارك لَع حممد ولَع آل حممد كما باركت لَع إبراهيم ولَع آل إبراهيم ِف العاملْي إنك ْحيد جميد , امهلل اغفر للمسلمْي واملسلمات واملؤمنْي واملؤمنات ... Rubrik Kajian Utama 02 Februari 2024 M 21 Rajab 1445 H Redaksi menerima tulisan yang bernuansa keislaman, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Tulisan serta saran dan masukan bisa dikirim ke Email : [email protected]. Mohon tidak dibuang sembarangan karena memuat tulisan ayat-ayat al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW. Keberadaan seorang pemimpin tentu tidak hanya sebagai simbol belaka. Untuk menciptakan kehidupan yang aman, damai dan tentram, seorang pemimpin mesti ditaati. Kalau tidak ditaati maka adanya ia tidak akan berarti. Karena itu dalam ayat yang kita bacakan di awal khutbah tadi, Allah Swt menempatkan kepatuhan kepada pemimpin nomor tiga setelah kepatuhan kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Dalam berbagai haditsnya Rasulullah Saw juga menegaskan kewajiban untuk patuh pada pemimpin. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya dari Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda : ٌ ة َ يب ِ ب َ ز ُ ه َ س ْ أ َ ر َّ ن َ أ َ ك ِِشٌّ َ ب َ ح َ ِمل ْ ع ُ ت ْ ِ ِن اس إ َ واو ُ ِطيع َ أ َ واو ُ ع َ م ْ اس “Dengarkan dan patuhi meskipun yang jadi pemimpin itu adalah seorang laki-laki Habsyah rambutnya seperti kismis.” Hadits ini menggunakan bahasa kiasan. Siapapun pemimpinnya mesti dipatuhi. Walaupun ia hanyalah orang yang biasa dan tak terpandang di masyarakat. Namun ketika ia diberikan amanah untuk memimpin ia wajib untuk ditaati. Dulu, ketaatan kepada pemimpin ini dibuktikan dengan cara bai’at. Bai’at adalah sumpah setia kepada pemimpin untuk patuh dalam segala keadaan ; senang, susah, lapang, sempit dan sebagainya Siapa yang tidak mau berbai’at, Rasulullah Saw mengingatkan bahwa matinya mati jahiliah. 2 3 MARI JADI WARGA YANG PEDULI (Khutbah Jumat untuk menghimbau masyarakat berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024) Oleh : Yendri Junaidi, Lc., MA