KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat yang dilimpahkan untuk kita
semua. sehingga penulis dapat menyelesaikan modul ini sebagai salah satu referensi belajar
kimia untuk siswa.
Ingin rasanya kami guru-gurumu menemani waktu belajarmu sepanjang waktu.
Namun karena pandemi ini, maka kita tidak bisa bersama-sama. Maka untuk mewujudkan
hasrat menemani terus siswa kami dalam belajar, penulis membuat modul ini agar menjadi
bagian dalam menemani hari-hari siswa kami dalam belajar. Melalui modul ini, penulis sangat
berharap siswa kami merasakan makna belajar Isomer karena modul ini dibuat dengan
bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami oleh siswa ditingkatan SMA/SMK
sederajat.
Modul ini merupakan materi ajar kimia yang membahas materi “Isomer” . dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai acuan dalam
mengkonstruksi materi dan permasalahan pembelajaran Isomer.
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan tujuan
yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan materi.
Dengan demikian pengguna modul ini secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan
yang dicapainya.
Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dengan
segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukkan dari semua
pihak untuk kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.
Lampung Barat, Agustus 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat ..................................................................................................... 1
2. Relevansi ................................................................................................................ 2
Kompetensi Inti ...................................................................................................... 2
Kompetensi Dasar .................................................................................................. 2
3. Petunjuk Belajar Modul ............................................................................................ 3
4. Peta Konsep .............................................................................................................. 3
B. INTI ........................................................................................................................... 4
1. Capaian Pembelajaran .............................................................................................. 4
2. Sub Capaian Pembelajaran ....................................................................................... 4
3. Uraian Materi ............................................................................................................ . 4
4. Tugas .......................................................................................................................... 5
5. Forum Diskusi………………………………………………………………………... 7
6. Refleksi ……………………………………………………………………………… 8
C. PENUTUP …………………………………………….…………………………………..9
1. Rangkuman …………………………………………………………………………….9
2. Tes Formatif…………………………………………………………………………....9
3. Daftar Pustaka………………………………………………………………………….12
ii
A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Modul kimia Isomer ini merupakan modul yang dirancang untuk memfasilitasi siswa
dalam belajar secara mandiri khususnya pada materi Isomer. Selain bertujuan untuk
memfasilitasi siswa belajar mandiri, modul ini akan mengenalkan pada siswa bahwa dalam
kehidupan kita sehari-hari terdapat unsur kimia yang dapat digali. Sehingga siswa dapat
menyadari bahwa kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kimia selalu ada dalam kehidupan
masyarakat. Dalam modul ini siswa diharapkan mampu mengenal konsep Isomer melalui
contoh-contoh kejadian yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
kegiatan ini, siswa diminta untuk mengamati kejadian- kejadian yang terjadi di sekitarnya.
Dengan adanya modul ini siswa juga dapat memahami tentang konsep Isomer dengan
menganalisis berbagai permasalahan yang diberikan.
Sangat diharapkan Modul Isomer ini menjadi salah satu referensi siswa untuk
mendalami dan memahami secara tuntas materi pembelajaran Isomer. Sebagai salah satu
sumber, sangat diharapkan agar siswa lebih aktif mencari sumber belajar lain yang
mengupas tentang Isomer manakala mengalami kesulitan dalam memahami isi modul ini.
Modul ini dibuat semaksimal mungkin sifatnya kumonikatif dan bahasa yang digunakan
mudah untuk dipahami siswa yang sedang mempelajarinya. Masalah-masalah yang diangkat
dan dibahas di dalam modul ini diusahakan semaksimal mungkin merupakan kejadian
nyata yang kerap kali dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga pada akhirnya
setelah mempelajari Modul ini proses belajar siswa lebih bermakna dan implikatif dalam
kehidupannya.
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
2. RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis struktur dan sifat Menentukan isomer senyawa hidrokarbon
senyawa hidrokarbon berdasarkan Menganalisis jenis isomer (isomer rangka,
Isomer dan golongan senyawanya
posisi, geometri) dari senyawa hidrokarbon.
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
3. PETUNJUK BELAJAR MODUL
PETUNJUK PENGGUNAAN
Agar kalian berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan pada Modul ini maka
perhatikan petunjuk-petunjuk berikut:
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan Anda pelajari dari Modul ini.
2. Baca dengan cermat dan teliti materi pada Modul.
3. Pelajari contoh-contoh penyelesaian dengan baik dan teliti sehingga
mampu memahami materi yang ada
4. Kerjakan latihan yang ada pada Modul agar tercapai kompetensi yang diharapkan
5. Pada saat mengerjakan Latihan, sebaiknya Anda jangan melihat kunci terlebih
dahulu supaya dapat mengetahui sejauh mana pemahaman Anda terhadap
materi yang disajikan pada handout
6. Jangan lupa untuk membaca Buku Paket KIMIA dan browsing internet
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih lengkap dan up to date.
7. Selalu diskusikan setiap persoalan yang ada dengan teman-teman dan atau guru
4. PETA KONSEP
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
B. INTI
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu memahami, mengidentifikasi,
menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur dan sistematis materi
Isomer dalam menyelesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari melalui Problem
Based Learning dengan benar.
2. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu menguasai materi esensial
kimia meliputi konsep, sifat, dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
kontekstual yang terkait Isomer.
3. URAIAN MATERI
Di antara senyawa-senyawa organik yang telah diketahui di alam ini, ternyata banyak
ditemukan senyawa-senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama. Sebagai contoh
senyawa n-butana (CH3CH2CH2CH3) dan 2-metilpropana (CH3CH(CH3)CH3), kedua
senyawa berbeda tersebut memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C4H10. Butana
merupakan komponen utama elpiji, bahan bakar kendaraan roda dua, dan bahan baku
pembuatan karet sintetis. Pada umumnya pematik api gas diisi dengan n-butana dan 2-metil-
propana. Butana memiliki titik didih 0,5oC sedangkan 2-metilpropana memiliki titik didih -
10,2oC. Butana adalah isomer dari 2-metilpropana, dengan kata lain butana dan 2-
metilpropana adalah senyawa-senyawa yang berisomer.
Pengertian Isomer
Isomer adalah gejala atau peristiwa terdapatnya beberapa senyawa berbeda yang mempunyai
rumus molekul sama. Senyawa-senyawa yang berisomer dikatakan merupakan isomer satu
sama lain. Fenomena terdapatnya senyawa yang berbeda tetapi memiliki rumus molekul yang
sama yaitu n-butana dan 2-metil-propana merupakan gejala isomer.
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
Isomer adalah suatu senyawa dari beberapa senyawa yang mempunyai rumus molekul sama,
tetapi mempunyai sifat berbeda akibat perbedaan susunan atom-atomnya. Dengan kata lain,
isomer adalah suatu senyawa dari beberapa senyawa berbeda yang mempunyai rumus
molekul sama. Kata isomer berasal dari kata Latin isomeres yang berarti mempunyai bagian
yang sama. Isomeres sendiri merupakan gabungan dari kata iso yang artinya sama, dan meros
yang artinya adalah bagian.
Perhatikan dua senyawa berikut:
Kedua senyawa tersebut jelas merupakan senyawa yang berbeda, hal tersebut diketahui dari
struktur dan sifat kedua senyawa yang berbeda. Senyawa 1-butena merupakan senyawa
dengan rantai karbon terbuka dan mempunyai gugus fungsi berupa ikatan rangkap dua,
sedangkan siklobutana merupakan senyawa dengan rantai karbon tertutup atau siklis dan
tidak mempunyai ikatan rangkap dua. Senyawa 1-butena berwujud gas pada suhu kamar,
karena mempunyai titik didih- 5oC, sedangkan siklobutana berwujud gas, atau dapat berupa
cairan pada daerah bersuhu rendah (yaitu yang mempunyai suhu kamar kurang dari 13oC).
Senyawa 1-butena mempunyai rumus molekul C4H8, dan siklobutana juga mempunyai rumus
molekul sama, C4H8. Karena kedua senyawa merupakan senyawa berbeda tetapi mempunyai
rumus molekul sama, maka 1-butena dan siklobutana berisomer.
Struktur 2-butena adalah CH3CH=CHCH3. Senyawa ini berbeda dengan 1-butena karena
letak ikatan rangkap duanya berbeda, dan berbeda dengan siklobutana karena rantai
karbonnya terbuka, sedangkan siklobutana tertutup. Akan tetapi, 2-butena mempunyai rumus
molekul yang sama dengan 1-butena atau siklobutana, yaitu C4H8. Dengan demikian 2-butena
adalah isomer dari 1- butena dan siklobutana.
Bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata terdapat dua jenis 2-butena, yaitu :
Cis-2-butena dan trans-2-butena berbeda dalam susunan gugus atau atom yang terikat pada
karbon ikatan rangkap, pada cis-2-butena gugus-gugus metil terikat pada sisi ikatan rangkap
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
yang sama, sedangkan pada trans-2-butena gugus-gugus metil terikat pada sisi ikatan rangkap
yang bersebrangan. Perbedaan struktur keduanya menyebabkan sifat keduanya juga berbeda,
salah satunya dapat ditunjukkan dari titik didih cis-2-butena dan trans-2-butena yang berbeda.
Dengan demikian, cis-2- butena dan trans 2-butena merupakan isomer satu sama lain.
Jenis-Jenis Isomer
Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktur dan stereoisomer. Isomer struktur terjadi
pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun berbeda ikatan antar
atom-atomnya., sedangkan stereoisomer adalah isomer dengan perbedaan terletak pada cara
penataan atom-atom dalam ruang, tetapi urutan penggabungan atom-atomnya tidak berbeda.
Terdapat tiga jenis isomer struktur, yaitu isomer rantai, fungsional dan posisi.
a. Isomer rantai adalah gejala terdapatnya beberapa senyawa yang berumus molekul
sama, tetapi mempunyai rantai karbon berbeda.
b. Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama,
namun berbeda letak atau posisi gugus fungsi atau substituennya.
c. isomer gugus fungsional adalah senyawa dengan rumus molekul sama, namun
berbeda gugus fungsinya.
Isomer ruang dibedakan menjadi dua, yaitu isomer geometri (dalam konteks bidang dua-
dimensi) dan isomer optik (dalam konteks ruang tiga-dimensi).
a. Isomer Geometri (cis-trans)
Isomer geometri didefinisikan sebagai peristiwa terdapatnya beberapa senyawa berbeda
yang mempunyai rumus molekul sama, dan perbedaan di antara senyawa-senyawa
tersebut terletak pada cara penataan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap. Isomer
geometri diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul, yang dijumpai dalam dua
golongan senyawa, yaitu: alkena dan senyawa siklik. atom atau gugus atom yang
terikat dengan ikatan rangkap tidak dapat berputar bebas, sehingga alkena
menampakkan gejala isomer geometri. Contohnya adalah cis-1-butena dan trans
cis-2-butena trans-2-butena
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
b. Isomer Optik
Isomer optik adalah gejala isomer yang terjadi akibat perbedaan arah bidang putar
cahaya terpolarisasi.
Khiralitas
Suatu objek yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya dikatakan
kiral
Objek kiral tidak dapat diimpitkan dengan bayangan cerminnya
Atom karbon kiral
Ciri struktur yang lazim menyebabkan terjadinya kiralitas molekul adalah
adanya atom karbon kiral (asimetrik), yaitu atom karbon sp3 yang mengikat
empat gugus berlainan. Pertukaran antara dua gugus yang terikat pada atom
karbon kiral tersebut akan menghasilkan enantiomer.
Senyawa yang berisomer optic memiliki dua konfigurasi yang berbeda, yaitu
konfigurasi R dan S. Istilah R dan S mengacu pada arah perputaran 4 gugus
yang terikat pada atom C asimetris, dari prioritas gugus terendah ke prioritas
gugus tertinggi (R=rectus=putar arah kanan; S=sinister= putar arah kiri).
Urutan prioritas gugus mengacu pada urutan berat atom/molekul dari yang
terendah.
R-3-metilheksana S-3-metilheksana
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
4. TUGAS
Petunjuk:
1. Gambar lah isomer kerangka dari C5H12!
2. Salinlah gambar yang sudah anda buat ke dalam kolom LKPD yang sudah di
sediakan !
PERTANYAAN ANALISIS
1. Gambarlah isomer kerangka dari C5H12 !
2. Tentukan ada berapa buah isomer dari C5H12 !
3. Tentukan isomer posisi dari C4H8 !
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
4. Tentukan isomer geometri dari C4H8 !
5. FORUM DISKUSI
Isomer posisi hanya terjadi pada senyawa alkena dan alkuna.
Mengapa demikian ? Diskusikan dengan teman sekelompok kalian !
Petunjuk diskusi:
1. Diskusikanlah permasalahan diatas dengan kelompok masing-masing !
2. Setiap anggota kelompok diharapkan berpartisipasi aktif dalam diskusi !
3. Tanyakan pada guru apabila ada yang belum di pahami !
4. Tuliskan hasil diskusi kalian pada lembar kerja berikut ini !
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
6. REFLEKSI
Setelah kamu mempelajari seluruh materi yang ada di dalam modul ini, maka:
1. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang bisa kalian dapatkan dari materi ini ?
2. Pengalaman apa saja yang kalian dapatkan ?
3. Apa yang menjadi kesulitan kamu ?
4. Apa strategi apa yang akan kamu lakukan agar dapat memahami materi ini ?
Tuliskan tanggapan kalian pada kolom komentar dibawah ini
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tapi
rumus struktur nya berbeda. Isomer terdiri atas isomer struktur dan isomer ruang.
Isomer struktur di bagi menjadi isomer kerangka, isomer posisi dan isomer fungsi.
Isomer ruang dibagi menjadi isomer geometri (cis-trans) dan isomer optic
2. Tes Formatif
KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF
Cocokanlah jawaban Kamu dengan Kunci Jawaban Tes formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan kamu terhadap materi modul ini.
Arti tingkat penguasaan: : Baik Sekali : Baik : Cukup : Kurang Apabila tingkat penguasaan
Kamu mencapai 80% atau lebih, maka kamu dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
Bagus! Apabila tingkat pengusaan Kamu kurang dari 80%, Kamu harus mempelajari
kembali modul ini. Tanamkan prinsip Merdeka Belajar.
1. Jumlah isomer struktur butana adalah…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2.
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
Pasangan senyawa yang merupakan isomer adalah…
a. (2) dan (4)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (1) dan (3)
e. (1) dan (2)
3. Perhatikan rumus struktur senyawa hidrokarbon berikut !
Nama senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer struktur nya adalah…
a. 2-metilbutana
b. 3-metil-2-pentena
c. 2-metil-3-pentena
d. Metil siklo pentana
e. 2-metilpentana
4. Salah satu isomer struktur dari molekul C6H14 adalah…
5. Senyawa C4H6 merupakan senyawa yang tidak jenuh. Molekul senyawa tersebut
memiliki isomer kerangka sebanyak…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 3
e. 5
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
6. Syarat dari isomer geometris salah satunya adalah…
a. Memiliki gugus fungsi ganda
b. Memiliki ikatan rangkap pada rantai atom C-nya dengan semua gugus nya sama
c. Memiliki 2 gugus yang berbeda pada ikatan C rangkap
d. Memiliki bentuk ruang (3 dimensi) pada molekul nya
e. Memiliki 2 atom C asimetris di dalam molekul nya
7. Tiga molekul memiliki struktur sebagai berikut
Dari ketiga molekul tersebut yang memiliki isomer geometri adalah…
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2), (2) dan (3)
e. (3) saja
Kunci Jawaban tes formatif:
1. b
2. a
3. b
4. b
5. b
6. c
7. a
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA
DAFTAR PUSTAKA
Ernavita, Tine Maria Kuswati. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan MIPA. Jakarta: Bailmu
Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
Dien Agustina, S.Pd- PPG Kimia Angkatan 2 UNTIRTA