PENGEMBANGAN DALAM JENIS DAN PERAN BAHAN AJAR
A. Pengertian dalam Bahan Ajar
Bahan ajar adalah suatu perangkat materi/substansi pembelajaran
(teaching material) yang telah tersusun secara sistematis, dalam
menginterpretasikan keutuhan dari kompetensi yang akan dikuasai oleh
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang
pengetahuan, nilai, karakter dan keterampilan yang sesuai nilai atau kaidah
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut pendapat Irawati & Elmubarok, mengenai bahan ajar yang
dikelola dengan menentukan pencapaian pada setiap bagian kompetensi
dasar akan memenuhi kriteria baik untuk melahirkan proses pembelajaran
yang efektif bagi peserta didik.2 Menurut pendapat Gustiawati, Arief, &
Zikri, bahwa bahan pembelajaran adalah suatu alat yang dapat digunakan
dengan ranah kepada penyaluran materi pelajaran untuk disampaikan
kepada peserta didik untuk menyesuaikan tujuan yang harus dicapai
khususnya dalam kurikulum.
B. Jenis-jenis Bahan Ajar
Dalam menunjang proses pembelajaran terdapat beberapa jenis bahan ajar.
Peserta didik dapat menyesuaikan bahan ajar untuk dapat dianalisis dan
diaplikasikan pada pembelajaran.
Dari aspek pendekatan bahan ajar terdapat jenis-jenis berikut.
1. Bahan ajar untuk pembelajaran mandiri, Peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar sendiri (self learning) tanpa kehadiran pendidik atau
guru. Dalam pendekatan pembelajaran ini , jenis bahan ajar yang
diperlukan atau yang perlu dikembangkan dan disiapkan pendidik antara
lain modul, materi presentasi bersuara (dengan program Camtasia) , film
, program audio , slide , dan sebagainya
2. Bahan ajar untuk sistem tatap muka Dalam jenis bahan ajar juga
mementingkan aspek sistem tatap muka , pendidik dan peserta didik
melakukan interaksi belajar mengajar pada internal atau eksternal jika
berada dalam lingkungan sekolah. Bahan ajar ini dapat berupa bahan
kompilasi, handout, atau dalam bentuk lembar kerja peserta didik
(LKPD).
3. Bahan ajar untuk sistem pembelajaran kombinasi Dalam jenis bahan
ajar ini, memiliki pola atau sistem kombinasi yang dimaksud adalah
kombinasi antara pembelajaran mandiri dan pembelajaran tatap muka .
Bahan ajar yang diperlukan untuk sistem pembelajaran kombinasi dapat
berbentuk buku ajar, modul, bahan kompilasi, materi presentasi dalam
bentuk powerpoint atau adobe flash, dan sebagainya.
C. Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran
Menurut ahli Dunkin dan Biddle (1974:38), dalam melakukan peran
bahan ajar dalam pembelajaran juga terkait dengan pengelolaan
pembelajaran bahwa adanya suatu proses penyelenggaraan melalui interaksi
peserta didik, pendidik, dan sumber belajar pada ruang lingkup
pembelajaran. Sehingga, adapun atas peran bahan ajar tersebut dapat
disesuaikan dengan ruang lingkupnya yaitu:
1. Peran Bagi Guru
a) Menghemat waktu guru dalam proses pembelajaran atau
proses mengajar
b) Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator
c) Meningkatkan proses pembelajaran lebih efektif dan
interaktif
2. Peran Bagi Peserta Didik
a) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman
b) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja
c) Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya
sendiri
Analisis Kriteria dan Pemilihan Bahan Ajar yang Bermutu
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik berarti bahan ajar
hanya dapat digunakan untuk audiens tertentu dalam suatu proses
pembelajaran tertentu. Sementara spesifik artinya bahan ajar tersebut
dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari
audiens tertentu.
B. Fungsi Bahan Ajar
Fungsi bahan ajar adalah sebagai cerminan sudut pandang yang
tangguh bagi seorang guru dalam memberikan pengajaran dan
mengimplementasikan pengajaran tersebut kedalam bentuk yang lebih
modern. Selain itu, menyajikan sumber yang meliputi berbagai
keterampilan dalam masalah pokok berkomunikasi, memberikan sarana
evaluasi yang efektif bagi siswa.
C. Kriteria Bahan Ajar
Menurut Dikdasmen yang dikutip oleh Simarmata mendefinisikan
bahwa cakupan bahan ajar harus memuat antara lain: petunjuk
pembelajaran, standar kompetensi dasar, isi materi pembelajaran, informasi
pendukung pembelajaran, latihan lembar kerja siswa (LKS), kutipan atau
content menarik, rangkuman, evaluasi untuk siswa. Dalam melakukan
penyusunannya terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Sudrajat yang dikutip oleh Simarmata menyatakan bahwa prinsip
penyusunan dan pemilihan bahan ajar harus meliputi:
a. Prinsip relevansi.
b. Prinsip konsistensi.
c. Prinsip kecukupan.
D. Prosedur Pemilihan dan Penyusunan Bahan Ajar
Prosedur atau tahapan pemilihan bahan ajar ini dibagi menjadi 6 tahapan
antara lain:
1) Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik.
2) Mencari informasi terkait bahan ajar.
3) Membuat gagasan yang sesuai dengan pemilihan materi bahan ajar.
4) Membuat bahan ajar dengan menampilkan standar kompetensi.
5) Menyajikan bahan ajar kepada siswa.
6) Mengevaluasi pembelajaran dari hasil bahan ajar yang telah
digunakan.
E. Penerapan Pemilihan Bahan Ajar
Dalam penerapan bahan ajar berbasis Critical Thingking ini memiliki
beberapa persiapan yang harus dilakukan diantaranya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan jenis bahan yang digunakan.
2. Merancang kegiatan yang menggunakan model belajar hipotesis
deduktif dengan menggali pengetahuan awal siswa seperti
melakukan eksperimen terhadap temuan konsep materi.
3. Setelah mempersiapkan sarana, guru dapat mulai memuat desain
dan petunjuk bahan ajar dengan baik
Perkembangan Keilmuan PAI, Ruang Lingkup PAI Serta cakupannya
A. Perkembangan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Perkembangan pendidikan islam pada mulanya di awali sejak masa
kemerdekaan indonesia. Pada saat itu pemerintah Indonesia mulai
menyadari pentingnya peran umat islam dalam kemerdekaan Indonesia, dan
kesepakatan pemerinah dibutikan dengan dikeluarkanya untdang-undang
no 2 tahun 1989 mengenai sistem pendidikan nasional yang diteruskan
dengan uu NO 20 tahun 2003 yang mengatur mengenai pengintegrasian
pedidikan islam ke dalam sisitem pendidikan nasional.
B. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)
Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di sekolah memuat
materi Al-Qur’an dan AlHadits, Aqidah/Tauhid, Akhlak, Fiqih dan Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI). Ruang lingkup tersebut menggambarkan materi
pendidikan agama yang mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan
antara manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan
makhluk hidup lain dan dengan lingkungannya. (Hablum minallah hablum
minannas wahablum minal’alam).
C. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Secara umum tujuan pendidikan Agama Islam ialah mampu
mencetak para insan kamil yang beriman dan bertaqwa sehingga mampu
menjalankan syariat Islam sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah.
Pendidikan Agma Islam juga bertujuan menjadikan peserta didik memiliki
akhlak mulia dan budi pekerti yang baik sesuai norma-norma yang ada di
masyarakat, serta menyeimbangkan pribadi manusia melalui spiritual,
kecerdasan, rasio, perasaan dan panca indra. Sehingga dari pembelajaran
Agama Islam mengarahkan peserta didik untuk memiliki sifat religiusitas
serta nasionalisme, berguna bagi agama dan bangsa serta mengembangkan
anak didik untuk melakukan pengalaman nilai-nilai itu secara dinamis dan
fleksibel.
D. Pendidikan Agama Islam di SD,SMP dan SMA
Pendidikan Agama Islam melalui jalur sekolah antara lain
diwujudkan dalam bentuk lembaga pendidikan Islam formal seperti RA,
MI, MTs, MA, IAIN/STAIN/PTAIS, dan pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) di lembaga pendidikan (sekolah) umum. Keberadaan PAI
dalam keseluruhan isi kurikulum sekolah umum memang dijamin oleh UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab X pasal 37
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : pendidikan
agama". PAI merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus
diajarkan di setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan baik sekolah negeri
maupun sekolah swasta. Untuk membentuk kepribadian umat dan bangsa
(peserta didik) yang tangguh, baik dari segi moralitas maupun dari aspek
sains dan teknologi, oleh karena itulah peranan PAI disekolah sangat
penting dan juga harus strategis.
PROSEDUR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PAI
A. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah rangkaian kegiatan yang telah menjadi pola dan
sudah ditentukan dalam melakukan suatu pekerjaan atau aktifitas.
B. Analisis Bahan Ajar
Analisis Merupakan kata yang sering terdengar pada suatu evaluasi
kegiatan. Analisis sering dilakukan untuk memperoleh kesimpulan
mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, yang dimaksud dengan analisis adalah penyelidikan dan
penguraian terhadap suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang
sebenarbenarnya dan proses pemecahan masalah yang dimulai dengan
dugaan dan kebenarannya (Sulchan Yasyin, 1997: 34).
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instructor dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari
suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis
sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu.
C. Perancangan Bahan Ajar PAI
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan
diperhatikan yaitu perumusan tujuan pembelajaran pemilihan topik mata
pelajaran pemilihan media dan sumber serta pemilihan strategi
pembelajaran dengan ini diharapkan pendidikan dapat menjadikan individu-
individu yang mandiri sebagai pelajar yang mandiri dengan memenuhi
kaidah-kaidah yang berlaku yaitu Audience, Behavior, Condition, dan
Degree.
D. Pengembangan Lanjut Bahan Ajar PAI
Langkah guru dalam mengembangkan sumber bahan ajar mata
pelajaran PAI selanjutnya adalah dengan cara memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi
artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan
dengan pencapaian standar kompetensi, prinsip konsistensi artinya adanya
keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa, prinsip kecukupan artinya hendaknya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang dijarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan juga tidak boleh
terlalu banyak. Jika sedikit maka akan kurang membantu mencapai standar
kompetensi jika terlalu banyak maka akan membuang waktu dan tenaga
yang tidak perlu dipelajari.
E. Evaluasi Bahan Ajar PAI
Evaluasi bahan ajar khusus dalam pembelajaran PAI adalah untuk
menentukan sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pembelajaran pai. Pada kondisi dimana para siswa dapat memahami dan
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan, maka tentu saja akan
memberikan dampak stimulus dalam proses pembelajaran. Sehingga
evaluasi dalam pendidikan islam adalah melihat sejauh mana keberhasilan
pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan dari
pendidikan itu sendiri. Evaluasi dalam pendidikan islam telah menjadi
sebuah tolak ukur yang selaras dengan tujuan pendidikannya. Baik itu
tujuan jangka pendek, yaitu membimbing manusia agar hidup selamat
dunia, maupu tujuan jangka panjang untuk kesejahteraan hidup di akhirat
nanti.
F. Revisi dalam Bahan Ajar PAI
Tujuan dari revisi bahan ajar adalah untuk mendapatkan efektifitas
media dan sumber pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selain itu, dengan melakukan revisi bahan ajar, dapat diketahui kekurangan
dan kelebihan bahan ajar yang akan digunakan dalam sebuah proses
pembelajaran.
URGENSI PENGEMBANGAN MATERI PAI
A. Pengertian Pengembangan Pendikan Agama Islam
Pengertian Ipengembangan Pendidikan Agama Islam Sebagai
Budaya Sekolah pada dasarnya adalah salah satu usaha yang bersifat sadar,
bertujuan, sistematis dan terarah pada perubahan tingkah laku atau sikap
yang sejalan dengan ajaran-ajaran yang terdapat dalam Islam. Sejalan
dengan Iini, Zakiyah Daradjat Mengatakan bahwa pendidikan agama Islam
adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak
setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran
agama Islam serta menjadikannya sebagai way of lif.
B. Model-Model Pengembangan PAI
Adapun model pengembangan Pendidikan Agama Islam yang ada
di berbagai sekolah umum dan perguruan tinggi di Indonesia, dapat kita
lihat dari model-model di bawah ini.
1. Model Dikotomis
2. Model Mekanisme
3. Model Organism/Sistemik
C. Tujuan iPengembangan PAI
Tujuan dari perencanaan pembelajaran yakni sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan praktek mengajar. Dengan demikian apa yang dilakukan
guru pada waktu mengajar bersumber kepada perencanaan pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya. Rencana pembelajaran harus memperhatikan
minat dan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan
bahan kajian. Dalam hal ini, haru diperhatikan agar guru jangan hanya
berperan sebagai transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator
yang dapat membangkitkan gairah belajar, serta mendorong peserta didik
untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media, dan sumber
belajar yang sesuai, serta menunjang pembentukan kompetensi dasar.
D. Peran Pentingnya Pengembangan PAI
Pengembangan PAI merupakan salah satu bentuk nyata dukungan
terhadap perkembangan budaya di masyarakat. Artinya, sudah berkali-kali
ditekankan bahwa PAI harus berkontribusi pada penciptaan budaya yang
lebih tinggi. Yakni, salah satunya adalah budaya yang bercirikan ilmu yang
aktif berkembang, mencintai dunia, bekerja dan mengabdi kepada
masyarakat, inspiratif. Anggapan perkembangan budaya (dalam bidang
apapun) tidak akan lepas dari perkembangan budaya dalam bentuk atau
wilayah lain dalam masyarakat. Kedua budaya tersebut berupa “gagasan
atau gagasan” seperti penggunaan bahasa dalam komunikasi, dan juga
berupa “benda” seperti teknologi berupa telepon genggam. Dengan kata
lain, perkembangan PAI terjadi karena dipengaruhi oleh peristiwa budaya
lain, begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, menyebarkan budaya “literasi”
teknologi informasi memungkinkan generasi muda memperoleh informasi
dengan cepat dan mudah. Untuk itu diperlukan pengembangan PAI berbasis
teknologi informasi. Di sisi lain, dengan berkembangnya PAI berbasis
teknologi informasi, dapat menginspirasi para pakar teknologi informasi
dan ilmuwan terkait dengan semangat untuk menciptakan perangkat dan
sumber belajar PAI yang canggih.
PENYUSUNAN BAHAN AJAR
A. Pengertian Penyusunan Bahan Ajar PAI
Penyusunan bahan ajar adalah suatu kegiatan dalam memproses
segala sesuatu yang digunakan oleh guru dan juga para peserta didik untuk
memudahkan kegiatan belajar dan mengajar. Bahan ajar disusun harus
sesuai dengan tujuan atau sasaran pembelajaran yang hendak dicapai.
Penyusunan bahan ajar secara umum dapat dilakukan melalui tiga cara,
yaitu menulisnya sendiri, mengemas kembali atau mendaur ulang bahan ajar
yang sudah ada ataupun informasi dan teks baik secara langsung maupun
digital, serta penataan informasi dengan baik dan teratur.
B. Syarat Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar yang baik harus dapat memenuhi tuntutan kurikulum
yang berisi kompetensi-kompetensi yang ditentukan. Mbulu & Suhartono,
yang dikutip dari Saputra menyebutkan syarat-syarat penyusunan bahan
ajar, yaitu:
a) Memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara
penerapan teori dalam praktik
b) Memberikan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya.
c) Memberikan umpan balik kebenaran latihan itu.
d) Menyesuaikan informasi dan tugas sesuai tingkat awal masing-
masing peserta didik.
e) Membangkitkan minat peserta didik.
f) Menjelaskan sasaran belajar kepada peserta didik.
g) Meningkatkan motivasi peserta didik.
h) Menunjukan sumber informasi yang lain.
C. Tujuan dan Manfaat dalam Penyusunan Bahan Ajar
a) Tujuan penyusunan bahan ajar
Dalam penyusunan bahan ajar memiliki tujuan antara lain:
1) Dengan adanya penyusunan bahan ajar keberlangsungan
dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan
lebih mudah dipahami oleh para peserta didik dengan
berbagai macam sumber referensi.
2) Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil
pembelajaran.
3) Memudahkan dalam mempelajari setiap kemampuan yang
harus bisa dikuasai untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengajar.
4) Para peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar secara
mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran
guru.
b) Manfaat penyusunan bahan ajar
Penyusunan bahan juga tentu memiliki manfaat tersendiri antara
lain:
1) Membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2) Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru
3) Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya.
4) Memberi tambahan pengetahuan tentang manfaat dan
pentingnya penyusunan bahan ajar pengayaan agar
meningkatkan kualitas pembelajaran.
5) Membantu para guru dalam menyusun bahan ajar pengayaan
dengan baik.
6) Meningkatkan kualitas pedagogik atau pengajaran guru-guru
sesuai dengan kemampuannya khususnya kompetensi dalam
menyusun bahan ajar yang tepat, sesuai kriteria atau standar.
D. Langkah-Langkah dalam Penyusunan Bahan Ajar
Ketika membuat atau menyusun bahan ajar, ada beberapa langkah
yang perlu diperhatikan oleh pendidik (pengembang), yaitu:
1) Menganalisis Kurikulum
2) Menganalisis Sumber Belajar
3) Menetapkan Jenis Bahan Ajar
4) Pengorganisasian Materi Pembelajaran
5) Menetapkan Struktur Bahan Ajar
6) Mengumpulkan dan Mempelajari Referensi
7) Mulailah Menulis
E. Evaluasi Dalam Penyusunan Bahan Ajar
Diawali dengan penyusunan bahan ajar cetak seperti modul, buku,
diktat maupun bahan baku ajar cetak lainnya.
Salah satu hal yang sangat penting dalam meningkatkan
keberhasilan aktivitas pembelajaran PAI adalah melakukan evaluasi
terhadap penyusunan bahan ajarnya. Bahan ajar PAI, sebagaimana bahan
ajar mata pelajaran yang lain, ada yang berbentuk cetak dan ada pula yang
berbentuk non cetak. Bahan ajar PAI yang berbentuk cetak antara lain, yaitu
buku PAI, modul, handout dan lain-lain. Sedangkan bahan ajar PAI yang
berbentuk non cetak antara lain radio yang berhubungan dengan PAI, kaset
rekaman, video dan lain-lain.
KARAKTERISTIK BAHAN AJAR PAI
Dalam pengembangan bahan ajar di sekolah guru perlu memperhatikan juga dari
segi karakteristik dan kebutuhan siswanya kemudian di buat sesuai dengan
tuntutan kurikulum, dimana proses pengembangan bahan ajar ini menuntut
pertisipasi dan aktivasi siswa lebih dominan dalam pembelajaran. Selain itu,
dalam pengembangan bahan ajar guru juga di tuntut untuk paham mengenai bahan
ajar.
Bahan ajar sendiri memiliki lima karakteristik yang menjadi ciri khas dari
suatu bahan ajar, adapun penjabaran dari kelima krakteristik tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Karakteristik bahan ajar Self Intructional, yaitu bahan ajar dapat membuat
siswa mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang
dikembangkan.
b. Karakteristik bahan ajar Self Contained, yaitu seluruh materi pelajaran dari
satu unit kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam
satu bahan ajar secara utuh.
c. Karakteristik bahan ajar Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar
yang dikembangkan tidak tergantung pada bahanajar lain atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
d. Karakteristik bahan ajar Adaptive, yaitu bahan ajar hendaknya memiliki
daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
e. Karakteristik bahan ajar User Friendly, yaitu setiap instruksi dan paparan
informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan
pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan
mengakses sesuai dengan keinginan.
Dalam kurikulum pendidikan agama Islam disusun dengan memiliki
beberapa karakteristik, yakni sebagai berikut:
a. Adanya sikap spiritual, pengetahuan, keterampilan yang seimbang dan
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan kemampuan murid yang mampu untuk memahami mata
pelajaran
c. Menjadikan sekolah sebagai salah satu tempat belajar bagi masyarakat
yaitu memberikan pengalaman belajar terhadap murid.
d. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan waktu
yang cukup optimal dengan memaksimalkan peran keluarga, sekolah dan
juga masyarakat.
e. Mengembangkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).
Kompetensi inti pada tingkatan kelas yang disusun secara rinci dan juga
kompetensi dasar pada tingkatan kelas tersebut.
f. Kompetensi inti yang dikembangkan menjadi kompetensi dasar yang di
dapat. Semua pembelajaran dan juga kompetensi dasar terorganisir untuk
menjadi kompetensi inti.
g. Memerhatikan prinsip-prinsip akumulatif, saling memperkuat, dan
memperkaya mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
h. Mengoptimalkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu tidak hanya
berfokus pada sebuah mata pelajaran yang wajib dipelajari, tetapi juga
bagaimana materi Pendidikan Agama Islam ini mampu meresap dan
dihayati dalam diri murid yang kemudian diinternalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari, menjadi landasan dalam berpikir, bersikap, dan
juga dalam bertindak.
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Definisi Pembelajaran Kontekstual selanjutnya berasal dari USDepartment
of Education sebagai salah satu penyelenggara pendidikan berbasiskontekstual ini
Menurut US Department of Education Office of Vocational andAdult Education
and the National School to Work Office mendefinisikanContextual Teaching and
Learning (CTL) sebagai berikut: Contextual Teaching and Learning adalah suatu
konsep mengajar dan belajar yangmembantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunianyata siswa, dan mendorong siswa membentuk
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan nyata mereka sehari-hari engetahuan dan keterampilan siswa diperoleh
dari usaha siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan materi PAI
kontekstual yaitu suatu perbuatan mengembangkan materi PAI dengan
menggunakanmetode pembelajaran kontekstual Metode ini akan membantu guru
untukmedorong siswanya agar mengimplementasikan materi PAI yang siswa
dapat di sekolah dalam kehidupan sehari-harinya.
Dalam menerapkan suatu pengembangan bahan ajar kontektual adalima langkah
yang perlu dilakukan, diantaranya adalah:
1. Analisis Menurut Jansen dan Reddy dalam (Ana Widyastuti,2021)
Analisiskurikulum dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkannya,
sehinggamenghasilkan perencanaan yang lebih baik.
2. Perencanaan
Dalam tahap perencanaanadabeberapa hal yang harus dilakukan atau
diperhatikan yaitu:
a. Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
b. Pemilihan topik mata pelajaran
c. Pemilihan media dan sumber
d. Pemilihan strategi pembelajaran
3. Pengembangan
Adapun langkah dalam pengembangan CTL menurut Rusmanyaitu:
a. Mengembangkan suatu pemikiran peserta didik untuk
melakukankegiatan belajar lebih bermakna, apakah dengan cara
bekerjasendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstrusi
pengetahuandanketerampilan baru peserta didik.
b. Melaksanakan kegiatan inquiry, yaitu pengamatan pada semuatopik
yang diajarkan.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik melalui pertanyaanyang
diajukan
d. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatankelompok
berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
e. Menghadirkan model melalui contoh pembelajaran melalui ilustrasi,
model, bahkan media yang sebenarnya
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS BAHAN
AJAR
1. KECERMATAN ISI BAHAN AJAR
Kecermatan isi ialah validitas/kesahihan isi secara ilmiah dan keselarasan
isi ialah kebenaran isi berdasarkan sistem nilai yang dianut oleh suatu masyarakat
atau bangsa validitas isi menunjukkan bahwa isi bahan ajar tidak dikembangkan
secara asal-asalan atau tidak sembarang membuat isi bahan ajar tersebut. Isi bahan
ajar dikembangkan berdasarkan konsep dan teori yang relevan dengan bidang
ilmu serta sesuai dengan perkembangan ilmu dan hasil penelitian yang dilakukan
dalam bidang ilmu tersebut.
2. KETEPATAN CAKUPAN BAHAN AJAR
Ketepatan cakupan merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam kualitas bahan ajar. Ketepatan cakupan meliputi
kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta kurikulum. Ketepatan Cakupan juga
meliputi kesesuaian antara silabus dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian
dengan kajian teori, tujuan pembelajaran dan sebagainya.
3. KETERCERNAAN BAHAN AJAR
Menurut Husni (2010) terdapat enam hal yang mendukung tingkat
ketercernaan bahan ajar, diantaranya.
a. Pemaparan yang logis
b. Penyajian Materi yang Runtut
c. Contoh dan Ilustrasi yang Memudahkan Pemahaman Untuk menyajikan
suatu topik dan menjelaskan suatu pokok bahasan, diperlukan contoh dan
ilustrasi yang dapat membantu dan mempermudah pemahaman peserta
didik. (Rinaldy, dalam Husni, 2010).
d. Alat Bantu yang Memudahkan. Dalam bahan ajar cetak, terdapat alat
bantu berupa rangkuman untuk setiap bab, penomoran, judul bab dll.
e. Format yang Tertib dan Konsisten
f. Penjelasan tentang Relevansi dan Manfaat Bahan Ajar
4. PENGGUNAAN BAHASA BAHAN AJAR
kriteria penilaian pada aspek bahasa meliputi:
1. Kesesuaian tingkat dengan tingkat perkembangan berfikir peserta
didik.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
3. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Memiliki keruntutan dan kesatuan gagasan.
5. PERWAJAHAN/PENGEMASAN BAHAN AJAR
Penataan letak informasi untuk satu halaman cetak dalam bahan ajar ini
hendaknya memperhatikan serta mempertimbangkan beberapa hal berikut.
a. Narasi atau teks yang dalam satu halaman terlalu padat membuat peserta
didik cenderung lelah untuk membacanya.
b. Bagian kosong (white space) pada satu halaman sangat dibutuhkan untuk
mendorong peserta didik mencoret-coret bagian kosong yang telah
disiapkan tersebut dengan catatan ataupun rangkuman yang nantinya
dibuat oleh peserta didik itu sendiri. Dalam hal ini, perlu menyediakan
secara konsisten bagian kosong dalam halaman-halaman bahan ajar.
c. Padukan grafik, poin, serta kalimat-kalimat singkat, tetapi jangan
dilakukan secara terus-menerus sehingga dikhawatirkan akan
membosankan.
d. Gunakan sistem paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan, karena
dengan sistem paragraf yang seperti itu akan lebih mudah untuk dibaca.
e. Gunakan grafik atau gambar untuk tujuan tertentu saja. Dalam hal ini,
grafik atau gambar tidak perlu dicantumkan jika tidak bermakna.
f. Gunakan sistem penomoran yang benar dan juga konsisten pada seluruh
bagian bahan ajar.
g. Gunakan dan variasikan jenis serta ukuran huruf agar dapat menarik
perhatian, namun gunakan seperlunya saja tidak terlalu banyak sehingga
tidak membingungkan
6. ILUSTRASI BAHAN AJAR
7. KELENGKAPAN KOMPONEN BAHAN AJAR
Paket bahan ajar memiliki tiga komponen penting, yaitu komponen utama,
komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.
PENYUSUNAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK BUKU
Penyusunan Bahan Ajar Cetak Bahan Ajar Cetak (Printed) yaitu sejumlah
bahan yang disiapkan dan disiapkan dalam bentuk kertas, yang dapat berfungsi
untuk pembelajaran dan penyampaian informasi (Kemp and Dayton, 1998).
Secara umum ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam menyusun bahan ajar
cetak, yaitu:
Menulis sendiri (Starting from Scratch)
Penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi
kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik.
Untuk itu dalam menulis bahan ajar didasarkan:
(a) analisis materi pada kurikulum,
(b) rencana atau program pengajaran, dan
(c) silabus yang telah disusun
Pengemasan kembali informasi (Information Repackaging)
Dalam pengemasan kembali informasi, penulis tidak menulis bahan ajar
sendiri dari awal (from scratch), tetapi penulis memanfaatkan buku-buku teks dan
informasi yang sudah ada untuk dikemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar
yang memenuhi karakteristik bahan ajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh
guru dan peserta didik dalam proses instruksional.
Penataan informasi (Compilation atau Wrap Around Text)
Selain menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melalui kompilasi
seluruh materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah, artikel, koran, dan
lain-lain. Proses ini disebut pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi
(kompilasi).
Syarat Penyusunan Bahan Ajar dalam Bentuk Buku Persyaratan dalam
penyusunan bahan ajar berbentuk buku :
a. Keamanan nasional Cara penyajian, bahasa, ilustrasi dan isi dalam buku
pelajaran selaras dan tidak bertentangan dengan peraturan undang-undang yang
berlaku.Menghormati kerukunan hidup umat beragama.
b. Isi buku pelajaran Dalam menyusun isi buku sebaiknya memuat bahan
pelajaran minimal yang harus dikuasai siswa. Sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Bersifat relevan dengan tujuan pembelajaran. Memiliki nilai kebenaran
ditinjau dari struktur keilmuan. Sesuai dengan perkembangan IPTEKS.
Kedalaman dan keluasan isi buku sesuai dengan jenjang pendidikan.
c. Cara penyajian
1) Urutan uraian teratur 2) Penahapan penyajian 3) Sederhana ke komplek 4)
Mudah 5) Saling memperkuat bahan kajian terkait 6) Menarik minat dan perhatian
7) Menantang dan merangsang siswa untuk mempelajari buku. 8)
Pengorganisasian dan sistematika penulisan memperhatikan aspek kemampuan
siswa.
d. Bahasa yang digunakan 1) Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar 2) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan dan
perkembangan siswa 3) Kosakata, istilah dan simbol-simbol dapat
mempermudah pemahaman siswa 4) Menggunakan tranliterasi yang telah
dibakukan
e. Ilustrasi 1) Relevan dengan isi buku pelajaran 2) Tidak mengganggu
kesinambungan antarkalimat, antarparagraf dan bagian dari isi buku 3)
Merupakan bagian terpadu dari keseluruhan isi buku 4) Jelas, baik, dan
esensial untuk membantu siswa dalam memahami konsep
Prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar, yaitu meliputi:
1. Memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program
semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman
terhadap poin
3. Melakuan pemetaan materi.
4. Menetapkan bentuk penyajian.
5. Menyusun struktur (kerangka) penyajian.
6. Membaca buku sumber.
7. Mendraf (memburam) bahan ajar.
8. Merevisi (menyunting) bahan ajar.
9. Menguji cobakan bahan ajar.
10. Merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT
Menurut Radode Kristiano Simarmata dalam buku pengembangan bahan
ajar dan media pendidikan SD, bahan ajar berbasis ICT adalah bahan ajar yang
disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu ICT unntuk
mengelolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkuallitas.
kita perlu merancang bahan ajar yang berbasis ICT yaitu dengan cara
memperbarui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
pengiriman bisa mengunakan teknologi internet, kita bisa mengunakan jaringan e-
learning, sekarang e-learning sudah berkembang dengan berbagai model
pembelajaran salah satunya yaitu ICT yang bisa dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran, untuk itu kita harus bisa memilih media pembelajaran yang benar-
benar bisa menjadi alat bantu yang kreatif untuk mencapai tujuan. Dalam
merancang pengembangan bahan ajar ICT harus bisa menyesuaikan media dengan
tujuan pembelajaran, menyesuaikan media dengan lingkungan belajarnya,
memudahkan pemanfaatan media yang berkaitan dengan waktu, tenaga dan biaya,
memastikan keamanan bagi pembelajaran, kemampuan media harus bisa
membuat siswa semakin aktif.
Menjadikan ICT sebagai alat bantu media pembelajaran yang bisa berbentuk fail,
power point, gambar, vidio dan lain sebagainya.
a. Yang bisa memberikan beberapa keuntungan, dan memudahkan kita untuk
mencari materi-materi yang sulit, juga membantu siswa untuk bisa
menemukan kemampuanya melalui interaksi dan eksplorasi dari sumber-
sumber berbasis ICT. Menjadikan menjadikan ICT sebagai sarana/tempat
belajar kegiatan belajar yaang bukan hanya dilakukan di dalam kelas tapi
juga bisa dilakukan dengan cara mmembuat kelas maya dalam bentuk e-
learning
b. Menjadikan ICT sebagai sumber belajar Dengan cara mengembangkan
ICT bukan hanya dalam bentuk teknologi tapi juga bentuk isi (content)
memberikan dan menyebarkanpengetahuan melalui berbagai media dan
menyediakan berbagai sumber informasi di internet.
c. Menjadikan ICT sebagaisarana untuk meningkatkan keprofesioanalanguru
dan dosen, bisa meningkatkan keterampilannya dalam mengunakan ICT
dan memanfaatkannya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, bisa juga memberikan sebuah peluang dan kemudahan.
PEMBUATAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK DIGITAL (E-BOOK)
Menurut Ramasesh, dkk mengatakan bahwa e-book adalah versi
elektronik dari buku cetak tradisional yang dapat dibaca dengan menggunakan
komputer pribadi atau dengan menggunakan pembaca e-book. Sedangkan
menurut Ahuja dan Goel menambahkan bahwa e-book yang dapat di peroleh
secara elektronik dan disimpan serta dibaca pada berbagai perangkat memberikan
kemudahan bagi penggunanya karena e-book dapat di akses dengan berbagai cara,
di mana saja, dan kapan saja.
Membuat Bahan Ajar Adobe
Acrobat Adobe acrobat adalah perangkat lunak pertama yang mendukung
portable document format milik adobe system , sejenis format data dokumen.
terdiri dari adobe reader yang hanya dapat menampilkan dan mencetak dokumen
dan tersedia secara cuma cuna. dan adobe acrobat untuk menyunting dokumen.
Fungsi utama adobe acrobat adalah untuk membaca dokumen dengan format PDF
yang hanya dapat dibuka menggunakan software seperi adobe reader.
Fungsi dan manfaat dari Adobe Acrobat Reader, simak daftarnya berikut ini:
a. Membuat file PDF PDF merupakan format file yang dikembangkan
langsung oleh Adobe System Inc, sehingga Adobe Acrobat Reader ini
memiliki kemampuan ekstra untuk membuat, memanipulasi, hingga
mengedit dokumen PDF secara mudah dengan beragam fitur yang terus
diperbarui.
b. Membaca atau menampilkan dokumen PDF Ketika pengguna memiliki
dokumen berekstensi PDF dari internet, unduhan maupun data pribadi,
maka aplikasi ini akan membaca dan membuka file berjenis PDF tersebut.
c. Melindungi atau mengamankan file PDF Adobe Acrobat Reader sangat
bermanfaat bagi pengguna yang ingin mengamankan datanya dari
kerusakan tulisan, pembajakan maupun di copy atau dijadikan plagiasi
orang lain tanpa izin.
Membuat PDF Dari Ms Word
Flip book merupakan lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau
kalender yang berukuran 11 x 13 cm. Media ini bisadigunakan perindividu atau
kelompok tetapi hanya sampai 4-5 orang. Dengan bentuk media yang kecil, akan
tetapi media inidapat dibawa kemana-mana dan bisa dimasukan ke kantong
bajusehingga siswa bisa belajar dimanapun dan kapan pun denganmedia flip book
ini (Anwar : 2014).
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : 1) Menelaah tujuan
pemebelajaran. Hal ini menjadi acuan daripenyusunan isi dari flip book tersebut.
2) Menyusun jabaran materi yang akan dijadikan sebagai isi dariflip book. 3)
Materi yang telah dijabarkan, disusun menjadi rangkumanyang mewakili dari
indicator pembelajaran dari materi tersebut. 4) Mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan untukpembuatan fisik flip book, seperti kertas (boleh
menggunakan berbagai jenis kertas) serta bahanlainnya untuk hiasan flip book,
gunting dan lain-lain. b. Tahap produksi meliputi kegiatan langkah-
langkahpembuatan flip book. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1)
Pembuatan flip book bisa manual atau dibuat secara hand made, atau bisa dengan
bantuan aplikasi komputer, misalnyaaplikasi Ms. Powerpoint, Photoshop dan lain-
lain. 2) Mengatur ukuran kertas yang akan dijadikan flip book. Adapun ukuran
yang dipakai biasanya berkisar 10 cm x 13 cm, seperti ukuran kalender kecil. 3)
Menentukan desain flip book sesuai yang diinginkan. 4) Memasukkan materi-
materi yang telah dirangkum pada tahappra produksi. 5) Membubuhkan hiasan-
hiasan maupun gambar sesuaikebutuhan. c. Tahap pasca produksi adalah tahap
akhir dari pembuatanmedia. Tahap ini merupakan sentuhan akhir
sebelumdimanfaatkan. Adapun tahap pasca prosuksi antara lain meliputi: 1)
Editing. Hal ini dilakukan untuk mengecek kembali isimaupun desain flip book.
2) Revisi kekurangan yang ada dalam isi maupun desain flip book sehingga sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat. 3) Flip book sudah bisa untuk digunakan
sebagai media pembelajaran. Flip book ini bisa digunakan secara individumaupun
kelompok.
Langkah-langkah pembuatan bahan ajar dengan flipbook
1. Persiapan materi ajar yang diperlukan dalam bentuk doc PDF PPT gambar
video (MP4) animasi swf dan suara (MP3)
2. Buka aplikasi 3D page flip professional 1.7.7
3. Pilih create new
4. Muncul tampilan new project , pilih project type magazine dan klik Ok
5. Apabila menghendaki template yang berbeda maka sebelum klik oke
(pada langkah ke 4) tekan tombol select template maka akan muncul
berbagai pilihan template . Setelah memilih gambar template yang
dikehendaki klik ok maka akan muncul tampilan nya
6. Langkah selanjutnya akan muncul tampilan klik browser dan cari file
dalam bentuk PDF kemudian klik import now sehingga muncul tampilan
itu
7. Apabila menghendaki background yang berbeda maka pilih submenus
Chinese seperti di situ
8. Untuk mengubah halaman-halaman PDF yang telah diimpor dan
mengisinya dengan video animasi gambar dan lain-lain maka pilih sub
menu edit pages
9. Setelah edit Vegas diklik akan muncul tampilan halaman edit
10. Apabila ingin menambahkan halaman judul maka pilih posisi di halaman
pertama kemudian add new page pada sub menu pages sehingga muncul
tampilan di situ pilih blank dan klik insert
11. Setelah langkah 10 dilakukan maka akan muncul halaman tambahan yang
akan dipakai sebagai halaman judul
12. Desain halaman judul sesuai yang dikehendaki
13. Sebagai contoh menambahkan judul buku dengan cara menuliskan teks
pada halaman judul langkah yang harus dilakukan adalah klik tombol at
text dan tuliskan judul yang dikehendaki atur teks yang dibuat melalui
preset styles dan properties of text 1 sehingga hasil teks judul yang dibuat
seperti di situ
14. Apabila ingin menambahkan gambar pada halaman judul tekan tombol
add image kemudian pilih gambar yang diinginkan setelah menemukan
gambar yang dipilih maka akan muncul tampilan seperti gambar itu
15. Selain gambar dan teks pada halaman juga dapat ditambahkan link movie
suara YouTube dan animasi
16. Untuk menambahkan link pada halaman yang diinginkan klik add link
kemudian masukkan link yang dikehendaki ke dalam properties off link .
Masukkan alamat link melalui set action yang terdapat dalam properties of
link sampai muncul dialog box
17. Movie dapat ditambahkan pada halaman yang dikehendaki dengan cara
klik add movie drag ke dalam bagian halaman klik 2x kemudian cari video
atau film yang hendak dimasukkan
18. Apabila yang dikehendaki adalah video dari YouTube maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah klik add YouTube drag ke dalam
halaman yang digunakan copykan alamat link YouTube yang ingin
dimasukkan ke youtube url yang terdapat dalam properties of youtube 1 .
Setelah link YouTube dipastikan ke dalam YouTube url maka tampilannya
akan berubah tambahkan teks sebagai petunjuk untuk menjalankan video
dari YouTube dengan cara seperti membuat teks yang telah dijelaskan
pada langkah sebelumnya
19. Sesudah movie dan YouTube suara dalam bentuk musik juga dapat
ditambahkan pada halaman yang dikehendaki makanya adalah Epson dan
atur sound dalam bentuk musik MP3 di properties of tables
20. Setelah teks gambar suara movie dan YouTube hal terakhir yang perlu
dicoba untuk ditambahkan adalah animasi langkah pertama adalah siapkan
file animasi dalam bentuk swf kemudian klik add flash kemudian drag ke
halaman yang dikehendaki dan klik 2x untuk menambahkan file
animasinya . Setelah animasi dimasukkan maka tampilannya akan berubah
21. Apabila edit pack PDF dan semua komponen telah selesai ditambahkan
maka klik files dan pilih save dan exit
22. Setelah save dan exit dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tekan
publish
23. Pada sub menu publish terdapat beberapa pilihan seperti yang tertera nanti
di situ dan klik salah satu tipe public sesuai dengan kebutuhan.