koneksi antar materi
modul 3.2
PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Atina Zuniar Rochmah, S.Pd., Gr
CGP Angkatan 3 Kabupaten Manggarai
FASILITATOR PENGAJAR PRAKTIK
AISYATUL MAULIDAH, S.Pd., M.Pd PRISKA B. JENAHAT, S.Pd
Sekolah Merupakan sebuah bentuk interaksi
sebagai ekosistem antara faktor biotik (unsur hidup)
pendidikan dengan faktor abiotik (unsur tak hidup)
BIOTIK
Menciptakan ABIOTIK
hubungan yang
selaras dan harmonis
Sumber Bila dikelola
daya dengan tepat
Meningkatkan
kualitas
pembelajaran
Terdapat 2 pendekatan
yang digunakan dalam
mengelola sumber daya , yaitu
Pendekatan berbasis Pendekatan berbasis
kekurangan /masalah kekuatan/aset
Deficite Base thingking Asset Base thingking
cara pandang negatif cara pandang positif
Dengan menggunakan
sumberdaya yang tepat, dapat
membantu proses belajar murid,
mengambil sisi positif, dan
menggunakannya sebagai
kekuatan akan membentuk
karakter kuat kreatif, mandiri dan
berdaya guna
Ciri pendekatan berbasis
kekurangan/masalah
Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan
Fokus pada masalah dan isu
Berkutat pada masalah utama
Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan – selalu
bertanya apa yang kurang?
Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain
Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan
masalah
Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek
Ciri pendekatan
berbasis aset
Fokus pada aset dan kekuatan
Membayangkan masa depan
Berpikir tentang kesuksesan yang telah
diraih dan kekuatan untuk mencapai
kesuksesan tersebut.
Mengorganisasikan kompetensi dan
sumber daya (aset dan kekuatan)
Merancang sebuah rencana berdasarkan
visi dan kekuatan
Melaksanakan rencana aksi yang sudah
diprogramkan
Pemetaan aset modal
Aset budaya dan agama
Aset fisik Aset
Aset manusia
Aset politik
Aset sosial
Aset finansial Aset Lingkungan
alam
Siapakah pemimpin
pembelajaran dalam
pengelolaan
sumber daya?
Yang dimaksud Pemimpin pembelajaran
dalam pengelolaan sumber daya adalah
“seseorang yang mampu menjadikan
sumber daya yang ada di sekitarnya
menjadi bermanfaat dan digunakan
dengan maksimal di dalam menunjang
proses pembelajaran sehingga mampu
mewujudkan merdeka belajar”
Hubungan antara filosofi KHD
Menuntun segala kekuatan kodrat Guru harus cerdas dalam menggali
yang ada pada anak agar mencapai dan mengelola potensi muridnya,
keselamatan dan kebahagiaan yang menyesuaikan dengan kodratnya
setinggi-tingginya baik sebagai agar dapat nyaman dan bahagia
manusia maupun sebagai anggota dalam proses pembelajarannya.
masyarakat.
Hubungan dengan Nilai dan
Peran Guru Penggerak
Menjadi nilai positif yang digunakan
untuk mengelola sumber daya agar
tepat guna dan tepat sasaran
Peran guru penggerak : Mewujudkan kepemimpinan murid
pemimpin pembelajaran
Hubungan dengan pembelajaran
yang berdampak pada murid
Pembelajaran diferensiasi Pembelajaran sosial emosional
Mengelola sumberdaya dengan bakat dan Diperlukan dalam membantu menanggulangi
minat murid (potensi) sehingga diperoleh stress ketika mengelola sumber daya dan
pembelajaran yang berkualitas pengambilan keputusan
Hubungan dengan Coaching
Coaching sangat diperlukan dalam
menggali masalah dan potensi siswa untuk
menemukan solusi dari masalah yang
dihadapi oleh siswa terkait dengan
pemanfaatan sumber daya.
Hubungan dengan
dilema etika
Prinsip
pengambilan
keputusan
9 tahap pengambilan
dan pengujian keputusan
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, tepat
dalam mengelola sumber daya, agar tidak keluar dari norma
dan aturan yang berlaku
Hubungan dengan
inkuiri apresiatif
Tahapan Bagja merupakan langkah penting
yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin
dalam mengelola sumberdaya.
Seorang pemimpin dapat mengelola sumber
daya dengan tepat sesuai dengan tujuan visi
dan misi yang telah diprogramkan dengan
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki baik
oleh individu maupun sekolah
kesimpulan Sebelum:
Selama ini pola pikir saya adalah selalu melihat dari
kacamata masalah. Segala sesuatu berfokus pada
kekurangan, apa yang menjadi masalah, apa yang
mengganggu, apa yang tidak bekerja. Sangat jarang
melihat sesuatu dari sisi baiknya atau dari segi
kekuatan/aset. Juga lebih sering bergantung pada
bantuan/sponsor atau institusi lain.
Setelah :
Setelah saya mempelajari modul 3.2 banyak wawasan dan pengetahuan baru
serta perubahan pola pikir akan pendekatan yang digunakan. Di mana
tadinya saya hanya berfokus pada kekurangan/masalah yang ada. Ternyata
disisi lain ada pendekatan yang lebih efektif untuk diterapkan, yakni
pendekatan berbasis aset yang fokus pada kekuatan/aset serta mampu
mengorganisasikan kompetensi dan sumberdaya yang dimiliki sekolah
Harapan:
Setelah mempelajari modul ini, tentunya mindset saya
akan berubah menjadi guru yang mampu menuntun siswa,
menjadi guru yang lebih kreatif , mampu mengelola sosial
emosional dengan baik, memenuhi kebutuhan belajar siswa
yang beragam, dan memiliki keterampilan coaching serta
mampu melakukan pemetaan 7 aset dan kekuatan, baik
yang dimiliki oleh diri sendiri maupun oleh sekolah untuk
dapat menciptakan ekosistem belajar yang wellbeing
(kebahagiaan hidup) sehingga terwujud pembelajaran yang
berdampak pada murid dengan merdeka belajar dan
terciptanya profil pelajar pancasila.
SEKIAN &
TERIMA KASIH