The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PANCA MAHABUTA SEBAGAI PEMBENTUK ALAM SEMESTA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nisuryaningsih34, 2023-02-15 23:32:20

PANCA MAHABUTA SEBAGAI PEMBENTUK ALAM SEMESTA

PANCA MAHABUTA SEBAGAI PEMBENTUK ALAM SEMESTA

A. PANCA MAHABUTA SEBAGAI PEMBENTUK ALAM SEMESTA Dalam pandangan agama Hindu, terdapat lima unsur pembentuk alam semesta dan seluruh isinya, seperti unsur padat, cair, cahaya, udara, dan ruang. Kelima unsur tersebut dikenal dengan sebutan Panca Mahabuta. Alam semesta terdiri atas Bhuana Agung (makrokosmos), dan Bhuana Alit (mikrokosmos). Bhuana Agung berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “Bhuana” dan “Agung”. Bhuana artinya alam, dunia, loka, jagat. Sedangkan Agung artinya besar atau raya. Jadi Bhuana Agung berarti dunia yang besar atau alam semesta. Selain Bhuana Agung, dikenal juga dengan adanya Bhuana Alit yang artinya alam kecil, bentuk dari Bhuana Alit ini adalah tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses penciptaan atau yang disebut Sresti atau Brahmadiwa (Siang hari Brahman), dengan kemahakuasaan beliau sebagai Kriya Sakti (maha karya) dunia diciptakan secara perlahan-lahan dan pada akhirnya akan kembali lagi kepadanya_Nya. Proses alam semesta meniada ini disebut dengan Pralaya atau Brahma Nakta (malam hari brahma). Proses alam semesta ada, kemudian meniada ini berlangsung secara terus menerus. Proses penciptaan atau Sresti diawali ketika dunia ini tidak ada apa-apa atau kosong. Hanya ada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bergelar Parama Siwa (Nirguna Brahman) yang berwujud sunyi, sepi, kosong dan hampa. Kemudian Ida Sang Hyang Widhi Wasa menjadikan dirinya sebagai Sada Siwa (Saguna Brahman) yang berwujud Purusa (unsur kejiwaan) dan Prakerti (unsur kebendaan). Unsur purusa dan prakerti ini tidak dapat diamati dan tanpa permulaan. Sloka-sloka dalam pustaka suci Reg Weda X.129.1-7 menjelaskan bahwa pada awalnya tidak ada apa-apa, semuanya kosong, gelap tanpa penerangan, tanpa batas, tak dapat dipikirkan dan dibayangkan. Sesungguhnya yang menciptakan alam semesta ini adalah Sang Hyang Widhi Wasa. Beliau juga mengendalikanya, beliau yang mengawasi alam semesta ini berada di atas angkasa yang tak terhingga. Jadi janganlah mengakui eksistensi lain selain Sang Hyang Widhi. Sloka-sloka dalam pustaka suci Reg Weda X.90.1-16 menjelaskan bahwa sesungguhnya purusa adalah semuanya. Dari Purusa lahir, matahari, bulan, planetplanet, deva-deva, empat arah mata angin, catur warna, serta yang lain. Jadi, para orang suci mengadakan pemujaan kepada Purusa. Sloka dalam pustaka suci Agni Purana 17.1-16 , menjelaskan bahwa alam semesta merupakan hasil Krida Sang Hyang Wisnu yang masuk kedalam prakerti dan purusa serta menggerakan sehingga terjadi penciptaan alam semesta ini. B. PENGERTIAN PANCA MAHABUTA Panca Mahabhuta terdiri atas kata Panca yang berarti lima, kata Maha berarti besar atau utama, dan Bhuta yang berarti elemen. Jadi Panca Mahabhuta artinya lima elemen dasar atau utama sebagai penyususun alam semesta beserta isinya. Selain itu Panca Mahabhuta juga dapat diartikan sebagai lima elemen besar pembentuk alam , baik alam makrokosmos atau alam semesta dan mikrokosmos atau tubuh


manusia. Lima unsur materi tersebut kemudian membentuk seluruh alam semesta, seperti matahari, bulan, bintang-bintang, planet-planet dan lain-lain. C. BAGIAN-BAGIAN PANCA MAHABHUTA Adapun bagian-bagian Panca Mahabhuta terdiri dari : 1. Pertiwi Pertiwi merupakan unsur padat. Dalam bagian Panca Mahabhuta yang paling kasar yang dapat kita amati dengan panca indera. Perti adalah unsur padat yang terdapat di dalam Bhuana Agung (makrokosmos) dan Bhuana Alit (mikrokosmos). Pertiwi berasal dari unsur Ganda Tanmatra, yaitu benih penciuman. 2. Apah Apah artinya unsur air atau zat cair, cahaya, yaitu segala sesuatu yang lentur, mengalir, fleksibel. Apah berasal dari unsur Rasa Tanmatra , yaitu benih rasa. 3. Teja Teja artinya sinar, cahaya. Dari cahaya atau sinar ini akan menghasilkan panas. Salah satu contohnya adalah api yang bisa memunculkan 2 hal, yaitu cahayan dan panas. Unsur Teja merupakan evolusi dari Rupa Tan Matra, yaitu benih penglihatan. 4. Bayu Secara etimologi Bayu atau wayu berarti yang bertiup. Dalam hal ini sesuatu yang bertiup itu adalah angin. Jadi Bayu adalah unsur angin atau udara. Bayu berasal dari Sparsa Tanmatra, yaitu benih rasa sentuhan. 5. Akasa Dalam kamus Sansekerta-Indonesia disebutkan akasa artinya angkas, langit, ether, tempat. Akasa merupakan ruang (ruang kosong). Akasa merupakan evolusi dari salah satu unsur Panca Tan matra yaitu Sabda Tan matra atau benih suara. D. CONTOH-CONTOH PANCA MAHABHUTA 1. Pertiwi Pertiwi adalah unsur Panca Mahabhuta yang paling kasar yang bisa diamati langsung oleh panca indra karena sudah memiliki wujud yang tetap dan nyata, yaitu berupa zat padat. a. Contoh Pertiwi dalam Bhuana Agung : tanah, batu, pasir, kayu, batu, besi, emas. b. Contoh Pertiwi di Bhuana Alit : tulang, kuku, kulit, gigi, dan otot.


2. Apah Unsur apah merupakan unsur dasar penyusun alam semesta berperan sebagai pembentuk cairan yang menyusun alam semesta beserta isinya, seperti air, minyak, cairan yang ada dalam tubuh serta bentuk cairan lainya yang ada didalam alam semesta. a. Contoh Apah dalam Bhuana Agung : air, embun, hujan, sungai, laut,danau, susu, dan minyak. b. Contoh Apah dalam Bhuana Alit : darah, lemak, enzim-enzim, air liur, keringat, darah, lender, air seni. 3. Teja Teja merupakan unsur dasar pembentuk alam semesta yang berperan sebagai pembentuk sinar yang menyinari segala benda atau isi alam. Segala yang bersinar di alam semsta ini merupakan unsur teja. a. Contoh Teja dalam Bhuana Agung : Sinar matahari, bintang, bulan, api, larva. b. Contoh teja dalam Bhuana Alit : Suhu tubuh, cahaya, warna badan 4. Bayu Bayu merupakan unsur Panca Mahabhuta sebagai unsur dasar penyususn alam semesta yang berperan sebagai tenaga penggerak (energy), semua proses terjadi di alam semesta, seperti benda-benda yang bergerak di sekitar kita sampai dengan benda-benda luar angkasa yang juga selalu bergerak. a. Contoh Bayu di Bhuana Agung : gas, angina, oksigen, udara, dan atmosfer. b. Contoh Bayu di Bhuana Alit : nafas, bau badan, gas dalam tubuh, hawa, kentut. 5. Akasa Akasa merupakan unsur Panca Mahabhuta berupa ruang kososng yang hampa, sunyi tidak berwujud dan tidak tampak. Akasa sebagai elemen dasar penyususn alam semesta berperan sebagai ruang atau tempat keberadaan segala yang ada dan terjadi di alam semesta. a. Contoh Akasa dalam Bhuana Agung : ruang angkasa/ether, gua, langit. b. Contoh Akasa dalam Bhuana Alit : rongga dada, rongga mulut, lubang telinga, lubang anus, lubang hidung, tenggorokan. E. Upaya-upaya menyelaraskan diri dengan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Manusia yang mampu menyelaraskan diri akan mampu menjaga kesehatan dirinya, sedangkan jika manusia tidak mampu menyelaraskan diri dapat menyebabkan terjadi ketidak seimbangan dalam dirinya seperti sakit, kondisi tidak fit serta lainya.


Alam Semesta (bhuana agung & bhuana Alit) memiliki hubungan yang sangat erat yakni ; 1. Bhuana Agung & Bhuana Alit sama-sama diciptakan oleh Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pemilik sumber hidup. 2. Bhuana Agung & Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama, yakni sama-sama dibentuk oleh unsur Panca Mahabhuta. 3. Bhuana Agung & dan Bhuana Alit dalam kehidupan ini saling melengkapi, alam memberikan kebutuhan manusia, manusia bertugas menjaga alam. 4. Bhuana Agung & Bhuana Alit saling mempengaruhi sebab unsurnya sama. Penyebab adanya ketidak seimbangan Bhuana Agung & Bhuana Alit yaitu; 1. Membuang sampah sembarangan 2. Penebangan hutan secara liar 3. Eksploitasi alam 4. Penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan 5. Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor. Dampak ketidak seimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit yaitu; 1. Terjadinya bencana alam 2. Cuaca exstrim 3. Pralaya 4. Sakit 5. Kematian Upaya menyeimbangakan Bhuana Agung dan Bhuana Alit : 1. Secara Umum : a. Membuang sampah pada tempatnya b. Melakukan tebang pilih c. Memanfaatkan sumberdaya alam seefisien mungkin dan menghindari ekploitasi. d. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan e. Mencari alternative bahan bakar kendaraan yang ramah lingkungan f. Pengurangan sampah plastic, dll 2. Sesuai ajaran Agama Hindu : a. Menerapkan ajaran Tri Hita Karana b. Upacara Tumpek Wariga/tumpek uduh c. Upacara Tumpek Kandang d. Upacara mecaru e. Upacara Sugihan jawa/bali


Click to View FlipBook Version