KERAJAAN MAJAPAHIT SECARA DIAKRONIS (KRONOLOGI) DAN ATAU SIKNRONIS Oleh Adila Yuliastuti MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit ialah kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Nusantara. Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, seorang menantu dari Kertanegara. Alasan mengapa Jayanegara bisa mendapatkan julukan “Kala Gamet” karena julukan ini disematkan Sang Raja yang memiliki kepribadian yang kurang baik dan dianggap lemah sebagai penguasa. Pasalnya, pada masa pemerintahan Jayanegara, Kerajaan Majapahit sering mengalami pemberontakan. Di mana salah satu alasan terjadinya pemberontakan karena Jayanegara adalah raja berdarah campuran Jawa-Melayu, bukan keturunan Kertanagara murni. Salah satu pemberontakan paling berbahaya terjadi pada tahun 1319 oleh Ra Kuti. Ibu kota Majapahit bahkan berhasil direbut kaum pemberontak, sedangkan Jayanagara sekeluarga terpaksa mengungsi ke desa Badander.
Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Hamengkubumi Majapahit dikarenakan pada masa pemerintahan adik Jayanegara yaitu Gayatri atau Bhre Kahuripan pada tahun 1331 M, di Sadeng dan Keta terjadi pemberontakan yang dilatarbelakangi oleh tewasnya patih pertama Kerajaan Majapahit bernama Nambi, orang yang berjasa mengangkat derajat dua daerah tersebut. Tewasnya Nambi membawa duka sekaligus menyulut kemarahan Sadeng dan Keta. Namun, pemberontakan ini akhirnya dapat diatasi oleh Gajah Mada. Sehingga, ia mendapatkan gelar tersebut. GAJAH MADA Kerajaan Majapahit juga memiliki sumpah palapa yang berbunyi: “Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”. Sumpah tersebut memiliki arti sebagai berikut: “Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, “Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”
SUMPAH PALAPA Terdapat suatu peristiwa yang mengenaskan yaitu terjadinya Perang Bubat peristiwa itu bisa terjadi karena , Gajah Mada melarang Hayam Wuruk menyambut rombongan Kerajaan Pajajaran karena tidaklah pantas seorang Raja dari kerajaan besar menyambut rombongan dengan mendatangi di persinggahan Bubat dan ingin menaklukkan secara paksa. Karena tidak kunjung disambut, Raja Sri Baduga mengieim Patih Anepaken untuk menemui pihak Majapahit ke ibu kota. Gajah Mada meminta agar penyerahan Citra Rashmi sebagai tanda tahluk Kerajaan Pajajaran terhadap Majapahit. Itulah yang memicu kemarahan Raja Sri Baduga dan terjadilah peristiwa perang Bubat. Kerajaan Pajajaran kalah dan Dyah Pitaloka melakukan bunuh diri untuk membela kehormatan kerajaan. PERANG BUBAT (Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit)
KESIMPULAN: Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang pernah ada di Indonesia yang bercorak agama Hindu-Budha. Majapahit dibangun pada tahun 1293 dan runtuh tahun 1500 M, yang pertama kali di bangun oleh Raden Wijaya.. Majapahit juga mengalami perang besar dengan kerajaan sunda yang bernama perang Bubat. Majapahit memperoleh zaman keemasannya pada masa Raja Hayam Wuruk karena telah lahir sebuah sumpah , yaitu “Sumpah Palapa”, yang diciptakan oleh Gajah Mada . karena sumpah ini Majapahit berhasil menyatukan bangsa Indonesia. Namun pada saat Gajah Mada meninggal sedikit demi sedikit Majapahit mengalami keruntuha. Setelah mengalami keruntuhan Majapahit meninggalkan beberapa peninggalan DAFTAR RUJUKAN: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/bandung/read/2022/01/21/133242478/pera ng-bubat-penyebab-lokasi-dan-dampak https://regional.kompas.com/read/2022/01/19/181143778/sumpah-palapa-isi-sebabdiucapkan-dan-munculnya-kata-nusantara?page=all TERIMAKASIH