Refleksi Dwimingguan 1.3 MOCH SOLEH SULAEMAN AGUM PRIANA GUMELAR,S.Pd Smpn 3 Argapura Satap Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Majalengka CASTARIA c
09.87.JABAR.MOCH SOLEH SULAEMAN Jurnal refleksi dwi mingguan CGP modul 1. Pada jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.3 tentang visi guru penggerak ini disusun berdasarkan model DEAL (Description, Examination, and Articution of Learning). model ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton (20009) dengan cara mendeskripsikan pengalaman, kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan menjelaskan apa yang dipelajari untuk perbaikan di masa depan DESCRIPTION Pada modul 1.3 ini, saya mempelajari bagaimana menyusun visi sebagai guru penggerak melalui gambaran impian murid saya di masa depan. pembelajaran ini diawali dengan sebuah refleksi pada alur mulai dari diri. pada alur ini, kita diminta untuk menggambarkan bagaimana murid kita di masa depan. Pada tugas ini saya memimpikan murid saya adalah pribadi yang religius, berkarakter, disiplin, sehat, inovatif dan kreatif, berwawasan global serta berbudaya lingkungan sesuai dengan profil pelajar pancasila. setelah menjabarkan murid seperti apa yang saya impikan, saya juga diminta untuk menyusun visi saya sebagai guru penggerak dari gambaran murid yang saya impikan ini. hal ini dilakukan agar impian saya terhadap murid ini menjadi sebuah kenyataan dan dapat terwujud di kehidupan yang akan datang. Visi yang saya susun berdasarkan impian saya itu adalah Mewujudkan Murid Yang Unggul ,Kreatif Dan Berkarakter. Setelah menyusun visi saya juga membuat prakarsa perubahan melalui paradigma Inkuiri Apresiatif (IA). dimana pendekatan ini adalah suatu pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA menggunakan prinsip-prinsip psikologi positif di sekolah. Pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik melalui tahapan BAGJA. Pada alur eksplorasi konsep terdapat hal menarik yang saya peroleh yaitu saat ditugaskan untuk berlatih membuat alur tahapan BAGJA untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang akan dilakukan. pada tahapn ini saya menyusun prakarsa perubahan dari visi yang telah saya buat yaitu : Mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa pada mata pelajaran PENJAS di SMPN 3 Argapura SATAP kenapa prakarsa perubahan ini saya angkat karena anak-anak setelah selama 2 tahun mereka hanya bejara daring sehingga mereka kehilangan (lose learning) di masa pandemi covid 19. mereka seolah-olah kehilangan jati diri mereka sebagai seorang siswa karena seluruh kebebasan dan kesempatan berkreasi menjadi terbatas akibat dari pembelajaran daring terutama pada penanaman budaya positif di sekolah.
dan prakarsa perubahan yang diusung dari kelompok saya yaitu prakarsa perubahan yang telah disusun oleh saya. Ini suatu kehormatan karena saya mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kolaborasi yang telah disusun bersama. ada beberapa masukan setelah diskusi dilakukan yaitu pada prakarsa perubahan yang dibuat bahasa yang digunakan masih bersifat umum sehingga kami mengubah redaksi kalimat prakarsa perubahan menjadi "Meneballakukan budaya positif di sekolah". Maka dari itu kami di sekolah mulai menanamkan kembali budaya-budaya positif yang biasa di lakukan di sekolah sepeti penanaman budaya kebersihan diri dan lingkungan, penanaman nilai-nilai religius, penanaman budaya literasi, dan penggunaan media digital yang selama ini mereka pelajari selama pandemi. sehingga perlu penanaman kembali budaya-budaya positif yang telah menghilang saat pandemi. setelah melalui alur eksplorasi konsep. Kemudian dilaksanakan ruang kolaborasi, tahap ini yang sering saya tunggu-tunggu karena pada tahap ini kita berjumpa lagi dengan rekan-rekan CGP lainnya selain itu dapat bertemu walau dalam daring dengan Bapak fasilitator yang baik hati Bapak Moch-Soleh beserta Bapak pengajar praktik Pak Castaria yang pada kesempatan ini kami berkolaborasi untuk menyusun visi hasil rumusan dari seluruh anggota kelompok.Visi Mewujudkan Peserta Didik Yang Memiliki Iman Dan Taqwa Kepada Tuhan YME Serta Mandiri Melalui Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa
EXAMINATION pada modul 1.3 ini kita diajak untuk belajar merumuskan suatu visi atau cita-cita yang kita impikan tentang murid, kemudian cita-cita tersebut kita susun untuk diwujudkan dalam sebuah aksi nyata baik di kelas maupun di sekolah dengan sebuah prakarsa perubahan yang disusun dengan menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif Alur BAGJA. Ini merupakan pengalaman pertama dan luar biasa bagi saya dan tentunya sangat bermanfaat. melalui tahapan ini memberikan peluang bagi saya untuk dapat mewujudkan murid yang saya impikan sehingga menjadi sebuah perencanaan yang matang dan menjadi fokus berbuat untuk kemajuan anak didik kita. Melalui paradigma Inkuiri Apresiatif perubahan yang dilakukan ini dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik melalui tahapan BAGJA sehingga kita fokus untuk meningkatkan hal-hal baik apa yang kita miliki dan menutup segala kelemahan-kelemahan menjadi tidak tampak bahkan hilang. Karena kelemahan dan hal-hal negatif ini dapat mengurangi motivasi kita dalam melakukan perubahan sehingga kadang ini dapat melemahkan apa yang menjadi fokus tujuan kita dalam menuntun peserta didik sesuai kodrat keadaannya sehingga meraih keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dan menjadikan mimpi yang selama ini hanya angan-angan dapat terwujud dengan kerja nyata dan komitmen tinggi serta semangat yang kuat untuk terus melakukan perubahan-perubahan yang didasarkan pada kekuatan-kekuatan dan aset yang dimiliki sehingga kita hanya meneballakukan apa yang telah dilakukan kemudian melakukan perubahan dari apaapa yang belum terlaksana dengan baik. setelah melalui tahapan yang dilalui pada modul 1.3 ini, gambaran untuk melangkah melakukan perubahan sudah semakin jelas terlihat. apa yang menjadi impian dan angan-angan dapat kita wujudkan melalui aksi nyata walupun perubahan yang dilakukan itu kecil namun ternyata untuk memulai suatu perubahan tidak perlu harus yang besar, cukup dengan perubahan kecil dan bersumber dari kekuatan yang dimilki namun dilakukan secara konsisten dan terusmenerus secara berkelanjutan.Tahapan BAGJA melalui prakarsa perubahan ini menjadi gambaran nyata apa yang akan kita lakukan dan bagaimana meujudkannya. selama ini saya memang memiliki impian tentang siswa namun impian itu tidak akan terwujud dengan baik karena saya tidak memiliki perencanaan dan prakarsa perubahan. saya cenderung menunggu padahal untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, maka harus dimulai dari diri kita sendiri.
ARTICULATION OF LEARNING Pada modul 1.3 ini saya mempelajari teantang cara mewujudkan sebuah visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan dengan menggunakan sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pendekatan yang saya pelajari pada modul 1.3 ini adalah Inkuiri apresiatif (IA) dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016). Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan pendekatan kolaboratif berbasis kekuatan yang bertujuan untuk melakukan perubahan, inkuiri apresiatif juga merupakan model managemen kolaboratif yang membawa perbaikan dalam suatu sistem misalnya di sekolah atau dalam lingkup kecil adalah kelas. Managemen perubahan ini kita lakukan dengan menyusun tindakan menggunakan tahapan B-A-G-J-A. Hal paling penting dan saya garis bawahi dalam menyusun prakarsa perubahan ini adalah melihat kekuatan bukan masalah. Selama ini dalam pandangan kita sebagai guru terutama saya untuk melakukan suatu perubahan itu selalu melihat masalah sehingga yang muncul adalah mencari kesalahan bukan solusi sedangkan jika kita melihat kekuatan atau potensi yang ada, maka kita akan berfokus pada kekuatan atau kelebihan bukan kelemahan. Dari pelajaran tersebut saya berpikir tentang rencana ke depan sebagai aksi nyata saya di kelas dalam mewujudkan visi murid impian dengan merumuskan prakarsa perubahan yang saya fokuskan pada menuntun kekuatan atau potensi murid, saya harus menanamkan dalam hati mulai sekarang bahwa tidak ada murid bodoh yang ada adalah kita sebagai guru yang tidak mampu mengarahkan potensinya. Salah satu aksi nyata saya di Menerapkan Model Manajeman Perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan manajemen perubahan yang kalobarasi dan berbasis kekuatan. konsep IA dikembangkan pertama kali oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney,2005,Nooble & McGrat,2016).Menurutnya,pendekatan ini dapat membantu membebaskan potensi iinovatif dan kreativitas,serta menyatukan orang dengan cara tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa . IA berfikir pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk mendapatkan kekuatan tertinggi.
Kegiatan Pendampingan Individu Lokakarya 1 Dalam Kegiatan Lokakarya 1,yang diadakan oleh BBGP bertempat di SMPN 4 Majalengka pada tanggal 16 September 2023,Yang di di hadiri oleh bapak Bupati Majalengka Dr.H.Karna Sobahi,M.M.Pd dan Kepala Dinas Kbupaten Majalengka Bunda Dr. Hj.Lilis Yuliasih,M.Pd. dimana momen yang sangat istimewa dengan banyaknya skejul Bapak bupati bisa menghadiri acara pembukaan Lokakarya 1 Pendidikan Calon Guru penggerak angkatan 9,yang dalam sambutannya Bapak bupati sangat merespon baik dengan diadakan kegiatan ini,dimana potensi guru bisa lebih berkualitas lagi ,khususunya untuk mengimbaskan kepada siswa di ligkungan pendidikan kabupaten Majalengka,dan mengajak ke rekan guru yang untuk berpartisipasi dalamkegiatan pendidikan calon guru penggerak ini.
Dalam kegiatan Lokakarya ini ada pendampingan individu yang di hadiri juga oleh bapa pendamping pengajar bapak castaria dimana dalam kegiatan ini diberikan pelajaran tentang ,kemimpinan dalam diri,diskusi,komunitas praktisi,komunitas praktisi sekelilingku,peran guru penggerak dalam menggerakan komunitas praktisi,menggerakan komunitas praktisi ,dimana dalam kegiatannya sangat seru karena kaloborasi dengan game yang mendidik.dan kita sebagai peserta bisa bertemu dengan teman CGP angkatan 9 kabupaten majalengka,dan dimana biasanya hanya bertemu di dunia manya lewat goole zoom meet,perasaan sangat senang dimana bisa berinteraksi langsung dan bisa belajar langsung selama kegiatan lokakarya 1. foto kegiatan lokakarya 1,Pendampingan Individu
Kasih Salam Guru Hebat