PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Penulis sendiri pernah melihat seorang anak muslim yang ber- Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,
sekolah di sekolah Katolik membaca doa agama Katolik secara sembunyi- di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
sembunyi sebelum makan. Hal ini dilakukannya karena dia selalu melihat kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
teman-temannya berdoa sebelum makan di sekolah, tetapi karena (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (13) Dan Kami
doa yang dibaca temannya berbeda dengan doa yang dibaca orang perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
tuanya di rumah maka dia membacanya sembunyi di balik pintu sebelum bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
makan. β&r #’?n tã ‚š #‰y bγy e≈ry_tamβbÎ)uρah- ∩ta⊇⊆∪mbç aÁÅ h,yϑdø9a$# n¥’m<n Î) e7y ny÷ƒay‰pÏ9≡iuθh9Î nρu y’aÍ<döaà6lam©ô d#$ uÈβar&ta⎦È h÷⎫uΒt n%tæ, bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
Percontohan lebih berkesan pada anak dibandingkan kata-kata. ( $ù] ρãè÷ Βt $‹u Ρ÷ ‘‰9#$ k’eûÎ m$ϑybßγaö6limÏ m$u¹| (uρ14( $)ϑy . ßγDè÷ aÜÏ n?è jŸξiksùaÖΝkù=eæÏ d⎯uÏμaÎ/ny7ya9s m}§eŠø ms9 a$tΒks’aÎ1mš‚u uÍ ô±ntè@uk memper-
Selain contoh langsung yang dilakukan orangtua dan guru, penggunaan ∩⊇∈∪ βt θ=è yϑ÷è?s Οó isçFteΖuä.k,u$Mtyϑu/Î akakΝnaà6djaeã∞nn;Îm Ρtgg'é aaùs nnΝö laa3ä khèã u_Å kseöatΒsmu¥’aun<tÎ)umΟ¢ yOèeann4 ’¥ gg<n i)Îtkidz>uati$ktΡk&raed⎯ô datΒupŸ≅aen‹nÎ6ygy™ae,tôìadhÎ7¨?au$#nuρanpmeurgtaeuntlialanhg
gambar-gambar juga dapat menjadi contoh bagi anak. Anak suka mem- ’ûÎ ρ÷ &r NÏ ≡uθ≈yϑ¡¡9k#$ e’dûÎ uρ÷ a&r nο> ty‚÷ a ¹|di d’uÎû n⎯iaä3tFdùs eΑ5ngyŠaö zyn bô⎯aÏiΒikπ7,¬6dymantΑik$)s u÷WtÏΒilaà7h s?jaβla)Î n!$pκoΞ¨ Î)ra©¢ n_o ç6g≈tƒyang kembali
perhatikan gambar-gambar yang ada di sekitarnya kemudian mengcopy kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan
dalam pikirannya lalu menirunya. Anak-anak merupakan mesin fotocopy ∃Å ρã è÷ yϑ9ø $$/Î öΒã &ù uρkοneθ4 pn=a¢Ád9a#$ mÉΟÏ%ur& a©¢ po_6ç a≈tƒya∩n⊇∉∪g ×teÎ7lyzah#ì k‹aÜÏ m9s u!© k$#e¨βrj)Î a4 k!ª a#$ n$κp (5Í 1NÏ 5)ù'.tƒ (ÚÇ Luö‘qF{m#$ an berkata):
tercanggih yang pernah tercipta di dunia. Anak-anak mampu merekam ∩⊇∠∪“Í‘HθãΒa{W i a$# nÇΠ“÷atãkkô⎯uΒÏ , y7Se9Ï ≡ssŒuβ¨ nÎ)g(g7y ut/h$n|¹y&ra$! tΒjik’4 an?tãa÷dÉ9ô¹a (#$ suρeÌ s3s uΖaßϑtø9u#$ ⎯ÇptãerbtμΡ÷ u#$ uρatan) seberat
dan memunculkan kembali perilaku yang baru sekali dilihatnya. Oleh biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
sebab itu metode keteladanan merupakan metode yang paling efektif niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
dalam pengembangan keagamaan pada anak usia dini. Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui (16). Hai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
2. Pendidikan Agama dengan Metode Pembiasaan (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk
Pembiasaan adalah metode yang harus dilakukan di lingkungan hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
keluarga. Kebiasaan terbentuk dengan selalu melakukannya sehingga
menjadi kebiasaan yang permanen. Kebiasaan dapat terjadi melalui 189
pengulangan-pengulangan tindakan secara konsisten. Misalnya Ibadah
salat, tadarus Alquran, infak, dan sedekah serta pengalaman keagamaan
lainnya harus dikokohkan dengan pembiasaan.
Di dalam Alquran Luqmân telah mengajarkan anaknya untuk
beriman kepada Allah, mendirikan shalat, dan saling menasehati untuk
berbuat kebaikan sebagaimana dalam firman Allah Alquran surat
Luqmân/31: 13-17:
Οí ù=Ýà9s x8÷ ųe 9#$ χÎ) ( !« $$/Î 8õ Îô³è@ ωŸ ¢©_o ç6≈ƒt …çμÝàèÏ tƒ θu èδuρ ⎯ÏμÏΖö/eω ⎯ß ≈yϑ)ø ä9 Αt $%s Œø Î)uρ
’Îû …çμè=≈|ÁÏùρu ⎯9 ÷δρu ’4 n?tã $Ζ· ÷δρu …μç •Β&é çμ÷Fn=uΗxq μÏ ƒ÷ ‰y Ï9≡uθÎ/ ⎯z ≈|¡Σ}M #$ $uΖŠø ¹¢ ρu ρu ∩⊇⊂∪ ΟÒ ŠÏàtã
188
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Rasulullah saw sendiri telah memberikan contoh penanaman menjadi ciri keberuntungan seorang sebagaimana tersirat dalam Alquran
akidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, surah al-‘Ashr/103: 3:
Abdullah bin Abbas ra dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Al-Imâm At-Tirmizi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita: ∩⊂∪ Î 9ö ¢Á9$$ Î/ (#θö |¹#uθs?uρ d,È ysø9$$/Î #( θö |¹#θu ?s ρu MÏ ≈sy =Î ≈¢Á9$# (#θ=è Ïϑãt uρ (#θΖã tΒ#u™ t⎦⎪%Ï !© #$ ω )Î
Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
atas kendaraan), beliau berkata kepadaku:“Wahai anak, aku akan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah
di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Menurut Ulwan, dalam menyajikan nasihat dan pengajaran,
Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. Alquran mempunyai 3 (tiga) ciri utama, sebagai berikut: 1) Seruan
kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk yang menyenangkan seraya diikuti dengan kelembutan atau upaya
memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak penolakan, 2) Metode cerita disertai perumpamaan yang mengandung
akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan nasihat dan pelajaran, 3) Metode wasiat, 4) dan nasihat (Ulwan, 2002:
Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh 123).
umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu,
tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu Pemberian nasihat harus dilakukan orang tua, guru, dan anggota
telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena masyarakat lainnya kepada anak didik secara konsisten. orang tua
telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”. atau guru tidak boleh bosan memberikan nasihat, sebab pemberian
nasihat terhadap kebenaran bagian penting dari ajaran agama.
Pembiasaan dapat dilakukan melalui latihan terus menerus.
Rasulullah bersabda tentang kebiasaan makan yang baik, yang artinya: 4. Pendidikan Seks
“Wahai anakku bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kanan, Peserta didik usia remaja menghadapi 2 (dua) problem besar.
serta makanlah apa yang ada di dekatmu.” (H.R. Bukhari). Di dalam
Alquran Allah mengajarkan bahwa orangtua harus menjaga anak- Problem pertama adalah problem intern ini secara alami akan terjadi
anaknya dari api neraka (Q.S at-Tahrîm/66: 6). Cara menjaga anak- pada diri remaja. Hasrat seksual yang berasal dari naluri seksualnya,
anak dari api neraka adalah dengan melakukan pembiasan pengamalan mulai mendorong untuk dipenuhi. Hal ini sangat fitrah karena fisiknya
ajaran agama sejak usia dini. secara primer maupun sekunder sudah mulai berkembang. Misalnya
mulai berfungsinya hormon testosteron pada laki-laki menyebabkan
Contoh kegiatan-kegiatan pembiasaan yang dilakukan di lembaga pertumbuhan bulu pada daerah fisik tertentu, berubahnya suara menjadi
pendidikan, antara lain praktik wudu, salat, membaca doa-doa untuk lebih besar. Pada remaja puteri mulai berfungsinya hormon progesteron
kegiatan sehari-hari, membaca ayat-ayat Alquran, puasa, bersedekah, yang menyebabkan perubahan fisik di dadanya, dan sekaligus mengalami
dan lainnya. menstruasi. Perkembangan fungsi hormon ini selalu menyebabkan
remaja sulit mengendalikan diri dalam bergaul dengan lawan jenis.
3. Pendidikan Agama dengan Metode Nasihat
Nasihat adalah sebuah keutamaan dalam beragama. Nasihat juga 191
190
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Problem yang kedua adalah problem eksternal. Inilah yang terkategori Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah
dalam pembentukan lingkungan tempat remaja berkiprah. Faktor mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang
penting yang membuat remaja “selamat’ dalam pergaulannya adalah demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
faktor pemikiran. Pemikiran adalah sekumpulan ide tentang kehidupan Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada
yang diambil dan dipenetrasikan oleh remaja itu ke dalam benaknya wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
sehingga menjadi sebuah pemahaman yang mendorong setiap perilaku- dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
nya. Pemikiran penting yang membentuk remaja adalah: makna kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
kehidupan, standar kebahagiaan hidup, dan standar perilaku. Misalnya menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
ketika seorang remaja memahami bahwa makna kehidupan ini adalah perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
materi, kebahagiaan adalah kekayaan, dan standar perilaku adalah ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
yang penting ada ‘manfaat’ agar jadi kaya, maka kita akan menemukan suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
remaja seperti ini tidak akan memahami resiko perbuatannya. Baginya putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mencuri, narkoba sambil mendagangkannya, seks bebas adalah kenik- mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
matan dan tujuan hidupnya. Remaja seperti ini akan banyak ditemukan atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
dalam lingkungan masyarakat sekuler (menjauhkan diri dari agama). (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
Di dalam al-Qur’an Allah mengajarkan bagaimana mendidik pergaulan perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
antar lawan jenis. Allah berfirman dalam Alquran surat an-Nûr/24: kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
30-31:
Bahkan Allah swt mengajarkan tata krama pergaulan antara anggota
©!#$ ¨β)Î 3 Νö çλm; ’4 s1—ø &r y7Ï9≡Œs 4 óΟγß y_ρã ùè (#θÝàxøt†s ρu Μô ÏδÌ≈|Áö/&r ô⎯ΒÏ (#θ‘Òäóƒt ⎥š ⎫ÏΖΒÏ σ÷ ϑß =ù jÏ9 ≅è% keluarga yang berbeda jenis kelamin agar tidak terjadi incest (hubungan
seks antar anggota keluarga) dengan mengatur tata cara memasuki
⎯z ôàx øt†s ρu £⎯ÏδÌ ≈|Áö/r& ô⎯ÏΒ ⎯z ôÒàÒóø tƒ MÏ ≈Ζu ÏΒ÷σßϑù=Ïj9 ≅è%ρu ∩⊂⊃∪ βt θãèoΨóÁƒt $ϑy /Î 7 7Î yz wilayah-wilayah pribadi tiap anggota keluarga seperti kamar tidur. Ajaran
tersebut terdapat dalam firman Allah dalam Alquran surat an-Nùr/24: 58:
( ⎯£ ÍκÍ5θŠã _ã 4’?n tã ⎯£ ÏδÌϑß ƒè ¿2 t⎦⌠ø Î Øô u‹9ø ρu ( $γy ÷ΨΒÏ t γy ßs $Βt ω Î) £⎯ßγtFt⊥ƒÎ— š⎥⎪‰Ï ö7ƒã Ÿωρu £⎯γß _y ρã ùè
#( θäóè=ö7ƒt Οó 9s ⎦t ⎪%Ï !© $#uρ Οó ä3Ζã ≈ϑy ƒ÷ r& Mô s3=n tΒ ⎦t ⎪%Ï ©!#$ Νã ä3ΡÉ‹↔ø tGó¡uŠÏ9 (#θΖã Βt #™u š⎥⎪%Ï !© $# $γy •ƒr'¯≈tƒ
÷ρr& ∅ÎγGÏ 9s θãè/ç Ï™!$/t #™u ÷ρr& ∅ γÎ ←Í $! t/#™u ρ÷ r& ∅ÎγÏFs9θãè7ç 9Ï ωÎ) ⎯£ γß Ft t⊥ƒ—Î ⎥š ⎪ω7ö ƒã Ÿωuρ
z⎯iÏΒ Ν3ä /t $u‹ÏO tβθèã ŸÒ?s t⎦⎫nÏ ρu Ì fô x ø9$# Íοθ4 =n ¹| È≅ö7s% ⎯iΒÏ 4 N; ≡§Βt y]≈=n Or óΟ3ä ΖÏΒ Νz è=çt:ø $#
⎯£ γÎ ?Ï ≡uθzy &r ©û Í_t/ ρ÷ &r ∅ÎγÏΡ≡θu ÷z)Î û©Í_t/ ρ÷ &r £⎯ÎγÏΡ≡uθ÷z)Î ÷ρr& ∅γÎ ÏG9s θèã /ç Ï™$! oΨö/&r ρ÷ r& ∅ Îγ←Í $! Ψo /ö &r
öΝγÎ Šø n=tæ ωŸ ρu ö/3ä ‹ø n=æt š[‹ø s9 4 öΝä3©9 N; ≡‘u öθtã ]ß ≈n=rO 4 ™Ï !$±t èÏ ø9#$ Íοθ4 n=|¹ ‰Ï ÷è/t .⎯ΒÏ uρ Íοu Îγà© 9#$
Íρ&r ÉΑ%y`hÌ9$# z⎯ÏΒ πÏ t/ö‘M}$# ’Í<'ρé& Îöxî ⎥š ⎫Ïè7Î ≈F− 9$# Íρ&r £⎯γß ãΖ≈yϑƒ÷ r& Mô s3n=Βt $Βt ÷ρ&r £⎯Îγ←Í $! |¡ÎΣ ÷ρ&r
ãΝ3ä 9s !ª #$ ß⎦Î⎫i t7ム7y Ï9≡x‹x. 4 <Ùè÷ /t ’4 ?n tã Νö 6à Òà ÷è/t /3ä ø‹n=tæ šχθùè ≡θ§ sÛ 4 £⎯δè ‰y è÷ /t 7y$Ζu ã_
$Βt zΝ=n è÷ ã‹Ï9 ⎯£ γÎ =Î _ã ‘ö r'/Î t⎦ø⌠Î ôØo„ Ÿωuρ ( ™Ï $! ¡| ΨiÏ 9#$ NÏ ≡‘u öθtã ’4 n?ãt (#ρã yγôàƒt óΟ9s ⎥š ⎪%Ï ©!$# ≅È øeÏÜ9#$
∩∈∇∪ ΟÒ ŠÅ3ym íΟŠÎ=tæ !ª #$ uρ 3 ÏM≈tƒFψ#$
∩⊂⊇∪ χš θsß Î=ø?è /÷ 3ä ª=yès9 šχθΖã ÏΒ÷σϑß ø9#$ μt ƒ• r& $·èŠÏΗsd «!#$ ’<n )Î #( þθ/ç θè?ρu 4 £⎯γÎ ÏFt⊥ƒ—Î ⎯ΒÏ t⎦⎫Ï ƒø †ä
193
192
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak Artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,
(lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan
balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan
pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan
(Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian
kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Beratnya hukuman akibat perbuatan menuntut perhatian ekstra
Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui dari orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya. Di samping tatacara
lagi Maha Bijaksana. yang diajarkan dalam al-Qur’an dan hadis Nabi di atas, para orangtua
harus membiasakan anaknya melakukan ibadah, terutama ibadah
Ketiga waktu di atas adalah waktu yang setiap anggota keluarga shalat dan puasa. Rasulullah bersabda tentang ampuhnya ibadah puasa
yang sudah baligh harus minta izin jika ingin masuk ke kamar orang dalam mengendalikan gejolak seksual dalam diri seseorang. Sabda
dewasa lainnya, karena besar kemungkinan pada waktu itu seseorang Rasulullah yang artinya:
sedang melepaskan pakaiannya sehingga auratnya sedang terbuka.
Rasulullah pun bersabda tentang tata cara pergaulan antar keluarga Wahai para pemuda, barang siapa dari kamu telah mampu memikul
yang berbeda lawan jenis. Rasulullah Saw juga bersabda, tanggul jawab keluarga, hendaknya segera menikah, karena dengan
’Îû ×πsù&ù ‘u $yϑÍκÍ5 /.ä õ‹è{dp'ù s?earnŸωnmiuρkae( ο; nh$t jaaù#ny_gaeπsnksge$( kÏΒma$auyϑlulåκe÷]aΒiÏbnih‰7mnÏmu.≡auρDm¨≅apä.nub(#ρua$à nrÎ#atô_unkg$$sùms’iaeΤÎ p#n“¨ au9$#nyuρdaèπnu‹u gkÏΡ#kb¨“a9e$#nlupmanmdaamngpaun,
Artinya: Ketika sudah mencapai usia sepuluh tahun, pisahkan tempat ⎯z ΒÏi π× x Í←!$Ûs $yϑκå u5#x‹mdãt oa‰ôrkoapκ¶ônhguŠeaø9nuρnd(saeÌkzÅ knsyψF ua$#aialÏΘnböθye‹uarø9.p#$ ρu (uMa!« sua$$t,Î/tkaβtafarθeqΖã nΒÏuaσ÷n?èp‘ua÷Λä⎢alΖasä.aihiβt)u)Î d!« ap#$ a⎦Èt m⎪ÏŠengendalikan
tidur anak-anak, baik antara anak laki-laki, laki-laki dan perempuan, Pada riwayat lain Rasulullah juga bersabd⎦ta⎫yΖÏ ΒÏaσ÷nϑß gø9a$# rtinya:
ataupun antara anak-anak perempuan. (dalam Wasail Al-Syiah 20:23) Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai
kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya
Di samping anjuran-anjuran yang bersifat pencegahan Islam pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang
juga mengancam para pelaku perbuatan-perbuatan zina dengan siksa hawa nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki kemampuan, maka
yang sangat berat. Di dalam Alquran surat an-Nùr/24:2 Allah berfirman: berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah penawar baginya. (HR
Bukhari).
194
4. Pembinaan akhlak
Akhlak akan menjaga seseorang terbebas dalam melakukan berbagai
kejahatan yang dapat merugikan kehidupan orang lain. Perbuatan-
perbuatan yang merugikan orang lain, seperti pemukulan, pencurian,
195
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
pembunuhan, dan perkelahian selalu terjadi pada remaja. Allah swt dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
berfirman tentang pentingnya persaudaraan untuk menjaga kerukunan kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
hidup. Firman Allah dan Alquran surat Al-Hujurât/49: 11-13: di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
™Ö $! |¡ΣÎ ωŸ uρ öΝκå ÷]iΒÏ #Zö zy (#θΡç θä3ƒt β&r #©|¤tã BΘθö s% ⎯iΒÏ ×Πθö s% ö y‚ó¡„o Ÿω #( θΖã Βt #u™ t⎦⎪%Ï !© $# $κp š‰r'≈¯ tƒ
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tafsir ayat-ayat di atas
( =É ≈)s ø9F{$$/Î #( ρ“â t/$Ζu s? ωŸ uρ /ö 3ä ¡| à Ρ&r #( ÿρâ“ϑÏ =ù s? Ÿωρu ( £⎯åκ]÷ ÏiΒ #Zö zy £⎯ä3tƒ β&r #©|¤tã ™> $! |¡pΣÎ ⎯iÏΒ mengandung pendidikan akhlak terhadap sesama sebagai berikut:
$pκš‰r'≈¯ ƒt ∩⊇∪ tβθçΗÍ>≈©à9$# Νã δè y7×Í ≈¯ s9ρ' é'sù =ó Gç tƒ Νö ©9 ⎯tΒρu 4 Ç⎯≈ϑy ƒM}#$ ‰y è÷ /t −ä θ¡Ý à ø9#$ Λã œô eω$# }§♥ø Î/ 1. Menjunjung tinggi kehormatan kaum Muslimin, mendidik manusia
untuk selalu menghargai dan menjaga kehormatan mereka. Pendidikan
ωŸ uρ #( θ¡Ý ¡¡ gp Br ωŸ uρ ( ÒΟøOÎ) dÇ⎯à© 9#$ Ùu è÷ /t χ)Î Ç⎯d ©à9#$ ⎯z iÏΒ #Z WÏ x. #( θç7Ï⊥tGô_$# #( θΖã tΒ#™u ⎦t ⎪Ï%©!$# yang dapat mewujudkan sikap menjunjung tinggi kehormatan
kaum muslimin dapat dilakukan dengan menggunakan metode
4 νç θßϑçF÷δÌ s3sù $\GøŠtΒ ÏμŠÅz&r zΝsó s9 Ÿ≅2à 'ù ƒt βr& óΟ2à ߉nt r& = tÏ †ä &r 4 $Ò³ è÷ t/ Ν3ä Òà è÷ −/ =tGóø tƒ keteladanan dalam keluarga. Remaja yang dapat menghormati
orang lain adalah remaja yang hidup dalam lingkungan keluarga
©4 s\Ρé&uρ 9.x Œs ⎯iÏΒ /ä3≈Ψo )ø n=zy $¯ΡÎ) â¨$¨Ζ9$# $pκ‰š r'≈¯ tƒ ∩⊇⊄∪ Λ× ⎧mÏ §‘ >Ò #θ§ ?s !© $# ¨β)Î 4 !© #$ #( θà)¨?#$ uρ yang saling menghormati. Di samping metode keteladahan metode
kisah, metode nasehat, dan metode pembiasaan dapat digunakan
Λî ⎧Î=tã !© #$ β¨ )Î 4 öΝ3ä 9s)ø?&r !« $# y‰ΨãÏ ö/3ä tΒt ò2r& ¨βÎ) 4 (#þθèù‘u $yètG9Ï Ÿ≅Í←!$7t s%ρu $\/θèã ©ä öΝ3ä ≈oΨù=èy _y uρ untuk menumbuhkn sikap menjunjung tinggi kehormatan orang
lain.
∩⊇⊂∪ ×7Î yz
2. Taubat mendidik manusia agar senantiasa mensucikan jiwa mereka.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan Sehingga wujud dari taubat dengan beramal shaleh dapat dilaksanakan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang dalam kehidupannya.
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan Dalam rangka menanamkan sikap bertaubat pada remaja, maka
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan orang tua atau guru pendidik sebaiknya menggunakan beberapa
itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan metode: metode pembiasaan dan metode ceramah. Metode pembiasaan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk diajarkan kepada anak didik untuk selalu memohon ampun kepada
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa Allah apabila anak tersebut melakukan dosa atau maksiat. Misalnya
yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. jika anak tersebut berkata kasar, maka harus dibiasakan dengan
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kalimat ampunan yaitu mengucap istighfar sebagai pembiasaan
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah untuk selalu melakukan taubat jika melakukan dosa atau maksiat.
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan 3. Husnuzzan mendidik manusia untuk selalu berfikir positif agar
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa hidup menjadi lebih produktif, sehingga energi tidak terkuras hanya
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah untuk memikirkan hal-hal yang belum pasti kebenarannya.
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan 197
196
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tentang penegakan sikap berbaik sangka Rasulullah bersabda saw bersabda: “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan
yang artinya: umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan famili (kerabat)”
(HR Bukhari)
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulallah SAW. bersabda, berhati-
hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta- 5. Egaliter mendidik manusia untuk bersikap rendah hati, sedangkan
dusta cerita (berita; Janganlah menyelidiki; jangan memata- rendah hati merupakan pakaian orang-orang yang beriman yang
matai (mengamati) hal orang lain, jangan hasut-menghasut; akan mengangkat derajatnya di sisi Allah swt. Rasulullah bersabda
jangan benci-membenci, dan saling membelakangi. Jadilah tentang sikap egaliter ini sebagai berikut:
kalian ini sebagai hamba Allah itu saudara. (HR Bukhari)
Dikabarkan dari Tsa’labi dari Ibnu Abbas r.a adapun sebab perkataan
Upaya menanamkan sikap husnuzzan dapat dilakukan dengan Tsabit bin Qais kepada seseorang yang tidak melapangkan tempat
menggunakan metode nasihat. Metode nasihat merupakan metode duduk di sisi Nabi saw, Kemudian Nabi saw bersabda yang artinya:
yang sering digunakan orang tua dalam mendidik anaknya menjadi “Sesungguhnya Engkau tidak ada kelebihan antara satu dengan
manusia yang lebih baik. Seorang pendidik harus mampu menjelaskan lainnya kecuali dalam agama dan takwa”. (H.R. Thabrani)
pentingnya husnuzzan dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Agar metode ini dapat terlaksana dengan baik, maka dalam pelak- Terkait dengan upaya menanamkan sikap persamaan derajat
sanaannya perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: di antara sesama maka seorang pendidik bisa menggunakan metode
a. Gunakan bahasa yang baik dan sopan serta mudah dipahami ceramah dan nasihat. Pendidik hendaknya memberikan pengertian
kepada muridnya bahwa kedudukan semua manusia adalah sama,
anak didik. tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, kulit hitam maupun
b. Jangan sampai menyinggung perasaan orang yang dinasihati putih, pintar dan bodoh. Karena semua itu merupakan tolok ukur yang
sifatnya sementara. Sedangkan orang yang paling mulia adalah yang
atau orang di sekitarnya. paling takwa kepada Allah swt. Oleh karenanya, tidak perlu menyombong-
c. Sesekali selingi nasihat dengan humor yang bisa membuat kan diri ketika memiliki kelebihan dibanding yang lain. Bahkan seharusnya
orang yang kaya membantu yang miskin dan pintar membantu yang
suasana lebih nyaman bagi anak dengan tidak melanggar aturan bodoh. Metode keteladanan pun bisa digunakan oleh pendidik dalam
yang melanggar Islam, seperti berbohong. rangka menanamkan sikap persamaan derajat. Misalnya seorang guru
tidak membedakan anak didik berdasarkan status sosialnya. Kedudukan
Di samping metode nasihat, metode pembiasaan bisa digunakan semua murid adalah sama, artinya ketika melakukan kesalahan maka
oleh pendidik sekaligus orang tua agar anak terbiasa husnuzzan. siapapun orangnya dengan tidak memandang latar belakang sosialnya
Misalnya orang tua mengingatkan anak jika mencela kekurangan ia harus mendapatkan sanksi yang seimbang atas kesalahan tersebut.
saudaranya.
Metode lain yang bisa digunakan pendidik dalam menanamkan
4. Ta’aruf mendidik manusia untuk selalu menjalin komunikasi dengan bahwa kedudukan semua manusia adalah sama kecuali takwanya
sesama, karena banyaknya relasi merupakan salah satu cara untuk adalah metode kisah. Seorang pendidik bisa menjelaskan kepada anak
mempermudah datangnya rezeki. Rasulullah bersabda tentang
pentingnya saling mengenal dan menyambung silaturrahmi yang 199
artinya: Anas bin Malik r.a berkata, Saya telah mendengar Rasulallah
198
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
didiknya bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah membedakan Hurlock, Elizabeth B, Developmental Psychology: A Life-Span Approach,
kedudukan seseorang berdasarkan warna kulit, kedudukan maupun 5th ed. Terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi
status sosialnya. Seperti yang diketahui bahwa Bilal adalah seorang Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
sahabat yang berkulit hitam, namun ia mendapatkan kehormatan untuk Jakarta, Erlangga, 1980
mengumandangkan azdan. Padahal pada saat itu masih ada orang
lain yang secara fisik lebih baik dari Bilal, hal ini menandakan bahwa Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 1998
Rasulullah saw tidak pernah membedakan seseorang berdasarkan status Sit, Masganti, Konsep Tuhan pada Anak-anak, Penelitian Puslit IAIN
sosial maupun warna kulitnya. Bahkan Rasulullah mengangkat Bilal
bin Rabah seorang budak yang berkulit hitam untuk menjadi muazzin SU tahun 1999
di mesjidnya. Dengan demikian metode yang dapat digunakan oleh Sit, Masganti, Psikologi Agama, cet. 2, Medan, Perdana Publishing,
pendidik dalam upaya menanamkan sikap egaliter (persamaan derajat),
adalah metode ceramah, metode nasihat, metode keteladanan dan 2011
metode kisah. Sit, Masganti, Sikap Remaja Terhadap Agama, Miqat, 2005
Spilka, Bernand, Psychology of Religion, New Jersey, Printice Hall
H. DAFTAR PUSTAKA
Inc., 1985
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Ka£îr, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, terj. Bahrun Thouless, Robert, Pengantar Psikologi Agama, Jakarta, Rajawli Press,
Abu Bakar, Tafsir Ibnu Kasir, Juz 11, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2000 1992
Tim Kementerian Agama RI, Tafsir Al-Qur’an, Juz IV, Jakarta: Kemenag
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Ka£îr, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, terj. Bahrun
Abu Bakar, Tafsir Ibnu Kasir, Juz 29, Bandung: Sinar Baru RI, 2010
Algesindo, 2000
201
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Ka£îr, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, terj. Bahrun
Abu Bakar, Tafsir Ibnu Kasir, Juz 15, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2000
Al-Abrasy, ‘Athiyah, at-Tarbiyah al-Islâmiyah, Beirut, Dâr al-Fikr, t.t
Daradjat, Zakiah, Psikologi Agama, Jakarta, Bulan Bintang, 1970
Dister, Nico Syukur, Pengalaman dan Motivasi Beragama, Jakarta,
Lappenas, 1982
Hay, D., with Nye, R., The Spirit of the Child, Rev. ed., London: Jessica
Kingsley Publishers, 2006
200
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAB IX 1. Dimensi Biologis.
PERMASALAHAN REMAJA DAN SOLUSINYA Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai
dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan
MA. DIMENSI-DIMENSI PERKEMBANGAN REMAJA suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan
asa remaja merupakan masa dimana seorang individu yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak memiliki kemampuan
mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi
dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau
pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan,
1980: 2006). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan 2). Luteinizing
masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul Hormone (LH). Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut
sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua jenis hormon
kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan
Masa remaja selalu dimulai dengan pubertas. Namun terjadi Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan
percepatan terjadinya pubertas pada saat sekarang, sebab usia pubertas testosterone.
yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada
awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas
10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas. merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat
menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif.
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dan psikhis yang selalu Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang,
mendatangkan konflik pada diri remaja, sehingga banyak remaja yang dan lain-lain. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam
gamang melewati masa remajanya. Orang tua, guru, dan masyarakat suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya
perlu memahami permasalahan remaja sehingga dapat membantu hormon testosterone (Masganti, 2010: 33). Bentuk fisik mereka akan
mereka menemukan solusi melewati masa remaja dengan sukses. berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka
pada dunia remaja.
Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan
perubahan pada dimensi-dimensi tersebut. Perubahan-perubahan 2. Dimensi Kognitif
tersebut meliputi:
Perkembangan kognitif remaja menurut Jean Piaget berada
202 periode terakhir dan tertinggi dalam tahap operasi formal (period of
formal operations) (Piaget, 1969: 45). Pada periode ini, idealnya para
remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan
masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir
para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan
203
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan
beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang,
logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir keadaan sosial, dan sebagainya (Turiel, 2008:6). Remaja tidak lagi
multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang
apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta meng- diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai
adaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga mampu mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbang-
mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan sekarang untuk ditrans- kan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih
formasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan. banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya
Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya.
mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain
di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan
Pada kenyataan, masih sangat banyak remaja (bahkan orang melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam
dewasa) yang belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali
kognitif operasional formal ini. Sebagian masih tertinggal pada tahap membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan
perkembangan sebelumnya, yaitu operasional konkrit, dimana pola tertentu saja selama masa kanak-kanak.
pikir yang digunakan masih sangat sederhana dan belum mampu
melihat masalah dari berbagai dimensi. Hal ini bisa saja diakibatkan Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning)
sistem pendidikan di Indonesia yang tidak banyak menggunakan pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya
metode belajar-mengajar satu arah (ceramah) dan kurangnya perhatian kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai
pada pengembangan cara berpikir anak. penyebab lainnya bisa juga dahulu dengan kenyataan yang ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa
diakibatkan oleh pola asuh orangtua yang cenderung masih memper- perlu mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir dengan
lakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak memiliki “kenyataan” yang baru. Perubahan inilah yang seringkali mendasari
keleluasaan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan sikap “pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau otoritas yang
usia dan mentalnya. Semestinya, seorang remaja sudah harus mampu selama ini diterima bulat-bulat (Kohlberg, 1995: 15). Misalnya, jika
mencapai tahap pemikiran abstrak supaya saat mereka lulus sekolah sejak kecil pada seorang anak diterapkan sebuah nilai moral yang
menengah, sudah terbiasa berpikir kritis dan mampu untuk menganalisis mengatakan bahwa pergaulan bebas itu tidak baik. Pada masa remaja
masalah dan mencari solusi terbaik. Di sisi lain cepatnya remaja mengalami ia akan mempertanyakan mengapa dunia sekelilingnya membiarkan
pubertas menyebabkan perkembangan kognitif tidak sejalan dengan pergaulan bebas itu tumbuh subur bahkan sangat mungkin pergaulan
perkembangan biologis remaja. bebas itu dinilai baik dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini tentu saja
akan menimbulkan konflik nilai bagi sang remaja.
3. Dimensi Moral
Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun akan menjadi
Turiel menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian sebuah masalah besar, jika remaja tidak menemukan jalan keluarnya.
Kemungkinan remaja untuk tidak lagi mempercayai nilai-nilai yang
204
205
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ditanamkan oleh orangtua atau pendidik sejak masa kanak-kanak menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik
akan sangat besar jika orangtua atau pendidik tidak mampu memberikan mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri.
penjelasan yang logis, apalagi jika lingkungan sekitarnya tidak men- Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka
dukung penerapan nilai-nilai tersebut (Masganti, 2011: 70). dan citra yang direfleksikan (self-image).
Peranan orangtua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik
alternatif jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan
remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu dan ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan
jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan cermin karena ia percaya orang akan melirik dan tertarik pada kecantik-
memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan annya, sedang remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi
dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja tambah lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan “hebat”.
bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran
orangtua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang
“lingkungan baru” memberi jawaban yang tidak diinginkan atau ber- dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata.
tentangan dengan yang diberikan oleh orangtua. Konflik dengan orangtua Pada saat itu, Remaja akan mulai sadar bahwa orang lain ternyata
mungkin akan mulai menajam. memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi
atau pun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diper-
4. Dimensi Sosial-Emosional hatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat
inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan.
ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian
di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson sebagaimana Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu,
dikutip oleh Efri (2007: 4) menemukan bahwa remaja rata-rata memer- sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari
lukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian
ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat
jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi kesempatan
pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, untuk mempertangung-jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh
pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri,
remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum dan mampu bertanggung jawab.
tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.
Rasa percaya diri dan tanggung jawab inilah yang sangat dibutuhkan
Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami sebagai dasar pembentukan jatidiri positif pada remaja. Remaja yang
perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness). memiliki Rasa percaya diri dan tanggung jawab akan tumbuh dengan
Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka penilaian positif pada diri sendiri dan rasa hormat pada orang lain
dan lingkungan. Bimbingan orang yang lebih tua sangat dibutuhkan
206
207
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
oleh remaja sebagai acuan bagaimana menghadapi masalah itu sebagai remaja Kristen lebih menyakini sifat dominan Tuhan adalah Maha
“seseorang yang baru”; berbagai nasihat dan berbagai cara akan dicari Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, Maha Pelindung,
untuk dicobanya. Remaja akan membayangkan apa yang akan dilakukan dan Maha Rendah Hati (Al-Malighy, 1955: 78).
oleh para “idola”nya untuk menyelesaikan masalah seperti itu. Pemilihan
idola ini juga akan menjadi sangat penting bagi remaja. Kepercayaan remaja terhadap sifat-sifat Tuhan selalu berubah-
ubah. Kadang remaja meyakini sifat-sifat dengan penuh semangat.
5. Dimensi Agama Pada saat lain mereka meragukan Tuhan bahkan mungkin tidak menyakini
Tuhan atau mencari kepercayaan Tuhan pada agama lain. Bahkan
Pola perubahan minat beragama pada remaja menurut Hurlock kadang-kadang remaja dapat berpindah agama. Jhonson sebagaimana
dapat dikelompokkan ke dalam tiga periode: pertama, periode kesadaran dikutip Masganti menemukan rata-rata umur konversi adalah 15.2
religius (Hurlock, 1980: 216). Saat remaja mempersiapkan diri untuk tahun dengan jarak usia antara 12.7- 16.6 tahun (Masganti, 2011:
menjadi anggota kelompok/jamaah agama yang dianut orangtuanya, 33).
minat religius meninggi. Akibatnya remaja mungkin akan berusaha
mendalami ajaran agamanya, tetapi dalam usaha mendalami ajaran Ketiga, periode rekonstruksi religious. Lambat atau cepat remaja
agamanya remaja mungkin menemukan hal-hal yang tidak sesuai membutuhkan keyakinan agama, meskipun keyakinan agama pada
dengan logikanya. Pada saat seperti itu mungkin dia akan membandingkan masa anak-anak tidak dapat lagi memuaskan keigintahuannya terhadap
keyakinan agamanya dengan keyakinan agama teman-temannya. agama. Bila remaja merasa keyakinan agama yang dianutnya dari
orangtuanya kurang memuaskan keingintahuannya terhadap agama
Kedua, periode keraguan religious. Berdasarkan penelitian secara atau Tuhan, mungkin dia akan mencari kepercayaan baru pada teman-
kritis terhadap keyakinan agama pada masa anak-anak, remaja selalu temannya atau orang lain yang dipercayainya. Remaja memang dapat
bersikap skeptis pada berbagai bentuk ritual, seperti doa dan upacara- menjadi sasaran empuk bagi setiap kultur religius yang berbeda.
upacara agama yang bersifat formal lainnya. Mungkin pada saat yang
bersamaan mereka meragukan ajaran agamanya. Mereka mungkin Daradjat menyatakan ada 4 (empat) pola kepercayaan beragama
meragukan sifat-sifat Tuhan dan kehidupan setelah kematian. Kepercayaan pada remaja, yaitu: percaya turut-turutan, percaya dengan penuh
remaja terhadap sifat-sifat Tuhan banyak dipengaruhi oleh kondisi kesadaran, percaya tapi agak ragu-ragu, dan tidak percaya terhadap
emosi mereka. Tuhan (Daradjat, 1970: 71). Pertama, percaya turut-turutan. Remaja
yang terdidik di lingkungan yang taat beragama bisa ikut percaya
Pemahaman remaja terhadap sifat-sifat Tuhan selalu dikaitkan dan melaksanakan ajaran agamanya, karena tersuasana dengan lingkungan
dengan ajaran agama yang pernah diterimanya. Penelitian Al-Malighy tempat tinggalnya. Sikap beragama seperti ini biasanya terjadi pada
dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data menemukan usia 13-16 tahun.
perbedaan sifat-sifat Tuhan dalam pandangan remaja yang beragama
Islam dan remaja yang beragama Kristen. Remaja-remaja Islam lebih Kedua, percaya dengan penuh kesadaran. Usia 17 atau 18 tahun
meyakini bahwa Tuhan lebih dominan bersifat Maha Kuat, Maha biasanya remaja telah dapat berpikir lebih matang dan pengetahuannya
Kuasa, dan Maha Membalas orang-orang yang berbuat aniaya. Remaja- telah bertambah. Mereka telah mulai memikirkan agamanya dan mulai
beragama dengan pilihan sendiri. Remaja yang tertarik dengan agama
208
209
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
menjadi lapangan kajiannya akan berusaha memahami ajaran agamanya seseorang harus berhubungan dengan sesama manusia bahkan mencakup
dengan penuh semangat. cara memperlakukan alam (Muttahhari, 2004: 49).
Ketiga, percaya agak ragu-ragu. Perkembangan intelektual pada Dalam ajaran Islam dikenal istilah akhlak terpuji (akhlaq al-mahmudah)
masa remaja dapat menyebabkan remaja ragu-ragu terhadap ajaran dan akhlak tercela (akhlaq al-mazmumah). Permasalahan akhlak
agamanya. Walaupun kebimbangan pada masa remaja tidak sama remaja adalah keterlibatan pada remaja dalam praktik akhlak tercela
dengan kebimbangan yang terjadi pada masa dewasa. Puncak kebimbangan dalam kehidupannya sehari-hari. Akhlak tercela yang selalu terjadi
pada masa remaja terjadi pada usia 17 sampai 18 tahun. Umumnya pada remaja saat ini antara lain:
remaja bimbang bukan pada kepercayaan terhadap adanya Tuhan,
mereka bimbang terhadap kebenaran sifat-sifat Tuhan yang diyakininya. 1. Rendahnya Keimanan Remaja terhadap Allah
Kebimbangan remaja terhadap selalu didasarkan protes terhadap Sebagian besar remaja mengalami kemunduran kepercayaan
sifat-sifat Tuhan yang menyebabkan kegelisahan dan kecemasan
pada dirinya (Daradjat, 1970: 94). terhadap Allah, hal ini ditandai dengan semakin beraninya remaja
melanggar larangan Allah secara terang-terangan seperti tidak shalat,
Keempat, tidak percaya kepada Tuhan. Remaja yang dibesarkan tidak puasa, berpacaran di tempat umum dan lain-lain. Pada saat melakukan
dalam lingkungan masyarakat yang tidak mengakui adanya Tuhan, berbagai pelanggaran terhadap larangan Allah sebagian besar remaja
atau diasuh dan dididik orangtua yang tidak beriman kepada Tuhan sudah tidak menunjukkan rasa takut atau malu kepada Allah. Rendahnya
bisa menjadi seorang yang atheis, walaupun kondisi ini tidak permanen. keimanan remaja menjadi penyebab permasalahan akhlak remaja
Pengaruh yang diterimanya dalam rentang kehidupan berikutnya lainnya seperti seks bebas, merokok, penyalahgunaan narkotika, pencurian,
bisa jadi membuat dia percaya kepada Tuhan. Namun dalam kehidupan dan lain-lain.
sehari-hari kita temukan kelompok remaja yang bersikap seperti ini
kepada ajaran agama. 2. Menurunnya pelaksanaan ibadah pada remaja
Sebagian remaja mengalami penurunan pengamalan agama
B. PERMASALAHAN REMAJA DAN AKIBATNYA
dibandingkan pada masa anak-anak. Mereka mungkin sudah terbiasa
Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti atau pernah shalat pada masa anak-anak kemudian tidak melaksanakan
yang telah dijelaskan di atas maka terdapat kemungkinan-kemungkinan shalat pada masa remaja. Sebagian remaja bahkan marah ketika diingatkan
perilaku yang bisa terjadi pada masa ini. Di antaranya munculnya untuk melaksanakan ibadah dengan alasan malas, bosan, dan sebagainya.
masalah-masalah akhlak pada diri remaja. Akhlak diartikan sebagai
“kebiasaan kehendak” (Amin, 1975: 62). Akhlâq berasal dari bahasa 3. Penyalahgunaan Narkoba
Arab yang diartikan sebagai budi pekerti atau menempatkan sesuatu Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus
pada tempatnya. Pada dasarnya akhlak mengajarkan bagaimana
seseorang harus berhubungan dengan Allah sekaligus bagaimana penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah
20.301 orang, di mana 70% di antaranya berusia antara 15 -19 tahun.
210
211
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional bekerja sama 5. Merokok
dengan Universitas Indonesia tahun 2008 menunjukkan bahwa ada
peningkatan jumlah pengguna narkoba sebesar 22,7%. Dari sejumlah Di masa modern ini, merokok merupakan
1,1 juta di tahun 2006 menjadi 1,35 juta di tahun 2008. Saat ini data suatu pemandangan yang sangat tidak asing.
BNN 2008 menyebutkan bahwa ada 3,6 juta penyalahguna narkoba Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
di Indonesia dan 41% dari mereka pertama kali mencoba narkoba kenikmatan bagi si perokok, namun merokok
di usia 16-18 tahun (Republika, 29 Juni 2009). dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok
sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat
4. Seks bebas yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh
Adikusuma dalam penelitiannya tentang Sikap penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang
merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs),
Remaja terhadap Seks Bebas di Kota Negara Bali untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap
menemukan 88,33% responden mengatakan ingin perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive beliefs/
melakukan seks bebas tetapi takut resiko dan 26,66% fasilitative) (Priliawito dan Rahayu dalam VIVA 30 Nopember 2011).
menyatakan cara terbaik memenuhi keinginan seksual Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja
adalah melakukan hubungan seks. Sebuah survei yang dilakukan yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan
di 33 provinsi pada pertengahan tahun 2008 Direktur Remaja dan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok
Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN melaporkan bahwa 63 sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
persen remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan
hubungan seksual di luar nikah dan 21 persen di antaranya melakukan 6. Bolos sekolah
aborsi. Secara umum survei itu mengindikasikan bahwa pergaulan
remaja di Indonesia makin mengkhawatirkan (Adikusuma, 2006: 2). 7 dari 30 orang anak yang diwawancarai
Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Masngudin dalam penelitiannya menyatakan
mengatakan, persentasi remaja yang melakukan hubungan seksual bolos sekolah 3 sampai 4 hari dalam seminggu
pranikah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan (Masnguddin, 2005: 31). Para remaja bolos sekolah
tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data Departemen Kesehatan untuk menonton konser artis/aktor kesayangannya,
hingga September 2008, dari 15.210 penderita AIDS atau orang untuk jalan-jalan di mall atau untuk kegiatan hura-hura lainnya. Saya
yang hidup dengan HIV-AIDS di Indonesia, 54 persen adalah remaja pernah bertanya kepada remaja-remaja yang berjalan-jalan di mall
(Suara Karya 6 Pebruari 2009). kenapa mereka bolos, jawabnya: “bosan dengan tugas sekolah.” Pada
saat Justin Beiber konser di salah satu Plaza di Jakarta pusat, ribuan
212 remaja yang didominasi remaja puteri rela mengantri tiket konser Justin
Beiber sejak pukul 3 dini hari. Tak sedikit remaja puteri yang bolos
sekolah. Seperti yang dilakukan Lili, remaja 14 tahun yang mengaku
213
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
sudah mulai antri sejak pukul 8.00 pagi. Padahal loket baru dibuka temeh. Misalnya tidak dibelikan motor atau putus pacar (Suara Merdeka,
satu jam kemudian. “Kita bela-belain bolos sekolah. Demi Justin 27 Nopember 2011).
Bieber,” ujar Lili (Danu dalam Koran Bola 23 Januari 2011).
4. Berkelahi dengan teman atau antar sekolah
Akibat-akibat yang ditimbulkan dari berbagai permasalahan akhlak Fenomena perkelahian dengan teman atau antar
remaja di atas antara lain:
sekolah selalu dilakukan remaja di luar jam-jam
1. Terkena HIV/AID sekolah. Perkelahian umumnya terjadi karena keter-
Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan, sudah 26.400 singgungan antar remaja. Berbagai penelitian menun-
jukkan perkelahian antar remaja dimulai dari perselisihan perebutan
orang mengidap AIDS dan 66.600 orang terinfeksi HIV positif. Kepala pacar, perebutan popularitas, pembelaan geng, dan lain-lain. Remaja
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang memiliki banyak waktu luang selalu terlibat dalam kegiatan
Sugiri Syarief menyatakan lebih dari 70 persen dari pengidap HIV/ yang kurang bermanfaat termasuk perkelahian antar remaja (Masngudin,
AIDS tersebut adalah generasi muda usia produktif yang berumur 2005: 33).
antara 20-39 tahun (Jakarta Post 20 Nopember 2011). Usia 20 tahun
masih merupakan usia remaja akhir. Data pengidap ini penyakit HIV/ 5. Kebut-kebutan
AIDS merupakan fenomena gunung es dimana yang terlihat hanya 63% dari responden penelitian Masngudin mengaku selalu kebut-
sekitar 20 persen saja. Dengan kata lain boleh jadi jumlah remaja yang
sudah terkena HIV/AIDS lebih besar dari data yang tertulis. kebutan di jalan pada saat bolos sekolah maupun pada saat pulang
atau pergi sekolah. Perilaku kebut-kebutan ini banyak dilakukan oleh
2. Mencuri, menodong, mencopet, dan sejenisnya remaja yang memiliki banyak waktu luang seperti pada saat bolos
Untuk mendapatkan uang membeli narkoba atau untuk kebutuhan sekolah (Masngudin, 2005: 35).
hidup hura-hura sebagian remaja melakukan pencurian, penodongan, 6. Menggugurkan kandungan
pencopetan, dan sebagainya. Penelitian Masngudin menunjukkan Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan
50% responden pernah mencuri, 10% pernah menodong, dan 40%
pernah mencopet. Alasanya untuk membeli narkoba, mentraktir pacar, dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk
dan untuk membeli pakaian-pakaian mewah (Masngudin, 2005: 32). menutupi kehamilannya. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia
1-3 minggu. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen
3. Bunuh Diri wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid
Pakar sosiologi dari Universitas Jenderal Soedirman, Tyas Retno berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama
lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup
Wulan, mengatakan dari berbagai kasus bunuh diri yang terjadi memang
dilatarbelakangi berbagai motif. Namun, di kalangan remaja sering 215
dilatarbelakangi motif yang dalam pandangan umum terbilang remeh
214
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” pelaksanaan tugas yang sangat penting dari orang tua kepada anaknya
Kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini. yaitu mengajarkan agama yang benar dan budi pekerti yang luhur.
Cara ini wajib dicontoh oleh setiap orang tua yang mengaku dirinya
7. Berbohong muslim (Tim Tafsir Kemenag RI, Jillid VII, 2010: 550).
100% responden penelitian Masngudin menyatakan pernah
Rasulullah mengajarkan akidah kepada seorang remaja Yahudi.
berbohong kepada orang tua, guru, atau teman. Mereka berbohong Kisah ini ditemukan dalam hadis Rasul yang artinya:
masalah uang sekolah, pekerjaan rumah, ibadah, janji, dan lain-lain.
Sesungguhnya Nabi saw. mempunyai seorang tetangga Yahudi
C. SOLUSI MASALAH REMAJA yang akhlaqnya cukup baik. Ia sedang sakit, lalu Rasulullah saw.
bersama sahabat-sahabatnya datang menjenguknya. Kemudian
Permasalahan akhlak remaja tidak dapat dihindari, tetapi yang beliau bersabda: “Maukah engkau mengucapkan kalimat laa
harus dipikirkan dan dilakukan adalah menemukan dan melakukan ilaaha illallaah wa annii rasuulullaah?” Ia melihat kepada
solusi untuk pemecahan masalah yang telah terjadi dan mencegah bapaknya, tetapi bapaknya diam dan remaja itupun diam. Beliau
jika permasalahan belum terjadi. Beberapa solusi yang dapat ditawarkan pun mengulangi kedua kali dan ketiga kalinya. Pada ketiga kalinya
antara lain: bapaknya berkata: “Ucapkanlah seperti yang beliau katakan kepadamu.”
Remaja itu pun melaksanakannya, kemudian ia meninggal. Orang-
1. Membekali Keimanan Remaja orang Yahudi ingin mengurus jenazahnya, namun Rasulullah
Membekali keimanan remaja dapat dilakukan orang tua sejak saw. bersabda: “Kami lebih berhak mengurusnya daripada kalian.”
Rasulullah saw. lalu memandikannya, mengafaninya, membaring-
anak-anak. Penanaman akidah adalah upaya menanamkan keimanan kannya, lalu menshalatkannya. (HR. Abdurrazaq)
yang diberikan kepada remaja. Di dalam al-Qur’an Allah berfirman
bagaimana Luqmân mengajarkan tauhid kepada anaknya: 2. Memberi Contoh dan Mengingatkan Pengamalan Ibadah
Remaja
íΟù=Ýàs9 x8÷ ³Åe 9$# χ )Î ( !« $$Î/ 8õ Îô³@è Ÿω ¢©_o 6ç ≈ƒt …çμÝàèÏ tƒ uθδè uρ ⎯ÏμÏΖö/eω ⎯ß ≈yϑø)ä9 tΑ$s% øŒ)Î uρ Pembiasan melakukan ibadah sudah diajarkan sejak masa anak-
∩⊇⊂∪ ΟÒ ŠÏàtã anak kemudian dilanjutkan pada masa remaja. Jika pada masa anak-
Artinya: “dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, anak orangtua hanya mengajarkan shalat, tetapi setelah remaja orangtua
di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah dianjurkan memukul anak remaja yang tidak shalat setelah diajarkan
kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan shalat pada waktu kanak-kanak. Hadis Rasulullah:
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Q.S al-Luqmân
ayat 13) yang artinya: “Perintahkanlah anak-anak untuk shalat ketika usianya
Larangan ini disampaikan Luqmân kepada anaknya sebagai 217
216
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
mencapai tujuh tahun. Jika sampai usia sepuluh tahun si anak masih dalam keluarga atau nasehat yang diberikan orang tua atau guru
meninggalkan shalat, pukullah (H.R. Abu Daud) pada waktu tertentu. Menempatkan diri menjadi tempat remaja bertanya
tentang informasi yang berkaitan dengan rokok dan narkoba adalah
Allah memerintahkan tiap orangtua menjaga anak-anaknya dan cara baik bagi orang tua dan guru dalam menjaga remaja terhindar
anggota keluarga lainnya dari api neraka. Firman Allah dalam Q.S. dari rokok dan narkoba.
At-Tahrim ayat 6:
4. Memberikan informasi tentang pengaturan perilaku seksual
$κp ö=n æt äοu‘$fy Ïtø:#$ uρ ¨â $¨Ζ9#$ $yδŠß θ%è uρ #Y‘$tΡ ö/3ä ‹Î=δ÷ r&uρ /ö 3ä |¡àΡ&r (#θþ è% #( θΖã tΒ#u™ t⎦⎪Ï%!© #$ $κp ‰š r'≈¯ tƒ dalam Islam
Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja
∩∉∪ tβρâΔs ÷σム$Βt βt θè=yèøtƒuρ öΝèδttΒr& $! tΒ ©!$# βt θÁÝ è÷ tƒ ω ׊#‰y Ï© âÔ ŸξÏî îπ3s ×Í ≈¯ =n tΒ
putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Hasil penelitian
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan ini memang cukup mengenaskan, sebab meskipun mereka taat ber-
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia ibadah mereka tidak bebas dari pengaruh pergaulan bebas.
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada Pengaturan perilaku seksual dalam Islam telah diatur dengan
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. baik, maka orang tua dapat melakukan pemberian informasi pengaturan
perilaku seksual ini secara bertahap pula. Tahapan tersebut adalah:
Diriwayatkan bahwa ketika ayat ini turun, Umar berkata, “Wahai a. Membedakan cara berpakaian remaja putra dan putri
Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana kami menjaga b. Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan anak perempuan
keluarga kami?” Rasulullah saw menjawab: “Larang mereka mengerjakan c. Melarang sesama remaja laki-laki dan sesama remaja perempuan
apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkan mereka
melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Begitulah cara tidur dalam satu selimut
menyelamatkan mereka dari api neraka.” (Tim Tafsir Kemenag RI, d. Melarang anak-anak, orang tua, dan anggota keluarga lainnya masuk
Jillid VII, 2010: 205)
ke dalam ruang tidur dalam tiga waktu (sebelum shalat subuh,
3. Memberikan informasi tentang bahaya merokok dan narkoba sesudah shalat zhuhur dan sesudah shalat isya) sebelum meminta
Berbagai hasil penelitian bahwa keterlibatan remaja merokok izin.
e. Menjelaskan larangan Allah mendekati zina (berduaan tanpa muhrim,
dan penyalahgunaan narkoba awalnya bersifat coba-coba dengan berpacaran, atau ngobrol antar lawan jenis)
meniru perilaku lingkungannya. Misalnya orang tua merokok, teman, f. Menjelaskan azab Allah kepada pelaku perbuatan mendekati
pengaruh iklan, atau tipe kepribadian remaja yang mudah meniru. zina atau berzina
Oleh sebab itu informasi tentang bahaya merokok dan narkoba harus g. Menjelaskan akibat perbuatan zina pada kehidupan dunia (kesehatan,
disampaikan orang tua atau guru kepada para remaja. sanksi sosial, dan hukuman)
Penyampaian informasi ini dapat dilakukan dalam bentuk obrolan 219
218
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
5. Membiasakan anak bersikap terbuka kepada orang tua Jika remaja melakukan kesalahan selalu disebut dengan kenakalan
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak, maka buka kejahatan. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa secara psikologis
kesalahan remaja tidak seluruhnya merupakan kesengajaan tetapi
seyogyanya orang tua adalah orang yang pertama bagi anak untuk perpaduan antara kebigungan menghadapi perubahan dirinya dengan
menyampaikan keluh kesahnya. Kondisi ini hanya akan terjadi jika ketidakmampuan melepaskan diri dari berbagai pengaruh negatif
orang tua dapat menjadi teman bagi anak. Agar dapat menjadi teman yang datang dari lingkungannya.
akrab bagi anak, orang tua harus bersikap:
a. Menjadi pendengar yang baik bagi anak Sikap empati dari orang dewasa terhadap perilaku salah yang
b. Menjadi contoh yang baik bagi anak dilakukan remaja sangat diperlukan agar remaja tidak memberi label
c. Menjadi pemuji pertama bagi kebaikan yang dilakukan anak dirinya jahat dan buruk. Di samping itu persiapan menghadapi masa
d. Menjadi penasehat terbaik bagi anak remaja harus dipersiapkan orang tua, guru, dan masyarakat sebelum
e. Menjadi pelindung terbaik bagi anak seorang anak memasuki masa remaja. Beberapa solusi di atas memang
f. Menjadi penghukum yang adil bagi anak belum cukup namun dapat dijadikan solusi alternatif ketika menghadapi
permasalahan remaja.
6. Mendoakan anak
Doa memiliki kekuatan dalam menghindarkan dan mengatasi D. DAFTAR PUSTAKA
masalah yang dihadapi seseorang. Orangtua seyogyanya senantiasa Adikusuma, I Wayan, Sikap Remaja Terhadap Seks Bebas Di Kota
mendoakan dirinya dan keturunannya untuk mendapatkan keselamatan Negara: Perspektif Kajian Budaya, Disertasi tidak diterbitkan,
dunia dan akhirat. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda: Program Doktor (S3) Kajian Budaya Universitas Udyana, Bali:
Universitas Udayana, 2006
Artinya: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu
doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang Amin Ahmad, Etika: Ilmu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1975
dizholimi.” (H.R. Abu Dawud) Danu, Aris, “Demi Bieber, Banyak Remaja Putri Bolos Sekolah”
Orang tua dan guru yang benar-benar memperhatikan masa depan dalam Koran Bola Online 23 Januari 2011
anak atau siswanya seyogyanya membawa anak-anak dan siswa-siswa Darajdat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1989
mereka ke dalam doanya. Doakan para remaja tersebut diberikan Allah Elliot, Turiel, “Domain Theory: Distinguishing Morality and Convention”,
pentunjuk dan kekuatan untuk dapat melewati dan mengisi masa remaja
dengan perbuatan yang baik sehingga menjadi bekal yang baik pada http://tigger.uic.edu/1978
masa dewasa. Hurlock, Elizabeth, Psikologi Perkembangan, Terj. Istiwidayanti dan
220 Soedjarwo, Jakarta: Diponegoro, 1998
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid VII dan X, Jakarta:
Lentera Abadi, 2010, h. 550
221
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Kohlberg, Lawrence, Tahap-tahap Perkembangan Moral, Terj. Jhon
de Santo dan Agus Cremers Yogyakarta: Kanasius, 1995
Maligy, Abd. Mun’im Abd. Aziz Al-, Tatawwur as-Su’ur ad-Din ‘inda
tifli wa al-Murahiq, Kairo: Dar al-Ma’arif, 1955
Masngudin, MS, Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang
Hubungannya Dengan Keberfungsian Sosial Keluarga: Kasus
Di Pondok Pinang Pinggiran Kota Metropolitan Jakarta, Jakarta:
Puslitbang UKS, Badan Latbang Sosial Departemen Sosial RI,
2005
Muttahhari, Murtadha, Filsafat Moral Islam: Kritik atas Berbagai Pandangan
Moral, terj. Muhammad Babul Ulum dan Edi Hendri M, Jakarta:
al-Huda, 2004
“Peningkatan Angka Bunuh Diri Memprihatinkan” dalam Suara
Merdeka.Com, 27 Nopember 2011
“Penularan HIV Indonesia Tercepat di Asia Tenggara” dalam Jakarta
Post Online Minggu, 20 November 2011
Piaget, Jean, dan Barbel Inhelder, The Psychology of Child, London:
Routledge & Kegan Paul, 1969
Priliawito, Eko dan Nina Rahayu, “Remaja dan Anak Jadi Sasaran
Industri Rokok”, dalam VIVAnews, 30 Nopember 2011
Republika, “Penghobi Narkoba Remaja Meningkat” 29 juni 2009
Sitorus, Masganti, Masalah Akhlak Remaja, Makalah tidak diterbitkan
disajikan pada Seminar Sehari Majelis Ulama Indonesia di Medan,
Nopember 2010
Sitorus, Masganti, Psikologi Agama, Medan: Perdana Publishing, 2011
Suara Karya 6 Februari 2009
Widianti, Efri, Remaja dan permasalahannya: Bahaya merokok,
penyimpangan seks pada Remaja, dan bahaya penyalahgunaan
Minuman keras/narkoba, makalah tidak diterbitkan, Bandung:
Universitas Padjajaran, 2007.
222