The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas makalah elektronik ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) oleh Kelompok 7

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Fajar Firdaus, 2021-09-18 19:36:29

E-Makalah Manusia dan Keadilan

Tugas makalah elektronik ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) oleh Kelompok 7

ILMU BUDAYA DASAR
Human
& Justice

Kelompok 7 :
1. Annisa Handayani
2. Fajar Firdaus
3. Purnama
4. SyarifahMaimunah Assegaf
5. Wafida Nur Azizah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 1
BAB I ............................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN......................................................................................................... 2

A.Latar Belakang ...................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Pengertian Keadilan ............................................................................................ 3
B. Makna Keadilan................................................................................................... 3
C. Satu Sila dalam Pancasila yang Ada Hubungannya dengan Keadilan.......... 4
D. Keadilan Sosial ..................................................................................................... 4
E. Macam-macam keadilan ..................................................................................... 4
F. Kejujuran.............................................................................................................. 5
G. Kecurangan .......................................................................................................... 5
H. Perhitungan (Hisab) ........................................................................................... 6
I. Pemulihan nama baik.......................................................................................... 6
J. Pembalasan ........................................................................................................... 7
BAB III .......................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................... 8
A.Kesimpulan............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti
pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal
yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau
keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan
kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu dibenturkan oleh permasalahan –
permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh
berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap
moral.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau
kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan
tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang
dilakukan.Negara ini membutuhkan keadilan untuk bisa menata kembali kehidupan
bernegaranya.Seperti pada kutin dibawah ini.

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan peri keadilan".

Kemudian makalah ini dibuat untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan
manusia dan keadilan. Kami menyusun makalah ini dengan beberapa referensi
sehingga makalah ini bersifat comprehensive dan universal yang membahas secara luas
dan dalam pandangan umum. Karena pada dasarnya dalam unsur hidup manusia harus
ada keadilan untuk menentukan antara kebenaran dan kebohongan/kecurangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keadilan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau

tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian
sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang.

Keadilan secara umum, adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara
hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib
mempertahankan hak hidup denganbekerja keras tanpa merugikan orang lai. Halm ini
disebabkan olerh karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun
mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk mempertahankan hak hidupmereka sendiri.jadi, keadilan pada pokoknya terletak
pada keseimbanganatau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan
kewajiban1.

Keadilan menurut beberapa Ahli sebagai berikut :
1. Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
2. Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan

oleh akal.
3. Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
4. Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan

raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.
B.Makna keadilan

Makna Keadilan Menurut beberapa Tokoh adalah sbb:
1. Menurut W.J.S. Poerdaminto, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatutunya,

tidak sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak
terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti
bertindak tidak adil.
2. Menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa
keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama
diperlakukan secara sama.

1 https://cesarmaul.wordpress.com/manusia-dan-keadilan/

C.Satu sila Yang ada Hubungannya dengan Keadilan
Keadilan merupakan sila kelima dari pancasila yang berbunyi "Keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia." Para pemimpin membuat perumusan pancasila dengan
berbagai uraian, seperti dari Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", menulis sebagai berikut "Keadilan sosial adalah
langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur."
Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45
percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi ialah dapat mencapai
kemakmuran yang merata.

D.Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta
dalam uraiannya mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah
langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang
perlu dipupuk yaitu :

1. perbuatan luhur ynag mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
2. sikap adil terhadap sesama
3. sikap suka memberi pertolongan terhadap yang membutuhkan
4. sikap suka bekerja keras
5. sikap menghargai hasil karya orang lain

Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
1. pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
2. pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. pemerataan pembagian pendapatan
4. pemerataan kesempatan kerja
5. pemerataan kesempatan berusaha

6. pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
7. pemerataan penyebaran pembangunan
8. pemerataan memperoleh keadilan
E.Macam – Macam Keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan substansi rohani
umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu

masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat
dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun).

2. Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang
sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak sama (Justice
is done when equals are treated equally).

3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan
umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan
ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung ekstrim
menjadikan ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.

F.Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati

nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan knyataan yang ada. Jujur juga berarti
hati seseorang bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral
adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam
kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat
dipisahkan. Ketidakjujuran sangat luas wawasannya sesuai dengan luasnya kehidupan
dan kebutuhan manusia. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara berbagai cara
dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan seseorang
diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.

G.Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang

yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi
orang yang berbuat curang akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang
lain menderita. Faktor yang mempengaruhi orang yang melakukan kecurangan
diantaranya :

1. Faktor Ekonomi .
2. Faktor Kebudayaan.
3. Faktor Peradaban
4. Faktor Teknik2
Beberapa Jenis kecurangan :
1. Pelaporan Keuangan yang curang

2https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/SENEN-18-mei-JM-09-BUDAYA-DSR-ANTONIUS.pdf

Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau
pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan
keuangan itu. Pengabaian jumlah kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan
dapat saja melebihsajikan laba dengan mengabaikan utang usaha dan
kewajiban lainnya.
2. Penyalahgunakan Aktiva

Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang
melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering kali
mengkhawatirkan manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah
yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan
berjalannya waktu.
H. Perhitungan (Hisab)
Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI,
disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di
lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan
diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan
perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di
hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan
masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di
neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan
banyaknya kejahatan mereka didunia3.

I.Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang

tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Tingkah
laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan
kodrat manusia, yaitu :

1. Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
2. Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan

dirinya sendiri sebagai pelaku moral. Bila nama baik seseorang tercemar maka
orang tersebut akan melakukan apa saja untuk memulihkan nama baiknya.
Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa
apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak. Tingkah laku dan
perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. Ada 3
macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita.Bila orang tidak dapat

3 https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan-bab7/

mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk
mendapatkan derajat/pangkat, harta dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.

Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan
minta maaf tidak hanya dibibir saja melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah dan
mempunyai sikap rela dan tawakal yang harus selalu dipupuk.
J.Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.Pembalasan disebabkan
oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat.
Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat
pula4.

4 https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/SENEN-18-mei-JM-09-BUDAYA-DSR-ANTONIUS.pdf

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak

dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. Maka
keadilan erat kaitanya dengan kejujuran, karena kejujuran akan melahirkan suatu
keadilan.

Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati
nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak
sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain,
baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.Sedangkan ketidak adilan erat
kaitanya dengan kecurangan dan pembalasan.

Sehingga keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia karena manusia pasti akan menghadapi keadilan/
ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, sering
menimbulkan daya kreativitas manusia. Contonya banyak hasil seni lahir dari
imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, musik, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad
Muchji, Universitas Gunadarma, Jakarta : 2013
https://cesarmaul.wordpress.com/manusia-dan-keadilan/
https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan-
bab7/
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/SENEN-18-mei-JM-09-BUDAYA-
DSR-ANTONIUS.pdf
http://polhukam.kompasiana.com


Click to View FlipBook Version