The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Agar Siswa Setukpa mengerti dan dapat mengerjakan IMPK dengan baik dan benar sesuai Naskah yg berlaku

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dewi Marlina, 2023-07-18 23:12:41

ILMU MEDAN PETA DAN KOMPAS

Agar Siswa Setukpa mengerti dan dapat mengerjakan IMPK dengan baik dan benar sesuai Naskah yg berlaku

Keywords: Wiradatu 9

BAB I PENDAHULUAN 1. Tujuan Kulikuler. Siswa memahami dan dapat mengerjakan Ilmu medan, peta, dan pengetahuan kompas. 2. Pokok Bahasan a. Medan b. Peta c. Pengetahuan Kompas


2 BAB II MEDAN 3. Tujuan Intruksional. Siswa memahami dan dapat mempraktikkan tentang arti Medan, dan bentuk medan. 4. Sub Pokok Bahasan a. Arti Medan b. Bentuk Medan 5. Medan. Medan itu besar pengaruhnya atas tindakan-tindakan selama, sebelum, sesudah perang. Komandan harus memperhatikan keadaan medan untuk gerakan pasukannya, untuk meyerang dan bertahan dan untuk hasil tembakan, pengangkutan, perawatan, oleh karena itu seorang Komandan dan Prajurit yang paling rendah harus pandai dan cepat menentukan medan yang baik bagi Pasukannya, juga diatas Peta. Mempelajari Medan secara terus menerus dan melaksanakan penyesuaian untuk suatu tujuan, merupakan kunci Medan bagi efisiensi taktis.. 6. Difinisi Medan. Medan adalah seluruh atau sebagaian permukaan bumi dengan semua bagian-bagian dan benda yang terdapat diatasnya yang tak dapat dipindah-pindahkan. 7. Pengaruh Medan.Didalam melaksanakan suatu tugas dapat dirasakan pengaruh-pengaruh dari suatu medan yang dihadapi. Pengaruh ini sangat terasa dalam hal-hal seperti dibawah ini : a. Gerakan Pasukan b. Pengintaian c. Serangan d. Pertahanan 8. Penilaian / Penghargaan Medan. Arti penilaian medan adalah memper timbangkan apakah suatu medan itu menguntungkan atau merurugikan tindakan kita untuk mencapai tujuan taktis. Medan yang menguntungkan adalah suatu medan yang baik bagi mars pertempuran, pengangkutan dan perawatan pasukan. Medan yang meruigikan adalah suatu Medan yang menghambat / menghalangi bagi pergerakan pasukan, oleh karena itu tiap-tiap anggota Prajurit harus dapat menilai Medan dengan cepat dan tepat. Penilaian/Penghargaan Medan tergantung pada : a. Tujuan yang dikehendaki (Serangan, pertahanan, gerakan pasukan). b. Jumlah pasukan sendiri yang akan menggunakan Medan (Ton, Kie, Yon, Men).


3 c. Jenis pasukan sendiri yang akan menggunakan ( Inf, Kav, Art). d. Jenis dan sifat pasukan musuh yang akan dihadapi 9. Tanda-tanda Medan. Tanda-tanda dibagi dalam 3 kategori : a. Bagian Medan. Adalah Tanda-tanda Medan yang terdiri / terjadi dari alam . Umpama : Gunung, Sawah, Sungai, dan sebagainya. b. Benda Medan. Adalah Tanda-tanda medan yang merupakan bedabenda buatan manusia. Umpama : Rumah, Jembatan dan sebagainya. c. Titik Tanda.Adalah bagian medan atau benda medan yang karena warnanya atau bentuknya sangat berbeda / menyolok dengan keadaan sekelilingnya sehingga mudah dikenal. 10. Pembagian Ilmu Medan. Ilmu Medan digunakan untuk mendapat pengintaian, keterangan dan nama untuk mengenal suatu medan. Ilmu Medan dibagi dalam beberapa macam Ilmu pengetahuan cabang, yaitu : a. Mophografie. Pengetahuan tentang bentuk medan (Permukaan bumi dewasa ini, tentang ketinggian / kedalaman) b. Hydrogarfie.Pengetahuan tentang perairan, laut, sungai, danau dan sebagainya penting guna : Pelayaran, pendaratan, penggenangan c. Topografie. Pengetahuaan tentang daerah, tempat, rawa dan sebagainya, atau Ilmu pengetahuan yang menguraiakan tentang susunan dan timbulnya lapisan kulit bumi. d. Geologie. Pengetahuan tentang terjadinya lapisan kulit bumi. 11. Bentuk Medan. Secara garis besar dibagi atas : a. Ada tidaknya ketinggian dan kerendahan (relief) : 1) Datar a) Ada tidaknya ketinggian dan kerendahan (relief) : b) Perbedaan tinggi / rendah tidak nyata. c) Tidak mengahalangi pemandangan, tembakan gerakan pasukan. d) Tanjakan tidak boleh lebih dari “10.30”. 2) Tidak Datar : a) Tidak rata. b) Perbedaan tinggi / rendah nyata dan jelas. c) Menghalangi pemandangan tembakan dan gerakan musuh d) Sudut tanjakan lebih dari 1,50. b. Berhubungan dengan pemandangan mata :


4 1) Tertutup : a) Terdapat hal-hal yang menghalangi pemandangan umpama : 1) Ketinggian 2) Batu 3) Pohon 4) Bangunan 2) Terbuka: a) Tidak terdapat hal-hal yang menghalangi pandangan mata. b) Batas-batasnya disesuaikan dengan maksud yang dikehendaki oleh si pemakai. c) Berhubung dengan dapat / tidaknya dilalui : (1) Terpotong-potong.Terdapat hal yang menghalangi gerakan pasukan, sungai, parit, jurug dsb. (2) Tidak terpotong-potong: Tidak terdapat hal yang menghalangi gerakan pasuka. d) Selain dari pembagian-pembagian bentuk medan yang terdapat pada titik : a, b, c diatas dipakai pula beberapa macam bentuk medan yaitu : (1) Medan berombak: Medan berombak bilamana medan itu datar tetap menurun dan mendaki. (2) Medan berseling: Medan dikatakan berseling terdiri dari rangkaian medan yang luas tetapi keadaanya ada yang serupa dan bertukar bentuknya. (3) Medan kombinasi : Sering didapat diindonesia terdiri dari medan kombinasi dari semua macam medan. 12. Soal-soal Latihan a. Sebutkan tindakan apa saja yang berpengaruh terhadap medan ? b. kapan memberi penilaian medan ? c. Sebutkan bagian ilmu medan ? d. Sebutkan apa yang disebut ilmu medan sebenarnya ?


5 BAB III P E T A 13. Tujuan Intruksional. Siswa memahami tentang arti dan macam peta, kedar peta, bentuk tanda-tanda peta. 14. Sub Pokok Bahasan a. Arti dan Macam Peta b. Kadar Peta c. Bentuk tanda-tanda Peta 15. Difinisi Peta. Peta adalah gambar seluruh atau sebagaian yang dilukiskan atau (diproyeksikan) ke suatau bidang yang datar dengan perbandingan perkecilan tertentu yang dinamai kadar. Maksud Peta agar si pemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai sudut medan. 16. Peta Dunia : Permukaan bumi digambarkan seluruhnya berangkai menjadi satu atau permukaan bumi dipakai dua belahan yang sama. 17. Peta Lautan : a. Gambar suatu laut atau bagaian dari suatu laut berikut pantai-pantai, pulau-pulau, mercusuar, karang-karang, dalamnya laut pelabuhanpelabnuhan dan sebagainya. b. Penting sekali untuk navigasi laut. 18. Peta Daratan : a. Gambar daratan untuk suatau keperluan yang tetrtentu umpamanya kadaster, irigasi, pertambangan, ekonomi dan sebagainya. b. Peta udara ialah peta darat juga dibuat dengan jalan pemotretan dari udara. 19. Peta Ichtisar : a. kadar = 1 : 250.000. b. Digunakan distaff difisi keatas c. Baik untuk keperluan perencana suatu operasi besar. Umpama : Jerman menggunakan peta strategis yang berkadar 1 : 300.000. waktu menyerbu polandia. 20. Peta Topografie. a. Kedar = 1 : 200.000. b. Dibuat berdasarkan perhitungan ilmu pasti. c. Peta Kedar 1 : 50.000. adalah dasar peta infantry untuk difisi kebawah.


6 d. Peta Kedar 1 : 25.000. adalah dasar peta untuk kesatuan arteleri. 21. Peta Bagan : a. Kedar = 1 : 200.000 b. Tidak berdasarkan ilmu pasti c. Dibuat berdasarkan keterangan-keterangan yang diperoleh dari giologgiolog pendeta-pendeta dsbnya. 22. Peta Bagan : a. Gambar medan secara coretan b. Tidak berdasarkan ilmu pasti d. Dibuat sendiri dan sangat terbatas e. Kurang teliti dari peta bagan yang dibuat oleh Ja Top. 23. Bagan Panorama : a. Gambar medan secara persvictivis b. Tampaknya merupakan suatu pemandangan 3 dimensi c. baik sekali untuk penempatan arteleri tanpa peninjau. 24. Oleat / Kalque : a. Tembusan atau tiruan dari suatu peta atau sebagian dari peta keatas suatu kertas bening. b. Digambar apa-apa yang penting dan / dengan tugas. 25. Peta Udara : a. Reproduksi dari potret-potret udara b. Diberi garis-garis koordinat c. Termasuk golongan peta darat. 26. Difinisi Kedar Peta. Perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar (Horizontal) antara dua titik yang serupa di medan. Jadi teranglah bahwa kadar itu bukanlah perbandingan luas dipeta dengan luas di medan. 27. Rumus Dasar Rumus dasar utuk mencari kedar ialah : K = JP (Jarak di Peta) JM (Jarak di Medan) Catatan : Jarak di medan selamanya lebih besar dari pada jarak di peta. Oleh karena itu untuk mencari jarak di medan, mak jarak jarak di peta dikalikan dengn kadar : JP X K = JM


7 28. Sifat Kadar. Makin kecil angka dibelakang tanda (:) makin besar kadarnya peta itu demikian pula sebaliknya makin besar angka dibelakang tanda bagi (:) makin kecil kadarnya 29. Cara menyatakan Kedar : a. Dengan perkataan = 1 : 500 M b. Dengan perbandingan = 1 : 50.000 c. Dengan pecahan = 1 / 50.000 30. Cara mengukur Jarak di Peta : a. Untuk mengukur garis lurus digunakan garisan /mistar dan sebagainya. b. Untuk mengukur garis yang berkelok-kelok digunakana alat pengukur bernama : CURVE METER. 31. Tanda-Tanda Peta. Untuk mendapat menggunakan suatu Peta kita harus dapat membaca peta, kita harus tau membaca peta. Bahasa peta itu ialah tanda-tanda peta. Jadi teranglah bahwa tanda-tanda peta itu adalah sebagai bahasa peta untuk mengenal peta sehingga kita dapat kita membaca peta. 32. Membaca peta. Membaca peta ialah mempelajari peta sehingga kita mendapat suatu bayangan mengenai medan yang tergambar di peta itu. 33. Difinisi Tanda-Tanda Peta. Tanda-tanda peta ialah gambar bagian-bagian medan dan atau gambar benda-benda medan dengan tanda-tanda tertentu yang telah ditetapkan tanda-tanda medan itu dibedakan satu dengan yang lain mengenai bentuk dan warnanya. 34. Bentuk Tanda-Tanda Peta. Mengenai mentuk tanda-tanda peta umumnya berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Bagian Medan / benda yang digambarkan menurut proyeksinya (dalam suatu bidang yang datar). 1) Proyeksi vertikal (dari atas). Umpama Tank bensin dan sebagainya. 2) Proyeksi Herizontal (dari Samping). Umpama pohon kelapa dan sebagainya. b. Bagian medan/benda yang berdenah/berplat ground digambarkan menurut letak yang sebenarnya Umpama : Gambar gedung dan sebagainya. c. Benda medan yang tidak berdenah, selalu digambar kebagian atas peta/ keutara peta. d. Tanda-tanda Peta harus digamnbar jelas /nyata jika perlu tidak usah menurut kedar umpamanya suatu jalan raya dipetalebarnya 2 mm kedar peta 1 : 50.000 dan belum tentu lebarnya jalan raya itu = 50.000 X 2 mm = 100.000 mm atau 100 meter. 35. Pembagian Tanda-tanda Medan. Untuk memudahkan menghafalkan maka tanda-tanda medan itu dapat dibagi :


8 a. Jalan dan yang bersangkutan dengan itu b. Perairan dan yang bersangkutan dengan itu c. Tanaman-tanaman dan tumbuh-tumbuhan d. Bangunan-bangunan e. Keadaan tanah 36. Warna Tanda-tanda peta terdiri dari : a. Merah : 1) Konstruksi dari besi 2) Kecuali jalan kereta api b. Hijau : 1) Daerah yang dialami atau kampong 2) Daerah yang bertumbuh-tumbuhan c. Hitam : 1) Konstruksi-konstruksi dari kayu dan bambu 2) Tanaman-tanaman dan tumbuh-tumbuhan d. Kuning : 1) Batas-batas perkebunan 2) jalan e. Coklat : 1) Ketinggian-ketinggian atau hoogten 3) Kedalaman-kedalaman atau diepten f. Biru. (yang berhubungan dengan air). 37. Soal-soal Latihan a. Sebutkan macam-macam Peta darat yang penting bagi militer ? b. Apa yang dimaksud dengan Peta ? c. Sebutkan dengan singkat perincian dan peta Bagan ? d. Sebutkan apa Kedar Peta itu ? e. Alat-alat apa saja digunakan untuk mengukur jarak dipeta ? f. Apa sebabnya tanda-tanda dipeta itu disebut bahasa peta ? g. Apa yang dimaksud dengan proyeksi peta ? h. Berapa macam yang saudara ketahui tentang proyeksi peta ?


9 i. Tanda-tanda peta apa saja yang digambarkan dipeta tidak selalu menurut Kedar ? j. Untuk memudahkan penghafalan maka tanda-tanda peta itu bdibagi dalam apa saja, sebutkan ? k. Sebutkan warna dari tanda-tanda peta ?


10 BAB IV PENUNJUKAN TEMPAT 38. Tujuan Instruksional. Siswa mengetahui tentang maksud penunjukan tempat, macam-macam penunjukan tempat, cara menunjukan / menyebutkan tempat, sehingga siswa mampu mempraktekan dan menjawab 70 % soal-soal. 39. Sub Pokok Bahasan. a. Maksud penunjukan tempat b. Macam-macam penunjukan tempat c. Cara penunjukan tempat d. Penunjukan tempat dengan TP dan GP 40. Maksud Penunjukan Tempat. Maksud kesamaan dalam penunjukan tempat ialah guna mencegah kesalahpahaman dalam memberikan atau kesalahpahaman dalam memberikan atau melaksanakan suatu perintah. 41. Macam-macam Penunjukan Tempat. Penunjukan tempat dapat dilakukan : a. Dipermukaan bumi : Dengan menggunakan system koordinat giografis (pararel dan meridian) b. Diatas Peta : 1) Dengan menggunakan koordinat militer 2) Dengan menggunakan koordinat peta umum 3) Penunjukan tempat diatas sebagai berikut : (a) Penunjukan titik : (1) Penunjukan dengan system koordinat 6 dan angka (2) Menunjukan dari : garis barat ketimur dan garis selatan keutara (3) Dengan TP / GP (b) Daerah kecil : Penunjukan dengan system bujur sangkar (B. S) Sebutkan angka-angka koordinat berat, kemudian angka-angka koordinat selatan. (c) Daerah Luas : (1) Sebutkan batas-batas vaknya (2) Sebutkan dulu batas-batas barat dan timur (3) Kemudian barulah batas-batas selatan dan utara (4) Jangan lupakan kode BS (BT dan SU)


11 42. Cara menunjukan / menyebutkan. letak suatu tempat diatas peta berlaku urutan-urutan sebagai berikut : a. Sebutkan terlebih dahulu ……………………. : Obyek b. Kemudian sebutkan …………………………..: Nomor l.P c. Kemudian sebutkan………………………….. : Koordinat Bujur sangkar atau batas-batas vaknya. 43. Contoh a. Angka koordinat 1) Kampung Malangjiwan 2) LP. Nomor : 48/XLI –D 3) Koordinat : 326516 b. Bujur Sangkar 1) Kampung Malangjiwan 2) LP Nomor : 48/XLI-D 3) BS. : 3251 c. Batas-batas Vak : 1) Daerah 2) LP. Nomor : 48/XLI-D 3) Batas kiri koordinat 32 (yang dimaksud barat) Batas kanan koordinat 33 (yang dimaksud timur) Batas Bawah koordinat 51 (yang dimaksud selatan) Batas atas koordinat 52 (yang dimaksud utara) Catatan : Dalam menentukan suatu titik dengan cara bujur sangkar atau angka-angka koordinat maka kata-kata “Koordinat” dapat diganti dengan tanda strip panjang yang mendatar (……………..) Conto : LP. Nomor : 48/XLI-D (…………………..). 44. Alat-alat penolong : Digunakan untuk menunjukan tempat antara lain ialah : a. Penunjukan tempat b. Protactor c. Mistar dan sebagainya 45. Penunjukan tempat dengan TP dan GP. Maksud penunjukan tempat dengan titik pangakal rahasia ialah untuk memperkokoh/menjamin kerahasian dalam pemberitaan atau dalam pemberian/ melaksanakan suatu perintah.


12 46. Penggunaan : a. Hanya digunakan dalam tingakatan Kompi b. Harus sering diganti untuk mengurangi kebocoran Cara memberikan perintah/oenggunaan TP dan GP 47. Perintah T.P. : Gunakan T.P. : a. L.P. Nomor 35/XL-B b. T.P. Koordinat 290110 c. Penunjukan dalam meter 48. Cara menggunakan T.P : a. Sebutkan letak titik yang akan ditunjukan itu ada disebelah barat atau timut T.P. b. Hitunglah jaraknya c. Langkah kedua sebutkan letak titik itu berada sebelah utara atau sebelah selatan T.P. d. Hitunglah jaraknya Catatan : a. Sebutkan barat atau timur lebih dulu, kemudian utara / selatan b. Gunakan singakatan BT atau US untuk arah-arah itu c. Untuk T.P selalu dipilih suatu persilangan koordinat peta d. Penunjukan dalam meter selalu dengan 4 angka e. Penunjukan dengan KM selalu dengan 3 angka. Angka yang ditengah menunjukan SATUAN KM. Angka yang terakir menunjukan RATUSAN METER f. Perkataan KM dan METER tidak perlu disebutkan Contoh : B. 0000-U. 0000 atau T. 0000-S.000 49. Perintah G.P. a. Gunakan G.P. b. L.P. Nomor 35/KL-B. c. G.P Koord 280110-290130. d. Penunjukan dalam meter 50. Cara menggunakan G. P : a. Tarik/buar garis G.P. (jika perlu dapat diperpanjang) b. Tariklah garis tegak lurus (180 ) dari titik yang akan ditunjukkan ke G.P. atau perpanjangan dari G.P (titik X).


13 c. Sebutkan letak titik x ini terhadap titik G. (Permulaan G.P) yaitu MAJU dan MUNDUR dari titik G ini. d. Nyatakan dan hitunglah jarak e. Langkah kedua sebutkan titik itu juga terhadap garis G.P sebelah kanan atau kiri garis itu f. Nyatakan dan hitung jaraknya Catatan : 1) Yang dimaksud dengan maju ialah arah dari titik G ketitik P sedangkan jaraknya dihitung mulai dari titik g. 2) Titik G ialah titik permulaan garis pangkal rahasia tersebut 3) Yang dimaksud mundur ialah arah yang berlawanan dengan arah tersebut diatas (ingatlah kendaraan mundur) 4) Jarak yang kesatu selalu dihitung dari titik G baik maju maupun mundur 5) Gunakanlah singkatan MA untuk maju dan MU untuk mundur KA untuk kanan dan KI untuk kiri. 6) Penunjukan dengan meter selalu dengan 4 angka penunjukan dengan KM selalu dengan 3 angka. 7) Desimal tidak digunakan Contoh : 1.800 M kalau dengan KM menjadi 018 500 M kalu dengan KM menjadi 00 3.450 M kalau dengan KM menjadi 035/035 1.775 M kalu dengan KM menjadi 018 Untuk control : tambahkan 2 nol (00) dibelakang angka KM ini kita akan dapat jaraknya dengan meter. 51. Soal-soal Latihan a. Penunjukan tempat dipermukaan bumi dilakukan bagaimana ? b. Bagaimana penunjukan tempat diatas Peta ? c. bagaimana cara menentukan daerah yang luas ? d. Bagaimana cara menentukan daerah yang kecil ? e. Alat apa saja yang digunakan untuk menunjukan tempat ? f. Uraikan secara singkat penunjukan tempat dengan T.P. ?


14 BAB V METODE AZIMUTH 52. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat mengetahui tentang difinisi maksud dan ketentuan, iktilaf, variasi magnetis, mengukur sudut kompas. Mengukur sudut peta, sehingga siswa dapat menjawab dan mempraktekan 70 % sola-soal yang diberikan. 53. Sub Pokok Bahasan. a. Difinisi, maksud dan ketentuan b. Iktilaf c. Variasi magnetis d. Mengukur sudut kompas b. Mengukur sudut peta 54. Difinisi Azimuth adalah sudut-sudt mendatar (horizontal) yang besarnya diukur/dihitung sesuai arah jalannya jarum jam dari suatu garis tetap (arah utara). 55. Maksud dan Tujuan. Metode azimuth ini digunakn untuk menentukan arah-rah medan dan dipeta. 56. Ketentuan. Tempat peninjauan dianggap sebagai titik tengah suatu lingkaran. Untuk menentukan besarnya suatu sudut/azimuth digunakan derajat atau peribuan 57. Arah-arah. Dalam mempelajari azimuth metode ini kita dapat istilah arah-arah sebagai berikut : a. Utara sebenarnya (US) : yaitu arah yang ditunjukkan oleh meridian dan menuju kekuatan utara. b. Utara Peta (UP) : yaitu arah yang ditunjukan oleh garis-garis koordinat peta tegak kebagian atas dari peta itu adanya hanya dipeta. c. Utara Maagnetis (UM) : Yaitu arah yang ditunjukakan oleh garis tengah jarum kompas dan tujuannya adalah kekutub magnetis. Utara magnetis ini adanya hanya di medan 58. Iktilaf Peta. Yaitu suatu sudut yang dibentuk oleh U.s dengan U.p kebarat atau ketimur. Yang jadi pokok adalah U.S. Gambar : 59. Iktilaf Magnetis. Yaitu suatu sudut yang dibentuk oleh U.S. dengan U.M kebarat atau ketimur yang menjadi pokok adalah U.S.


15 Gambar : Iktilaf U.P U.M. Yaitu suatu sudut yang dibentuk oleh U.P dengan U.M kebarat atau ketimur yang jadi pokok adalah U.P. Gambar : 60. Iktilaf dapat ketimur atau kebarat, iktilaf manetis senantiasi berubah-ubah, perubahan ini namakan variasi magnetis dan diperhitungkan besarnya tiap tahun. Variasi itu dapat berubah ketimur atau kebarat. 61. Arah Sasaran. Selain dari arah yang ketiga diatas ada lagi satu arah yaitu arah sasaran. Arah sasaran ini adalah arah yang ditunjukan oleh garis lurus atau garis khayal si peninjau dan titik peninjauannya. 62. Sudut-sudut. Dalam pelajaran azimuth metode kita dapati suatu istilah yang digunakan yaitu sudut sebagai berikut : a. Sudut Peta. Adalah suatu sudut peta yang dibentuk oleh dua buah garis yang satu menuju keutara peta (U.P) dan yang satu lagi kesasaran (obyek) Gambar : b. Sudut Kompas/Arah Kompas. Adalah suatu sudut yang dibentuk oleh dua garis lurus yang satu menuju keutara (UM) dan sebuah lagi menuju kesasaran. Gambar :


16 Contoh : a. Sudut peta adanya hanya dipeta b. Sudut kompas adanya hanya di medan 63. Variasi / Magnetis a. Variasi magnetis adalah perbedaan antara iktilaf magnetis pad waktu yang berlainan. b. Variasi magnetis pada beberapa tempat tidak sama. c. Untuk Top Indonesia yang lama digunakan suatu label yaitu table variasi magnetis. d. Untuk menentukan declinasi dan variasi magnetis untuk peta Top Indonesia yang baru digambarkan dengan diagram sudut yang terdapat di sebelah kiri bawah dari peta. e. Biasanya pada diagram sudut digambarkan : Gambar Approximate mean declinasi 1943 for center sheet. Annual magnetic change 2 ‘ increase. f. Disamping itu dinyatakan juga bebrapa variasi magnetis rata-rata tiap tahun. g. Ada juga diantaranya yang tidak menggunakan iktilaf peta hanya iktilaf magnetisnya saja. Untuk mencari iktilaf petanya harus dilihat dekat batas kiri. Kanan peta tertulis kata-kata GRID DECLINATION (IKTILAF PETA) 64. Incease/Decrease. Dalam variasi magnetis kita sering menentukan kata increase, maksudnya adalah : Bilamana suati variasi magnetis bertambah, sehingga setiap tahunnya makin lama makin bertambah maka disini dikatakan bahwa variasi magnetis tersebut increaseartinya bertambah atau naik : Bilamana suatu variasi magnetis berkurang sehingga setiap tahunnya makin berkurang maka disini dikatakan bahwa variasi magnetis tersebut decrease artinya berkurang atau turun. 65. Mencari Arah Utara Magnetis a. Bukalah kompas sedemian rupa sehingga penutup kompas tidak menghalangi pandangan mata dan kaca kompas


17 b. Prisma tetap pada tempatnya c. Perhitungan iktilaf G.P – U.M. nya. d. Putaran kaca kompas menurut besarnya perhitungan U.P U.M. nya tadi kebarat atau ketimur. Bilamana iktilaf U.P.-U.M. barat putarlah kaca kompas kekiri bilamana iktilaf U.P-U.M timur, putarlah kaca kompas kekanan e. Letakkan kompas ditempat yang baik. f. Putarlah kompas sehingga jarumnya persis berada pada garis petunjuk yang ada dibawah kaca kompas. g. Maka rah yang ditunjukkan jarum kompas itu, adalah arah utara magnetis. 66. Mengukur Sudut Kompas a. Bukala kompas sedemikian rupa sehingga penutup kompas tetegak. b. kaca kompas tidak usah diputarasal angka 36 tepat digaris tanda peta plat yang bercahaya c. Prisma ditegakkan dan disetel sesuai dengan mata si peninjau d. Masukkan ibu jari kedalam cincin prisma telunjuk memegang kotak kompas jari-jari lainnya memegang kotak kompas. e. Bahwa kedekat mata dan incarkan sasaran melalui belahan atas prisma dan garis rambut pada kaca penutup kompas sambil membaca angka derajat melalu prisma. f. Incarlah ke I dan catatlah derajatnya g. Kemudian incarlah sasaran II dan bacalah besar sudut/derajatnya h. Kemudian derajat yang besar dikurangi dengan derajat yang kecil maka selisih derajat itulah besar sudut yang kita ukur tadi. 67. Mengukur Sudut Peta. Untuk mengukur sudut peta maka peta itu tidak usah dicocokkan letaknyauntuk mengukur sudut peta digunakan alat-alat penolong antara lain : a. Busur derajat (Graden boog) b. Pengukur sudut peta c. Sudut kompas 68. Mengukur Busur Derajat a. Tentukan terlebih dahulu arah antara titik yang akan diukur. b. Tentukan titik silang dari arah yang akan diukur sudutnya, dari garis suatu koordinat peta tegak teriklah garis lurus dengan pensil dari titk yang mana kita akan mengukur.


18 c. Letakkan bujur derajatsedemikian rupa pada tittik potong tadi d. Bacalah besarnya sudut peta itu pada titik dimana garis arah tadi menyilang / memotong pembagian ukuran derajatyang terdapat dipinggir derajat. 69. Mengukur dengan Protector. a. Tentukan lebih dulu arah atau titik yang kan diukur. b. Tentukan titik silang/potong dari arah yang akan diukur sudutnya, dengan suatu garis koordinat peta tegak teriklah garis lurus dengan pensil dari titk yang mana kita akan mengukur. c. Letakkan pertengahan protector itu diatas titik potong sedemikian rupa sehingga lurus diatas koordinat peta tegak. Titik nol dari perhitungan/pembagian derajat menuju kabagian atas peta. d. Bacalah sudut peta itu pada protector. e. Jika sudut peta itu lebih dari 180 o cara meletakkan protector itu harus dibalik (untuk protector model lama ) dan ditambah 180 o. f. Perbedaan kedua sudut itulah besarnya sudut peta yang kita ukur. 70. Mengukur dengan Kompas a. Buku kompas seluruhnya. b. Letakkan kompas sedemikian rupa sehingga sumbu pokok berdiri diatas koornidat peta tegak. Bibir pelindung kebagian atas dari mata. c. Bacalah sudut peta itu pada lingakaran kompas dan ajangan dilupakan d. Letakkan kompas itu dengan sumbu pokoknya kearah sudut yang akan diukur e. Bacalah sudut pada lingkaran kompas kurangi sudut ini dengan yang ke 1 f. Perbedaan kedua sudut itulah besarnya sudut peta yang kita ukur g. Jika sudut yang kedua ini lebih kecil dari sudut yang ke 1 maka haruslah ditambahkan dengan 360 o 71. Orentasi. Dimedan dan pada latihan-latihan perlu selalu diketahui dimana kita berada baik terhadap daerah-daerah langit maupun terhadap benda-benda yang ada dimedan atau pada peta itu, jalan-jalan, lembah dan sebagainya. Untuk menentukan tempat itu kompaslah alat yang terbaik, karena kompas itu dapat dipakai disetiap waktu, sedang alat-alat lain acap kali tak dapat dipergunakan. Begitulah penilaian terhadap matahari antara pukul 09.00 dan 14.00 tidak sempurna (tidak mungkin) sedang terbitnya bintang diantara gairis pemandangan tiap hari berbeda, sehingga bintang hanya dapat dititik dalam beberapa waktu saja (kadang-kadang sekejab saja). Namun demikian apabila


19 tidak ada kompas, dapatlah ditentukan daerah langit dengan mempergunakan alatalat sebagai berikut : a. Matahari 1) Tempat-tempat disebelah selatan khatulistiwa. Matahari itu terbit pada permulaaan bulan maret dan kira-kira pewrtengahan oktober di timur, dan terbenam dibarat. Dari bulan maret sampai pertenganan oktober matahari itu pada pukul 09.00 berada kira-kira di timur laut, pukul 12.00 diutara, 15.00 di barat laut, dari pertengahan oktober sampai permulaan maret pukul 09.00 selatan, pukul 15.00 dibarat daya. 2) Tempat-tempat didekat khatulistiwa. Pada tanggal 21 maret dan 23 September matahri itu terbit ditimur dan terbenam di barat. Antara 21 Maret dan 23 September pukul 09.00 matahari kira-kira di utara pukul 15.00 di barat laut antara 23 September dan 21 maret pukul 09.00 di tenggara pukul 12.00 disebelah selatan dan pukul 15.00 di barat daya. 3) Tempat-tempat disebelah barat khatulistiwa. Matahari terbit antara 21 dan bagian pertama bulan april, antara permulaan dan 23 september ditimur dan terbenam di barat. Tanggal yang betul mendekati 21 maret dan 23 September, adalah tempat itu makin dekat tempatke khatulistiwa. Antara april dan September,pukul 09.00 matahari kira-kira di timur, pukul 12.00 matahari kira-kira diutara dan pukul 15.00 di barat laut antara September dan april pukul 09.00 matahari ditenggara. Pukul 12.00 di selatan dan pukul 15.00 di barat daya. b. Gambar-gambar Bintang : 1) Bintang Pari Jika dihubungkan dengan kedua bintang yang terjauh dari gambar ini dan teruskan garis itu dalam pikiran keselatan pemandangan maka inilah titik selatan. 2) Bintang Belantik (Orion). Gambar intang ini di jawa kira-kira di rembang (Zenith), jadi terbit di timur dan terbenam di selatan. 3) Juga untuk menentukan tempat itu dapat diambil patokan bahwa : a) Kuburan islam membujur dari utara ke selatan, biasanya ujung kuburan itu diperlihatkan dengan sepotong kayu atau batu, kadang pada tanda disebelah kepala huruf arab.


20 b) Di dalam langgar atau masjid mikrabnya selalu di sebalah barat. Gambar Bintang 72. Soal-sola Latihan. a. Apa yang dimaksud dengan kutub utara dan kutub selatan ? b. Dalam ilmu medan ada berapa macam arah yang dipergunakan sesuai ketentuan ? c. Sebutkan cara menggambarkan arah utara ? d. Apa yang dimaksud dengan variasi magnetis ? e. Apa yang dimaksud dengan Azimuth ? c. Di mana sudut kompas dan sudut peta ? d. Apa yang dimaksud increase dan decrease ?


21 BAB VI PENGETAHUAN KOMPAS 73. Tujuan Intruksional. Siswa memahami tentang macam-macam kompas berjalan kompas dan kesukaran yang sering dihadapi, sehingga siswa mampu mempraktekan dan menjawab 80 % soal-soal. 74. Sub Pokok Bahasan Macam-macam kompas : a. Berjalan kompas b. Kesukaran yang sering dihadapi 75. Macam-macam Kompas a. Salah satu yang terbaik sekarang adalah kompas prisma sering digunakan seluruh angkatan perang Negara asing termasuk Indonesia. b. Kompas prisma terbagi dalam dua bagian : 1) MK III Bikinan Inggris, kompas ini sebangsa minyak bening. 2) MK IX Bikinan Australia, menggunakan minyak bening 76. Maksud Minyak Bening. Maksud pemakaian minyak bening dalam dua macam kompas prisma adalah : a. Agar jarum kompas lebih tenang b. Agar jarum kompas cepat berhenti 77. Kompas Lensa. a. Selain dari kompas prisma kita gunakan juga kompas lensa. b. Buatan Amerika tidak menggunakan minyak bening tetapi sebagian juga menggunakan. c. Kompas ini tidak menggunakan prisma d. Pembagian sudut dinyatakan dengan derajat dan peribuhan 78. Bagian-bagian dari Kompas Prisma. a. Kotak kompas dengan pembagian arah angina dan cincin karet b. Kaca kompas yang dapat diputar dengan pembagian derajat c. Plat yang bercahaya dengan garis tanda dan garis rambur (terletak dibagian bawah kompas). d. Garis penunjuk yang bercahaya terdapat diatas kaca kompas e. Lingkungan kompas dengan pembagian derajat dan jarum kompas yang bercahaya. f. Gelang kaca dari lembaga.


22 g. Tutup kompas dengan kaca penutup garis rambut garis-garis tanda yang bercahaya dan bibir pelindung dengan takik. h. Pelindung kaca i. Sekrub pengait j. Prisma dapat disetel dengan lobang tempat pengincar dan cincin yang bertaktik 79. Penggunaan Kompas a. Utuk mencari arah………………………………. : Utara magnetis b. Untuk mengukur besarnya………………………. : Sudut Kompas c. Untuk besarnya…………………………………… : Sudut Peta d. Untuk mencocokan letak/orentasi e. Untuk berjalan kompas siang/malam f. Menentukan kompas…………………………… : Resection/Interesection 80. Minimum jarak yang harus diperhentikan a. Kawat listrik tekanan tinggi/senjata Art. Berat = 60 m b. Kawat telegraf dan senjata sedang = 40 m c. Kawat berduri = 10 m d. Topi baja dan senjata ringan. 81. Catatan : a. Minyak bening adalah minyak yang sudah dinetraliser dan tidak mengakibatkan berkarat. b. Prisma ialah suatu kaca atau benda yang mempunyai 3 bidang c. Kaca Prisma ialah alat untuk melihat langsung 82. Difinisi Berjalan Kompas. Berjalan kompas ialah bergerak di medan menurut arah/sudut yang tertentu 83. Maksud. a. Menuju ke suatu titik tertentu dengan menerobos medan dengan keyakinan bahwa kita tidak akan tersesat b. Agar dapat keluar dari hutan jika takut tersesat. c. Berjalan ke suatu tempat dengan mengambil jarak yang terdekat atau untuk memungkinkan perdadakan terhadap musuh


23 84. Caranya. a. Buka kompas tegakkan tutupnya hingga lurus b. Tutuplah prisma keatas kaca kompas c. tarik jempol kebawah d. Masukkan pertama luas jari jempol kanan kedalam cincin tersebut. Telunjuk sejajar dan memegang yang berdiri tegak jari-jari yang lain memegang kotak kompas. e. Bawalah prisma itu kedepan mata f. Cari titik tanda yang akan dijadikan titik penolong yang terletak dalam arah pengincaran kita tadi untuk ini carilah sasaran pengincaran jauh, tetapi yang jelas terlihat. Kalau tidak ada sasaran / tanda medan untuk diincar maka sasaran itu dapat kita buat umpama : Tongkat, bendera, kawan sebagai pembantu kawan ini dapat pula digunakan Back Azimuth/Azimuth belakang. g. Kemudian berjalan mengikuti titik penolong atau kearah kompas tadi. 85. Sesampai disana lanjutkan mengincar kearah yang ditentukan itu sehingga sampai pada titik penghabisan atau pada tempat yang tuju. 86. Untuk mencari Back Azimuth. a. Bila mana besar sudut kurang dari 180 o maka beck azimuth harus ditambah 180 o b. Bilamana Back Azimuth itu lebih besar dari 180 o maka back azimuthnya harus dikurang dengan 180 o c. Bilamana besar sudut itu persis 180 o, 360 o, atau 0 o maka back azimuthnya dapat ditambah atau dikurangi dengan 180 o. 87. Kesukaran-kesukaran yang sering dihadapi a. Bilamana perjalanan dengan kompas bertumbuh pada empang balongbalong rawa-rawa dan sebagainya. b. Jika banyak terdapat rumah-rumah atau kampung-kampung. 88. Cara Mengatasinya. a. Dari tempat dimana kita bertumbuh ke kampung-kampung, rawa dan sebagainya putarlah arah ke kanan atau kekiri dengan membuat sudut 90 o. b. Pindahkan kearah yang baru dan ukurlah dengan langkah atau meter jarak perpindahan tadi.


24 c. Berapa jauhnya kita pindah itu tergantung kepada besar/luasnya rintangan itu. d. Dari tempat yang kedua ini kita incar arah yang telah kita tentukan tadi kemudian lanjutkan perjalanan. e. Bilamana kita telah keluar dari kampong atau rawa tadi kita harus kembali ketempat semula (ke kiri atau ke kanan) dengan sudut 90 o pula. Dan janganlah dilupakan beberapa langkah / meter kita pindah tadi. f. Bilamana telah sampai ketempat sebenarnya incarlah kembali arah yang telah ditentukan semula dan lanjutkan perjalanan tuan. 89. Catatan : a. Oleh karena di waktu malam gelap maka prisma tidak dapat dipergunakan jadi berjalanlah kearah yang ditunjuk oleh jarum kompas yang merupakan satu garis dengan tanda yang terdapat pada pelindung prisma dikaca penutup kompas. b. Carilah suatu benda medan yang dapat kita kenal diwaktu malam/gealap dalam arah tersebutjika tidak ada benda medan pertahankanlah salah seorang turun sebagai penolong. c. Untuk menambah cahaya flour di kompas sinarilah kompas itu dengan sinar matahari, listrik, flas light dan lain-lain beberapa waktu lamanya. 90. Soal-soal Latihan a. Apa yang dimaksud dengan sumber pokok kompas prisma ? b. Sebutkan bagian dari kompas Prisma ? c. Sebutkan beberapa pengaruh yang dapat mengakibatkan terjadinya iktilaf dalam penggunaan kompas ? d. Selain Kompas apalagi yang dapat lagi membantu kita untuk mengetahui arah ? e. Terangkan bagaimana caranya mencari back azimuth ? f. Uraikan kesukaran-kesukaran apa saja yang dihadapi dalam menggunakan kompas (berjalan dengan kompas) dan bagiamana cara mengatasinya ? g. Bagaimana bentuk bumi sebenarnya ? h. Berapa panjang garis lintang yang terbesar (lintang nol) ? i. Apa yang dimaksud dengan jalur bagian derajat dan bagaimana bentuk serta ukurannya ?


25 j. Apa yang dimaksud dengan lembaran bagian derajat dan bagimana bentuk dan ukurannya ? k. Sebutka letak meridian nol Jakarta dari meridian nol / GW ? l. Darimana titik asal peromeran lembaran bagian derajat peta topografi indonesia ? m. Sebutkan batas-batas wilayah indonesia dari barat ke timur dan dari utara ke selatan ? n. Bagaimana caranya memberi nmor LED pada peta-peta topografi ? o. Berapa lembar dan panjang satu lembaran peta yang berkedar -1 : 50.000 ? p. Bagimana cara pemberian nomor pada lembaran peta yang berkedar 1 : 50.000 dan 1 : 25.000 ? q. Tentukan kiri dan atas dari suatu lembaran peta yang bernomor 41/XLIII–D ?


26 BAB VII P E N U T U P 91. Demikian Diktat ini dibuat semoga bermanfaat bagi siswa maupun pelatih sehingga membantu dalam proses pengajaran selama pendidikan.


Click to View FlipBook Version