1. Abangan : Golongan masyarakat yang menganut agama islam, tetapi tidak
melaksanakan ajaran agama secara keseluruhan.
2. Arbitrasi : Penyelesaian konflik dengan menyertakan pihak ke tiga yang di pilih
oleh ke dua pihak atau badan yang berkedudukan lebih tinggi.
3. Abstrak : Merupakan gambaran singkat tentang isi keselurahan laporan
penelitian.
4. Accommodation : Usaha – usaha manusia mencegah / meredakan konflik sosial
5. Achieved Status : Merupakan status atau kedudukan seseorang yang di peroleh
melalui usaha-usaha yang disengaja.
6. Acting Lawless Crowds : Kerumunan yang mempunyai tujuan tertentu dengan
tidak mengindahkan/memperhatikan norma
7. Acting mobs : Kerumunan dengan menggunakan kekuatan fisik yang
berlawanan dengan norma-norma hukum dan norma masyarakat
8. Aculturasi : (akulturasi) suatu fenomena yang timbul sebagai hasil kebudayaan
9. Adaptasi : Penyesuaian diri terhadap lingkungan.
10. Adaptif : Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
11. Adat : Suatu kebiasaan yang diulang-ulang dan telah menyatu dengan
kehidupan masyarakat.
12. Adat istiadat : Dalam sosiologi diartikan sebagai tata kelakuan yang mampu
memberikan pola-pola perilaku masyarakat, serta memiliki kekuatan mengikat
yang lebih di bandiangkan dengan istilah lainnya.
13. Adat istiadat : tata kelakuan yang bersifat kekal dan kuat
integrasinya dengan pola perilaku-perilaku masyarakat
14. Adjudication : bentuk akomodasi yang diselesaikan melalui pengadilan
15. Afeksi; dalam sosiologi diartikan sebagai proses penyadaran yang dilakukan
oleh seseorang, baik secara individu ataupun secara kelompok.
16. Affectual action : Tindakan sosial karena kasih sayang / emosi.
17. Agama : Sistem terpadu (susunan) yang terdiri atas kepercayaan dan praktek
yang berhubunan dengan hal-hal suci dan bahwa kepercayan dan praktek
tersebut mempersatukan semua orang yang beriman kedalam suatu komunitas
yang dinamakan umat.
18. Agent of Change :Seseorang atau kelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat untuk menjadi pemimpin satu atau lebih lembaga
kemasyarakatan.
19. Ajudikasi : Bentuk akomodasi yang diselesaikan melalui pengadilan.
20. Akal : Gabungan dari perasaan dan pikiran.
21. Akomodasi : Penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok
manusia untuk meredakan pertentangan.
22. Akomodasi : usaha-usaha manusia untuk mencegah/meredakan suatu konflik
sosial
23. Aksi : Perbuatan atau sesuatu yang dilakukan.
24. Aksi Antisosial : Suatu aksi yang menempatkan kepentingan pribadi atau
kepentingan kelompok tertentu diatas kepentingan umum.
25. Aksiologi : dalam sosiologi adalah cara yang dipergunakan untuk dapat
mengetahui tujuan pengetahuan secara umum dalam masyarakat.
26. Akulturasi : dalam sosiologi adalah proses terbentuknya penggabungan yang
ada diantara dua kebudayaan tanpa lagi menghilangkan salah satu unsur
kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
27. Akulturasi : Percampuran dua hal atau lebih yang bersifat melengkapi.
28. Akulturasi Budaya : Proses pencampuran dua unsur budaya atau lebih yang
bersifat melengkapi tanpa menghilangkan corak yang lama.
29. Amalgamasi : Proses akibat percampuran bagian-bagian menjadi sesuatu yang
menyeluruh; Proses biologis yang menyangkut percampuran anggota
kelompok ras yang berbeda; Perkawinan campuran.
30. Ambiguitas : Kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; ketidaktentuan
atau ketidakjelasan.
31. Anatomi : Mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan
yang berbeda.
32. Angket : Daftar pertanyaan untuk menghimpun data yang diperlukan dalam
suatu penelitian.
33. Animisme : Kepercayaan kepada roh-roh yang tinggal dalam benda-benda dan
fenomena alam.
34. Anomie : keterbatasan cara-cara yang telah melembaga untuk mencapai tujuan
yang membudaya
35. Anti Konformitas : Suatu pelanggaran terhadap norma-norma dan nilai –nilai
sosial yang disengaja oleh individu atau sekelompok orang.
36. Anticipatory Socialization : Suatu bentuk sosialisai sekunder yang bertujuan
mempersiapkan seseorang untuk memperoleh peranan baru.
37. Antipati : Perasaan tidak suka yang amat sangat.
38. Antisosial Grudge : Rasa sakit hati atau dandam terhadap masyarakat atau
terhadaap aturan sosial tertentu sehingga menimbulkan perilaku
menyeleweng.
39. Antropologi : Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keanekaragaman
makhluk manusia beserta dengan kebudayaannya.
40. Antropologi budaya : Cabang dari ilmu antropologi umum yang menyelidiki
kebudayaan di berbagai bangsa didunia, baik masa lalu maupun masa
sekarang.
41. Antropologi fisik : Ilmu yang berusaha untuk memahami sifat biologis manusia.
42. Antropologi Linguistik : Studi tentang bagaimana suatu bahasa merefleksikan
dan mempengaruhi kehidupan sosial.
43. Antropologi terapan : Penggunaan pengetahuan dan keahlian antropologi
untuk menggarap masalah-masalah di dunia yang nyata.
44. Apartheid : dalam sosiologi adalah bentuk penolakan terhadap pengertian
rasisme di Afrika.
45. Apply sciences : metodologi ilmiah yang digunakan dalam Pengembangan
pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah
praktis
46. Apply sciences : Metodologi ilmiah yang digunakan dalam Pengembangan
pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah
praktis.
47. Apresiasi : Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan
datang.
48. Arbitrage : penyelesaian konflik dengan menyertakan pihak ke tiga yang di pilih
oleh ke dua pihak atau badan yang berkedudukan lebih tinggi
49. Arbitrasi : Cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga karena
pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
50. Arbitrasi : dalam sosiologi suatu cara untuk menengahi suatu masalah yang
dihadapi seseorang.
51. Arkeologi : Ilmu yang mempelajari sisa-sia peninggalan budaya masa lalu untuk
mengenal kehidupan masyarakat yang menciptakan kebudayaan itu.
52. Artikel Ilmiah : Laporan yang berisi intisari dari laporan lengkap.
53. Artistik : sikap hidup yang cenderung mengandalkan naluri dan perasaan.
54. Ascribed Status : Merupakan kedudukan yang diperoleh seseorang melalui
kelahiran.
55. Asimilasi : Proses lebih lanjut dari interaksi yang ditandai adanya usaha – usaha
untuk saling mengurangi perbedaan – perbedaan di antara seorang dengan
orang lain / kelompok.
56. Asimilasi Budaya : Percampuran dua unsur budaya atau lebih yang berbeda
yang berlangsung secara harmonis sehingga melahirkan suatu corak budaya
baru yang serasi.
57. Askripsi : Cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan.
58. Asosiasi : Bentuk interaksi sosial yang paling utama dan universal (kerja sama).
59. Asosiasi :unit kesatuan sosial yang dilandasi oleh adanya persamaan
kepentingan
60. Assigned Status : Merupakan status atau kedudukan yang diberikan kepada
seseorang karena dianggap berjasa.
61. Assimilation : (asimilasi) proses lebih lanjut dari interaksi yang ditandai adanya
usaha – usaha untuk saling mengurangi perbedaan – perbedaan di antara
seorang dengan orang lain / kelompok
62. Asumsi : Anggapan / dugaan yang diterima sebagai dasar / landasan berfikir.
63. Audien : Pengujung atau pendengar suatu ceramah.
64. Autis : Terganggu jika berhubungan dengan orang lain.
65. Avunkulokal : Pasangan pengantin baru yang bertempat tinggal di rumah
saudara laki laki ibu dari pihak suami.
66. Bahasa : Sistem bunyi yang mengikuti aturan tertentu agar dapat menimbulkan
arti dan ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
67. Bargaining : pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan
jasa antara dua organisasi/lebih
68. Basic Institution : Lembaga sosial yang dianggap sangat penting untuk
memelihara atau mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, bertempat
tinggal berdekatan sehingga dapat saling menolong.
69. Basic research : penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan
yang lebih banyak dari ilmu pengetahuan
70. Behaviour : Seseorang hanya berusaha meneliti perilaku dan dia tidak akan
yakin bahwa perbuatan itu memiliki arti subyektif dan diarahkan.
71. Beliefs : dalam sosiologi adalah kepercayaan
72. Bilateral : Susunan nama apabila dihitung dari ayah dan ibu bersama – sama.
73. Bilokal : Pengantin baru yang menetap secara bergantian antara tempat
kerabat istri dan kerabat suami; keluarga tersebut kadang – kadang bertempat
tinggal di tempat keluarga suami / keluarga istri
74. Biologis : Berhubungan dengan keadaan dan sifat makhluk hidup.
75. Birokrasi kharismatik : Pemimpin yang dianggap memiliki kemampuan
supranatural / kemampuan adrikodrati.
76. Birokrasi patrimonial : birokrasi tradisional yang didasarkan pada tradisi
pemeliharaan ketaatan bawahan / rakyat terhadap para pemimpin
77. Bukti : Keterangan nyata atau sesuatu yang menyatakan kebenaran dan suatu
peristiwa.
78. Cara : Perbuatan seseorang yang mengacu pada perbuatan orang lain di
sekitarnya dalam hubungan anggota masyarakat.
79. Casual crowds : dalam sosiologi adalah proses terjadinya suatu perkumpulan
dalam yang masyarakat yang memilik sifat sementara
80. Celaan : Merupakan tindakan kritik atau tuduhan terhadap suatu
pandangan,sikap,dan perilaku yang tidak sejalan pada umumnya.
81. Conciliation : Usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih
melalui cara-cara yang damai dan rasional.
82. Coalition : kombinasi antara dua organisasi/lebih yang mempunyai tujuan yang
sama
83. Coding : Kegiatan mengelompokkan jawaban responden menurut macamnya.
84. Coercion : akomodasi yang menggunakan paksaan
85. Common local : keluarga yang dihuni oleh sepasang suami istri keluarga
tersebut beserta anak – anaknya
86. Commonplace : Tindakan yang lazim.
87. Competition : (persaingan) proses yang menunjukan sifat saling menentang
antar seseorang dengan orang lain
88. Competition : dalam sosiologi diartikan sebagai persaingan sebagai suatu
proses sosial yang bersifat saling berlawanan dengan tujuan mengalahkan
antar seseorang dengan orang yang berbeda.
89. Compromise : akomodasi yang diambil yang dilakukan dengan cara masing –
masing kelompok yang bertukai mengurangi tuntutan
90. Conciliation : suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-
pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan bersama
91. Conjugal Family : Keluarga yang dibentuk berdasarkan hubungan perkawinan
atau kehidupan bersama antara sepasang suami istri yang sah akibat
pernikahan.
92. Conjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan dari
pada ikatan dengan orang tua
93. Connubium dua pihak (simetris) : perhubungan
perkawinan antara dua klan dan diantara klan tersebut saling bertukar jodoh
bagi para pemudanya yaitu naluri kemanusiaan.
94. Connubium sepihak (A-Symetris): perkawinan dengan ketentuan bahwa satu
klan terhadap klan yang lain mempunyai satu kedudukan
95. Connubium simetris : Hubungan perkawinan antara dua klan secara timbal
balik.
96. Consequence Family : Keluarga yang dibentuk berdasarkan pada hubungan
darah dari sejumlah orang dalam kerabat.
97. Contravension : proses sosial yang terletak antara persaingan dengan
pertentangan
98. Cooperation : Bekerja sama.
99. Cooperation / association : bentuk interaksi sosial yang paling utama dan
universal(kerja sama)
100. Crescive Institution : Lembaga sosial yang tumbuh dalam adat istiadat
masyarakat sehingga menjadi lembaga sosial utama di dalam masyarakat itu.
101. Crime : suatu kejadian pidana, karena melanggar norma hukum pidana
(kejahatan)
102. Cross cousin : perkawinan antara anak – anak dari dua
orang saudara sekandung yang berbeda kelaminnya.
103. Cultural Lag : Adanya unsur-unsur dalam masyarakat yang berubah secara
cepat, tapi beberapa unsur-unsur itu berkaitan erat dengan unsur-unsur yang
berubah dengan sangat lambat.
104. Cultural lag : kesenjangan budaya
105. Cultural Shock : Suatu kondisi ketika terjadi goncangan jiwa atau mental
seseorang atau sekelompok orang akibat belum adanya kesanggupan
menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda jauh dengan
kebudayaannya dan datang secara tiba-tiba.
106. Cultural Transmission : Proses peralihan atau pemindahan unsur-unsur
budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya, dari suatu kelompok ke
kelompok yang lain, atau dari individu yang satu kepada individu yang lainnya.
107. Culture : kebudayaan
108. Custom : Adat istiadat yaitu norma yang telah mendarah daging dan menyatu
dengan kehidupan masyarakat dalam masyarakat.
109. Custom : tata kelakuan yang bersifat kekal dan kuat
110. Damai : Tidak ada kerusuhan, aman, tentram, tenang.
111. Das sein : Sosiologi membahas hal yang sedang terjadi.
112. Das sollen : Menurut hal yang seharusnya terjadi.
113. Data : Keterangan yang benar dan nyata, atau keterangan/ahan nyata yang
dapat dijadikan dasar kajian.
114. Data Empiris : Data realita di lapangan.
115. Data Etnografi : Data-data mengenai suku bangsa tertentu.
116. Data kualitatif : data yang tidak dapat dinyatakan dengan angka
117. Data kuantitatif : Data yang dapat dinyatakan dengan angka.
118. Data Primer : Data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti terhadap
objek penelitian tanpa melalui perantara.
119. Data Sekunder : Yaitu data yang diperoleh peneliti melalui perantara
(kolektor).
120. Data sosial : Semua keterangan atau kenyataan yang berada di dalam
masyarakat yang berkaitan dengan segi kemanusiaan.
121. Dedikasi : Mempersembahkan; kemampuan dan kemaian mengabdikan diri
sendiri demi kepentingan orang lain.
122. Demografi : Ilmu tentang susunan, jumlah dan perkembangan penduduk; ilmu
yang memberikan uraian atau gambaran statistik yang mengenai suku bangsa
yang dilihat dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan.
123. Demoralisasi : Penurunan kualitas moral dengan pergaulan hidup, tetapi
tanpa tujuan tertentu.
124. Desain Penelitian : Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian.
125. Desas – desus : kabar berita yang disebarkan yang kebenarannya belum dapat
dipastikan.
126. Desentralisasi : Sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan
kekuasaan kepada pemerintah daerah.
127. Desersi : Perbuatan lari meninggalkan dinas ketentaraan; pembelotan kepada
musuh; perbuatan lari dan memihak kepada musuh.
128. Destruktif : Bersifat merusak; memusnahkan; menghancurkan.
129. Deviance : kecenderungan untuk menyimpang dari suatu norma
130. Deviant behavior : Perilaku menyimpang.
131. Deviant institution (penyimpangan institusi) : Kejahatan yang dilakukan oleh
suatu organisasi yang melibatkan organisasi lainnya yang dilakukan rapi.
132. Deviant primary (penyimpangan primer) : perbuatan menyimpang yang
pertama kali yang dilakukan oleh seseorang yang dalam aspek kehidupan
lainnya selalu berlaku konformis (mematuhi norma yang berlaku)
133. Deviant subculture : subbudaya menyimpang
134. Diferensiasi Sosial : Pembedaan penduduk atau masyarakat yang sifatnya
betingkat.
135. Differentia speciafica : Menerangkan genus secara khas.
136. Difusi : dalam sosiologi proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan
sejarah ke seluruh dunia bersamaan dengan penyebaran dan migrasi
kelompok-kelompok manusia di muka bumi.
137. Difusi : proses dimana suatu cirri kebudayaan tersebut lepas secara geografis
dari sumber ciri itu tercipta
138. Difusi : Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan sejarah keseluruh
dunia bersamaan dengan terjadinya proses penyebaran dan migrasi
kelompok-kelompok manusia di muka bumi.
139. Dikotomi : Pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan.
140. Dinamika sosial : dalam sosiologi adalah pengetahuan dan pembahasan
terhadap adanya proses perubahan-perubahan sosial dalam juga penjelasan
mengenai realitas sosial
141. Dinamika Sosial : Gerak perubahan situasi di dalam masyarakat sebagai akibat
dari proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut.
142. Dinamis : Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.
143. Discovery : penemuan unsur – unsur kebudayaan baik berupa alat ataupun
gagasan baru
144. Diskriminasi : Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara.
145. Diskusi Kelas : Sebuah seminar kecil yang dilakukan oleh siswa-siswa dalam
kelasnya masing-masing.
146. Diskusi Panel : Diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang guna
membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dengan menghadirkan
beberapa ahli dalam bidang yang dijadikan topik diskusi.
147. Disorganisasi : Proses memudarnya atau melemahnya norma-norma dan
nilai-nilai sosial dalam masyarakat karena adnya perubahan sosial dan
perubahan budaya.
148. Diverse : Bermacam-macam.
149. Deviation secondary (penyimpangan sekunder): perbuatan oleh masyarakat
dianggap sebagai perbuatan menyimpang
150. Dogmatis : Secara membuta dan tanpa henti mendukung suatu pandangan
yang tanpa bukti kesahihannya.
151. Doktrin : Suatu penentu sifat hubungan antar sesama dan hubungan antara
manusia dengan Tuhan.
152. Dokumenter : Metode Pengumpulan data dengan cara mengambil data dari
arsip.
153. Dominasi : Penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah.
154. Downward Mobility : dalam sosiologi adalah suatu perubahan yang terjadi
diantara kedudukan sosial dari berbagai lapisan atas ke lapisan yang
bawahnya (lebih rendah).
155. Editing : Suatu kegiatan meneliti dan memeriksa kembali data- data yang
telah dikumpulkan dari lapangan, terutama yang didapat dari kuesioner.
156. Ego : dalam sosiologi adalah bagian yang memiliki sifat sadar dan juga bersifat
rasional
157. Ego : Usaha sadar manusia untuk memenuhi dorongan-dorongan yang
bersifat mencari kesenangan.
158. Ejekan : Tindakan membicarakan seseorang dengan menggunakan kata-kata
kiasan,perumpamaan,atau kata-kata yang berlebihan,serta bermakna negatif.
159. Ekologis : Ilmu tentang hubungan penduduk dengan lingkunan alam,
teknologi dan masyarakat manusia.
160. Ekonomi : Setiap sistem hubungan-hubungan yang menentukan alokasi
seumber-sumber daya yang terbatas atau yang langka.
161. Eksekutif : Badan yang melaksanakan peraturan dan mengadili pelanggar
undang-undang.
162. Eksistensi : keberadaan.
163. Eksklusivitas : Kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.
164. Eksogami : Pernikahan yang dilakukan dengan seseorang di luar
lingkungannya.
165. Eksperimen Laboratorium : Pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium
dan peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara
umum, kemudian diamati hasilnya.
166. Eksplisit : Nyata atau realistis.
167. Eliminasi : Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
karena mengalah.
168. Elit : Kelompok kecil orang-orang yang terpandang atau berderajat tinggi.
169. Empati : berwujud rasa haru ketika melihat orang lain mengalami kejadian
yang menyenangkan / menyedihkan
170. Empati : Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang atau kelompok yang lain.
171. Empiris : dalam sosiologi adalah penelitian sosial yang dilakukan dalam
masyarakat dan juga didasarkan pada hasil observasi.
172. Empiris : Ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
173. Enacted Institution : Lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
174. Endemik : Penyakit yang terjangkit di suatu daerah tertentu; secara tepat
terdapat di tempat-tempat atau kalangan orang-orang tertentu atau pada
golongan suatu masyarakat.
175. Endogami : Pernikahan yang dilakukan dengan seseorang yang berasal dari
lingkungannya sendiri.
176. Enkulturasi : dalam sosiologi adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang
individu di dalam mempelajari dan untuk menyesuaikan pikiran, sikap, adat
isiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan di dalam kebudayaan
masyarakat.
177. Enkulturasi : Proses belajar dan rnenyesuaikan alam pikiran.
178. Epistemologi : dalam sosiologi adalah cara yang dipergunakan untuk
mengetahuai bagimana munculnya teori dalam ilmu pengetahuan.
179. Estetis : Mempunyai penilaian terhadap keindahan.
180. Ethologi : ilmu tentang perilaku hewan dalam lingkungan alamiah
181. Etika : ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan
kewajiban moral
182. Etiket : Tata cara dalam masyarakat dan sopan santun dalam upaya
memelihara hubungan baik antara sesama manusia.
183. Etimologi : Pengertian sebuah istilah ditinjau dari asal usul katanya.
184. Etnis : Bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan
yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat,
agama dan bahasa: suku bangsa
185. Etnografi : Gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan di suatu
waktu.
186. Etnologi : Salah satu cabang ilmu antropologi yang mempelajari berbagai
suku bangsa dan aspek kebudayaannya.
187. Etnosentrisme : dalam sosiologi adalah jenis-jenis pengagungan yang
dilakukan oleh seseorang/kelompok di dalam etnis tertentu.
188. Etnosentrisme : Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan
kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang
meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
189. Etos : Pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial.
190. Evidence : Keterangan nyata atau sesuatu yang menyatakan kebenaran dan
suatu peristiwa.
191. Evolusi : Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan ada
serangkaian perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat
pula.
192. Evolusi konvergen : Pertumbuhan adaptasi kultural terhadap kondisi
lingkungan yang sama oleh bangsa-bangsa dengan latar belakang sangat
berlainan.
193. Evolusi pararel : Pertumbuhan adaptasi kultural terhadap kondisi lingkungan
yang sama oleh bangsa-bangsa dengan latar belakang budaya yang agak
sama.
194. Exogami : perkawinan diambil dari luar kerabatnya sendiri
195. Experimenting : dalam sosiologi artinya adalah menjajaki.
196. Extended Family : keluarga luas.
197. Face to face : dalam sosiologi berhadapan langsung
198. Fakta : kenyataan yang menggambarkan gejala tertentu yang ditangkap oleh
indra manusia dalam kerangka pikiran tertentu, dapat diuji kebenarannya
secara empiris
199. Fakta : Suatu kejadian yang di dalamnya terdapat pelaku, waktu dan tempat
serta peristiwanya.
200. Fakta sosial : setiap hal yang dapat diidentifikasi yang
berkenan dengan hakikat hubungan sosial, nilai sosial, / proses sosial
201. Fakta sosial : Setiap hal yang dapat diidentifikasi yang berkenan dengan
hakikat hubungan sosial, nilai sosial / proses sosial.
202. Faktor endogen : faktor yang berasal dari dalam masyarakat
203. Faktor kepribadian : Semua faktor psikologi dan biologis yang mempengaruhi
perilaku para pelaku secara perorangan.
204. Faktor situasi : semua kondisi fisik dan sosial
205. Faktor struktur sosial budaya : sistem pemerintahan, bentuk masyarakat, adat
istiadat
206. pola perilaku ideal yang diharapkan
207. Faktual : Seorang peneleti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh,
bukan berdasarkan obsesi, harapan atau angan angan yang bersifat abstrak.
208. Fanatisme : Keyakinan yang terlalu kuat terhadap ajaran.
209. Fenomena Alam : Semua kejadian atau keadaan yang bersifat fisis yang
terjadi dalam masyarakat.
210. Feodal : Berhubungan dengan susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum
bangsawan.
211. Fokus sosiologi : mempelajari kehidupan kelompok manusia dan hasil
interaksi sosial dari kehidupan kelompok tersebutss
212. Folkways : Kebiasaan yaitu segala sesuatu yang dilakukan secara berulang-
ulang;Perbuatan atau sikap yang dilakukan berulang – ulang.
213. Formal : Resmi; sesuai dengan peraturan yang sah.
214. Formal audiens : kerumunan yang punya pusat perhatian dan persamaan
tujuan, tapi sifatnya pasif
215. Fundamentalisme : Paham yang cenderung untuk memperjuangkan sesuatu
secara radikal.
216. Fungsi Laten : Fungsi lembaga yang tidak disadari oleh masyarakat atau
hanya disadari oleh orang tertentu tetapi berpengaruh besar bagi
perkembangan masyarakat.
217. Fungsi Manifes : Fungsi lembaga yang disadari, maksudnya suatu lembaga
mempunyai fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan
dipenuhi oleh lembaga itu.
218. Game Stage : Merupakan tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan
digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh
kesadaran.
219. Gardner : untuk menggambarkan tugas sosiologi sebagai teknis
220. Gemeinschaft : masyarakat paguyuban
221. Gemeinschaft (Paguyuban) : Merupakan kelompok sosial yang anggota-
anggotanya.
222. Gemeinschaft by Blood : Yaitu paguyuban yang terjadi karena ikatan darah.
223. Gemeinschaft of Mind : Merupakan paguyuban atas dasar ideologi.
224. Gencatan senjata : Penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
225. Gender : Jenis kelamin; pembedaan peranan pria dan wanita yang dibentuk
oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
226. Generalisasi : Membentuk gagasan / simpulan umum dari suatu kejadian.
227. Generalized Stage : Merupakan tahap penerimaan norma kolektif dan pada
tahaap ini seseorang telah dianggap dewasa generasi.
228. Genjatan Senjata : Penghentian tembak menembak.
229. Genom : Satu gugus kromosom yang selaras dengan segugus sel dari suatu
jenis.
230. Geografis : Berhubungan dengan ilmu tentang permukaan bumi, iklim,
penduduk, flora dan fauna.
231. Gessellscheft (Patembayan) : Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok
untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan bersifat sebagai
suatu bentuk dalam pikiran belaka.
232. Global : Meliputi seluruh dunia.
233. Globalisasi : Suatu proses atau tatanan yang menyebabkan seseorang,
sekelompok orang, atau suatu negara saling dihubungkan dalam masyarakat
atau negara lain akibat kemajuan teknologi, komunikasi di seluruh penjuru
dunia.
234. Gosip : Informasi yang menyebar secara cepat dan tidak berdasarkan fakta
atau bukti-bukti yang kuat.
235. Gossip : pengendalian yang lebih bersifat tertutup yang dibicarakan dari mulut
ke mulut secara bisik – bisik
236. Grafik : Gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka,
yang biasanya berasal dari tabel-tabel yang telah dibuat.
237. Grafik Batang : Grafik yang hampir mirip dengan grafik garis, namun
menggunakan gambar batang sebagai pengganti grafik garis.
238. Grafik Gambar : Grafik yang berupa gambar atau ikon tertentu (pictogram
chart).
239. Grafik lingkaran : Grafik yang menyajikan data dalam bentuk lingkaran.
240. Grafik Peta : Grafik yang berbentuk peta (chartogram chart).
241. Gregariousness : Binatang yang
242. Gregariousness : naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain
dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya; mempunyai sifat hidup
berkelompok.
243. Grounded Research : Penelitian yang didasarkan pada fakta dan
menggunakan analisis perbandingan, serta bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan
mengemukakan teori dimana pengumpulan data dan analisis data berjalan
pada waktu yang bersamaan.
244. Group deviation (penyimpangan kelompok) : Penyimpangan yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang patuh pada norma kelompoknya, padahal norma
tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
245. Group married : Perkawinan kelompok.
246. Hegemoni : Pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan suatu negara atas
negara lain.
247. Heterogami : Pernikahan yang terjadi antara pria dan wanita dari dua
keluarga yang berlainan lapisan sosialnya.
248. Heterogen : Terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan
jenis; beraneka ragam.
249. Hipotesa : Jawaban sementara dari suatu masalah.
250. Hipotesis : Dugaan sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya;Proposisi ; pernyataan mengenai suatu fenomena / gejala yang
dapat diuji / dibuktikan kebenarannya.
251. Historis : bersejarah.
252. Homo seksual : Hubungan seksual yang dilakukan sesama laki- laki.
253. Homogami : Pernikahan yang terjadi pria dan perempuan yang berasal dari
lapisan atau kedudukan sosial yang sama.
254. Homogen : Terdiri atas berbagai unsur yang sama.
255. House hold : Dalam keluarga dihuni oleh sepasang suami istri dan anak –
anaknya dan cucu – cucunya serta nenek dan kakek dari suami istri tersebut.
256. House hold : dalam sosiologi diartikan sebagai keluarga yang memeiliki
anggota antara suami, istri, anak– anak, cucu – cucunya, nenek, dan kakek
dari sepasang rumah tangga suami dan istri tersebut
257. Hubungan Asimetris : Hubungan yang terjadi apabila sebuah variabel
berhubungan dengan variabel lain tetapi tidak bersifat timbal balik.
258. Hubungan Simetris : Hubungan yang terjadi apabila dua variabel yang
berhubungan merupakan akibat dari satu faktor yang sama.
259. Hubungan Timbal Balik : Hubungan yang terjadi jika kedua variabel saling
mempengaruhi secara timbal balik (resiprokal).
260. Human Instrument : Istilah dalam penelitian kualitatif untuk menyebut
peneliti yang bertindak sebagai instrumen penelitian.
261. Identifikasi : dalam sosiologi diartikan sebagai tingkat kecenderungan yang
terjadi pada seseorang untuk menjadi sama dengan orang lainnya.
262. Identifikasi : Meniru gaya hidup,tingkah laku /perubahan orang lain yang
diidentifikasi (keinginan untuk menjadi sama[identik].
263. Ilmu : Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala
tertentu di bidang pengetahuan itu; Pengetahuan atau kepandaian.
264. Ilmu Pengetahuan : Himpunan pengetahun-pengetahuan yang tersusun
secara sistematis.
265. Imajinasi Sosiologis : Imajinasi yang digunakan untuk memahami apa yang
terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
266. Imitasi : Tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau
penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
267. Imitasi : dalam sosiologi peniruan terhadap bentuk lain.
268. Imitasi :meniru sama persis tindakan orang yang
diimitasi /ditiru
269. Immoral Lawless Crowds : Kerumunan yang segala tindakannya berlawanan.
270. Implisit : Tersembunyi atau abstrak.
271. In – Group : bentuk kelompok sosial yang di antara anggota – anggotanya
saling mengidentifikasi dirinya
272. In – Group : Bentuk kelompok sosial yang di antara anggota – anggotanya
saling mengidentifikasi dirinya.
273. Inces Taboo : Larangan melakukan perkawinan dengan keluarga yang sangat
dekat.
274. Inconvenient Causal Crowds : Kerumunan yang bersifat terlalu sementara
yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama.
275. Indikasi : Petujuk, tanda-tanda yang menarik perhatian.
276. Individual devination (penyimpangan individual) : perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat
277. Individual devination (penyimpangan individual) : Perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat.
278. Indogami : Perkawinan yang diambil dalam keluarga / kerabat / jodoh.
279. Industrialisasi : Usaha menggalakan industri dalam suatu negara.
280. Informal : Tidak resmi.
281. Inklusif : Termasuk atau terhitung.
282. Inovasi : dalam sosiologi penemuan unsur-unsur kebudayaan baru.
283. Inovasi : ide baru, tidak Pandang apakah itu merupakan
Indogami :perkawinan yang diambil dalam keluarga / kerabat / jodoh
284. Inovasi : Proses atau rangkaian penemuan, pengembangan, dan persebaran
suatu hasil kebudayaan.
285. Inovasi-Invention
286. Instituation : Masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya.
287. Institute : badan / organisasi yang melaksanakan House hold Identifikasi
Imitasi Individual devination (penyimpangan individual) Invention
unsur – unsur yang sudah ada
288. Institute : badan / organisasi yang melaksanakan kebudayaan dengan
mengombinasikan aktifitas
289. Institute : Badan / organisasi yang melaksanakan kebudayaan dengan
mengombinasikan aktifitas.
290. Integrasi : dalam sosiologi penyatuan dua atau lebih suku bangsa atau
kelompok tertentu.
291. Integrasi Bangsa : Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam
suatu wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional.
292. Intelektualita : Kecakapan berpikir.
293. Intensitas : Keadaan tingkatan atau ukuran intensnya.
294. Interaksi Sosial : Hubungan sosial yang dinamis antarindividu atau antar
kelompok atau hubungan antara individu dengan kelompok.
295. Internalisasi : dalam sosiologi proses panjang sejak seorang individu
dilahirkan, sampai ia hampir meninggal.
296. Internalized Value : Nilai yang mendarah daging atau nilai yang menjadi
kepribadian dan kebiasaan yang dilakukan secara tidak sadar dan tanpa
melalui proses berpikir.
297. Interpenden : Saling tergantung.
298. Interrelasi : Diantara beberapa hubungan.
299. Interview : Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai
responden.
300. Intimidasi : dalam sosiologi bentuk pemaksaan atau teror terhadap suatu
pihak.
301. Intuisi : Bisikan hati / bisikan kalbu, faktor dominant yang mendasari
pengetahuan intuisi.
302. Intuisi : bisikan hati / bisikan kalbu, faktor dominant yangmendasari
pengetahuan intuisi J
303. Invention : upaya menghasilkan suatu unsur kebudayaan dengan
mengkombinasikan unsur-unsur yang sudah ada
304. Invention : Upaya menghasilkan suatu unsur kebudayaan dengan
mengkombinasikan unsur-unsur yang sudah ada.
305. Invention : upaya menghasilkan suatu unsure
kebudayaan dengan mengombinasikan unsur – unsur yang sudah ada
306. Join venture : perundingan damai antara dua kelompok yang bertikai
307. Join venture : Perundingan damai antara dua kelompok yang bertikai.
308. Joint venture : dalam sosiologi bentuk kerja sama dua pihak atau lebih.
309. Kapitalisme : Sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber pada
modal pribadi atau perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran
bebas.
310. Kapitalisme-Kejahatan Tanpa Korban
311. Kasta : Golongan manusia di masyarakat beragama hindu.
312. Kaum Borjuis : Kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat
produksi dan modal.
313. Kaum Proletar : Kelas yang terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai
alat produksi dan modal sehingga di eksploitasi untuk kepentingan kaum
kapitalis.
314. Keajegan : Suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai
hasi dari hubungan antara tindakan, nilai dan norma sosial yang berlangsung
secara terus menerus.
315. Kebiasaan : Cara-cara yang dianggap baik dan benar sehingga dipedomani
dan dilaksanakan secara berulang-ulang.
316. Kebudayaan : Semua benda baik abstrak maupun konkrit yang merupakan
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.
317. Kebutuhan Hidup : Kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mempertahankan
kehidupan manusia yang terdiri dari kebutuhan mendasar, kebutuhan sosial
dan kebutuhan integratif.
318. Kebutuhan Integratif : Kebutuhan kejiwaan manusia sebagai perwujudan dari
hakekat manusia sebagai manusia makhluk pemikir dan bermoral.
319. Kebutuhan Mendasar : Kebutuhan pokok manusia berkaitan dengan hakekat
manusia sebagai manusia sebagai makhluk hidup.
320. Kebutuhan Sosial : Kebutuhan manusia untuk mewujudkan kehidupan
bersama dengan manusia yang lain.
321. Kejahatan Kerah Putih : Kejahatan yang mengacu pada kejahatan yang
dilakukan oleh orang terpandang atau orang yang berstatus tinggi dalam
rangka pekerjaanya.
322. Kejahatan Korporat : Kejahatan yang ilakukan atas nama organisasi dengan
tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
323. Kejahatan tanpa korban : Kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan
pada korban akibat tindak pidana orang lain.
324. Kejahatan Terorganisasi : Kejahatan yang pelakunya merupakan komplotan
yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan
uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum.
325. Kejahatan Terorganisasi-Kerja Sama Kontrak
326. Kekerasan Agresif : Kekerasan yang dilakukan untuk medapatkan sesuatu.
327. Kekerasan Defensif : Kekerasan untuk melindungi diri.
328. Kekerasan Terbuka : Kekerasan yang dapat dilihat.
329. Kekerasan Tertutup : Kekerasan tersembunyi atau yang secara tidak langsung
dilakukan.
330. Kelompok Etnik : Himpunan manusia yang dibedakan berdasarkan persamaan
dan perbadaan kebudayaan.
331. Kelompok Okupasional : Berhubungan dngan pekerjaan atau tugas seseorang.
332. Kelompok sosial : Kumpulan manusia yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat
dalam ikatan oranisasi.
333. Keluarga : Satuan sosial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
334. Keluarga Batih : Keluarga yang anggotanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak-
anaknya yang belum menikah, termasuk juga anak-anak angkat atau anak tiri
yang belum menikah.
335. Keluarga Luas : Keluarga inti yang diperluas keanggotaannya.
336. Kemiskinan : Suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
337. Kenakalan Remaja : Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja yang
belum dewasa.
338. Kenyataan : Segala sesuatu yang benar-benar ada yang dapat dilihat dan
dapat diraba.
339. Kepribadian : Generalisasi dari perilaku khas seseorang.
340. Keputusan Mayoritas : Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak
dalam voting.
341. Kerabat : Satuan sosial yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai
persamaan darah dan keturunan.
342. Kerja Sama (cooperation) : Suatu usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
343. Kerja sama kontrak : Kerjasama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan
tertentu, yang disepakati bersama.
344. Kerja sama langsung : Kerjasama sebagai hasil dari perintah atasan kepada
bawahan atau penguasa terhadap rakatnya.
345. Kerja Sama Langsung-Kompromi
346. Kerja sama spontan : Kerjasama yang terjadi secara serta-merta.
347. Kerja sama tradisional : Kerjasama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari
sistem sosial.
348. Kesatuan Sosial : Bagian-bagian dalam masyarakat.
349. Ketahanan Nasional : Kemampuan suatu bangsa untuk mengatasi segala
hambatannya.
350. Keteraturan Sosial : Suatu keadaan dimana individu-individu di dalam
masyarakat telah mampu berbuat sebagaimana nilai dan norma yang ada
yaitu telah berbuat sebagaimana hak dan kewajibannya.
351. Kinesika : Gerakan tubuh yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
352. Klan : Kelompok yang didasarkan pada prinsip untuk menarik garis keturunan
unilineal.
353. Klasifikasi : Penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut
kaidah atau standar yang ditetapkan.
354. Klik : dalam sosiologi kelompok anak muda dalam pergaulan.
355. Klik : Kelompok kecil orang tanpa struktur formal yang mempunyai
pandangan atau kepentingan bersama.
356. Knowledge : Pengetahuan tentang suatu hal.
357. Koalisi : Kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama.
358. Koefisien Korelasi : Derajat atau tingkat hubungan antara dua fariabel diukur
dengan indeks korelasi.
359. Koersi : Bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik
maupun psikologis.
360. Koersi : dalam sosiologi bentuk pemaksaan kehendak terhadap pihak lain.
361. Kohesi : Hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh.
362. Kolektor : Pihak yang menghimpun data (lurah, camat, badan pusat statistik,
wold population.
363. Komparasi : Membandingkan.
364. Kompeten : Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik
penelitian tertentu.
365. Kompetisi : Suatu bentuk interaksi sosial yang berupa persaingan.
366. Kompromi : Persetujuan dengan jalan danai atau saling mengurangi tuntutan.
367. Kompulasi-Konflik Konstruktif
368. Kompulsi (paksaan) : Keadaan yang disengaja diciptakan sehingga seseorang
seseorang terpaksa menuruti atau mengubah sifatnya, dan menghasilkan
suatu kepatuhan yang sifatnya tidak langsung.
369. Komunikan : Orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran atau
perasaan oleh pihak lain.
370. Komunikasi : Hubungan; kontak; pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami; Proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain
371. Komunikasi : proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain
372. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan, pikiran dan pesan kepada
orang lain.
373. Komunitas : Kelompok organisme yang hidup dan saling berinteraksi di dalam
daerah tertentu; masyarakat; paguyuban; Satuan sosial yang didasari oleh
lokalitas.
374. Komunitas : satuan sosial yang didasari oleh lokalitas
Kursif : pengendalian sosial yang dilaksanakan secara kekerasan, paksaan, dan
disertai dengan ancaman
375. Konfersi : Penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah &
mau menerima pendirian pihak lain.
376. Konflik (pertentangan) : Suatu bentuk interaksi sosial dimana masing-masng
pihak saling menghancurkan.
377. Konflik Budaya : Merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan budaya dari pihak-pihak yang berkonflik.
378. Konflik Destruktif : Merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan
tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok
terhadap pihak lain.
379. Konflik Diagonal : Merupakan konflik yang terjadi karena adanya
ketidakadilan alokasi sumber daya keseluruh organisasi sehingga
menimbulkan pertentngan yang ekstrim.
380. Konflik Ekonomi : Merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya
ekonomi dari pihak yang berkonflik.
381. Konflik Horizontal : Merupakan konflik yang terjadi antara individu atau
kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama.
382. Konflik Ideologi : Merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan
paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.
383. Konflik Interindividu : Merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan
emosi individu hingga tingkat keresahan yang peling tinggi.
384. Konflik Konstruktif : Merupakan konflik yang muncul karena adanya
perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu
permasalahan.
385. Konflik Politik : Merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.
386. Konflik Politik-Kontak Sosial Positif
387. Konflik Sosial : Pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat
menyeluruh dalam kehidupan.
388. Konflik Status : Konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat dari
adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan.
389. Konflik Terbuka : Merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.
390. Konflik Tertutup : Merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang
atau kelompok yang terlibat konflik.
391. Konflik Vertikal : Merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam
satu struktur yang memiliki hierarki.
392. Konformitas : Cara adaptasi yang mengikuti cara dan tujuan yang telah
ditetapkan oleh masyarakat.
393. Konformitas : dalam sosiologi sikap mengikuti kebiasaan kelompok lain.
394. Konkuren : Lawan bersaing; persaingan.
395. Konsanguinal : Keluarga yang menekan pada pentingnya ikatan – ikatan darah
dari pada ikatan antara suami dan istrinya.
396. Konsanguinal: keluarga yang menekan pada pentingnya ikatan – ikatan darah
dari pada ikatan antara suami dan istrinya
397. Konsensus : Kesempatan kata permufakatan bersama yang dicapai melalui
kebulatan suara.
398. Konsentrasi : Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.
399. Konsep : Himpunan fakta-fakta yang sejenis dalam bentuk istilah.
400. Konsep Dasar : Konsep yang pokok dan penting.
401. Konservatif : dalam sosiologi cara berpikir seseorang yang kolot atau
tradisional.
402. Konsiliasi : dalam sosiologi mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-
pihak yang bertikai untuk tercapainya kesepakatan bersama.
403. Konsiliasi : Usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih utuk
mencapai persetujan dalam menyelesaikan perselisihan tersebut.
404. Konstan : Tetap tidak berubah.
405. Konstuktif : Bersifat membina; memperbaiki; membangun.
406. Kontak primer : yang dilakukan secara langsung
407. Kontak primer : Yang dilakukan secara langsung.
408. Kontak sekunder : Kontak yang dilakukan melalui perantara / penghubung.
409. Kontak sekunder : yang dilakukan melalui perantara / penghubung
410. Kontak Sosial Negatif : Interaksi sosial yang mengarah pada pertentangan
atau konflik.
411. Kontak sosial Positif : Interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama.
412. Kontrafersi : Suatu bentuk komunikasi antara pihak dengan pihak, dimana
masing-masing saling tidak saling menyukai.
413. Kontravensi : dalam sosiologi proses sosial yang ditandai adanya
ketidakpuasan, ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan
terhadap kepribadian seseorang atau kelompok yang tidak diungkapkan
secara terbuka.
414. Kontravensi : Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya
ketidakpastian, keraguan, penolakan ,dan penyangkalan yang tidak
diungkapkan secara terbuka.
415. Konvensi : Aturan atau praktik berdasarkan persetujuan umum dan
dipertahankan oleh masyarakat secara umum.
416. Kooptasi : dalam sosiologi proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara
untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.
417. Kooptasi : Proses penerimaan unsur- unsur baru dalam kepemimpinan dan
pelaksanaan politik organisasi sebagai satu satunya cara untuk menghindari
konflik yang bisa mengguncang organisasi.
418. Kosmopolitan : Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas terjadi dari
orang-orang atau unsur-unsur yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
419. Kronologis : Urutan kejadian.
420. Kuesioner : Sekumpulan pertanyaan yang butir-butirnya berhubungan dengan
masalah penelitian dan mempunyai makna guna menguji hipotesis.
421. Kultural : Semua hasil cipta, rasa dan karya manusia dalam hidup
bermasyarakat.
422. Kumpul Kebo : Hidup seperti suami istri tanpa nikah.
423. Kumulatif : dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada
424. Kumulatif : Dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada.
425. Kumulatif : Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki,
memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
426. Kursif : Pengendalian sosial yang dilaksanakan secara kekerasan, paksaan, dan
disertai dengan ancaman.
427. Labeling : pengidentifikasian seseorang sebagai
seorang penyimpag yag serig kali diikuti oleh adanya perubuhan perlajuan
orang lain terhadap orang tersebutLingkungan pranata : lingkungan dalam
rahim ibu
428. Labelling : Pemberian julukan, cap atau merek yang diberikan masyarakat
kepada seseorang.
429. Labelling-Lokal
430. Lambang : Sesuatu yang menjadi pengganti atau simbol dari hal tertentu,
atau ekspresi dari fakta yang tidak diketahui.
431. Lawless crowds : Kerumunan yang berlawanan dengan norma – norma
hukum.
432. Lawless crowds : kerumunan yang berlawanan dengan norma – norma hukum
Logis : dapat diterima akaal sehat
433. Lembaga : badan / organisasi yang melaksanakan aktifitas
Lingkungan : kondiasi disekitar individu yang mempengaruhi proses sosialisasi
434. Lembaga : Suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan
yang oleh masyarakat dianggap penting.
435. Lembaga Politik : Bermacam-macam kegiatan masyarakat dalam suatu
wilayah negara yang menyangkut proses-proses penentuan dan pelaksanaan
dan kehidupan bernegara.
436. Lembaga Sosial : Seperangkat aturan yang berisi nilai-nilai dan norma sosial
untuk mengatur kegiatan dan kebutuhan sosial tertentu.
437. Lesbianisme : Hubungan seksual yang dilakukan sesama wanita.
438. Lingkungan : Kondisi disekitar individu yang mempengaruhi proses sosialisasi.
439. Lingkungan kerja : Lingkunan sosal dimana seseorang bekerja.
440. Lingkungan pranata : Lingkungan dalam rahim ibu.
441. Lingkungan Pranatal : dalam sosiologi adalah lingkungan dalam kandungan
ibu.
442. Logis : Dapat diterima akal sehat.
443. Lokal : Setempat; di suatu tempat.
444. Mainstream : Suatu budaya yang mendominasi masyarakat; budaya aliran
utama yang diikuti dalam suatu masyarakat.
445. Mainstream-Median
446. Majemuk : Terdiri atas beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan.
447. Marriage : Pernikahan.
448. Masalah : Suatu keadaan yang tidak bersesuaian dengan apa yang diinginkan,
atau dengan kata lain masalah adalah ketidaksesuaian antara keinginan
dengan kenyataan yang ada.
449. Masalah Sosial : Gejala kehidupan sosisl yang tidak normal.
450. Masyarakat : Persekutuan orang-orang yang menempati wilayah tertentu dan
membina kerja sama dalam seluruh aspek kehidupan atas dasar norma
tertentu.
451. Masyarakat modern : Masyarakat yang sebagian besar anggotanya
mempunyai orientasi nilai budaya yang mengarah ke kehidupan peradaban
dunia masa kini dan masa yang akan datang.
452. Masyarakat modern : masyarakat yang sebagian besar anggotanya
mempunyai orientasi nilai budaya yang mengarah ke kehidupan peradaban
dunia masa kini dan masa yang akan datang Masyarakat transisi ; masyarakat
yang telah meninggalkan sebagian budaya lama dan menggunakan sebagian
budaya baru.
453. Masyarakat tradisional : masyarakat yang lebih
banyak dikuasai /dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya lama yang
diwariskan dairi generasi sebelumnya.
454. Masyarakat tradisional : Masyarakat yang lebih banyak dikuasai /dipengaruhi
oleh adat istiadat dan budaya lama yang diwariskan dairi generasi
sebelumnya.
455. Masyarakat transisi ; masyarakat yang telah meninggalkan sebagian budaya
lama dan menggunakan sebagian budaya baru.
456. Materialisme : dalam sosiologi proses penentu jalannya gerak sejarah
457. Matrilineal : Berkenaan dengan garis keturunan ibu atau wanita.
458. Matrilineal unilateral : susunan Nama apabila dihitung dari ibu
459. Matrilineal unilateral : Susunan Nama apabila dihitung dari ibu.
460. Matrilokal : kelurga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga istri
461. Matrilokal : Kelurga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga istri.
462. Mean : dalam sosiologi aalah nilai rata-rata
463. Mean : Hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dengan jumlah unit yang diamati
(rataan hitung).
464. Media massa : sarana untuk menggambarkan pesan informasi dari seseorang
kepada orang lain
465. Media massa : Sarana untuk menggambarkan pesan informasi dari seseorang
kepada orang lain.
466. Media Sosialisasi : Sarana untuk melaksanakan sosialisasi bagi seseorang.
467. Median : dalam sosiologi adalah nilai tengah
468. Median : Suatu nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam dua
bagian yang sama besar.
469. Mediasi : Penyelesaian konflik oleh pihak ke tiga yang disepakati bersama
namun tidak bersifat mengikat melainkan menasihati; Cara untuk mencapai
sebuah kompromi melalui pihak ketiga yang bersifat netral dan berfungsi
sebagai penasihat.
470. Mediasi-Metode Observasi
471. Mediation : penyelesaian konflik oleh pihak ke tiga yang disepakati bersama
namun tidak bersifat mengikat melainkan menasihati
472. Mekanisasi : Penggantian dan pengunaan tenaga mesin dan sarana-sarana
teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan melihat suatu
peristiwa tertentu.
473. Membership Group : Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara
fisik menjadi anggota kelompok tersebut memiliki ikatan batin yang murni,
bersifat alamiah dan kekal mempunyai peluang yang sama untuk dimasukkan
ke dalam sampel mempunyai satu garis keturunan, sebagai pemberi gadis
atau penerim gadis yang dijadikan istri menggunakan kekuatan fisik yang
berlawanan dengan norma-norma sosial.
474. Metode : Cara-cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
475. Metode case study : untuk menelaah suatu keadaan kelompok, komunitas,
lembaga maupun individu
476. Metode case study : Untuk menelaah suatu keadaan kelompok, komunitas,
lembaga maupun individu.
477. Metode Deskriptif : Suatu metode penelitian yang meneliti status sekelompok
manusia, objek, kondisi, pemikiran, ataupun peristiwa yang ada di masa
sekarang.
478. Metode Deskriptif Berkesinambungan : Penelitian dilakukan terus menerus
sehingga diperoleh pengetahuan yang menyeluruh mengenai masalah,
fenomena, dan kekuatan-kekuatan sosial yang diperoleh jika hubungan-
hubungan fenomena dikaji dalam suatu periode yang lama.
479. Metode Dokumenter : Metode penelitian dengan mengambil data dari arsip-
arsip.
480. Metode histories : peristiwa di masa lampau untuk
merumuskan prinsip-prinsip secara umum
481. Metode Historis : Sebuah metode penelitian yang menggunakan catatan
observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang kembali.
482. Metode Ilmiah : Suatu cara pengejaran atau memperoleh kebenaran yang
diatur oleh pertibanga-pertimbangan logis.
483. Metode kepustakaan : lebih banyak memerlukan data-data documenter /
pendapat para ahli tentang suatu fenomena social dalam masyarakat
484. Metode Kepustakaan : Lebih banyak memerlukan data-data documenter /
pendapat para ahli tentang suatu fenomena social dalam masyarakat.
485. Metode komparatif : membandingkan macam-macam masyarakat serta
bidang-bidangnya untuk mendapatkan perbedaan, persamaan, dan
penyebabnya
486. Metode Komparatif : Membandingkan macam-macam masyarakat serta
bidang-bidangnya untuk mendapatkan perbedaan, persamaan, dan
penyebabnya.
487. Metode Kualitatif : Metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian
berdasarkan penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.
488. Metode Kuantitatif : Metode penelitian dengan analisis data yang berupa
angka-angka atau gejala-gejala yang dukur melalui uji stastistik.
489. Metode Observasi : Metode pengumpulan data dengan mengamati secara
lengsung di lapangan.
490. Minority Consent : Golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi
dapat melakukan kegiatan bersama.
491. Minority Consent-Multikulturalisme
492. Mobilitas : Gerak dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya,
493. Mobilitas Antarwilayah : Merupakan proses perpindahan status seseorang dari
satu wilayah ke wilayah yang lain.
494. Mobillitas Antargenerasi : Perpindahan status atau kedudukan yang terjadi
dalam dua generasi atau lebih.
495. Moblitas Intragenerasi : Perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu
generasi yang sama.
496. Modernisasi : dalam sosiologi adalah proses pembaruan kebudayaan dalam
bentuk nilai-nilai, ilmu pengetahuan, dan cara berpikir yang berbeda dari
sebelumnya.
497. Modernisasi : Proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat
modern.
498. Modus : Nilai data yang memiliki frekuensi tertinggi dalam satu distribusi.
499. Monogami : Apabila dalam keluarga terdapat satu suami satu istri.
500. Monogamy : apabila dalam keluarga terdapat satu suami satu istri
501. Monokulturalitas : Satu kebudayaan.
502. Monolitik : Mempunyai sifat seperti kesatuan terorganisasi yang membentuk
kekuatan tunggal dan berpengaruh.
503. Mores : kebiasaan – kebiasaan yang sudah diterima menjadi norma pengatur
perilaku warga masyarakat
504. Mores : Tata kelakuan yaitu salah satu jenis norma yang bersifat mengikat
warga masyarakat karena telah menjadi suatu kesepakatan bersama.
505. Morfinis : dalam sosiologi adalah seorang yang memakai obat atau morpin
dengan jalan diisap atau ditelan.
506. Motif : Alasan seseorang melakukan sesuatu.
507. Motivasi : dorongan yang mendasari seseorang untuk
bertindak berdasarkan pertimbangan rasionalitas
508. Motivasi : Dorongan yang mendasari seseorang untuk bertindak berdasarkan
pertimbangan rasionalitas.
509. Multidimensional : Mempunyai berbagai dimensi.
510. Multikulturalisme : Gejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang
ditandai oleh kebiasaan menggunakan lebih dari satu kebudayaan.
511. Natalokal : Pasangan suami istri baru yang tidak tinggal bersama-sama, tetapi
masing-masing bertempat tinggal di daerah kelahiran masing-masing, dan
hanya berkunjung untuk waktu yang relatif pendek.
512. Natalokal-Nilai Vital
513. Neolokal : keluarga terebut bertempat tinggal di tempat yang baru
514. Neolokal : Pengantin baru yang mencari tempat kediaman baru yang bukan di
lingkungan kerabat suami ataupun kerabat istri.
515. Nilai : Konsep abstrak mengenai segala sesuatu yang baik, di cita –
citakan,penting dan berguna bagi kehidupan manusia menurut ukuran
masyarkat di mana nilai itu dijunjung tinggi.
516. Nilai : konsep abstrak mengenai segala sesuatu yang baik,di cita –
citakan,penting dan bergunabagi kehidupan manusia menurut ukuran
masyarkat di mana nilai itu dijunjung tinggi
517. Nilai dominan : Nilai yang lebih diutamakan dari pada nilai-nilai lainnya.
518. Nilai dominant : nilai yang lebih diutamakan dari pada nilai-nilai lainnya
519. Nilai Kebenaran : Nilai yang bersumber dari rasionalitas manusia.
520. Nilai Keindahan : Nilai yang bersumber dari perasaan dan estetika manusia.
521. Nilai Kerohanian : Nilai yang dipedomani di dalam kejiwaan manusia yang
terdiri dari kebenaran, nilai keindahan, nilai moral dan nilai religius
522. Nilai kesusilaan : nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai
aktifitas sosial
523. Nilai kesusilaan : Nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai
aktifitas sosial.
524. Nilai material : nilai segala macam benda yang berguna bagi manusia
525. Nilai Material : Nilai segala macam benda yang berguna bagi manusia; Nilai
suatu barang yang muncul karena kandungan materinya.
526. Nilai Moral : Nilai yang bersumber dari kebenaran perilaku seseorang.
527. Nilai religius : dalam sosiologi adalah nilai yang berasal dari ajaran-ajaran di
dalam agama
528. Nilai religius : nilai yang bersumber dari ajaran-ajaran agama
529. Nilai religius : Nilai yang bersumber dari ajaran-ajaran agama.
530. Nilai seni : segala hal yang yang dapat menimbulkan keindahan
531. Nilai seni : Segala hal yang yang dapat menimbulkan keindahan.
532. Nilai Sentral : Nilai yang paling dipedomani dalam diri seseorang yang
merupakan pedoman terbentuknya perilaku seseorang.
533. Nilai sosial : nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat
534. Nilai Sosial : Segala sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-
citakan.
535. Nilai spiritual : segala hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani
536. Nilai spiritual : Segala hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani.
537. Nilai terencanakan : nilai yang telah menyatu dalam pribadi seseorang
538. Nilai terencanakan : Nilai yang telah menyatu dalam pribadi seseorang .
539. Nilai Vital : Nilai suatu barang yang muncul karena kegunaannya.
540. Nilai vital : segala sesuatu yang berfungsi untuk memelihara kehidupan
541. Nonetik : yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta tertentu, melainkan
tujuanya untuk menjelaskan secara analitis
542. Nonetis : Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk
masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut
secara mendalam.
543. Nonkomplementer : Tidak bersifat saling mengisi; tidak bersifat melengkapi.
544. Nonkonformis : Perilaku menyimpang; Perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
545. Norma : aturan yang mengandung sanksi
546. Norma : Semua bentuk peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang ada di dalam masyarakat.
547. Norma Agama : Ketentuan-ketentuan dalam agama.
548. Norma agama : yang mengandung peraturan yang sesuai dengan agama
549. Norma Formal : Suatu norma yang bersumber dari lembaga masyarakat yang
formal atau resmi.
550. Norma hukum : hokum formal yang berlaku bagi seluruh warga Negara
tertentu
551. Norma Hukum : Semua bentuk Peraturan yang tertulis yang dibuat oleh
lembaga yang berwenang.
552. Norma kebiasaan : tata aturan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan
yang di dasarkan pada tradisi
553. Norma Kebiasaan : Tata aturan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan
yang di dasarkan pada tradisi.
554. Norma kelaziman : yang telah lazim bagi setiap warga masyarakat
555. Norma Kelaziman : Yang telah lazim bagi setiap warga masyarakat.
556. Norma kesopanan : petunjuk yang mengatur bertingkah laku
557. Norma Kesopanan : Petunjuk yang mengatur bertingkah laku.
558. Norma kesusilaan : salah satu aturan yang berasal dari ahlak dan hati
559. Norma kesusilaan : Salah satu aturan yang berasal dari ahlak dan hati.
560. Norma Kesusilaan dan Kesopanan : Norma yang mengatur tentang perilaku
manusia yang berkaitan dengan penghargaan harkat dan martabat orang lain.
561. Norma khusus : yang sifatnya terbatas
562. Norma khusus : Yang sifatnya terbatas.
563. Norma moral : banyak bersumber dadi ajaran agama
564. Norma moral : Banyak bersumber dadi ajaran agama.
565. Norma Nonformal : Norma sosial tidak resmi yang umumnya tidak tertulis.
566. Norma social : aturan / ketentuan yang mengikat kelompok warga dalam
masyarakat
567. Norma Sosial : Semua bentuk peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang ada dan berlaku di dalam masyarakat.
568. Nuclear Family : keluarga batin / inti, proses Pembentukan awal, terdiri dari
sepasang suami istri dan beberapa orang anak.
569. Nuclear family : kelurga batih / inti,proses Pembentukan awal, terdiri dari
sepasang suami istri dan beberapa orang anak
570. Objek : Hal; perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan; benda;
orang yang dijadikan sasaran untuk diteliti.
571. Objek-Otoritas Legal Rasional
572. Objektif : dalam sosiologi adalah berdasarkan indera yang dituju.
573. Objektif : Sesuai dengan keadaan senyatanya.
574. Observasi : Metode pengumpulan data dengan menggunakan panca indera;
Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang diamati.
575. Observasi langsung : Metode pengumpulan data dengan menggunakan panca
indera.
576. Observasi Partisipan : Metode pengumpulan data dengan cara tinggal
bersama-sama responden dalam jangka waktu yang relatif lama.
577. Oligarkhi : Pemerintahan oleh beberapa orang yang merupakan bagian kecil
dari masyarakat.
578. Ontologi : dalam sosiologi adalah cara mengetahui ilmu pengetahuan.
579. Operative Institution : Lembaga sosial yang berfungsi untuk menghimpun
pola-pola atau tatacara yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau lebih,
sifatnya kadanng-kadang substantif.
580. Order : Sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dipatuhi oleh
seluruh anggota masyarakat.
581. Organisasi : Sistem social yang dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
582. Organisasi : system social yang dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu
583. Organisasi informal : Tidak memberikan prosedur yang resmi dalam menindak
anggotanya yang menyimpang .
584. Organisasi informal : yang tidak memberikan
prosedur yang resmi dalam menindak anggotanya yang menyimpang
585. Organisasi sosial : melaksanakan tingkah laku para pelaku dalam sub-sub
masyarakat
586. Organisasi sosial : Melaksanakan tingkah laku para pelaku dalam sub-sub
masyarakat.
587. Orientasi : Peninjauan untuk meemtukan sikap yang tepat dan benar.
588. Orientasi motivasional : orientasi yang bersifat pribadi yang menunjukan pada
keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
589. Orientasi motivasional : Orientasi yang bersifat pribadi yang menunjukan
pada keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
590. Otoritas : pengetahuan yang di dasarkan atas penghormatan terhadap orang
– orang yang mempunyai kewibawaan.
591. Otoritas : Pengetahuan yang di dasarkan atas penghormatan terhadap orang
– orang yang mempunyai kewibawaan.
592. Otoritas karismatik : Otoritas yang didasarkan pada karisma atau kewibawaan
seseorang.
593. Otoritas legal rasional : Otoritas yang didasarkan oleh peraturan –peraturan
yang dibuat dengan sengaja atas pertimbangan yang masuk akal.
594. Paleontolgi : Studi tentang bentuk-bentuk kehidupan yang ada pada zaman
prasejarah atau geologi, yaitu diwakili oleh fosil tanaman, hewan, dan
organisme lainnya.
595. Panic Causal Crowds : Orang-orang dalam keadaan panik yang sedang
berusaha menyelamatkan diri.
596. Panic crowd : Orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk saling
menyelamatkan diri.
597. Panic crowd :orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk saling
menyelamatkan diri
598. Para Bahasa : Sistem bunyi yang menyertai bahasa.
599. Parallel couisin : perkawinan antara anak – anak dari dua orang saudara
sekandung yang sama jenisnya
600. Parallel couisin : Perkawinan antara anak – anak dari dua orang saudara
sekandung yang sama jenisnya.
601. Participant observer : studi yang melibatkan peneliti untuk ikut berperan dan
sesuai dengan perilaku orang-orang yang ditelitinya
602. Participant observer : Studi yang melibatkan peneliti untuk ikut berperan dan
sesuai dengan perilaku orang-orang yang ditelitinya.
603. Participant observer technique : dalam sosiologi adalah teknik penelitian yang
melibatkan peneliti secara langsung pada kelompok sosial yang diteliti.
604. Partisipan : Orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan.
605. Patriarkat : Sistem pengelompokan sosial yang saangat mementgkan garis
keturunan bapak.
606. Patrilineal : Garis keturunan ayah dengan penghubung laki-lak.
607. Patrilineal unilateral : susunan nama apabila dihitung dari ayah
608. Patrilineal unilateral : Susunan nama apabila dihitung dari ayah.
609. Patrilokal : keluarga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga suami
610. Patrilokal : Keluarga tersebut bertempat tinggal di tempat keluarga suami;
Pasangan pengantin yang bertempat tinggal di sekitar kerabat suami.
611. Pedagogis : Bersifat mendidik.
612. Pedophilia : Memuaskan keinginan seks dengan mengadakan kontak seksual
dengan anak –anak.
613. Pelacuran : Suatu pekerjaan informal yang menyerahkan diri kepada umum
untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan tujuan mendapat
upah.
614. Pemberontakan : Cara adaptasi dimana seseorang tidak lagi mengakui
struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru.
615. Penalaran : Kegiatan berpikir tentang sesuatu secaras sungguh-sungguh dan
logis.
616. Penalaran Deduktif : Suatu cara berfikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan
atau alasan-alasan yang bersifat umum ke pernyataan atau alasan yang
bersifat khusus, dengan menggunakan kaidah logika tertentu.
617. Penalaran Induktif : Suatu penalaran pernyataan-pernyataan yasng bersifat
khusus untuk menentukan kesimppulan atau hukumyang bersifat umum.
618. Penarikan Sampel Acak : Teknik penarikan sampel dimana semua anggota
populasi.
619. Penarikan Sampel Berkelompok : Teknik penarikan sampel dimana satuan
sampel yang dipilih bukanlah individu-individu melainkan kelompok individu
yang secara alami berada bersama-sama di suatu tempat.
620. Penarikan Sampel Berlapis : Teknik penarikan sampel yang dilakukan apabila
perwujudan populasi terdiri atas sejumlah sub kelompok atau lapisan yang
mungkain mempunyai ciri-ciri yang berbeda.
621. Pendapatan Ilmiah : Gabungan antara penalaran deduktif dan penalaran
induktif.
622. Pendidikan Non Formal : Pendidikan yang berlangsung di luar keluarga,
seperti lembaga kursus.
623. Pendidkan Formal : Pendidikn yang berlangsung di sekolah mulai dari jenjang
pra sekolah sampai dengan perguruan tinggi, baik yang bersifat umum
maupun yang khusus.
624. Penelitian : Suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati
dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu.
625. Penelitian Dasar : Pencarian terhadap sesuatu hal karena ada perhatian dan
keingintahuan terhadapp hasil suatu aktivitas.
626. Penelitian Deskriptif : Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail
tentang suatu gejala atau fenomena yang penelitiannya identik
menggunakan pertanyaan “bagaimana”.
627. Penelitian Eksperimen : Penelitian yang memanipulasi atau mengontrol
situasi ilmiah dengan cara membuat kondisi buatan.
628. Penelitian Eksplanasi : Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan
tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi yang penelitiannya
identik menggunakan pertanyaan “ mengapa”.
629. Penelitian Eksplorasi : Penelitian yang menggali suatu gejala yang masih baru
yang penelitiannya identik menggunakan pertanyaan “apa” dan “siapa”.
630. Penelitian Evaluasi : Penelitian yang dilakukan untuk mengukur atau menilai
pelaksanaan program.
631. Penelitian Historik : Suatu penelitian yang mengkaji peristiwa yang telah
terjadi pada masa lampau.
632. Penelitian Komparatif : Penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban
secara mandasar tentag sebab akibat,dengan menganalis faktor-faktor
penyebab terjadinya atau munculnya suatu gejala tertentu.
633. Penelitian Komparatif-Pengucilan
634. Penelitian Kualitatif : Suatu penelitian yang menekankan pada kualitas data
atau kedalaman data yang diperoleh.
635. Penelitian Kuantitatif : Suatu penelitian yang menekankan pada jumlah data
yang dikumpulkan.
636. Penelitian Laboratorium : Penelitian yang dilakukan dalam suatu tempat
khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
637. Penelitian Lapangan : Penelitian yang dilakukan dalam kehidupan
sebenarnya.
638. Penelitian Observasi : Penelitian yang bertujuan memperoleh informasi secara
langsung dari tingkah laku orang yang diamati.
639. Penelitian Perpustakaan (Kepustakaan) : Penelitian yang bertujuan
mmengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai materi yang
terdapat di perpustakaan.
640. Penelitian Sosial : Upaya masyarakat untuk mencegah terjadinya
penyimpangan terhadap nilai dan norma.
641. Penelitian Survei : Merupakan merode penelitian deskriptif yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara nyata, baik tentang institusi sosial, ekonomi,
maupun politik dari suatu daerah.
642. Penelitian Terapan : Penyelidikan yang hati-hati,sistematis dan terus manerus
terhadap suatu masalah untuk segera digunakan bagi keperluan tertentu.
643. Penelitian Tindakan : Suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama
antara peneliti dan pengambil kebijakan tentang variabel-variabel yang dapat
dimanipulasi serta dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan
pembangunan.
644. Pengendalian Formal : Cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga resmi yang juga memiliki peraturan-peraturan resmi.
645. Pengendalian Informal : Cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh
kelompok kecil, akrab, tidak resmi dan tidak memiliki aturan resmi.
646. Pengendalian Sosial : Upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam
masyarakat.
647. Pengetahuan : Hipotesa atau teori yang telah teruji kebenarannya.
648. Pengucilan : Suatu tindakan pemutusan hubungan sosial oleh masssyarakat
atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok kecil orang
lainnya.
649. Pengumpulan Data : Prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diinginkan.
650. Pengumpulan Data-Pertikaian
651. Penrilaku Menyimpang Positif : Perilaku menyimpang yang menimbulkan
dampak positif pada masyarakat.
652. Penyimpangan individu : yang dilakukan oleh perseorangan
653. Penyimpangan individu : Yang dilakukan oleh perseorangan.
654. Penyimpangan kelompok : aktifitas yang dilakukan kelompok yang
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
655. Penyimpangan kelompok : Aktifitas yang dilakukan kelompok yang
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
656. Penyimpangan negative : perbuatan yang memang tidak sesuai dengan
norma yang berlaku dan berakibat buruk serta mengganggu sistem social
657. Penyimpangan positif : perbuatan yang tidak sesuai dengan norma yang
berlaku namun pada Akhirnya membawa dampak positif terhadap kehidupan
masyarakat
658. Penyimpangan Primer : Perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang,
namun si pelaku masih dapat diterima secara sosial.
659. Penyimpangan primer : yang bersifat sementara dan tidak terulang kembali
660. Penyimpangan Sekunder : Perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara
umum dikenal sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang.
661. Penyimpangan sekunder : yang memperlihatkan pelaku sebagai orang
menyimpang dan mengulangi lagi perbuatan menyimpang tersebut
662. Pera (role) : Pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan
kedudukannya.
663. Perilaku menyimpag : setiap perilaku yang dinyatakan suatu pelanggaran
terhadap norma – norma kelompok atau masyarakat
664. Perilaku menyimpang : Setiap perilaku yang dinyatakan suatu pelanggaran
terhadap norma – norma kelompok atau masyarakat; Perilaku yang tidak
sesuai dengan nilai dan norma.
665. Perilaku Menyimpang Negatif : Penyimpangan dimana pelaku bertindak ke
arah nilai-nilai sosial yang dipandang renda oleh masyarakat, berakibat buruk,
serta mengganggu sistem sosial.
666. Pernanan Sosial : Perilaku yang diharapkan oleh pihak lain atau masyarakat
dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang
dimilikinya.
667. Pernikahan : Ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
668. Perpustakaan : Tempat yang menampung buku-buku literatur atau referensi.
669. Persaingan : proses yang menunjukan sifat saling menentang antar seseorang
/ golongan untuk mengejar tujuan yang sama
670. Persaingan : Suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling
berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
671. Persepsi : Tanggapan langsung dari sesuatu; serapan; proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
672. Persuasif : Penggunaan berbagai argumentasi, baik yang benar atau salah
yang bertujuan agar pihak lain menerima atau mengikuti berbagai teori,
kepercayaan, atau kegiatan tertentu; Teknik pengendalian sosial yang
dilaksanakan tanpa kekerasan, tetapi menekan pada usaha untuk mengajak
atau membimbing.
673. Persuasive : teknik pengendalian sosial yang dilaksanakan tanpa kekerasan,
tetapi menekan pada usaha untuk mengajak atau membimbing
674. Pertikaian : Proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi.
675. Pertukaran Pasar : Pertukaran atau perpindahan barang dari pemilik yang satu
ke pemilik yang lainnya.
676. Pertukaran Pasar-Popularitas
677. Perubahan Soaial : Perubahan yang terjadi di dalam sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat; Perubahan yang terjadi akibat ketidaksesuaian diantara
unsur-unsur sosial yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
678. Perubahan social : suatu perbuatan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang memengaruhi sitem sosialnya
679. Perubahan Sosial Budaya : Semua bentuk perubahan terhadap struktur sosial
budaya
680. Pervasi (pengisian) : Suatu cara penanaman atau pengenalan norma secara
berulang-ulang, dengan harapan seseorang dapat sadar sehingga akan
mengubah sikapnya; Penanaman norma secara rutin dan berulang – ulang
dengan harapan pada Akhirnya norma itu membudaya.
681. Pervasion : penanaman norma secara rutin dan berulang – ulang dengan
harapan pada Akhirnya norma itu membudaya
682. Perzinahan : Hubungan seksual di luar nikah.
683. Pewarisan Biologis : Pewarisan yang berupa bakat atau ciri-ciri fisik dari
leluhurnya.
684. Pewrisan Budaya : Proses transformasi budaya dari generasi tua kepada
generasi muda.
685. Planed Expressive Group : Kerumunan yang tidak mementingkan pusat
perhatian, tetapi mempunnyai persamaan tujuan yang tercermin dalam
kegiatan kerumunan serta kepuasan yang dihasilkan.
686. Planet progress : Kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh
masyarakat.
687. Play Group : Teman sepermainan.
688. Play stage : mulai mengambil peran orang-orang yang ada disekitarnya
Planet progress : kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh
masyarakat
689. Play Stage : Tahap yang ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak
meniru peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
690. Pola : Corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang
dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
691. Poliandri : Seorang perempuan menikah dengan lebih dari satu orang pria.
692. Polietnis : Terdiri dari banyak etnis.
693. Poligami : apabila dalam keluarga salah satu diantara lebih dari satu
694. Poligami : Apabila dalam keluarga salah satu diantara lebih dari satu;
Pernikahan antara seorang pria atau perempuan dengan beberapa
perempuan atau pria.
695. Poligini : Seorang pria meikah dengan lebih dari satu orang perempuan
696. Politik Aliran : Merupakan keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi
tertentu dikellilingi oleh sejumlah organisasi masa baik formal maupun
informal.
697. Popularitas : Dikenal dan disukai orang banyak / masyarakat.
698. Popularitas :dikenal dan disukai orang banyak / masyarakat
699. Populasi : Kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi; Warga
masyarakat dilihat dari sudut Pandang kolektif.
700. Populasi : warga masyarakat dilihat dari sudut Pandang kolektif
701. Populasi-Profesi
702. Potsulat : pernyataan tanpa bukti / proposisi dasar dari suatu gejala /
fenomena.
703. Potsulat : Pernyataan tanpa bukti / proposisi dasar dari suatu gejala /
fenomena.
704. Pranata : sistem norma / aturan – aturan mengenai aktifitas masyarakat yang
khusus
705. Pranata : Sistem norma / aturan – aturan mengenai aktifitas masyarakat yang
khusus.
706. Pranata agama : untuk memenuhi keperluan manusia dalam berhubungan
dan berbakti kepada tuhan
707. Pranata agama : Untuk memenuhi keperluan manusia dalam berhubungan
dan berbakti kepada Tuhan.
708. Pranata ekonomi : untuk memenuhi keperluan manusia dalam mencari nafkah
hidup
709. Pranata ekonomi : Untuk memenuhi keperluan manusia dalam mencari
nafkah hidup.
710. Pranata fisik : untu memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia
711. Pranata ilmiah : untuk keperluan manusia akan kebenaran ilmu menyelami ala
sekitar
712. Pranata ilmiah : Untuk keperluan manusia akan kebenaran ilmu menyelami
ala sekitar.
713. Pranata keindahan : untuk memenuhi keperluan manusia dalam menghayati
rasa keindahan dan rekreasi
714. Pranata keindahan : Untuk memenuhi keperluan manusia dalam menghayati
rasa keindahan dan rekreasi.
Pranata fisik : Untuk memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup
manusia.
715. Pranata keluarga : untuk memenuhi keperluan kehidupan keluarga dan
kerabat
716. Pranata keluarga : Untuk memenuhi keperluan kehidupan keluarga dan
kerabat.
717. Pranata pendidikan : untuk memenuhi penerangan dan pendidikan manusia
718. Pranata pendidikan : Untuk memenuhi penerangan dan pendidikan manusia.
719. Pranata Sosial : Suatu perangkat untuk menciptakan tertib sosial dalam
masyarakat.
720. Prata politik : untuk memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat
721. Prata politik : Untuk memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat.
722. Preilese : Hak istimewa, hak mendahului, hak memperoleh perlakuan khusus.
723. Preparatory Stage : Tahap persiapan yang dialami sejak manusia dilahirkan.
724. Prestasi : Cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tetentu dengan
usaha sendiri.
725. Prestise : Peranan sosial terhadap kedudukan tertentu; tingkatan tertentu
pada posisi-posisi yang dihormati.
726. Preventif : Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya
pelanggaran.
727. Preventif : pengendalian yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran
Plannel expressive group : kerumunan yang pusat perhatianya tak begitu
penting
728. Primer : Yang pertama; yang terutama; yang pokok.
729. Primordial : Kreatif, tua, yang mula-mula orisinal atau utama.
730. Primordialisme: Suatu paham yang menganggap kelompoknya lebih tinggi
dibandin kelompok lain.
731. Privilese : Keistimewaan yang diberikan kepada seseorang yang mungkin
bersifat positif atau negatif.
732. Profesi : pekerjaan yang disukai karena pendidikan keahlian
733. Profesi : Pekerjaan yang disukai karena pendidikan keahlian.
734. Profesionalitas : Kemampuan untuk berpindah.
735. Profesionalitas-Pure Science
736. Progresif : Kearah kemajuan; berhaluan ke arah perbaikan dari keadaan
sebelumnya.
737. Progress : perubahan social yang membawa kemajuan terhadap kemajuan
masyarakat
738. Progress : Perubahan social yang membawa kemajuan terhadap kemajuan
masyarakat.
739. Property Offenses : Kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain.
740. Proses Asosiatif : Proses yang mengarah pada terbentuknya perkumpulan
atau perhimpunan orang.
741. Proses Disosiatif : Proses tidak adanya kerjasama.
742. Proses Inkulturasi : Proses pembudayaan.
743. Proses Institusionalized : Proses pelembagaan.
744. Proses Internalisasi : Proses masuknya suatu pengetahuan ke dalam pikiran
seseorang.
745. Proses Sosial : Proses berlangsungnya suatu aktifitas masyarakat secara
komprehensif sehingga mengakibatkan perubahan dari waktu ke waktu.
746. Provokasi : dalam sosiologi adalah bentuk pengadu dombaan dengan cara
memberi pengaruh kepada salah satu pihak.
747. Publik : kelompok yang tidak membentuk kesatuan Pure science : upaya
pengembangan pengetahuan baru tanpa memusatkan perhatian pada
kegunaan
748. Publik : Kelompok yang tidak membentuk kesatuan; Orang banyak; semua
orang yang datang,
749. Pure science : dalam sosiologi adalah ilmu pengetahuan murni
750. Pure Science : Ilmu murni; Upaya pengembangan pengetahuan baru tanpa
memusatkan perhatian pada kegunaan.
751. Questionaire : dalam sosiologi adalah pertanyaan-pertanyaan atau kuesioner.
752. Ras : Golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik.
753. Ras-Research Methodology
754. Rasional : Menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran
yang sehat, cocok dengan akal.
755. Rasionalisme : dalam sosiologi adalah bentuk pengagungan terhadap rasio
manusia.
756. Realita Sosial : Keadaan senyatanya didalam masyarakat.
757. Rebellion : dalam sosiologi adalah upaya perlawanan atau pemberontakan.
758. Rebellion : Pemberontakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah
tanpa mengubah pemerintah tersebut .
759. Rebellion : pemberontakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah
tanpa mengubah pemerintah tersebut
760. Redistribusi : Bentuk perukaran barang yang terjadi ketika barang ada yang
masuk ke suatu tempat dulu, baru kemudian didistibusikan kembali ke
masyarakat umum.
761. Reduksi : Pengurangan, pemotongan.
762. Reference group : kelompok maupun yang menjadi model / pedoman bagi
penilaian dan tindakan kita
763. Reference Group : Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan
perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.
764. Referensi : Sumber acuan.
765. Refsesif : pengendalian yang dilakukan Setelah terjadi penyimpangan
766. Regresif : Bersifat regresi; bersifat mundur.
767. Regress : Perubahan social yang membawa kemunduran terhadap kehidupan
masyarakat.
768. Regress : perubahan social yang membawa kemunduran terhadap kehidupan
masyarakat
769. Regulative Institution : Lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat
istiadat atau tata cara yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga sosial
itu sendiri.
770. Relativisme Kebudayaan : Suatu ajaran yang menyatakan bahwa suatu gejala
kebudayaan harus dinilai menurut fungsinya.
771. Relefan : Kait mengait, bersangkut paut, berguna secara langsung.
772. Religi : Kepercayaan pada hal-hal yang spritual; Perangkat kepercayaan dan
praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri; Ideologi mengenai
hal-hal yang bersifat supernatural.
773. Renaissance : dalam sosiologi adalah pencerahan/pembaruan
774. Repsesif : Pengendalian yang dilakukan Setelah terjadi penyimpangan.
775. Research : Cara mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah
tersebut.
776. Research : cara mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah
tersebut
777. Research Methodology : Metodologi-metodologi dalam penelitian.
778. Resiprositas : Pertukaran barang dan jasa yang kira- kira sama nilai yang
didapat antara kedua belah pihak.
779. Resiprositas Berimbang : Cara tukar menukar yang terjadi ketika yang
memberi maupun yang menerima dapat menentukan nilai barang yang
terlihat pada waktu penyerahan.
780. Resiprositas Khusus : Cara menukar barang yang terjadi ketika antara yang
memberi dan yang menerima tidak berhadap hadapan pada saat transaksi
dilaksanakan.
781. Resiprositas umum : Cara tukar menukar barang yang terjadi ketika antara
yang memberi dan ynag menerima sama- sama terlihat pada waktu
penyerahan barang.
782. Resiprositas-Rural Siciologi
783. Restricted Institution : Lembaga sosial yang diterima oleh sebagian kecil
masyarakat saja, atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu saja.
784. Retreatism : meninggalkan tujuan dan cara pencapaian konvensional
785. Retretisme : Meninggalkan tujuan dan cara pencapaian konvensional.
786. Revolusi : Perubahan-perubahan sosial budaya yang berlangsung dengan
cepat dan menyangkut sendi-sendi dasar kehidupan masyarakat.
787. Revolusi Industri : Peristiwa sejarah yang terjadi di Eropa dimana terjadi
transformasi masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi
masyarakat modern melalui industrialisasi dan ekonomi.
788. Ritual : Aturan-aturan tertentu yang digunakan dalam pelaksanaan agama
yang melambangkan ajaran dan yang mengingatkan manusia pada ajaran
tersebut.
789. Ritualisme : Pengingkaran terhadap tujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh
kebudayaan, tetapi menerima cara-cara untuk memcapai tujuan yang telah
melembaga.
790. Ritualisme : pengingkaran terhadap tujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh
kebudayaan, tetapi menerima cara-cara untuk memcapai tujuan yang telah
melembaga
791. Rural Siciologi : Sosiologi pedesaan.
792. Sadisme : Pemuasan seks dengan menyakiti orang lain.
793. Samen Leaven : dalam sosiologi adalah kumpul kebo
794. Sampel : Bagian dari populasi penelitian yang diplih dengan teknik tertentu.
795. Sampel Acak : digunakan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap individu atau unit dalam keseluruhan populasi untuk dipilih.
796. Sampel Berstrata : digunakan apabila populasi terbagi atas tingkatan.
797. Sampel Wilayah : digunakan apabila wilayah penelitian luas.
798. Sanksi : dalam sosiologi adalah suatu bentuk imbalan atau balasan yang
diberikan terhadap seseorang atas perilakunya.
799. Sanksi : Hukuman atau denda yang diberikan kepada orang yang melakukan
perilaku ke kelas sosial yang lain.
800. Sanksi Hukum : Hukuman atau denda yang diberikan pada mereka yang
melanggar norma hukum.
801. Sanksi Sosial : Hukuman atau denda yang diberikan kepada mereka yang
melanggar norma-norma kesusilaan, kesopanan, adat dan kebiasaan.
802. Segmentasi : Terbagi-bagi.
803. Segregasi : Masing- masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar
dalam rangka mengurangi ketegangan.
804. Sekolah : Sistem pendidikan formal tempat individu mempelajari hal-hal yang
baru.
805. Sekolah : system pendidikan formal tempat individu mempelajari hal-hal yang
baru
806. Sektarian : Berkaitan dengan penganut suatu aliran.
807. Sekunder : Berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua.
808. Self : Proses seorang individu untuk mendapatkan pengalaman sosial.
809. Self : proses seorang individu untuk mendapatkan pengalaman sosial
810. Seminar : Pertemuan ilmiah yang dilakukan sekelompok orang atau berupa
persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah moderator.
811. Semu : Tampak seperti asli, padahal sama sekali bukan yang sebenarnya.
812. Seni : Hasil rasa yang menjadi bagian kebudayaan material; Gejala
kebudayaan untuk memenuhi hasrat manusia akan keindahan; Keterampilan
untuk mewujudkan hasrat akan keindahan; Keterampilan tertentu.
813. Sentralisasi : Berorientasi ke pusat.
814. Sentralisasi-Sosialisasi
815. Sifat Dasar : Keseluruhan potensi yang diwarisi seseorang dari ayah ibunya.
816. Sifat Dasar : keseluruhan potensi yang diwarisi seseorang dari ayah ibunya
817. Simpati : Keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain
tanpa memandang status sosial.
818. Simpati : keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain
tanpa memandang status social
819. Simposium : Sejenis diskusi yang diikuti lebih banyak orang dalam bentuk
pertemuan ilmiah.
820. Skala Interval : Skala pengukuran yang memberi jarak interval yang sama dari
suatu titik asal yang tidak tetap.
821. Skala Nominal : Pengukuran dengan menempatkan objek atau individu ke
dalam kategori-kategori yang mempunyai perbedaan kualitatif.
822. Skala Ordinal : Pengukuran posisi atau kedudukan relatif objek atau individu
dalam hubungannya dengan suatu atribut tanpa menunjukkan jarak antara
posisi-posisi tersebut.
823. Skala Rasio : Skala pengukuran tertinggi.
824. Social Climbing : Mobilitas yang terjadi adanya peningkatan status atau
kedudukan seseorang.
825. Social Control : Semua pengendalian terhadap penyimpangan oleh warga
masyarakat.
826. Social Mobility : Semua bentuk perubahan struktur orang-orang dalam
masyarakat.
827. Social need : dalam sosiologi adalah kebutuhan sosial
828. Social Psychology : Psikologi sosial.
829. Social Sinking : Proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
830. Societal Group : Kelompok kemasyarakatan.
831. Sociometry : studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan
interpersonal
832. Sociometry : Studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan
interpersonal.
833. Sodomi : Hubungan seks melalui anus.
834. Solidaritas : Solider; sifat satu rasa; perasaan setia kawan.
835. Solidaritas Mekanis : Tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan.
836. Solidaritas Organis : Merupakan sistem terpadu dalam organisme yang
didasarkan atas keragaman fungsi-fungsi demi kepentingan keseluruhan.
837. Somatologi : Ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan
mengamati ciri-ciri fisik.
838. Sosial action : tindakan social
839. Sosial action : Tindakan sosial.
840. Sosial-Sanctioned Institution : Lembaga sosial yang diterima dengan baik oleh
masyarakat.
841. Sosialisasi : dalam sosiologi adalah proses seorang individu dari masa anak-
anak hingga masa tuanya untuk belajar pola-pola tindakan berinteraksi
dengan segala macam individu di sekelilingnya yang menduduki beraneka
macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
842. Sosialisasi : Proses belajar berinteraksi untuk memahami cara-cara berperilaku
dalam masyarakat.
843. Sosialisasi formal : yang berlangsung lebih teratur
844. Sosialisasi Formal : Yang berlangsung lebih teratur.
845. Sosialisasi Formal-Stratifikasi Sosial
846. Sosialisasi informal : dilakukan melalui proses pergaulan
847. Sosialisasi Informal : Dilakukan melalui proses pergaulan.
848. Sosialisasi primer : yang terjadi pada saat usia anak masih kecil
849. Sosialisasi Primer : Yang terjadi pada saat usia anak masih kecil.
850. Sosialisasi sekunder : yang terjadi setelah proses sosialisasi primer sampai
akhir hayat
851. Sosialisasi Sekunder : Yang terjadi setelah proses sosialisasi primer sampai
akhir hayat.
852. Sosiogeografis : Berkenaan dengn segi sosial dan geografis.
853. Sosiokultural : Berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat.
854. Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur social, proses social, perubahan-
perubahan social, dan masalah-masalah social
855. Sosiologi : Ilmu yang mempelajari struktur social, proses social, perubahan-
perubahan social, dan masalah-masalah sosial.
856. Sosiometri : Studi secara kuantitaif terhadap hubungan-hubungan
interpersonal.
857. Sparatis : Memisahkan diri.
858. Spectator Causal Crowds : Kerumunan yang terjadi karena orang-orang ingin
spesialisasi
pengadilan dalam suatu cabang ilmu, pekerjaan, kesenian, dsb.
859. Spekulatif : untung-untungan, memperbaiki, memperhalus, memperluas
teori-teori lama
860. Spekulatif : Untung-untungan, memperbaiki, memperhalus, memperluas
teori-teori lama.
861. Stalemate : Pertikaian dimana kedua belah pihak mempunyai kekuatan yang
seimbang, hingga pada akhirnya berhenti pada titik tertentu.
862. Stalmate : bentuk akomodasi dengan cara masing –masing pihak
mengemukakan pertikaian, keadaan ini dapat terjadi apabila kekuatan
keduanya seimbang
863. Statis : Keadaan tidak berubah; tidak mau menyesuaikan diri dengan keadaan
zaman.
864. Statistik : Ctatan angka-angka; data yang berupa angka yang dikumpulkan,
ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang
berarti mengenai suatu masalah atau gejala.
865. Status : kedudukan seseorang dalam suatu kelompok dan kaitannya dengan
kelompok-kelompok lain
866. Status : Kedudukan seseorang dalam suatu kelompok dan kaitannya dengan
kelompok-kelompok lain.
867. Stimulans : dalam sosiologi adalah merangsang meningkatkan prestasi.
868. Stokmete : Bentuk akomodasi dengan cara masing –masing pihak
mengemukakan pertikaian, keadaan ini dapat terjadi apabila kekuatan
keduanya seimbang .
869. Strafikasi : Proses atau struktur masyarakat yang dibedakan ke dalam lapisan-
lapisan secara bertingkat.
870. Strata : Lapisan; tingkatan dalam masyarakat.
871. Stratifikasi Sosial : Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-
kelas secara bertingkat.
872. Stratifikasi Sosial Campuran : Stratifikasi sosial yang kemungkinan di dalam
masyarakat tidak selalu hanya berifat tertutup dan terbuka melainkan bersifat
campuran antara keduanya.
873. Stratifikasi Sosial Terbuka : Stratifikasi sosial yang setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih tinggi.
874. Stratifikasi Sosial Tertutup : Stratifikasi sosial yang membatasi kemungkinan
seseorang untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain.
875. Stratifikasi Sosioal Campuran-Suku
876. Strong Government : Pemerintah yang kuat.
877. Struktur Sosial Formal : Bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang
berwenang.
878. Struktur Sosial Informal : Struktur sosial yang nyata ada dan berfugsi tetapi
tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
879. Struktur Sosial Kaku : Bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau
sekurang-kurangnya masyarakat.
880. Studi Cross-Sectional : Suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang
luas dan dalam jangka waktu tertentu.
881. Studi Kasus : Penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan
dengan suatu fase khusus atau khas dari keseluruhan kejadian.
882. Studi Longitudinal : Suatu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang
menggambarkan suatu kecenderungan atas serangkaian pengamatan
sebelum dan sesudahnya.
883. Stuktur Sosial Luwes : Merupakan struktur soaial yang setiap anggota
masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan.
884. Subjucation : Pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak
lain mentaatinya.
885. Subjugation : Pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak
lain agar menaatinya.
886. Subkebudayaan : Kebudayaan khusus yang timbul karena faktor daerah, suku
bangsa, agama, atau profesi.
887. Subsidiary Institution : Lembaga sosial yang dianggap kurang penting.
888. Sugesti : proses memberikan pandangan / pengaruh kepada orang lain
sehingga diikuti tanpa fakir panjang lagi
889. Sugesti : Proses memberikan pandangan / pengaruh kepada orang lain
sehingga diikuti tanpa fikir panjang lagi.
890. Sugesti kerumunan : dalam sosiologi adalah penerimaan yang bukan
didasarkan pada penalaran, melainkan karena keanggotaan atau kerumunan.
891. Sugesti negatif : dalam sosiologi adalah suatu proses yang ditujukan untuk
menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan tertentu.
892. Sugesti prestise : dalam sosiologi adalah sugesti yang muncul sebagai akibat
adanya prestise orang lain.
893. Suicide : Bunuh diri akibat sistem nilai yang kuat, integrasi kelompok yang
rendah, tidak berdaya dalam menghadapi tekanan lingkungan.
894. Suicide : bunuh diri akibat system nilai yang kuat, integrasi kelompok yang
rendah, tidak berdaya dalam menghadapi tekanan lingkungan
Superego : perwujudan kesadaran dalam diri individu terhadap norma-norma
dan sanksinya
895. Suku : Suatu kelompok yang mempunyai kesadaran atau kebudayaan yang
sama.
896. Suku Bangsa : Persatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya
bahasa.
897. Suku Bangsa-System of Meaning
898. Superego : dalam sosiologi adalah bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai
kultural dan berfungsi sebagai suara hati.
899. Superego : Perwujudan kesadaran dalam diri individu terhadap norma-norma
dan sanksinya.
900. Superior : dalam sosiologi adalah sikap membedakan dan menjaga jarak
terhadap kelompok lain.
901. Survei : Pengumpulan dan pengolahan data secara sistematis dan langsung
dari suatu populasi atau sampel populasi.
902. System of Behaviour : Perbedaan sistem tingkah laku.
903. System of Meaning : perbedaan sistem ide-ide.
904. Tabel Frekuensi : Tabel Yang menyajikan berapa kali sesuatu hal terjadi.
905. Tabel Frekuensi-Transvestitisme
906. Tabel Induk : Tabel yang berisi semua data yang tersedia secara terperinci.
907. Tata Kelakuan : Aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan sebagai
alat pengawas atau kontrol dalam masyarakat.
908. Tawuran : dalam sosiologi adalah suatu proses penyimpangan sosial yang
dilakukan dengan paksaan atau perkelahian secara beramai-ramai
909. Tawuran : perkelahian besar-besaran yang dilakukan beramai-ramai
910. Tawuran : Perkelahian besar-besaran yang dilakukan beramai-ramai.
911. Technological Change : Perubahan teknologi.
912. Teguran : kritik sosial yang disampaikan secara terbuka terhadap individu
yang melakukan perbuatan menyimpang
913. Teguran : Kritik sosial yang disampaikan secara terbuka terhadap individu
yang melakukan perbuatan menyimpang .
914. Teori : Suatu himpunan pengertian yang saling berkaitan, batasan dan
proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala-gejala denga
jalan menetapkan hubungan yang ada diantara variabel-variabel dan dengan
tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut.
915. Teoritis : Suatu ilmu pengetahuan yang selalu beerusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil-hasil pengamatan.
916. Teory : prinsip-prinsip dasar yang bertujuan dalam bentuk rumus / aturan yang
berlaku hukum
917. Tertib sosial : Kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan
teratur di mana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.
918. Tindak Sosial : Tindakan manusia yang mempertimbangkan perilaku orang
lain.
919. Tolerance : kesadaran untuk memahami pihak lain
920. Tolerance : sebuah bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal antara pihak
yang bertikai namun masing – masing salah satu timbul kesadaran untuk
memahami pihak lain
921. Toleransi : Sikap atau sifat menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
922. Tradisi : Adat kebiasaan turun temurun, penilaian atau anggaran bahwa cara-
cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
923. Tradisi : perangkat budaya suatu masyarakat yang diwariskan dari generasi ke
generasi melalui proses ekulturasi dan sosialisasi
924. Traditional action : tindakan sosial karna mengikuti tradisi / kebiasaan
925. Traditional action : Tindakan sosial karna mengikuti tradisi / kebiasaan.
926. Transgender; dalam sosiologi adalah pergantian kelamin dari perempuan atau
laki-laki, dan sebaliknya dari laki-laki menjadi perempuan.
927. Transvestitisme : Memuaskan keinginan seks dengan mengenakan pakaian
lawan jenis.
928. Unformitas-Utrolokal
929. Uniformitas : Hal uniform; keuniforman/ keseragaman.
930. Universal : Umum (berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia).
931. Unsanctioned : Lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun
932. Unusual : Tindakan yang tidak lazim.
933. Upacara : Adat istiadat yang dipakai dalam merayakan hal-hal resmi.
934. Upward mobility : dalam sosiologi adalah perubahan kedudukan sosial dari
lapisan bawah ke lapisan yang lebih atas.
935. Urban Sociology : Sosiologi perkotaan.
936. Usage : cara – cara melakukan sesuatu perbuatan yang dianggap
baik/pantas/sopan
937. Usage : dalam sosiologi adalah suatu perbuatan kekuasaan tang dilakukan
secara berulang dala kehidupan bermasyarakat.
938. Usage : Suatu norma dengan gaya ikat yang rendah yang hanya memberikan
petunjuk cara-cara berperilaku.
939. Utrolokal : Pasangan suami istri bebas menentukan tepat tinggal yang
diinginkan setelah mereka menikah.
940. Valid : pengetahuan harus mempunyai bentuk yang jelas dan berdasarkan
bukti-bukti yang sesuai/benar.
941. Valid : pengetahuan harus mempunyai bentuk yang jelas dan berdasarkan
bukti-bukti yang sesuai / benar
942. Value Concencus : dalam sosiologi adalah kesepakatan nilai
943. Value free : suatu ajaran yang menyatakan bahwa ilmu itu bebas dari
penilaia
944. Value Free : suatu ajaran yang menyatakan bahwa ilmu itu bebas dari
penilaian.
945. Variabel : Ciri-ciri dari seseorang, benda atau keadaan; Kuantitas yang
senantiasa bervariasi; Faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan.
946. Verstehen : ilmu berdasarkan pemahaman
947. Verstehen : ilmu berdasarkan pemahaman .
948. Violent Offenses : Kejahatan yang disertai kekerasan pada orang lain.
949. Volunter : Suka relawan.
950. Wawancara : Kegiatan memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si peneliti dengan
objek penelitian.
951. Werk Rasional : Rasionalitas nilai.
952. Westernisasi : dalam sosiologi adalah proses masuknya unsur-unsur
kebudayaan negara-negara barat (Eropa, Amerika bagian utara).
953. Yudikatif; dalam sosiologi adalah salah satu lembaga hukum yang
memberikan penanganan atau penengah antara penegak hukum satu dan
lainnya.
954. Zwerk rasional : dalam sosiologi adalah Rasional instrumental dilakukan
secara langsung / tidak langsung
955. Zwerk rasional : Rasional instrumental dilakukan secara langsung / tidak
angsung
956. Zwerk Rasional : Rasional instrumental dilakukan secara langsung/tidak
langsung.