The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adirustandi, 2022-02-10 20:40:37

17. Dekonstruksi

17. Dekonstruksi

Keywords: Dekonstruksi

DEKONSTRUKSI

Dr. R. Panca Pertiwi Hidayati, M.Pd.
Adi Rustandi, S.Pd., M.Pd.
Lili Sadeli, S.Pd., M.Pd.

Menurut Wattimena Asal Mula
dalam Rumah Filsafat (2009), Istilah Dekonstruksi

Istilah dekonstruksi pertama kalinya muncul dalam
tulisan-tulisan Derrida yang berupa pembacaan ulang

terhadap salah satu teks yang cukup berpengaruh di
dalam sejarah filsafat.

Derrida menggabungkan dua konsep, yakni
deskprisi/penggambaran (description) dan
transformasi (transformation) menjadi dekonstruksi

(deconstruction).

-Jacques Derrida-

KBBI V luring PENGERTIAN Secara garis besar
tulisan hasil menulis; karangan TULISAN dekonstruksi adalah cara untuk
dekonstruksi penataan ulang membawa gagasan-gagasan yang
DEKONSTRUKSI bersembunyi di balik konsep-konsep

dalam sebuah pernyataan.

Kristeva dalam Susdamita-SyariDomo (2012) Al-fayyadi
dekonstruksi merupakan gabungan antara dalam SusdamitaSyariDomo (2012),
hakikat destruktif dan konstruktif. dekonstruksi adalah testimoni terbuka
kepada mereka yang terpinggirkan

oleh pengarang.

RAGAM TULISAN 1 RESENSI
DEKONSTRUKSI 2 MAKALAH KRITIK
3 LAPORAN BUKU
4 RINGKASAN
5 IKHTISAR
6 SINOPSIS

RESENSI

Sudarman (2008, hlm.219)
resensi berasal dari bahasa Belanda “Recentie”, yang berarti
wawasan. Yaitu wawasan akan baik atau buruknya suatu karya.

Echols dalam Sudarman (2008, hlm.220)
resensi (review), yaitu suatu tinjauan terhadap karya seni dan sastra.

Samad dalam Fajar (2010, hlm.2)
resensi asal katanya dari bahasa latin, yakni revidere (re=kembali
dan videre=melihat) atau recensere, yang artinya melihat kembali,
menimbang atau menilai.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia luring V
resensi berarti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku;
ulasan buku.

SIMPULAN

Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
bawah resensi adalah tulisan mengenai nilai suatu karya berdasarkan

peninjauan kembali.

Menurut Keraf (1993, hlm.274-275),
penulis resensi harus memperhatikan dua faktor, yaitu:

Tujuan Memahami Tujuan
Pengarang Meresensi

Buku Buku

Tujuan pengarang buku Memberikan nilai
dapat diketahui dari kata terhadap isi suatu buku,
pengantar atau bagian
dan nilai tersebut
pendahuluan buku. diketahui oleh para

pembacanya.

1 JUDUL RESENSI

Penulisan judul resensi
jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan
penafsiran.

Ciri-ciri judul yang menarik dan bermutu
atraktif, ketepatan, dan ringkas.

2 DATA BUKU

Ada dua cara penulisan data buku

Judul Buku: Menulis Buku Harian Judul Buku: Mochtar Lubis, Wartawan Jihad
Pengarang: Hetti Restianti Penyunting: Atmakusumah

Penerbit: Eureka Dwiraga, Bandung Kata Pengantar: Jakob Oetama
Cetakan I: 2007 Penerbit: Harian Kompas, Jakarta

Tebal: 88 Halaman Cetakan I: Maret 1992
Harga: Rp12.000 Tebal: 527 Halaman + Indeks

Harga: Rp22.000,00

3 PENDAHULUAN

Dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti
nama atau prestasinya. Dapat pula berupa sinopsis novel.

4 TUBUH RESENSI

Memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin
disampaikan dalam tubuh resensi.
Jika sinopsisnya telah diperkenalkan, selanjutnya
mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut.

5 TUBUH RESENSI

Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran
yang ditujukan oleh buku itu.

CONTOH RESENSI Judul Novel : 5 cm

Pengarang : Donny Dhirgantoro

Tahun Terbit : 2008

Cetakan : Kedua belas

Jumlah Halaman : 381 halaman

Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Tempat Terbit : Jakarta

Lima sahabat menjalin persahabatan sejak SMA. Persahabatan mereka telah berjalan selama tujuh

tahun. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Ada Arial yang diakui paling tampan secara fisik. Genta

sang pemimpin yang selalu melontarkan pendapat brilian, meski memendam cinta namun masih berpikir

panjang untuk mengutarakan isi hatinya. Ada Riani, kembang satu-satunya. Zafran, si penyair yang kurus. Ian

yang kerap diledek sebagai banana boat oleh keempat sahabatnya karena memiliki ukuran badan yang besar.

Lima sahabat ini menamakan diri mereka Power rangers. Ian adalah ranger terakhir yang masuk ke dalam

dunia mereka. Pada awalnya, Ian adalah seorang yang tidak percaya diri. Ian adalah orang yang menyukai

apa yang orang lain suka, bukan dirinya sendiri yang mengatakan suka. Ian merasa takut tidak diterima oleh

keempat sahabatnya, akhirnya Ian sibuk jadi Genta, sibuk jadi Zafran, sibuk jadi Arial, sibuk menyukai semua

yang empat sahabatnya suka. Tetapi pada akhirnya Ian menyadari bahwa ada yang lebih penting dari sekadar

selera. Yang terpenting dalam sebuah persahabatan.adalah bagaimana mereka berlima dapat saling

menghargai pendapat dan selera masing-masing. Suatu hari mereka merasa sudah terlalu sering bersama,

tiada hari tanpa berjumpa, diskusi, debat, nongkrong, nonton, dan ke kafe. Semua bagai de ja vu bagi

mereka. Pada akhirnya mereka berada dalam kondisi yang terlalu nyaman tetapi juga merasa bosan.

CONTOH RESENSI Kata-kata dari Plato yang dilontarkan Zafran membuat mereka tersadar bahwa ada dunia yang lebih
luas di luar komunitas mereka berlima. Bahwa nantinya dalam kehidupannya setiap manusia akan terjebak
dalam sebuah gua gelap yang berisi keteraturan kemapanan dan mereka senang berada di dalamnya. Karena
Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah
perjalanan. Genta mengusulkan untuk mengadakan pendakian ke gunung Mahameru. Mereka sepakat
bertemu di stasiun kereta api pada tanggal 14 Agustus kemudian melakukan pendakian dan mengikuti
upacara memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia tepat di dataran tertinggi pulau Jawa itu.
Perjalanan dimulai dengan naik kereta ekonomi dari Jakarta menuju Malang. Selama perjalanan, mereka
bertemu banyak orang dengan kisahnya masing-masing, membuat mereka mengambil pelajaran dari setiap
kisah tersebut, banyak hal yang membuat mereka makin dewasa dan cerdas. Banyak persoalan terutama
persoalan sosial yang mereka dapati selama perjalanan. Soal pungli kondektur kereta api, soal penumpang
liar di kereta api, soal perang mulut antara supir angkot dengan penumpang hanya dikarenakan ongkos yang
tak sesuai dengan tarif resmi.

Semua pengalaman itu makin mendewasakan mereka. Setibanya di kaki Mahameru, mereka berlima
merasakan keindahan yang di-anugerahkan Sang Pencipta. Pendakian dimulai dari Ranu Pane, Ranu
kumbolo, padang ilalang, melewati padang edelweis, Kalimati, Arcopodo, mereka juga harus bertahan di
antara hujan batu saat puncak Mahameru sudah semakin dekat. Dalam pendakian mereka mengalami
banyak masalah, kekurangan air minum, kondisi cuaca yang panas, kondisi fisik yang mulai menurun, juga
kecelakaan saat pendakian menyebabkan para tokoh terluka. Keyakinan lima tokoh dan keinginan untuk
terus berjuang dan tidak berputus asa akhirnya membawa mereka mencapai tanah tertinggi di pulau Jawa,
Mahameru. Keyakinan dan tekad mereka telah mengalahkan segalanya. Mimpi mereka untuk menginjak
tanah Mahameru telah menjadi kenyataan, semuanya berawal dari mimpi dan usaha yang tak kenal lelah.
keajaiban tekad dan doa telah mengalahkan apapun hari itu.

CONTOH RESENSI Setiap kali mereka ingin mencapai sesuatu mereka terus mengatakan pada diri mereka bahwa jika
seseorang menginginkan sesuatu, orang itu hanya harus mempercayainya, terus berusaha bangkit dari
kegagalan, jangan pernah menyerah, dan letakkan keyakinan itu menggantung, mengambang 5 cm di depan
kening. Jadi dia tidak akan pernah lepas dari mata kita. Bawalah mimpi dan keyakinan itu setiap hari, kita
lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apapun hambatannya, katakan pada diri kita, kalau kita
percaya dengan keinginan itu dan kita tidak bisa menyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh,
bahwa kita akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan itu 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kita. Dan sehabis itu yang
pelu dilakukan hanya kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih
banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering
melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Dan hati yang akan bekerja lebih keras
dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa. Pendakian menuju Mahameru merupakan sebuah
perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalanan yang telah
mengubah para tokoh menjadi manusia sesungguhnya, bukan cuma seonggok daging yang bisa berbicara,
berjalan, dan punya nama Kisah perjuangan menuju puncak Mahameru juga dibumbui kisah cinta. Muncul
konflik batin ketika masing-masing tokoh memendam perasaan cinta satu sama lain.

Ketika lima tokoh bermalam di Ranu Kumbolo, Genta me-ngungkapkan rasa cintanya pada Riani salah
satu sahabatnya. Namun Riani justru menyukai Zafran. Dan Zafran masih memendam perasaan pada Arinda,
adik kembar Arial. Di sisi lain Arinda pun diam-diam memendam cinta untuk Genta.

CONTOH RESENSI Mereka pun menyadari bahwa cinta ternyata bukan untuk Genta, bukan untuk Riani, bukan untuk Zafran.
Cinta memang ada untuk diungkapkan sebagai sebuah jembatan baru ke pelajaran-pelajaran kehidupan
manusia selanjutnya. Sebuah cinta memang harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang
disembunyikan, kecuali oleh seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Sepuluh tahun setelah mereka
melakukan pendakian ke Mahameru, masingmasing tokoh telah memiliki pasangan hidup. Tetapi mereka
tidak pernah bisa melupakan pengalaman ketika mendaki Mahameru, yang membuat mereka menjadi
manusia-manusia yang berani bermimpi. Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi
yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan
bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya
mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan
keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang
makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mem-
percayainya.
Kelebihan

Keunggulan yang terdapat dalam novel 5 CM karya Dhony Dhirgantoro diantaranya terletak pada
kata-kata atau redaksi inspiratif yang seringkali keluar dari dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokoh dalam
novel. Kata-kata inspiratif tersebut memuat tentang mimpi-mimpi, persahabatan, cita-cita, semangat
pantang menyerah, dan lain sebagainya. Di dalam novel juga menyuguhkan unsur dramatisasi, komedi, dan
cinta yang tutut menguras emosi pembacanya. Selain itu pemilihan diksi atau gaya bahasa yang digunakan
pada dialog para tokoh menggunakan gaya bahasa kekinian yang relevan dengan kondisi pemuda di zaman
ini. Penentuan setting waktu dan latar dalam cerita juga digambarkan secara detail dan otentik.

CONTOH RESENSI Kekurangan
Cerita akhir novel ini walaupun berakhir dengan happy ending, tetapi masih sedikit

menggantung dan terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat
tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan
semuanya sebaya atau seumuran. Hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang
menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.

MAKALAH KRITIK

PENGERTIAN

Istilah kritik berasal dari kata krites (‘hakim’),
krinein (‘yang menghakimi’) kritikos (‘hakim karya sastra’)

Kritik dapat diartikan sebagai salah satu cabang ilmu sastra
yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian
terhadap teks sastra.

Pradopo dalam Ekajuliantituliskreatifaceh (2014)
Kritik merupakan bidang studi sastra untuk ‘menghakimi’
karya sastra, memberi penilaian dan keputusan mengenai

bermutu atau tidaknya suatu karya sastra.

SIMPULAN

kritik merupakan telaah terhadap suatu karya sastra yang bersifat menghakimi karya
sastra orang lain, dengan cara menilai baik dan buruknya suatu karya sastra,
membandingkan, serta mencari kesalahan karya sastra yang dihadapi, melalui
pemahaman yang objektif.

CIRI-CIRI KRITIK

Ciri-ciri 1 Memberikan tanggapan
Kritik terhadap hasil karya

Memberikan pertimbangan baik 23 Pertimbangan bersifat objektif
dan buruk sebuah karya sastra

Memaparkan kesan pribadi kritikus 4 Memberikan alternative
terhadap sebuah karya sastra
5 perbaikan atau penyempurnaan

Tidak berprasangka 6 7 Tidak terpengaruh
siapa penulisnya

FUNGSI KRITIK SASTRA

1 Kritik berfungsi bagi perkembangan sastra

2 Kritik berfungsi untuk penerangan bagi
penikmat sastra

3 Kritik berfungsi bagi ilmu sastra itu sendiri

CARA MENULIS KRITIK

1. Kritikus harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang hal yang akan dikritik.

2. Pahami segala istilah yang terdapat dalam karya
dan baca juga bahan rujukan.

3. Buatlah catatan objektif tentang kelebihan dan
kekurangan hal yang akan dikritik.

4. Pikirkan kembali “bagaimanakah perasaan saya
jika dikritik semacam ini?”

5. Saat menyampaikan kritik, melalui tulisan atau
lisan, perhatikan penggunaan bahasa.

Pertanyaan di Stasiun Kereta” Wan Anwar”
Dalam konteks ini, puisi Wan Anwar yang berjudul “Pertanyaan Di Stasiun Kereta” (Pertemuan Kecil, Pikiran
Rakyat, Minggu 29 November 2009) Puisi yang ditulisnya tahun 2005 dibangkitkan kembali. Hal ini merupakan
sesuatu yang menarik untuk ditafsirkan sesuai dengan keadaan sekarang ini.

jika timur itu hari depan, mengapa laju kereta kembali ke masa silam
bahwa stasiun ini peninggalan residen, tentu saja kami tahu
juga deret pohon asam, irigasi, dan gedung-gedung pemerintahan
begitulah, bukankah tuan-tuan hanya sanggup membangun mall
jurang antara cahaya lampu kristal dan temaram perkampungan
kami hamba tuan-tuan, sudah lama bosan dalam penantian
tuan-tuan mengobral janji, mengganggu tidur dan mimpi kami
maka kini izinkan kami bertanya, peti-peti yang siang malam diangkut kereta
milik siapa? kemilau lampu di jalan raya untuk siapa!
kami tahu tuan-tuan tak akan menjawab, karena tuan-tuan
sedang meluncur ke masa silam, jadi izinkan kami mendakwa
kami tak tahan lagi mendengar dan menyaksikan mulut tuan-tuan
berbusa, nganga, dan amat hina

Secara sruktural dalam sajak ini dipergunakan sarana-sarana kepuitisan untuk mendapatkan dan
memperkuat efek secara bersama-sama, seperti dikemukakan Altenbernd (1970; 4-5) bahwa puisi
mempergunakan sarana-sarana kepuitisan secara bersama-sama untuk mendapatkan jaringan efek sebanyak-
banyaknya. Dalam sajak ini dipergunakan sarana-sarana kepuitisan di antaranya bahasa kiasan seperti yang
telah terurai di atas dan dikombinasikan dengan corak kosa kata, citraan, sarana retorika, dan keselarasan bunyi
yang semuanya itu seperti dikemukakan oleh Jakobson (1978: 358) bahwa bahasa puisi itu memproyeksikan
prinsip ekuivalensi dari proses.

Di awal, Penyair langsung menggebraknya dengan sebuah pertanyaan “jika timur itu hari depan,
mengapa laju kereta kembali ke masa silam” hal ini membuat pembaca langsung tergugah untuk beranjak lagi
pada baris ke dua hingga seterusnya, hingga pada baris terakhir. Hal ini diakibatkan karena antar baris tersebut
saling berhubungan, hingga membentuk kalimat panjang. “Mendengar dan menyaksikan mulut tuan-tuan
berbusa, nganga, dan amat hina” Baris terakhir ini sangat menarik, dan nikmat untuk di dengar. Seperti
penggunaan vokal “a” di akhir setiap kata.

Penggambaran Wan Anwar dalam puisi ini, mampu merangkum penantian masyarakat yang
membosankan, atas janji-janji yang terlalu sering diucapkan oleh penguasa negri ini, tanpa harus
melukiskannya pada simbol-simbol. Pilihan-pilihan kata yang sederhana inilah yang mampu, menggambarkan
realitas, betapa para penguasa hanya menitipkan janji-janji semata saja, tanpa membuktikannya dalam sebuah
kenyataan.

Konsistensi kepengarangan Wan Anwar yang secara sadar mampu merangkum pernyataan masyarakat,
yang berangkat dari realitas. Pelukisan-pelukisan yang dituliskannya bersumber dari perenungannya, dari
sebuah realita yang secara langsung disaksikan dan tidak hanya mengada-ngada.
Disinilah terlihat keberanian seorang Wan Anwar untuk memberontak kepada prilaku penguasa, yang
dianggapnya tidak adil atau tidak berpihak kepada masyarakat kecil.

Puisi yang menggambarkan perlawanan terhadap penguasa sebelumnya juga telah banyak, seperti puisi
W.S.Rendra “Sajak Pertemuan Mahasiswa, 1977”, Taufiq Ismail “Dari Catatan Seorang Demonstran”, Mansyur
Samin “Pernyataan”, Wiji Thukul “Bunga dan Tembok, 1987-1988”, Joko Pinurbo “Tahanan Ranjang, 1999” dan
lain-lain.

Dari Beberapa penyair tersebut, Wan Anwar memiliki gaya tersendiri dalam kreativitas kepenulisannya.
Penggunaan bahasa yang sederhana, ringan tetapi mampu mengungkapkan sesuatu hal yang hendak ditujunya,
sehingga pembaca awam, dapat merumuskan maknanya, dan secara langsung merasakan keinginan
penyairnya.

Begitulah, sudah sejak lama sastrawan Indonesia begitu peduli tentang hubungan penguasa dengan
masyarakatnya, dan kepedulian itu terlihat dari pernyataan-pernyataan yang di tuliskan maupun di lukiskan ke
dalam sebuah puisi.

LRAEPSOERANNSIBUKU PENGERTIAN

Keraf (1994, hlm.283)
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang
sangat bervariasi bentuknya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia V luring
Laporan berarti segala sesuatu yang dilaporkan;
berita.

Keraf (1994, hlm.299)
Laporan buku ialah suatu macam laporan untuk
kepentingan pendidikan atau perkuliahan di
perguruan tinggi.

DASAR-DASAR LAPORAN

01 Pemberi Laporan

02 Penerima Laporan

03 Tujuan Laporan

STRUKTUR PENULISAN LAPORAN

Judul Laporan Pendahuluan

Isi Laporan Kesimpulan
Saran

CONTOH LAPORAN

Sumber: Jos. Daniel Parera (1987, hlm.200-201) prosedur observasi dan pengukuran, reliabilitas
Lampiran : Laporan Buku (Singkat) instrument, pengembangan instrument, pro-
Tuckman, Bruce W. (1978) sedur pengambilan sampel, penentuan besar
CONDUCTING EDUCATIONAL RESEARCH. sampel, analisis statistik: macam dan pe-
2nd ed. New York: Harcourt Bruce Jovanovich, milihannya, langkah penulisan laporan penelitian,
Inc. pelaksanaan penelitian di kelas, pelaksanaan
penelitian evaluasi, formatif maupun sumatif.
Dimulai dengan jawaban atas kepercayaan
apa penelitian itu, buku ini selanjutnya menge- Contoh-contoh yang diberikan diharapkan
tengahkan konsep-konsep validitas penelitian, akan dapat membantu mahasiswa memahami
validitas internal/ eksternal, sifat-sifat proses konsep-konsep dan teknik yang dibicarakan. Di
penelitian, langkah-langkah di dalam penelitian, samping itu diberikan contoh-contoh usulan
faktor-faktor etik yang perlu diperhatikan, penelitian yang amat berguna bagi mahasiswa.
pemilihan masalah penelitian dan perumusan Edisi kedua ini berbeda dengan yang pertama
hipotesis, tujuan kajian kepustakaan: sumber dalam beberapa hal, terutama dengan di-
pustaka, pelaksanaan kajian pustaka, identifikasi tambahkannya dua bab baru yaitu tentang kajian
dan macam variable, definisi operasional pustaka dan pelaksanaan penelitian di kelas.
variabel, penentuan dan pemberian

CONTOH LAPORAN

Drew, Clifford J. (1980) Ditekankan di sini bahwa buku ini tidak di-
INDTRODUCTION TO DESIGNING AND maksudkan sebagai suatu teks statistik. Hal ini
CONDUCTING RESEARCH. terlihat dari pembahasan tentang statistik
2nd ed.St. Louis: The C.V. Moby Company. dimana tidak ada perhitungan-perhitungan
dan hanya diberikan sebagai landasan dasar
Tujuan penyusunan buku ini adalah mem- konsep-tual, dengan lebih mengetengahkan
berikan kepada mahasiswa kerangka dasar macam analisis dan kapan suatu analisis
konseptual pertama dalam penelitian. Di sini dipakai.
dibicarakan tentang arti penelitian untuk ilmu
pengetahuan, cara-cara memperoleh ilmu penge- Sebaliknya, dibanding dengan edisi
tahuan, macam-macam pendekatan penelitian, pertama, edisi kedua ini ditambah dengan
proses penelitian, rancangan penelitian eksperi- bahan-bahan yang berguna untuk pelaksanaan
mental dan non-eksperimental, faktor-faktor peneliti-an baik eksperimental maupun non-
yang mempengaruhi rancangan, pemilihan dan eksperimental, ter-utama yang men-cakup
penempatam subjek, cara-cara pengambilan etika di dalam penelitian.
sampel, pengukuran, instrument pengukuran,
analisis data dan interpretasi hasil penelitian.

PERBEDAAN MAKALAH LAPORAN
KRITIK BUKU
RESENSI

RINGKASAN

PENGERTIAN

Keraf dalam Zabadi,dkk (2017, hlm.131)
Ringkasan (précis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan

suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Walaupun bentuknya ringkas, namun précis tetap
mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.

SIMPULAN

Ringkasan merupakan penyajian singkat dari karangan asli tetapi dengan tetap
mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli.

LANGKAH-LANGKAH

Zabadi,dkk (2017, hlm.132-133)
Pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur
adalah:

1. Membaca Naskah Asli 4. Ketentuan Tambahan

2. Mencatat Gagasan Utama a. Gunakan kalimat tunggal darpada kalimat
3. Membuat Reproduksi majemuk.

b. Ringkas kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata.

c. Alinea yang sifatnya mengandung ilustrasi,
contoh, deskripsi dapat dihilangkan.

d. Semua keterangan atau kata sifat dibuang.
e. Pertahankan susunan gagasan asli.

CONTOH

1) Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang berkumpul di kota Hirosima, Jepang,
mengheningkan cipta selama 60 detik. Hal itu mereka lakukan untuk mengenang
peristiwa mengerikan ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota itu
tanggal 6 Agustus 1945.

2) Orang-orang yang hadir di Peace Memorial Park Hirosima itu mengenakan ikat
kepala untuk mengenang tewasnya sekitar 14.000 orang akibat bom.

3) Menurut Tadatohsi Akiba, walikota Hirosima, akhir perang dunia II tidak secara
otomatis mengantarkan kita kea bad perdamaian dan kemanusiaan. Masih
banyak bentuk kekrasan lain.

4) Pelepasan ratusan burung dara putih dan paduan suara anak yang menyanyikan
lagu perdamaian turut menyemarakan upacara peringatan itu.

5) Jepang menyerah pada perang dunia II, tanggal 15 Agustus 1945.

IKHTISAR

PENGERTIAN

Kamus Besar Bahasa Indonesia luring V
Ikhtisar berarti pemandangan secara ringkas

(yang penting-penting saja).

Keraf dalam Zabadi,dkk (2017, hlm.131) ?
Ikhtisar merupakan suatu bentuk penyajian yang

singkat dari suatu karangan asli.
Namun, tidak perlu mempertahankan urutan
karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh

karangan itu secara proporsional.

SIMPULAN

Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan, yaitu bentuk penyajian
singkat dari suatu karangan yang penulisannya tidak harus berurutan

namun tidak mengubah tema dari karangan asli.

LANGKAH-LANGKAH Warta Warga (2011),
Cara membuat ikhtisar adalah sebagai berikut:

1 2 3

Membaca naskah Membuat Menulis ikhtisar.
asli beberapa kali. kerangka bacaan.

CONTOH

Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hirosima, Jepang
untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6
Agustus 1945 yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa. Mereka bersama-sama
mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara
pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari
kamis 9 Agustus 2001 di kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga dibom
oleh AS sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang pada peringatan itu.
Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia
untuk menghapus senjata nuklir.

SINOPSIS PENGERTIAN

Wikipedia daring
sinopsis merupakan suatu cara yang efektif
untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang
dalam bentuk yang singkat.

Moeliono dalam Warta Warga (2011)
sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya
diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli
yang menjadi dasar sinopsis.

Kamus Besar Bahasa Indonesia luring V
sinopsis berarti serangkaian cerita yang berisi
cuplikan seluruh adegan sehingga membentuk
tema cerita.

SIMPULAN

Sinopsis adalah penyajian serangkaian cerita atau karangan
yang panjang dalam bentuk yang singkat.

LANGKAH-LANGKAH

Menulis ringkasan
berdasarkan gagasan utama.

3

Mencatat gagasan utama Dialog dan monolog tokoh cukup
dengan menggaris-bawahi
2 4 ditulis isi atau dicari garis
gagasan yang penting. besarnya.

1 5 Sinopsis tidak boleh menyimpang dari

Membaca naskah asli untuk jalan cerita dan isi dari keseluruhan
mengetahui kesan umum
karangan asli.
penulis.

CONTOH

Sinopsis cerpen “Bulan Mati”
karya R. Siyaranamual

Seorang laki-laki bernama Enos dan Wanita bernama Ina saling jatuh cinta. Kedua
keluarga, baik dari pihak Enos maupun Ina tidak menyetujuinya dan menentang keras
hubungan mereka. Masalah kehormatan dan adat istiadat membuat jarak panjang yang
tak terselesaikan.

Kedua ayahnya mengancam akan membunuh jika mereka saling mencintai.
Ancaman ini bukan hanya kepada Enos dan Ina tetapi juga kepada ayah mereka masing-
masing.

Ketika Enos sedang berduaan dengan Ina muncullah Amalodo, ayah Ina dengan
amarahnya. Ia langsung menembak Enos hingga meninggal. Kemudian Amalodo
meladeni berduel ke tengah lautan Matekato, ayah Enos. Mereka memancing bersama.
Mungkin inilah bentuk berduel ala mereka. Pemenangnya yang mendapatkan ikan
paling banyak, paling besar, atau yang pertama memperoleh ikan.

Namun, sayang sekali saat itu bulan mati, sehingga tidak ada ikan. Yang terkena kali
malah mayat Ina. Ina telah mati menceburkan diri ke laut mengikuti Enos.

PERBEDAAN IKHTISAR SINOPSIS

RINGKASAN

SIMPULAN Dekonstruksi adalah gabungan dua konsep yakni deskprisi/ peng-gambaran
(description) dan transformasi (transformation) dapat digabungkan menjadi
dekonstruksi (deconstruction). Dekonstruksi adalah cara membaca teks,
sebagai strategi. Dengan demikian, dekonstruksi adalah cara untuk membawa
gagasan-gagasan yang bersembunyi di balik konsep-konsep sebuah
pernyataan. Ragam tulisan dekonstruksi antara lain Resensi, Makalah Kritik,
Laporan Buku, Ringkasan, Ikhtisar, dan Sinopsis.

Berdasarkan hasil telaah, penulis berpendapat bahwa terdapat hubungan
erat antara ragam tulisan dekonstruksi yang satu dengan yang lainnya. Seperti
Resensi, Makalah kritik, dan Laporan buku memiliki persamaan yaitu
mengemukakan kekurangan serta kelebihan isi buku kemudian diakhiri
dengan kesimpulan dan saran. Selanjutnya Ringkasan, Ikhtisar, dan Sinopsis
memiliki persamaan yaitu bentuk penyajian singkat terhadap suatu buku atau
karya dengan tanpa menghilangkan tema asli pengarangnya.

Sumber

1. Ekajuliantituliskreatifaceh. (2014, 7 Januari). Makalah tugas
kelompok 6 kritik.

2. Fajar. (2010). Mahir menulis resensi buku sastra.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi V. luar jaringan,
4. Keraf,G. (1993). Komposisi. Cet.ke-9.
5. Keraf,G. (1994). Komposisi. Cet.ke-10.
6. Parera,J. (1987). Menulis tertib dan sistematik. Edisi kedua.
7. Rumah Filsafat. (2009, 29 November). Derida dan dekonstruksi.
8. Sudarman,P. (2008). Menulis di media massa.
9. SusdamitaSyariDomo. (2012, 11 Oktober). Makalah dekonstruksi.
10.Warta Warga. (2011, 12 Mei). Sinopsis, ikhtisar, dan ringkasan

beserta contohnya.
11.Wikipedia. Sinopsis Novel.
12.Zabadi.dkk. (2017). Bahasa Indonesia konsep dasar dan penerapan.

Cet.kedua.

TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version