[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
3) Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib
persidangan.
3. Aturan Ketuk Palu dan Kondisi-Kondisi Lain :
a. 1 Kali Ketuk
1) Menerima dan menyerahkan sidang;
2) Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin
(keputusan sementara);
3) Memberi peringatan pada peserta sidang agar tidak gaduh;
4) Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak
terlalu lama (biasanya skors 1X ?? menit, dll) sehingga peserta sedang
tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
5) Mencabut kembali atau membatalkan ketukkan terdahulu yang
dianggap keliru.
b. 2 Kali Ketuk
1) Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup
lama (biasanya 2X ?? menit, dll) misalnya : istirahat, lobying,
sembahyang, makan, dll;
2) Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu;
3) Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam mengambil keputusan.
c. 3 Kali Ketukan
1) Membuka/menutup sidang atau acara resmi;
2) Mengesahkan keputusan final/hasil akahir sidang.
Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang :
1) Membuka Sidang
“Dengan mengucapkan Bismillahirrohmannirrohim, Sidang Pleno 1 Saya
nyatakan dibuka.” (Tok… Tok… Tok)
2) Menutup Sidang
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin, Sidang Pleno 1 Saya
nyatakan ditutup.” (Tok… Tok… Tok)
3) Mengalihkan Pimpinan Sidang
“Dengan ini pimpinan sidang Saya alihkan kepada pimpinan sidang
berikutnya.” (Tok… )
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 50
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
4) Mengambil Alih Pimpinan Sidang
“Dengan ini pimpinan sidang Saya ambil alih.” (Tok… )
5) Menskorsing Sidang
“Dengan ini, sidang saya skorsing selama 15 menit.” (Tok… Tok)
6) Mencabut Skorsing
“Dengan ini, skorsing 15 menit Saya cabut dan Saya nyatakn sidang
dilanjutkan.” (Tok… Tok…)
7) Memberi Peringatan Kepada Peserta Sidang
(Tok…..) “Peserta Sidang harap tenang !”
4. Syarat-syarat Presidium Sidang :
1. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
2. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
4. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan
5. Sikap Presidium Sidang :
1. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin;
2. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan;
3. Adil, bijaksana dan menghargai pendapat peserta.
6. Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya ½ + 1 dari peserta yang terdaftar pada panitia (bisa juga
ditentukan melalui kensensus);
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika
tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak ( 1/2 + 1) dari peserta yang
hadir di persidangan;
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara
seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara
ulang.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 51
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
7. Interupsi
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang
karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang
tersebut.
Macam-macam interupsi antara lain.
1. Point of clarification : interupsi untuk menjernihkan/meluruskan
permasalahan atau isi pembahasan.
2. Point of view : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan pendapatan,
tanggapan, usulan, saran
3. Point of order : interupsi yang digunakan untuk meminta pimpinan sidang
meluruskan jalannya sidang apabila keluar dari konteks, atau sidang
dianggap janggal.
4. Point of solution : interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan
yang dibahas.
5. Point of information : interupsi untuk memberikan informasi, baik tentang
pembicaraan yang tidak sesuai atau informasi yang berkaitan kondisi yang
menjadi poko pembahasan atau hal-hal yang dipandang urgen untuk
diinformasikan .
6. Point of privilege (rehabilitation) : interupsi yang berfungsi untuk
membersihkan nama baik atau kehormatan seseorang atau kelompok
karena dipandang pembicaraan tersebut menyimpan dari etika atau
menyinggung perasahaan.
Pelaksanaan Interupsi :
Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan
berbicara setelah mendapat ijin dari presidium sidang.
Interupsi diatas interupsi berlaku selama tidak mengganggu persidangan.
Apabila dalam persidangan, presidium sidang tidak mampu menguasai dan
mendendalikan jalannya persidangan, maka panitia pengarah (SC) diberikan
wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
presidium sidang dan atau peserta sidang.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 52
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
8. Tata tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta
pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan
nilai-nilai universal dimasyarakat.
a.Sanksi-sanksi :
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran, dan usuran peserta sidang yang lain. Biasanya,
mekanisme dalam pemberian sanksi didahulukan oleh peringatan kepada
peserta (biasanya sampai 3 kali). Kemudian dengan kesepakatan bersama,
presidium sidang boleh mengeluarkan peserta tersebut dari forum, atau
mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa kesepakatan peserta sidang
lain.
b.Istilah dalam persidangan
1) Pending : memberhentikan sidang untuk sementara waktu dengan tujuan
tertentu seperti istirahat, lobby, penundaan sidang.
2) PK/peninjauan kembali : mekanisme yang digunakan untuk mengulang
kembali pembahasan/putusan yang telah ditetapkan.
3) Interupsi : memotong/menyela pembicaraan dikarenakan ada hal-hal
yang sangat penting untuk di ungkapkan
D. Tata Cara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua dilakukan dengan cara Demokrasi
melalui panitia pemilihan (MPK/OSIS). Sebelum dilakukan pemilihan ada tahapan-
tahapan dalam memilih calon ketua dan wakil ketua yaitu :
1. Kriteria Calon Ketua dan Wakil
2. Penjaringan Bakal Calon Ketua/Wakil dan Penetapan Calon Ketua/Wakil
3. Penetapan Calon Ketua dan Wakil
4. Pelatihan Kepemimpinan calon ketua MPK dan atau OSIS
5. Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua
6. Pemungutan Suara
7. Penghitungan Suara
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 53
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
E. Tata Cara Penyusunan AD ART, Pengajuan AD ART, Pengesahan AD ART
Dalam sebuah organisasi khusus OSIS terdapat AD ART. AD ART adalah
singkatan dari “Anggaran Dasar Aturan Rumah Tangga”,merupakan aturan tertulis
yang berisi mengenai peraturan-peraturan pokok yang terdapat dalam organisasi.
Proses penyusunan AD ART pada umumnya dilakukan pada waktu kepengurusan
terbentuk atau pada waktu akan ganti kepengurusan.
AD ART bersifat mengikat dan menyangkut kepentingan seluruh anggota. Cara
penyusunan AD ART adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Bersama
AD ART harus disusun untuk kepentingan bersama atau kepentingan
organisasi itu sendiri, dalam arti bukan sekedar membuat AD ART. AD ART
yang baik isinya sesuai dengan bentuk dan kebutuhan organisasi dalam hal ini
khususnya OSIS.
2. Menggunakan Bahasa yang Jelas
Penggunaan kata yang tepat menghindari terjadinya salah tafsir pada poin-
poin pasal dan ayat yang terdapat di dalam AD ART
3. Hindari Kata-kata yang Bermakna Ganda
Kata-kata yang memiliki multitafsir bias menyebabkan salah paham dan
masalah tafsir setiap anggotanya. Dalam AD ART kalimat harus memiliki satu
arti atau makna yang jelas.
4. Sesuai Konteks
AD ART bersifat dinamis,dalam arti harus disesuaikan dengan konteks. Namun
bukan berarti AD ART selalu harus mengalami perombakan dan bukan berarti
juga AD ART menjadi kitab suci yang tidak boleh diubah.
5. Tidak Copy Paste
Isi dari AD ART itu harus asli dengan keadaan organisasi itu sendiri khusus
OSIS jangan sampai meng-Copy Paste dari organisasi lain, cukup hanya
sebagai rujukan saja.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 54
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB VI
TATA PERSURATAN DAN KEARSIPAN
A. Beberapa Pengertian
Guna memudahkan pemahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan perlu
diberikan beberapa pengertian sebagai berikut :
1. Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh satu pihak kepada piha lain.
2. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting brkenaan dengan
administrasi , pemerintahan dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga
pemerintahan.
3. Nota Dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh
bawahan kepada atasan atau setingkat yang berisikan catatan singkat
tentang suatu pokok persoalan kedinasan.
4. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan
kepada bawahan tentang pokok persoalan kedinasan.
5. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat
yang berisi penjelasan singkat tentang surat dokumen dan/atau barang,
bahan lain yang dikirimkan.
6. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata
kata biasa dan/atau kata kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat di
selesaikan dan disampaikan melalui telegraf.
7. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal
yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
8. Surat edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang
cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah
yang tg telah ada.
9. Surat undangan merupakan surat pemberitahuan kepada seseorang untuk
menghadiri suatu acara pada waktu dan tempat yang telah di tentukan.
10. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang
berwenang kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 55
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
11. Surat kuasa adalah surat yyang berisis kewenangan penerima kuasa untuk
bertindak atau melakukan suatu kegiatan atas naka pemberi kuasa.
12. Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan mengenai
suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.
13. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal
disertai pertanggung jawaban atas pernyataan tersebut.
14. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal
agar tidak menimbulkan keraguan.
15. Berita acara adalah surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau
peristiwa mengenai waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan
petunjuk lain sehubungan dengan kejadian atau peristiwa tersebut.
16. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yangg menerima surat
masuk atau mengirim surat keluar.
17. Pengarah surat adalah pimpinann satuan kerrja yang menangani surat
menyurat dna kearrsipan atau petugas ysng ditunjuk untuk mengarahkan
surat sesuai dengan masalahnya.
18. Pengolah surat adalah petugas yang mengolah atau yang menyelesaikan isi
surat.
19. Penata arsip adalah petugas yang melaksanakan penataan arsip.
B. Pengurusan Surat
Pengurusan surat merupakan bagian dari administrasi kantor sekolah dan
dilaksanakan oleh petugas tata usaha sekolah.
Pengurusan surat meliputi mencatat, mengarahkan dan mengendalikan surat
baik surat masuk maupun surat keluar.
1) Pengurusan Surat Masuk
Proses pengurusan surat masuk dilaksanakan oleh petugas tata usaha
sekolah. Banyaknya petugas di sesuaikan dengan kebutuhan. Urusan kerjanya:
menerima surat masuk dan mengecek kebenaran alamatnya, membubuhkan
tanda tangan atau paraf pada buku ekspedisi pengantar surat, kemudian
memilah surat untuk memisahkan surat dinas dan pribadi, memilah surat dinas
atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka). Begitu juga
membuka surat surat yang tidak rahasia mengeluarkan dari sampulnya,
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 56
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
memilah surat surat yang penting dan tidak penting (rutin), dan menyampaikan
surat dinas yang sudah dipilah kepada petugas pencatat surat.
Selanjutnya proses pengurusan surat dilaksanakan melaui kegiatan-
kegiatan pengurusan surat masuk biasa (rutin), penting dan rahasia (tertuttup).
a. Pengurusan Surat Masuk Biasa (Rutin)
Pengurusan surat biasa tidak menggunakan kartu sebagai sarana
pencatat surat, melainkan menggunakan lembar pengantar surat rutin.
Setiap surat yang diterima oleh satuan kerja yang menangani surat
menyurat dan kearsipan dikelompokkan berdasarkan instansi atau satuan
kerja asl surat. Selanjutnya masing masing kelompok surat dicatat pada
lembar pengantar surat berdasarkan satuan kerja pengolah surat yang
bersangkutan.
Prosedur pengurusan surat biasa dilaksanakan sebagai berikut :
1. Penerima surat bertugas :
a) Menerima surat masuk dan memeriksa kebenaran alamat;
b) Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada buku ekspedisi
pengantar surat;
c) Memilah surat antara surat dinas dan surat pribadi;
d) Memilah surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak
bersifat rahasia;
e) Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat
biasa dan surat penting, meneliti kelengkapan lampiran jika ada,
dan membubuhkan cap/stempel penerimaan, serta menuliskan
tanggal dan nomor urut tiap bulan.
2. Pencatat surat bertugas :
a) Menerima surat dari pengirim surat;
b) Mencatat surat dalam lembar pengantar surat biasa (rutin)
rangkap dua;
c) Menyampaikan surat beserta lembar pengantar rangkap dua
kepada pengarah surat.
3. Pengarah surat bertugas :
a) Menerima surat beserta lembar pengantar surat;
b) Meneliti surat apakah sesuai dengan lemvar pengantar;
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 57
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
c) Menyampaikan surat beserta lembar pwengantar rangkap dua
kepada petugas tata usaha pengolah surat;
d) Menerima kembali satu lembar pengantar asli dari petugas tata
usaha pengolah surat dan menyimpannya.
4. Petugas tata usaha pengolah surat bertugas :
a) Menerima dan meneliti surat dan lembar pengantar rangkap dua
yang diterima dari pengarah surat;
b) Memaraf lembar penganraer dan mengembalikan satu lembar
pengantar asli kepada pengarah surat;
c) Menyimpan lembar pengantar kedua;
d) Menyampaikan surat disertai lembar disposisi rangkap dua
kepada pimpinan pengolah surat.
e) Pimpinan pengolah surat bertugas :
f) Menerima surat dan lembar disposisi dari petugas tata usaha
pengolah surat;
g) Memberikan disposisi kepada pelaksana pengolah surat.
b. Pengurusan Surat Masuk Penting
Suatu surat diidentifikasi sebagai surat penting apabila :
1. surat yang bersangkutan terlambat sampai di unit pengolah sehingga
dapat berakibat terganggunya kelancaran pekerjaan;
2. surat tersebut hilang atau terlambat sampai di unit pengolah sehingga
dapat menimbulkan kerugian yang berarti;
3. surat tersebut memerlukan tindak lanjut;
4. surat tersebut mempengaruhi kelanjutan hidup organisasi yang
bersangkutan; dan/atau
5. surat tersebut hilang sehingga sulit memperoleh informasi tentang
surat itu di tempat lain.
Prosedur pengurusan surat penting dilaksanakan sebagai berikut
1. Penerima surat melaksanakan tugas
a. Menerima surat masuk dan memeriksa kebenaran alamat;
b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada bukunekspedisi
pengantar surat;
c. Memilih surat antara surat dinas dan surat pribadi;
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 58
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
d. Memilih surat dinas yang bersifat rahasia dan yang tidak bersifat
rahasia;
e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilah antara surat
biasa dan surat penting, meneliti kelengkapa lampiran jika ada,
dan membubuhkan cap/stempel penerimaan, serta menuliskan
tanggal dan nomor urut tiap bulan.
2. Pencatat surat bertugas :
a. Menerima surat penting dari petugas penerima surat;
b. Mencatat surat penting pada kartu kendali;
c. Menyampaikan surat beserta kartu kendali rangkap tiga kepada
pengarah surat.
3. Pengarahan surat bertugas :
a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pencatat
surat dan meneliti kebenaran pengisi kartu kendali;
b. Menentukan kessatuan kerja dengan cara memlilih surat yang
harus di arahkan, dengan menuliskannya pada kolom pengolahan
yang tercantum dalam kartu kendali;
c. Menyampaian surat beserta kartu kendali pada oetugas tata
usaha penelola surat;
d. Menerima kembali kartu kendali dari petugas tata usaha pengolah
lembar kartu kesatu dan kedua;
e. Menyampaikan kartu kendali lembar kedua kepada penata arsip;
f. Menyimpan kartu kendali lembar kesatu.
4. Penata arsip bertugas :
a. Menerima kartu kendali lembar kedua dari pengarah surat dan
menyimpan di dalam file kartu kendali; dan
b. Menerima kartu kendali lembar ketiga bersama surat aslinya dari
unit pengolah untuk disimpaan kalau sudah inaktif serta
menyerahkan kartu kendali lembar kedua kepada petugas tata
usaha pengolah surat.
5. Petugas tata usaha pengolah surat bertugas :
a. Menerima surat beserta kartu kendali rangkap tiga dari pengarah
surat;
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 59
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
b. Memaraf kartu kendali pada kolom paraf dan mengembalikan
kartu kendali lembar kesatu dan kedua kepada pengarah surat;
c. Menyimpan kartu kendali lembar ketiga;
d. Menyampaikan surat kepada pimpinana pengolah surat dengan
dilampiri lembar disposisi rangakap dua.
e. Menerima kembali surat dari pimpinan pengolah surat dan
meneruskannya kepada pelaksana pengolah surat sesuai dengan
isi disposisi; dan
f. Menyimpan lembar disposisi kedua;
6. Pimpinan pengolah surat bertugas:
a.Menerima surat dari petugas tata usaha pengolah surat;
b.Memberikan disposisi pada lembar disposisi surat rangkap dua; dan
c. Menyampaikan suart kepada tugas tata usaha pengolah surat untuk
diteruskan ke pelaksana pengolah surat agar diproses sesuai
dengan isi disposisi surat.
7. Pelaksana pengolah surat bertugas :
a.Menerima surat yang sudah dilampiri lembar disposisi pimpinan
pengolah surat
b.Mempelajari dan meproses surat selanjutnya sesuai dengan
disposisi pimpinan pengolah surat; dan
c. Menyampaikan hasil pengolah surat kepada pimpinan pengolah
surat melalui petugas tata usaha pengolah surat.
Prosedur pengurusan surat rahasia dilaksanakan sebagai berikut:
1. Penerima surat melaksanakan tugas:
a. Menerima surat masuk dan memeriksa kembali alamat;
b. Membubuhkan paraf atau tanda tangan pada buku ekspedisi
pengantar surat;
c. Memilih surat antara surat dinas dan pribadi;
d. Memilih surat dinas antara yang bersifat rahasia dan yang tidak
bersifat rahasia;
e. Membuka surat yang tidak bersifat rahasia, memilih antara surat
biasa dan surat penting, meneliti kelengkapab lampran jika ada,
dan membubuhkan cap/stempel penerimaan, serta menuliskan
tanggal dan nomor urut tiap bulan.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 60
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
2. Mencatat surat bertugas:
a. Mencatat nomor dan tanggal surat rahasia pada lembar surat
rahasia rangkap dua;
b. Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup bersama lembar
pengantar kepada petugas tata usaha pengolah surat.
3. Pengarah surat bertugas :
a. Menerima surat dalam keadaan tertutup bersama lembar
pengantarnya;
b. Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup bersama lembar
pengantar pada petugas tata usaha pengolah surat.
4. Petugas tata usaha pengolah bertugas :
a. Menerima surat dalam keadaan tertutup bersama lembar
pengantar rangkap dua dari pengarah surat;
b. Memaraf lembar pengantar surat rahasia dan menyampaikan
kembali satu lembar pengantar tersebut kepada pengarah surat;
c. Menyimpan satu lembar pengantar surat rahasia;
d. Menyampaikan surat dala keadaan tertutup disertai lembar
disposisi rangkap dua kepada pimpinan pengolah surat;
e. Menerima kembali surat yang di anggap tidak rahasia lagi dengan
disposisi pimpinan pengolah surat sesuai dengan isi disposisi.
5. Pimpinan pengolah surat bertugas:
a. Menerima surat dalam keadaan tertutup dari petugas tata usaha
pengolah surat;
b. Membuka surat tersebut dan membaca isinya;
c. Menyimpan surat yang bersifat rahasia;
d. Memberikan disposisi kepada pelaksana pengolah surat untuk
surat yang di anggap tidak rahasia lagi;
e. Menyampaikan surat dan disposisi kepada petugas tata usaha
pengolah surat untuk di teruskan kepada pelaksana petugas surat
yang bersangkutan;
f. Petugas tata usaha pengolah surat memproses surat tersebut
sebagai surat penting dengan menggunakan kartu kendali.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 61
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
6. Pelaksana pengolah surat bertugas :
a. Menerima dan mempelajari surat dan disposisi dari pengolah/
pimpinan satuan organisasi;
b. Melaksanakan pengolahan sesuai disposisi;
c. Menyampaikan hasil pengolahan kepada pengolah/pimpinan.
2) Pengurusan surat keluar
a. Pengurusan surat keluar meliputi pencatatan pada lembar pengantar rutin
untuk surat rutin, kartu kendali untuk sarat penting, dan lembar pengantar
rahasia untuk surat rahasia.
b. Surat keluar dibagi atas tiga golongan, yaitu:
1. Surat biasa;
2. Surat penting; dan
3. Surat rahasia.
c. Pengurusan surat keluar dimulai sejak pembuatan konsep surat sampai
dengan pengirimannya.
d. Surat dinas keluar dibuat dengan menggunakan lembar konsep surat.
e. Surat rahasia ditangani dari awal sampai dengan pengiriman atas tanggung
jawab sepenuhnya pimpinan pengolah surat.
f. Pada dasarnya pengiriman surat keluar harus melalui satu pintu.
g. Kode surat keluar.
C. Uraian Tentang Format Pengurusan Surat
a. Pengurusan surat meliputi: mencatat, mengarahkan, dan mengendalikan surat
baik surat masuk maupun surat keluar.
b. Pengurusan Surat Masuk Urusan kerja pengurusan surat masuk, yaitu:
menerima surat masuk dan mengecekkebenaranalamatnya, membubuhkan
tanda tangan/ paraf pada buku ekspedisi peng antar surat, kemudian memilih
surat untuk memisahkan surat dinas dan surat pribadi, memilih surat dinas atas
dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka).
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 62
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
c. Pengurusan surat masuk dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Pengurusan surat masuk biasa (rutin)
Pengurusan surat biasa tidak menggunakan kartu sebagai sarana
pencatat surat, melainkan menggunakan lembar pengantar surat rutin. Setiap
surat yang diterima oleh satuan kerja yang menangani surat menyurat dan
kearsipan dikelompokkan berdasarkan instansi atau satuan kerja asal surat.
Selanjutnya, masing-masing kelompok surat dicatat pada lembar pengantar
surat berdasarkan satuan kerja pengolah surat yang bersangkutan.
2. Pengurusan surat masuk penting
Surat diidentifikasi sebagai surat penting apabila:
1. Surat terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat berakibat
terganggunya kelancaran pekerjaan;
2. Surat hilang/ terlambat sampai di unit pengolah sehingga dapat
menimbulkan kerugian;
3. Surat memerlukan tindak lanjut;
4. Surat mempengaruhi kelanjutan hidup organisasi yang bersangkutan;
5. Surat hilang sehingga sulit memperoleh informasi tentang surat tersebut
di tempat lain.
D. Pengelolaan Arsip
Arsip Sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumber penelitian. Arsip
harus dikelola dengan cara:
1. Sistem penataan/penyimpanan arsip, yaitu dengan menggunakan:
a. Sistem masalah
b. System abjad
c. System tanggal
d. System wilayah
2. Arsip pasif penting dan permanen, harus dirawat dan dijaga agar terjamin
keamanan dan keutuhannya, antara lain, arsip-arsip yang menyangkut SK
pengangkatan Pengurus OSIS, dll.
3. Untuk mencegah penumpukan arsip yang tidak berguna, dilakukan
penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna dengan prosedur yang
berlaku sesuai dengan PP No.34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 63
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
E. Jenis Surat dan Susunannya
a) Menurut kepentingan dan pengirimnya
1) Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada
organisasi/lembaga. Kalau surat ditujukan kepada teman atau keluarga,
format penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada
organisasi atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus
resmi, misalkan surat lamaran keja, pengaduan, pengajuan mutasi, kenaikan
pangkat, dsb.
2) Surat dinas, yaitu digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan
administrasi pemerintahan.
3) Surat niaga, yaitu dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.
4) Surat sosial, yaitu digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat
nonprofit.
b) Menurut isinya
Surat dapat dikelompokkan menjadi pemberitahuan, keputusan,
pemerintah, panggilan, perjanjian, laporan, pengantar,
peringatan, penawaran, pesanan, undangan dan lamaran pekerjaan.
c) Menurut sifatnya
1) Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
2) Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu
yang terkait saja.
3) Rahasiayaitu isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.
d) Berdasarkan banyaknya sasaran
Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan pengumuman.
e) Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya
Surat terbagi atas biasa, kilat dan kilat khusus.
f) Berdasarkan wujudnya
Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, teleks, faksimile,
memo dan nota.
g) Berdasarkan ruang lingkup sasarannya
Surat terbagi atas intern dan ekstern.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 64
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
h) Susunanya
1) Objektif
2) Sistematis
3) Singkat, Jelas masalahnya, alamat tujuan dan alamat pengirim
4) Lengkap isinya
5) Sopan
6) Wujud fisik yang menarik (kualitas kertas,bentuk surat,ketikan dan
sebagainya)
7) Bahasa Surat Menggunakan bahasa yang komunikatif, dapat di mengerti
artinya oleh penulis surat
8) Bahasa baku/resmi, yakni sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 65
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB VII
ADMINISTRASI PERLENGKAPAN
A. Pengertian Dan Tujuan
1. Pengertian
Administrasi adalah proses mempergunakan dan mengikut sertakan
semua sumber potensi yang tersedia dan sesuai. Baik personal maupun material
dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan bersama secara efektif dan efisien.
Perlengkapan adalah kegiatan yang berkenaan dengan pengaturan sarana
yang ada di sekolah agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
2. Tujuan
a. Pengadaan perlengkapan sesuai kebutuhan
b. Pendayagunaan yang ada secara optimal
b. Barang yang ada dipelihara dengan baik
c. Penghapusan barang yang rusak/hilang
d. Meningkatkan kualitas pelaksanaan program.
B. Perencanaan perlengkapan
1. Barang yang habis dipakai
a. Menyusun daftar perlengkapan
b. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan
c. Menyusun rencana pengadaan barang.
2. Barang yang tidak habis dipakai
a. Menganalisis dan menyusun rencana
b. Memperkirakan biaya
c. Menetapkan skalaprioritas.
C. Pengelolaan perlengkapan
a. Pembelian barang
b. Membuat sendiri
c. Hibah/bantuan
d. Penyewaan
e. Pinjaman
f. Memanfaatkan barang bekas
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 66
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
D. Penyimpanan dan penyaluran perlengkapan
1. Menerima, mencatat, menyimpan, mengatur, menjaga secara tertib dan aman
2. Menyelengarakan dan perhitungan barang secara berkala
3. Membuat laporan.
E. Penataan perlengkapan
1. Perbandingan luas lantai dengan perabot
2. Kelonggaran jarak dan dinding kiri/kanan
3. Jarak satu perabot dengan perabot lain
4. Jarak deret perabot paling belakang dengan tembok belakang
5. Arah menghadapnya perabot dan Kesesuaian dan keseimbangan.
F. Pemeliharaan Perlengkapan
Tujuan : Barang tetap dan siap pakai
Pelaksanaan : Perawatan/pencegahan
Kerusakan : Perawatan ringan, genting bocor, meja/kursi patah.
G. Penginventarisan
a. Inventaris : kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan,
pengaturan, pencatatan barang.
b. Pelaksanaan
1) Kartu Inventaris Ruang (Format 2)
2) Kartu Invnentaris Barang (Format 3-1/2-4)
3) Buku Inventaris (Format4) pelaksanaan ; Kepala Sekolah
H. Penghapusan Inventaris
Meniadakan barang karena tidak berfungsi
1. Karena Hilang
2. Karena Mati (hewan)
3. Karena berlebih/tidak diperlukan.
Prosedur : Sekretaris melaporkan daftar penghapusan ke Pembina lalu nanti
Pembina ke Kesiswaan Bagian Sarana untuk di proses.
Pemeriksaan : Untuk menjamin pengelolaan barang (Format1)
Perlengkapan : Denah Ruang OSIS, kalender pendidikan, Struktur Organisasi,
Rencana kerja Tahunan dan RAPBO, daftar Pembina, gambar
Presiden dan Wakil, Bendera Merah Putih, Lambang Negara/Teks
Pancasila.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 67
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB VIII
ADMINISTRASI KEUANGAN OSIS
A. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja OSIS
1. Pembinaan
a. Meningkatkan proses pembinaan dan pengembangan siswa yang terpadu
dan terarah dengan melakukan kerjasama secara lintas program dengan
Ekskul dan instasi lain melalui Penyelengaraan Kegiatan Pembinaan dan
Pengembangan kesiswaan.
b. Penyegaran dan pembinaan bagi siswa yang dilakukan guna menambah
wawasan dan pengetahuan, khususnya dalam bidang kegiatan alam
terbuka ( out bound ) dan kemah
c. Mengirimkan kegiatan lomba siswa di tingkat kecamatan-nasional
2. Administrasi
a. Pengembangan tertib pelaksanaan tugas pembinaan tenaga manusia
dan pengelolaan material.
b. Menghimpuna keanggotaan secara menyeluruh dan bertahap yang
dilakukan setiap semester.
c. Melaksanakan , menerbitkan kartu pelajar, dan kelas danosis.
3. Dana sarana dan prasarana
a. Dana
1. Memaksimalkan penggunaan secara efektif dan efisien baik segi
pengadministrasian ataupun penggunaan.
2. Menyusun renncana pendapatan dab Belanja OSIS secara
transfaran.
3. Intensifikasi penggunaan dana rutin yang bersumber dari iuran
anggota dan sumber lain.
4. Merealisasikan kebutuhan anggaran Perpos anggaran yang
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
b. Sarana dan prasarana
1. Merealisasikan pembenahan dan perbaikan sarana ruangan/
sekretariat dan Inventaris lainnya yang mendukung proses
pembinaan dan pengembangan.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 68
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
2. Meningkatkan perangkat ruangan/Kesekretariatan yang lebih
memadai dan sesuai kebutuhan.
3. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan segala prasarana
yang dimiliki khususnya Ruangan/Sekretariat secara tertib dan
aman.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 69
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB IX
HAMBATAN DALAM PEMBINAAN OSIS
DAN LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN
A. Hambatan Pembinaan OSIS
1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi di sekolah
Kedudukan organisasi ini harus murni dari siswa untuk siswa. Sebagai
bagian dari kehidupan sekolah yang intinya adalah proses belajar mengajar.
Berhasil tidaknya organisasi tersebut dapat diukur dengan seberapa jauh OSIS
ini dapat menunjang proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
2. Pengelolaan OSIS
Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa seperti :
1. Kepemimpinan, merupakan kemampuan dan kewibawaan
menggerakkan segala sumber daya secara optimal.
2. Manajemen, merupakan kemampuan menyusun, mengatur,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan dengan program
kesiswaan;
3. Pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi;
4. Kemampuan, memahami makna OSIS sebagai organisasi yang memiliki
tujuan, sebagai kehidupan kelompok, memiliki sejumlah program
terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu;
5. Hubungan kerjasama, baik antara sesama siswa maupun siswa dengan
pembinanya.
3. Peran OSIS dalam upaya pemantapan wawasan wiyatamandala.
Siswa dan proses belajar mengajar merupakan nafas dari kehidupan
sekolah. Kelemahan dalam segi ini merupakan kegagalan dari fungsi sekolah
yang bersangkutan. OSIS sebagai organisasi siswa di sekolah harus dapat
berfungsi sebagai benteng pertahanan kehidupan sekolah sebagai wawasan
wiyatamandala. Untuk itu OSIS harus memiliki kekuatan, daya tangkal terhadap
pengaruh negatif terhadap kehidupan sekolah, dan memiliki kemampuan
melaksanakan program kegiatan pembinaan kesiswaan agar dapat menunjang
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 70
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
pencapaian tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya manusia Pancasila dalam
pembangunan.
4. Pendanaan
Dana OSIS yang bersumber dari iuran komite dirasa kurang dapat
menunjang pelaksanaan program OSIS. Untuk itu perlu dicari pemecahan
bersama antar instansi terkait, agar dapat dihasilkan suatu mekanisme
pendanaan yang lebih rasional. Dalam hal ini pemerintah daerah, sebagai
pengendali pelaksanaan kegiatan di daerah sangat berperan.
5. Pembinaan
Perlu ada pembinaan secara terus menerus, berjenjang dan dilengkapi
dengan perangkat informasi (buku-buku juklak, juknis, dan lain-lain) agar ada
persepsi yang sama antara para pembina dan siswa yang dibina. Setiap laporan
OSIS harus dievaluasi untuk pembinaan selanjutnya.
B. Langkah-langkah Penanggulangan
Agar OSIS dapat berfungsi dan berperan sebagaimana tersebut di atas, paling
tidak ada 5 (lima) langkah pemecahannya.
1. OSIS harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam arti
mampu mewujudkan arti maupun peranannya sebagai suatu organisasi.
2. Pengurus OSIS dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti :
1) Kepemimpinannya.
2) Kemampuan manajemen dan pengalaman dalam organisiasi.
3) Loyalitasnya.
4) Keteladanannya, dan kewibawaannya.
5) Keluasan dalam wawasannya.
6) Kemampuan berkomunikasi.
7) Kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab.
8) Kejujuran dan keadilan.
3. Agar OSIS dapat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan kurikuler,
maka perlu dilatih dan dibina dalam pelaksanaan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, termasuk dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pembinanan
yang berkaitan dengan penyusunan program kegiatan, pelaksanaan, evaluasi,
dan pengembangannya.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 71
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
4. Untuk memecahkan masalah pendananan OSIS, program OSIS dapat
dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan. Saran tersebut
dalam kesempatan tertentu dapat dibicarakan bersama. Tidak mungkin dapat
dipecahkan sepihak oleh para pengurus OSIS. Oleh karena itu para pembina
dan juga komite sekolah, melalui kepala sekolah perlu diberikan pengertian
sehingga timbul kesadaran bahwa dana untuk OSIS adalah menjadi tanggung
jawab bersama.
5. Pembinaan dapat dilakukan melalui :
a. Personilnya; dengan pelatihan-pelatihan, diskusi, rapat-rapat, dan lain
sebagainya.
b. Informasi tertulis; peraturan, juklak, juknis, surat edaran, dan lain-lain.
c. Kegiatan terpadu yang diadakan oleh dan dengan intern sekolah, antar
sekolah, dan antar sekolah dengan masyarakat.
Kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh sekolah yang bersangkutan, aparat
pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.
6. Para pembina hendaknya dapat menghindarkan diri dari perbuatan atau
campur tangan dengan memberikan kesan menguasai, mengatur,
memaksakan, dan perilaku lain yang sejenis, sehingga OSIS merasa diberikan
kebebasan untuk mengeluarkan dan mengembangkan gagasan, ide sesuai
dengan tingkat kemampuan dan kematangan mereka.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 72
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB X
EVALUASI DAN PELAPORAN
Selain untuk mengetahui keterlaksanaan program, evaluasi dan pelaporan juga
dapat dijadikan sebagai dasar penilaian dalam aspek kepribadian siswa dan menjadi
dokumen penting bagi sekolah. Pada bagian ini diungkapkan tentang manfaat aspek
evaluasi dan pelaporan terkait dengan kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan oleh
sekolah.
A. Keterlaksanaan program
Program kegiatan pembinaan OSIS yang direncanakan dan telah
dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan tidak hanya pada
proses pelaksanaan, tetapi juga dilakukan pada akhir kegiatan, yang
dimaksudkan untuk mengukur keterlaksanaan program yang telah ditetapkan.
Jika terjadi penyimpangan dari tujuan, ada kendala serta perubahan dapat
segera diperbaiki untuk penyempurnaan pelaksanaan program dimasa yang
akan datang. Keterlaksanaan program pembinaan OSIS dapat dilihat kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan program yang direncanakan. Oleh karena itu
perlu mendapat perhatian apakah program yang telah direncanakan telah sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
B. Penilaian Sikap dan Perilaku Siswa melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler
Kegiatan pengembangan diri siswa di sekolah diwujudkan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut difasilitasi dan/ atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier siswa. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan antara lain kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah
remaja dan lain sebagainya.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 73
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan
khusus siswa yang dituangkan dalam Peraturan Menteri. Penilaian
pengembangan diri di dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya dijadikan salah
satu syarat kriteria kenaikan kelas/ kelulusan. Nilai yang diberikan kepada siswa
per semester merupakan nilai kumulatif hasil pencapaian nilai praktik
(keterampilan), nilai pengetahuan (kemampuan) dan nilai kehadiran (sikap). Nilai
praktik ekstrakurikuler adalah nilai kumulatif dari beberapa praktik yang
dilakukan siswa, nilai pengetahuan adalah nilai kumulatif dari beberapa kali
kegiatan, dan nilai sikap adalah nilai akumulatif dari kehadiran siswa mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler dibagi jumlah hari efektif kegiatan ekstrakurikuler selama
satu semester.
Pedoman penilaian pengembangan diri melalui ekstrakurikuler adalah
sebagai berikut :
1. Nilai Sikap (kehadiran) ;
Jumlah hadir kegiatan eksktrakurikuler l X 00 %
Hari efektif ekstrakurikuler
2. Nilai praktek (ketrampilan) ;
3. Nilai Pengetahuan (kemampuan) ;
Evaluasi + Evaluasi 2 + ..........
∑ Evaluasi
4. Nilai Ekstrakurikuler ;
% kehadiran + Praktek + Kemampuan
3
Rentang nilai ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :
A: 85 - 00 = Baik Sekali
B: 7- 84 = Baik
C. : 57 - 70 = Cukup
D. : ≤ 55 = Kurang
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 74
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
Nilai Ekstrakuriler sebagai syarat kenaikan kelas serendah-rendahnya
adalah C, penilaian kegiatan dilakukan secara kualitatif, siswa yang tidak pernah
mengikuti ekstrakurikuler tidak diberikan nilai. Bagi siswa yang tidak mengikuti
kegiatan sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa keterangan tanpa alasan yang jelas
dapat dikenakan sangsi. Agar dalam penilaian tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda, maka perlu diadakan standarisasi, yaitu standar kompetensi dasar
minimal yang dimiliki siswa dalam keterampilan ekstrakuriler. Nilai kompetensi
dasar kegiatan ekstrakurikuler siswa diwujudkan dalam bentuk sertifikat.
Sertifikasi dilakukan agar dikemudian hari dapat dipergunakan sebagai
bukti bahwa siswa mempunyai kemampuan dasar dibidang tertentu dalam
ekstrakurikuler. Disamping itu dapat digunakan untuk melatih baik siswa dalam
satu sekolah maupun siswa sekolah lainnya.
Sertifikat sebaiknya dibuat oleh sekolah dan diberikan kepada siswa setelah
mengikuti ujian kenaikan tingkat. Di dalam sertifikat tertera kualifikasi yang telah
dimiliki, dan dapat juga dipergunakan mengikuti kegiatan tingkat lanjutan,
keterampilan dan kemandirian siswa salam kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
C. Dokumentasi sekolah
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh, memiliki, menyimpan
mengolah dan menyampaikan informasi pelaksanaan kegiatan pembinaan
kesiswaan di sekolah baik dalam bentuk tulisan , gambar, maupun dalam bentuk
lainnya, ditujukan kepada warga sekolah, masyarakat dan dinas dengan
menggunakan media cetak, elektronik dan jenis lainnya.
Informasi dalam bentuk dokumentasi kegiatan dibutuhkan oleh pihak terkait
untuk mengetahui keterlaksanaan program pembinaan kesiswaan yang telah
dilaksanakan, juga sebagai bahan informasi yang berguna bagi masyarakat luas,
dan dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan bagi pihak terkait.
Kegiatan ini diharapkan juga dapat menumbuhkan inspirasi dan kreatifitas yang
tinggi dikalangan siswa yang memiliki kecerdasan yang beragam.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 75
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
D.Pemetaan Pembinaan Kesiswaan
1. Dinas Pendidikan Kabupaten / kota
a. Mengkoordinasinasikan, mensosialisasikan dan melakukan pemetaan
pembinaan kesiswaan pada sekolah di wilayahnya.
b. Membantu dinas kabupaten./ kota dalam melaksanakan tugas-tugas
pembinaan kesiswaan
c. Melakukan monitoring pelaksanaan program pembinaan kesiswaan
d. Membantu dinas pendidikan provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas
pembinaan kesiswaan
e. Menjabarkan kebijakan Kepala Dinas dalam bidang pembinaan kesiswaan
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan pembinaan
kesiswaan
2. Dinas Pendidikan Provinsi
a. Menjabarkan Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional c.q. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Gubernur yang berkaitan dengan
Program-program Pendidikan khususnya Pembinaan kesiswaan.
b. Melakukan Pemetaan, menyusun program dan membuat pedoman-
pedoman yang berkaitan dengan pembinaan kesiswaan.
c. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi terkait program-program
pembinaan kesiswaan dengan unit kerja dibawahnya.
d. Melakukan pemantauan dan menerima laporan tentang keterlaksanaan
program-program pembinaan kesiswaan.
3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
a. Melaksanakan penyusunan program kerja subdirektorat.
b. Menyiapkan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kegiatan
kesiswaan.
c. melaksanakan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria kegiatan
kesiswaan.
d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan
kegiatan kesiswaan.
e. melaksanakan pemberian bimbingan teknis kegiatan kesiswaan.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 76
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
f. melaksanakan supervisi dan evaluasi kegiatan kesiswaan.
g. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen subdirektorat.
h. melaksanakan penyusunan laporan subdirektorat.
i. melakukan penyusunan program kerja seksi dan penyiapan penyusunan
program kerja subdirektorat.
j. melakukan peyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan bakat,
pengembangan kreativitas dan prestasi siswa.
k. melakukan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria pembinaan
bakat, pengembangan kreativitas, dan prestasi siswa.
l. melakukan penyiapan bahan peyusunan pedoman pelaksanaan
pembinaan bakat, pengembangan kreativitas, dan prestasi siswa.
m.melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kompetisi bakat, kreativitas dan
prestasi siswa.
n. melakukan penyiapan bahan pemberia bimbingan teknis pembinaan bakat,
pengembangan kreativitas dan prestasi siswa.
o. melakukan penyiapan bahan supervisi dan evaluasi pelaksanaan bakat,
pengembangan kreativitas dan prestasi siswa.
p. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen.
q. melakukan penyusunan laporan seksi.
r. melakukan penyusunan program kerja seksi.
s. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan kepribadian
siswa.
t. melakukan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria pembinaan
kepribadian siswa.
u. melakukan penyiapan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis
pembinaan kepribadian siswa.
v. melakukan penyiapan bahan supervisi dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan kepribadian siswa.
w. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen seksi.
x. Melakukan penyusunan laporan seksi dan penyiapan penyusunan laporan
subdirektorat.
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
BAB XI
PENUTUP
Buku panduan teknis ini disusun sebagai pegangan bagi para Pembina OSIS
dengan harapan untuk mendukung agar pembinaan kesiswaan dapat terealisasi secara
optimal di sekolah. Harapan ini ditujukan kepada semua pihak terutama para Pembina
OSIS yakni kepala sekolah, wakil bidang kesiswaan, konselor, pembina osis dan pelatih
ekstrakurikuler untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing membantu
pengembangan potensi siswa secara optimal sesuai dengan kecerdasan dan/atau
bakat istimewa yang dimilikinya.
Pengembangan potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa di sekolah tidak
cukup hanya dengan pelajaran di dalam kelas, melainkan harus didukung oleh kegiatan
dan pengawasan di luar kelas, oleh karena itu dihimbau kepada setiap warga sekolah
untuk membantu memperlancar pembinaan kesiswaan di sekolah masing-masing.
Pihak internal sekolah yang terkait di dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan
potensi siswa, sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah, untuk memberikan pengawasan secara optimal kepada
seluruh warga sekolah sehubungan dengan pembinaan kesiswaan di
lingkungan sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, untuk membantu dalam penyusunan
program, melakukan koordinasi, pemantauan dan pelaporan kepada kepala
sekolah.
3. Konselor, mengidentifikasi bakat dan minat siswa serta mengembangkan
potensi siswa.
4. Pembina OSIS, memberikan usulan yang berkaitan dengan program-program
pembinaan kesiswaan
5. Pelatih, memberikan keterampilan teknis yang dibutuhkan siswa
6. Organisasi kesiswaan, sebagai wadah dalam membina kegiatan, menyalurkan
dan mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki siswa.
7. Siswa, mengikuti seluruh program kegiatan dalam mengembangkan potensi diri
dalam pencapaian prestasi sesuai bakat, minat dan kreatifitas
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 78
[BUKU PANDUAN OSIS & MPK 2022/2023] SMA FRANSISKUS
Dari keseluruhan uraian tersebut dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. OSIS merupakan organisasi resmi di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib
membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
2. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian internal dari
kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung
terwujudnya sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wawasan wiyatamandala).
3. Dalam menumbuhkembangkan OSIS, adalah menjadi tanggung jawab bersama
antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
4. Dalam proses tumbuh dan berkembang OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan
kesiswaan memegang peranan yang sangat menentukan untuk mengembangkan
potensi siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
K E S I S W A A N S M A F R A N S I S K U S Page 79