MODUL ROJEK P5 TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA
INDONESIAKU MENARI
DISUSUN OLEH
KOORDINATOR PROJEK
(MELVA OKTAVIA BUTARBUTAR, S,Pd)
SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU
DESA PAKPAHAN KECAMATAN ONANRUNGGU
Nama Sekolah INFORMASI UMUM
Tema : SMA Negeri 1 Onanrunggu
Alokasi Waktu : Bhineka Tunggal Ika
Fase : 94 JP
Tahun Pelajaran :E
: 2022/2023
INDONESIAKU MENARI
TUJUAN, ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK
Banyaknya masalah sosial terkait yang terjadi saat ini karena kebanyakan masyarakat
tidak mengidentifikasi keragaman sebagai identitasnya. Hanya menghadirkan
keragaman tanpa membicarakannya secara kritis tidak akan sampai pada penerimaan
tentang keragaman, apalagi memanfaatkannya untuk sama-sama membangun
bangsa. Untuk memperbaiki kondisi ini, perlu adanya kemampuan berpikir kritis atau
critical thinking dan pemahaman tentang inklusi sosial bagi anak muda, untuk
membentuk masyarakat yang siap menerima perbedaan hingga pada level pola pikir,
memiliki kemampuan berdialog, dan memiliki kemampuan bertukar pikiran secara
terbuka. Menyadari bahwa semua orang tanpa terkecuali dapat berperan serta dalam
kehidupan bermasyarakat, serta dapat memahami sudut pandang yang berbeda-beda,
secara aktif berpartisipasi untuk menyuarakan keragaman dan demokrasi, serta
menerima keragaman sebagai identitas Indonesia.
Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, murid diajak mengenali dan menggali
lebih dalam tentang berbagai keragaman individu dan budaya. Serta mengenal
berbagai suku,tari tradisional. Setelah tahap pengenalan, murid masuk dalam tahap
kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan mandiri, serta melihat konteks
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan keragaman .Selama proses projek ini
berjalan, murid tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun
kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat
merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami.
Di tahap ini, murid menuangkan aksi nyata mereka dengan membuat rancangan
fasilitas publik yang inklusif bagi komunitas sekolah maupun untuk komunitas diluar
sekolah, sebagai aksi nyata dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan
berkelanjutan.
Melalui projek ini, Peserta didik diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga
dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis, dan
Kreatif beserta sub-elemen terkait yang dijabarkan secara detail pada dokumen ini.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Elemen Profil Sub-elemen Profil Target Pencapaian Di Aktivitas
Pelajar Pelajar
Pelajar Akhir Fase E
Pancasila Pancasila
Pancasila (SMA, 16 - 18 tahun)
Kebhinekaan Mengenal dan Menumbuhkan Memahami 1,2
global menghargai
budaya rasa menghormati pentingnya
terhadap
keanekaragaman saling menghormati
budaya dalam
mempromosikan
pertukaran budaya
dan
kolaborasi dalam
dunia
yang saling terhubung
serta menunjukkannya
dalam perilaku.
Berkeadilan sosial Memahami peran Memahami konsep
individu dalam hak
demokrasi dan kewajiban, serta
implikasinya terhadap
ekspresi dan
perilakunya.
Mulai mencari solusi
untuk dilema terkait
konsep hak dan
kewajibannya.
Berkeadilan sosial Aktif membangun Berinisiatif melakukan
masyarakat yang suatu tindakan
inklusif, adil, dan
berkelanjutan berdasarkan
identifikasi
masalah untuk
mempromosikan
keadilan, keamanan
ekonomi, menopang
ekologi dan demokrasi
sambil menghindari
kerugian jangka
panjang
terhadap manusia,
alam
ataupun masyarakat.
Bernalar Kritis Menganalisis dan Menganalisis dan
mengevaluasi mengevaluasi
Penalaran dan penalaran yang
prosedurnya digunakannya dalam
menemukan dan
mencari solusi serta
mengambil keputusan.
Kreatif Memiliki Bereksperimen
keluwesan dengan berbagai
berpikir dalam pilihan secara kreatif
mencari alternatif untuk memodifikasi
solusi gagasan sesuai dengan
permasalahan perubahan situasi
Tahapan dalam proyek
A. Tahapan Pengenalan: Perkenalan dengan keragaman di sekitar kita dan
bagaimana menyikapi keragaman dengan bijaksana
Aktivitas:
1. Kegiatan Orientasi Projek: Mengenal keragaman (4 JP)
Pengenalan keragaman di sekitar kita dan bagaimana menyikapi dengan bijaksana
2. Studi kasus dan Menonton Video. (4 JP)
Teori, pengenalan dan identifikasi contoh berpikir kritis.
3. Eksplorasi konsep tentang Keragaman (4JP) diskusi kasus
Dimensi dan elemen kunci yang menjadi profil pelajar pancasila yang berkebinekaan
Global
4. Demontrasi Konseptual (6 JP) kelompok (Formative Assessment )
Mengenal Keragaman tari daerah di Indonesia
Portofolio) dan refleksi
B. Tahapan Kontekstual: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
5. Empathize (Empati) : 8 JP
Mengidentifikasi dan megenal konsep Tari tradisional di Indonesia) Berkelompok
Riset mandiri tentang Keragaman tari di Indonesia
6. Ideate (Ideasi) - Berdiskusi membuat ide (12 JP) Berkelompok
Peserta didik mencurahkan ide untuk mengkreasikan Tari tradisional daerah yang
ada di Indonesia minimal berasal dari 3 daerah yang berbeda.
7. Prototype Tari tradisional Indonesia (8 JP) Berkelompok
Dalam pembuatan prototipe, diperlukan pengumpulan data-data yang akurat,
sehingga prototipe yang dibuat dapat memperoleh hasil yang akurat.
8. Test (Uji Coba) - Menguji prototipe (12 JP) Berkelompok
Pengujian dilakukan untuk mengumpulkan berbagai feedback dari berbagai
rancangan akhir yang telah dirumuskan dalam proses prototipe sebelumnya.
9. Revisi dan finalisasi prototipe (4JP) Berkelompok
Pembaharuan terakhir dari prototipe berdasarkan hasil dari umpan balik saat uji
coba.
C. Tahapan Aksi: Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid
melalui aksi nyata
10. Persiapan Panen Projek (6 JP)
Peserta didik bersama dengan pihak sekolah merancang proses Panen Projek
11. Panen Projek dan Summative Assessment (24 JP)
Panen Projek dilaksanakan sekaligus menjadi Summative Assessment dimana hasil
karya siswa dinilai oleh Guru.
12. Refleksi Peserta Didik (4 JP)
Peserta didik mengisi Lembar Refleksi
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran :
Banyaknya masalah sosial terkait yang terjadi saat ini karena kebanyakan masyarakat
tidak mengidentifikasi keragaman sebagai identitasnya. Hanya menghadirkan
keragaman tanpa membicarakannya secara kritis tidak akan sampai pada penerimaan
tentang keragaman, apalagi memanfaatkannya untuk sama-sama membangun
bangsa. Untuk memperbaiki kondisi ini, perlu adanya kemampuan berpikir kritis atau
critical thinking dan pemahaman tentang inklusi sosial bagi anak muda, untuk
membentuk masyarakat yang siap menerima perbedaan hingga pada level pola pikir,
memiliki kemampuan berdialog, dan memiliki kemampuan bertukar pikiran secara
terbuka. Menyadari bahwa semua orang tanpa terkecuali dapat berperan serta dalam
kehidupan bermasyarakat, serta dapat memahami sudut pandang yang berbeda-beda,
secara aktif berpartisipasi untuk menyuarakan keragaman dan demokrasi, serta
menerima keragaman sebagai identitas Indonesia. Generasi muda kerap menjadi
pendorong perubahan termasuk diantaranya menciptakan masyarakat inklusif.
Hal ini merupakan topik yang relevan di masa sekarang dimana perbedaan menjadi
sesuatu yang tidak selalu dengan leluasa dibicarakan dan dibahas, apalagi menjadi
topik diskusi yang terbuka. Dengan pengaturan kegiatan dengan proses bertahap
harapannya diskusi bisa terjadi dan menjadi landasan pembelajaran peserta didik
untuk memahami keberagaman dengan lebih baik lagi.
Aktivitas 1:
Orientasi Projek
Kegiatan : Mengenal keragaman
Durasi : 4 JP
Pencapaian : Pengenalan keragaman di sekitar kita dan bagaimana menyikapi dengan
bijaksana
Peserta didik diharapkan dapat memahami bahwa latar belakang yang berbeda-beda
mempengaruhi bagaimana setiap individu memiliki sudut pandang, yang mendasari
pengambilan sikap dan keputusan ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan,
panduan pertanyaan berikut bisa digunakan untuk membantu Peserta didik dalam
mengenal keragaman
Instruksi :
Fasilitator melakukan games dengan membentuk siswa menjadi 6 kelompok (
maksimal 6 orang siswa perkelompok)pembentukan kelompok bisa dengan style
masing masing fasilitator.
Di dalam kelompok, masing masing siswa menuliskan hal hal dibawah ini
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Hobby :
d. Agama :
e. Usia :
f. Warna kulit :
g. Pekerjaan Orang tua :
h. Pendidikan Orang tua :
i. Prestasi Yang Pernah diraih:
j. Cita cita :
Setelah siswa menuliskan jawaban dari hal yang ditanyakan diatas, maka Fasilitator
mengarahkan setiap siswa untuk mengumpulkan kertas masing masing. Dan secara
acak, diusahakan ada perbedaan yang bisa diambil dari masing masing jawaban.
Fasilitator mengambil 6 s.d 10 Jawaban siswa, dan dibacakan didepan kelas.
Pertanyaan Pemantik(1) :
● Apa saja perbedaan-perbedaan dalam yang bisa kita temukan di dalam
kelompok kamu?
petunjuk untuk fasilator;
Perbedaan sederhana dalam di kelas dan di warna kulit, cita cita, karakter, Pendidikan
ortu, masyarakat misalnya perbedaan selera, hobi, dan perbedaan yang lebih
kompleks perbedaan agama, misalnya ada beragam agama, Bahasa, budaya dan
aliran kepercayaan, suku, dan keterampilan, misalnya disabilitas, dll . Fasilitator pun
memberikan penguatan terhadap masing masing perbedaan.
Kemudian Guru memberikan Pertanyaan Pemantik (2) kepada peserta didik
• Bagaimana kita seharusnya menyikapi perbedaan atau keragaman
tersebut? Apakah keragaman tersebut perlu dihilangkan? mengapa?
Petunjuk Kepada Fasiltator:
Masing masing perwakilan setiap kelompok, memberikan jawaban masing masing
secara bergiliran. Disini siswa diajak untuk bernalar kritis .
Pada tahap berikutnya, Peserta didik diharapkan dapat merefleksikan bahwa kegiatan
sebelumnya dapat membuka pikiran Peserta didik mengenai cara menghargai
keberagaman sudut pandang dan perbedaan pendapat. Selain itu keragaman sudut
pandang dan latar belakang (agama, usia,selera,keadaan ekonomi, suku, jenis
kelamin), serta pengalaman dan keterampilan seseorang dapat mempengaruhi sudut
pandang sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan, cara berkomunikasi, cara
berpakaian, cara belajar, dan sebagainya. Peserta didik diharapkan mendapatkan
gambaran lebih luas tentang keragaman di sekitar mereka dan menyadari bahwa
keragaman adalah identitas, sehingga perbedaan maupun persamaan yang terjadi
karenanya adalah hal yang wajar, namun perlu disikapi dengan bijaksana sehingga
tidak merugikan pihak manapun, sehingga keragaman menjadi sebuah kekuatan dan
keindahan. Untuk menggali hal ini, guru dapat melanjutkan diskusi atau meminta
Peserta didik mengisi lembar refleksi .
Catatan kepada Fasilitator : Lembar Refleksi di gandakan dan dibagikan kepada siswa
secara individu
Nama Peserta didik : ______________________________________
Kelas : ______________________________________
Lembar Refleksi
● Mengapa perbedaan itu ada?
● Bagaimana pandangan kamu tentang perbedaan, sebelum dan sesudah
mengikuti topik tentangl keragaman ?
○ Sebelum:__________
●
○ Sesudah:___________
● Bagaimana sikapmu jika kedepannya, kamu berada dalam lingkungan
dengan orang-orang yang memiliki perbedaan pendapat dan latar belakang?
● Hal baik Apa yang sudah pernah kamu lakukan didalam menyikapi
sebuah perbedaaan ?
● Bagaimana peran perbedaan dan keragaman bagi kehidupan beragama
di indonesia?
Aktivitas 2
Kegiatan : Studi kasus dan Menonton Video
Durasi : (4 JP)
Pencapaian :
Pada pertemuan ini, Peserta didik diperkenalkan dengan keterampilan berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh Peserta didik mengingat bahwa
dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah dengan
melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan
cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Proses
pembelajaran Peserta didik perlu dikaitkan dengan “real world” agar dapat bersikap
bijaksana ketika berhadapan dengan keragaman identitas, budaya, dan agama.
Perbedaan lebih sulit untuk dinegosiasikan, dan menjadi realita yang tidak
terhindarkan di sekolah- sekolah dan dalam masyarakat yang lebih luas. Bagi banyak
Peserta didik di kelas- kelas sekolah dasar dan lanjutan pertama, perbedaan
menghasilkan peminggiran/marginalisasi. Terdapat trend untuk lebih berkelompok
dengan Peserta didik yang sejalan dan memiliki pola yang sama dalam belajar. Karena
daya tarik terhadap kemiripan sangat kuat, para guru seringkali berjuang keras untuk
membujuk para Peserta didik mengakui dan menghargai keragaman dan belajar
menyuburkan lingkungan-lingkungan yang heterogen.
Mengajarkan penghargaan terhadap keragaman menjadi tujuan utama karena ruang
kelas adalah mikrokosmos atau dunia kecil yang merefleksikan populasi yang lebih
besar; ruang kelas berisi para Peserta didik yang saling berbeda berkenaan dengan
golongan sosioekonomi, gaya belajar, latar belakang keluarga, agama, orientasi
seksual, bahkan umur. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Garcia dalam Darling
(2002) tentang acknowledging diversity in the classroom.
Instruksi :
Persiapan:
1. Guru sebagai Fasilitator menyiapkan peralatan : HP, proyektor, Paket
data
Link tontonan short movie : https://youtu.be/shLorv4Ec_8
Topik :Perbedaan
Pelaksanaan:
1. Guru mengajak Peserta didik untuk mengingat pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya (panduan untuk guru; proses yang telah dilalui diantaranya
observasi, empati, bertanya, evaluasi, analisa, kreatif, refleksi, dan sebagainya)
2. Guru menjelaskan bahwa proses yang dialami pada kegiatan sebelumnya
merupakan beberapa hal yang diperlukan untuk memiliki keterampilan berpikir kritis.
3. Berikutnya guru menjelaskan bahwa keterampilan berpikir kritis
merupakan tahap awal yang perlu Peserta didik pahami dalam pembelajaran ini untuk
dapat menghargai keragaman suku, budaya dan agama.
4. Peserta didik diperkenankan menonton rangkaian video untuk
memahami berpikir kritis.
5. Setelah menonton Peserta didik diminta untuk membuat ringkasan
sederhana tentang berpikir kritis, dan bagaimana analisa mereka tentang peran
keterampilan berpikir kritis dalam konteks kehidupan sosial khususnya dalam
menghargai keragaman suku, sbudaya dan agama.
6. Ringkasan dapat berisi tentang definisi, contoh, pentingnya berpikir
kritis, contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dibuat dalam bentuk bagan,
infografis, atau peta pikiran. Peserta didik dapat menggunakan aplikasi canva, power
point, jika ingin memasukkan ilustrasi digital, atau membuatnya langsung dengan
kertas dan alat tulis.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil ringkasan. Guru dan Peserta didik
kelompok lain dapat memberikan umpan balik atau pertanyaan kepada Peserta didik
yang sedang presentasi.
8. Guru menutup sesi dengan mengajak Peserta didik menarik kesimpulan
dari pertemuan yaitu tentang peran keterampilan berpikir kritis dalam menghargai
keragaman suku, budaya dan agama.
Aktivitas 3
Kegiatan : Eksplorasi keragaman ( diskusi kasus)
Durasi : 4 JP
Pecapaian : Siswa mendapatkan gambaran lebih luas tentang keragaman di sekitar
mereka dan menyadari bahwa keragaman adalah identitas, sehingga perbedaan maupun
persamaan yang terjadi karenanya adalah hal yang wajar, namun perlu disikapi dengan
bijaksana sehingga tidak merugikan pihak manapun, sehingga keragaman menjadi
sebuah kekuatan dan keindahan.
Instruksi :
Persiapan :
1. Guru menyiapkan pembagian kelompok( maksimal 6 orang
2. Guru menyediakan materi(materi terlampir)
3. Guru menyediakan contoh kasus (komputer, akses internet, atau buku
contoh bentuk konfilk yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok
lainnya adalah:
1. Tawuran yang terjadi antara satu desa dengan desa lainnya.
2. Perang yang terjadi antar satu negara dengan negara lainnya.
3. Demonstrasi yang dipelopori oleh salah satu kelompok.
Pelaksanaan:
1. Guru menunjukkan sebuah materi tentang keragaman di Indonesia (
Materi Terlampir)
2. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk memilih salah satu topik
kasus yang disampaikanoleh fasilitator.
3. Peserta didik diminta menanggapi kasus tersebut secara kritis,
pertanyaan pemantik yang bisa digunakan :
● Bagaimana perasaanmu jika menjadi subjek dalam berita tersebut?
● Mengapa menurutmu hal tersebut bisa terjadi?
● Apakah hal tersebut bisa dihindari?
● Apa yang perlu dilakukan jika hal tersebut terjadi kembali? Apakah cara
tersebut memungkinkan untuk dilakukan?
● Bagaimana agar hal tersebut tidak terjadi kembali?
● Siapa saja yang bisa berkontribusi untuk melakukan perubahan?
4. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi
mereka terhadap topik kasus yang dipilih.
5. Fasilitator memberikan feed back dan penguatan terhadap jawaban hasil
diskusi kelompok
Aktivitas 4
Kegiatan : Demontrasi Konseptual kelompok (Formatif)
Durasi : (6 JP)
Pencapaian :
Siswa Dapat mengenali Mengenal Keragaman tari tradisional di Indonesia ( Pegangan
Fasilitator terlampir)
Siswa dapat menggali keragaman tari tradisonal dan maknanya masing masing yang
belum mereka ketahui, siswa dapat mengkonfirmasi keraguan, prasangka, atau rasa
keingintahuan kepada subjek dengan cara yang netral, santun dan beretika.
Instruksi :
Peralatan yang dibutuhkan: Akses internet, alat tulis.
Peran Guru : Fasilitator dan Narasumber ( Rubrik Penilaian Formatif terlampir)
Pelaksanaan:
1. Guru menyampaikan kepada Peserta didik tentang jenis jenis tari
tradisional yang ada di Indonesia.( Materi guru sebagai Narasumber terlampir)
2. Guru membagi Peserta didik ke dalam beberapa kelompok kerja (
maksimal 6 orang )
3. Masing-masing kelompok mencari tau lebih dalam tentang salah satu
tarian tradisional daerah yang ada di Indonesia . dan guru sebagai fasilitator
memastikan bahwa setiap kelompok membahas tari tradisional yang berbeda.
4. Peserta didik menyajikan temuan mereka dalam bentuk catatan untuk
dipresentasikan.
Peserta didik mempresentasikan temuan mereka, Peserta didik lain dapat
memberikan feed back
5. Guru mengisi lembar observasi selama Peserta didik selama presentasi,
untuk melihat tingkat pemahaman murid terhadap konsep yang dipelajari.
Nama Peserta Didik: ___________
RUBRIK PENILAIAN FORMATIF TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA “
No Kegiatan
1. Peserta didik aktif dalam kerja Kelompok
2. Peserta didik menggali keragaman tari tradisonal dan mak
masing masing
3. Peserta didik menghargai pendapat teman selama mel
kegiatan.
4. Peserta didik memberikan Penjelasan dengan jelas ten
satu jenis tarian tradisional di Indonesia
5. Peserta mengenali Keragaman tari tradisional di Indones
6. Peserta didik menanggapi kasus keragaman secara kritis
7. Peserta didik memahami bahwa keragaman menjadi sebu
kekuatan dan keindahan.
8. Peserta Didik mampu menyikapi perbedaan
9. Peserta didik mampu secara mandiri menggali informasi t
ragam tari tradisional di Indonesia
10 Peserta didik mampu berkolaborasi dalam menyampaikan
persentasi
____________________________
“INDONESIAKU MENARI” FASE E SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU
Sangat setuju setuju Tidak setuju
knanya
laksanakan
ntang salah
sia
s
uah
tentang
n
B. Tahapan Kontekstual: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
Aktivitas 5 Empathize (Empati)
Kegiatan :
Mengidentifikasi dan mengenal konsep Tari tradisional di Indonesia) Berkelompok
Riset mandiri tentang Keragaman tari di Indonesia
Durasi : 8 JP
Pencapaian : Peserta didik dapat Mengidentifikasi dan mengenal konsep Tari
tradisional di Indonesia) secara mandiri dan kreatif.
Instruksi :
1. Peserta didik membentuk kelompok seperti sebelumnya
2. Peserta Didik Mengidentifikasi dan mengenal konsep Tari tradisional di Indonesia
Riset mandiri tentang Keragaman tari di Indonesia
3..Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil riset tentang salah satu
konsep tari tradisional di Indonesia
Aktivitas 6
Kegiatan : Ideate (Ideasi) - Berdiskusi membuat ide secara Berkelompok
Durasi : (12 JP)
Pencapaian :
Peserta didik mampu mencurahkan ide untuk mengkreasikan Tari tradisional daerah
yang ada di Indonesia minimal berasal dari 3 daerah yang berbeda.
Pada tahap ini Peserta didik berdiskusi membuat ide yang dapat menjadi diangkat
menjadi aksi nyata.
Peserta didik Pada tahap ini Peserta didik dapat mencurahkan ide sebanyak-
banyaknya secara bebas, spontan, tanpa terikat dengan prosedur atau birokrasi
tertentu. Sehingga Peserta didik perlu memiliki pola pikir “tidak ada ide jelek, semua
ide yang muncul adalah ide yang bagus dan bermakna”. Setelah Peserta didik
mencurahkan seluruh ide-ide spontan tersebut, Peserta didik dapat mengevaluasi
ide-ide yang didapat, tentang kekurangan dan kelemahan dari ide yang didapat,
misalnya dari segi budget, sumber daya manusia, sumber daya alam yang tersedia,
sarana dan prasarana yang ada, waktu yang tersedia, maupun kesesuaian nilai yang
dianut oleh subjek, untuk kemudian Peserta didik menentukan ide
Instruksi :
• Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan ini Peserta didik dapat
membuat rancangan ide dari permasalahan mereka kedalam produk sesuai dengan
beberapa kategori. Tujuan dari pengkategorian ide bukan untuk membatasi ide
Peserta didik, namun bertujuan untuk mempermudah Peserta didik mengorganisir ide
mereka, guru dapat menyesuaikan kategori ide dengan berdiskusi dan menyepakati
kategori ide bersama Peserta didik.
• Siswa mempresentasikan ide/ usulan/rancangan mengkreasikan Tari
tradisional daerah yang ada di Indonesia minimal berasal dari 3 daerah yang berbeda
• Jika memungkinkan, siswa membuat rancangan tersebut dalam bentuk
proposal untuk diajukan ke dalam aksi projek agar bersama-sama mewujudkan
pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata.
● Berikan waktu sekitar 1 hari kepada siswa untuk menyusun
proposal/draft sketsa ilustrasi tentang usulan kreasi tari tradisional daerah yang ada di
Indonesia untuk kemudian diberikan feedback oleh guru Sebagai Fasilitator
● Bimbing dan dampingi siswa hingga rencana aksi mereka terlaksana
dengan baik
● Peserta didik mengisi Lembar Ideasi
Lembar Ideasi
Nama: Kelas:
Nama proyek: Waktu pelaksanaan:
1. Temuan ideasi hasil riset mandiri :
2. Isu yang ingin diteliti :
3. Ide/solusi yang diajukan:
4. Indikator pencapaian:
5. Tantangan yang mungkin dihadapi:
6. Kemudahan yang tersedia:
7. Peralatan yang dibutuhkan:
8. Biaya yang dibutuhkan:
9. Sumber daya manusia yang dibutuhkan:
10. Alokasi waktu pelaksanaan:
11. Kesimpulan :
▢ Ide pada lembar kerja ini tidak akan ditindak lanjuti, karena …
▢ Ide pada lembar kerja ini akan ditindak lanjuti, karena …..
Aktivitas 7
Kegiatan : Prototype Tari tradisional Indonesia ( Berkelompok)
Durasi : 12 JP
Pencapaian :
Peserta didik mampu Dalam pembuatan prototipe, mengumpulkan data-data yang
akurat, sehingga prototipe yang dibuat dapat memperoleh hasil yang akurat.
Peserta didik perlu mendapatkan data akurat untuk membuat prototipe. Prototipe
bisa dibuat dalam bentuk draft dengan kertas, Pada tahap ini Peserta didik membuat
prototipe atau draft dari ide mereka, untuk kemudian diuji coba di cover secara jejak
digital sesuai dengan kreatifitas dan Kemandirian Peserta didik.
Instruksi :
1. Guru menginformasikan bahwa pembuatan prototipe akan berlangsung
sekitar 1-2 hari, sesuai dengan jenis prototipe yang mereka buat.
2. Proses pengerjaan pembuatan prototipe setiap kelompok akan berbeda,
sehingga durasi pengerjaannya bisa saja bervariasi, guru menjelaskan bahwa ini
bukanlah sebuah kompetisi, Peserta didik diperbolehkan berkolaborasi dengan
kelompok lain, dengan batasan-batasan tertentu.
3. ide prototype dari Peserta didik dapat berupa proposal rancangan , atau
portofolio atau Jurnal
4. Guru dapat memberikan feedback kepada Peserta didik setelah Peserta
didik menentukan solusi yang dijabarkan Peserta didik.
5. Guru dan Peserta didik menyepakati ide yang akan ditindaklanjuti
Aktivitas 8
Kegiatan : Test (Uji Coba) - Menguji prototipe kreasi tari tradisional Indonesia
Durasi : (8 JP)
Pencapaian :
Pengujian dilakukan untuk mengumpulkan berbagai feedback dari berbagai
rancangan akhir yang telah dirumuskan dalam proses prototipe sebelumnya.
Peralatan yang dibutuhkan: prototipe, lembar umpan balik
Peran guru : Fasilitator
Instruksi :
Test (Uji Coba) - Menguji prototipe
Peralatan yang dibutuhkan: prototipe, lembar umpan balik dari responden
Peran guru: Fasilitator
1. Peserta didik secara berkelompok menyiapkan prototipe kreasi Tari
tradisional yang yang sudah dibuat rancangannnya untuk diperlihatkan kepada
umum
1. Peserta didik memperlihatkan prototipe yang sudah dibuat
2. Peserta didik menjelaskan secara seksama prototipe yang dibuat
3. Peserta didik dengan arahan fasilitator menyepakati apa saja perbaikan
yang akan dilakukan.
4. Setelah itu, Peserta didik memperbaiki prototipe yang sudah dibuat
sesuai dengan umpan balik yang diberikan oleh fasilitator
5. Guru sebagai Fasilitator memberikan Umpan Balik
Aktivitas 9
Kegiatan : Revisi dan finalisasi prototipe
Durasi : (4JP)
Pencapaian : Peserta didik melaksanakan Pembaharuan terakhir dari prototipe
Hasil riset dari Peserta didik secara berkelompok berdasarkan hasil dari umpan balik
saat uji coba.
Instruksi :
Peran guru: Fasilitator
Persiapan :
Peserta didik menyediakan prototipe yang sudah diperbaiki.
Pelaksanaan:
1. Peserta didik memperlihatkan hasil prototipe yang sudah diperbaiki
kepada responden/pihak terkait.
2. Pihak terkait/responden memberikan umpan balik untuk finalisasi
prototipe.
3. Peserta didik dan responden/pihak terkait menyepakati bahwa prototipe
sudah final.
4. Peserta didik menyelesaikan prototipe sampai selesai
C. Tahapan Aksi: Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid
melalui aksi nyata
Aktivitas 10
Kegiatan : Persiapan Panen Projek
Durasi : 6 JP
Pencapaian : Peserta didik bersama dengan pihak sekolah merancang proses Panen
Projek
Peran guru : Fasilitator
Persiapan:
1. Guru menginformasikan kepada Peserta didik bahwa mereka akan
menyiapkan Panen Projek dari hasil pembelajaran mereka dalam bentuk Perlombaan
Kreasi Tari tradisional minimal 3 daerah yang ada di Indonesia.
2. Fasilitator mendampingi Peserta didik dalam mempersiapkan hal hal
yang terkait dengan
3. Fasilitator beserta Tim projek melaksanakan koordinasi persiapan Panen
Projek dengan pihak sekolah.
Pelaksanaan :
1.Guru Sebagai Fasilitator beserta Peserta didik menentukan tanggal
pelaksanaan Panen Projek dalam bentuk Perlombaan Kreasi Tari
Tradisional yang ada di Indonesia
2.Guru bersama Peserta didik menentukan lokasi Pelaksanaan Panen
Projek.
3.Guru dan Peserta didik menentukan peserta yang akan menghadiri Acara
Panen Projek.
4.Guru sebagai Fasilitator membimbing Peserta didik dalam merancang
Pelaksanaan Panen Projek.
5.Peserta didik mengumpulkan seluruh dokumen dari awal perencanaan
6.Peserta didik mempersiapkan peralatan lainnya untuk menampilkan
Panen karya mereka (meja, kursi, papan, dsb).
7.Koordinator memberikan rancangan Pelaksanaa Panen Projek Kepada
Kepala Satuan Pendidikan sehubungan dengan pelaksanaan Panen
Projek
Aktivitas 11
Kegiatan : Panen Projek dan Summative Assessment
Durasi : 24 JP
Pencapaian : Panen Projek dilaksanakan sekaligus menjadi Summative Assessment
dimana hasil karya siswa dinilai oleh Guru.
Instruksi :
Persiapan
Peserta didik mempersiapkan tata letak pameran sesuai rencana
Peserta didik mengkonfirmasi kehadiran undangan
Pelaksanaan:
1. Di acara Pembukaan Panen Projek, Koordinator Projek Melaporkan
kegiatan Projek Kepada Ketua Pelaksana Projek / Kepala Satuan
Pendidikan . Koordinator Projek menjelaskan tujuan Pelaksanaan
Panen Projek dan gambaran proses belajar Peserta didik.
2. Pelaksanaan Kegiatan Panen Projek melalui acara Perlombaan Kreasi
Tari Tradisional Daerah yang ada di Indonesia
3. Guru memberikan penilaian terhadap Hasil Projek
4. Guru melaksanakan Summative Assesment
Kegiatan Aktivitas 12
Durasi : Refleksi dari Fasilitator dan Peserta Didik (4 JP)
Pencapaian : 4 JP
: Guru beserta Peserta didik mengisi Lembar Refleksi
Lembar Refleksi Guru
Nama Guru: Nama Projek:
Tanggal:
1. Apa hal baru yang Anda dapat selama proyek ini?
2. Apa hal paling menarik dalam proyek ini?
3. Bagaimana Anda menilai keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran ini?
4. Apa tantangan terbesar dalam membimbing siswa dalam proyek ini?
Bagaimana strategi Anda?
5. Apa yang sudah berjalan baik? Apakah hal tersebut perlu dilakukan kembali
pada proyek serupa?
6. Apakah Anda memiliki rekomendasi, atau ada hal yang ingin kamu ubah atau
perbaiki jika Anda melakukan proyek ini kembali?
Lembar Refleksi Peserta Didik
Nama Peserta Didik : Nama Projek:
Tanggal :
1. Apa hal baru yang Anda dapat selama proyek ini?
2. Apa hal paling menarik dalam proyek ini?
3. Bagaimana Anda menilai keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran ini?
4. Apa tantangan terbesar dalam melaksanakan dalam proyek ini? Bagaimana
strategi Anda?
5. Apa yang sudah berjalan baik? Apakah hal tersebut perlu dilakukan kembali
pada proyek serupa?
6. Apakah Anda memiliki rekomendasi, atau ada hal yang ingin kamu ubah atau
perbaiki jika Anda melakukan proyek ini kembali