E- LKPD
MATERI :
1. SEPAK BOLA
2. ATLETIK ( LARI CEPAT )
3. PENCAK SILAT
4. KEBUGARAN JASMANI
KELAS 6
SEPAK BOLA
Menendang bola
Menendang bola adalah mendorong bola dengan salah satu kaki baik kaki kiri
maupun kaki kanan. Menendang bola dapat dilakukan dengan bagian dalam kaki,
bagian luar kaki, dan punggungkaki.
1) Menggunakan bagian dalam kaki
Cara-cara melakukan tendangan dengan bagian dalam kaki adalah sebagai
berikut.
a) Sikap permulaan berdiri di belakang bola.
b) Kaki menumpu di belakangbola.
c) Sikap badan tegak atau agak condong sedikit.
d) Pandangan ke arah bola.
e) Kaki untuk menendang diayunkan.
f) Bola ditendang dengan kaki bagian dalam.
Gambar 1. Cara menendang dengan bagian dalam kaki
2) Menggunakan bagian luar kaki
Cara-cara melakukan tendangan dengan bagian luar kaki adalah sebagai
berikut.
a) Sikap permulaan berdiri di belakang bola.
b) Persentuhan kaki dengan bola harus tepat.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Badan agak condong sedikit ke depan.
e) Kaki untuk menendang diayunkan.
f) Bola ditendang dengan bagian dalam kaki.
Gambar 2. Cara menendang dengan bagian luar kaki
3) Menggunakan punggung kaki
Cara-cara melakukan tendangan dengan bagian luar kaki adalah sebagai
berikut.
a) Sikap permulaan berdiri di belakang bola.
b) Kaki tumpu di sebelahbola.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Sikap badan agak condong ke depan.
e) Kaki untuk menendang diayunkan.
f) Tendang bola dengan punggungkaki.
Gambar 3. Cara menendang dengan punggung kaki
Teknik menggiring bola
Menggiring bola artinya membawa bola menggunakan sentuhan kaki dengan
tujuan untuk mendekatkan bola pada sasaran, yaitu teman seregu atau gawang lawan.
Menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar dan punggung kaki.
a. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
Cara melakukan gerakan menggiring bola dengan kaki bagian dalam :
a. Sikap permulaan berdiri ke arah gerakan.
b. Pandangan mata kedepan.
c. Pergelangan kaki diputar keluar.
d. Dorongbola dengankakibagiandalamdengan kaki sedikit diangkat.
e. Berat badan pada kaki tumpuan yang tidak digunakan untuk menggiring
b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar
Cara melakukan gerakan menggiring bola dengan kaki bagian luar :
a) Sikap permulaan berdiri menghadap ke arah gerakan.
b) Pandangan ke arah depan.
c) Pergelangan kaki diputar ke dalam.
d) Dorong bola dengan kaki bagian luar dengan posisi agak diangkat.
e) Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak digunakan untuk menggiring.
c. Menggiring bola dengan punggung kaki
Cara melakukan gerakan menggiring bola dengan punggung kaki:
a) Sikap permulaan berdiri menghadap ke arah gerakan.
b) Pandangan ke arah depan.
c) Pergelangan kaki diputar ke dalam.
d) Ujung kaki yang digunakan untuk menyentuh bola menghadap ke tanah.
e) Dorong bola dengan kaki bagian punggung kaki dengan posisi agak
Mengontrol bola
Mengontrol bola maksudnya adalah menahan bola yang datang kepada kita untuk
diolah agar dapat ditendangkan sesuai dengan keinginan dan sasaran yang dituju.
Mengontrol bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, telapak kaki, punggung
kaki, kaki bagian luar, paha, dada, perut, dan dahi.
Teknik mengontrol bola pada permainan sepak bola bermacam-macam. Teknik-
teknik tersebut, di antaranya:
1. Mengontrol bola dengan telapak kaki
Teknik menghentikan bola dengan telapak kaki dapat dilakukan dengan
menahan bola yang datang dengan salah satu telapak kaki. Kaki yang lainnya
digunakan sebagai kaki tumpu untuk menahan berat badan dan menjaga
keseimbangan agar tidak jatuh.
Gambar 1. Mengongtrol bola dengan telapak kaki
2. Mengontrol bola dengan punggungkaki
Mengontrol bola dengan punggung kaki Teknik mengontrol bola dengan
punggung kaki dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari
atas, dengan meluruskan kaki. Pada saat bola jatuh mengenai punggung
kaki, segera kaki diturunkan agar bola tidak mental kembali sehingga dapat
diolah sesuai keinginan.
Gambar 2. Mengongtrol bola dengan punggung kaki
3. Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam.
Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam Teknik bola dengan kaki
bagian dalamdapat dilakukan dengan cara bola yang datang ditahan dengan
salah satu kaki, yang agak diangkat menghadap ke depan. Kaki yang lain digunakan
sebagai tumpuan, dan berada agak di depan kaki yang digunakan untuk
menahan bola.
Gambar 3. Mengongtrol bola dengan kaki bagian dalam
4. Mengontrol bola dengan kaki bagian luar.
Teknik bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan menahan
bola yang datang dengan salah satu kaki yang diangkat. Kaki tumpu berada di
belakang, dan kaki yang digunakan untuk menahan bola berada di depan
dengan lutut agak dibengkokkan. Kaki bagian luar menahan bola, dan badan
dimiringkan ke samping.
Gambar 3. Mengongtrol bola dengan kaki bagian luar
SEPAK BOLA MINI
Sepak bola mini merupakan permainan yang penggunanya dikhususkan untuk
anak-anak (usia 11-12 tahun). Nama sepak bola mini mungkin masih terasa asing di
telinga sebagian rakyatindonesia. Pada umumnya yang banyak dijumpai di masyarakat
adalah permainan sepakbola biasa dan futsal. Permainan sepak bola mini diharapkan
memberikan pelatihan dan memperkenalkan permainan sepak bola sejak dini.
Seiring perkembangan zaman, ketika permainan sepak bola telah membudaya
diseluruh penjuru dunia, sepak bola dimodifikasi. Salah satu hasil modifikasi permainan
sepak bola yaitu sepak bola mini. Sama dengan dalam permainan sepak bola biasa, para
pemain sepak bola mini juga bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya agar
dapat memenangkan pertandingan.
Aturan Permainan Sepak Bola Mini
Adapun aturan dalam permainan sepak bola mini adalah sebagai berikut :
1. Lama bertanding : 2 x 20 menit dengan waktu istrahat 10 menit.
2. Bola yang digunakan ukuran No 4 (empat).
3. Pemain Sepak Bola Mini (7 pemain inti dan 3 cadangan).
4. Pergantian pemain bebas (tidak ditentukan jumlahnya).
5. Jumlah pemain dalam permainan adalah 7 lawan 7.
6. Jika terjadi draw biasanya langsung diadakan tendangan pinalti
(tidak menggunakan perpanjangan waktu)
7. Penggunaan kartu merah dan kartu kuning tidak diberlakukan, jika ada pemainyang
melanggar hanya diberi peringatan saja.
8. Offside tidak diberlakukan.[1]
Sepakbola mini pelaksanaannya di lapangan terbuka. Hanya saja ukurannya lebih kecil
dibandingkan lapangan sepak bola pada umumnya, dan lebih besar dari lapangan futsal.
Ukurannya pada nilai 60X40 m. Lapangan dibedakan berdasarkan kelompok usia
pemain. Semakin rendah kategori umur, ukuran lapangan juga semakin kecil
Federasi Resmi
Permainan sepakbola mini di Indonesia sendiri telah memiliki badan
kepengurusan resmi dengan nama Federasi Sepakbola Mini Indonesia (FSMI) yang
dideklarasikan 7 Februari 2016 di Sabnani Park, Tangerang. Dikawasan Asia sendiri
sepakbola mini sudah ada Asian Minifootball Confederation (AMC) yang berada di
bawah naungan World Minifootball Federation (WMF). Tidak hanya itu di beberapa
benua juga sudah berdiri badan resmi olahraga ini seperti Europan Miniftotball
Federation (EMF), Oceania Minifootball Federation (OMF), Confederacion
Panamericana de Minifutbol (CPM), dan African Minifootball Federation (AMF).
Sementara itu WMF sendiri tidak berada di bawah aliansi FIFA
Sepak Bola Mini di Indonesia
Pertandingan sepakbola mini di Indonesia saat ini sudah kedua kalinya. Dengan
nama pertandingan pertama kali berbeda dengan yang kedua. Pertama kali bernama
Indonesia Minifootball League. Sedangkan yang pertandingan kedua dinamakan Fanatic
Indonesia Minifootball League. Perbedaan nama ini karena pergantian pihak sponsor
yang turut andil dalam pertandingan. Liga sepakbola mini diselenggarakan oleh
Indonesia Mini Football Federation
LARI CEPAT
Lari cepat merupakan salah satu cabang atletik dari nomor lari. Lari cepat
adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dari awal start sampai
garis finis. Lari cepat juga disebut lari jarak pendek atau sprint. Pelari yang
melakukan lari jarak pendek disebut sprinter. Adapun start yang digunakan pada lari
jarak pendek adalah start jongkok.
Ada beberapa teknik lari cepat yang harus dipelajari oleh seorang sprinter.
Pada start jongkok ini, sikap start dapat dibagi dalam tiga aba-aba, yaitu “Bersedia,
Siap dan Ya”
1. Sikap start pada aba-aba ”Bersedia”
Cara melakukan start pada aba-aba ”Bersedia”, yaitu:
a. Meletakkan kedua tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu di belakang garis
start. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Bahu condong ke depan
sedikit di depan tangan, dan lengan lurus.
b. Kepala rileks sehingga leher tidak tegang, dan pandangan ke depan kira-kira 2,5
meter di depan garisfinis.
c. Badan atau tubuh rileks dan konsentrasi kepada aba-aba berikutnya.
d. Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung pada bentuk start yang
digunakan (start pendek, menengah, dan panjang).
Gambar 1. Sikap start pada aba-aba “bersedia”
2. Sikap start pada aba-aba ”Siap”
Cara melakukan start pada aba-aba ”Siap”,yaitu:
a. Kedua lengan menopang berat badan. Bahu di atas, dan sedikit ke depan dari
kedua tangan.
b. Mengangkat pantat sampai lutut depan
membentuk sudut 90° atau pantat diangkat
sedikit lebih tinggi dari bahu.
c. Lengan tetap lurus, dan pada waktu
mengangkat panggul, mengambil napas
dalam-dalam.
d. Memusatkan perhatian pada aba-aba
berikutnya (aba-aba ”Ya”).
3. Sikap start pada aba-aba ”Ya”
Cara melakukan start pada aba-aba ”Ya”,yaitu:
a. Ayunkan lengan kiri ke depan, dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b. Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai lurus, dan kaki kanan melangkah secepat
mungkin. Langkah pertama ini kurang
lebih 45–75 cm di depan garis finis.
c. Berat badan harus meluncur lurus ke depan,
dari sikap mebungkuk ke sikap lari.
d. Langkah kaki makin lama makin melebar,
enam sampai sembilan langkah pertama
merupakan langkahperalihan.
e. Mengambil napas seperti biasa.
Gambar3. Posisi aba-aba “Ya”
Teknik Lari Cepat
Menurut Purnomo (2007:33), terdapat dua tahap dalam berlari cepat, yaitu dijelaskan
sebagai berikut:
a. Fase Topang
Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan
memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang depan dan topang
dorong. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:
Fase Topang dalam berlari cepat
1. Mendarat pada telapak kaki.
2. Lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortasi.
3. Kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus
diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.
4. Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.
b. Fase layang
Fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk
mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Adapun
tekniknya adalah sebagai berikut:
Fase Layang dalam berlari cepat
1. Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas.
2. Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif namun
rilek.
3. Kaki topang bergerak ke belakang.
Teknik Melewati Garis Finish pada Lari Cepat
Pelari dikatakan sudah mencapai garis finish, apabila bagian-bagian tubuhnya sudah
dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish, sesuai dengan peraturan dan
garis yang telah disediakan. Bagian tubuh yang dimaksud adalah kepala, leher,
lengan dan kaki.
Terdapat tiga teknik pada saat melewati garis finish pada lari cepat, yaitu:
1. Menjatuhkan dada ke depan.
2. Menjatuhkan salah satu bahu ke depan.
3. Lari secepat-cepatnya sampai beberapa meter melewati garis finish.
Gerakan lari saat memasuki garis finish
Teknik yang sering dilakukan adalah dengan menjatuhkan dada ke depan apabila
ada beberapa pelari yang bersamaan melewati garis finish, maka pelari yang anggota
tubuhnya menyentuh pita terlebih dahulu merupakan pemenangnya
PENCK SILAT
MACAM-MACAM KUDA-KUDA PADA SENI BELA DIRI PENCAK SILAT
Sikap kuda-kuda adalah hal yang sangat penting dalam pencak silat. Sebaik apapun
teknik serangan, tidak ada artinya jika tidak didukung dengan kuda-kuda yang baik.
Istilah “kuda-kuda” berasal dari kata “kuda”, yang berarti posisi kaki seperti
menunggang kuda. Didalam pencak silat posisi kuda-kuda di artikan sebagai suatu
posisi yang menjadi tumpuan untuk melakukan sikap pasang, teknik serangan, dan
teknik belaan. Berikut ini beberapa kuda-kuda dalam pencat silat.
1. Kuda-Kuda Depan
Salah satu kaki di letakan di depan, kaki kanan di depan kaki kiri atau sebaliknya,
kedua kaki terletak satu garis. Kaki yang berada di depan ditekuk dan kaki yang
berada di belakang sedikit di tekuk. Berat badan 90 persen diletakan diatas kaki
yang berada didepan. Posisi kedua kaki kurang lebih membentuk sudut 30 derajat.
2. Kuda-Kuda Samping
Posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri. Kaki kanan ditekuk dan kaki kiri lurus
atau bisa sebaliknya. Berat badan 90 persen diletakan diatas kaki yang di tekuk.
Posisi badan condong ke kaki yang di tekuk dan posisi kaki terbuka menyamping.
3. Kuda-Kuda Tengah
Posisi kedua kaki sejajar dan di buka kurang lebih 2 kali lebar bahu. Kedua kaki di
tekuk, badan tegap, berat badan terbagi rata diantara dua kaki.
4. Kuda-Kuda Belakang
Salah satu kaki di letakan dibelakang, kaki kanan di depan kaki kiri atau sebaliknya,
kedua kaki terletak satu garis. Kaki yang berada di belakang ditekuk dan kaki yang
berada di depan sedikit di luruskan. Berat badan 90 persen diletakan diatas kaki
yang berada dibelakang. Posisi kedua kaki kurang lebih membentuk sudut 30
derajat.
Jenis Pola Langkah Dalam Pencak Silat
Jenis Pola Langkah Dalam Pencak Silat – Pada pembahasan kali ini admin akan
menjelaskan mengenai Pola langkah dalam pencak silat , yang akan di bahas secara
singkat namun jelas agar mudah untuk di pahami , untuk itu langsung saja kita
simak ulasan selengkapnya berikut ini .
Pola langkah dalam pencak silat bila digunakan pada saat melakukan beberapa
teknik dalam membela diri . Pola langkah dalam pencak silat dapat terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu pola langkah lurus, pola langkah U atau ladam, pola langkah
segitiga, pola langkah zig zag, pola langkah segi empat, serta pola langkah S. Untuk
lebih jelasnya berikut ini adalah penjelasan masing – masing mengenai teknik
dasar pencak silat dalam melakukan pola langkah.
Jenis – Jenis Pola Langkah Dalam Pencak Silat dan Penjelasannya
Berikut ini adalah jenis pola langkah dalam penak silat :
a. Pola Langkah Lurus
Gerakan pola langkah yang pertama dalam pencak silat yaitu pola langkah lurus.
Yang dimaksud dengan pola langkah lurus adalah teknik dasar pencak silat yang
menggunakan gerakan lurus baik gerakan ketika maju atau mundur. Langkah ini
biasanya di awali dengan melakukan gerakan kuda – kuda tengah.
b. Pola Langkah Zigzag
Yang di maksud dengan pola langkah zigzag dalam pencak silat yaitu suatu teknik
dasar pencak silat yang menggunakan gerakan langkah zigzag atau gergaji, baik
gerakan maju ataupun gerakan mundur. Langkah ini biasa dimulai dengan gerakan
pasang dengan pola serong.
c. Pola Langkah U atau Ladam
Gerakan pola langkah U atau ladam dalam pencak silat merupakan teknik dasar
pencak silat yang menggunakan pola langkah yang menyerupai huruf U.
d. Pola Langkah Segitiga
Gerakan pola langkah pencak silat ada juga yang menggunakan pola langkah
segitiga, Pola langkah segitiga merupakan suatu teknik dalam pencak silat yang
menggunakan pola segitiga dalam setiap langkahnya.
e. Pola Langkah S
Gerakan pola langkah dalam pencak silat berikutnya adalah gerakan langkah S. Pola
langkah S merupakan teknik dasar pencak silat yang menggunakan pola langkah
yang menyerupai dengan huruf S.
f. Pola Langkah Segi Empat
Gerakan pola langkah pencak silat yang terakhir adalah gerakan langkah segi
empat. Pola langkah segi empat merupakan sebuah teknik dalam pencak silat yang
memakai gerakan yang membentuk segi empat. Langkah ini biasanya di awali
dengan gerakan gabungan kuda – kuda tengah, kuda – kuda belakang serta kuda –
kuda samping.
KEBUGARAN JASMANI
MENGHITUNG DENYUT NADI
DENYUT NADI NORMAL
CARA MENGHITUNG DENYUT NADI
TES KEKUATAN OTOT TANGAN (PUSH UP)
a. Tujuan
Untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Alat tulis
3. Formulir tes
4. Lapangan datar
c. Tester
Tester adalah Seorang pengawas merangkap penghitung waktu,dan seorang
pencatat hasil
d. Pelaksanaan tes
1. Teste sikap telungkup,kepala,punggung dan kaki lurus
2. Kedua telapak tangan bertumpu dilantai disamping dada,jari – jari tangan
kedepan
3. Kedua telapak kaki bertumpu dintai
4. Dalam sikap telungkup hanya dada yang menyentuh
lantai,kepala,perut,dan tungkai bawah terangkat
5. Dari sikap telungkup ,angkat tubuh dengan meluruskan kedua
tangan,kemudian turunkan lagi tubuh dengan membengkokkan kedua
tangan sehingga dada menyentuh lantai
6. Setiap kali mengangkat dan menurunkan badan ,kepala,punggung dan
tungkai bawah tetap lurus.setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali.
e. Skor:
1. Hanya pelaksanaan yang betul yang dihitung.
2. Pelaksanaan push-up dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.
Table penilaian push - up
Skor Push – up Kriteria Push –up
5 Putra Sempurna putri
Ø 38 Ø 21
4 29 – 37 Baik sekali 16 -20
3 20 – 28 Baik 10 – 15
2 12 – 19 Cukup 5–9
1 4 – 11 kurang 1–4
TES DUDUK DAN JANGKAU (SIT AND REACH)
Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan kelenturan tungkai dan panggul.
a. Peralatan dan perlengkapan
1. Balok kayu 3. Alat tulis
2. Mistar 4. Formulir tes
b. Pelaksanaan tes sebagai berikut.
1) Letakkan mistar di atas balok dengan posisi skala angka nol berada tepat
disisi balok.
2) Duduklah dilantai dengan posisi kedua lutut lurus kedepan dan telapak
kaki menenmpel disisi samping balok.
3) Bungkukkan badan perlahan-lahan dengan posisi tangan lurus kedepan
sampai ujung jari tangan menyentuh skala yang ada diatas balok.
4) Usahakan agar ujung jari tangan menyentuh skala sejauh
mungkin.pertahankan posisi tersebut selama 3 detik.
c. Teknik penilaian sebagai berikut.
1) Lakukan sebanyak dua kali percobaan secara berentun dan catat hasil jarak
terbaik.
2) Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor akhir dalam
satuan cm.
3) Hasil yang dicatat adalah angka skala yang dapat dicapai oleh kedua ujung
jari tangan.
Gambar1. Pelaksanaan tes duduk dan jangkau
d. Kriteria penilaian sebagai berikut. Umur 10 s/d 12 tahun
No Kategori Putra Putri
1 Sangat Baik +21 +22
2 Baik
3 Cukup +17 +18
4 Kurang
5 Sangat Kurang +11 +12
+5 +8
-2 +2