HEMATOLOGI 1
PEMERIKSAAN
RETIKULOSIT
REZANDIS (PO714203211063 )
DOSEN PENGAMPU
ZULFIKAR ALI HASAN, S.ST., M.KES
DEFINISI
Sel eritrosit muda yang baru dilepaskan ke
peredaran darah tepi dari sumsum tulang. Sel ini
mempunyai karakteristik masih memiliki sisa RNA
ribosom.” Dalam Proses pematangan eritrosit, sisa
RNA ini akan hilang. Sisa RNA pada sel retikulosit
dapat terwarnai dengan zat warna supravital, yaitu
brilliant cresyl blue (BCB) atau new methylene blue
(NMB).
Semakin immature
retikulosit, benang
retikulum akan semakin
banyak. Sebaliknya
semakin matang usia
retikulosit, sisa RNA akan
berubah menjadi
beberapa titik.
TUJUAN
Tujuan pemeriksaan retikulosit adalah untuk
membantu mendiagnosis anemia dan sebagai
indikator aktivitas sumsum tulang (eritropoiesis)
Prinsip
Sel darah merah yang masih hidup diwarnai
dengan pewarnaan supravital, sisa RNA dalam
retikulosit akan terwarnai dengan adanya zat
warna BCB atau NMB sehingga RNA tampak seperti
filamen-filamen berwarna dalam sel. sel retikulosit
dihitung dalam 1000 eritrosit dalam sediaan basah
atau kering dan dinyatakan dalam persen (%)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
RETIKULOSIT SEDIAAN BASAH
PROSEDUR KERJA
Tabung Reaksi Objek Glass Deck Glass
Pipet Tetes BCB atau NMB
Mikroskop Darah EDTA
Campurkan 2 atau 3 tetes larutan BCB/NMB
dengan darah sama banyaknya dan
dihomogenisasi.
Inkubasi selama 15 menit. Setelah inkubasi,
campuran dihomogenisasi kembali dan
dibuat sediaan basah.
Ambil 1 tetes campuran diatas dan
diletakkan diatas kaca objek, lalu tutup
dengan deck glass.
Amati sediaan di mikroskop menggunakan
perbesaran 1000 x dengan oil imersion.
METODE SEDIAAN KERING
ALAT DAN BAHAN
Tabung Reaksi
Pipet Tetes
Mikroskop
Objek Glass
Spreader BCB 1% atau NMB 1%
Darah EDTA
PROSEDUR KERJA
Campurkan 2 atau 3 tetes larutan BCB/NMB
dengan darah sama banyaknya dan
dihomogenisasi.
Inkubasi selama 15 menit. Setelah inkubasi,
campuran di homogenisasi kembali dan dibuat
sediaan basah.
Buat apusan dengan campuran di atas pada
kaca objek seperti pada pembuatan apus darah
tepi, lalu keringkan.
Amati sediaan di mikroskop menggunakan
perbesaran 1000 x dengan oil imersion
INDEX PRODUKSI RETIKULOSIT
Waktu pematangan retikulosit dapat diketahui dari nilai
hematokrit (PCV). Pada nilai hematokrit dikisaran normal
(45%), retikulosit bersirkulasi di darah tepi selama 1 hari.
Semakin rendah nilai PCV, seperti pada kondisi anemia,
retikulosit akan banyak di produksi sehingga bersirkulasi
lebih lama di darah tepi. Hitung retikulosit pada kondisi ini
tidak akurat yang menggambarkan produksi retikulosit
sesungguhnya .Oleh sebab itu, pada kasus ini perlu
dilakukan koreksi hitung retikulosit yang dihitung dalam
indeks produksi retikulosit (RPI).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
jenis kelamin
Jumlah retikulosit pada wanita umumnya lebih tinggi daripada
pria karena adanya siklus haid yang dapat memicu terjadinya
eritropoiesis.
KONDISI HIPOKSIA
Kondisi lain yang memicu eritropoiesis adalah jaringan tubuh
yang mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).
USIA
Pada usia lanjut, umumnya jumlah retikulosit cenderung lebih
rendah karena aktivitas eritropoiesis mulai berkurang.
PENANGANAN SAMPEL
Proses pengumpulan, pengiriman, dan penyimpanan sampel
berkaitan dengan stabilitas sampel
Teknik pembuatan sediaan
Sediaan untuk hitung jumlah retikulosit tidak boleh difiksasi atau
dipanaskan, karena dapat merusak retikulum pada retikulosit. Selain
itu proses pengeringan sediaan apus dapat membuat retikulum
menjadi halus.
pH ZAT WARNA
Perubahan pH larutan zat warna ke arah asam menyebabkan
retikulum berbentuk granula halus, sedangkan larutan zat warna
yang bersifat alkalis menyebabkan retikulum berbentuk noktah-
noktah.
KONDISI ERITROSIT
Eritrosit yang mengerut dapat menghambat masuknya zat warna ke
dalam sel sehingga sisa RNA tidak dapat terwarnai
SKILL PETUGAS
Skill petugas dalam mengidentifikasi dan menghitung jumlah
retikulosit, jumlah sel yang dihitung, kualitas sediaan dan
penggunaan mikroskop.
TERIMA
KASIH
Disusun oleh
REZANDIS
Disetujui oleh
ZULFIKAR ALI
HASAN
SEPTEMBER 2022